Anda di halaman 1dari 67

copyright

Rcn kul
klik
ALASAN PERLUNYA KAJIAN KOMPARASI
Adanya asas nasional aktif dalam KUHP kita, yaitu Pasal 5 ayat 1
ke-2,
Adanya beberapa ketentuan dalam UU di luar KUHP yang
memperluas jurisdiksi teritorial ke luar wilayah Indonesia (a.l. Pasal
97 UU Narkotika; Pasal 16 UU TPK; Pasal 3 (1) dan Pasal 4 UU
Terorisme; Pasal 7 UU Pencucian Uang; Psl. 2 UU-ITE no.
11/2008);
Banyaknya UU yang telah meratifikasi berbagai ketentuan/dokumen
internasional
Adanya berbagai UU tentang perjanjian bilateral; dan perjanjian
timbal balik dalam masalah pidana atau Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters (a.l. UU No. 1/2006, UU No. 8/2006);
Adanya perkembangan Cybercrime yang merupakan
transborder/transnational crime.
dapat membawa sikap kritis terhadap sistem hukum sendiri (Prof.
Soedarto)
untuk pemecahan masalah-masalah hukum secara adil dan tepat
(Prof. Soerjono Soekanto)
UU yang telah meratifikasi berbagai
ketentuan/dokumen internasional
Antara lain :
1. UU No. 7/1997 mengesahkan United Nations Convention Against
Illicit Traffic in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances,
1988;
2. UU No. 5/1998 mengesahkan Convention Against Torture and
Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment;
3. UU No. 11/2005 meratifikasi International Covenant on Economic,
Social and Cultural Rights;
4. UU No. 12/2005 meratifikasi ICCPR;
5. UU No. 5/2006 meratifikasi International Convention For the
Suppression of Terrorist Bombings,1997;
6. UU No. 6/2006 meratifikasi International Convention for the
Suppression of the Financing of Terrorism, 1999;
7. UU No. 7/2006 meratifikasi UNCAC-United Nations Convention
Against Corruption, 2003);
8. Akan diratifikasi : EUROPEAN UNION CONVENTION ON
CYBERCRIME, 2001 di Budapest. klik - (file kominfo)
KETERKAITAN PEMBAHARUAN HK
DGN PERBANDINGAN HK
Tahir Tungadi :
Perbandingan hkm (PH) berguna untuk pembaharuan
hukum.
PH memperdalam pengetahuan tentang hukum nasional
dan dapat secara objektif melihat kebaikan dan kekurangan
hukum nasional.
Sudarto : PH membawa sikap kritis terhadap sistem
hukum sendiri.
Soerjono Soekanto : Penting untuk melaksanakan
pembaharuan hukum
Rene David dan Brierley : Penting untuk memahami
lebih baik dan untuk mengembangkan hukum nasional
kita sendiri.
Thomas Weigend : salah satu relevansi PH adalah
relevansi untuk pembaharuan hk (Relevance for law
reform)

MANFAAT & Ltr Blkg
KAJIAN KOMPARASI
Memperluas Wawasan :
Ilmu HP (bidang Pendidikan)
Penelitian HP
Pembuatan/Pembaharuan HP (Politik HP)
Penegakan HP

SANTAYANA :
A mans feet must be planted in
his country, but his eyes should
survey the world



Keterkaitan Penal Policy Penal
reform - Comparative Approach
A mans feet must be planted in
his country, but his eyes should
survey the world
Wawasan
nasional
Kajian ius constitutum :
ILMU HP POSITIF
Kajian ius consti-
tuendum :
POLITIK/Pembaharuan HP
Kajian Ius com-
perandum :
PERBANDINGAN HP
Wawasan global/
Komparatif
SANTAYANA Bisa dimaknakan :
- Pembangunan hk hrs bertolak dari
kondisi nilai-nilai/wawasan nasional
(filosofi, kultural, politik, dsb) ;
- ttp hrs juga melihat dunia luar/wa-
wasan global-komparatif.
Kalau dikaitkan dgn Ilmu Hk Pidana
Thomas Weigend
Sbr : Elgar Encyclopedia of Comparative Law,
Edited by Jan M. Smits, Professor of European
Private Law, Maastricht University, The
Netherlands, Edward Elgar Cheltenham, UK
Northampton, MA, USA, 2006
The relevance of comparative criminal law
1.1 Practical relevance
1.2 Relevance for law reform
1.3 Internationalization

