Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM RADIO

Pengukuran Sensitivitas dan Quieting


Radio VHF FM Tranceiver





Disusun oleh:
Danuar Trianur Rohman (091331039)
Fauziyyah (091331045)

Kelas: 3TCB
1









JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012

I. Judul Praktikum
Pengukuran Sensitivitas dan Quieting Radio VHF FM Transceiver

II. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui proses pengukuran besarnya sensitivitas dan
quieting pada radio VHF FM Transceiver
Mahasiswa dapat mengukur sensitivitas quieting radio VHF FM transceiver dan
mengetahui apakah radio VHF FM transceiver yang digunakan termasuk radio
yang noisy atau tidak

III. Landasan Teori
Pada spesifikasi radio penerima untuk menentukan apakah sebuah radio
penerima termasuk dalam radio penerima yang baik, banyak faktor yang dapat
digunakan. Spesifikasi radio penerima biasanya akan sangat berpengaruh pada
penampilan dan unjuk kerja. Berikut ini spesifikasi radio penerima yang dapat
digunakan dan diterapkan untuk produk rumah tangga ataupun radio penerima
komunikasi.
1. Kepekaan (Sensitivitas)
Merupakan spesifikasi penerima yang paling penting. Prinsip kerjanya
bersama- sama dengan daya pancar sensitivitas menentukan jarak komunikasi itu
sendiri. Karena daya pancar sulit untuk diketahui dan sering dibatasi oleh
peraturan (FCC atau badan pemerintah). Oleh sebab itu sensitivitas menjadi
spesifikasi penting untuk mencapai jarak komunikasi maksimum. Definisi
sensitivitas juga sebagai besarnya tegangan yang harus diberikan pada antena
penerima agar menghasilkan keluaran optimal pada pesawat. Berapa sinyal
terlemah yang dapat diterima dengan reproduksi sinyal pemodulasi asli yang
dapat diterima. Kepekaan terbaik dibatasi oleh derau yang dibangkitkan di dalam
penerima, sehingga derau keluaran merupakan salah satu faktor dalam menilai
kepekaan.
Dalam spesifikasi radio penerima, kepekaan (sensitivitas) didefinisikan
sebagai tegangan masuk (pembawa) minimum yang akan menghasilkan suatu
perbandingan daya sinyal ke derau (SNR = Signal to Noise Ratio) tertentu pada
keluaran dari bagian IF. Beberapa jenis detektor (terutama FM) dapat
menghasilkan perbaikan dalam SNR. Pada penerima AM, definisi lain dari
kepekaan adalah Tegangan pembawa masuk minimum yang termodulasi 50%
pada 1000 Hz yang menghasilkan SNR tertentu pada keluaran detektor. Dengan
demikian, sensitivitas sebuah radio penerima juga ditentukan oleh penguatan
(gain) dari tingkat penguat RF dan penguat IF, serta derau thermal yang dapat
terjadi pada komponen-komponen yang digunakan khususnya pada resistor dan
semikonduktor yang digunakan.
Dalam pengaplikasiannya untuk penerima radar sensitivitas akan menentukan
ukuran minimum dan jarak dimana target harus ditampilkan. Untuk penerima
home satellite, dimana daya pancar dan jarak adalah tetap, sensitivitas penerima
akan menentukan ukuran piringan antenna yang diperlukan untuk kualitas gambar
tertentu. Dalam hal pager saku, sensitivitas akan menentukan radius cakupan
dimana kita dapat menerima isyarat paging.
2. Quieting
Quieting digunakan secara khusus pada penerima FM. Dengan tidak adanya
sinyal RF dan squelch, akan ada sinyal noise yang keluar dari penerima tersebut.
Ketika sinyal RF tanpa modulasi diterima penerima, level noise akan berkurang,
hal ini dikarena pembatasan pada penguat IF nya pada penerima FM, atau kerja
AGC pada penerima AM. Salah satu metoda dalam menspesifikasikan sensitivitas
quieting penerima adalah berapa besar sinyal RF yang diperlukan untuk
memperoleh reduksi noise output yang dinyatakan dalam dB.
Quieting adalah ketika noise output penerima menurun sebagaimana sinyal
RF tanpa modulasi diberikan
Quieting sensitivity adalah berapa besar level input RF yang diperlukan
agar dapat menurunkan output noise penerima hingga 20dB

IV. Alat dan Komponen
1) Radio VHF FM Transceiver IC 28 H
2) RF Signal Generator HP 8656B Hewlett-Packard 0,1 990 MHz
3) Distortion Analyzer HP 334A.
4) Power Supply
5) Speaker
6) Kabel penghubung koaksial BNC to BNC secukupnya
V. Langkah Percobaan
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan, kemudian buat rangkaian untuk mengukur
sensitivitas dan quieting seperti set-up berikut :
8 7 9
5 4 6
2 1 3
. 0
RF OUT
SS - 202
Power Supply Daiwa
SS-202
Radio VHF Tranceiver
IC-28 H
Signal Generator hp 8656
Bhewlett-Packard 0,1 990 MHz
Distortion Analyzer HP 334A
Speaker

2. Berikan tegangan 12 volt pada radio VHF FM Tranceiver. Tegangan ini merupakan
output yang berasal dari power supply.

A. Pengukuran Sensitivitas Radio VHF FM Transceiver
1) Pengukuran sensitivitas Radio VHF FM Tranceiver dilakukan pada
beberapa frekuensi. Pertama set Signal Generator pada frekuensi 141 MHz,
dengan modulasi 1 KHz pada 60% deviasi (3 KHz dari 5 KHz) dan level
sinyal 1 mV atau 0 dBm.
2) Set Radio VHF FM Transceiver pada frekuensi yang sama dengan Signal
Generator.
3) Kurangi input sinyal RF hingga memperoleh SINAD = 12 dB pada
Distortion Analyzer atau output audio jatuh hingga 50 % dari harga rating.
4) Level pada 12 dB SINAD ini merupakan sensitivitas dari radio VHF FM
transceiver.
5) Lakukan seperti pada langkah 2 4 untuk frekuensi berikutnya.

B. Pengukuran Sensitivitas Quieting Radio VHF FM Transceiver
1) Matikan modulasi dan set level sinyal generator untuk output RF minimum.
Pada praktikum kali ini di set pada level noise -125 dBm.
2) Mengatur volume kontrol penerima sebesar 25%.
3) Naikan Level sinyal generator sampai Distortion Analyzer menunjukan 20
dB SINAD, level ini merupakan quieting.
VI. Hasil Percobaan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatlah hasil sebagai berikut :
Frekuensi (MHz) Sensitivitas (dBm) Quieting (dBm)
141 -110 -108
142 -116 -109
143 -119 -119
144 -122 -103
145 -121 -112
150 -118 -107

VII. Analisa
Berdasarkan tabel diatas, level sensitivitas yang terbaik berada pada
frekuensi 144 MHz artinya pada frekuensi tersebut Radio VHF FM Tranceiver
mampu menerima informasi dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan frekuensi
yang lainnya. Sedangkan level quieting yang baik harus mendekati level sensitivitas.
Dalam praktikum ini berada pada frekuensi 143 MHz, karena mempunyai level
yang sama dengan sensitivitas. Sehingga ketika tidak menerima informasi, maka
pada frekuensi tersebut akan lebih quiet (hening) dibandingkan frekuensi yang lain.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, Radio VHF FM Tranceiver
yang kita gunakan memiliki kepekaan dan keheningan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai