Anda di halaman 1dari 16

Makalah sikap

06 Mar
BAB I
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu lainnya.
Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang membahas
unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk
merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula
penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya denganefek dan perannya dalam
pembentukan karakter dan sistem hubungan antarkelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan keenderungan
individu untuk merespon dengan ara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam
lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu keenderungan untuk mendekat atau menghindar,
posotitif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi,
ide, konsep dan sebagainya (!oward dan "endler, #$%&'(erungan, )000*.
+leh karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap. ,ntuk itu -alam
makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap, proses dan komponen
sikap, faktor . faktor yang mempengaruhi sikap, teori/ teori tentang sikapdan hubungan
sikap dengan perilaku.

1. B. Tujuan Penulisan
0dapun tujuan penulisan makalah ini selain sebagai tugas kelompok mata kuliah -asar/ dasar
1emahaman 1erilaku juga untuk mengetahui 2
#. 1engertian Sikap
). 1roses dan komponen Sikap
3. 4aktor/ faktor yang mempengaruhi sikap
&. 5eori . 5eori 5entang Sikap
6. !ubungan sikap dengan 1erilaku

BAB II
PEMBAHASAN


1. A. Pengertian Sikap

-ibawah ini pengertian Sikap Menurut para 0hli2
1. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan
untuk bereaksi (disposition to react) seara positif (ravorably) atau seara negatif
(untavorably) terhadap obyek . obyek tertentu.
2. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai
organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional , emosional, perseptual, dan
kognitif mengenai aspek dunia individu.
. !a "ierre (dalam #$war, 200) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku ,
tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial,
atau seara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
%. Soetarno (199%), sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai keenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak
ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda/benda, orang, peritiwa, pandangan,
lembaga, norma dan lain/lain.
&. Sum'er di www. wi(i)edia.or* menjelaskan sikap adalah perasaan seseorang tentang
obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. 1erasaan ini menjadi konsep yang
merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral* seseorang pada
sesuatu.
+. Menunit ,.- #l)ort dalam (.ri Rusmi -ida/atun, 1999 0211) sikap adalah kesiapan
seseorang untuk bertindak.
2. .ri Rusmi -ida/atun memberikan pengertian sikap adalah 7keadaan mental dan syaraf
dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau
terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.


1. 3alaluddin Ra(hmat ( 1992 0 9 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu2
a. sikap adalah keenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan
keenderungan untuk berperilaku dengan ara/ara tertentu terhadap objek sikap. +bjek sikap
boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.
b. sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu,
tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu' menentukan apa
yang disukai, diharapkan, dan diinginkan,mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa
yang harus dihindari.
. sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok enderung
dipertahankan dan jarang mengalami pembahan.
d. sikap mengandung aspek evaluatif2 artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak
menyenangkan.
e. sikap timbul dari pengalaman2 tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar.
"arena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
9. Sri 4tami Raha/unin*sih (2001) Sikap (0ttitude* adalah
#. Berorientasi kepada respon 2 2 sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu
perasaan mendukung atau memihak (favourable* maupun perasaan tidak mendukung
(,nfavourable* pada suatu objek
). Berorientasi kepada kesiapan respon 2 sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek dengan ara/ara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya respon suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif untuk
menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah terkondisikan
3. Berorientasi kepada skema triadi 2 sikap merupakan konstelasi komponen/komponen
kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu
di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap
juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek
atau situasi.
1. B. Proses dan Koponen Sikap
Seara umum, dalam berbagai referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni2 kognitif, afektif,
dan keenderungan tindakan (Morgan dan "ing, #$%6'"reh dan Ballay, #$63, !oward dan
"endler #$%&, (erungan, )000*.
1. 1. Kom)onen (o*nitif
0spek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek atau subyek.
8nformasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses analisis, sintesis, dan evaluasi
akan menghasilkan nilai baru yang akan diakomodasi atau diasimilasikan dengan
pengetahuan yang telah ada di dalam otak manusia. 9ilai . nilai baru yang diyakini benar,
baik, indah, dan sebagainya, pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif
dari sikap individu.
1. 2. (om)onen afe(tif
0spek ini -ikatakan sebagai perasaan (emosi* individu terhadap obyek atau subyek, yang
sejalan dengan hasil penilaiannya.
1. . (om)onen (ecenderun*an 'ertinda(
Berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan sesuai dengan
keyakinandan keinginannya.
Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif atau negatif. Manifestasikan
sikap terlihat dari tanggapan seseorang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau tidak
setuju terhadap obyek atau subyek. "omponen sikap berkaitan satu dengan yang lainnya.
-ari manapun kita memulai dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap dalam
ikatan satu sistem.
komponen kognitif, afektif, dan keenderungan bertindak merupakan suatu kesatuan sistem,
sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. "etiga komponen tersebut seara bersama/
sama membentuk sikap dan "etiga komponen kognitif, afektif, dan keenderungan bertindak
seara bersama/ sama membentuk sikap.
1. !. "aktor# "aktor $ang epengaruhi Sikap

