Anda di halaman 1dari 31

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(K T S P)
I. PENDAHULUAN
Pada tahun ajaran 2005/2006 setelah diberlakukannya kurikulum berbasis
kompetensi, setahun kemudian yaitu pada tahun ajaran 2006/2007 di terbitkan
kebijakan baru mengenai pemberlakuan pengorganisasian kurikulum yang dikenal
dengan istilah KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!, dengan batas akhir
penerapan di sekolah pada tahun ajaran 200"/20#0$
Kebijakan yang dimaksud adalah %% Sistem Pendidikan &asional &o$20
Tahun 200', PP &o$#" tahun 2005 tentang Standar &asional Pendidikan, Permen
&o$22 tahun 2006 tantang Standar (si, dan Permen &o$2' tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi )ulusan$ *imana kebijakan+kebijakan tersebut di atas
merupakan landasan dalam pengembangan dan penyusunan KTSP$
,-ekti-itas implementasi kurikulum proses pembelajaran! sangat
dipengaruhi oleh empat komponen, yaitu. rumusan tujuan, penentuan materi/isi,
pemilihan metode, dan e/aluasi$ Pengembangan pemikiran dan strategi
pembelajaran dengan menggunakan empat komponen kurikulum tersebut,
menghasilkan pola pembelajaran yang berbeda, yang disesuaikan dengan tuntutan
psikologis anak, tuntutan masyarakat, dan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni$
Selain dari pengaruh empat komponen tersebut, hal paling penting lainnya
adalah posisi implementator dalam hal ini guru, guru dipandang perlu untu dapat
memperhatikan berbagai perubahan 0ara pandang terhadap belajar dan mengajar
#
seiring dengan perubahan pada setiap aspek kehidupan, dalam rangka untuk
melakukan langkah perbaikan dan penyesuaian disesuaikan dengan tuntutan
jaman$ &amun -akta dilapangan menunjukkan belum adanya perubahan yang
signi-ikan dari berbagai perubahan kurikulum yang ada terhadap kualitas proses
dan hasil pembelajaran sis1a, terutama pada aspek rele/ansi kurikulum dan
pembelajaran pada kondisi aktual$
2adirnya kurikulum berbasis kompetensi yang dikenal dengan istilah
kurikulum 2003, memberikan nuansa baru yang ditanggapi dalam dua per-ekti-$
Pers-ekti- pertama, bah1a kurikulum tersebut membuat 4dilema5 bagi para guru,
pasalnya bagaimana implementasi K6K dalam kondisi sesungguhnya untuk setiap
mata pelajaran yang ada$ Pers-ekti- kedua, bah1a kurikulum K6K memberikan
penguatan terhadap rele/ansi pembelajaran yang dilakukan di sekolah dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja/industri, yaitu dengan mengedepankan
kompetensi minimal pada suatu 4job5 tertentu yang ada di lingkungan
masyarakat, dunia kerja/industri!, baik untuk kebutuhan proses pembelajaran
maupun output pembelajaran$
Perkembangan terbaru saat ini adalah mun0ulnya penerapan KTSP oleh
lembaga penyelenggara pendidikan dilingkungan *inas Pendidikan$ Kehadiran
KTSP tidak serta menjadi solusi alternati- bagi berbagai 4dilema5 yang menutupi
pendidikan karena berbagai -aktor$ Penulis dalam hal ini mengidenti-kasi
beberapa hal yang berkaitan dengan hadirnya KTSP, yaitu diantaranya7
2
a$ KTSP mun0ul tidak lama setelah terbitnya kurikulum 2003, sehingga di
lapangan menimbulkan pertanyaan apakah ini kurikulum baru yang
merupakan re/isi terhadap kurikulum 2003$
b$ KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dikembangkan
oleh sekolah guru dan stakeholder lainnya!, sementara 4mereka5 biasanya
menerima segala sesuatu se0ara terpusat$
0$ Kesiapan data+data yang diprasyaratkan dalam KTSP belum sepenuhnya
siap, karena dalam hal ke0il guru pada umumnya tidak memiliki buku
administrasi guru se0ara utuh$
d$ 6agaimana hubungan antara pembelajaran dengan menggunakan -ormula
KTSP dengan tuntutan ujian nasional %&8S!9, yang se0ara -iloso-is
memang berbeda$
e$ Penyusunan dan pengembangan KTSP melibatkan banyak unsur,
diantaranya. guru+guru, unsur pimpinan sekolah, penga1as, dinas
pendidikan/depag terkait, dan komite sekolah$ 2al ini merupakan kesulitan
tersendiri karena sulit untuk dipertemukan se0ara langsung$
-$ 8danya pengurangan jam pelajaran yang sangat dirasakan dampaknya
bagi guru+guru di lembaga pendidikan s1asta$
g$ %nsur standar pendukung pelaksanaan KTSP belum diterbitkan
seluruhnya saat ini baru terbit dua standar dari delapan standar yang
ditetapkan, yaitu SK) santdar kompetensi lulusan! dan S( standar isi!$
'
Terlepas dari sejumah 4dilemma5 yang ada sehubungan dengan
ditetapkannya kebijakan mengenai penerapan KTSP, penulis dalam hal ini akan
mengkaji se0ara khusus mengenai KTSP dipandang dari sudut akademik,
sehingga mudah+mudahan akan memberikan gambaran mengenai peluang,
harapan dan tantangan bagi penyelenggara pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan dalam penerapam KTSP$
KTSP merupakan sebuah kebijakan yang harus dilakukan oleh setiap
satuan pendidikan, saat ini tugas kita adalah memahami dan memaknai KTSP
sebagai sebuah produk ino/asi dalam pengorganisasian kurikulum saat ini, untuk
dapat disesuaikan dan diterapkan, melalui peroses pembelajaran KTSP akan diuji
apakah KTSP merupakan hal baru yang memberikan solusi pendidikan dalam
jangka panjang atau mungkin hanya merupakan solusi sementara sebagai 4project
work semata dalam dunia pendidikan$
6erdasarkan uraian di atas, untuk mem-okuskan pembahasan penulis
