Pada Pasien Gagal Ginjal Akut Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat Disusun Oleh !e"ie #ahmawati !itrian #estu $santi Andeliyana P#OG#AM %&'D$ $LM' KEPE#A(A&A) %&$KE% )G'D$ (AL'*O ')GA#A) +,,- LEM.A# PE#%E&'/'A) Makalah Keperawatan Gawat Darurat yang berjudul Asuhan Keperawatan Kritis/Emergency Pada Pasien Gagal Ginjal Akut ini telah disetujui untuk diseminarkan pada Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat. Oleh : Dosen Pengampu : !osalina" #.Kp." M.Kes.$ Asuhan Keperawatan Kritis/Emergency Pada Pasien Gagal Ginjal Akut A0 Anat1mi Ginjal Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen" di luar rongga peritoneum. #etiap ginjal pada orang dewasa beratnya kira%kira &'( gram dan kira%kira seukuran kepalan tangan. #isi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat lewatnya arteri dan )ena renalis" *airan lim+atik" suplai sara+" dan ureter yang membawa urin akhir dari ginjal ke kandung kemih" di mana urin di simpan hingga di kosongkan. ,ika ginjal dibagi dua dari atas ke bawah" dua daerah utama yang dapat digambarkan yaitu korteks di bagian luar dan medulla di bagian dalam. Darah yang mengalir ke kedua ginjal normalnya merupakan -& . dari *urah jantung" atau sekitar &-(( ml/menit. 0rteri renalis memasuki ginjal melalui hilum bersama dengan ureter dan )ena renalis" kemudian ber*abang% *abang se*ara progresi+ membentuk arteri interlobaris, arteri arkuata, arteri interlobularis juga disebut arteri radialis$" dan arteriol aferen" yang menuju ke kapiler glomerulus dalam glomerulus di mana sejumlah besar *airan dan 1at terlarut ke*uali protein plasma$ di+iltrasi untuk memulai pembentukan urin. 2jung distal kapiler dari setiap glomerulus bergabung untuk membentuk arteriol eferen" yang menuju jaringan kapiler kedua" yaitu kapiler peritubular" yang mengelilingi tubulus ginjal. Guyton" &334$. 5ekanan hidrostatik yang tinggi pada kapiler glomerulus kira%kira 6( mm7g$ menyebabkan +iltrasi *airan yang *epat" sedangkan tekanan hidrostatik yang jauh lebih rendah pada kapiler peritubulus kira%kira &8 mm7g$ menyebabkan reabsorbsi *airan yang *epat. Dengan mengatur resistensi arteriol a+eren dan e+eren" ginjal dapat mengatur tekanan hidrostatik kapiler glomerulus dan kapiler peritubulus" dengan demikian mengubah laju +iltersi glomerulus dan/atau reabsorbsi tubulus sebagai respons terhadap kebutuhan homeostatik tubuh. Guyton" &334$. Masing%masing ginjal manusia terdiri dari kurang lebih & juta ne+ron" masing%masing dapat membentuk urin. #etiap ne+ron mempunyai dua komponen utama: &$ glomerulus kapiler glomerulus$ yang dilalui sejumlah besar *airan yang di +iltrasi dari darah dan -$ tubulus yang panjang di mana *airan hasil +iltrasi diubah menjadi urin dalam perjalannya menuju pel)is ginjal. .0 De2inisi Gagal Ginjal 0kut adalah kemunduran yang *epat dari kemampuan ginjal dalam membersihkan darah dari bahan%bahan ra*un" yang menyebabkan penimbunan limbah metabolik di dalam darah misalnya urea$. www.medi*astore.*om$. Pengertian gagal ginjal akut berkisar dari peningkatan konsentrasi serum kreatinin yang berat misalnya" yang membutuhkan dialysis$ sampai yang ringan misalnya pada 99.- mikromol/:$. Pada de+enisi yang lebih luas" gagal ginjal akut sering dide+enisikan sebagai kerusakan yang signi+ikan pada +ungsi ginjal yang terjadi lebih dari beberapa jam atau beberapa hari. On*e ,e)uska$. Gagal ginjal akut GG0$ menga*u pada kehilangan +ungsi ginjal yang tiba%tiba beberapa jam sampai beberapa hari$ yang ditandai dengan peningkatan nitrogen urea darah ;2<$" dan kreatinin serum. Meskipun tak ada batas pasti untuk ;2< dari &' sampai 8( mg/dl dan peningkatan kreatinin dari & sampai - mg/dl mengisaratkan GG0 pada pasien yang sebelumnya mempunyai +ungsi ginjal normal. Pada pasien dengan penyakit ginjal sebelumnya" banyak hal yang dibutuhkan untuk menetapkan diagnosis karena perubahan ke*il dalam +ungsi ginjal" tidak berhubungan dengan GG0" mungkin dipertegas bila sudah terjadi juga kehilangan +ungsi ne+ron. Kewaspadaan dini tentang diagnosa adalah penting karena angka kematian yang se*ara menetap tinggi 6(%6'.$ yang berhubungan dengan GG0 meski sudah tersedia hemodialisa se*ara luas. 7udak" &336$ 30 Klasi2ikasi GGA Gagal ginjal akut diklasi+ikasikan ke dalam 8 kategori umum" sesuai dengan +a*tor%+aktor pen*etus dan gejala yang dimani+estasikan oleh penyakit. Kategori ini adalah prerenal" intrarenal" dan posrenal. Kemampuan untuk membedakan kategori ini adalah penting bagi perawat. $0 Prerenal Penyebab%penyebab prerenal GG0 meliputi kejadian +isiologis yang mengakibatkan penurunan sirkulasi iskemia$ pada ginjal. =ang paling umum keadaan ini meliputi hipo)olemia dan gagal kardio)askular: namun setiap kejadian lain yang menyebabkan penurunan akut dalam oksigenasi ginjal dapat masuk dalam kategori ini" yang kadang%kadang digambarkan sebagai prerenal a1otemia. $$0 $ntrarenal Kategori intrarenal GG0 meliputi kejadian%kejadian +isiologis yang se*ara langsung mempengaruhi +ungsi dan sruktur jaringan ginjal. 7al ini sering men*akup kejadian%kejadian yang menyebabkan kerusakan jaringan interstisium dan ne+ron. Ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengekskresi sampah nitrogen yang dihasilkan dari metabolisme protein. Kerusakan tubulus menimbulkan ketidakmampuan untuk memekatkan urine. ,uga bila kondisi%kondisi yang menyebabkan gagal prerenal mengakibatkan kerusakan jaringan ginjal" penyakit akan berlanjut ke tahap intrarenal. <ekrosis tubular akut <50$ adalah *ontoh umum GG0 kategori ini. $$$0 P1strenal Kategori postrenal meliputi setiap obsruksi pada aliran urine dari duktus kolegentes pada ginjal sampai ori+isium uretra eksternal" atau aliran darah )ena dari ginjal. Obstruksi mungkin berasal dari penyebab anatomi atau +ungsional. Penyebab%penyebab anatomi biasanya kejadian%kejadian seperti striktur" tumor" atau batu. Penyebab%penyebab +ungsional dapat termasuk obat% obatan" seperti agen%agen yang memblok gangglionik yang mengganggu suplai otonomi ke sistem perkemihan. Obstruksi )ena renalis bilateral jarang terjadi> namun juga dikategorikan sebagai penyebab GG0 postrenal. ?ni sering terlihat sekunder terhadap neoplasma intra abdomen dan penyebab%penyebab iatrogeni*. D0 Eti1l1gi Kategori umum GG0 Gagal Prerenal Gagal ?ntrarenal Gagal Post renal Dehidrasi #epsis/syok #yok hipo)olemik Obstruksi )ena ka)a 5rauma dengan perdarahan #e@uestrasi luka bakar peritonitis$ 7emoragi 7ipo)olemia spt. Diureti*$ Gagal kardio)as*ular spt. Gagal miokardial" tamponade" bendungan )as*ular" gagal jantung kongesti+" disritmia$. 