1. a. "en*alaman )ri'adi
0pa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan
kita terhadap stimulus sosial.
1. '. "en*aruh oran* lain /an* dian**a) )entin*
+rang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial yang ikut
mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita
keewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi pembentkan
sikap kita terhadap sesuatu. :ontoh 2 +rang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami
dan lain/lain.
1. c. "en*aruh (e'uda/aan
"ebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan sikap kita.
1. %. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
majalah dan lain/lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan keperayaan.
0danya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.


1. &. !em'a*a )endidi(an dan lem'a*a a*ama
;embaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral
dalam arti individu.
6. "en*aruh fa(tor emosional
5idak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang, kadang/kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh
emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
#. %. Teori & Teori Tentang Sikap
1. 1. .eori Keseim'an*an
1ada teori ini fokusnya terletak pada upaya individu untuk tetap konsisten dalam bersikap
dalam hidup yang melibatkan hubungan/ hubungan antara seseorang dengan dua objek
sikap.-an dalam bentuk sederhana, ketiga elemen tersebut dihubungkan dengan 2
#. sikap favorable ( baik, suka, positif *
). sikap ,nfavorable ( buruk, tidak suka, negatif *
1. 2. .eori Konsistensi (o*nitif 5 #fe(tif
1ada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka
konsisiten dengan afeksinya dan penilaian seseorang terhadap suatu kejadian akan
mempengaruhi keyakinannya.Sebagai ontoh2
5idak jadi makan direstoran < karena temannya bilang bahwa restoran tersebut tidak halal
padahal di belum pernah kesana
1. . .eori Ketida(sesuaian
1ada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana individu menyelataskan elemen . elemen
kognisi, pemikiran atau struktur ( "onsonansi selaras * dan disonasi atau kesetimbangan yaitu
pikiran yang amat menekan dan memotivasi seseorang untuk memperbaikinya.dimana
terdapat ) elemen kognitif dimana disonasi terjadi jika kedua elemen tidak ook sehingga
menganggu logika dan penghargaan. Sebagai ontoh Misalnya2 =Merokok membahayakan
kesehatan= konsonansi dengan =saya tidak merokok=' tetapi disonansi dengan =perokok=.
:ara mengurangi -isonansi2
a. Merubah salah satu elemen kognitif, yaitu dengan mengubah sikap agar sesuai dengan
perilakunya. Misalnya 2 stop merokok
b. Menambahkan satu elemen kognitif baru. Misalnya2 tidak peraya rokok merusak
kesehatan

%. .eori #tri'usi
1ada teori ini fokusnya terletak paad bagaimana individu mengetahui akan sikapnya dengan
mengambil kesimpulan sendiri dan persepsinya tentang situasi. 1ada teori ini implikasinya
adalah perubhan perilaku yang dilakukan seseorang menimbulkan kesimpulan pada orang
tersebut bahwa sikapnya telah berubah. Sebagai ontoh memasak setiap kesempatan baru
sadar kalu dirinya suka menyukai> hobi memasak.

1. E. Hu'ungan sikap dengan perilaku
Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu.
1engaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap
,keenderungan individu untuk melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan
dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah laku.



BAB III
PEN(T(P


1. A. Kesipulan
sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat
dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau
kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon
yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
1roses sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan keenderungan
untuk bertindak, komponen kognitif, afektif, dan keenderungan bertindak merupakan suatu
kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. "etiga komponen tersebut
seara bersama/sama membentuk sikap dan "etiga komponen kognitif, afektif, dan
keenderungan bertindak seara bersama/ sama membentuk sikap.
Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu.
1engaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap
,keenderungan individu untuk melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan
dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah laku.




1. B. SA)AN
0dapun saran dari penulis adalah gunakanlah makalah ini dengan sebaik/baiknya dan
jadikanlah sebagi bahan referensi untuk makalh yang sejenis.

