Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Maksud
1.1.1 Menginterpretasikan kenampakan bentang alam fluvial pada peta
topografi.
1.1.2 Mengidentifikasi kenampakan bentang alam fluvial di lapangan.
1.1.3 Mengetahui proses pembentukan kenampakan-kenampakan
bentang alam fluvial yang ada di lapangan.
1.2. Tujuan
1.2.1 Mampu menginterpretasikan kenampakan bentang alam fluvial
pada peta topografi.
1.2.2 Mampu mengidentifikasi kenampakan bentang alam fluvial di
lapangan.
1.2.3 Dapat mengetahui proses pembentukan kenampakan-kenampakan
bentang alam fluvial yang ada di lapangan.
1.3. Waktu Pelaksanaan
1.3.1. Praktikum La!rat!rium
Hari / Tanggal !elasa" 1# Maret 2$11
%aktu 1#.3$ s.d. 1&.$$ %'(
Tempat )edung *uliah (ersama +)*(, -akultas Teknik
.uang (2$3
1.3.2. Praktikum La"an#an
Hari / Tanggal !abtu" 1/ Maret 2$11
%aktu 13.0# s.d. 1#.3#%'(
Tempat *aligarang" !emarang
1
BAB II
DA$A% TE&%I
2.1. Pen#ertian Bentan# Alam 'lu(ial
(entang alam fluvial adalah bentang alam hasil dari proses kimia
maupun fisika yang menyebabkan perubahan bentuk muka bumi karena
pengaruh air permukaan +proses fluvial,. 1ir permukaan dapat berupa sungai
yang mengalir di bukit-bukit +sheet water,.
!ebagaimana proses geomorfik yang lain" proses fluvial akan
menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai tingkah laku air yang
mengalir di permukaan. (entang alam yang dibentuk dapat ter2adi karena
proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air
permukaan.
2.2. Pr!ses 'lu(ial
3roses fluvial dibedakan men2adi 3" yaitu
a. 3roses erosi
Menurut !ukmana" 1/4/" proses erosi adlah suatu proses atau
peristi5a hilangnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh
pergerakan air atau angin. !edangkan 1rsyad" 1/&2" mendefinisikan
proses erosi sebagai peristi5a pindahnya atau terangkutnya tanah atau
bagia-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami.
Menurut Holy" 1/&$" berdasarkan agen penyebabnya" erosi dibagi
men2adi empat ma6am" yaitu erosi oleh air" erosi oleh angin" erosi oleh
gletser dan erosi oleh sal2u. Dalam bentang alam ini" agen penyebab erosi
yang paling dominan adalah air. !ungai dapat mengerosi batuan sedimen
yang dilaluinya" memotong lembah" memperdalam dan memperlebar
sungai dengan 6ara-6ara
Quarrying" yaitu pendongkelan batu yang dilaluinya.
Abrasi" yaitu penggerusan terhadap batuan yang dile5atinya.
2
Scouring" yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan
sungai" misalnya pada daerah cut off slope.
Korosi" yaitu ter2adinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya.
Hydraulic action" yaitu kemampuan air untuk mengangkat dan
memindahkan batuan atau material-material sedimen dengan gerakan
memutar sehingga batuan pe6ah dan kehilangan fragmen.
Solution" yaitu pengangkutan material larut dalam air dan membentuk
larutan kimia.
(erdasarkan arahnya" erosi dapat dibedakan men2adi
7rosi kearah hulu + head 5ard erotion, adalah erosi yang ter2adi pada
u2ung sungai.
7rosi vertikal" erosi yang arahnya tegak dan 6enderung ter2adi pada
daerah bagian hulu pada sungai dan menyebabkan ter2adinya
pendalaman lembah sungai.
7rosi lateral" yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan ter2adi
pada daerah tengah sungai yang menyebabkan bertambah lebar dan
pan2ang sungai.
7rosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan men6apai
batas dimana air sungai sudah tidak lagi mampu mengerosi lagi +erition
base lavel,. 7rotion base level ini dapat dibagi men2adi ultimate base level
+yang base level-nya berupa laut, dan temporary base level +base level-nya
lokal seperti danaudan ra5a.
'ntensitas erosi pada suatu sungai berbanding lurus dengan
ke6epatan aliran sungai tersebut. 7rosi akan lebih efektif bila media yang
bersangkutan mengangkut berma6am-ma6am material. 7rosi memiliki
tu2uan akhir meratakan sehingga mendekati ultimate base level.
b. 3roses transportasi
3roses transportasi adalah proses perpindahan / pengangkutan
material yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai
3
sebagai efek dari gaya gravitasi. !ungai mengangkut material hasil
erosinya dengan berbagai 6ara.
Traksi" yaitu material yang diangkut akan terseret pada dasar sungai.
Rolling" yaitu material akan terangkut dengan 6ara menggelinding di
dasara sungai.
Saltasi" yaitu material yang terangkut mengambang lalu kembali
tenggelam seolah-olah melon6at.
Suspensi" yaitu proses pengangkutan material se6ara mengambang dan
ber6ampur dengan air sehingga menybabkan air men2adi keruh.
Solution" yaitu pengangkutan material larut dalam air dan membentuk
larutan kimia.
6. 3roses pengendapan
3roses sedimentasi adalah proses pengendapan mateial karena
aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang diba5anya.
1pabila tenaga angkut berkurang" maka material yang berukuran besara
dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu" baru kemudian material
yang lebih halus dan ringan.
(agian sungai yang paling efektif unutk proses pengendapan ini
adalah bagian hilir atau pada bagian slip of slope pada kelokan sungai"
karena biasanya pada bagian kelokan ini ter2adi pengurangan energi yang
6ukup besar.
8kuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan
besarnya energi pengangkut" sehingga semakin ke arah hilir" energi
semakin ke6il" material yang diendapkan pun semakin halus.
2.3. 'akt!r)*akt!r +an# Mem"en#aru,i Pr!ses Er!si dan $edimentasi
a. *e6epatan 1liran !ungai
*e6epatan aliran sungai maksimal pada tengah alur sungai" bila
membelok maka ke6epatan maksimal ada pada daerah 6ut off slope
0
+ter2adi erosi, karena gaya sentrifugal. 3engendapan ter2adi 2ika ke6epatan
sungai menurun atau bahkan hilang.
b.Gradien/ *emiringan 9ereng !ungai
(ila air mengalir dari sungai yang kemiringan lerengnya 6uram ke
dataran yang lebih rendah maka ke6epatan air akan berkurang dan tiba-tiba
hilang sehingga menybabkan pengendapan pada dasar sungai. (ila
kemudian ada lereng yang ter2al lagi" ke6epatan akan meningkat sehingga
ter2adi erosi yang menyebabkan pendalaman lembah.
6. (entuk 1lur !ungai
1liran sungai akan menggerus bagian tepi dan dasar sungai.
!emakin besar gesekan yang ter2adi maka air akan mengalir lebih lambat.
!ungai yang dalam" sempit dan permukaan dasarnya tidak kasar" aliran
airnya deras. !ungai yang lebar" dangkal dan permukaanya tidak kasar"
atau sempit" dalam tetapi permukaan dasarnya kasar maka aliran airnya
lambat.
d. ischarge
Merupakan volume air yang keluar dari suatu sungai. 3roses erosi dan
transportasi ter2adi karena besarnya ke6epatan aliran sungai dan dis6harge.
2.- P!la Pen#aliran ..Drainage Pattern/
!atu sungai atau lebih beserta anak sugai dan 6abangnya dapat
membentuk suatu pola atau sistem tertentu yang dikenal sebagai pola
pengaliran +drainage pattern,. 3ola ini dapat dibedakan men2adi beberapa
ma6am variasi tergantung struktur batuan dan variasi litologinya.
a. !ola pengaliran rectangular" yaitu pola pengaliran di mana anak-anak
sungainya membentuk sudut tegak lurus dengan sungai utamanya. 3ola
ini biasanya terdapat pda daerah patahan yang bersistem teratur.
b. !ola pengaliran dendritik" yaitu pola pengaliran berbentuk seperti pohon
dan 6abang-6abangnya yang berarah tidak teratur. 3ola ini berkembang
#
pada daerah dengan batuan yang resistensinya seragam" lapisan sedimen
mendatar" batuan beku massif" daerah lipatan" dan daerah metamorf yang
kompleks.
