Anda di halaman 1dari 10

NASAB DALAM ISLAM

Pengertian Nasab :
Garis keturunan dari ayah (dlm pernikahan yg sah)
Secara genetik berasal dari agregasi kromosom
pasangan suami-istri.
Embrio yg berasal dari bukan pasangan suami-istri
(anak zina) tidak memiliki nasab


Qs. Al-Furqaan (54) :

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air,
maka Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan
mushoharoh (hub. Kekeluargaan yg berasal dari
pernikahan), dan Tuhanmu adalah maha kuasa
[ 13 - 60 ]
:


Ibnu 'Arabi mengatakan :
Nasab adalah istilah untuk bercampurnya air
(mani) dari seorang laki-laki dengan seorang
perempuan yang dibenarkan secara syar'i
(dalam ikatan nikah), tetapi kalau dengan cara
maksiyat (non nikah), maka menjadi anak yang
mutlak, tidak memiliki nasab yang pasti.
*meskipun ayah & ibu biologisnya menikah
kemudian
Di dalam pernikahan :
Poligami tidak merusak nasab
Poliandri merusak nasab >(haram)
Syariat Islam melarang hal-hal yang merusak nasab :
Zina (termasuk segala hal yg mendekatkatinya)
Poliandri

An-Nasl : adalah keturunan (anak-cucu) yg dilahirkan
Nikah = syariat untuk menjaga kebaikan Nasl dan
kepastian nasab (hifdzun-nasl)

Sabda Rasulullah :

Menikahlah kalian, lahirkanlah anak-anak (keturunan)

Adanya ketentuan nasab, berkosekuensi :
Tanggungjawab pengasuhan (perwalian)
Hak waris
Hubungan mahram
Dll.

Kewajiban (tanggungjawab) orang tua kepada
anak :
~ memberi nama yang baik
~ mengajarkan Al-Qur'an (agama)
~ menikahkan (bila sudah dewasa)
Dalam hal terjadi perceraian :
Hak pengasuhan anak (umur < 7 th) pada Ibu,
selama belum menikah dg orang lain.
Bila anak sudah berumur 7 tahun/lebih, diberi hak
memilih
Urutan hak pengasuhan :
Ibu; - Nenek (dr ibu); - Bibi (dr ibu); - Anak
perempuan bibi (dr ibu); - Nenek (dr ayah); -Bibi
(dr ayah); - Ayah

Tanggungjawab nafkah tetap pd ayah kandung
(nasab):
Anak laki-laki sampai baligh
Anak perempuan sampai dinikahkan
Ketentuan wali dalam pernikahan :
Wali nasab :
1) Ayah kandung;
2) Kakek (dr ayah kandung );
3) Saudara laki-laki kandung;
4) Anak laki-laki SLK (keponakan);
5)Paman (dr ayah);
6)Anak laki-laki Paman (sepupu);
7)Saudara laki-laki seayah.
8)Wali Hakim

* No. 1 & 2 = wali mujbir
dg syarat tidak ada pertentangan di antara
mereka
Mahrom (pihak yang terlarang dinikahi) :
~ Karena nasab
~ Karena mushoharoh
~ Karena penyusuan

Mahrom nasab :
> Ibu kandung, & terus ke atas
> Anak perempuan kandung, & terus ke bawah
> Saudara perempuan kandung
> Saudara sepupu dari saudara laki-laki ayah
> *
Mahrom musoharoh (karena pernikahan):
~ Mertua perempuan, & terus ke atas
~ Menantu perempuan, & terus ke bawah
~ Saudara perempuan istri (ipar)
~ Ibu tiri, & terus ke atas
~ Anak perempuan tiri, & terus ke bawah
~

Mahrom karena persusuan :
~ Ibu yang menyusui,
~ Saudara perempuan sepersusuan
Ketentuan nasab hanya didasarkan pada fakta
genetik, tidak pada aspek hukum. (adopsi tidak
merubah nasab)

> Adanya ketentuan Iddah (dlm perceraian / janda
meninggal)

> Penerapan ART (Assisted Reproduction
Technology) hanya boleh pada pasangan suami-
istri yg sah, berdasar indikasi medik.
Ketentuan nasab sbg garis keturunan ayah
(laki-laki) berdasar pd QS. An-Nisaa (34) :


Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
perempuan oleh karena Allah telah memberi
kelebihan kepada sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (perempuan), dan
karena mereka (kaum laki-laki) memberi
nafkah dari harta mereka

Anda mungkin juga menyukai