%A"TA) P(STAKA

!. -jaali. )00?. Psikologi Pendidikan. @akarta 2 Bumi 0ksara
0nonim a. )00?. Faktor Faktor yang mempengaruhi sikap ( +nline * http2 >> www. Sikap.
:om,diakses % 0pril )0#0
Sri ,tami Aahayuningsih . )00?. Sikap ( Attitude ) (+nline * http2>> www. 0tttitude,blogspot.
:om, diakses % 0pril )0#0
4itri. )00?. Pengertian Sikap (+nline * http2>> Blog dunia 1sikologi. :om, diakses % 0pril
)0#0
Pengertian Sikap dan Perilaku
Diposkan oleh Psikologi_UNNES di 20.03
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merpakan
ke!enderngan indi"id ntk merespon dengan !ara yang khss terhadap
stimls yang ada dalam lingkngan sosial. Sikap merpakan sat
ke!enderngan ntk mendekat ata menghindar# posotiti$ ata negati$
terhadap berbagai keadaan sosial# apakah it institsi# pribadi#
sitasi# ide# konsep dan sebagainya %&oward dan 'endler# ()*+,
-erngan# 2000..
-agne %()*+. mengatakan bahwa sikap merpakan sat
keadaan internal %internal state. yang mempengarhi pilihan tidakan
indi"id terhadap beberapa obyek# pribadi# dan peristiwa. /asih banyak
lagi de$inisi sikap yang lain# sebenarnya agak berlainan# akan tetapi
keragaman pengertian tersebt disebabkan oleh sdt pandang dari
penlis yang berbeda. Namn demikian# 0ika di!ermati hampir sema
batasan sikap memiliki kesamaan padang# bahwa sikap merpakan sat
keadaan internal ata keadaan yang masih ada dalam dari mansia.
'eadaan internal tersebt berpa keyakinan yang diperoleh dari proses
akomodasi dan asimilasi pengetahan yang mereka dapatkan# sebagaimana
pendapat Piaget1s tentang proses perkembangan kogniti$ mansia
%2adworth# ()*(..
'eyakinan diri inilah yang mempengarhi respon pribadi terhadap obyek dan lingkngan
sosialnya. 3ika kita yakin bahwa men!ri adalah perbatan ter!ela# maka ada
ke!enderngan dalam diri kita ntk menghindar dari perbatan men!ri ata menghidar
terhadap lingkngan pen!ri. 3ika seseorang meyakini bahwa dermawan it baik# maka
mereka merespon positi$ terhadap para dermawan# dan bahkan mngkin ia akan men0adi
dermawan.
Sekilas# di atas terlihat bahwa antara sikap dan perilak ada kesamaan.
4leh karena it# psikolog sosial# seperti /organ dan 'ing# &oward dan
'endler# serta 're!h dkk.# mengatakan bahwa antara sikap dan perilak
adalah konsisten. 5pakah selal bahwa sikap konsisten dengan perilak6
Seharsnya# sikap adalah konsisten dengan perilak# akan tetapi karena
banyaknya $aktor yang mempengarhi perilak# maka dapat 0ga sikap
tidak konsisten dengan perilak. Dalam keadaan yang demikian ter0adi
adanya desonansi nilai.
Para psikolog# di antaranya /organ dan 'ing# &oward dan 'endler# 're!h#
7rt!h$ield dan Balla!hey# mengatakan bahwa perilak seseorang
dipengarhi oleh $aktor lingkngan dan hereditas. 8aktor lingkngan
yang mempengarhi perilak adalah beragam# di antaranya pendidikan#
nilai dan bdaya masyarakat# politik# dan sebagainya. Sedang $aktor
hereditas merpakan $aktor bawaan seseorang yang berpa karnia
pen!ipta alam semesta yang telah ada dalam diri mansia se0ak lahir#
yang banyak ditentkan oleh $aktor genetik. 'eda $aktor se!ara
bersama9sama mempengarhi perilak mansia. 3ika kita ingin menmbhkan
sikap# kita hars memadkan $aktor bawaan berpa bakat dan $aktor
lingkngan pendidikan dan bela0ar. Pandangan ini se0alan dengan hkm
kon"ergensi perkembangan yang menyeimbangkan antara $aktor bawaan
dengan $aktor lingkngan# tanpa mengorbankan sat $aktorpn %Syah#
2002..
3ika seorang pendidik menginginkan menmbhkan sikap sasaran didik#
seharsnya mengetahi bakat yang ada pada sasaran didik# keinginan
sasaran didik# nilai dan pengetahan yang seharsnya didapat sasaran
didik# serta lingkngan lain yang kondsi$ bagi penmbhan sikap
mereka# termask lingkngan politik. 'eadaan ini slit dilakkan#
tetapi hars disahakan. 3ika kita ingin pendidikan berkembang dan
berman$aat bagi masyarakat# maka kita tidak boleh diam. 5papn
hasilnya# pendidik hars bersaha melakkan ino"asi proses pendidikan.
Perl disadari# bahwa segala sesat membthkan proses yang !kp
pan0ang ntk men!apai sat keberhasilan.
Sebagaimana diketahi oleh mm# bahwa sistem pendidikan kita masih
bersandar pada prinsip# teori# dan konsep beha"ioristik. 'onsep dan
teori terbt 0ika diaplikasikan dalam pendididikan ke0ran dan
pro$esi# sdah tidak rele"an lagi. /odel pendidikan klasikal# seperti
yang sekarang ini banyak diterapkan# berangkat dari konsep
beha"ioristik# slit ntk menmbhkan sikap wirasaha. Pada masa
pembangnan# seperti ter0adi di negara kita pada saat ini# sangat
membthkan tenaga wirasahawan ntk memper!epat la0 pertmbhan
ekonomi nasional. Dengan demikian# manakala kita masih mempertahankan
model pendidikan beha"ioristik# kami yakin bahwa tidak akan mamp
menmbhkan wirasahawan yang men0adi pelak pembangnan ekonomi
nasional yang handal. Dengan demikian# perbahan sistem dan model
pendidikan# khssnya dalam pendidikan bisnis# perl dilakkan.
:ertama mengarah pada pembela0aran kewirasahaan.
'omponen Sikap
Se!ara mm# dalam berbagai re$erensi# sikap memiliki 3 komponen yakni;
kogniti$# a$ekti$# dan ke!enderngan tindakan %/organ dan 'ing# ()*<,
're!h dan Balla!y# ()=3# &oward dan 'endler ()*+# -erngan# 2000..
'omponen kogniti$ merpakan aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian
indi"id terhadap obyek ata sbyek. >n$ormasi yang mask ke dalam otak
mansia# melali proses analisis# sintesis# dan e"alasi akan
menghasilkan nilai bar yang akan diakomodasi ata diasimilasikan
dengan pengetahan yang telah ada di dalam otak mansia(. Nilai 9 nilai
bar yang diyakini benar# baik# indah# dan sebagainya# pada akhirnya
akan mempengarhi emosi ata komponen a$ekti$ dari sikap indi"id. 4leh
karena it# komponen a$ekti$ dapat dikatakan sebagai perasaan %emosi.
indi"id terhadap obyek ata sbyek# yang se0alan dengan hasil
penilaiannya. Sedang komponen ke!enderngan bertindak berkenaan dengan
keinginan indi"id ntk melakkan perbatan sesai dengan keyakinan
dan keinginannya. Sikap seseorang terhadap sat obyek ata sbyek
dapat positi$ ata negati$. /ani$estasikan sikap terlihat dari
tanggapan seseorang apakah ia menerima ata menolak# set0 ata tidak
set0 terhadap obyek ata sbyek.
'omponen sikap berkaitan sat dengan yang lainnya.
Dari manapn kita memlai dalam analisis sikap# ketiga komponen tersebt tetap dalam
ikatan sat sistem. Sikap indi"id sangat erat kaitannya dengan
perilak mereka. 3ika $aktor sikap telah mempengarhi atapn
menmbhkan sikap seseorang# maka antara sikap dan perilak adalah
konsisten# sebagaimana yang dikemkan oleh 're!h dan Balla!y# /organ
'ing# dan &oward.
'eterangan; komponen kogniti$# a$ekti$# dan ke!enderngan bertindak merpakan sat
kesatan sistem# sehingga tidak dapat dilepas sat
dengan lainnya. 'etiga komponen tersebt se!ara bersama9sama membentk
sikap pribadi
Sikap seseorang seharsnya konsisten dengan perilak. Seandainya sikap
tidak konsisten dengan perilak# mngkin ada $aktor dari lar diri
mansia yang membat sikap dan perilak tidak konsisten. 8aktor
tersebt adalah sistem nilai yang berada di masyarakat# diantaranya
norma# politik# bdaya# dan sebagainya. Dari pen0elasan tersebt 0elas