7aluaran melalui gastrointestinal diare" muntah$. 0sidosis berat Glomerulone+ritis akut ?skemia renal berat Kimia 1at warna radigra+i" bahan kimia yang dijual bebas" dll.$ Obat%obatan tertentu spt. Obat%obat antiin+lamasi" antibioti*$ <eoplasma 7ipertensi malignan :upus eritematosa sistemik Diabetes mellitus Komplikasi kehamilan spt. Aklamsia$ ?n+eksi streptokokus Basopresor Mikroangiopati #tatus hiper)iskositas 7iperkalsemia 5ransplantasi post ;atu ginjal ;ekuan Mal+ormasi struktur 5umor Prostatisme !upture kandung kemih Obstruksi uretral Cibrosis retroperitoneal Oklusi )ena ginjal bilateral <eurogenik kandung kemih 0natilaksis/syok #tenosis atau trombosis arteri renalis. renal Mieloma <e+ritis interstitial !eaksi trans+use <e+ropati 7?B <e+ropati heroin 7udak" &336$ Penurunan )olume *airan ekstraseluler e+ekti+ dapat berupa hipo)olemia" )asodilatasi sistemik" dan gangguan hemodinamik oleh karena gagal jantung. 7ipo)olemia disebabkan oleh: Kehilangan darah/plasma: perdarahan" luka baker. Kehilangan *airan melalui gastrointestinal" kulit" ginjal diureti*" penyakit ginjal lainnya$" pernapasan" pembedahan. !edistribusi dari intra)as*ular ke ekstra)askular 7ipoalbuminemia" sindrom kompartemen ketiga" pankreatitis" peritonitis" kerusakan otot yang luas" sindrom distres pernapasan$. Kekurangan asupan *airan. Basodilatasi sistemik: #epsis #irosis hati 0nestesia/blokade ganglion !eaksi ana+ilaksis Basodilatasi oleh obat. Penurunan *urah jantung/kegagalan pompa jantung: !enjatan kardiogenik" in+ark jantung Gagal jantung kongesti++ungsi miokard" katup jantung$ 5amponade jantung Disritmia Amboli paru. Kegagalan autoregulasi: Basokonstriksi praglomerular oleh karena sepsis" hiperkalsemia" sindrom hepatorenal" obat%obat seperti anti in+lamasi non steroid 0?<#$" adrenalin" noradrenalin" siklosporin" dan ampoterisin ;. Basodilatasi pas*aglomerular: disebabkan oleh obat%obat penghambat angiotensin converting enzyme 0DA$" dan antagonis reseptor 05& angiotensin. E0 Mani2estasi Klinis 7ampir setiap sistem tubuh dipengaruhi ketika terjadi kegagalan mekanisme pengaturan ginjal normal. Pasien tampak sangat menderita dan letargi disertai mual persisten" muntah" dan diare. Kulit dan membrane mukosa kering akibat dehidrasi" dan naps mungkin berbau urin +etor uremik$. Mani+estasi system sara+ pusat men*akup rasa lemah" sakit kepala" kedutan otot" dan kejang. #melt1er E ;are" -((-$ Perubahan Haluaran Urin. 7aluaran urin sedikit" dapat mengandung darah" dan gra)itas spesi+iknya rendah &.(&( sedangkan nilai normalnya &.(&'%&.(-'$. Penigkatan BUN dan Kadar Kreatinin. 5erdapat peningkatan yang tetap dalam ;2<" dan laju peningkatannya bergantung pada tingkat katabolisme peme*ahan protein$" per+usi renal" dan masukan protein. #erum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus. Kadar kreatinin serum berman+aat dalam pemantauan +ungsi ginjal dan perkembangan penyakit. Hiperkalemia. Pasien yang mengalami penurunan laju +iltrasi glomerulus tidak mampu mengeskresikan kalium. Katabolisme protein menghasilkan pelepasan kalium seluler ke dalam *airan tubuh" menyebabkan hiperkalemia berat kadar serum K F tinggi$. 