merumuskan beberapa pertanyaan pokok, yang akan dijadikan landasan dalam
melakukan pengkajian, diantaranya7
#$ 6agaimana perkembangan ino/asi kurikulum dan pembelajaran
sebelumnya lahirnya KTSP9
2$ 8pa yang dimaksud dengan KTSP dan 6agaimana hubungannya dengan
K6K atau kurikulum 20039
'$ 6agaimana prosedur pengembangan kurikulum dengan menggunakan
-ormat KTSP9
3
II. PEMBAHASAN
A. Perkembangan Inovas!Inovas K"rk"#"m $an Pembe#a%aran
Perkembangan pendidikan di (ndonesia ditandai dengan lahirnya berbagai
ino/asi pendidikan yang didalamnya terdapat ino/asi kurikulum dan ino/asi
pembelajaran, yang diperkuat dengan berbagai kebijakan pada masa ino/asi
tersebut diterapkan$ Se0ara spesi-ik makalan ini menyajikan berbagai ino/asi
kurikulum dan pembelajaran yang telah dan sedang dilakukan hingga saat ini$
(no/asi merupakan suatu ide yang dituangkan dan bersi-at baru, 1alaupun
sesungguhnya tidak ada sesuatu hal yang baru seutuhnya tetapi merupakan
penyesuaian dan perbaikan dari hal yang telah ada$ Karakteristik suatu ino/asi
adalah. kreati-, baru, praktis, perubahan nilai, ekonomis, dan merupakan suatu
terobosan$ *an lingkup ino/asi terdiri dari tiga bagian yaitu ini/asi struktur S* 5
tahun!, ino/asi materi materi teknologi in-ormasi dan komunikasi untuk S:%
tahun 2003!, dan ino/asi proses e+learning! melalui tahapan konwledge,
persuasion, decision, implmentation, dan confirmation ;ogers,#"<'7#63!
Sebagai gambaran a1al, berikut ini akan disajikan mengenai beberapa
perkembangan kurikulum khususnya di (ndonesia dimulai dari tahun #"6< hingga
2003 dan 2006 dengan spesi-ikasi orientasi dari masing kurikulum+kurikulum
tersebut, se0ara garis besar perkembangan tersebut disajikan dalam tabel #,
sebagai berikut7
5
Tabel$ #
Perkembangan Kurikulum *i (ndonesia
&= T82%& >=K%S =;(,&T8S(
# #"6< Subje0t :atter mata pelajaran!
2 #"75 Terminal =bje0ti/es T(%, T(K!
' #"<3 Keterampilan Proses ?6S8 Proje0t!
3 #""3 :un0ulnya pembagian kamar antara kurikulum nasional
dengan kurikulum muatan lo0al
5 2003 Kurikulum 6erbasis Kompetensi
6 2006 Kurikulum berbasis lokal daerah/satuan pendidikan!
*engan melihat pada isi tabel # di atas, dapat ditarik kesimpulan bah1a
a!$ perubahan atau penyesuaian kurikulum tersebut relati- dilakukan dalam
periode yang relati- konstan yaitu antara < hingga #0 tahun, b!$ perubahan
men0akup aspek proses dan materi, 0!$ perkembangan terakhir menunjukkan
konsentrasi pendidikan untuk meningkatkan mutu dan rele/ansinya bagi
masyarakat dan lingkungan$
Kemudian untuk lebih menambah khasanah perkembangan, diba1ah ini
ditambahkan dengan perkembangan pembelajaran sebagai bentuk ino/asi$ Se0ara
umum proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar
yaitu pembelajaran tradisional, pembelajaran progresi-, dan pembelajaran modern$
%ntuk lebih jelasnya untuk membedakan ketiga perkembangan tersebut dalam
kaitan dengan pembelajaran disajikan dalam tabel 2 sebagai berikut7
Tabel$ 2
Perkembangan Pembelajaran
6
8SP,K T;8*(S(=&8) P;=@;,S(> :=*,;&
Tujuan Trans-er Perkembangan Pribadi Penerapan
Pendekatan %nsur+unsur Keutuhan, bakat, minat *aerah kehidupan
:ateri TeAt 6ook Keinginan Sis1a :asyarakat
:etoda >ormal Step,
8sosiasi
*is0o/ery, Problem
Sol/ing, independent
study
Karya1isata, kemah,
sur/ey,
pembelajaran proyek
@uru 6erkuasa Tidak 6erkuasa, sis1a
akti-
Sis1a akti- dengan
bimbingan guru
,/aluasi *ikembangkan
guru berdasar+
kan tuntutan
pengetahuan
Sel- e/aluation =leh sis1a, guru dan
masyarakat
Pembelajaran saat ini lebih 0enderung diarahkan pada pembelajaran
modern yaitu dengan menekankan pada aspek kebutuhan dan tuntutan masyarakat
dalam lingkup yang luas, seperti lingkungan masyarakat sekitar, dunia kerja,
dunia industri, dsb$ :eskipun dalam pelaksanaannya tidak menghilangkan unsur
pembelajaran tradisional dan pembelajaran progresi- namun lebih mengedepankan
unsur modernnya atau dengan kata lain lebih meningkatkan rele/ansi selain dari
mutu dan e-ekti/itas pembelajaran$
Perkembangan kurikulum dan pembelajaran seperti uraian di atas,
menunjukkan kepada kita bah1a telah terjadi pergeseran 0ara ber-ikir mengenai
kurikulum dan pembelajaran yang perlu disikapi se0ara ilmiah$
Perkembangan terbaru dalam pendidikan dan kurikulum yaitu lahirnya
kurikulum 2006 dengan diikuti populernya istilah KTSP$ Persepsi masyarakat
pendidikan pada umumnya dalam memandang KTSP sebagai model baru
kurikulum sebagai pengganti K6K kurikulum 2003!, se0ara teoritik model
7
pengembangan kurikulum yang sejalan dengan paradigma KTSP adalah model
Tyler obje0ti/e model!, model grassroot dari 2ilda Taba, :odel kurikulum
transmisi dari :iller+Seller, dan lain sebagainya$
6erdasarkan hal tersebut di atas, penulis beranggapan bah1a KTSP adalah
sebuah istilah/penamaan dari suatu bentuk pengelolaan dan pengorganisasian
kurikulum sebagai implikasi dilaksanakannya otonomi daerah khususnya dalam
bidang pendidikan, hipotesa penulis didasari pengertian KTSP, prinsip+prinsip,
dan prosedur penyusunan KTSP yang akan diuraikan pada bagian berikutnya
dalam makalah ini$
Sebagai pengayaan in-ormasi penulis men0oba mendekatkan antara KTSP
dengan S6?* School-Based Curriculum Development! yang diterapkan di
8ustralia melalui tulisan )aurie 6rady 4Curriculum Development: Third Edition5
#""0!$ 6rady mengatakan bah1a S6?* didalamnya 4$$$$$$$$$$$ school and teacher
greater autonom in curriculum decisions5, pernyataan tersebut didasari pada
asumsi bah1a 4 $$$$$ that curriculum decisions should !e made ! the teacher who
are implementing them and that decisions should !e shared ! all who are
involved5$
Trend mun0ulnya S6?* adalah adanya desentralisasi dalam paradigma
pengelolaan bidang kehidupan, tingginya tuntutan terhadap pro-esionalisme guru,
perlunya kebebasan sekolah untuk menentukan dan mengembangkan program
studi, dan keterlibatan guru se0ara langsung dalam proses pengembangan
kurikulum$ )ebih lanjut 6rady mengatakan bah1a peran sekolah dalam proses
pengembangan kurikulum adalah 4 school must !e involved in selecting content,
<
having regard for availa!le resources, to meets its own o!jectives and to cuter for
students of different level of maturation5$
6eberapa karakteristik pelaksanaan S6?* di 8ustralia adalah sebagai
berikut7
#$ :elibatkan sekolah dan guru dalam membuat keputusan pengembangan
dan implementasi kurikulum$
2$ :enjalin hubungan antara beberapa sekolah dalam proses pengembangan
kurikulum$
'$ lebih berorientasi pada selective dan adaptive dari pada creative"
3$ :erupakan proses kontinu dan dinamis dengan melibatkan guru, sis1a
dan masyarakat$
5$ :embutuhkan dukungan dari berbagai elemen terkait$
6$ :engubah aturan/pola guru yang tradisional perubahan peran guru kearah
pro-esionalisme!$
7$ 8danya perpindahan tanggung ja1ab dalam pembuatan keputusan
kurikulum daripada memutuskan hubungan atau jalur dengan pusat$
6eberapa reaksi terhadap S6?* seperti ditulis 6rady adalah7 terasa berat
melakukan perubahan peran guru dari pelaksana menjadi pengembang, lemahnya
keahlian/kemampuan guru dan kurangnya pengalaman dan pengetahuan mengenai
pengembangan kurikulum yang disediakan di sekolah, masalah usia. karena usia
mere-leksikan pengalaman mengajar, insenti-. yaitu suatu upaya untuk
"
memoti/asi guru terlibat dalam S6?*, dan support structure# perlunya dukungan
sekolah se0ara hirarkikal$
6erdasarkan beberapa kutipan yang penulis ambil dalam bukunya 6rady
#""0!, pada hakekatnya terdapat beberapa kesamaan orientasi antara S6?* yang
diungkap oleh 6rady pada tahun #""0 dengan KTSP yang saat ini merupakan hal
yang dianggap 4kebaruan5 dalam masyarakat pendidikan di (ndonesia$ Sehingga
S6?* dapat menjadi salah satu rujukan dalam desain, pengelolaan, peman-aatan,
penggunaan, dan e/aluasi KTSP yang sekarang sedang digalakan oleh pemerintah
dalam hal ini adalah dinas pendidikan indonesia dari tingkat pusat hingga tingkat
daerah$

B. K"rk"#"m Tngka& Sa&"an Pen$$kan (KTSP)
Proses desentralisasi pendidikan kurikulum! pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah$ :elalui desentralisasi
pendidikan kurikulum! diharapkan masing+masing daerah memiliki peluang
untuk mengembangkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah$
:asriam 6ukit72003!$
6urki et$al$ #"""!$ :enyarankan aspek+aspek pendidikan yang dapat
didesentralisasikan, yaitu. sistem pembelajaran, manajemen personalia,
peren0anaan dan struktur, serta sumber daya$ Salah satu jenis keputusan yang
dapat didesentralisasikan dari aspek pembelajaran adalah pengembangan
kurikulum$
#0
Terdapat sejumlah kegiatan strategis pada pengembangan kurikulum yang
perlu dipersiapkan sehubungan dengan desentralisasi kurikulum, @latthom,
#""3! mengatakan terdapat sejumlah kegiatan yang menjadi tanggung ja1ab
daerah, yaitu7 pembentukkan komite pengembangan kurikulum di daerah
jarkum!, peletakkan landasan+landasan, perumusan panduan pengembangan
kurikulum, menyusun dan mengatur strategi implementasi yang e-ekti-, dan
penyelenggaraan audit kurikulum guna menjamin mutu$
Kurikulum yang ada sekarang dikembangkan dengan pengelolaan atau
pendekatan desentralistik$ 2al ini merupakan implikasi dari keseluruhan
pelaksanaan desentralisasi pendidikan di (ndonesia yang didasarkan pada berbagai
perundangan yang telah ditetapkan, antara lain %% &o$ '2 Tahun 2003 tentang
Pemerintahan *aerah, 6ab ((( Pembagian %rusan Pemerintahan Pasal #3 8yat #
yang menegaskan bah1a 6idang pemerintahan yang 1ajib dilaksanakan oleh
*aerah Kabupaten dan *aerah/Kota antara lain pendidikan dan penyelenggaraan
pendidikan$
Tuntutan utama dari pendekatan desentralistik adalah tuntutan
kemampuan setiap pengembang kurikulum yang harus menyebar dari tingkat
pusat, daerah, sampai pada tingkat satuan pendidikan di sekolah$ Kemampuan
pengembangan kurikulum pada setiap tingkatan bukan mengikuti jenjang
birokrasi tetapi merata dan tidak memiliki perbedaan yang jauh antara
pengembang kurikulum tingkat pusat, daerah maupun pada unit satuan pendidikan
karena mereka memiliki -ungsi masing+masing dalam skenario besar se0ara
nasional$ Kesenjangan yang selama ini terjadi sebagai akibat dari kurangnya
##
pemahaman implementasi kurikulum pada tingkat daerah dan satuan pendidikan
sehingga pada saat daerah diberi 1e1enang untuk mengembangkan kurikulum
sesuai dengan kondisi lingkungan dan sumber daya pendidikan di masing+masing
daerah, tim pengembangan kurikulum daerah 0enderung menanti petunjuk
pelaksanaan dari pusat$
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan! merupakan kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing+masing satuan
pendidikan$ KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan yang telah disusun oleh 6&SP 6adan Standar &asional Pendidikan!$ PP
&o$#" Th$2005, Pasal #7!$
Pada hakekatnya KTSP merupakan ino/asi dari pengorganisasian
kurikulum yang dilimpahkan dari pusat ke daerah dalam hal ini lebih mengeru0ut
pada le/el satuan pendidikan atau sekolah$ oleh karena itu dalam
pengembangannya disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi
dan karakteristik daerah, sosial budaya, masyarakat, dan karakteristik peserta
didik$
Perbedaan mendasar dari kurikulum 2003 dengan KTSP adalah khususnya
dalam penyusunan dan pengembangan indikator pen0apaian kompetensi
ditentukan oleh satuan pendidikan dalam hal ini guru dengan menga0u pada
Standar (si yang ditetapkan se0ara nasional$ Se0ara umum konten dan system
kompetensi pada kurikulum 2003 masih digunakan pada kurikulum 2006 atau
KTSP, oleh karena itu penguasaan kedua kurikulum tersebut saling berkaitan erat$
#2
Kurikulum 2003 ataupun 2006 berorientasi pada penggunaan standar, oleh
karenanya didalam pengembangan kurikulum menga0u pada standar kurikulum
standar kompetensi lulusan dan standar isi!$ :enurut (brahim 2002722! bah1a
standar kurikulum dapat diartikan sebagai perangkat rumusan tentang apa yang
harus dipelajari dan dikuasai sis1a oleh peserta didik maupun kadar/tingkat
penguasaan yang diharapkan dari peserta didik, dalam setiap bidang/mata
pelajaran pada masing+masing satuan pendidikan$
Pernyataan (brahim 2002! tersebut sejalan dengan penerapan KTSP saat
ini yang berorientasi pada penggunaan standar yang dikeluarkan oleh 6&SP,
khususnya untuk standar isi yang men0erminkan apa yang harus dipelajari dan
dikuasai oleh peserta didik dan standar kompetensi kelulusan yang
memperlihatkan standar perilaku atau kinerja performance standards!, yang
ter0ermin dalam pernyataan kadar /tingkat penguasaan yang diharapkan dari
peserta didik$
Selain dari dimensi standar apa yang harus dikuasai dan kadar penguasaan
yang diharapkan, terdapat pula dimensi 1aktu when!, yaitu kapan standar isi dan
standar kelulusan tersebut harus dikuasai peserta didik, atau dengan kata lain pada
tingkat/kelas/semester berapa penguasaan suatu kemampuan tersebut diharapkan
dapat dikuasai$
Pola pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan dengan melakukan
langkah mengidenti-ikasi SK) yang telah ditetapkan oleh 6&SP, kemudian
mengidenti-ikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan menga0u pada
standar isi yang telah ditetapka oleh 6&SP, kemudian guru dan pihak+pihak
#'
terkait merumuskan indikator pan0apaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar, menetapkan alat e/aluasi uji kompetensi!, merumuskan materi/bahan ajar,
metode, media dan sumber+sumber belajar yang dibutuhkan$
Se0ara ideal seharusnya didalam pengembangan KTSP perlu didukung
oleh enam standar lainnya selain S( dan SK) seperti yang diamanatkan dalam %%
Sisdiknas &o$20 Tahun 200'$ $tandar %ompetensi &ulusan, untuk menentukan
per-orman0e yang diharapkan dari peserta didik setelah melalui proses
pembelajaran$ $tandar 'si, untuk menentukan kedalaman dan keluasan materi
minimum yang harus dipelajari dan dikuasai peserta didik$ $tandar (roses,
sebagai a0uan proses pembelajaran terstandar yang harus dilakukan oleh satuan
pendidikan sebagai bentuk pelayanan prima bagai peserta didik masyarakat!$
$tandar (enilaian, sebagai a0uan dalam proses e/aluasi baik -ormati-, ataupun
sumati-, juga untuk pelaksanaan serti-ikasi pada uji kompetensi$ $tandar Tenaga
%ependidikan, digunakan sebagai prasyarat kemampuan minimum instruktur atau
guru di dalam membimbing peserta didik untuk menempuh dan men0apai tujuan
pembelajaran standar kompetensi dan kompetensi dasar!$ $tandar $arana Dan
(rasarana, standar ini dibutuhkan untuk dapat menjalankan proses pemelajaran
yang membutuhkan srsna dan prasarana minimum yang harus disediakan oleh
satuan pendidikan, agar dapat men0apai kualitas hasil dan proses pemelajaran$
$tandar (em!iaaan, merupakan standar kebutuhan -inansial untuk
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dengan prinsip
transparansi dan akuntabilitas$ *an $tandar (engelolaan, standar ini adalah
bentuk pelayanan utama yang dapat diketahui dan dirasakan se0ara langsung oleh
#3
masyarakat pada setiap satuan pendidikan ataupun oleh masyarakat sebagai
stakeholder pendidikan$
:ungkin dengan adanya berbagai keterbatasan baik se0ara politis,
ekonomis, sosiologis, hukum dan lain sebagainya, pemerintah dalam hal ini
*epartemen Pendidikan &asional melalui 6&SP baru menerbitkan dua standar
yaitu SK), dan S(, yang 1ajib dijadikan a0uan dalam pengembangan dan
penyusunan KTSP$
Pada makalah ini jika penulis mengembangkan kurikulum implementati-
khususnya di S:K lebih tertarik pada model pengembangan kurikulum sistemik
dari ;omisBo1ski, karena model sistematik sstem )pproach! sangat rele/an
digunakan untuk mengembangkan kurikulum, desain pembelajaran, dan desian
program khusus pelatihan, ;omisBo1ski dikuti- dalam =emar 2 200076<+70!
menuliskan langkah pengembangan kurikulum model sistematik dilakukan
dengan #3 langkah, sebagai berikut7
($ *eskripsi Tugas, Kegiatan meran0ang suatu program harus dimulai dari
identi-ikasi tugas+tugas yang menjadi tuntutan suatu pekerjaan$
(($ 8nalisis Tugas, Tugas+tugas yang telah ditetapkan se0ara dimensional
dijabarkan menjadi seperangkat tugas yang lebih rin0i$
((($ :enetapkan Kemampuan, Setiap kemampuan hendaknya didasarkan
pada kriteria kogniti-, a-ekti- dan per-orman0e, serta produkti- dan
ekploratoris$
(C$ Spesi-ikasi Kemampuan, Setiap kemampuan dirin0i menjadi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan+keterampilan$
#5
C$ Kebutuhan Pendidikan dan )atihan, :enentukan jenis
pendidikan/latihan yang diperlukan untuk mengembangkan setiap
kemampuan yang telah ditetapkan$
C($ Perumusan Tujuan Kompetensi/Kemampuan, Perumusan tujuan koheren
dengan kompetensi yang akan dikembangkan$
C(($ Kriteria Keberhasilan, Sebagai indikator keberhasilan suatu program
dibuktikan jika lulusan dapat menunjukkan kemampuan dalam
melaksanakan tugas yang telah ditentukan$
C((($ =rganisasi dan (si, )angkah ini menekankan pada pengorganisasian
materi pelajaran yang akan disampaikan untuk men0apai kemampuan
yang telah ditentukan$
(D$ Pemilihan Strategi Pengajaran, Pada langkah ini ditentukan strategi dan
metoda yang akan digunakan untuk men0apai tujuan kompetensi$
D$ %ji ?oba Program, %ji 0oba program yang telah didesain dimaksudkan
untuk melihat kemungkinan terlaksananya program, jenis kesulitan yang
pada akhirnya akan memberikan in-ormasi balik untuk perbaikan
program$
D($ ,/aluasi, ,/aluasi untuk menge0ek sejauhmana e-ekti/itas program,
/aliditas dan realibilitas alat ukur dan e-ekti/itas sistem e/aluasi yang
dapat digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan dan penyesuaian
program$
D(($ (mplementasi Program, Pada tahap ini diran0ang dan dianalisis langkah+
langkah yang perlu ditempuh dalam upaya pelaksanaan program$
#6
D((($ :onitoring, Kegiatan monitoring untuk menghimpun in-ormasi tentang
pelaksanaan program, untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan
program yang rele/an dengan kebutuhan lapangan dan diadaptasikan
dengan lingkungan organisasi$
D(C$ Perbaikan dan Penyesuaian feed!ack!, Perbaikan dan penyesuaian
program perlu dilaksanakan guna menjamin konsistensi dan koherensi
serta monitoring sistem, selanjutnya memberikan umpan balik kepada
orgnisasi, sumber, strategi dan peningkatan moti/asi belajar peserta
didik$
Se0ara khusus untuk satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan,
6&SP tidak mengeluarkan standar isi terbaru, oleh karena itu S:K masih
berorientasi dan dapat menggunakan Standar Kompetensi Kerja &asional tahun
2003 yang sesungguhnya diberlakukan untuk kurikulum 2003, dan berbagai
dokumen kurikulum 2003 untuk S:K$
%ntuk lebih memperjelas keterkaitan tersebut dapat dikaji melalui
prosedur pengembangan kurikulum dengan menggunakan -ormat kurikulum
KTSP, dengan menga0u pada pedoman penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dikeluarkan oleh 6adan
Standar &asional Pendidikan tahun 2006$
'. Prose$"r Pengembangan K"rk"#"m Tngka& Sa&"an Pen$$kan
(. Kom)onen!Kom)onen KTSP
#7
a$ Cisi, :isi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Cisi, dan :isi Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan harus berorientasi
ke depan, dikembangkan bersama oleh seluruh 1arga sekolah, merupakan
perpaduan antara langkah strategis dan sesuatu yang di0ita+0itakan, dinyatakan
dalam kalimat yang padat bermakna, dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan
indikator keberhasilannya, berbasis nilai, dan membumi kontekstual!$
Penyusunan /isi dalam KTSP melalui tiga tahap yaitu. tahap #7 hasil
belajar sis1a, dengan merumuskan apa yang harus di0apai sis1a berkaitan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah$ Tahap
27 suasana pembelajaran, dirumuskan dengan mempertimbangkan suasana
pembelajaran seperti apa yg dikehendaki untuk men0apai hasil belajar itu, dan
tahap '7 suasana sekolah, dimana sekolah ditempatkan sebagai lembaga/organisasi
pembelajaran dengan merumuskan seperti apa yang diinginkan untuk
me1ujudkan hasil belajar bagi sis1a$
Setiap tahapan dirumuskan dalam kalimat, kemudian dipindai setiap
rumusan/kalimat untuk mendapatkan kata kun0i, rumusan /isi dari kata kun0i
tersebut se0ara singkat padat bermakna kurang lebih tidak lebih dari 25 kata!,
berdasarkan Cisi ini, bisa ditentukan missinya dimana missi dapat diartikan
sebagai sejumlah langkah strategis untuk menuju dan men0apai sasaran dari /isi
yang telah dirumuskan$
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar adalah meletakkan
dasar ke0erdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut$ Tujuan pendidikan
#<
menengah adalah meningkatkan ke0erdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut$ *an khususnya tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan ke0erdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya$
b$ Struktur dan :uatan KTSP
Struktur dan :uatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
seperti tertuang dalam S( meliputi lima kelompok mata pelajaran, yaitu. kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
ke1arganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaranjasmani, oleh raga dan kesehatan$Keluasan dan kedalaman pada setiap
kelompok mata pelajaran sebagai beban belajar bagi setiap pesera didik pada
satuan pendidikan$
mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan
beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan, pendidikan ke0akapan
hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global$
Kalender Pendidikan, untuk setiap satuan pendidikan dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender
pendidikan sebagaimana ter0antum dalam Standar (si$
#"
*. Prose$"r Pen+"s"nan KTSP
Tim Penyusun
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
rele/ansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di ba1ah koordinasi dan super/isi dinas pendidikan atau kantor
*epartemen 8gama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Pro/insi untuk
pendidikan menengah$
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan S*, S:P, S:8 dan
S:K terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber,
dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, dan disuper/isi oleh
dinas kabupaten/kota dan pro/insi yang bertanggung ja1ab di bidang pendidikan$
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan :(, :Ts, :8 dan
:8K terdiri atas guru, konselor, kepala madrasah, komite madrasah, dan nara
sumber dengan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota, dan
disuper/isi oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang
agama$
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus
S*)6,S:P)6, dan S:8)6! terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap
anggota, dan disuper/isi oleh dinas pro/insi yang bertanggung ja1ab di bidang
pendidikan$
Kegiatan Penyusunan
20
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari
kegiatan peren0anaan sekolah/madrasah$ Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja
dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan dalam jangka 1aktu sebelum tahun pelajaran baru$
Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan se0ara
garis besar meliputi7 penyiapan dan penyusunan dra-, re/iu dan re/isi, serta
-inalisasi$ )angkah yang lebih rin0i dari masing+masing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim penyusun$
Pemberlakuan
*okumen kurikulum tingkat satuan pendidikan S*, S:P, S:8, dan S:K
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas kabupaten/kota yang bertanggung ja1ab di bidang pendidikan$
*okumen kurikulum tingkat satuan pendidikan :(, :Ts, :8, dan :8K
dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta diketahui oleh komite madrasah
dan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama$
*okumen kurikulum tingkat satuan pendidikan S*)6, S:P)6, dan
S:8)6 dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite
sekolah dan dinas pro/insi yang bertanggung ja1ab di bidang pendidikan$
Pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagai per1ujudan dari kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan rele/ansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di ba1ah
2#
koordinasi dan super/isi dinas pendidikan atau kantor *epartemen 8gama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan pro/insi untuk pendidikan
menengah, berpedoman pada Standar (si dan Standar Kompetensi )ulusan serta
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh 6S&P$
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus dikoordinasi dan
disuper/isi oleh dinas pendidikan pro/insi, dan berpedoman pada Standar (si dan
Standar, Kompetensi )ulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun
oleh 6S&P $ *&ihat ++ ,o" -. Tahun -../ Tentang $istem (endidikan ,asional
(asal /0 )at -1" *alam penyusunan KTSP se0ara operasional perlu
memperhatikan dan menga0u beberapa aspek di ba1ah ini, yaitu7
#$ (eningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia, Keimanan dan
ketak1aan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik se0ara utuh$ Kurikulum disusun yang memungkinkan semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan tak1a serta akhlak
mulia$
2$ (eningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkem!angan dan kemampuan peserta didik, Kurikulum disusun agar
memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, ke0erdasan
intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik se0ara optimal
sesuai dengan tingkat perkembangannya$
'$ %eragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, *aerah
memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat
22
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan daerah$
3$ Tuntutan pem!angunan daerah dan nasional, Pengembangan kurikulum
harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan
nasional$
5$ Tuntutan dunia kerja, Kurikulum harus memuat ke0akapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi
mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi$
6$ (erkem!angan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, Kurikulum harus
dikembangkan se0ara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan (lmu pengetahuan, teknologi, dan seni$
7$ )gama, Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah
<$ Dinamika perkem!angan glo!al, Kurikulum harus dikembangkan agar