bahwa pendidikan bkan semata9mata tanggng 0awab lembaga pendidikan.
Selrh masyarakat dan intansi terkait hars menn0ang pelaksanaan
pendidikan. Pendidikan harslah diletakan pada kondisi dan sitasi yang
benar9benar kondsi$ bagi 0alannya proses pendidikan. Dengan !ara
demikianlah# sebenarnya se!ara teoritis dan konseptal# t0an
pendidikan ter!apai. Sebaliknya# 0ika masyarakat dan selrh instansi
politik dan pemerintahan tidak mernn0ang# maka pendidikan akan
mengalami kegagalan. 4leh karena it# pengembangan pendidikan merpakan
tanggng 0awab selrh warga bangsa# dan hars ditn0ang oleh komitmen
politis dari selrh warga bangsa9bangsa.
'eterangan; 'etiga komponen kogniti$# a$ekti$# dan ke!enderngan bertindak se!ara
bersama9 sama membentk sikap. Sikap se!ara konsisten mempengarhi perilak. 4leh
karena it# sikap seharsnya konsisten
mempengarhi perilak.3ika antara sikap tidak konsisten dengan
perilak# maka terdapat sistem eksternal yang ikt mempengarhi
konsistensi antara sikap dan perilak.
Sikap dapat pla diklasi$ikasikan men0adi sikap indi"id dan sikap
sosial %-erngan# 2000.. Sikap sosial dinyatakan oleh !ara9!ara
kegiatan yang sama dan berlang9lang terhadap obyek sosial# dan
biasanya dinyatakan oleh sekelompok orang ata masyarakat. Sedang sikap
indi"id# adalah sikap yang dimiliki dan dinyatakan oleh seseorang.
Sikap seseorang pada akhirnya dapat membentk sikap sosial# manakala
ada seregaman sikap terhadap sat obyek. Dalam konteks pemahasan ini#
sikap yang dimaksd adalah sikap indi"idal# mengingat pendidikan yang
dihabahas dalam ka0ian ini menyangkt proses pendidikan se!ara
indi"idal# mengingat keinginan# kebthan# kemampan# moti"asi#
sasaran didik sangat beragam. Untk ka0ian lebih lan0t# periksa pada
bahasan proses pendidikan bisnis di bawah.
Se0alan dengan pengertian sikap yang di0elaskan di atas# dapat dipahami
bahwa;
(. sikap ditmbhkan dan dipela0ari sepan0ang perkembangan orang
yang bersangktan dalam keterkaitannya dengan obyek tertent#
2. sikap merpakan hasil bela0ar mansia# sehingga sikap dapat ditmbhkan dan
dikembangkan melali proses bela0ar#
3. sikap selal berhbngan dengan obyek# sehingga tidak berdiri sendiri#
+. sikap dapat berhbngan dengan sat obyek# tetapi dapat pla berhbngan dengan
sederet obyek se0enis#
<. sikap memiliki hbngan dengan aspek moti"asi dan perasaan
ata emosi %-erngan# 2000..
/engetahi karakter sikap sema!am ini
sangat penting manakala kita akan membahas sikap se!ara !ermat. Dari
si$at ini dapat diketahi bahwa sikap dapat ditmbngkan dan
dikembangkan# melali proses pembela0aran siswa yang sesai dengan
moti"asi# dan keinginan mereka. Demikian 0ga# sikap hars diarahkan
pada sat obyek tertent# sehingga memdahkan mengarahkan bela0ar
siswa pada sasaran bela0ar yang sesai dengan minat dan keinginannya.
/enmbhkan dan /engembangkan Sikap
Bagaiman sikap dapat ditmbhkan6 Seperti di atas di0elaskan# bahwa
sikap dapat ditmbhkan dan dikembangkan melali proses bela0ar. Dalam
proses bela0ar tidak terlepas dari proses komnikasi dimana ter0adi
proses tran$er pengetahan dan nilai. 3ika sikap merpakan hasil
bela0ar# maka kn!i tama bela0ar sikap terletak pada proses kognisi
dalam bela0ar siswa. /enrt Bloom# serendah apapn tingkatan proses
kognisi siswa dapat mempengarhi sikap %/nandar# ())).. Namn
demikian# tingkatan kognisi yang rendah mngkin sa0a dapat mempengarhi
sikap# tetapi sangat lemah pengarhnya dan sikap !enderng labil. 'ami
yakin# bahwa proses kognisi yang dapat menmbhkan dan mengembangkan
sikap se!ara signi$ikan# se0alan dengan taksonomi kognisi Bloom# adalah
pada tara$ analisis# sintesis# dan e"alasi. Pada tara$ inilah
memngkinkan sasaran didik memperoleh nilai9nilai kehidpan yang dapat
menmbhkan keyakinan yang merpakan kn!i tama ntk menmbhkan dan
mengembangkan sikap. /elali proses akomodasi dan asimilasi
pengetahan# pengalaman# dan nilai ke dalam otak sasaran didik# seperti
pendapat Pieget# pada gilirannya akan men0adi re$erensi dalam
menanggapi obyek ata sbyek di lingkngannya.
Pertanyaan yang mn!l# apakah sema in$ormasi dapat mempengarhi
sikap6 :idak sema in$ormasi dapat mempengarhi sikap. >n$ormasi yang
dapat mempengarhi sikap sangat tergantng pada isi# smber# dan media
in$ormasi yang bersangktan %/organ dan 'ing# ()*+, &oward# ()*<..
Dilihat dari segi isi in$ormasi# bahwa in$ormasi yang menmbhkan dan
mengembangkan sikap adalah berisi pesan yang bersi$at persasi$. Dalam
pengertian# pesan yang disampaikan dalam proses komnikasi harslah
memiliki kemampan ntk mempengarhi keyakinan sasaran didik# meskipn
sebenarnya keyakinan tersebt akan didapat siswa sendiri melali proses
bela0ar. Seperti di atas telah disebtkan# bahwa ntk dapat memberikan
pesan yang persasi$ kepada sasaran didik harslah dibawa pada obyek
telaah melali proses penganalisaan# pensintesisan# serta penilaian#
yang dilakkan sasaran didik ntk memperoleh keyakinan. ?angkah ini
akan dapat berhasil manakala dilaksanaan se!ara indi"idal# dan dibawa
ke model bela0ar sambil beker0a yang selaras dengan moti"asi# minat dan
bakat sasaran didik. Dengan demikian# proses bela0ar9menga0ar klasikal#
misalkan dengan !eramah# e$ekti"itas dalam menmbhkan sikap perl
dipertanyakan.
Smber in$ormasi sangat berpengarh pada penmbhan sikap. Di samping
in$ormasi dari bk teks# mngkin 0ga dari $akta empirik# gr ata
pendidik 0ga merpakan smber bela0ar. 'alitas smber in$ormasi
sangat berpengarh pada penmbhan keyakinan siswa. 'arena it kalitas
in$ormasi sangat menentkan perolehan pengalaman yang memandai# yang
dibthkan ntk mengembangkan !akrawala pandang. Demikian 0ga $akta
empirik# hars diberikan. 8akta empirik merpakan in$ormasi sekaligs
bahan bela0ar yang sangat berharga yang dapat dipela0ari# dianalisis
oleh siswa ntk memperoleh pengalaman dan ntk menambah keyakinan
mereka. Di samping it# gr 0ga memiliki peranan yang kat dalam
menmbhkan sikap# karena grlah yang berkomnikasi langsng dan
sekaligs merpakan pre$erensi bagi siswa. 4leh karena it# kalitas
gr# baik dilihat dari kemampan# kelasan wawasan# pengsaaan
pengetahan teoritis dan praktis diperlkan. Di sinilah peran gr
sebagai $asilitator# ino"ator# moti"ator# dapat dimainkan.
Dengan demikian# dalam model bela0ar yang diharapkan di sini membthkan
keragaman smber in$ormasi. Dengan smber in$ormasi yang beragam siswa
dapat menentkan pilihan yang sesai dengan minat# moti"asi# serta
bakat mereka. Dengan !ara inilah# siswa dapat menemkan sendiri
pengetahan dan in$ormasi yang akan mereka gnakan ntk penganalisaan
sitasi dan $akta ntk mendapatkan nilai9nilai yang berman$aat bagi
hidpnya.
Selan0tnya# tentang media# bahwa tidak setiap media in$ormasi dapat
mempengarhi sikap siswa. 'arena it adalah mtlak bagi gr ntk
men!ari bk teks mapn se0enisnya yang dapat mempengarhi keyakinan
siswa. Banyak bk teks yang isinya terlihat diam dan men0emkan. :idak
menmbhkan gairah keingin tahan# dan tidak dapat mempersai pemba!a.
>si bk teks hanyalah sat onggokan konsep dan teori yang boleh
dikata# krang ada man$aatnya bagi hidp. 4leh karena it# media
