Anda di halaman 1dari 29

L/O/G/O

L/O/G/O
KEADAAN
KETENAGAKERJAAN
PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA SETJEN KEMENAKERTRANS R.I. 2
ANGKATAN KERJA
118.19
BEKERJA
110,80 ( 93,75%)
PERTANIAN : 38,07 (36,52%)
INDUSTRI : 14,88 (12,60%)
BANGUNAN : 6,28 ( 5,41%)
PERDGANGAN : 23,74 (21,29%)
ANGKUTAN : 5,04 ( 4,61%)
KEUANGAN : 2,91 ( 2,46%)
JASA : 18,21 ( 15,40%)
LAINNYA : 1,67 ( 1,70%)
< SD : 52,02 (49,21%)
SMP : 20,46 (17,99%)
SMA : 17,84 (15,25%)
SMK : 9,99 ( 8,36%)
D I/II/III : 2,92 ( 2,77%)
UNIV : 7,57 ( 6,43%)
PENGANGGUR TERBUKA
7,39 ( 6,25 %)
< SD : 3,51 %
SMP : 7,60 %
SMA : 9,74 %
SMK : 11,19 %
D I/II/III : 6,01 %
UNIV : 5,50 %
BEKERJA PENUH
(>34 jam/mg)
73,99
(66,78%)
BEKERJA TIDAK PENUH
(<34 jam/mg)
36,81
(33, 22%)
SETENGAH
PENGANGGUR
10,89
(29,58%)
PARUH WAKTU
25,92
(70,42%)
MASALAH UTAMA
KETENAGAKERJAAN
ANGKATAN KERJA
BEKERJA
BEKERJA PENUH
(>34 jam/mg)
BEKERJA TIDAK PENUH
(<34 jam/mg)
SETENGAH
PENGANGGUR
PARUH WAKTU
PENGANGGUR TERBUKA
MASALAH UTAMA
KETENAGAKERJAAN
ANGKATAN KERJA
BEKERJA
BEKERJA PENUH
(>34 jam/mg)
BEKERJA TIDAK PENUH
(<34 jam/mg)
SETENGAH
PENGANGGUR
PARUH WAKTU
Sumber : BPS, Sakernas 2013
(Agustus))
3

1. Tingkat Pengangguran yang tinggi .

2. Pertumbuhan Angkatan Kerja lebih besar dari pertambahan lapangan kerja.

3. Persediaan Tenaga Kerja
a. Kualitas TK rendah
b. Jumlah AK (muda) meningkat
c. Pendidikan TK rendah
d. Penyebaran TK tidak merata

4. Kesempatan Kerja yang ada
a. Lapangan kerja sektor formal relatif tidak berkembang
b. Sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal
c. Peluang pasar kerja internasional belum dimanfaatkan secara optimal.

5. Informasi pasar kerja dan Bursa Kerja belum dapat berfungsi secara efektif

6. Kualitas dan produktivitas tenaga kerja rendah tidak sesuai dengan
kebutuhan Pasar Kerja.


4
Jumlah Angkatan kerja : 118,19 juta orang
Sebanyak 61 % berada di P. Jawa
Yang bekerja : 110,80 juta orang (93,75 %)
Jumlah pengangguran : 7.39 juta orang
(6,25 %)
Data Sakernas, BPS, agustus 2013
DATA KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI
Sumber data : BPS Sakernas Agustus 2013, diolah Pusdatinaker
Penduduk Usia Kerja menurut Kab./Kota dan Golongan Umur
NO. KABUPATEN/KOTA
GOLONGAN UMUR
JUMLAH
15-24 25-34 35-44 45-54 55+
1 Kab. Jembrana 37,102 42,544 46,368 35,873 39,629 201,516
2 Kab. Tabanan 51,566 61,863 81,456 61,879 85,507 342,271
3 Kab. Badung 90,914 117,174 113,833 59,819 64,740 446,480
4 Kab. Gianyar 68,456 83,922 87,776 56,316 76,213 372,683
5 Kab. Klungkung 21,501 26,102 27,879 22,878 34,042 132,402
6 Kab. Bangli 29,163 36,518 34,829 26,471 38,137 165,118
7 Kab. Karang Asem 56,470 63,081 60,007 47,728 70,288 297,574
8 Kab. Buleleng 96,253 97,902 98,272 80,195 97,713 470,335
9 Kota Denpasar 153,779 189,222 156,674 81,112 63,853 644,640
PROVINSI BALI 605,204 718,328 707,094 472,271 570,122 3,073,019
DATA KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI
Sumber data : BPS Sakernas Agustus 2013, diolah Pusdatinaker
Angkatan Kerja menurut Kab./Kota dan Pendidikan
NO. KABUPATEN/KOTA
PENDIDIKAN
JUMLAH
< = SD SMTP
SMTA
Umum
SMTA
Kejuruan
Diploma I/II/III
/Akademi
Universitas
1 Kab. Jembrana 61,204 21,977 31,096 11,586 4,171 12,011 142,045
2 Kab. Tabanan 109,749 41,612 47,463 38,577 10,749 19,170 267,320
3 Kab. Badung 72,392 45,635 79,255 72,593 29,804 33,783 333,462
4 Kab. Gianyar 84,711 37,757 68,698 34,197 16,653 30,163 272,179
5 Kab. Klungkung 42,417 19,452 22,136 6,082 4,522 8,280 102,889
6 Kab. Bangli 92,089 26,133 13,768 6,271 2,028 2,338 142,627
7 Kab. Karang Asem 161,503 37,081 27,191 10,193 3,038 8,966 247,972
8 Kab. Buleleng 186,334 47,757 71,247 22,864 7,983 20,121 356,306
9 Kota Denpasar 76,550 67,776 117,261 71,288 38,325 79,379 450,579
PROVINSI BALI 886,949 345,180 478,115 273,651 117,273 214,211 2,315,379
DATA KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI
Sumber data : BPS Sakernas Agustus 2013, diolah Pusdatinaker
Angkatan Kerja menurut Kab./Kota, Daerah dan Jenis Kelamin
NO. KABUPATEN/KOTA
DAERAH JENIS KELAMIN
Perkotaan Perdesaan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kab. Jembrana 69,866 72,179 142,045 80,273 61,772 142,045
2 Kab. Tabanan 101,257 166,063 267,320 142,800 124,520 267,320
3 Kab. Badung 267,987 65,475 333,462 187,716 145,746 333,462
4 Kab. Gianyar 186,121 86,058 272,179 153,562 118,617 272,179
5 Kab. Klungkung 52,666 50,223 102,889 53,977 48,912 102,889
6 Kab. Bangli 30,094 112,533 142,627 77,136 65,491 142,627
7 Kab. Karang Asem 50,418 197,554 247,972 124,971 123,001 247,972
8 Kab. Buleleng 151,199 205,107 356,306 191,884 164,422 356,306
9 Kota Denpasar 450,579 450,579 275,152 175,427 450,579
PROVINSI BALI 1,360,187 955,192 2,315,379 1,287,471 1,027,908 2,315,379
DATA KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI
Sumber data : BPS Sakernas Agustus 2013, diolah Pusdatinaker
Pengangggur Terbuka menurut Kab./Kota dan Golongan Umur
NO. KABUPATEN/KOTA
GOLONGAN UMUR
JUMLAH
15-24 25-34 35-44 45-54 55+
1 Kab. Jembrana 3,220 1,165 224 213 4,822
2 Kab. Tabanan 1,314 311 498 2,123
3 Kab. Badung 1,834 731 2,565
4 Kab. Gianyar 4,238 1,199 287 167 5,891
5 Kab. Klungkung 750 968 208 260 2,186
6 Kab. Bangli 716 212 148 1,076
7 Kab. Karang Asem 2,785 218 321 3,324
8 Kab. Buleleng 2,971 1,341 2,142 1,149 7,603
9 Kota Denpasar 7,038 3,491 952 411 11,892
PROVINSI BALI 24,866 8,905 5,511 1,773 427 41,482
DASAR HUKUM PEMBANGUNAN
KETENAGAKERJAAN
TUJUAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
PENDAYAGUNAAN, PEMERATAAN, PERLINDUNGAN, & PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
PERENCANAAN TENAGA KERJA
PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
KEMENAKERTRANS R.I.
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal
dan manusiawi; PENDAYAGUNAAN
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan
daerah ; PEMERATAAN
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan; PERLINDUNGAN
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

Pasal 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan
KONDISI PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
TANPA ADANYA
PERENCANAAN TENAGA KERJA YANG BAIK
: PERANAN STAKEHOLDERS
KONDISI PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
YANG DIHARAPKAN TERJADI DENGAN ADANYA
PERENCANAAN TENAGA KERJA YANG BAIK
: PERANAN STAKEHOLDERS
LATAR BELAKANG
1. Keberhasilan bisnis ditentukan oleh sumber daya manusia, bukan teknologi dan
sumber daya alam;
2. Adanya keterbatasan (shortage) jumlah pegawai yang kompeten;
3. Peranan Human Resources Development (HRD) menjadi sangat strategis, yakni
berubah dari seorang protector & screener menjadi seorang planner dan
sebagai bagian penting dan strategis dari keseluruhan kinerja bisnis dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan;
4. Kepala/manajer/direktur Human Resources Development telah menjadi the
new corporate heroes;
5. Salah satu persyaratan dari standar manajemen mutu iso 9001 menekankan
agar perusahaan lebih fokus pada pengembangan kualitas pegawainya;
6. Tanggungjawab kepala/manajer/direktur Human Resources Development
terhadap kesuksesan bisnis bahkan bertambah besar, yakni melalui
penempatan the right man on the right place at the right time yang
diantaranya diharapkan dapat menghilangkan human errors, cacat produksi,
memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya kegagalan
(cost of failures);
7. Dengan latar belakang, fakta dan trend yang telah dijelaskan di atas, maka
perusahaan perlu menyusun dan melaksanakan Perencanaan Tenaga Kerja
Mikro.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Pasal 7)
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan Serta
Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Kewenangan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2013 Tentang Perluasan
Kesempatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : Per.
17/MEN/XI/2010 Tentang Perencanaan Tenaga Kerja Mikro
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor 52
tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Tenaga
Kerja Mikro Di Perusahaan, BUMN dan BUMD.
PTK MAKRO
Permenakertrans R.I
No. PER
16/MEN/XI/2010
PTK MIKRO
Permenakertrans R.I
No. PER
17/MEN/XI/2010
INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT (RTKN)
PEMERINTAH PROV/KAB/
KOTA (RTKD)
INSTANSI SEKTORAL PUSAT
(RTKS)
INSTANSI SEKTORAL
DAERAH (RTKS-D)
B U M N
B U M D
PERUSAHAAN SWASTA
LEMBAGA SWASTA LAINNYA
UU 13/2003
PP 15/2007
PP 33/2013
1. Menjamin kelangsungan hidup dan pengembangan
perusahaan melalui pelaksanaan program kepegawaian
yang terarah;
2. Menjamin perlindungan pegawai, hubungan industrial
yang harmonis, peningkatan kesejahteraan pegawai dan
keluarganya, dan menciptakan kesempatan kerja yang
seluas-luasnya.

Sumber : Permenakertrans R.I No. PER 17/MEN/XI/2010
PERKIRAAN &
PERENCANAAN
PERSEDIAAN
PEGAWAI
PERKIRAAN &
PERENCANAAN
KEBUTUHAN
PEGAWAI
PERKIRAAN &
PERENCANAAN
NERACA
PEGAWAI
PENYUSUNAN
PROGRAM
KEPEGAWAIAN
ANALISA
JABATAN
Sumber : Permenakertrans R.I No. PER 17/MEN/XI/2010
PERKIRAAN dan PERENCANAAN
PERSEDIAAN PEGAWAI
1. Berisi :
Hasil Inventarisasi Pegawai Perusahaan yang dirinci menurut
Nama, Jabatan, Jenis Kelamin, usia, pendidikan, masa kerja,
pelatihan, dan sebagainya, termasuk juga nama dan jumlah
seluruh jabatan yang terdapat di Perusahaan beserta tugas dan
fungsi-nya
Hasil identifikasi pergeseran Pegawai Perusahaan, baik yang
bersifat Internal (promosi, mutasi, demosi) maupun eksternal
(Pensiun, Pengunduran diri, Putus Kontrak, maupun
Rekrutmen)
2. Memetakan (mapping) kekuatan SDM yang dimiliki Perusahaan
serta mengetahui kondisi terkini SDM Perusahaan dimaksud
3. Mengidentifikasi berbagai permasalahan di Persediaan Pegawai
serta berbagai penyebabnya, sehingga dapat ditentukan strategi
pemecahannya/ penyelesaiannya yang efektif
PERKIRAAN dan PERENCANAAN
KEBUTUHAN PEGAWAI
1. Berisi :
Perkiraan jumlah pegawai yang dibutuhkan Perusahaan
pada setiap Jabatan ataupun Unit Kerja yang terdapat di
Perusahaan tersebut
Daftar Jabatan yang dibutuhkan Perusahaan beserta
kualifikasi-nya untuk masa mendatang
2. Mengidentifikasi berbagai variabel atau faktor yang
mempengaruhi proses suatu pekerjaan
3. Mengetahui Norma Waktu dan Ukuran Kerja dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan, sehingga dapat ditentukan standar kerja suatu
Jabatan
4. Mengidentifikasi berbagai permasalahan di Kebutuhan Pegawai
serta berbagai penyebabnya, sehingga dapat ditentukan strategi
pemecahannya/ penyelesaiannya yang efektif
PERKIRAAN dan PERENCANAAN
NERACA PEGAWAI
1. Berisi Informasi mengenai kesenjangan antara Perkiraan
Persediaan Pegawai dengan Perkiraan Kebutuhan Pegawai
2. Membandingkan Hasil Perencanaan Persediaan Pegawai
Perusahaan dengan Hasil Perencanaan Kebutuhan Pegawai
Perusahaan
3. Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan potensi
permasalahan di masa mendatang akibat terjadinya
kesenjangan antara Perkiraan Persediaan Pegawai dengan
Perkiraan Kebutuhan Pegawai
PROGRAM KEPEGAWAIAN
1. Merumuskan, Menentukan, dan Mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memperbaiki kondisi persediaan pegawai, memenuhi
kebutuhan pegawai, dan mengatasi ketidakseimbangan dalam neraca
pegawai secara efektif dan efisien.
2. Program kepegawaian ini, secara langsung maupun tidak langsung, akan
menentukan keberhasilan dan kelangsungan bisnis perusahaan,
diantaranya berupa:
Tersedianya Pegawai dengan jumlah dan kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan
Tersedianya alternatif tindakan yang kepegawaian yang
menguntungkan perusahaan dan pegawai perusahaan
3. Meningkatkan nilai kompetitif perusahaan melalui program kepegawaian
yang unggul, antara lain melalui Sistem Rekrutmen dan Seleksi yang
Efektif, Sistem Penempatan yang Tepat, Sistem Pelatihan Pegawai yang
Baik, Sistem Pengukuran Kerja yang Baik, Sistem Pengupahan yang Tepat,
dan sebagainya.
PENDAHULUAN
Kondisi Perusahaan
Perkiraan dan Perencanaan Persediaan Pegawai;
Perkiraan dan Perencanaan Kebutuhan Pegawai;
Perkiraan dan Perencanaan Neraca Pegawai;
Program Kepegawaian;
PENUTUP
WILAYAH PEMBINA
PENYUSUN DAN
PELAKSANA
PUSAT Menteri/Sekjen/
Pusat Perencanaan
Tenaga Kerja
BUMN
BUMD
Perusahaan Swasta
Lembaga Swasta
Lainnya
PROVINSI Kepala Disnakertrans
Provinsi
KABUPATEN/KOTA Kepala Disnakertrans
Kabupaten/Kota
Sumber : Permenakertrans R.I No. PER 17/MEN/XI/2010
SOSIALISASI oleh Pusat, Disnaker Provinsi, Disnaker Kab/Kota
BIMBINGAN TEKNIS oleh Pusat, Disnaker Provinsi, Disnaker
Kab/Kota
KONSULTASI oleh Pusat, Disnaker Provinsi, Disnaker Kab/Kota
PELATIHAN KHUSUS oleh Pusat (by requests)
Buku PEDOMAN PTK MIKRO
Layanan WEB Pusat PTK
PERUSAHAAN SEGERA MENYUSUN PTK MIKRO
PERUSAHAAN MELAPORKAN PTK MIKRO
PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PTK MIKRO
ADANYA PERBAIKAN IMPLIKASI KEBIJAKAN OLEH PEMERINTAH
(BERDASARKAN INPUT DARI PTK MIKRO) BERUPA :
REDESIGN PROGRAM
REDESIGN BUDGET
REDESIGN TRAINING PROGRAM (DEMAND-DRIVEN)
KESIMPULAN
1. Perusahaan wajib menyusun dan
melaksanakan perencanaan tenaga kerja
mikro di perusahaannya.
2. Perusahaan wajib secara periodik melaporkan
penyusunan dan pelaksanaan perencanaan
tenaga kerja mikro di perusahaannya kepada
dinas yang membidangi ketenagakerjaan di
Kabupaten/Kota setempat.
Kunjungi Kami di Website Pusat Perencanaan Tenaga Kerja
www.pusatptk.depnakertrans.go.id
ptkmikronakertrans@gmail.com
PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA
Setjen Kemnakertrans RI
Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 51
Gedung A Lantai 3
Jakarta Selatan 12950
Telp/Fax. 021-5270944
Email : pusat.ptk@gmail.com
http://pusatptk.depnakertrans.go.id
29

Anda mungkin juga menyukai