A. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivtas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak parameter- parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan tersebut hasilnya akan berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah diambil. Batasan nilai-nilai perubahan/fluktuasi yang akan mampu mengubah kembali keputusan sebelumnya disebut dengan tingkat sensitivitas dari suatu parameter yang kita uji. Oleh karena itu, dengan diketahuinya nilai-nilai sensitivitas dari masing-masing parameter suatu investasi memungkinkan dilakukannya tindakan-tindakan antisipatif di lapangan dengan tepat. Parameter-parameter investasi yang memerlukan analisi senstivitas antara lain: - Investasi - Benefit/Pendapatan - Biaya/Pengeluaran - Suku Bunga (i) Analisis sensitivitas umumnya mengandung asumsi bahwa hanya satu parameter saja yang berubah (variabel), sedangkan parameter yang lainnya diasumsikan relatif tetap dalam satu persamaan analisis. Untuk mengetahui sensitivitas parameter yang lainnya, maka diperlukan persamaan kedua, ketiga, dan seterusnya. Jika analisis sensitivitas dikenakan pada dua atau lebih parameter sekaligus, di mana terdapat dua atau lebih variabel, penyelesaiannya dapat dilakukan dengan metode persamaan dinamis, mungkin dalam bentuk program dinamis atau program simulasi komputer. Sementara itu jika parameter yang ditinjau dalam variabel satu demi satu dengan asumsi parameter yang lain bersifat kontan, maka masalahnya dapat diselesaikan dengan persamaan sederhana biasa. Analisis sensitivitas dapat ditinjau atas dua perspektif berikut: a. Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu sensitivitas pada kondisi break even point (titik pulang pokok), yaitu saat NPV = 0, atau AE = 0, atau t (Faktor bunga) t = 0 b. Senitivitas terhadap alternatif lain, biasanya ditemukan jika terdapat n alternatif yang harus dipilih salah satunya untuk dilaksanakan. Contoh sensitivitas terhadap diri sendiri Suatu investasi dengan perkiraan cash flow sebagai berikut.
Jika yang akan dianalisis investasinya: sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau t (FBP) t = 0 NPV = - I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac(P/A,i,n) 0 = - I + 400 (P/A,10,4) + 700 (P/F,10,4) 50 (P/A,10,4) 0 = - I + 400 (3,170) + 700 (0,6830) 50 (3,170) 0 = - I + 1587,6 0 = Rp 1587,6 juta Artinya investasi sensitif pada nilai Rp 1.587,6 juta, di mana jika biaya investasi meningkat dari Rp 1.000 juta meningkat sampai Rp 1587,6 juta investasi masih tetap layak, namun jika kenaikan telah melampaui angka Rp 1587,6 juta, maka invetasi dimaksud tidak layak lagi. Jika ingin menganalis sensitivitas aspek benefitnya, operasional cost-nya atau suku bunganya, dapat pula dilakukan melalui metode di atas dengan menjadikan masing- masing parameter tersebut sebagai persamaan. Jika yang dianalisis sensitivitas benefitnya: Sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau t (FBP) t = 0 NPV = - I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac(P/A,i,n) 0 = - 1000 + Ab (P/A,10,4) + 700 (P/F,10,4) 50 (P/A,10,4) 0 = -1000 + Ab (3,170) + 700 (0,6830) 50 (3,170) 0 = 3,170 Ab 680,4 Ab = Rp 214,63 juta Artinya Annual Benefit akan sensitif pada angka Rp 214,63 juta, jika realisasi benefit lebih kecil dari angka tersebut, maka investasi menjadi tidak fleksibel lagi. Jadi, peurunan benefit hanya dibenarkan sampai angka Rp 214,63 juta tersebut. Jika yang akan dianalisis sensitivitas operasional cost-nya: Sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau t (FBP) t = 0 NPV = - I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) Ac (P/A,i,n) 0 = - 1000 + 400 (P/A,10,4) + 700 (P/F,10,4) Ac (P/A,10,4) 0 = - 1000 + 40 (3,170) + 700 (0,6830) Ac (3,170) 0 = 3,170 Ac + 746,1 Ac = Rp 235,36 juta Artinya, operasional cost akan sensitif pada nilai Rp 235,36 juta, apabila peningkatan biaya operasional melebihi angka di atas, investasi yang sebelumnya fleksibel akan berubah menjadi tidak fleksibel lagi. Jika yang akan dianalisis sensitivitas suku bunga (i): Angka sensitivitas suku bunga sebetulnya adalah nilai IRR dari investasi tersebut, karena IRR sendiri adalah saat NPV investasi sama dengan nol. Oleh karena itu, prosedur mencari sensitivitas perubahan suku bunga sama dengan prosedur mencari IRR investasi. Sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau t (FBP) t = 0 NPV = -I + Ab (P/A,in) + S(P/F,i,n) Ac (P/A,i,n) 0 = - 1000 + 400(P/A,i,4) + 700(P/F,i,4) 50(P/A,i,4)
Dengan coba-coba memasukkan nilai i dicari nilai NVP mendeati nol: Jika i = 10% NPV = - 1000 + 400 (P/A,10,4) + 700 (P/F,10,4) 50 (P/A,0,4) NPV = - 1000 + 400 (3,170) + 700 (0,6830) 50 (3,170) NPV =
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu