Anda di halaman 1dari 18

(PRO-POOR PLANNING, BUDGETING AND MONITORING-

EVALUATION)
DR. LA EGA
PROGRAM TARGET MDGs
DISAMPAIKAN PADA HUMAN DEVELOPMENT TRAINING
BANDA ACEH, 20-21 OKTOBER 2009
APA ITU P3BM
P3BM : rencana, anggaran & monev yg pro masyarakat miskin :
* Dimana mereka, apa mendpt prioritas/perhatian lebih.
* Yg bermanfaat & berdampak thdp pengurangan kemiskinan,
mengatasi persoalan MDGs.
* Dpt menjawab akar masalah kemiskinan (persoalan MDGs)
* Yang melibatkan kaum miskin dalam proses (partisipatif).

Human Right Best Approach (HRBA)

Area intervensi P3BM : Kabupaten/Kota Strategis & fokus
pada instansi sektoral kunci untuk pencapaian MDGs
Lokasi Kegiatan 2008 2009 : NTB, NTT dan
Sulawesi Tenggara = 18 Kab/Kota,
PENANGANAN
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
(KEMISKINAN)
Komitmen
Pemerintah &
DPRD
Kapasitas SDM &
Penempatan/
Mutasi Staf
Pemekaran
Kabupaten/Kota
(Lama & Baru)
Sistem
Perencanaan
yang Dijalankan
Dokumen Perencanaan
Kualitas (RPJMD,RKA,data dll)
Legalitas (RPJMD, data dll)
Dukungan
Stakeholder
(Masyarakat, LSM,
Media, Perguruan
Tinggi dan Swasta)

Desentralisasi administrasi & fiskal(otonomi Daerah) merupa-
kan peluang bagi daerah utk memenuhi pelayanan publik.
Namun tantangannya adalah adanya GAP KAPASITAS STAF, dan
5 hal lain seperti pada Gambar yang perlu perhatikan :
Prioritas banyak & database lemah
Blm menjawab akar masalah
Traget lokasi/group blm tepat atau
tersebar
Tumpang tindih kegiatan
Indikator input, output, hasil & dampak
blm SMART
Daerah butuh
pendampingan
PELUANG & TANTANGAN PELAKSANAAN P3BM
TUJUAN KEGIATAN P3BM
Meningkatkan kapasitas aparat di Kabupaten/ Provinsi
Mendukung perbaikan data kemiskinan dan MDGs (pengumpulan,
kuantitas, kualitas, distribusi dan manajemen data).
Meningkatkan kemampuan dalam pemetaan permasalahan,
kebutuhan dan prioritas bagi kaum miskin.

Mendukung penyusunan rencana (Prog/Kegiatan),
pembiayaan dan pemantauan melalui :
Kebijakan dan RPJMD yang mengarusutamakan MDGs
Renstra dan pembiayaan yang berpihak pd kaum miskin

Mendukung manajemen pengelolaan dalam program
penanggulangan kemiskinan dan pencapaian MDGs.
Meningkatkan koordinasi antar SKPD (Musrembang, Etc)
Meningkatkan koordinasi dgn berbagai pelaku pembangunan lainnya.

TAHAPAN PELAKSANAAN P3BM
KONSULTASI LOKASI
(PEMDA, DPRD & CSO)
COLECTING DATA MDGs, APBD,
DOKUMEN PERENCANAAN
(RPJMD, RKPD, KUA, DLL)
ANALISIS (SCORE CARDING, MAPPING, PROFIL
APBD, KONSISTENSI/RELEVANSI DOKUMENT
SOSIALISASI
(SKPD, DPRD, NGO, MEDIA)
DISKUSI PENYUSNAN
RENCANA AKSI
PELATIHAN &
DUKUNGAN ASISTENSI
KOORDINASI
IMPLEMENTASI P3BM DI
MUSREMBANG
TUKAR PENGALAMAN
WORKSHOP ACTION PLAN
WORKSHOP PROGRAM/KEGIATAN
WORKSHOP BUDGET
IMPLEMENTASI
ACTION PLAN
FOKUS
MASALAH,
PROGRAM,
LOKASI,
ANGGARAN,
SASARAN
Sistem & Jadwal
Perencanaan
Pemerintah
Murembang
Desa (Januari)
Musrembang
Kecamatan
(Pebruari-Maret)
Musrembang
Kabupaten
(Maret-April)
Musrembang
Provinsi
(April-Mei)
Musrembang
Nasional (Mei)
Alat Score Carding
MDGs, Mapping, Analisa
Dokumen,Pivot, Monev &
dbase MDGs
5 Tepat (5 T)
* Tepat Program
* Tepat Kegiatan
* Tepat Lokasi
* Tepat Penerima
* Tepat Anggaran
Persiapan Data
& Analisa
(Partisipatif)
Analisa Partial
Analisa Spasial
MDGs Score Carding (Kartu
Penilaian MDGs)
* Identifikasi isu
* Penentuan fokus
program/kegiatan
Integratif
Integratif
Proses
Intepretasi &
Aktualisasi
(Partisipatif &
Teknokrat)
Respon
Pembiayaan
(Teknokrat &
Politis)
Poverty Mapping (Pemetaan
Kemiskinan)
* Identifikasi lokasi
bermasalah
* Penetuan lokasi prioritas
Kualitas Dokumen
Perencanaan (Konsistensi &
Relevansi)
* Mengetahui
dokumen yang tidak
berpihak
* Mengetahui tahapan
proses yang tidak
berpihak
Budgeting Analysis (Analisa
Pembiayaan/ Anggaran,
Misalnya APBD)
* Mengetahui prioritas
anggaran
* Menetukan prioritas
belanja pembangunan
MEMBANGUN KERANGKA PIKIR YG
SAMA ANALISA P3BM BAGI SKPD,
DPRD, LSM, PT & MEDIA
4 ALAT ANALISIS P3BM
Memperkuat
sistem reguler
(musrenbang)
Pendekatan :
* Partisipatif
* Komitmen &
dukungan politis
* Istitusionalisasi
P3BM
Akses terhadap
Sanitasi di Kab.
Konawe masih
dibawah Sultra,
nasional. Belum
mencapai target
MDGs
Goal 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Target 7C : Menurunkan Separuh Proporsi penduduk yg tidak memiliki
akses yg berkelanjutan terhadap air minum yg aman & sanitasi dasar pd 2015
65.5
68.00
64.20
42.32
- 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0
MDGs Target 2015
Nasional 2007
Sultra 2007
Konawe 2007
Akses terhadap sanitasi (%)
Belum tercapai target MDGs & perlu kerja keras
Hampir tercapai target MDGs & perlu konsistensi
Tercapai target MDGs
CONTOH ALAT & HASIL ANALISA SCORE CARDING MDGs
CONTOH REKAP PENCAPAIAN MDGs PER INDIKATOR(2006)
KABUPATEN Tujuan MDGs 1 Tujuan MDGs 2
% Pddk
Miskin
Malnutrisi
Anak
APM SD APM SMP
Loteng 58.48 29.93 79.13 38.05
Lotim 27.72 29.22 99.15 71.97
Dompu 28.00 22.15 107.92 79.46
Wakatobi 24.99 0.98 90.23 67.12
Bombana 46.68 5.90 54.03 48.28
Kolaka 27.96 1.30 85.35 57.17
Flotim 40.02 36.57 90.64 72.96
Belu 66.85 39.32 90.62 46.95
Kupang 74.58 35.65 92.70 80.40
Target 2015 7.5 18 100 100
Rekap Pencapaian MDGs Kab/Kota(%)
Kabupaten Tidak Tercapai Tercapai Tidak
Tercapai
Merah Kuning Hijau
Loteng
58.33 16.67 25.00 75.00
Lotim
28.57 42.86 28.57 71.43
Dompu
42.86 28.57 28.57 71.43
Wakatobi
58.33 - 41.67 58.33
Bombana
57.14 14.29 28.57 71.43
Kolaka
46.15 23.08 30.77 69.23
Flotim
35.71 35.71 28.57 71.43
Belu
57.14 21.43 21.43 78.57
Kupang
57.14 21.43 21.43 78.57
RATA-RATA
49.04 26.67 28.29 76.34
Kondisi Kemiskinan Belu VS
Anggaran (Partial + Spasial)
Kondisi Gizi Buruk Flores Timur (NTT)
VS Anggaran (Partial + Spasial)
CONTOH ALAT & HASIL ANALISA MAPPING KEMISKINAN (SPASIAL)
VISI & Misi
Renstra
2004-2008
PPAS 2008
1. Pengurangan jumlah penduduk miskin
2. Peningkatan kesempatan kerja, investasi
3. Percepatan pembangunan desa tertinggal
4. Peningktan kualitas pendidikan, kesehatan
5. Supremasi hukum dan HAM
6. Pembangunan daerah bencana alam
Prioritas Pembangunan Daerah 2008
1. Bidang SDM (pendidikan, kesehatan, LH)
2. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
3. Bidang kerjasama dan kemitraan
4. Bidang pemerintahan yang baik
5. Bidang otonomi desa, pemberdy. masy
Prioritas program 2004-2008
RKPD 2008
KUA 2008
APBD 2008
Konsistensi Dokumen
Perencanaan & Anggaran
Relevansi permasalahan dan
perencanaan sektor kesehatan
KUA 2008
APBD 2008
1. Tingginya gizi buruk
2. Tingginya penyakit
menular (malaria, AIDS)
3. Rendahnya sanitasi

Permasalahan kesehatan
PPAS 2008
Dinkes
CONTOH RINGKASAN HASIL ANALISA STRUKTUR APBD 2008, KABUPATEN TTS (NTT)
BELANJA TIDAK LANGSUNG : 48.61 %
BELANJA LANGSUNG (PEMBANGUNAN) : 51.39 %
CONTOH HASIL ANALISA DISTRIBUSI ANGGARAN PER SEKTOR (APBD 2008), KAB. TTS (NTT)
ORGANISASI (SEKTOR) ANGGARAN PERSEN (%)
PENDIDIKAN 168.177.631.304 32.62
PEMERINTAHAN UMUM 108.239.959.062 20.99
PEKERJAAN UMUM 38.141.303.511 7.40
KESEHATAN 33.480.001.666 6.49
PERTANIAN 28.227.426.435 5.47
PERUMAHAN 17.100.514.624 3.32
KECAMATAN 16.430.206.709 3.19
KEPEGAWAIAN 10.934.556.721 2.12
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 10.088.163.303 1.96
PERENCANAAN PEMBANGUNAN 8.767.396.544 1.70
KELAUTAN DAN PERIKANAN 6.977.984.128 1.35
KELUARGA BERENCANA & KELUARGA SEJAHTERA 6.471.638.870 1.26
KEHUTANAN 6.347.683.836 1.23
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 6.021.122.237 1.17
LINGKUNGAN HIDUP 5.894.777.030 1.14
DAN LAINNYA . .
CONTOH HASIL
ANALISA
PENGGUNAAN
ANGGARAN
PENDIDIKAN
KABUPATEN TTS
TAHUN 2008
9.53%
16.05%
4.24%
70.18%
DINAS PENDIDIKAN
Belanja Langsung Barang
dan Jasa
DINAS PENDIDIKAN
Belanja Langsung Modal
DINAS PENDIDIKAN
Belanja Langsung Pegawai
DINAS PENDIDIKAN
Belanja Tidak Langsung
Pegawai
25.58 %
Belanja
Pemban
gunan
25.58 %
Belanja
Pegawai
&
lainnya
74.42 %
CONTOH HASIL
ANALISA APBD
2008 KAB.TTS
BERDASARKAN
TUJUAN MDGs
HASIL PELATIHAN DAN LOKAKARYA P3BM
Training alat analisa P3BM : 700 staf teknis & 180 org NGO
Lokakarya data, Training dan Penyusunan Dbase MDGs dan
Dbase Program di 5 Distric (35 Staf Bappeda & SKPD terkait)
Lokakarya Nasional P3BM
Penyusunan Rencana Aksi pelaksanaan P3BM
Penyusunan Program/Kegiatan & APBD yang Pro
Kemiskinan
Tukar Pengalaman (Best Praktices) Pemda dan DPRD antar
daerah target dan luar target. Contoh :
Pemda Sragen Best Practices E-Govement (IT), Pelayanan Terpadu, Penempatan
PNS di desa JUGA WONOSOBO (perlindungan lahan kentang & air)
DPRD Jembrana, Bali Best Practices penyusunan Perda untuk mendukung
rencana pembangunan Pemda Jembrana yang pro poor.
Gub. Gorontalo Best Practices Tatakelola Pemerintahan yang baik
Adanya penerapan alat Kerangka Pikir P3BM dalam sistem
perencanaan daerah (Musrenbang)
BEST PRACTICES P3BM
Belajar dgn P3BM bisa petakan masalah, belajar keluar negeri
belum tentu bisa (komentar para Bupati di wilayah target).
Ada revisi/penyusunan RPJMD menggunakan hasil analisa data
Adanya pengelolaan dbase MDGs & dbase program oleh
Bappeda secara sistematis (di asistensi P3BM).
Adanya pembentukan tim koordinasi dbase MDGs dan dbase
program disertai SK/perdanya, dilaksanakan 2 kali setahun.
Adanya kerangka pikir LSM, PT dan media massa yang sama
serta positif dalam musrenbang.
Musrenbang di beberapa daerah telah bisa diikuti oleh public
lewat radio/tv lokal.
Adanya sharing anggaran 2010 antara kabupaten & provinsi.
Rancangan APBD 2010 menggunakan kerangkan pikir P3BM
telah pro-poor.
No SEKTOR KUNCI RATA2 KENAIKAN (%)
1. DINAS DIKMUDORA -0.94
2. DINAS KESEHATAN 49.71
3. BADAN KD & PEM. PEREMPUAN 2.52
4. DINAS SOSIAL 19.53
5. DINAS KOPERINDAG 18.14
6. DINAS PERTANIAN &
PETERNKAN
31.97
7. DINAS PERKEBUNAN 0.35
8. DINAS KELAUTAN & PERIKANAN 2.90
9. BPMD 17.09
10. DINAS PEKERJAAN UMUM
Daerah Non Pemakaran
Daerah Pemekaran
23.85
0-13
4 78
GOALS MDGs RATA2 KENAIKAN (%)
GOAL 1 62
GOAL 2 -18.17
GOAL 3 13.32
GOAL 4 4.50
GOAL 5 4.00
GOAL 6 3.50
GOAL 7 14.33
RATA-RATA 16.70
GAMBARAN KENAIKAN RANCANGAN APBD 2010 DIBANDING 2009 UNTUK LOKASI 2008
KOMPONEN BELANJA APBD TAHUN
2009 2010
BELANJA TDK LANGSUNG 52.18 % 39.70 %
BELANJA LANGSUNG 47.82 % 60.30 %
R E K O M E N D A S I
1. Perlu colecting, analisis data & sosialisasi utk membangun kerangka
pikir, komitmen & dukungan politik yg sama (SKPD, DPRD, NGO, dll)
2. Training alat P3BM kepada staf teknis terkait dan NGO.
3. Pelaksanaan Lokakarya tingkat Kab./Kota (action plan & pembiayaan)
4. Pembentukan tim koordinasi data dgn dukungan SK Bupati atau
Perda. Rapat koordinasi 2 kali setahun utk memvalidkan data,
sekaligus produksi score card MDGs & maping utk evaluasi
pencapaian pembangunan dan utk bahan musrenbang.
5. Perlu lokakarya data utk membahas kuantitas, kualitas, distribusi &
pengelolaan data, membicarakan indikator lokal (pelokalan MDGs)
dan pembagian tugas indikator kepada setiap SKPD.
6. Membangun dbase MDGs & dbase program yg dikelola stapel
Bappeda utk menjamin keberlanjutan suplai bahan musrenbang
7. Pengadaan data MDGs desa/kelurahan dan kecamatan
8. Institusionalisasi P3BM kedalam perencanaan reguler melalui Perda
9. Menyiapkan anggaran poin (1 6) per kab. Rp.600 jt (tanpa salery)
JP
JP
JP
JP
JP
JP
JM
JM

Anda mungkin juga menyukai