6. !ola pengaliran se"a"ar/paralel" yaitu pola pengaliran yang arah
alirannya se2a2ar. 3ola ini berkembang pada daerah yang memppunyai
kemiringan nyata" dan batuannya bertekstur halus.
d. !ola pengaliran trellis" yaitu pola pengaliran yang berbentuk seperti
daun dengan anak-anak sungai se2a2ar" sungai utamanya biasanya
meman2ang searah dengan 2urus perlapisan batuan. 3ola ini banyak
di2umpai pada daerah patahan atau lipatan.
e. !ola pengaliran radial" yaitu pola pengaliran yang arahnya menyebar ke
segala arah dari suatu pusat. 8mumnya berkemban pada daerah dengan
struktur kubah stadia muda" pada keru6ut gunug api" dan pada bukit-bukit
ynag berbentuk keru6ut.
f. !ola pengaliran annular" yaitu pola pengaliran di mana sungai atau anak
sungainya mempunyai penyebaran yang melingkar. !ering di2umpai dapa
daerah kubah berstadia de5asa.
g. !ola pengaliran #ultibasinal $sink hole%" yaitu pola pengaliran yang
tidak sempurna" kadang tampak kadang hilang yang disebut sebagai
sungai ba5ah tanah. 3ola ini berkembang pada daerah karst atau
betugamping.
h. !ola pengaliran contorted" yaitu pola pengaliran yang arah alirannya
berbalik dari arah semula. 3ola ini terdapat pada daerah patahan.
2.0 1lasi*ikasi $un#ai dan $tadia Er!sin+a
(erdasarkan stadia erosinya" sungai dibedakan men2adi
a. !ungai muda
!ungai stadia muda di6irikan oleh kemiringan dasar sungai besar" erosi
vertikal efektif" tidak ter2adi pengendapan" pada lembah sungai banyak
di2umpai air ter2un" dataran ban2ir sempit" penampang melintang sungai
:
berbentuk seperti huruf ;<=" relatif lurus dan mengalir di atas batuan
induk" densitas sungai ke6il" dan anak sungai 2arang.
b. !ungai de5asa
!ungai stadia de5asa di6irikan oleh kemiringan dasar sungai yang lebih
ke6il" erosi dan deposisi relaif ke6il" erosi lateral efektif" penampang
melintang sungai berbentuk seperti huruf ;8=" mulai membentuk meander
+kelokan sungai," 6abang-6abang sungai sudah mulai banyak" dan dataran
ban2ir sudah mulai meluas.
6. !ungai tua
!ungai stadia tua di6irikan oleh kemiringan dasar sungai relatif ke6il dan
hampir landai" penampang melintang sungai berbentuk 6a5an" tidak ter2adi
erosi vertikal" tetapi erosi lateral sangat efektif" mulai tampak danau tapal
kuda +o&bow lake," bermeander" anak sungai lebih banyak" dataran ban2ir
luas.
2.2 $kala Went3!rt,
Tabel 2.1 Pemilahan ukuran butir didasarkan skala Wentworth
Nama Butir Besar Butir .mm/
(ongkah 2#:
(rangkal 2#:-:0
*erakal :0-0
3asir sangat kasar 0-2
3asir kasar 2-1
3asir sedang 1->
3asir halus >-?
3asir sangat halus ?-1/&
9anau 1/1:-1/2#:
9empung 1/2#:
4
2.4 1lasi*ikasi %elie*
Tabel 2.2 Klasifikasi Relief Van Zuidam (1!"#
1lasi*ikasi %elie* Persen leren# .5/ Beda tin##i .m/
Datar/hampir datar $-2 @#$
(ergelombang landai 3-4 #-#$
(ergelombang miring &-13 2#-4#
(erbukit bergelombang 10-2$ #$-2$$
(erbukit ter2al 21-## 2$$-#$$
3egunungan sangat ter2al #:-10$ #$$-1$$$
3egunungan sangat 6uram A10$ A1$$$
&
BAB III
MET&D&L&6I
3.1. Praktikum La!rat!rium
3.1.1. Alat dan Ba,an
1lat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan 3raktikum
9aboratorium 16ara (entang 1lam -luvial ini adalah
1. 1lat tulis
2. 3enggaris
3. *ertas H<! 10
0. *ertas kalkir 10
#. 3eta topografi
:. 3ensil 5arna +20 5arna,
4. rawing pen
&. *alkulator
/. Milimeter blo6k
1$.!elotip bening
3.1.2. Dia#ram Alir
/
Menyiapkan alat-alat praktikum
Menempelkan kertas kalkir pada salah satu bagian peta
topografi yang akan dibuat deliniasinya
Membuat deliniasi dan me5arnai daerah sesuai satuan
morfologinya pada kertas kalkir 1
3.2. Praktikum La"an#an
3.1.1. Alat dan Ba,an
1lat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan 3raktikum
9apangan 16ara (entang 1lam -luvial ini adalah
11. *ompas geologi
12. 1lat tulis dan buku 6atatan lapangan
13.*amera
10.9arutan HBl
1$
Membuat sayatan pada masing-masing satuan morfologi
Melakukan morfometri pada tiap sayatan yang dibuat
Membuat pola pengaliran dan me5arnainya pada
kertas kalkir 2
Membuat sayatan sepan2ang minimal 1# 6m pada peta
topografi
Membuat profil normal dan profil eksagrasi dari sayatan
Membuat laporan praktikum dan poster
3.1.2. Dia#ram Alir
11
Melakukan pengamatan dari 2arak 2auh
Melakukan pengamatan terhadap litologi
singkapan
Menentukan struktur geologi dan morfologi daerah singkapan
Men6atat hasil pengamatan dan pengukuran pada buku
6atatan lapangan
Mengambil sampel batuan 2ika diperlukan
Membuat laporan praktikum dan poster
BAB I7
M&%'&MET%I
-.1 Bentan# Alam $truktural Berk!ntur %a"at
1. 3an2ang )aris C 1"1 6m
d C 1"1 D 2#$$$
C 24#$$ 6m C 24# m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/24# D 1$$F C 22"43F
2. 3an2ang )aris C $"/ 6m
d C $"/ D 2#$$$
C 22#$$ 6m C 22# m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/22# D 1$$F C 24"4&F
3. 3an2ang )aris C $"0 6m
d C $"0 D 2#$$$
C 1$$$$ 6m C 1$$ m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/1$$ D 1$$F C :2"#F
0. 3an2ang )aris C $"& 6m
d C $"& D 2#$$$
C 2$$$$ 6m C 2$$ m
12
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/2$$ D 1$$F C 31"2#F
#. 3an2ang )aris C $"/ 6m
d C $"/ D 2#$$$
C 22#$$ 6m C 22# m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/22# D 1$$F C 24"4&F
.ata-rata F 9ereng C C30"0$&F
+ termasuk daerah berbukit ter2al menurut <an Guidam tahun 1/&3,
(eda Tinggi C 214 m -11/ m C /& m
+termasuk daerah berbukit gelombang menurut <an Guidam tahun 1/&3,
-.2 Bentan# Alam $truktural Berk!ntur %en##an#
1. 3an2ang )aris C 2"4 6m
d C 2"4 D 2#$$$
C :4#$$ 6m C :4# m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/:4# D 1$$F C /"2:F
2. 3an2ang )aris C 2"/ 6m
d C 2"/ D 2#$$$
C 42#$$ 6m C 42# m
13
22"43 H 24"4& H :2"# H 31"2# H 24"4&
#
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/42# D 1$$F C &":2F
3. 3an2ang )aris C 2"3 6m
d C 2"3 D 2#$$$
C #4#$$ 6m C #4# m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/#4# D 1$$F C 1$"&4F
0. 3an2ang )aris C 1"3 6m
d C 1"3 D 2#$$$
C 32#$$ 6m C 32# m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/32# D 1$$F C 1/"23F
#. 3an2ang )aris C 3 6m
d C 3 D 2#$$$
C 4#$$$ 6m C 4#$ m
Eh C # D 12"#
C :2 "#
F 9ereng C :2"#/4#$ D 1$$F C &"33F
.ata-rata F 9ereng C C C 11"2:2F

+ termasuk daerah bergelombang miring menurut <an Guidam tahun 1/&3,
(eda Tinggi C 1&/ m I &/ m C 1$$ m
10
/.2: H &":2 H 1$"&4 H 1/"23 H &"33