7iperkalemia menyebabkan disritmia dan henti jantung. #umber kalium men*akup katabolisme jaringan normal> masukan diet> darah di saluran gastrointestinal> atau trans+use darah dan sumber%sumber lain in+use intra)ena" penisilin kalium" dan pertukaran ekstraseluler sebagai respon terhadap adanya asidosis metaboli*$ Asidosis Metabolik. Pasien oliguri akut tidak dapat mengeliminasi muatan metaboli* seperti substansi jenis asam yang dibentuk oleh proses metaboli* normal. #elain itu" mekanisme bu++er ginjal normal turun. 7al ini ditunjukkan dengan adanya penurunan kandungan karboondioksida darah dan p7 darah. #ehingga" asidosis metaboli* progresi+ menyertai gagal ginjal. Abnormalitas a !! dan P" # % . Peningkatan konsentrasi serum +os+at mungkin terjadi> serum kalsium mungkin menurun sebagai respons terhadap penurunan absorpsi kalsium di usus dan sebagai mekanisme kompensasi terhadap peningkatan kadar serum +os+at. Anemia. 0nemia yang menyertai gagal ginjal akut merupakan kondisi yang tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari penurunan produksi eritropoetin" lesi gastrointestinal uremik" penurunan usia sel darah merah" dan kehilangan darah" biasanya dari saluran G?. 0danya bentuk eritropoetin Apogen$ yang sekarang banyak tresedia" menyebabkan anemia tidak lagi menjadi masalah utama dibanding sebelumnya. !0 Pat12isi1l1gi 5erdapat empat tahapan klinik dari gagal ginjal akut: a. Periode awal dengan awitan awal dan diakhiri dengan terjadinya oliguria. b. Periode oliguria )olume urin G 9(( ml/-9jam$ disertai dengan peningkatan konsentrasi serum dari substansi yang biasanya diekskrsikan oleh ginjal urea" kreatinin" asam urat" dan kation intraseluler%kalium dan magnesium$. *. Periode diuresis" pasien menunjukkkan peningkatan jumlah urin se*ara bertahap" disertai tanda perbaikan +iltrasi glomerulus. d. Periode penyembuhan" merupakan tanda perbaikan +ungsi ginjal dan berlangsung selama 8%&- bulan. <ilai laboratorium akan kembali normal. Meskipun terdapat reduksi laju +iltrasi glomerulus permanent sekitar &. % 8." tetapi hal ini se*ara klinis tidak signi+ikan. Prerenal A41temia A+ek merugikan dari penurunan per+usi ginjal pada +ungsi ginjal sangat jelas. Karena aliran darah ginjal dalam jumlah yang besar dibutuhkan untuk mempertahankan +ungsi normal ginjal" maka perubahan komposisi urine terjadi lebih dini bila per+usi ginjal menurun. ;ila aliran darah ginjal sangat terganggu sebagai akibat baik penurunan )olume darah e+ekti+" turunnya *urah jantung" atau penurunan tekanan darah di bawah H( mm7g" terjadi perubahan karakteristik yang jelas terjadi pada +ungsi ginjal. Kapasitas untuk otoregulasi sempurna terlampaui. :aju +iltrasi glomerulus :CG$ menurun. ,umlah *airan tubuler menurun" dan *airan mengalir melalui tubulus lebih lambat. 7al ini mengakibatkan peningkatan reabsorpsi natriun dan air. Karena penurunan sirkulasi ginjal" terlarut yang direabsorpsi dari *airan tubuler dibuang lebih lambat dari normal dari interstitium medulla renalis. 7al ini mengakibatkan peningkatan tonusitas medulla" yang selanjutnya memperbesar reabsorpsi dari *airan tubuler distal. Oleh karenanya" perubahan urine tipikal pada keadaan per+usi yang rendah. Bolume urine menurun sampai kurang dari 9(( ml/hari &4 ml/jam$ berat jenis urin meningkat dan konsentrasi natrium urine rendah biasanya kurang dari 'mA@/:$. #elain itu" substansi seperti kreatinin dan urea" yang normalnya di+ilter tetapi sedikit direabsorpsi dari tubulus renalis" terdapat dengan konsentrasi tinggi dalam urine sebagai akibat peningkatan reabsorpsi air. Karena perubahan karakteristik berhubungan dengan rendahnya per+usi ginjal" pengukuran )olume urine dan berat jenisnya adalah metode sederhana untuk menentukan e+ek penatalaksanaan per+usi ginjal. Peningkatan tekanan sistemik darah tidak selalu menunjukkan peningkatan per+usi ginjal. 