PAPER Oleh Sintara Ekayasa NIM 122310101036 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNERSITAS !EM"ER 201# KONSEP DASAR PENATALAKSANAAN KERACUNAN MAKANAN DAN MINUMAN PAPER diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Toksikologi dengan dosen: Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes Oleh Sintara Ekayasa NIM 122310101036 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNERSITAS !EM"ER 201# KONSEP DASAR PENATALAKSANAAN KERACUNAN MAKANAN DAN MINUMAN A$ D%&inisi Racun merupakan at atau !ahan yang jika masuk ke dalam tu!uh melalui mulut, hidung "inhalasi# serta suntikan dan a!sor!si melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup yang akan mengaki!atkan mengganggu $ungsi tu!uh. Racun adalah at yang ketika tertelan, terhisap, dia!sorpsi, menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tu!uh dalam jumlah yang relati$ kecil menye!a!kan cedera dari tu!uh dengan adanya reaksi kimia "%runner & Suddarth, '(()#. Racun ialah suatu at yang dalam jumlah tertentu merusak tu!uh sehingga menye!a!kan sakit atau kematian dan sering ditandai dengan gejala tertentu. Keracunan makanan adalah penyakit yang ti!a*ti!a dan mengejutkan yang dapat terjadi setelah menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi. "KM% %runner & Suddarth +ol.,#. Keracunan ialah suatu keadaan penyakit akut yang diaki!atkan oleh o!at atau suatu at kimia lain yang masuk atau mengenai tu!uh manusia secara !erle!ihan !aik dengan sengaja maupun tidak, yang dapat mem!ahayakan ji-a "Muna$, )./0#. Keracunan adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan $ungsi organ tu!uh yang terjadi karena kontak dengan !ahan kimia atau masuknya at racun kedalam tu!uh !aik melalui saluran pencernaan, saluran na$as, atau melalui kulit atau mukosa yang menim!ulkan gejala klinis sesuai dengan macam, dosis dan cara pem!eriannya. Keracunan adalah suatu keadaan atau masuknya at atau senya-a kimia ke dalam tu!uh manusia yang dapat menim!ulkan e$ek yang merugikan !agi penggunanya. Keracunan makanan dan minuman adalah suatu peristi-a terjangkitnya seseorang karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang di dalamnya terkandung racun atau !ahan toksik. "$ P%ny%'a' Keracunan makanan merupakan suatu penyakit yang dise!a!kan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, !aik oleh komponen kimia !eracun atau oleh mikroorganisme patogen. Keracunan makanan merupakan masalah atau kasus yang sering terjadi dari -aktu ke -aktu, !aik yang terjadi secara masal maupun perorangan, selain kerusakan makanannya sendiri. Keracunan makanan dapat terjadi karena !e!erapa hal. )# Makanan mengandung toksin Keracunan karena ulah mikroorganisme dapat di!edakan antara keracunan makanan "food intoxication# dan in$eksi karena makanan yang terkontaminasi oleh parasit, protooa atau !akteri yang pathogen "food infection#. Keracunan makanan "food intoxication# dapat terjadi karena makanan tercemar oleh toksin. Keracunan makanan yang !iasa terjadi dise!a!kan oleh makanan mengandung eksotoksin yangdihasilkan oleh Klostridium botulinum atau enterotoksin yang dihasilkan, antara lain oleh Stafilokoki. '# Makanan tercemar !akteri pathogen Keracunan makanan yang dise!a!kan oleh !akteri patogen, dise!ut juga in$eksi karena makanan "food infection#. %akteri yang !iasa mencemari makanan terutama Salmonela se!agai penye!a! penyakit tipus dan paratipus, selain dapat juga Proteus, Escherichia, dan !e!erapa Pseudonomas. ,# Makan tercemar protooa dan parasit Makanan yang tercemar protooa atau parasit dapat menye!a!kanpenyakit yang serius, antara lain penyakit disentri yang dise!a!kan oleh Entamuba histolitika dan penyakit lain yang dapat ditim!ulkan oleh trikomonas hominis, giardia lamblia, dan penyakit cacing. Keracunan makanan aki!at memakan makanan yang terkontaminasi at kimia !eracun, misalnya termakan sianida yang terdapat pada singkong atau termakan pestisida yang mengkontaminasi sayuran dan !uah1!uahan. %akteri memang menjadi penye!a! utama dan tersering pada keracunan makanan. Makanan yang kita makan dapat terkontaminasi kapan saja, !isa pada saat pem!uatan makanan, saat penyimpanan makanan, atau pada saat proses pem!uatan makanan yang tidak !enar. %e!erapa makanan memang telah memiliki resiko yang tinggi untuk menye!a!kan keracunan makanan, misalnya jamur1 jamuran yang sudah mengandung at kimia !eracun atau !uah1!uahan yang mengandung pestisida. C$ K(asi&ikasi )# %otollium 2lostridium !otulinum merupakan !akteri !er!entuk !atang, anaero!ik "tidak dapat tum!uh di lingkungan yang mengandung oksigen !e!as#, 3ram1positi$, dapat mem!entuk spora, dan dapat memproduksi racun syara$ yang kuat. Sporanya tahan panas dan dapat !ertahan hidup dalam makanan dengan pemrosesan yang kurang sesuai atau tidak !enar. 4da tujuh tipe !otulisme "4, %, 2, 5, 6, 7 dan 3# yang dikenal, !erdasarkan ciri khas antigen dari racun yang diproduksi oleh setiap strain. Tipe 4, %, 6, dan 7 dapat menye!a!kan !otulisme pada manusia. Tipe 2 dan 5 menye!a!kan se!agian !esar !otulisme pada he-an. Makanan yang terli!at dalam kasus !otulisme !eragam, sesuai dengan cara penga-etan makanan dan ke!iasaan makan di !er!agai -ilayah. Semua makanan yang mendukung pertum!uhan dan produksi racun, yang setelah pemrosesannya memungkinkan masih ada spora yang !ertahan, dan sesudahnya tidak dipanaskan se!elum dikonsumsi, dapat menye!a!kan !otulisme. 8ampir semua jenis makanan yang tidak asam "p8 di atas 0.9# dapat mendukung pertum!uhan dan produksi racun oleh C. botulinum . Racun !otulinal telah di!uktikan ada pada !er!agai jenis makanan, seperti jagung kaleng, merica, kacang hijau, sup, !it, asparagus, jamur, !uah aitun matang, !ayam, ikan tuna, ayam, dan hati ayam dan pasta dari hati "liver pate#, dan daging olahan yang dimakan dingin "luncheon meat#, ham, sosis, terung isi, lo!ster, ikan asap, dan ikan asin. '# Tempe %ongkrek Tempe !ongkrek adalah tempe yang di!uat dari kacang kedele dan ampas kelapa. Tempe ini sering menye!a!kan keracunan karena terkontaminasi oleh !akteri %urkholderia galdioli dan racun yang dihasilkannya !erupa asam !ongkrek dan to:o$la;in, selain juga memusnahkan jamur Rhiopus karena e$ek anti!iotik dari asam !ongkrek. Selain itu tempe !ongkrek juga dapat terkontaminasi oleh !akteri Pseudomonas cocovenenans. 5idalam tempe !ongkrek, !akteri ini akan memproduksi toksin tahan panas yang menye!a!kan keracunan pada orang yang mengkonsumsinya. <ada umumnya tempe !ongkrek yang jadi atau !erhasil dengan !aik "kompak dan putih -arnanya# hanya ditum!uhi kapang tempe Rhiopus oligosporus, tetapi tempe yang gagal dan rapuh di samping R. Oligosporus !iasanya juga tum!uh sejenis !akteri yang dise!ut Pseudomonas cocovenenans. %akteri Pseudomonas cocovenenans tim!ul dikarenakan proses $ermentasi yang tidak sempurna dimana akan menghasilkan enim tertentu yang !isa memecah sisa minyak kelapa dalam tempe !ongkrek. %e!erapa kasus keracunan aki!at tempe !ongkrek sering terjadi. <enye!a! keracunan ini !ukan dise!a!kan oleh !akterinya, namun dikarenakan oleh asam !ongkrek yang dihasilkan !akteri. <roses $ermentasi tempe gem!us dan !ongkrek sama. <er!edaan terletak pada kandungan lemaknya. Tempe gem!us yang ter!uat dari !ungkil minyak kelapa kandungan lemaknya rendah, yakni ,10=, karena proses pem!uatannya menggunakan mesin pres. %akteri Pseudomonas cocovenenans tidak tum!uh di media yang kadar lemaknya rendah. ,# Sianida Sianida adalah at !eracun yang sangat mematikan. Sianida telah digunakan sejak ri!uan tahun yang lalu. Sianida juga !anyak digunakan pada saat perang dunia pertama. 6$ek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengaki!atkan kematian dalam jangka -aktu !e!erapa menit. Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk yang !iasa kita makan atau gunakan. 5i dalam singkong, terutama ;arietas Sao <edro <etro, !aik pada um!i maupun daunnya mengandung glikosida cayanogenik. >at ini dapat menghasilkan asam sianida "82N# atau senya-a asam !iru yang !ersi$at sangat toksik "!eracun#. ?m!i dan daun singkong yang mengandung racun !iasanya ditandai dengan rasa pahit dan !aunya langu. Sianida ini merupakan at kimia yang dihasilkan oleh !akteri, jamur atau ganggang, pada makanan !iasanya ditemukan pada kacang tapioka, !ayam dan singkong. 0# 3olongan @kan Racun histamin terdapat pada ikan scom!roid seperti ikan tuna, mackerel dan tongkol. 8istamin yang ada merupakan hasil peruraian asam amino histidin oleh akti;itas !akteri yang mengkontaminasi ikan. 3ejala keracunan adalah sakit kepala he!at, diare, mual, muntah1muntah, sulit menelan dan !entol1!entol pada kulit. 3ejala tim!ul dalam -aktu !e!erapa menit sampai satu jam setelah mengkonsumsi ikan dan akan hilang kurang le!ih )' jam. 4da !e!erapa jenis keracunan utama pada ikan dan kerang, yang paling dikenal luas terkait dengan ikan. a# Keracunan ciguatera 2iguatera, adalah jenis paling umum dari keracunan ikan di seluruh dunia, yang mungkin didapatkan dari konsumsi ikan terum!u karang tropis, seperti kerapu, kakap, kakap putih, dan ikan kakatua termasuk salmon yang diternakkan. gejala keracunan makanan yang diaki!atkan oleh keracunan ciaguatera ini seperti muntah dan diare, termasuk mual dan sakit sampai e$ek yang tidak spesi$ikA sakit kepala, sakit otot, nyeri sendi kemudian !anyaknya gejala syara$ termasuk pem!alikan suhu !adan yang aneh yang menye!a!kan sakit jika menyentuh !enda dingin, namun ciguatera adalah salah satu keracunan makanan ter!uruk, karena gejalanya !ertahan mingguan, !ulanan dan kadang !ahkan tahunan. !# Keracunan scom!roid @kan jenis ini mengandung histidin, jadi jika mereka tidak disimpan dengan !aik, !akterinya akan mengu!ah histidin menjadi histamin. Saat dikom!inasikan dengan asam amino lain seperti putrescin, atau cada;erin, akan menye!a!kan gejala yang mirip dengan keracunan histamin, termasuk ruam, demam, pusing, sakit kepala, gangguan lam!ung, muntah dan gatal. Konsekuensi lain yang mungkin terjadi diantaranya keracunan scrom!oid termasuk perasaan ter!akar di sekitar mulut, kulit -ajah mengelupas, detak jantung tidak normal. Memasak dan mem!ekukan ikan tidak akan menetralkan racunnya. c# Keracunan tetrodoto:in @kan !untal secara alami memiliki tetrodoto:in dalam !adannya dan keracunan mungkin terjadi setelah memakan B$uguC atau masakan jepang yang di!uat dari ikan !untal. Tetrodoto:in adalah salah satu racun alam paling $atal dan )(.((( kali le!ih !er!ahaya di!anding sianida. 3ejala yang dise!a!kan oleh keracunan ikan !untal termasuk mati rasa di mulut dan lidah. 