Anda di halaman 1dari 6

PULPITIS HIPERPLASTIK KRONIS ATAU POLIP PULPA DAN POLIP

GINGGIVA
Gambar. Polip pulpa
Hiperplastik pulpitis kronis adalah suatu kondisi jaringan pulpa vital yang
mengalami radang kronis sebagai respon pertahanan jaringan pulpa terhadap infeksi
bakteri. Respon pertahanan jaringan pulpa membentuk jaringan granulasi. Kondisi
yang memungkinkan pembentukan jaringan granulasi hanya pada pulpa muda yang
terinfeksi dengan kavitas yang besar. Pada pulpa muda vaskularisasi yang masih baik
(jumlah dan kualitas yang baik) memungkinkan terbentuknya jaringan granulasi saat
terjadi invasi bakteri pada jaringan pulpa. Namun tidak menutup kemungkinan pada
pasien muda dengan kavitas besar tidak terjadi polip pulpa dikarenakan kualitas
vaskularisasi pada jaringan pulpa tersebut tidak sebaik pasien dengan kondisi polip
pulpa. Hiperplastik pulpitis kronis juga dikenal dengan polip pulpa.
Pulpitis Hiperplastik (polip pulpa) adalah bentuk pulpitis irreversibel akibat
bertumbuhnya pulpa muda yang teinflamasi seara kronik hingga ke permukaan
oklusal. !iasanya ditemukan pada mahkota yang karies pada pasien muda. Polip
pulpa ini biasanya diasosiasikan dengan kayanya pulpa muda akan pembuluh darah"
memadainya tempat terbuka untuk drainase" dan adanya proliferasi jaringan.
Polip pulpa dapat terjadi pada pasien muda oleh karena ruang pulpa yang
masih besar dan mempunyai pembuluh darah yang banyak" serta adanya perforasi
pada atap pulpa yang merupakan drainase. Polip pulpa ini merupakan jaringan
granulasi yang terdiri dari serat jaringan ikat dengan pembuluh kapiler yang banyak.
Polip pulpa biasanya asimtomatik dan terlihat sebagai benjolan jaringan ikat yang
ber#arna merah mengisi kavitas gigi di permukaan oklusal. Polip pulpa disertai tanda
klinis seperti nyeri spontan dan nyeri yang menetap terhadap stimulus termal. Pada
beberapa kasus" rasa nyeri yang ringan juga terjadi ketika pengunyahan
Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa
produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas pada pulpa muda.
Pada pemeriksaan klinis terlihat adanya pertumbuhan jaringan granulasi
dalam kavitas yang besar. Gangguan ini ditandai oleh perkembangan jaringan
granulasi" kadang$kadang tertutup oleh epithelium dan disebabkan karena iritasi
tingkat rendah yang berlangsung lama.
%erbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif merupakan penyebanya.
&ntuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang
terbuka" pulpa muda yang resisten" dan stimulus tingkat rendah yang kronis misalnya
tekanan dari pengunyahan.
Pada pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala" keuali selama mastikasi
bila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa yang tidak menyenangkan. Pada polip
ini dapat ditemukan melalui pemeriksaan klinik tetapi perlu dipastikan melalui
pemeriksaan radiologi untuk melihat tangkai dari polip" berasal dari ruang
pulpa"perforasi bifurkasi atau gingiva. 'arna pulpa polip agak kemerahan mudah
berdarah dan sensitif bila disentuh. (edangkan #arna gingiva polip lebih puat dan
biasanya timbul pada karies besar yang mengenai proksimal (kavitas kelas ))). Polip
berasal dari perforasi bifurkasi terdiri dari jaringan ikat" biasanya giginya sudah mati"
kalau pada pulpa polip giginya masih hidup (vital).
Gangguan ini ditandai oleh perkembangan jaringan granulasi" kadang$kadang
tertutup oleh epitelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yang berlangsung
lama.
(eara histopatalogis" permukaan polip pulpa ditutup epitelium skuamus yang
bertingkat$tingkat. Polip pulpa gigi deidui lebih mungkin tertutup oleh epitelium
skuamus yang bertingkat$tingkat atau berstrata daripada polip pulpa pada gigi
permanen. *aringan granulasi ini merupakan jaringan penghubung vaskuler" berisi
polimorfonuklear" limfosit dan sel plasma. +pitelium semaam itu dapat berasal dari
gingiva atau sel epitel mukosa atau lidah yang baru saja mengalami deskuamasi.
*aringan di dalam kamar pulpa sering berubah menjadi jaringan granulasi" yang
menonjol dari pulpa masuk ke dalam lesi karies. *aringan granulasi adalah jaringan
penghubung vaskular" muda dan berisi neutrofil polimorfonuklear" limfosit dan sel$