peserta didik mampu bersaing se0ara global dan dapat hidup
berdampingan dengan bangsa lain$
"$ (ersatuan nasional dan nilai-nilai ke!angsaan, Kurikulum harus
mendorong 1a1asan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam &egara Kesatuan ;epublik
(ndonesia$
2'
#0$ %ondisi sosial !udaa masarakat setempat, Kurikulum harus
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya$
##$ %esetaraan 2ender, Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender$
#2$ %arakteristik $atuan (endidikan, Kurikulum harus dikembangkan sesuai
dengan /isi, misi, tujuan, kondisi, dan 0iri khas satuan pendidikan$
:ata Pelajaran
:ata pelajaran beserta alokasi 1aktu untuk masing+masing tingkat satuan
pendidikan tertera pada struktur kurikulum yang ter0antum dalam Standar (si$
:uatan )okal
:uatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan 0iri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada$ Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan$
Pengembangan *iri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru$ Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
23
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah$ Kegiatan
pengembangan diri di-asilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler$
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karier peserta didik$ Khusus untuk sekolah menengah
kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreati/itas
dan bimbingan karier$ Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus
menekankan pada peningkatan ke0akapan hidup dan kemandirian sesuai dengan
kebutuhan peserta didik
Pengaturan 6eban 6elajar
6eban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan S*/:(/S*)6, S:P/:Ts/S:P)6 baik kategori standar maupun
mandiri, S:8/:8/S:8)6 /S:K/:8K kategori standar$
6eban belajar dalam sistem kredit semester SKS! dapat digunakan oleh
S:P/:Ts/S:P)6 kategori mandiri, dan oleh S:8/:8/S:8)6/S:K/:8K
kategori standar$ 6eban belajar dalam sistem kredit semester SKS! digunakan
oleh S:8/:8/S:8)6/S:K/:8K kategori mandiri$
Eam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum$ Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu se0ara keseluruhan$
25
Peman-aatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik dalam men0apai kompetensi$
8lokasi 1aktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk S*/:(/S*)6 0F + 30F, S:P/:Ts/S:P)6
0F + 50F dan S:8/:8/S:8)6/S:K/:8K 0F + 60F dari 1aktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan$ Peman-aatan alokasi 1aktu
tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam men0apai
kompetensi$ 8lokasi 1aktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka$ ,mpat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka$ 8lokasi 1aktu untuk tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk S:P/:Ts dan
S:8/:8/S:K/:8K yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai
berikut$ Satu SKS pada S:P/:Ts terdiri atas7 30 menit tatap muka, 20 menit
kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur$ Satu SKS pada
S:8/:8/S:K/:8K terdiri atas7 35 menit tatap muka, 25 menit kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur$
Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan
Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan menga0u kepada standar
penilaian yang dikembangkan oleh 6S&P$
Pendidikan Ke0akapan 2idup
Kurikulum untuk S*/:(/S*)6, S:P/:Ts/S:P)6, S:8/:8/ S:8)6,
S:K/S:8K dapat memasukkan pendidikan ke0akapan hidup, yang men0akup
26
ke0akapan pribadi, ke0akapan sosial, ke0akapan akademik dan/atau ke0akapan
/okasional$ Pendidikan ke0akapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan
semua mata pelajaran$ Pendidikan ke0akapan hidup dapat diperoleh peserta didik
dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan -ormal
lain dan/atau non-ormal yang sudah memperoleh akreditasi$
Pendidikan 6erbasis Keunggulan )okal dan @lobal
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global$ Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran$ Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
-ormal lain dan/atau non-ormal yang sudah memperoleh akreditasi$
-. S#ab"s $an Ren.ana Program Peme#a%aran
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pen0apaian
kompetensi untuk penilaian$ Silabus menja1ab pertanyaan mengenai 8pa
kompetensi yang harus dikuasai sis1a9, 6agaimana 0ara men0apainya9, dan
6agaimana 0ara mengetahui pen0apaiannya9$ Terdapat )ima tahapan
Pengembangan Silabus7 Peren0anaan, Pelaksanaan, Perbaikan, Pemantapan, dan
Penilaian Pelaksanaan$ Tahapan pengembangan silabus dilakukan oleh Para
pengembang Silabus diantaranya adalah7 @uru kelas/mata pelajaran, Kelompok
27
guru kelas/mata pelajaran, Kelompok kerja guru PK@/:@:P!, atau *inas
Pendidikan$
Prinsip+prinsip pengembangan Silabus7 (lmiah, ;ele/an, Sistematis,
Konsisten, :emadai, 8ktual dan Konseptual, >leksibel, dan :enyeluruh, dan
;ele/an dimana 0akupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan -isik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik$
Komponen Silabus terdiri dari. (denti-ikasi, Standar Kompetensi,
Kompetensi *asar, :ateri Pokok, Pengalaman 6elajar, (ndikator, Penilaian,
8lokasi Gaktu, dan Sumber/6ahan/8lat
Silabus >ormat #!
