Anda di halaman 1dari 34

1.

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk
bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim
tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak
ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. i Indonesia tebu
banyak dibudidayakan di pulau !a"a dan #umatra. Untuk pembuatan gula$ batang
tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik
gula. #esudah itu$ nira atau air perasan tebu tersebut disaring$ dimasak$ dan
diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. ari proses pembuatan
tebu tersebut akan dihasilkan gula %&$ ampas tebu '(& dan sisanya berupa tetes
(molasse) dan air.
)era"al dari kondisi pergulaan Indonesia yang kurang menggembirakan
pada a"al re*ormasi tahun 1''+ sampai tahun ,((1 serta potensi pengembangan
dan pangsa pasar dalam negeri yang masih sangat luas akibat produksi belum
dapat sepenuhnya menutupi kebutuhan gula secara keseluruhan$ maka
-emerintah bersama #takeholders pergulaan nasional sepakat untuk meningkatkan
produktivitas dan produksi gula nasional. #ejak bergulirnya program .kselerasi
-eningkatan -roduksi dan -roduktivitas Tebu pada tahun ,((, perjalanan
pergulaan nasional telah mencapai s"asembada gula konsumsi satu tahun lebih
cepat dari targetnya yaitu pada tahun ,((+ dengan produksi ,$/(, juta ton dan
konsumsi ,$0' juta ton. 1ulai tahun ,(1( target s"asembada konsumsi
ditingkatkan menjadi s"asembada gula nasional selain untuk memenuhi
kebutuhan 2umah Tangga juga Industri 1akanan$ 1inuman dan 3armasi melalui
program #"asembada 4ula 5asional ,(1( 6 ,(17. Untuk memenuhi sasaran
pencapaian #"asembada 4ula 5asional tersebut dilakukan upaya terpadu sektor
on *arm dan o** *arm. 1elalui peningkatan produktivitas dan rendemen gula
secara intensi*ikasi dan revitalisasi serta manajemen perkebuan.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui menejemen
perkebunan pada skala industri dari tanaman tebu.
2. PEMBAHASAN
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
2.1 Pembibitan (Pengembangan dan Penataan a!ieta"#
#eperti tanaman yang lain$ tebu juga ditentukan oleh tanaman bibit yang
akan dipilih. 8leh sebab itu harus direncanakan jenis bibit apa yang sesuai dengan
tanahnya. )ibit harus berasal dari stek tebangan atau dari kebun bibit yang telah
direncanakan sebelumnya$ )ibit yang akan ditanam harus bermutu baik dan jenis
unggul. .dapun bahan untuk bibit dapat digunakan dari bibit pucuk$ bibit batang
muda dan bibit rayungan.
)ibit pucuk adalah bibit yang diambil dari pucuk batang yang sudah
ditebang$ tebu yang sudah berumur 1, bulan. -ucuk yang diambil adalah pucuk
yang ber"arna hijau$ sedangkan yang tidak ber"arna hijau dapat dipakai untuk
makanan ternak (sapi). -anjang bibit kurang dari 9( cm (,-9 ruas) dengan ,-9
mata. :ang perlu diperhatikan dalam pemotongan stek jangan sekali dekat dengan
tunas$ apabila pucuk-pucuk mengalami kekeringan perlu direndam dalam air yang
mengalir kurang lebih ,7 jam. Untuk menghindari bibit terserang penyakit$
sebaiknya bekas potongan diolesi dengan ter atau desin*ektan (lysol % -1%&)
)ibit batang muda ini harus dari yang masih muda berumur sekirat %-/
bulan. -ada umur tersebut$ mata-mata masih baik dan dapat tumbuh$ dengan
demikian seluruh batang tebu dapat diambil sekitar 9 stek. !umlah tiap stek ,-9
tunas bibit batang muda.
Gambar. Bibit Tebu Batang Muda
)ibit rayungan diambil dari tanaman tebu khusus untuk pembibitan$
berupa stek yang telah tumbuh tunasnya tetapi akar belum keluar. #etelah tanaman
untuk bibit berumur 0 bulan dipangkas pucuknya$ kira-kira , ruas lalu dibersihkan
dari pelepahnya dan daun-daun yang masih membungkus. ;ira-kira ,-9 bulan$ ,-9
mata pada tunas teratas segera menjadi tunas .#etelah mencapai ,% 6 7( cm sudah
dapat dipotong.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
-engembangan varietas unggul mulai dari a"al dibukanya perkebunan
sampai dengan saat ini. isadari sepenuhnya bah"a penggunaan varietas tebu
unggul menjadi salah satu *aktor penting di dalam upaya mempertahankan
kelangsungan produkivitas gula secara berkelanjutan. Tersedianya varietas unggul
baru setiap saat menjadi keharusan yang tidak dapat dita"ar mengingat masa
pakai varietas unggul komersial pada umumnya hanya mampu bertahan sekitar 96
% tahun sehingga diperlu-kan varietas unggul baru setiap saat untuk menggantikan
varietas lama yang telah menurun tingkat produktivitasnya. -enurunan
produktivitas varietas unggul pada umumnya disebabkan oleh adanya perubahan
kondisi yang tidak lagi direspon secara positi* oleh varietas tersebut dan
munculnya penyakit baru yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Untuk tanaman tebu$ *aktor lingkungan memberi pengaruh yang cukup
nyata terhadap tingkat produktivitas$ sehingga meskipun varietas tersebut secara
genetik unggul namun belum tentu memberikan tingkat produktivitas sesuai
dengan potensinya apabila tidak didukung oleh kondisi lingkungan yang cocok.
8leh karena itu$ didalam pengelolaan varietas diperlukan pemahaman tentang
karakteristik masing-masing varietas dan interaksinya terhadap kondisi
lingkungan tempat tumbuh.
#ejak tahun 1''7 kebutuhan varietas unggul dipenuhi dengan melakukan
persilangan sendiri dengan meman*aatkan tetua6 tetua yang ada di kebun koleksi.
;lon6klon yang dihasilkan kemudian diseleksi secara bertahap dalam tiga tahapan
seleksi yaitu
1. Tahapan #eleksi #emai
,. Uji aya <asil -endahuluan
9. Uji 1ultilokasi pada kondisi lingkungan 4unung 1adu
Tahapan seleksi sejak dari semai sampai dengan uji multilokasi dilakukan
di 4unung 1adu dengan harapan varietasvarietas yang terpilih memiliki daya
adaptasi yang sudah teruji pada kondisi lingkungan setempat. =aktu yang
dibutuhkan untuk melakukan seleksi dari mulai persilangan sampai dengan
diperoleh varietas unggul kurang lebih 1( tahun. >amanya "aktu yang dibutuhkan
pada tahapan seleksi menjadi salah satu *aktor pembatas di dalam pemuliaan
tanaman tebu.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
i dalam pelaksanaan persilangan seringkali dihadapkan pada kendala
yang terkait dengan pembungaan tanaman tebu$ karena secara alamiah tidak setiap
tanaman tebu dapat berbunga$ sementara persilangan hanya bisa dilakukan antar
tetua yang berbunga dan terjadi secara bersamaan. 1eskipun berbunga apabila
pembungaannya tidak terjadi secara bersamaan maka tidak memungkinkan untuk
dapat disilangkan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pada tahun ,((/ 4unung 1adu
membangun *asilitas bangsal pembungaan tebu yang ber*ungsi untuk
membungakan varietas6varietas tebu yang secara alamiah tidak berbunga agar
dapat berbunga$ sehingga memperbesar peluang varietas6varietas potensial yang
tidak berbunga agar dapat dijadikan tetua persilangan.
Gambar. Fasilitas Bangsal Pembungaan Tebu
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Dari Bangunan Ini Varietas Unggulan Dihasilkan
;ondisi lingkungan semacam ini merupakan *aktor pembatas bagi
pertumbuhan tanaman dan kurang mendukung proses kemasakan tebu secara
alamiah. 4una mengatasi masalah tersebut dilakukan berbagai upaya diantaranya
dengan menanam varietas unggul yang mampu beradaptasi pada kondisi
lingkungan setempat dan melakukan penataan varietas sesuai dengan karakter
masing masing varietas. ;omposisi dan bulan tanam?bulan tebang untuk masing-
masing varietas diatur sesuai dengan karakternya. ;arakter yang dimaksud antara
lain :
1. si*at kemasakan varietas$
,. daya adaptasi terhadap tekanan kondisi lingkungan$
9. si*at pembungaan$
7. si*at ketahanan terhadap hama penggerek pucuk$
%. dan daya ratun masing-masing varietas.
engan penataan ini setiap varietas akan mampu memberikan tingkat
produktivitas yang optimal. 1usim tanam berlangsung dari bulan !uni sampai
dengan .gustus bertepatan dengan bulan kering$ sehingga diperlukan pemberian
air melalui irigasi untuk mendukung perkecam-bahan tunas. #ementara musim
tebang berlangsung dari bulan .pril sampai dengan 8ktober?5ovember. ;arena
musim tanam dimulai pada bulan !uni maka untuk tebangan a"al (.pril-1ei)
sebagian besar berasal dari tanaman ratoon.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Proses Varietas Unggul Pengembangan
<al ini menyebabkan hasil tebu pada tebangan a"al umumnya lebih
rendah dibanding tebang tengahan terutama tebangan .pril. -ada tebangan bulan
1ei hasil tebu mulai meningkat karena sebagian tanaman !uni sudah mulai
dipanen pada bulan 1ei. Tebangan !uni-.gustus umumnya memberikan hasil
tebu yang tinggi$ sementara tebangan #eptember-8ktober?5ovember cenderung
menurun. <al ini tidak terlepas dari pengaruh tekanan musim kering dan serangan
hama penggerek di akhir musim. i a"al musim tebang$ umumnya curah hujan
masih cukup tinggi sehingga kurang mendukung berlangsungnya proses
kemasakan tebu. 8leh karena itu$ diperlukan varietas-varietas yang berpotensi
rendemen tinggi atau varietas berbunga untuk mendukung perolehan hasil gula.
Tebang tengahan yang jatuh pada musim kering sangat mendukung
berlangsungnya proses kemasakan tebu sehingga umumnya mampu memberikan
rendemen yang tinggi$ namun demikian kurang mendukung pemenuhan
kebutuhan air tanaman. 8leh karena itu$ diperlukan varietas varietas yang toleran
terhadap kondisi kekurangan air. Untuk tebangan akhir dibutuhkan varietas yang
mempunyai ketahanan terhadap kekeringan dan serangan hama penggerek yang
biasanya meningkat di akhir musim
-emilihan varietas yang tepat merupakan tindakan yang selalu
mendapatkan perhatian di dalam pengelolaan varietas untuk mengoptimalkan
tingkat produktivitas gula terkait tekanan kondisi lingkungan yang kurang
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
menguntungkan bagi berlangsungnya proses kemasakan tebu dan pemenuhan
kebutuhan air tanaman.
Gambar. HasilPengembangan Varietas Unggul Tebu
2.2 Pe!"ia$an La%an
Gambar.
Persiapan ahan
Tebu
;etika memulai
usahanya$ lahan asal
yang dihadapi berupa
padang alang- alang dan
hutan sekunder dengan
vegetasi yang tipis. <al ini memberikan in*ormasi bah"a lahan telah mengalami
proses degradasi a"al. Tebu menghendaki agar tanah dengan kondisi demikian
dapat diman*aatkan untuk mendukung perkebunan tebu yang sehat dan produkti*$
maka tanah tersebut harus dikelola dengan tepat dan bijaksana.
i dalam mengolah tanah berpegang pada konsep pokok pengelolaan
tanah yaitu
1. 1emperbaiki kemampuan tanah menyimpan dan menyediakan hara$
,. 1emper-besar volume perakaran$
9. -elestarian (konservasi).
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Penanaman !green manure" mengurangi compaction

Gambar. Ba#ak$Garu Untuk Menghaluskan Tanah dan Ba#ak Garu Untuk
Mencacah Dan Membalikkan Tanah
i a"al pembukaan perkebunan ini paket pengolahan tanah sangat
sederhana dengan menggunakan traktor berdaya rendah (+0 <-)$ kemampuan
kerjanyapun juga rendah @ ($9( ha per jam (bajak piringan). -erkembangan
selanjutnya menjadi komplek dan menggunakan traktor berdaya besar (17( <-)$
hasil kerjanya dapat mencapai kedalaman olah @ ,%cm dan kemampuan kerjanya
mencapai 1$(( ha per jam ()ajak-garu piringan). 3rekuensi alat memasuki
kebunpun semakin sering.
-aket tersebut memberikan dampak pemampatan tanah cukup tinggi dan
menimbulkan akibat yang nyata.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
#adar dengan pelestarian tanah dan sebagai upaya mengurangi *rekuensi
lintasan alsintan di dalam petak$ paket pengolahan tanah selanjutnya
disederhanakan dan merakit implemen multi*ungsi$ sedangkan untuk memecah
lapisan kedap air dan membalikkan tanah dilakukan pengolahan tanah
menggunakan bajak singkal yang kedalaman kerjanya dapat mencapai @ 9%cm$
kemampuan kerja mencapai ($% ha per jam atau menggunakan %big ripper& yang
kedalaman kerjanya mencapai %( cm dengan kemampuan kerja ($7 ha per jam
(traktor 17( <-)$ bahkan upaya untuk mengurangi pemampatan tanah sampai
pada titik minimal$ sudah dipikirkan dan dicoba pengolahan tanah sistem Aonal.
<al ini cukup beralasan karena menggunakan plo'ing harro' dapat
mengurangi 0(& biaya dibandingkan menggunakan bajak singkal. -erlakuan
pengolahan tanah dalam meng-gunakan subsoiler atau big ripper dapat
memperbaiki kondisi tanah. ;ecuali hal tersebut di atas$ rancang bangun
implemen$ perubahan jarak tanam dan penanaman !green manure" juga mampu
mengurangi terjadinya !compaction". -aket pengolahan sederhana yang
diterapkan saat ini adalah 8lah tanah I yang ber*ungsi mencacah tunggul tebu$
memecah dan membalikkan tanah. Implemen yang digunakan adalah disc plough$
berdiameter 9, inci (traktor penarik berdaya +0-1(( <-) atau !disc plough
harro'" berdiameter ,+ inci atau 9, inci (traktor penarik berdaya 17( <-)$ atau
berdiameter 90 inci (traktor penarik berdaya ,'( <-).
5
5o.
;egiatan Implemen .lat 1esin
;edalaman
;erja
<asil
;erja
1
8lah Tanah
I
)ajak piringan$ 9
piringan ( ,+B
Traktor ,-=?7-
= (+0-1(( <-)
,( cm ($9 ha?jam
)ajak-garu
piringan ( ,+B
Traktor 7-=
(17( <-)
,( cm 1$( ha?jam
)ajak-garu
piringan ( 9,B
Traktor 7-=
(17( <-)
,% cm ($+ ha?jam
)ajak-garu
mpiringan ( 90B
Traktor (,'( <-) 9( cm 1$( ha?jam
, >evelling )ulldoAer
,( C 1((
m,?jam
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
9
8lah Tanah
II
)ajak-garu
piringan ( ,+B
Traktor 7-=
(17( <-)
,( cm 1$9 ha?jam
)ajak-garu
piringan ( 9,B
Traktor 7-=
(17( <-)
,% cm ($' ha?jam
7
8lah
Tanam III
)ajak #ingkal
Traktor 7-=
(17( <-)
9( - 9% cm
($7 - ($%
ha?jam
2ipper (big
ripper) , mata
Traktor 7-=
(17( <-)
7( - 7% cm ($7 ha?jam
% ;airan
2idger-pupuk 7
alur tanaman
Traktor 7-=
(17( <-)
($+ ha?jam
Tabel. (egiatan Pengelolahan ahan
#elanjutnya untuk menghaluskan tanah dan sekaligus untuk menyacah
ulang tunggul tebu$ tanah diolah seperti olah tanah I dengan implemen dan traktor
penarik yang sama$ tetapi arah kerjanya tegak lurus dengan olah tanah I.
;emampuan kerja mencapai 1$(( ha per jam.
Untuk mendapatkan tanah yang mampu mendukung perkembang-an akar
tanaman$ membalikkan tanah ba"ahan ke atas dan sekaligus memecahkan lapisan
kedap air maka langkah selanjut-nya adalah mengolah tanah dengan
menggunakan bajak singkal atau dapat pula Dbig ripperE.
2.& Tanam
-enanaman dimulai dengan program penataan varietas yang baik dan
bijaksana. )ibit yang sehat dan memiliki penangkaran tinggi mutlak diperlukan
dan berasal dari kebun bibit dataran (;)) yang ditanam pada bulan 8ktober$
5opember dan esember. 1enanam tebu untuk produksi$ idealnya dilakukan
pada bulan !uni$ !uli dan .gustus. #emenjak memulai usahanya bermacam-
macam jarak tanam sudah dicoba. Tujuannya$ kecuali untuk mendapatkan
populasi tanaman yang "ajar juga untuk menghindarkan tunggul tanaman terinjak
oleh alat mesin pertanian$ baik yang digunakan untuk kultivasi maupun untuk
tebang angkut. !arak tanam yang relati* aman untuk semua .lsintan adalah
dengan jarak +(cm dan 19(cm.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Penebangan Tebubu Bibit dan Tabur Dolomit
)ibit yang telah berumur /-+ bulan dari ;)$ dipotong bagian pangkal
batang dan pucuknya menggunakan golok yang sudah diolesi l)sol ,(&$ bidang
potong pangkal diusahakan rata dengan tanah. )ibit tebu sebanyak 9( batang
diikat dengan menggunakan daun pucuk kemudian dimuat ke atas truk (dengan
muatan tidak lebih dari % ton) dan diangkut ke petak tanam. Interval "aktu antara
tebang dan angkut tidak diperkenankan lebih dari satu hari. -ada alur tanam yang
telah dibuat$ diaplikasikan dolomit sebanyak 1 ton?ha$ selanjutnya bibit
didistribusikan di petak tanam. Truk yang memba"a bibit langsung memasuki
petak kebun yang sudah siap ditanami$ dengan titik masuk berselang setiap ,(
alur tanam$ dan sebanyak 11 ikat bibit diturunkan dari truk dengan selang setiap
,% meter panjang alur tanam. )atang-batang tebu bibit yang telah diturunkan dari
truk$ diecer satu persatu di dasar alur tanam. )atang satu tumpang tindih ,%&
dengan batang lainnya$ bagian pangkal batang tumpang tindih dengan bagian
pucuk bibit. Untuk pekerjaan mengecer bibit ini diperlukan tenaga kerja sebanyak
% mandays per ha.