5alam kasus le!ih serius, mati rasa mungkin menye!ar ke !adan dan menye!a!kan kegagalan perna$asan dan kematian. d# Keracunan merkuri Methylmercury adalah suatu neuroto:in dan adalah !entuk paling !er!ahaya dari merkuri, suatu elemen yang terjadi secara alami, namun juga !isa memasuki lingkungan melalui emisi industri dari sum!er daya seperti pa!rik pem!akaran !atu !ara. <enelitian !ersama dari uni;ersitas har;ard dan penelitian geologi as ter!it tahun '((. penyimpulkan !ah-a emisi !erisi merkuri dari akti;itas industri yang di!uang ke laut, !eru!ah menjadi methylmercury oleh !akteri dan kemudian terkumpul secara !iologis pada !adan !er!agai spesies laut. D# >at tam!ahan Makanan a# %ahan penga-et <enggunaan at penga-et se!aiknya dengan dosis di !a-ah am!ang !atas yang telah ditentukan. <em!erian !ahan tam!ahan makanan telah ditetapkan standarnya oleh !adan yang !er-enang dan ada ketentuan yang mesti ditaati oleh industri pem!uat makanan, se!a! jika kadarnya mele!ihi !atas ketentuan tentu saja tidak aman dan dapat !er!ahaya !agi kesehatan dan keselamatan konsumen. Menurut ketentuan yang ditetapkan, ada !e!erapa jenis kategori !ahan tam!ahan makanan. <ertama, !ahan tam!ahan makanan yang !ersi$at aman, dengan dosis yang tidak di!atasi misalnya: pati. Kedua, !ahan tam!ahan makanan yang digunakan dengan dosis tertentu, yang untuk menggunakannya ditentukan dosis maksimum. Ketiga, !ahan tam!ahan yang aman dan dalam dosis yang tepat, dan telah mendapatkan iin !eredar dari instansi yang !er-e-enang, misalnya at pe-arna yang sudah dilengkapi serti$ikat aman. !# %ahan pe-arna %ahan pe-arna makanan seperti amaranth, allura merah, citrus merah, karamel, erythrosin, indigotine, kar!on hitam, <onceau SE, $ast green 727, chocineal, dan kurkumin di!atasi penggunaannya. 4maranth dapat menim!ulkan tumor, reaksi alergi pada pernapasan, dan dapat menye!a!kan hiperakti$ pada anak1anak. 4llura merah !isa memicu kanker limpa. Karamel dapat menim!ulkan e$ek pada sistem sara$, dan dapat menye!a!kan penyakit pada sistem keke!alan. @ndigotine dapat meningkatkan sensiti;itas pada penyakit yang dise!a!kan oleh ;irus, serta mengaki!atkan hiperakti$ pada anak1anak. <emakaian 6rythrosin menim!ulkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperakti$ pada anak1 anak, dan e$ek yang kurang !aik pada otak dan perilaku. <onceau SE dapat !eraki!at pada kerusakan sistem urin, sedangkan kar!on hitam dapat memicu tim!ulnya tumor. c# <emanis sintetis %ahan pemanis sintetis seperti dulsin, aspartam, :yllotil, siklamat, dan sakharin yakni natrium dan kalium sakarin, dilarang penggunaannya. <emanis aspartam dapat mengaki!atkan penyakit $enilketonuria, memicu sakit kepala, pusing1pusing, dapat mengu!ah $ungsi otak dan perilaku. Siklamat mempengaruhi hasil meta!olismenya karena !ersi$at karsinogenik. Sakarin, yang nama kimia se!enarnya adalah natrium sakarin atau kalium sakarin penggunaan yang !erle!ihan dapat memicu terjadinya tumor kandung kemih, dan menim!ulkan rasa pahit getir. Sedangkan penggunaan :yllotil akan !erimplikasi pada tim!ulnya kanker karena !ersi$at karsinogenik. d# <enyedap rasa <enyedap rasa dan aroma seperti ka$ein, !rominasi minyak na!ati, monosodium glutamate "MS3#, dan asam tannin, semuanya di!atasi penggunaannya. <emakaian ka$ein yang !erle!ihan akan merangsang sistem sara$, pada anak1anak menye!a!kan hiperakti$, dan memicu kanker pankreas. Monosodium glutamate menye!a!kan sakit kepala, memicu jantung !erde!ar, mudah lemah, menye!a!kan mati rasa "2hinese Restorant Syndrome#, !isa menye!a!kan asma, kerusakan