7al ini mungkin terutama terbukti bila obat%obat seperti nore+ine+rin :e)ophed> Iinthrop Pharma*euti*als" <ew =ork" <=$ digunakan untuk memperbaiki hipotensi yang berhubungan dengan status penurunan )olume. Obat%obat ini mungkin berhubungan dengan aliran darah ginjal lebih lanjut sebagai konsekuensi konstriksi arteri renalis. Keadaan ini termani+estasi oleh penurunan )olume darah lebih jauh dan peningkatan berat jenis urine. #elanjutnya" bila status hipoper+usi diobati lebih tepat dan spesi+ik dengan penggantian )olume" peningkatan *urah jantung" perbaikan irama jantung" atau pemberian dopamine dosis rendah ?ntropin> 0meri*an Driti*al Dare" M*Graw Park" ?:$ ("' mg/kg" perubahan per+usi ginjal akan dimani+estasikan sebagai peningkatan )olume urine dan penurunan berat jenis urine. 7udak" &336$ Gagal Ginjal Akut $ntrarenal ;ila per+usi ginjal yang lemah menetap selama periode yang *ukup lama lamanya yang pasti tidak dapat diperkirakan dan ber)ariasi sesuai dengan kondisi klinis$ ginjal dapat menjadi rusak sehingga pengembalian per+usi ginjal tidak lagi memberikan e+ek pada +iltrasi glomerulus. Pada situasi ini" terjadi gagal ginjal intrinsi* kategori intrarenal" seperti <50" ne+ropati )asomotor" dan ne+rosis ne+ron bawah$. A+ek ini mungkin diperberat dengan pemberian bersama obat%obat ne+rotoksik atau antibioti* seperti aminoglikosida. #ebagai kemungkinan lain agen%egen ini dan peningkatan jumlah bahan%bahan ne+rotoksik dapat menimbulkan GG0" meskipun tanpa terjadi hipotensi sistemik dan iskemia ginjal sebagai akibat langsung dari e+ek toksik pada ginjal. Pada kedua situasi ini" ginjal mungkin menunjukkan atau tidak menunjukkan perubahan%perubahan mor+ologi yang signi+ikan yang berhubungan dengan kondisi tersebut. #ebagai *ontoh pada GG0 post iskemik" ginjal mungkin tampak edema dan membengkak tetapi hanya menunjukkan perubahan histologik minor pada pemeriksaan mikroskopik. <amun pada GG0 ne+rotoksik" perubahan%perubahan histologik paling umum pada ujung tubulus kontortus proksimus dan pars rekta" dapat terlihat lebih sering dalam hubungannya dilatasi tubulus distal dan akumulasi debris seluler dan cast intraluminal. Meskipun +ungsi ginjal menurun tajam" perubahan patologik mungkin minimal dan mungkin tidak men*erminkan si+at yang mendasari proses ke*uali dilakukan pemeriksaan yang rin*i tentang arsitektur ginjal yang halus dengan mikroskopik ele*tron. Mengesampingkan luasnya kerusakan histologik" kebanyakan pasien +ungsi ginjalnya pulih sempurna. 7udak" &336$ Gagal Ginjal P1strenal GG0 postrenal biasanya diakibatkan dari obstruksi di bagian distal ginjal. 