5o. ;egiatan Manda)s ? ha tanaman
1. Tebang$ muat dan bongkar bibit 7$% 6 /
,. -enempatan bibit %
9. -emotongan bibit ,$%
7. -enutupan bibit %
Tebel. Mana#emen *aktu Penanaman
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Penempatan Bibit+ Pemotongan Bibit dan Penutupan Bibit
)atang tebu bibit yang sudah diecer di alur tanam dipotong-potong
sepanjang ,-9 mata dengan menggunakan golok yang sudah diolesi l)sol ,(&
Untuk mendapatkan barisan tanaman yang rapi setelah tumbuh nanti$ ketika
melakukan pemotongan batang bibit sambil diinjak agar tidak berserak ketika
dipotong. Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan tenaga kerja ,-9 manda)s
per ha. )ibit ditutup dengan menggunakan tanah remah dari sekeliling alur
tanaman$ pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan tenaga kerja % manda)s per ha.
Tanah penutup bibit diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu tipis atau terlalu
tebal karena dapat mempengaruhi perkecambahan.
2.' I!iga"i
>ahan sudah remah dan diharapkan tunggul tebu lama tidak akan tumbuh
lagi$ selanjut-nya dibuat alur tempat tanaman. #ebagai langkah bijaksana untuk
mengurangi *rekuensi lintasan traktor di dalam kebun$ implemen pembuat alur
tanaman dibuat sekali kerja$ sekaligus mengerjakan pemupukan dasar.
;emampuan kerja alat ini rata-rata ($+( ha per jam.
-roduktivitas tebu lahan kering sangat dipengaruhi oleh jumlah dan
distribusi curah hujan setiap tahun. i >ampung$ periode musim kering panjang
terjadi setiap 9-% tahun$ hal ini menyebabkan rendahnya produktivitas tebu pada
musim kering panjang tersebut. -ada periode kering$ bulan-bulan kering
berlangsung selama 76% bulan yang menye-babkan tanaman tebu menderita akibat
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
kekurangan air. ampak penurunan produktivitas dari musim kering tersebut
berlangsung sampai tahun berikutnya.
#alah satu langkah yang ditempuh untuk menekan laju penurunan
produktivitas di musim kering adalah dengan memberikan air melalui irigasi.
>angkah ini diikuti oleh penambahan jumlah alat irigasi yang cukup dan
pemilihan teknik aplikasi irigasi yang tepat$ serta pelestarian sumberdaya air
melalui peningkatan kapasitas tandon air. #alah satu langkah yang ditempuh untuk
menekan laju penurunan produktivitas di musim kering adalah dengan
memberikan air melalui irigasi. >angkah ini diikuti oleh penambahan jumlah alat
irigasi yang cukup dan pemilihan teknik aplikasi irigasi yang tepat serta
pelestarian sumberdaya air melalui peningkatan kapasitas tandon air.
isistem irigasi yang digunakan adalah sprinkler irrigation systems yang
sesuai dengan kondisi lahan dan ketersediaan air yang ada. Irigasi yang diterapkan
tersebut bersi*at supplementary irrigation dengan sasaran aplikasi pada *ase
perkecambahan bibit tebu dan *ase kritis pertumbuhan vegetati* tanaman di
bulan6bulan kering.
Gambar. Mesin Irigasi ,Tornado,
-ada tanaman plantcane yang penanamannya dilakukan di bulan kering$
irigasi diberikan pada saat tanam dan diulang setelah pemupukan susulan.
#edangkan pada tanaman ratoon$ irigasi dilakukan setelah pemupukan tunggal
atau setelah kultivasi yang biasanya menggunakan ripper.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Irigasi -prinkler
Tipe #prinkler irrigation yang digunakan adalah portable gun dan
travelling gun. -enggunaan masing6masing tipe tersebut didasarkan pada sasaran
aplikasi dengan mempertimbangkan kerataan curah yang banyak dipengaruhi oleh
kecepatan angin pada saat operasi. -ada tanaman plantcane digunakan travelling
gun dimana kecepatan pergerakan sprinkler gun dapat diatur sesuai keperluan.
.lat ini dioperasikan pada malam hari saat angin cukup tenang dan penguapan air
rendah.
#edangkan pada tanaman ratoon dimana resiko gagal berkecambah lebih
kecil dibandingkan tanaman plantcane$ maka cukup digunakan portable gun$
dengan curah air yang membentuk lingkaran dan dapat dipindah-pindahkan secara
manual setiap ,69 jam sekali pada titik-titik yang telah ditentukan.
8leh karena ketersediaan air terbatas$ maka pemberian air irigasi harus
diprediksi sesuai dengan kebutuhan tanaman. -enentuan kebutuhan air untuk
irigasi didasarkan pada kondisi lengas tanah dan data iklim harian yang meliputi
curah hujan dan evapotranspirasi. !umlah air yang diperoleh berdasarkan
perhitungan tersebut dikombi-nasikan dengan volume sumber air yang tersedia
sehingga aplikasi irigasi diharapkan dapat dilakukan tepat jumlah dan sasaran
aplikasi.
-elestarian sumberdaya air dilakukan secara terus-menerus untuk
menjamin ketersediaan air irigasi saat musim kering berlangsung. .da dua
langkah yang ditempuh untuk memelihara sumber6sumber air$ meliputi
rehabilitasi tandon air dan penghijauan ditepi tandon air.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Pendalaman ebung .*aduk/
2ehabilitasi tandon air selain meningkatkan kapasitas tampungnya juga
mendapatkan tambahan areal karena bentuk tandon air alami yang semula tidak
beraturan menjadi beraturan. .real tambahan ini dapat diman*aatkan untuk
tanaman penghijauan. Tanaman penghijaun diharapkan mampu menciptakan iklim
mikro yang sedemikian rupa sehingga evaporasi air di tandon air dapat diperkecil.
engan demikian kehilangan air akibat evaporasi tidak terlalu besar.
;endala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kapasitas tandon air
adalah biaya yang mahal dan operasi yang sering terganggu oleh cuaca. Tandon
air setiap tahun ditumbuhi berbagai macam gulma air yang sangat lebat dan
mempercepat pendangkalan bagian dasarnya. #elama ini belum ditemukan teknik
pengendalian gulma air yang e*ekti*.