#
+termasuk daerah berbukit gelombang menurut <an Guidam tahun 1/&3,
-.3 Bentan# Alam 'lu(ial
1. 3an2ang )aris C $"/ 6m
d C $"/ D 2#$$$
C 22#$$ 6m C 22# m
Eh C 1 D 12"#
C 12 "#
F 9ereng C 12"#/22# D 1$$F C #"#:F
2. 3an2ang )aris C $": 6m
d C $": D 2#$$$
C 1#$$$ 6m C 1#$ m
Eh C 1 D 12"#
C 12 "#
F 9ereng C 12"#/1#$ D 1$$F C &"33F
3. 3an2ang )aris C $"# 6m
d C $"# D 2#$$$
C 12#$$ 6m C 12# m
Eh C 1 D 12"#
C 12 "#
F 9ereng C 12"#/12# D 1$$F C 1$F
0. 3an2ang )aris C 1 6m
d C 1 D 2#$$$
C 2#$$$ 6m C 2#$ m
Eh C 1 D 12"#
C 12 "#
1#
F 9ereng C 12"#/2#$ D 1$$F C # F
#. 3an2ang )aris C $"0 6m
d C $"0 D 2#$$$
C 1$$$$ 6m C 1$$ m
Eh C 1 D 12"#
C 12 "#
F 9ereng C 12"#/1$$ D 1$$F C 12"# F
.ata-rata F 9ereng C C &"24&F
+ termasuk daerah bergelombang miring menurut <an Guidam tahun 1/&3,
1:
#"#: H &"33 H 1$ H # H 12"#
#
BAB 7
HA$IL DE$1%IP$I
0.1. $TA I
9okasi *aligarang +dekat 8J'*1," !emarang
Tanggal 1/ Maret 2$11
Bua6a Berah
Morfologi !ungai stadia muda menu2u de5asa
(entang 1lam -luvial
6amar 0.1 $TA I8 1ali#aran# .Dekat UNI1A/
!truktur )eologi 3erlapisan
14
Material
lepasan
Dataran ban2ir
3oint bar
9itologi *onglomerat +brangkal +2#:mm-:0mm," batulanau
+1/1:mm-2#:mm,
Tata )una 9ahan 'rigasi
3otensi 3ositif Tambang batu
3otensi Jegatif (an2ir
!lope 11
$
Deskrisi !ungai ini merupakan sungai stadia muda menu2u
de5asa. 1rus sungainya 6ukup deras" sehingga
pengendapan tidak terlalu tinggi. 7rosi yang di sungai ini
tergolong sedang" dan pelapukan di sekeliling sungai
tergolong sedang. Di tengah sungai terdapat material
lepasan yang berasal dari hulu sungai yang terba5a oleh
arus sungai" dan terdapat endapan di pinggir sungai +point
bar,.
1&
0.2. $TA II
9okasi 3ertemuan *aligarang dengan sungai *reo +Tugu
!oeharto," !emarang
Tanggal 1/ Maret 2$11
Bua6a (era5an suspensi
Morfologi Dataran
(entang 1lam -luvial
6amar 0.2 $TA II8 Pertemuan 1ali#aran# den#an
$un#ai 1re! .Tu#u $!e,art!/
!truktur )eologi 3erlapisan
9itologi (atupasir kasar +0mm-2mm," batu lempung +1/2#:,
1/
suspensi
3oint bar
!ungai *reo
*aligarang
Tata )una 9ahan 'rigasi
3otensi 3ositif Tambang pasir dan batu
3otensi Jegatif (an2ir
!lope 1
$
Deskripsi !ungai ini merupakan sungai stadia tua. 1rus sungainya
lambat" sehingga pengendapannya tergolong tinggi. 7rosi
yang ter2adi di sungai ini adalah erosi lateral sehingga
sungai men2adi lebar. Di !ungai ini terdapat endapan di
pinggir sungai +point bar,.
BAB 7I
PEMBAHA$AN
2.1. La"!ran La!rat!rium
3raktikum a6ara bentang alam fluvial dilaksanakan pada !elasa" 1#
Maret 2$11 di ruang (.2$3 )edung kuliah bersama +)*(, fakultas teknik.
3ada praktikum ini" praktikan diminta untuk membuat deliniasi" pola
pengaliran" morfometri" dan profil sayatan dari peta topografi dengan nomor
peta 0&K9.L +&$.L,dengan skala 1 2#.$$$ dan peta topografi yang digunakan
adalah peta topogrfi daerah kabupaten (oyolali dan sekitarnya .
3ada pembuatan deliniasi" pembuatanya dilakukan di kertas kalkir 1.
Mang dilakukan pertama kali adalah meletakan kertas kalkir 1 di atas peta
topografi. !upaya kertas kalkir tidak bergerak maka kertas kalkir 1 diberi
selotip bening di ke-empat u2ungnya dan direkatkan pada peta topografi.