&ama sekolah 7
:ata pelajaran 7
Kelas/semester 7
Standar kompetensi 7
Kom)e&ens Dasar I II
Ma&er )okok
Penga#aman Be#a%ar
In$ka&or
Pen#aan
A#okas /ak&"
S"mber0ba1an0a#a&
Silabus >ormat 2!
&ama sekolah 7
:ata pelajaran 7
Kelas/semester 7
2<
S&an$ar
kom)e&ens
Kom)e&ens
Dasar
Ma&er
)okok
Penga#aman
Be#a%ar
In$ka&or Pen#aanA#okas
/ak&"
S"mber0
ba1an0
a#a&
)angkah+langkah dalam pengembangan Silabus. :engisi Kolom
(denti-ikasi, :engkaji dan :enentukan Standar Kompetensi, :engkaji dan
:enentukan Kompetensi *asar, :engidenti-ikasi :ateri Pokok,
:engembangkan Pengalaman 6elajar, :erumuskan (ndikator, :enentukan Eenis
Penilaian, :enentukan 8lokasi Gaktu, :enentukan Sumber 6elajar
III. KESIMPULAN
Perkembangan terbaru dalam pendidikan dan kurikulum yaitu lahirnya
kurikulum 2006 dengan diikuti populernya istilah KTSP, se0ara teoritik model
pengembangan kurikulum yang sejalan dengan paradigma KTSP adalah model
Tyler obje0ti/e model!, model grassroot dari 2ilda Taba, :odel kurikulum
transmisi dari :iller+Seller, dan lain sebagainya$ KTSP adalah sebuah
istilah/penamaan dari suatu bentuk pengelolaan dan pengorganisasian kurikulum
sebagai implikasi dilaksanakannya otonomi daerah khususnya dalam bidang
pendidikan, hipotesa penulis didasari pengertian KTSP, prinsip+prinsip, dan
prosedur penyusunan KTSP$
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan! merupakan kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing+masing satuan
2"
pendidikan$ KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan yang telah disusun oleh 6&SP 6adan Standar &asional Pendidikan!$ PP
&o$#" Th$2005, Pasal #7!$
Perbedaan mendasar dari kurikulum 2003 dengan KTSP adalah khususnya
dalam penyusunan dan pengembangan indikator pen0apaian kompetensi
ditentukan oleh satuan pendidikan dalam hal ini guru dengan menga0u pada
Standar (si yang ditetapkan se0ara nasional$ Se0ara umum konten dan system
kompetensi pada kurikulum 2003 masih digunakan pada kurikulum 2006 atau
KTSP, oleh karena itu penguasaan kedua kurikulum tersebut saling berkaitan erat$
Se0ara ideal seharusnya didalam pengembangan KTSP perlu didukung
oleh enam standar lainnya selain S( dan SK) seperti yang diamanatkan dalam %%
Sisdiknas &o$20 Tahun 200'$ Standar Kompetensi )ulusan, Standar (si, Standar
Proses, Standar Penilaian, Standar Tenaga Kependidikan, Standar Sarana *an
Prasarana, Standar Pembiayaan, dan Standar Pengelolaan$
(si KTSP adalah 0o/er, lembar penetapan, kata pengantar, da-tar isi, tujuan
satuan pendidikan, /isi dan misi, tujuan program keahlian, standar kompetensi
lulusan, diagram pen0apaian kompetensi, struktur dan muatan KTSP, kalender
pendidikan, dan silabus+silabus
Prosedur Penyusunan KTSP adalah7 menetapkan Tim Penyusun, Kegiatan
Penyusunan, Pemberlakuan, Pengembangan KTSP, :ata Pelajaran, :uatan )okal
'0
Pengembangan *iri, Pengaturan 6eban 6elajar, Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan
Kelulusan, Pendidikan Ke0akapan 2idup, dan Pendidikan 6erbasis Keunggulan
)okal dan @lobal
I2. DA3TAR PUSTAKA
6&SP$ 2006!$ Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Eenajang Pendidikan *asar dan :enengah$ Eakarta$
@latthom 8$ #""3!$ Developing ) 3ualit Curriculum" 8leAandria7 8S?*$
(brahim$ 2002!$ Standar Kurikulum Satuan Pendidikan dan (mplikasi bagi
Pengembangan Kurikulum dan ,/aluasi$ :imbar Pendidikan$ Eurnal
Pendidikan$ &o$# Tahun DD( tahun 2002$ 6andung$ %ni/ersity Press
%P($
6rady, )aurie$ #""0!$ Curriculum Development: Third Edition$ )ondon$ Prenti0e
2all$ Sydney$
:asriam 6ukit$ #""3!$ Peran Gilayah *alam Pengembangan Kurikulum$ (no/asi
Kurikulum. Eurnal 2(PK(&$ Colume #, &omor #, >ebruari 2003$
6andung$
=emar 2amalik, 2003, 'novasi (endidikan, 6andung$ HP Permindo$
Permen &o$22 tahun 2006 tantang Standar (si,
Permen &o$2' tahun 2006 tentang Standar Kompetensi )ulusan$
PP &o$#" tahun 2005 tentang Standar &asional Pendidikan,
;ogers$ :$ ,/erett$ #"<'!$ Diffusion of 'novations7 Third ,dition$ )ondon$
?ollier :a0millan Publishers$
%ndang+%ndang ;epublik (ndonesia$ &omor 20 Tahun 200'$ Tentang Sistem
Pendidikan &asional, Eakarta$ :edya *uta$
'#

Anda mungkin juga menyukai