Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN MORBILI
DI RUANG ANAK RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
PERIODE TANGGAL 2 EPTEMBER 2002 S/D 6 SEPTEMBER 2002
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2002
MORBILI
Defii!i "
Penyakit infeksi virus akut menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu :
a. Stadium Kataral
b. Stadium Erupsi, dan
c. Stadium Konvalesensi
E#i$%$&i "
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan
darah sealma masa prodormal sampai 2 !am setelah timbul bercak"bercak. #irus ini
berupa virus $%& yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus 'orbilivirus.
(ara penularan dengan droplet infeksi.
E'i(e)i$%$&i "
)iasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan
kekebalan seumur hidup. )ayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita
morbili akan mendapat kekebalan secara pasif *melalui plasenta+ sampai umur ",
bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat
menderita morbili. )ila seseorang -anita menderita morbili ketika ia hamil . atau 2
bulan, maka /01 kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili
pada trimester 2, 22, atau 222 maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan
kelainan ba-aan atau seorang anak dengan ))3$, atau lahir mati atau anak yang
kemudian meninggal sebelum usia . tahun.
P*#$fi!i$%$&i "
4roplet 2nfection *virus masuk+
)erkembang biak dalam $ES
Keluar dari $ES keluar sirkulasi
Pirogen :
- pengaruhi termostat dalam hipotalamus
5itik setel termostat meningkat
S+,+ #+-+, )ei&.*#
- pengaruhi nervus vagus pusat
muntah di medula oblongata.
- )+#*,
- *$/e0i*
- )*%*i!e
'engendap pada organ"organ yang
secara embriologis berasal dari ektoderm
seperti pada :
- Mukosa mulut
infiltrasi sel"sel radang mononuklear pada
kelen!ar sub mukosa mulut
K$'%i.1! !'$#
- Kulit
Ploriferasi sel"sel endotel kalpiler di dalam
korium
5er!adi eksudasi serum dan kadang"kadang
eritrsit dalam epidermis
R*!,/ /+*) .+%i#
Konjunctiva
ter!adi reaksi peradangan umum
K$2+3#i4i#i!
F$#$f$-i*
- mukosa nasofaring dan broncus
infiltrasi sel"sel sub epitel dan sel raksasa
berinti banyak
$eaksi peradangan secara umum
Pembentukan eksudat serosa disertai
proliferasi sel monokuler dan se!umlah
kecil pori morfonuklear
(ori6a7 pilek, cough7 batuk
Sal. (erna
8iperplasi !aringan limfoid terutama pada
usus buntu mukosa usus teriritasi
kecepatan sekresi bertambah pergerakan
usus meningkat diare
M*ife!#*!i .%ii!
'asa tunas7inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari .0"20 hari dan kemidian
timbul ge!ala"ge!ala yang dibagi dalam 3 stadium
.. Stadium kataral *prodormal+
Stadium prodormal berlangsung selama "/ hari ditandai oleh demam ringa
hingga sedang, batuk kering ringan, cory6a, fotofobia dan kon!ungtivitis.
'en!elang akhir stadium kataral dan 2 !am sebelum timbul enantema, timbul
bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat !arang di!umpai.
)ercak koplik ber-arna putih kelabu, sebesar u!ung !arum dan dikelilingi oleh
eritema. 3okalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar diba-ah,
tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. 'eski
!arang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir ba-ah, langit"
langit dan karankula lakrimalis. )ercak tersebut muncul dan menghilang dengan
cepat dalam -aktu .2".9 !am. Kadang"kadang stadium prodormal bersifat berat
karena diiringi demam tinggi mendadak disertai ke!ang"ke!ang dan pneumoni.
:ambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.
2. Stadium erupsi
(ory6a dan batuk"batuk bertambah. 5imbul enantema 7 titik merah dipalatum
durum dan palatum mole. 5er!adinya eritema yang berbentuk makula papula
disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga
dibagian atas lateral tengkuk, sepan!ang rambut dan bagian belakang ba-ah.
Kadang"kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. $asa gatal, muka
bengkak. 5erdapat pembesaran kelen!ar getah bening disudut mandibula dan
didaerah leher belakang. ;uga terdapat sedikit splenomegali, tidak !arang disertai
diare dan muntah. #ariasi dari morbili yang biasa ini adalah <)lack 'easles=
yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus
digestivus.
3. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang ber-arna lebih tua *hiperpigmentasi+
yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak 2ndonesia sering
ditemukan pula kulit yang bersisik. 8iperpigmentasi ini merupakan ge!ala
patognomonik untuk morbili. Pada penyakit"penyakit lain dengan eritema atau
eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai
men!adi normal kecuali bila ada komplikasi
Di*&$!* -*(i&
$uam kulit pada campak harus dibedakan dari :
- Eksantema subitum " to>oplasmosis
- $ubela " meningokoksemia
- 2nfeksi virus ekho " demam skarlatina
- #irus koksaki " penyakit riketsia
- #irus adeno " penyakit serum
- 'ononukleosus infeksiosa " alergi obat
K$)'%i.*!i
- ?titis media akut
- Pneumonia 7 bronkopneumoni
- Encefalitis
Pe3e&*,*
.. 2munusasi aktif
8al ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak hidup yang telah
dilemahkan. #aksin hidup yang pertama kali digunakan adalah Strain Edmonston
). Pelemahan berikutnya dari Strain Edmonston ). 5ersbut memba-a
perkembangan dan pemakaian Strain Sch-art6 dan 'oraten secara luas. #aksin
tersebut diberikan secara subkutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung
lama.
Pada penyelidikan serulogis ternyata bah-a imunitas tersebut mulai mengurang
9".0 tahun setelah vaksinasi. 4ian!urkan agar vaksinasi campak rutin tidak dapat
dilakukan sebelum bayi berusia ./ bulan karena sebelum umur ./ bulan
diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi secara baik karena masih ada
antibodi dari ibu. Pada suatu komunitas dimana campak terdapat secara endemis,
imunisasi dapat diberikan ketika bayi berusia .2 bulan.
2. 2munusasi pasif
2munusasi pasif dengan serum oarng de-asa yang dikumpulkan, serum stadium
penyembuhan yang dikumpulkan, globulin placenta *gama globulin plasma+ yang
dikumpulkan dapat memberikan hasil yang efektif untuk pencegahan atau
melemahkan campak. (ampak dapat dicegah dengan serum imunoglobulin
dengan dosis 0,2/ ml7kg )) secara 2' dan diberikan selama / hari setelah
pemaparan atau sesegera mungkin.
Pe&$-*#*
5erdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam tinggi.
2stirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. 'ungkin diperlukan
humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan lebih baik
mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.
Refe/e!i
.. 2lmu kesehatan anak, %elson.
2. Kapita selekta kedokteran, edisi 3, !ilid 22, 'edia &esculapius @KA2.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN MORBILI
2. PE%:K&;2&%
&. &namnesa
.. 2dentitas
%ama,umur, !enis kelamin.
2. Keluhan utama
Panas
4emam ringan yang kemudian meningkat mencapai 3B"0,,( pada
hari ke"/ sampai ke",
3. $i-ayat penyakit sekarang
. $i-ayat penyakit dahulu
/. $i-ayat kehamilan dan persalinan
,. $i-ayat nutrisi
C. $i-ayat imunisasi
9. $i-ayat pertumbuhan dan perkembangan
B. Kebutuhan aktivitas sehari"hari

Anda mungkin juga menyukai