in$ormasi harslah di !ari oleh gr yang benar9benar bisa menmbhkan
gairah keingin tahan siswa dan bersi$at persasi$. Dengan demikian# di
samping bk teks# media in$ormasi lain hars di!ari. Banyak bk9bk
$iksi# biogra$i %misalkan !ash9$low @adrant# !hi!ken shop# Bsiness
7ombat.# !eritera persaingan Pepsi97olla dengan 7o!a97olla# Aa0a
'ompter 5S Bill -ates# bagaimana persahaan mltinasional dapat
mempengarhi perekonomian dnia# dan sebagainya.
/ngkin 0ga hasil9hasil penelitian yang dipblikasikan dalam internet# 0rnal
ilmiah# dan sebagainya dapat diman$aatkan. 'reati"itas gr dalam
menmbhkan keyakinanan siswa sehingga sikap dapat dibentk seperti
yang harapan siswa sangatlah dibthkan# terlebih9lebih lagi 0ika
dikaitkan dengan saha ntk menmbhkan moti"asi dan keinginan yang
kat ntk berkembang# let# berani mengambil risiko# selal
mengansipasi perbahan# dan sebagainya. 4rientasi gr tidak lagi
berorientasi pada apa yang diharapkan gr# penmpkan konsep dan
materi yang berlebihan yang tidak ada man$aatnya bagi hidp# tetapi
hars beorientasi pada apa yang siswa harapkan dan pengetahan yang
benar9benar berman$aat bagi hidp siswa pada masa mendatang. Dengan
!ara inilah kemngkinan besar pendidikan dapat membawa optnya yang
benar9benar memiliki kengglan# ino"ati$# 0ika ter0n dalam dnia
ker0a.
'apan Sikap Ditmbhkan
Sikap dapat tmbh selama mansia hidp. Sepan0ang hidpnya# mansia bela0ar tidak
pernah berhenti.
Proses akomodasi dan asimilasi pengetahan# dan pengalaman# berlangsng
sepan0ang hidp mansia. Dalam proses yang pan0ang inilah nilai9nilai
hidp didapatkan oleh mansia# yang kemngkinan besar akan dapat
menmbhkan sikap mereka terhadap sbyek ata obyek. Periode kritis
penmbhan seseorang ter0adi pada sia (2 tahn sampai 30 tahn %Sear
dalam /organ dan 'ing# ()*+.. 3ika pendapat Sear ini diant# maka
penmbhan sikap yang paling tepat ketika sia Sekolah ?an0tan :ingkat
Pertama %S?:P.# sampai dengan Pergran :inggi %P:.# setelah it sikap
akan tmbh melali bela0ar dan pengalaman pribadi masing9masing. Perl
dipahami# bahwa dalam hidp bela0ar lebih banyak ditentkan oleh diri
sendiri dari pada di bangk sekolah. Namn demikian# sdah men0adi
kewa0iban bagi sekolah ntk menmbhkan sikap dasar yang berman$aat
bagi hidp sasaran didik. Selan0tnya# di lar bangk sekolah# sikap
akan dikembangkan sendiri oleh yang bersangktan.
?ebih lan0t Sear mengatakan# bahwa setelah sia 30 tahn sikap relati$
permanen sehingga slit berbah %dalam /organ dan 'ing# ()*+.. Dari
sini terlihat betapa pentingnya peletakan sikap dasar di sekolah#
mengingat bahwa sia pembentkan sikap dasar ketika siswa ada pada S?:P
sampai dengan P:. 4leh karena it# 0ika kita sadar akan tanggng
sebagai pendidik# dan menyadari sia yang memngkinkan sikap dapat
ditmbhkan# maka sdah seharsnya kita tidak menyia9nyiakan wakt
tersebt ntk menmbhkan sikap dasar siswa yang benar9benar ada
man$aatnya bagi hidpnya mapn bagi bangsa dan negara.
'endala /enmbhkan Sikap
'endala penmbhan sikap ter0adi ketika ada bentran nilai yang
diyakini seseorang dengan nilai yang berkembang di masyarakat. Sema
institsi dalam masyarakat hars dapat menn0ang pendidikan. 5rtinya#
masyarakat se!ara menyelrh hars memberikan dkngan terhadap proses
pendidikan bisnis. 5kan tetapi# dalam kenyataannya# di negara yang
sedang berkembang seperti >ndonesia# pendidikan bisnis mngkin
mengalami hambatan sosio9bdaya# seperti yang dikemkan oleh 3inghan
%())).. Bahkan banyak ahli ekonomi yang mengatakan bahwa di negara