5ekanan di tubulus ginjal meningkat" akhirnya laju +iltrasi glomerulus meningkat. #melt1er E ;are" -((-$ ;atu terbentuk pada daerah stasis urine buli%buli$. ;atu terdiri atas kristal yang tersusun atas bahan organik dan anorganik. Kristal tetap berada pada keadaan terlarut karena dipengaruhi oleh p7 larutan" suhu" koloid dalam urine" laju aliran urine$" jika tidak ada keadaan%keadaan yang menyebabkab presipitasi. Kristal presipitasi membentuk ini batu mengadakan agregasi" dan menarik bahan lain membesar. Menempel pada saluran kemih membentuk retensi kristal menyumbat saluran kemih. :ebih dari H( . batu saluran kemih terdiri dari batu kalsium" berikatan dengan +os+at atau oksalat" membentuk batu kalsium +os+at dan kalsium oksalat. #edangkan sisanya membentuk batu asam urat" batu magnesium amonium +os+at. Meskipun patogenesis pembentukan batu hampir sama" tapi suasana didlm saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis batu tidak sama. Misal: ;atu asam urat suasana asam" batu amonium magnesium +os+at pada suasana basa. H0 Pemeriksaan Diagn1stik &. 0nalisis 2rin ;erat jenis urin yang tinggi lebih dari &"(-( menunjukkan prarenal" G<0 akut awal" sindrom hepatorenal" dan keadaan lain yang menurunkan per+usi ginjal Protein dalam urin biasanya amat meningkat pada penyakit glomerular" sedangkan pada penyakit lain sampai &F saja. 0danya sediment eritrosit menunjukkan glomerulone+ritis" atau )askulutis pada glomerulus. 0danya kristal urat pada GG0 menunjukkan adanya ne+ropati asam urat yang sering didapat pada sindrom lisis tumor setelah pengobatan leukemia" lim+oma. Kristal oksalat terlihat pada GG0 akibat etilen glikol yang umumnya diakibatkan per*obaan bunuh diri. -. Penentuan ?ndikator urin Pemeriksaan beberapa indi*ator dalam urin seperti albumin" natrium" ureum" dan kreatinin dapat dipakai untuk mengetahui proses yang terjadi dalam ginjal. Pada GG0 prarenal aliran urin lambat sehingga lebih banyak ureum yang diabsorbsi" hal ini menyebabkan perbandingan ureum/kreatinin dalam darah meningkat. Perbandingan ureum dan kreatinin G 9( pada keadaan normal " meningkat pada prarenal. 8. Pemeriksaan pen*itraan Pada GG0 pemeriksaan 2#G menjadi pilihan utama untuk memperlihatkan anatomi ginjal. Dapat diperoleh in+ormasi mengenai besar ginjal" ada atau tidaknya batu ginjal" dan ada atau tidaknya hidrone+rosis. 9. Pemeriksaan ;iopsi Ginjal dan #erologi ?ndikasi yang memerlukan biopsy apabila penyebab GG0 tak jelas atau berlangsung lama" atau terdapat tanda glomerulone+ritis atau ne+ritis interstisial. Pemeriksaan perlu ditunjang oleh pemeriksaan serologi imunologi ginjal. $0 Penatalaksanaan Menatalaksanakan Penurunan Durah ,antung 5erapi diarahkan teruama pada meningkatan ekskresi natrium urine. Kadang% kadang kesdaan ini dapat diselesaikan dengan memperbaiki *urah jantung" yang selanjutnya meningkatkan per+usi ginjal. <amun hal initidak selalu memungkinkan. Diureti* sering digunakan untuk meningkatkan ekskresi natrium. 0gen ini se*ara langsung menghambat reabsorpsi natrium dalam tubulus ginjal. Potensi diureti* ditentukan terutama oleh tempat di tubulus ginjal di mana reabsorpsi natrium dihambat. Kedua diureti* yang paling poten yang sekarang adalah +urosemit :asiJ> 7oe*hst%!oussel Pharma*euti*als. #omer)ille. <,$ dan asam etakrinik Ade*rin> Merek #harp E Dohme" Iest Point" P0$. agen ini menghambat reabsorpsi natrium pada pars asenden ansa 7enle dan pada tubulus distal. Masih belum jelas apakah agen ini juga mempunyai e+ek pada tubulus prosikmal. Diureti* tia1id mempunyai kerja utama