Jamun merekatkanya tidak boleh sembarangan" harus sesuai dengan daerah
yang akan praktikan buat delinasinya. *emudian" praktikan diminta
menentukan batas-batas dari tiap-tiap satuan morfologi yang ada" yaitu
bentang alam fluvial" bentang alam struktural berkontur renggang" bentang
alam berkontur rapat" dan bentang alam denudasional pada kertas kalkir 1
!etelah itu" masing-masing satuan morfologi diberi 5arna yaitu 5arna hi2au
tua untuk bentang alam fluvial" 5arna ungu muda untuk bentang alam
2$
struktural berkontur renggang" 5arna ungu tua untuk bentang alam struktural
berkontur rapat " dan 5arna 6oklat untuk bentang alam denudasional.
3ada pembuatan pola pengaliran" pembuatanya di kertas kalkir 2 yang
dilakukan pertama kali adalah meletakan kertas kalkir 2 di atas peta topografi.
!upaya kertas kalkir tidak bergerak maka kertas kalkir 2 diberi selotip bening
di ke-empat u2ungnya dan direkatkan pada peta topografi. Jamun
merekatkannya tidak boleh sembarangan" harus sesuai dengan daerah yang
akan praktikan buat pola pengairannya. *emudian praktikan diminta untuk
memberi tanda pada 2alan dan aliran sungai sesuai dengan alurnya yang
terdapat pada peta topografi tersebut. 3ada pola pengairan" yang diberi 5arna
hanya 2alan" sungai induk dan anak sungai. Nalan diberi 5arna merah" aliran
sungai induk diberi 5arna biru tua dan anak sungai diberi 5arna biru muda.
3ada pembuatan morfometri" praktikan membuat sayatan ber2umlah
1# sayatan pada peta topografi tersebut yaitu terdiri dari # sayatan untuk
bentang alam struktural berkontur rapat" # sayatan untuk bentang alam
struktural berkontur renggang dan # sayatan untuk bentang alam fluvial.
*emudian" praktikan menghitung Flereng tiap sayatan pada masing-masing
satuan morfologi dan kemudian dibuat nilai rata-ratanya per satuan
morfologi. (entang alam struktural berkontur rapat 30"0$& F dan beda
tingginya /& m"bentang alam struktural berkontur renggang memiliki nilai
Flereng rata-rata sebesar 11"2:2 F dan beda tingginya 1$$ m ini dikarenakan
dan bentang alam fluvial memiliki nilai Flereng rata-rata sebesar &"24& F
(erdasarkan hasil morfometri" bentang alam struktural berkontur rapat
tergolong daerah berbukit ter2al +Flereng, dan berbukit gelombang +beda
tinggi," itu disebabkan daerah yang dideliniasi" kontur rapat dimasukan
kedalam kontur renggang karena kontur rapat tersebut didominasi oleh kontur
renggang . *elas lereng ini mengindikasikan bah5a didaerah tersebut banyak
ter2adi gerakan tanah dan erosi. Hal ini berakibat pada sering ter2adinya
longsoran. 3ada bentang alam ini memiliki proses geomorfik erosi"
transportasi dan pelapukan. 3ola pengairannya berupa dendritik. 9itologi
21
yang dominan adalah batuan beku karena 6enderung dekat hulu. (entang
alam ini memiliki tataguna lahan berupa hutan lindung..
(entang alam struktural berkontur renggang tergolong daerah
bergelombang miring +Flereng, dan berbukit gelombang +beda tinggi," itu
disebabkan daerah yang dideliniasi" kontur rapat dimasukan kedalam kontur
renggang karena kontur rapat tersebut didominasi oleh kontur renggang .
*elas lereng ini mengindikasikan bah5a didaerah" gerakan tanah ter2adi
namun dalam ke6epatan yang rendah. 3ada bentang alam ini memiliki proses
geomorfik erosi" transportasi dan pelapukan. 3ola pengairannya berupa
dendritik. 9itologi yang dominan adalah batuan sedimen. (entang alam ini
memiliki tataguna lahan berupa perkebunan.
(entang alam struktural fluvial tergolong daerah bergelombang
miring. *elas lereng ini mengindikasikan bah5a didaerah" gerakan tanah
ter2adi namun dalam ke6epatan yang rendah. 3ada bentang alam ini memiliki
proses geomorfik erosi" transportasi dan pelapukan. 3ola pengairannya berupa
dendritik. 9itologi yang dominan adalah batuan sedimen. (entang alam ini
memiliki tataguna lahan berupa irigasi. !ehingga banyak sa5ah dipinggir
sungai. !elain itu material yang terba5a oleh arus sungai seperti batu atau
pasir" dimanfaatkan oleh penduduk sekitar bentang alam ini untuk bahan
tambang.
(entang alam struktural denudasional memiliki proses geomorfik
erosi" ground mass dan pelapukan. 3ola pengairannya berupa dendritik.
9itologi yang dominan adalah soil. (entang alam ini memiliki tataguna lahan
berupa pemukiman" karena pada bentang alam memiliki bentuk lahan yang
luas dan 6enderung datar.
!etelah itu" praktikan membuat sayatan sepan2ang minimal 1# 6m
pada peta topografi daerah kabupaten (oyolali dan sekitarnya. 9alu"
praktikan membuat profil normal dan profil eksagrasi dari hasil sayatan tadi
di milimeter blok. 3rofil normal dibuat dengan skala horiOontal 1 2#.$$$ P
vertikal 1 2#.$$$" sedangkan profil eksagrasi dibuat dengan skala horiOontal
1 2#.$$$ dan skala vertikal 1 12.#$$. !ayatan yang saya buat memiliki
22
pan2ang 1#"/ 6m. !ayatan yang saya buat terbentang dari daerah 1 +memiliki
ketinggian 1#0 m, sampai 3at2ingkerep +memiliki ketinggian 12/ m,. .elief
yang terbentuk dari profil sayatan didominasi dataran yang sama tinggi" ini
disebabkan karena sayatannya mele5ati kontur yang memiliki ketinggian
sama.
2.2. La"!ran La"an#an
2.2.1. $TA I
!T1 ' berada di daerah *aligarang + dekat 8J'*1," !emarang.
!ungai di !T1 ' mengalir menu2u ke arah utara.
9itologi yang berada di tepi sungai" adalah batulanau +1/:0-
1/2#: mm, dan konglomerat +berangkal" :0-2#: mm,. !truktur yang
terdapat di tepi sungai merupakan struktur primer yaitu perlapisan.
Disebut perlapisan karena lapisannya memiliki tebal lebih dari 1 6m.
3erlapisan di !T1 1 mempunyai pola berurut dari butir halus +ba5ah,
ke butir yang lebih kasar +atas," ini dinamakan coarsing upward.
!ungai ini memiliki arus 6ukup deras sehingga energi
transportasinya 2uga masih besar" ini dikarenakan sungai ini memiliki
slope 11
$
. !elain itu" sungai ini mempunyai erosi yang tergolong
sedang. !ungai ini tergolong sungai yang lebarnya tergolong sedang
+Q2$ m, dan kedalamannya yang dangkal" maka erosi vertikal lebih
dominan daripada erosi lateral. !ungai ini mulai menun2ukkan adanya
kelokan-kelokan +#eander, yang tidak terlalu ta2am dan masih
mempunyai riam +undakan ke6il,.
Di sepan2ang aliran sungai" ditemukan beberapa endapan di tepi.
7ndapan yang berada di daerah tepi disebut gosong tepi +point bar,.
23
!elain itu di bagian tengah sungai terdapat material lepasan dari
daerah hulu yang berupa batu andesit. 'tu menun2ukan magma
pembentuk batu di aliran *aligarang memiliki sifat intermediet.
Di !T1 1 ini di2umpai dataran ban2ir yang dimanfaatkan oleh
5arga sekitar sebagai area untuk menanami padi. 3otensi positif dari
sungai ini adalah irigasi dan tambang batu.!elain dampak positif"
sungai ini mempunyai dampak negatif berupa ban2ir. (an2ir ini bisa
mengakibatkan rusaknya tanaman padi yang ditanam oleh 5arga di
dataran ban2ir.
(erdasarkan hasil pengamatan di atas" maka sungai yang berada
di !T1 ' termasuk sungai stadia muda menu2u de5asa.
2.2.2. $TA II
!T1 '' berada di daerah pertemuan *aligarang dengan !ungai
*reo + tugu !oeharto," !emarang !T1 '' ditempuh dalam 5aktu &
menit dari !T1 '. !ungai di !T1 '' mengalir ke arah utara.