sedang berkembang memiliki !iri yang menda# di samping mengant $aham
ekonomi liberal 0ga mengant $aham sosial %ekonomi !ampran.. Si$at
menda inilah yang merpakan kedala bagi kema0an ekonomi negara dnia
ketiga %:odaro# ())*, 3inghan# ())).. /ngkin si$at menda inilah yang
merpakan salah sat kendala bagi penmbhan sikap wirasaha di
>ndonesia.
Nilai sosio9bdaya $eodal yang diwarisi dari pen0a0ahan Belanda sangat
kita rasakan pengarhnya pada orang ta dan senior kita. /ereka sangat
menykai kemapanan dan alergi terhadap perbahan. /ereka lpa bahwa
tanpa perbahan tidak akan ada perkembangan. Semanya akan terlihat
statis. 'ondisi sema!am ini telah dingkap oleh :odaro bahwa bdaya
dari pen0a0ahan negara9negara Eropa sangat mempengarhi pembangnan di
negara dnia ke tiga# termask >ndonesia %:odaro# ()**.. 'einginan
orang ta agar anak men0adi pegawai negeri merpakan bkti konkrit
bahwa bdaya $eodal yang merpakan warisan dari pen0a0ah sebagai sat
kendala perkembangan bangsa kita. /ngkin sa0a anak memiliki 0iwa dan
sikap positi$ terhadap wirasaha# akan tetapi mngkin mengalami
bentran nilai dengan orang ta# sehingga anak terpaksa men0adi
pengawai negeri.
PA4SES PEND>D>'5N 2>A5US5&525N
Proses pendidikan tidak lepas dengan peroses pembela0aran. Pembela0aran adalah sat
saha ntk men!iptakan kondisi yang kondsi$ bagi bela0ar siswa %-agne dan Briggs#
()*+.. Dari batasan ini tampak bahwa proses dalam bela0ar dan
pembela0aran sasaran tamanya adalah pada proses bela0ar sasaran didik
ata siswa. Demikian 0ga dalam @antm ?earning# mapn Ae"olsi 7ara
Bela0ar# dalam pendidikan hars mengtamakan bela0ar siswa se!ara
akti$. Degeng %200(. 0ga mengatakan bahwa sasaran pendidikan adalah
bela0ar siswa# bkan semata9mata pada hasil bela0ar siswa.
Dari berbagai pendapat di atas terlihat bahwa seharsnya dalam proses
bela0ar dan pembela0aran yang memiliki peran akti$ adalah siswa# bkan
gr. -r sebagai $asilitator berperan ntk men!iptakan sasana dan
lingkngan sekitar yang dapat menn0ang bela0ar siswa sesai dengan
minat# bakat# dan kebthannya. Dengan kata lain# dalam berbagai
re$erensi yang sekarang sedang ramai dibi!arakan# adalah proses
pembe0aran indi"idal# ata indi"idal learning. /engapa demikian6
Siswa memiliki minat# bakat# dan kebthan yang berbeda. Sdah
sehrsnya $aktor ini diperhatikan dalam proses pendidikan. 4leh karena
it# model pembela0aran klasikal sdah tidak !o!ok lagi. Pembela0aran
hars ter$oks pada bela0ar indi"idal !o!ok %Porter dan &erna!ki#
2002, Dreden dan Bos# 200(.. Demikian pla dalam pendidikan binis
bela0ar indi"idal perl dilaksanakan. Dalam pendidikan wirasahawan
ada beberapa langkah penting yang perl ntk dilakkan ;
/inat# /oti"asi# dan :0an Bela0ar
/engetahi /inat# /oti"asi# dan :0an Bela0ar Siswa
Seperti di atas telah disinggng# bahwa dalam proses pendidikan kita hars
memiliki pengertian bahwa kita melayani keinginan dan kebthan siswa.
4leh karena it# dalam proses bela0ar9pembela0aran hars memiliki
karakteristik ntk melayani keinginan dan kebthan siswa# bkan
trans$ormasi pengetahan menrt selera sekolah mapn pendidik. 3ika
materi yang dipela0ari siswa rele"an dengan minat# moti"asi# dan t0an
bela0ar mereka# maka akan dapat menmbhkan gairah bela0ar# kreati"itas
ber$ikir# dan karya siswa. /eskipn hasil bela0ar bkan merpakan
sasaran tama pendidikan seperti yang dikatakan Degeng# sdah
seharsnya bahwa keberhasilan bela0ar diketahi. 4leh karena it#
sasaran dari langkah pertama adalah hasil bela0ar siswa# yakni dapat
men0adi pribadi yang mereka inginkan.

Anda mungkin juga menyukai