pada tubulus distal dan oleh karenanya agen ini agak kurang poten daripada agen diatas. Diureti* lain yang umum adalah spironolakton 0lda*tone> #earle :aboratories" Dhi*ago" ?:$ yang meningkatkan natrium urine dengan menghambat e+ek aldosteron di tubulus ginjal. #pinolakton harus digunakan dengan hati%hati pada pasien dengan penurunan *urah jantung dan per+usi ginjalkarena diureti* ini menurunkan ekskresi Menatalaksanakan Perubahan 5ahanan Peri+er Diarahkan terutama mengobati gangguan dasar dengan terapi khusus yang tepat ditambah penggantian *airan" elektrolit" dan koloid. Menatalaksanakan 7ipo)olemia dan 7emoragi Pemulian *airan ekstraseluler dan )olume darah adalah penatalaksanaan yang paling penting pada setiap keadaan hpoper+usi. ;erdasarkan riwayat kesehatan" pasien dapat memberikan bukti adanya kehilangan natrium dan air eksternal sebagai akibat muntah" diare" berkeringat banyak atau prosedur pembedahan. Bolume darah juga dapat terganggu sebagai akibai redistribusi *airan" seperti yang terlihat pada luka bakar dan proses in+lamasi di abdomen" seperti pankreatitis atau peritonitis. 5emuan%temuan +isik yang berkaitan dengan penurunan )olume ektraseluler adalah mata *ekung" mulut kering" turgor kulit buruk" dan takikardia. Mungkin juga ditemukan hipotensi postural. 5erapi diarahkan pada penggantian aiar dan natrium atau darah bila himoragi menjadi penyebanya. !espon terhadap pengobatan dapat dinilai dengan perubahan dalam )olume urine" berat jenis" tekanan )ena sentral" dan temuan%temuan +isik yang telah disebutkan diatas. Mempertahankan 0liran 2rine Manitol dan +urosemid telah digunakan pada situasi baik untuk diagnosismaupunmemelihara +ungsi urine. Manitol memberi e+ek osmoti* yang bermakna dan" selanjutnya meningkatkan aliran urine. Manitol biasanya diin+us sedikit lebih *epat" dan bila manitol diin+us terlalu lambat" perubahan laju aliran urine akan melambat dan kurang tampak. Pemeriksaan yang la1im adalah ("- g/kg diberikan se*ara intra)ena sebagai larutan -'. selama 8%' menit. ;ila aliran urin meningkat lebih besar dari 9( ml/jam" pasien dianggap telah pulih dari gagal ginjal dan )olume urine kemudian dipertahankan &(( ml/jam dengan tambahan manitol dan penggantian *airan sesuai indikasi. ;aru%baru ini" +orosemid dan asam etakrinik se*ara luas telah menggantikan manitol dalamdiagnosis gagal ginjal re)ersible. #ejumlah pasien yang mengalami kegagalan diuresis setelah pengin+usan manitol akan mengalami peningkatan )oume urine yang dapat diterima setelah pemberian +urosemid atau asam etakrinik. #etelah perbaikan kekurangan )olume" diberikan +urosemid denagan dosis -((%&((( mg se*ara intra)ena. Pun*ak diuresis biasanya tejadi - jam setelah pemberian. ;ila +urosemid e+ekti+ dalam meningkatkan )olume urine" pemberian ini diulang pada inter)al 9%sampai 6%jam untuk mempertahankan laju aliran urine sejalan pemberian *airan untuk mempertahankan urine. Pada pasien gagal berespon terhadap +urosemid maka harus dipertimbangkan diagnosa <50. Pada pasien yang berespons terhadap +urosemid dan manitol" adalah penting untuk mengganti kehilangan natrium dan air untuk menghindari kekurangan. ;iasanya" )olume urine digantikan dengan normal salin berkekuatan tengah. #elain itu" sering kali dibutuhkan penggantian kalium. /0 K1mplikasi &. <ekrotis 5ubular 0kut Dapat di*egah pada pasien dengan penggantian kehilangan darah dan perbaikan gangguan *airan dan elektronik. #elain itu masukan diarahkan dalam bentuk karbohidrat dan lemak untuk menunjukkan laju peme*ahan protein tubuh. -. Diuresis 0ir dan <atrium #e*ara klinis kekurangan natrium ditandai baik oleh kekurangan )olume eksraseluler" seperti yang termani+estasi oleh takikardia dan hipotensi postural" atau intoksikasi air bila kehilangan natrium melebihi kehilangan air. Dengan intoksikasi air akut" pengobatan ditujukan untuk meningkatkan konsentrasi natrium klorida hipertonik 8.%'.$ se*ara intra)ena. 8. #indrom 2remik 5emuan%temuan awal adalah mual" anoreksia" dan muntah. Gejala% gejala lanjut stupor" kejang dan koma. #elain itu dapat terjadi abnormalitas perdarahan" pneumonitis uremik" perikarditis" dan pleuritis. K0 Pengkajian &. Primary #ur)ey 0irway dan ;reathing Pada GG0 ini diatasi terlebih dahulu. 5erjadinya asidosis metaboli* akan menyebabkan sesak napas/dispnea. Dir*ulation #yok perlu ditangani se*ara agresi+. O)erhidrasi juga mengakibatkan gagal jantung" edema paru" bahkan kematian. Disability Pada insu+isiensi ginjal bisa hanya kon+usi ringan atau bisa koma. #elalu periksa tingkat kesadaran dengan GD# dan adanya laterasi pupil anisokor dan motorik yang lebih lemah satu sisi$. AJposure #etelah mengurus prioritas%prioritas untuk menyelamatkan jiwanya" penderitaan harus ditelanjangi dan diperiksa dari ubun%ubun sampai jari kaki sebagai dari men*ari *edera. ;ila menelanjangi penderita" sangat penting men*egah hipotermi. -. #e*ondary #ur)ey Pemeriksaaan Cisis 0da 8 hal penting yang harus didapatkan pada pemeriksaan +isis pasien dengan GG0" yaitu: a. Penentuan status )olum sirkulasi b. 0pakah ada tanda%tanda obstruksi saluran kemih *. 0dakah tanda%tanda penyakit sistemik yang mungkin menyebabkan gagal ginjal 8. 5ertiery #ur)ey Pada tahap ini dilakukan anamnesis untuk mengetahui riwayat penyakit. !iwayat penyakit amat penting untuk mendapatkan +aktor penyebab atau yang memperberat gagal ginjal. !iwayat penyakit jantung" gangguan hemodinamik" adanya penyakit sirosis hati" hipoalbuminemia" alergi yang mengakibatkan penurunan )olume e+ekti+ perlu selalu ditanyakan. !iwayat hipotensi yang berat dan lama sering berlanjut menjadi <50 terutama pada usia lanjut" atau perioperati+. L0 Diagn1sa Keperawatan &. Bolume *airan lebih dari kebutuhan berhubungan dengan retensi air F <a -. Penurunan *urah jantung berhubungan dengan in+ark miokard 8. Kelelahan berhubungan dengan anemia 9. Bolume *airan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan syok hipo)olemik '. <yeri berhubungan dengan dysuria 6. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan oedema 4. Gangguan *airan dan elektrolit berhubungan dengan hiperkalemia Da2tar Pustaka Doenges" Marylinn 0. &334. Rencana Asuhan Keperawatan. ,akarta: AGD CK2?. -((&. Buku Ajar Ilmu Penyakit alam !"#isi III$. ,akarta: ;alai Penerbit CK2? http://on*eje)uska.blogspot.*om/-((4/(8/gagal%ginjal%akut.html Guyton" 0rthur D. &334. Buku Ajar %isiologi Ke#okteran !"#isi I&$. ,akarta: AGD 7udak" Darolin M. &336. Keperawatan Kritis !"#isi 'I$. ,akarta: AGD #melt1er E ;are. -((-. Buku Ajar Keperawatan (e#ikal Be#ah 'ol) * !"#isi 'II$) ,akarta: AGD www.medi*astore.*om