9itologi yang berada di tepi sungai" adalah batulempung +@1/2#:
mm, danbatu pasir sangat kasar +0-2 mm,. !truktur yang terdapat di
tepi sungai merupakan struktur primer yaitu perlapisan. Disebut
perlapisan karena lapisannya memiliki tebal lebih dari 1 6m. Di !T1
'' terdapat endapan di tepi sungai +point bar,.
Di bandingkan dengan !T1 '" aliran air sungai di !T1 '' terlihat
lambat" ini dikarenakan slope sungainya hanya 1
$
. Hal ini ter2adi
karena gradien dasar sungai pada !T1 '' lebih ke6il daripada !T1 '
sehingga air mengalir lambat. !elain sungai ini 6enderung
mengendapkan daripada mengerosi. 7rosi lateral yang berada di
sungai lebih dominan daripada erosi vertikal.
!T1 '' merupakan titik pertemuan antara 2 sungai sungai
pertama mengalir dari arah selatan ke utara" sedangkan sungai kedua
mengalir dari arah barat ke timur. Nika diperhatikan aliran air sungai
20
*reo lebih tenang daripada aliran air *aligarang. 3erbedaan tersebut
ter2adi karena gradien dasar sungai pada !ungai *reo lebih ke6il
sehingga alirannya lebih lambat daripada sungai pertama.
3erbedaan 2uga ter2adi pada 5arna aliran air kedua sungai. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan litologi dan resistensi batuan di
sepan2ang aliran kedua sungai. %arna air *aligarang yang terlihat
lebih bening ter2adi karena batuan di sepan2ang alirannya lebih
resisten sehingga lebih sedikit material yang tererosi dan terba5a oleh
air sungai. !edangkan batuan di sepan2ang aliran sungai *reo
resistensinya lebih rendah daripada batuan di sungai pertama sehingga
material yang tererosi dan terba5a air sungai lebih banyak dan
membuat air men2adi lebih keruh +6ara transportasinya tergolong
suspensi,.
3otensi positif dari !T1 '' adalah irigasi" tambang batu dan
tambang pasia .!elain dampak positif" sungai ini mempunyai dampak
negatif berupa ban2ir.
(erdasarkan hasil pengamatan di atas" maka bagian dari sungai
yang berada di !T1 '' termasuk sungai dengan stadia tua.
2#
BAB 7II
PENUTUP
4.1. 1esim"ulan
Tabel $.1 %asil morfometri
(entang alam F lereng +F, (eda tinggi +m, *lasifikasi
!truktural berkontur
rapat
30"0$& /& (ergelombang
miring dan
berbukit
gelombang
!truktural berkontur
renggang
11"2:2 1$$ (erbukit ter2al
dan berbukit
gelombang
-luvial &"24& (ergelombang
miring
Denudasional - -
!T1 1 terletak di *aligarang +dekat 8J'*1," !emarang" merupakan
sungai stadia muda menu2u de5asa karena erosi vertikal lebih dominan
2:
daripada erosi lateral. Di !T1 ' terdapat point bar +endapan ditepi
sungai,.9itologinya konglomerat dan batulanau.
!T1 '' terletak di *aligarang +Tugu !oeharto," !emarang" merupakan
sungai stadia tua karena erosi lateral lebih dominan" dan arus sungainya
tergolong lambat. Di !T1 '' terdapat point bar +endapan ditepi
sungai,.9itologinya batupasir kasar dan batu lempung.
4.2. $aran
!ebaiknya memahami dulu materinya sebelum materi di mulai.
Teliti saat melakukan penghitungan dan mengamati peta topografi.
Naga sikap saat praktek di lapangan.
DA'TA% PU$TA1A
1sisten )eologi -isik 2$1$. 2$1$. !anduan !raktiku# Geologi 'isik dan
ina#ik. !emarang 3rogram !tudi Teknik )eologi -akultas Teknik
8niversitas Diponegoro.
Mariadiastuti" <anadia. 2$$4. Ku#pulan (ateri Geologi 'isik dan ina#ik )
Kristalografi dan (ineralogi. !emarang 3rogram !tudi Teknik )eologi
-akultas Teknik 8niversitas Diponegoro.
Mula5ardhani" 1ditya. 2$$/. *entang Ala# 'luvial.
+adityamula5ardhani.blogspot.6om" diakses pada 1: Maret 2$11,
24

Anda mungkin juga menyukai