sel plasma. *aringan pulpa mengalami inflamasi kronis. (erabut saraf dapat
ditemukan pada lapisan epitel.
%erbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif merupakan
penyebabnya. &ntuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas
besar yang terbuka" pulpa muda yang resisten dan stimulus tingkat rendah yang
kronis. )ritasi mekanis yang disebabkan karena pengunyahan dan infeksi bakterial
sering mengadakan stimulus.
Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala keuali selama mastikasi
apabila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa yang tidak
menyenangkan.Karakteristik polip pulpa yaitu sukar berdarah" tenderness dan dengan
kondisi gigi yang masih vital atau nekrosis parsial. (eringkali polip pulpa dibedakan
dengan polip gingiva. Pada kondisi polip gingiva terjadi dikarenakan iritasi akibat
gesekan dengan tepi permukaan gigi yang tajam dan dengan ketinggian hampir sama
atau diba#ah rest gingiva" sehingga memungkinkan terbentukmya polip gingiva.
Polip gingiva sendiri memiliki karakteristik mudah berdarah namun tidak sakit jika
ditekan.
Perbedaan pulpa polip dan ginggival polip adalah pulpa polip ber#arnalebih
terang dibanding jaringan sekitar karena banyak mengandung kapiler darah.
Permukaan tidak rata. %erjadi pada gigi vital" berasal dari jaringan pukpa" kavitas
selalu kelas ). sedangkan ginggival polip yaitu #arna sama dengan jaringan sekitar"
permukaan nya rata" biasanya pada gigi vital (proksimal) atau non vital (furkasi)"
berasal dari ginggival" dan kavitas dapat kelas ) atau )).
&saha pera#atan harus ditujukan pembuangan jaringan polipoid diikuti oleh
ekstirpasi pulpa" asalkan gigi dapat direstorasi. *ika massa pulpa hiperplastik telah
diambil dengan kuret periodontal atau ekskavator sendok" perdarahan dapat
dikendalikan dengan tekanan kemudian jaringan yang terdapat pada kamar pulpa
diambil seluruhnya dan suatu dresing formokresol ditumpatkan berkontak dengan
jaringan pulpa radikular.
&saha pera#atan harus ditunjukkan pada pembuangan jaringan polipoid diikuti
oleh eksterpasi pulpa" jika masa pulpa hiperplastik telah diambil dengan kuret
periodontal atau eksavator sendok" perdarahan biasanya banyak dan dapat
dikendalikan dengan tekanan. Kemudian jaringan yang terdapat pada kamar pulpa
diambil seluruhnya" dan atau dressing formonukresol ditempatkan berkontak dengan
jaringan pulpa. Hal terbaik yang dapat dilakukan setelah pulpa polip terambil adalah
dengan pulpetomy yaitu prosedur pengambilan jaringan pulpa seara menyeluruh
dalam satu kali kunjungan (one visit).
Harapan bagi pulpa tidak baik" tetapi prognosis gigi baik setelah pera#atan
endodontik dan restorasi yang memadai.
Penatalaksanaan polip pulpa adalah dengan ara melakukan pera#atan saluran
akar seperti halnya pada diagnosis pulpitis" hanya saja didahului dengan
pengangkatan jaringan polip. Pengangkatan jaringan polip dilakukan dengan ara,
-. .nastesi jaringan polip
/. 0leskan larutan povidone iodine diatas permukaan polip
1. .ngkat polip menggunakan eskavator yg tajam mulai dari tepi polip hingga
seluruh polip terangkat seluruhnya (pada saat polip terangkat akan terjadi
perdarahan dari dalam saluran akar)
2. )rigasi saluran akar dengan larutan Na03l /"45 untuk membersihkan sisa$
sisa jaringan polip serta jaringan darah
4. (egera lakukan ekstirpasi (pembersihan jaringan pulpa) dengan menggunakan
panjang kerja estimasi terlebih dahulu
6. Ketika perdarahan sudah dapat terkontrol" lanjutkan dengan pemeriksaan
panjang kerja sebenarnya" kemudian tahapan sama dengan pera#atan pulpitis
!erbeda dengan penatalaksanaan polip gingiva" polip gingiva dapat melibatkan
gigi vital tanpa harus dilakukan pera#atan saluran akar pada gigi di dekat polip
gingiva tersebut.
(umber ,
-. 7ous ) Grosmann" et al. /889. )7:& +N;0;0N%)K ;.7.: PR.K%+K.
+disi kesebelas. +G3. *akarta
/. Goodell GG" %ordik P." :oss H;. Pulpal and periradiular diagnosis. Nav
Dent School J< /88=, />(=), -4$9.
1. Grossman 7). /889. +ndodonti Pratie. 9th ed. Philadelphia" 7ondon, 7ea
and ?ebiger.
2. 'alton and %orabinajed. /88=. Prinsip dan Praktik +ndodonsi. +disi ke$/.
*akar%. , +G3

Anda mungkin juga menyukai