: Isu Lanjutan
1. Proyek dengan usia yang berbeda
2. Pengaruh inflasi
3. Analisis risiko dalam penganggaran modal
1. PROYEK DENGAN USIA BERBE
DA
Aliran kas untuk kedua usulan investasi tersebut bisa
dilihat berikut ini.
1.1. Menyamakan Usia
Proyek A memiliki usia 3 tahun, sedangkan proyek B
memiliki usia 6 tahun. Keduanya bisa disamakan men
jadi usia 6 tahun. Proyek A mengalami dua siklus, sed
angkan proyek B mengalami satu siklus.
Pada tahun ketiga terjadi pengeluaran investasi Rp 64
0 ribu untuk membeli alat baru.
Kas masuk bersih = -320 ribu (+320 ribu – 640 ribu).
NPVA = -640 ribu + 320/(1,1)1 + 320/(1,1)2 - 320/(1,
1)3 + 320/(1,1)4 + 320/(1,1)5 + 320/(1,1)6
= +237 ribu
NPVB = -840 juta + 240/(1,1)1 + 240/(1,1)2 + 240/(1,
1)3 + 240/(1,1)4 + 240/(1,1)5 + 240/(1,1)6
= +205 ribu
1.2. Equivalent Annual NPV
(EAN)
Perhitungan Equivalent Annual NPV adalah sebagai beri
kut
Eq An NPV = NPVn / PVIFA (r, n)
Dimana:
NPVn = present value proyek
PVIFA (r, n) = present value factor annuity didasarkan pa
da tingkat keuntungan yang disyaratkan dan usia proyek
.
Menggunakan contoh di atas, Eq An NPV untuk kedua pr
oyek bisa dihitung sebagai berikut
Menggunakan contoh di atas, Eq An NPV untuk ke
dua proyek bisa dihitung sebagai berikut
1.3. Pertimbangan Lanjut
Contoh: diperkiran akhir tahun kelima akan muncul p
roduk baru dengan teknologi sangat baik, sehingga p
erlatan A dan B harus diganti. Dengan teknologi baru,
peralatan lama tidak punya nilai.
Tahun keenam tidak ada kas masuk karena kedua per
alatan sudah dinonaktifkan, diganti peralatan baru.
NPVA = -640 ribu + 320/(1,1)1 + 320/(1,1)2 - 320/(1,
1)3 + 320/(1,1)4 + 320/(1,1)5
= +92 ribu
NPVB = -840 juta + 240/(1,1)1 + 240/(1,1)2 + 240/(1,
1)3 + 240/(1,1)4 + 240/(1,1)5
= +70 ribu
PENGARUH INFLASI
Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam kaitannya dengan infl
asi:
1. Pengaruh inflasi atau dis-inflasi harus dimasukkan ke dala
m aliran kas, karena tingkat keuntungan yang disyaratkan biasanya
sudah memasukkan inflasi yang diharapkan (investor sudah mema
sukkan inflasi ke dalam tingakt keuntungan yang diharapkan).
2. Jika inflasi tidak homogeny di dalam suatu perekonomian,
akan lebih baik jika kita mengg8unakan tingkat inflasi per sector pe
rekonomian.
3. Perubahan harga yang tidak dikarenakan inflasi, missal ka
rena perubahan permintaan dan penawaran, yang akan mempeng
aruhi aliran kas, sebaiknya juga dimasukkan ke dalam analisis.
3. ANALISIS RISIKO INV
ESTASI
3.1 Analisis Sensitivitas
3.2 Analisis Skenario
3.3 Analisis Simulasi
3.1 Analisis Sensitivita
s
Untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis mengenai a
nalisis NPV, analisis NPV bisa dilengkapi dengan analisis sensi
tivitas. Dalam analisis sensitivitas, kita akan menghitung NPV
jika parameter-parameter dalam analisis berubah.
Misalkan saja kita mengidentifikasi tiga variabel yang diangga
p relevan sebagai berikut ini.
1. Jumlah kuantitas terjual
2. Harga per-unit (karena, Penjualan = jumlah kuantitas
yang diminta × harga per-unit)
3. Biaya tetap
4. Investasi awal.
3.2 Analisis Skenario