2.( Peme)i%a!aan Tanaman
-emeliharaan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang
berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup
sehat dan memiliki produktivitas tinggi. ;egiatan yang dikerjakan pada
pemeliharaan tanaman dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia maupun
tenaga mesin pertanian. -ekerjaan pemeliharaan tanaman yang menggunakan
tenaga manusia adalah sulam (replacement) dan pengendalian gulma pasca
tumbuh. #ulam bertujuan memperbaiki populasi tanaman.
-emeliharaan tanaman menggunakan alsintan atau kultivasi bertujuan
menyiapkan kondisi tanah agar memungkinkan terjadinya perkembangan akar
yang baik dan mendukung pertumbuhan tanaman. 5amun juga disadari bah"a
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
kultivasi yang kurang tepat dapat mengakibatkan dampak negati* terhadap si*at
*isik tanah$ yaitu terjadi pemam-patan tanah$ dan tingginya biaya produksi.
Terjadinya lapisan kedap air akibat pemampatan tanah dapat mengakibatkan
berkurangnya volume perakaran dan berdampak pada pekanya tanaman terhadap
kekeringan. Upaya mengurangi pemampatan tanah dilakukan dengan
1. 1engurangi *rekuensi alsintan yang masuk ke dalam petak kebun$
,. 1enghindari alsintan masuk kebun ketikakelembaban tanah melebihi
kapasitas lapang$
9. 1erakit implemen multi *ungsi$
7. 1eningkatkan kedalaman kerja implemen. >ebih dari 7%( unit alsintan
dimiliki.
5o. ;egiatan Implemen .lat 1esin
;edalaman
;erja
<asil ;erja ?
ha tanaman
1. -emupukan
3ertiliAer
applicatorFtyne
Traktor ,-=?7-
=(+0-1((<-)

($% - ($/
ha?jam
,.
2iper ()ig
2ipper)
4ard ripper ,
mata
Traktor 7-
=(17(<-)
7(-%(cm ($+ ha?jam
9.
-engendalian
gulma
)oom sprayer
Traktor ,-=?7-
=(+0-1((<-)
1$0 ha?jam
Tabel. 0lat dan Mesin Pera'atan Tebu
Gambar. Pemberian Pupuk Urea dan (1l Pada Tanaman Plantcane
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Pre 2mergence Boom -pra)er untuk Mencegah Tumbuhn)a Gulma
.lsintan ini dikelola secara desentralisasi$ agar memudahkan koordinasi
dalam bekerja$ meningkatkan e*isiensi "aktu dan ketepatan "aku kerja. -eriode
pemeliharaan tanaman akan berakhir seluruhnya setelah tanaman berumur 9
bulan. ;ultivasi pertama yang dilakukan adalah pemupukan$ pada tanaman
plantcane dilakukan setelah tanaman berumur ,$% bulan$ sedangkan pada tanaman
ratoon dilakukan segera setelah batang-batang tebu yang telah di tebang selesai
diangkut dari petak bersangkutan. ;ecuali untuk keperluan memupuk$ implement
dipadukan dengan alat penggembur tanah di sekitar alur antara baris tanaman atau
bahkan dipadu dengan ripper. Untuk implement yang tanpa ripper digunakan
traktor penarik *our-"heel drive. ;emampuan kerja alat ($/( ha per jam. -ada
tanaman ratoon apabila "aktu memupuk implemen tidak dilengkapi ripper$
setelah pemupukan dilakukan pendangiran-dalam dengan alat big ripper$ yaitu
implement yang ditarik dengan traktor medium dan memiliki kemampuan kerja
1$(( ha per jam. Tiga hari setelah pendangiran$ tanah diperkirakan sudah mapan
dan dapat dilakukan penyemprotan herbisida pra-tumbuh.-ekerjaan ini
memerlukan persyaratan yang tidak boleh diabaikan$ yakni kelembaban tanah
mendekati kapasitas lapang dan kecepatan angin kurang dari , knot per jam. .lat
ini memiliki kemampuan kerja 1$0 ha per jam.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN

Gambar. Pen)emprotan Gulma dan -ulam Tanaman )ang Tidak Tumbuh
)erbekal pendalaman yang lebih baik terhadap teknologi G-; serta
mengambil pelajaran dari pelaksanaan aplikasi di tempat-tempat lain yang relati*
berhasil$ juga didorong oleh keinginan untuk meningkatkan produktivitas$ maka
kembali mencoba menerapkan teknologi ini dia"al ,(((an$ yang kemudian terus
berlanjut hingga saat ini. engan mengambil hikmah dari kelemahankelemahan di
masa lalu maka pelaksanaan aplikasi udara G-; di"aktu ini jauh lebih berhasil.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Pesa'at Pilatus Turbo Porter P1$34B5$H5 -edang Men)emprotan 6P(
-ada intinya ada empat hal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
suatu program aplikasi udara G-;.
1. .da sinkronisasi antara saat aplikasi dengan saat pemanenan tebunya (7-0
minggu kemudian)H
,. ;ualitas atau standar pelaksanaan aplikasi harus benar-benar terjagaH
9. ;ondisi tanaman yang diaplikasi cukup sehatH
7. .plikasi G-; harus dilaksanakan secara masal agar dirasakan dampak
positi*nya pada skala produksi (apalagi untuk pabrik 41- yang harus dipasok
lebih dari 1,.((( ton tebu per hari).
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar.-isi (anan -udah Disemprot 6P(+ -isi (iri Belum Disemprot
;ondisi cuaca (angin$suhu)$ keragaman antar varietas$dosis aplikasi yang
tepat sangat menentukan bagi keberhasilan penyemprotan. kI;enaikan rendemen
di skala produksi dengan memenuhi semua persyaratan di atas dapat mencapai
satu poin. -erencanaan aplikasi G-; dengan perencanaan panen harus jadi satu
paket. 1engaplikasi G-; berarti BmengikatB "aktu panen$ atau membuat jad"al
panen tidak bisa lagi *leksibel. #uatu petak kebun yang sudah teraplikasi harus
benar-benar dipanen 7-0 minggu kemudian$ sesuai "aktu-tunggu yang tepat bagi
varietas dan G-; yang digunakan. alam program aplikasi masal$ "aktu panen
yang tidak sinkron atau bergeser dari saat yang direncanakan akan mengacaukan
e*ektivitas keseluruhan program. <al ini dapat berakibat kenaikan rendemennya
tidak maksimal$ bahkan dapat berdampak negati* kepada tanaman yang diaplikasi
ataupun keprasannya. alam hal ini organisasi dan pelaksanaan panenan harus
dapat dikendalikan dan BdikuasaiB sepenuhnya. Tanpa memenuhi prasyarat ini
suatu program aplikasi G-; tidak akan berhasil. ;ualitas atau standar
pelaksanaan aplikasi yang tinggi dapat dipenuhi bila didukung oleh pengetahuan
yang baik tentang teknik aplikasi dan *aktor-*aktor agronomis yang dapat
memengaruhi aplikasi.
2.* Panen dan Pa"+a Panen
Jara tebang dan angkut tebu tiga sistem$ yakni sistem tebu ikat$ tebu urai$
dan tebu potong. Tiga sistem tersebut dikembangkan karena terkait dengan bentuk
"ilayah kebun yang memanjang (@ +% km)$ jumlahnya tebu yang digiling per hari
(11.((617.(( ton) dan upaya meminimalkan pemampatan tanah akibat
penggunaaan kendaraan angkutan tebu.
a. Teb, i-at (B,nd)e .ane#
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
-angkal batang tebu ditebang rata dengan permukaan tanah menggunakan
golok$ demikian juga pucuknya pada ruas terakhir. >ebih kurang 9( batang tebu
diikat di sekitar bagian pangkal dan ujungnya dengan tali bambu atau kulit tebu.
#ebelum tahun ,((,$ tali pengikat menggunakan empat daun pucuk tebu$ cara ini
memba"a sampah ke pabrik sampai sebesar +&. 5amun setelah menggunakan
tali bambu sampah yang terba"a ke pabrik dapat ditekan menjadi hanya sebesar
,$+/ &. Tebu yang sudah terikat dimuat ke atas truk menggunakan tenaga
manusia$ kemudian diangkut ke pabrik.
2ata-rata setiap orang mampu menebang ,-9 ton per hari. Untuk truk
dengan bak terbuka$ muatan-nya dibongkar menggunakan cane stacker$ sedangkan
truk dengan bak kotak (boC truck) dibongkar menggunakan tipper.
Gambar. Menaikkan Tebu Ikat .Bundle 1ane/ ke Truk
b. Teb, ,!ai (L//"e .ane#
-angkal batang tebu ditebang rata dengan permukaan tanah menggunaan
golok dan dipotong bagian pucuknya pada ruas terakhir$ selanjutnya tanpa diikat
tebu ditumpuk sehingga membentuk onggokan sebesar cakupan mesin pemuat
(grab loader).
-ada kebun yang berjarak relati* dekat dengan pabrik$ sarana angkutannya
menggunakan trailer gandeng 1-, yang ditarik traktor$ sedang bagi kebun yang
jaraknya jauh menggunakan truk berdaya besar (head truck) yang menarik trailer
gandeng 7 yang dilengkapi dengan tali pengikat dari karet ban bekas. #eksi yang
bertanggung ja"ab di bagian ini disebut Jane Transports. #ebelum dimuat ke
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
dalam trailer besar$ tebu dimuat dengan mesin pemuat di dalam petak ke dalam
trailer kecil (in*ield trailer)$ trailer ini menggunakan ban lebar$ untuk mengurangi
pemampatan tanah. #elanjutnya di terminal muat (transloading area$) tebu
dipindahkan ke trailer besar dan panjang menggunakan mesin pemuat yang
disebut grapple eCcavator. i pabrik$ tebu ini dibongkar dengan menggunakan
gantry dan electric crane.
Gambar. Grab oader sedang Memuat Tebu Urai ke Trailer
+. Teb, $/t/ng (.%/$$ed .ane#
Tebu dipotong-potong sepanjang @ ,%cm$ menggunakan mesin potong
(sugarcane harvester). 1esin bekerja di setiap petak mulai dari baris tanaman
paling tepi$ disampingnya diikuti boC truck dan dipastikan bah"a potongan tebu
yang keluar dari cerobong mesin potong jatuh tepat di dalam bak truk. -ekerjaan
ini dilakukan sampai ujung petak selanjutnya pindah ke baris tanaman berikutnya
sampai bak truk penuh. emikian seterusnya sampai dengan petak selesai. #istem
ini hanya dioperasikan manakala jumlah tenaga tebang menurun yaitu pada bulan
.gustus dan <ari 2aya Idul 3itri.;ontribusi pengiriman tebu dengan sistem tebu
potong sebesar %& dari total tebu selama satu musim.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Har7ester 1hopped 1ane
-.2.1KTK2 #.TU.5
5I>.I
1.;#I1.>
Tebu Tertinggal ton?ha 1$((
;otoran & %$((
;esegaran tebu dikirim
L ,7 jam setelah bakar & ,%$((
,7 - 7+ setelah bakar & 0($((
7+ - /, setelah bakar & 1%$((
M /, setelah bakar & ($((
Tabel. -tandar (iner#a Pemanenan
.ntrian yang tertib di area pembongkaran akan memudahkan pencapaian
kuota pasokan tebu per hari. #arana angkutan diatur dalam antrian yang masing-
masing secara spesi*ik diarahkan sesuai dengan tipe alat bongkarnya.
#emua sistem tebang angkut ini memiliki standar kualitas yang harus dipenuhi.
#ecara umum syarat bakunya adalah : tebu tertinggal di kebun tidak boleh
melebihi 1 ton per ha$ seresah yang terangkut ke pabrik tidak boleh melebihi %&
dan tebu harus sudah dikirim ke pabrik kurang dari , C ,7 jam.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. Pengangkutan Menu#u Pabrik
Gambar.Pabrik dan Proses Penimbangan Tebu
Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan
: trailer (tebu urai)$ truk bak dan truk loss bak (tebu ikat)$ mele"ati jembatan
timbang dengan sistem komputerisasi untuk pengambilan data berat kotor$ nomor
petak$ lokasi$ jenis tebang$ nama pelaksana tebang dan jam ditebang (kesegaran).
#elanjutnya$ truk dan trailer yang telah dibongkar$ meninggalkan pabrik mele"ati
jembatan timbang keluar untuk pengambilan data berat kendaraan kosong.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. 8uang Pusat (endali Unit Preparasi dan 2kstraksi
-engendalian peralatan pabrik pada masing-masing stasiun melalui ruang
pusat kendali yang ditempatkan pada posisi paling leluasa bagi operator untuk
memonitor aktivitas dan berhubungan dengan petugas jaga peralatan di lapangan.
-ada bagian tertentu yang tidak memungkinkan bagi operator melihat langsung
secara visual$ dilengkapi dengan kamera JJTN dari pusat ruang kendali. #istem
pengendalian menggunakan programmable logic control .P1/ dipadukan dengan
super7isor) s)stem sebagai piranti kendali dan in*ormasi data trending.
Gambar. Peralatan Penanganan Tebu .Pabrik/
)erbagai peralatan bongkar .unloading/ tebu dipasang menyesuaikan
dengan model angkutan yang ada$ tebu yang diangkut menggunakan trailer
dibongkar menggunakan side unloader yang terpasang pada , unit gantr) crane$
selanjutnya H)draulic cane grab pada gantr) crane bekerja menumpuk dan
mengumpan pada cross cane carrier. *heel loader disamping digunakan untuk
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
membongkar dan menumpuk tebu loss bak di pelataran juga dipergunakan sebagai
sarana pengumpan dan perata pada main cane carrier.
Gambar. Pengisian dan Preparasi Tebu
#ebelum tebu diperah pada unit gilingan$ terlebih dahulu dilakukan
preparasi untuk membuka sel-sel tebu$ tebu diumpankan kedalam 9st. main cane
carrier dari cross carrier :9+ cross carrier :5 dan Feeder table diangkut menuju
unit mesin pemotong pertama .9st. cane cutter/+ kemudian dengan 5nd. ele7ating
cane carrier menuju unit pemotong tebu kedua .5nd. cane cutter/+ dan selanjutnya
menggunakan unit hea7) dut) shredder hammer tebu dihancurkan. Tingkat open
cell yang dicapai pada unit preparasi ini 90.92%.
Gambar.-tasiun Gilingan
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Knam unit gilingan jenis 7-roller disusun secara seri digunakan sebagai
unit ekstraksi nira$ masing-masing unit gilingan digerakkan dengan tenaga turbin
uap. Tingkat ekstraksi sukrosa dari unit gilingan ini pada kisaran '% - '0&. 5ira
mentah dari gilingan dipompa menuju stasiun pemurnian setelah terlebih dahulu
mele"ati sebuah magnetic ;lo' meter untuk memonitor dan merekam laju
alirannya dalam satuan m9?jam$ kemudian ampas tebu yang disebut bagasse
menuju stasiun pembangkit uap untuk digunakan sebagai bahan bakar pada ketel
uap .Boiler/.
Gambar. Boiler dan Pembangkit Tenaga istrik
Knergi potensial uap yang dibangkitkan digunakan untuk menggerakkan 9
buah back pressure turbo$alternator yang masing masing mampu membangkitkan
tenaga listrik sebesar %1=$ juga digunakan untuk menggerakkan turbin uap
penggerak unit preparasi .cane cutter dan shredder/ dan unit ekstraksi (gilingan).
-ada masa tidak giling .o;;$season/ 1 unit boiler tetap beroperasi dan
meman*aatkan bahan bakar (ampas tebu) kelebihan dari masa giling untuk
melayani kebutuhan uap penggerak turbine generator dalam memenuhi
kebutuhan listrik perumahan divisi I s?d divisi NI$ perkantoran$ maintenance
peraatan di pa!ri" dan p#$pa irigasi pertanian.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar. 1lari;ier dan Vacuum ;ilter
-emisahan kotoran dilakukan dalam bejana pengendap single tray #2I
clari*ier ( yang telah dimodi*ikasi menjadi per;orated clari;ier ) yang merupakan
rangkaian tahapan pengaturan suhu$ p<$ "aktu dan penambahan bahan pembantu
(susu kapur$ gas belerang dan *lokulan). Tingkat kekeruhan .turbidit)/ nira yang
dicapai pada level /( - 1(( derajat 5TU. Kndapan kotoran dari clari*ier dicampur
dengan bagacillo kemudian ditapis menggunakan 0 buah 7acuum ;ilter
menghasilkan limbah padat berupa blotong .;ilter cake/ yang kemudian dikirim
kembali ke kebun sebagai pupuk organik.
Gambar. 27aporator
-roses pengentalan nira jernih dilaksanakan dengan bejana penguap
.e7aporator/. 4una meminimalisasikan kebutuhan uap$ stasiun e7aporator
dirancang dengan konsep ma<imum 7apour bleed. )ejana .e7aporator/ disusun
dengan sistem =uintuple e;;ect yang terdiri dari sembilan buah bejana jenis
2oberts. Uap dari badan pertama digunakan sebagai media pemanas badan kedua$
pan kristalisasi B.B dan bejana pemanas nira tersul*itir. Uap dari badan dua
digunakan untuk media pemanas pada pan kristalisasi BJB. Kvaporator
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
dibersihkan secara periodik setiap dua minggu sekali dengan cara kimia"i selama
1, jam. )riC nira kental dijada pada level %,-%%&.
4ambar. Nacuum -ans
;ristal gula dibuat dalam Vacuum Pans melalui proses pembesaran kristal
hingga mencapai ukuran yang dikehendaki dengan cara memasukkan nira kental
.s)rup/$ gula leburan$ molasses kedalam pans pada kondisi temperatus dan vacuum
yang terkendali. <asil resultan dari kristalisasi adalah berupa massecuite
(campuran kristal gula dengan molasses). Tingkatan masak (kristalisasi)
dilaksanakan dengan sistem .)J. ;ristalisasi untuk B.B dan B)B Massecuite
dikerjakan dengan menggunakan batch pan yang dilengkapi dengan pengaduk$
sedangkan untuk BJB massecuite dikerjakan dengan continous pan. 5ira kental$
leburan gula B)B dan BJB sebagai bahan masakan B.B massecuite. )ahan masakan
B)B massecuite berasal dari B.B molasses dan nira kental. )ahan masakan BJB
massecuite berasal dari B)B molasses dan bibitnya menggunakan B.B molasses.
Gmabr. Batch centri;ugal dan 1ontinuous centri;ugal
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
)ila satu siklus proses masak pembesaran kristal telah selesai$ massecuite
dari 7acuum pans kristalisasi dituangkan kedalam strike recei7er sambil
melanjutkan pertumbuhannya. ;ristal gula dipisahkan dari molasses
menggunakan sebuah basket berlubang yang diputar sampai pada kecepatan
tertentu sehingga molasses terlepas dari kristal gula akibat gaya sentri*ugal
.centri;ugals machine/. -emisahan B.B massecuite menggunakan batch
centri;ugals menghasilkan kristal gula #<# (produk) dan B.B moolasses.
-emisahan B)B massecuite menggunakan continuous centri;ugals menghasilkan
gula B)B dan B)B molasses$ pemisahan BJB massecuite menggunakan continuous
centri;ugals menghasilkan gula BJB dan ;inal molasses.
Gambar. Pengemasan
#etelah proses pemisahan kristal gula produk (#<#) dikondisikan melalui
sebuah unit ;luidi>ed bed 7ibrating cooler dengan maksud untuk menurunkan
tingkat kelembaban serta meningkatkan kualitas penyimpanan$ kemudian
dilakukan pemilahan ukuran butiran menggunakan 7ibrating screen. ;ristal gula
kemudian ditampung dalam sugar bin untuk selanjutnya dilakukan penimbangan
dan pengemasan. #ensor pengirim sinyal bobot pada timbangan digunakan jenis
load cell. Untuk menjamin keakuratan berat kristal dalam kemasan$ mekanisme
kerja mesin timbangan dan pengemasan bekerja secara integral yang dikendalikan
secara otomatis. #etiap in*ormasi penyimpangan terekam dan secara otomatis
sistem memberi peringatan.
-engelolaan lingkungan bukan hanya ke"ajiban tetapi sudah merupakan
kebutuhan mendasar dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung ja"ab.
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
)erdasarkan hal tersebut diatas diharapkan konservasi tanah dan air$
penggunaan #. secara bijaksana$ pengendalian hama secara hayati$ eksplorasi
ekologis$ pemilihan teknologi ramah lingkungan$ dan mengutamakan 02 dalam
pengelolaan limbah. Tahapan penanganan limbah (02)$ yaitu
a. 8e;ine (.lternati* ramah lingkungan)
!. 8educe (-engurangan besar polutan)
c. 8euse (-emakaian kembali)
d. 8ec)cle (-eman*aatan lain)
e. 8etrie7e to energ) (#ebagai bahan bakar)
>imbah cair dari pabrik .2;;luent/ sebelum dialirkan ke sungai terlebih
dahulu dilakukan pengolahan pada unit pengolahan limbah (I-.>) agar
memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh kementrian lingkungan
hidup. 1asyarakat sekitarpun dapat menikmati man*aat ikan air ta"ar yang
dibudidayakan dan berkembang biak dengan normal pada kolam e**luent dengan
cara memancing.
Tahapan dalam pengolahan limbah cair dari pabrik di I-.>$ yaitu melalui
pengolahan secara berkelanjutan dan terkontrol yang dilakukan di kolam-kolam
penampungan limbah. -engolahan limbah cair di I-.> secara umum melalui
proses anaerobic dan aerobic.
Gambar. (olam 0erasi dan Bio indikator
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar.-urplus Bagasses
1. Baga""e" (&01&'2 teb,#
F,/& digunakan sebagai bahan bakar boiler pada masa on season$ surplus
F0& diman*aatkan kembali dalam masa o;; season sebagai bahan bakar boiler
setelah sebelumnya melalui unit de'atering mill dilakukan proses pemerahan
untuk mengurangi kadar air.
,. Filter Cake3B)/t/ng ('4(1(2 teb,#
iman*aatkan kembali sebagai pupuk organik penyubur dan memperbaiki
struktur tanah.
9. Ash3Ab, Boiler (14(12402 teb,#
#ebagai pencampur dalam pembuatan pupuk organik yang menggunakan ;ilter
cake.
7. Pengenda)ian Emi"i Ga" B,ang B/i)e!
-engendalian emisi udara lingkungan pabrik secara periodik bekerja-sama
dengan team dari ).2I#T.5 untuk melakukan analisa emisi udara di
lingkungan pabrik dan sekitarnya termasuk emisi gas buang dari boiler.
%. Mollasses / Tetes (4,5-5% tebu)
Molasses merupakan produk samping yang dijamin kualitas dan keamanannya

PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
Gambar.1erobong Boiler
&. KESIMPULAN
alam budidaya perkebunan terdapat enam tahap mekanisai pertanian.
Tahap-tahap tesebut adalah:
1. -embibitan
Untuk memelihara serta me"ujudkan penataan dan pengembagan varietas
unggul dalam budidaya
,. -engelolahan lahan
ilakukan menciptakan areal pertanian yang dapat menjadi tempat hidup
yang optimum untk tebu.
9. Tanam
-enanaman setelah dilakukannya pembibitan serta pengelolaan tanah
dengan teknik pada lahan kering.
7. Irigasi
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN
1enyediakan kecukupan air bagi tanaman mengunakan alat mekanisasi
irigasi yang didasari pada kondisi lingkungan
%. -emeliharaan Tanaman
1eliputi pemupukan$ pengenalian hama penyakit$ pengendalian gulma$
penyulaman$ serta pemberian Aat pemacu kemasakan.
0. -anen dan -asca -anen
1eliputi kegiatan penebangan$ pengangkutan$ pengelolaan didalam pabrik
serta penaganan limbah.
DA5TAR PUSTAKA
-T. 4unung 1adu -lantation. ,(('. Pengelolaan dan Mane#emen
Perusahaan PT.GMP. http:??""".gunungmadu.coid . iakses pada tanggal ,%
.pril ,(17
=inarsih$ #$ K. #ugiyarta$ ,((+. (a#ian untuk mendapatkan 7arietas tebu
gen#ah.laporan 0khir Penelitian 8PTP Perakitan Varietas Tebu Unggul Baru Dan
0daptasi Varietas Introduksi. )alai -engkajian Teknologi -ertanian !a"aTimur:
1alang
PERKEBUNAN TEBU HALAMAN

Anda mungkin juga menyukai