sara$, dan e$ek psikologi. %rominasi minyak na!ati dapat menye!a!kan a!normalitas pada !e!erapa anatomi, sedangkan penggunaan asam tarin yang !erle!ihan dapat merangsang kerusakan li;er, dan memicu tim!ulnya tumor. e# %ahan pemutih %ahan pemutih seperti !enoil perioksida harus di!atasi penggunaannya karena merusak ;itamin 2, !ersi$at karsinogenik dan menim!ulkan reaksi alergi. %ahan sekuestran seperti asam 6tilen 5iamin Tetra 4setat "65T4#, !isa menim!ulkan gangguan pada a!sorpsi mineral1mineral esensial seperti tem!aga, !esi, dan seng. %ahan tam!ahan makanan yang digunakan untuk memper!aiki tekstur, yaitu kar!oksimetil selulosa, epikklorohidrin, natrium dan kalsium karagenan, polieksietilen stearat, saponin, dan natrium alginat. $# %ahan antioksidan %ahan antioksidan seperti asam askor!at, %84, tert1!utihidrokinon, dan toko$erol harus di!atasi penggunaannya. %ahan anti!usa seperti dimetilpolisiloksan di!atasi. %ahan pengental seperti metilsellulosa, 2M2, asam alginat, harus di!atasi penggunaannya. %ahan pemantap seperti propilenglikol, harus di!atasi penggunaannya. D$ Pat)&isi)()*i Melalui kulit, !ahan racun dapat memasuki pori1pori atau terserap langsung ke dalam sistem tu!uh, terutama !ahan yang larut minyak "polar#. Melalui mulut, racun dapat terserap seperti halnya makanan, langsung masuk peredaran darah. Melalui saluran pernapasan racun dapat terserap ke dalam sistem tu!uh dan dapat langsung mempengaruhi sistem pernapasan "pengam!ilan oksigen dan pem!uangan 2O ' #. <engaruh racun dapat tim!ul segera setelah masuknya racun "acute toxicity#, dalam hal ini racun terse!ut racun akut. 3ejala keracunan dapat pula terjadi lam!at, setelah !e!erapa !ulan atau !e!erapa tahun dan di !ahan racun penye!a!nya dise!ut racun kronis "chronic toxicity#. Racun jenis organo$os$at seperti malathion yang !iasa digunakan untuk pencegah serangan kum!ang am!rosia "Scolytidae# dan kum!ang !u!uk "pinhole !orers: Lyctus, 8etero!ostrychus, 5inoderus# merupakan racun akut. Racun jenis organokhlorin atau hidrokar!o!erkhlor seperti 55T, 2hlordan, Lindane dan lain1 lain. merupakan racun kronis yang !aru terasa e$eknya setelah !ertahun1tahun karena diperlukan -aktu yang lama untuk menumpuk "akumulasi# racun ini dalam lemak tu!uh. Se!aliknya, racun akut yang se!agian !esar terdiri dari senya-a1 senya-a larut dalam air !ekerja sangat cepat tapi tidak !ersi$at akumulati$ dan mudah tercuci serta terurai menjadi komponen yang tidak !eracun. E$ Mani&%stasi K(inis Semua organ tu!uh terganggu namun yang paling !erpengaruh adalah saluran pencernaan. 3angguan saluran cerna seperti sakit perut, rasa mual !ahkan terjadi muntah, kran perut, penurunan na$su makan dan terkadang disertai diare "dapat !erdarah atau tidak#. 3angguan sistem syara$ demam, sakit kepala, rasa lemah "kelemahan motorik# diikuti mata !erkunang1kunang, gatal, kesemutan "parestesi#, kejang1kejang, dan kelumpuhan "paralisis# otot perna$asan, gangguan syara$ otonom tercemin dalam $lushing "merah didaerah leher dan muka#. Tanda yang mengikuti seperti hipotensi, reaksi ana$ilaksis, mialgia, lim$adenopati, oliguri, kaku kuduk dan tanda perangsang meningen. Masalah dimulai dalam -aktu '19 jam makan makanan tercemar atau air. @ni mungkin panjang atau pendek tergantung pada penye!a! keracunan makanan. 3ejala umum yang terjadi saat keracunan adalah: )# mual1mualA '# muntahA ,# sakit perutA 0# diare. Terkadang ada juga racun yang menyerang susunan sara$ sehingga menye!a!kan ketegangan otot dan kejang1kejang atau justru se!aliknya, otot menjadi lemas dan kurang tenaga !ahkan !isa sampai lumpuh "paralis#. <enderita dapat juga mengalami keadaan somnolens "mengantuk# sampai pingsan "koma#. Fang paling parah adalah kematian, !ila terjadi gangguan pernapasan atau ham!atan kerja jantung. 8al ini dapat mengaki!atkan reaksi alergi parah dengan pem!engkakan -ajah, gatal1gatal, sesak na$as dan kesulitan menelan. +$ P%nata(aksanaan <enanganan yang umum adalah dengan mengusahakan agar makanan yang sudah tertelan dapat dimuntahkan kem!ali. 8arus diingat !ah-a terapi terse!ut hanya dapat dilakukan !ila dampak keracunan !elum lama dan !erat. Selanjutnya, penderita harus tetap di!a-a ke rumah sakit untuk pengo!atan le!ih lanjut. <enatalaksanaannya: )# Mencegah atau menghentikan penyerapan racunA '# Mengeluarkan racun yng telah diserapA ,# <engo!atan simtomatikA 0# <engo!atan spesi$ik dan antidotum. 5ari keempat hal terse!ut yang paling penting, !er!eda1!eda pada setiap kasus. Oleh karena itu urutan diatas !ukanlah menyatakan urutan tindakan yang pasti, melainkan !eru!ah1u!ah tergantung mana yang le!ih darurat. Selain melakukan pencegahan seorang pera-at harus mampu mengam!il tindakan dalam mengatasi permasalahan yang ada dan tergantung !agaimana racun masuk kedalam tu!uh seseorang. a. Racun melalui mulut "ditelan G tertelan# )# 6ncerkan racun yang ada di lam!ung dengan : air, susu, telor mentah atau norit# '# Kosongkan lam!ung "e$ekti$ !ila racun tertelan se!elum 0 jam# dengan cara : 1 5imuntahkan: %isa dilakukan dengan cara mekanik "menekan re$lek muntah di tenggorokan#, atau pem!erian air garam atau sirup ipekak. 1 Kontraindikasi : cara ini tidak !oleh dilakukan pada keracunan at korosi$ "asamG!asa kuat, minyak tanah, !ensin#, kesadaran menurun dan penderita kejang. 1 %ilas lam!ung : a# <asien telungkup, kepala dan !ahu le!ih rendah. !# <asang N3T dan !ilas dengan : air, larutan norit, Natrium !icar!onat D =, atau asam asetat D =. c# <em!ilasan sampai '( E, rata1rata ;olume 'D( cc. Kontraindikasi : keracunan at korosi$ & kejang. d# %ilas ?sus %esar : !ilas dengan pencahar, klisma "air sa!un atau gliserin#. !. Racun melalui melalui kulit atau mata )# <akaian yang terkena racun dilepas '# 2uci G !ilas !agian yang terkena dengan air dan sa!un atau at penetralisir "asam cuka G !icnat encer#. ,# 8ati1hati : penolong jangan sampai terkontaminasi. c. Racun melalui inhalasi )# <indahkan penderita ke tempat aman dengan udara yang segar. '# <erna$asan !uatan penting untuk mengeluarkan udara !eracun yang terhisap, jangan menggunakan metode mouth to mouth. d. Racun melalui suntikan )# <asang torniHuet pro:imal tempat suntikan, jaga agar denyut arteri !agian distal masih tera!a dan lepas tiap )D menit selama ) menit. '# %eri epine$rin )G)((( dosis : (,,1(,0 mg su!kutanGim. DA+TAR PUSTAKA 8alim Mu!in 4. '((). Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam Diagnosa dan !erapi. Iakarta: 632 <anitia <elantikan 5okter 7K1?3M. )./J. Penatalaksanaan "edik# Senat "ahasis$a %ak. Kedokteran: ?3M <urna-an I., 4tiek S.S. )./'. Kapita Selekta Kedokteran. Iakarta: Media 4esculapius Setya!udy, R., dan 3an +.N.S., )..D, Pengantar &ntimikrobiologi Dalam %armakologi dan !erapi# Edisi I'. Iakarta: Kedokteran ?ni;ersitas @ndonesia. Sta$ <engajar 5epartemen 7armakologi 7akultas Kedokteran ?ni;ersitas Sri-ijaya. '((/. Kumpulan Kuliah %armakologi. Iakarta: 632 Syl;ia T. <rati-i. '((/. "ikrobiologi %armasi. Iakarta: 6rlangga. ?ni;ersitas @ndonesia. '((J. %armakologi dan !erapi Edisi (. Iakarta: %alai <ener!it 7K?@