Klik PP khusus Thomas W.
1.1 Practical relevance
Biasanya PHP dilihat terutama dari sudut
kepentingan akademik/keilmuan. HP
dipandang sangat berkaitan erat dgn
kebiasaan dan budaya masyarakat. Oleh
karena itu, tujuan mempelajari sistem HP
(peradilan pidana) asing, lebih
mengandung tujuan pendidikan daripada
tujuan praktis (yaitu) : dgn melihat HP
asing akan membantu memahami dan
menafsirkan hkmnya sendiri; juga dapat
menunjukkan keterkaitan antara
penyelesaian/solusi hkm dgn berbagai
masalah.


lanjutan
Di banyak negara, HP asing mempunyai peranan
sangat terbatas dlm menafsirkan hknya sendiri (hk
domestik). Analisa komparatif biasanya digunakan
oleh pengadilan di sebagian kecil negara yg melihat
jurisdiksi negara tetangga utk membantu
menafsirkan hkmnya sendiri, atau dlm hal model
hkmnya sendiri bersumber dari induk hk (mother
law) yang sama dgn negara lain itu. MA terkadang
mencari dukungan dari jurisdiksi negara lain
sewaktu mengubah aturan/ketentuan lama. Misal
Mahk. Agung Jerman mengadopsi suatu ketentuan yg
menolak bukti pengakuan sewaktu polisi tidak
menginformasikan kpd terdakwa akan haknya untuk tetap
diam (remain silent).
MA USA melarang penjatuhan pidana mati thd anak.
Dalam kedua kasus itu, pengadilan menunjukkan bahwa
aturannya sesuai dgn standar internasional saat ini.

A mans feet must be planted
in his country, but his eyes
should survey the world

Wawasan global/Kompa-
ratif/transnasional
SANTAYANA
Wawasan nasional
Kajian ius constitutum :
ILMU HK. POSITIF
Kajian ius constituendum :
POLITIK HKM
Kajian Ius comperandum :
PERBANDINGAN HKM
Prof. Gutteridge : ahli di bidang Hkm.
Hindu, Hkm. Islam, dan Hkm. Romawi.
WAWASAN ILMU HUKUM
(KELUARGA HUKUM/FAMILY LAW)
CIVIL
LAW
SYSTEM
COMMON
LAW
SYSTEM
TRADITIONAL &
RELIGIOUS LAW
SYSTEM
SOCIALIST
LAW
SYSTEM
Individualism
Individualism
Monodualism
Socialism
Klik kelg hk. KLIK budaya hk-klg hk adat
(sid adat dayak thamrin) 15
Bgmn/dimana
Posisi Indon.?
Budaya hk adat-rev
Mattei
(1997)
the rule of
professional law
the rule of
political law
the rule of
traditional law
Menurut Prof. Jaakko Husa, masuk kelompok
Recent classifications and developments
sekuler
Non-sekuler
Berdasar
Hub. Pol.
Islamic law countries,
Hindu law,
Asian and Confucian
conceptions of law
Sistem Uni Soviet
lama & bebrp
Sistem Asia

Common law and
RomanGerman law

religion or some other
philosophicalreligious tradition
is not separated from law
Rene David
Rene David, Guru Besar Ilmu Hukum dan
Ekonomi Universitas Paris Perancis,
berpendapat ......bahwa tidak mungkin orang
memperoleh gambaran yang jelas mengenai
Islam sebagai satu kebulatan, kalau orang tidak
mempelajari hukumnya.[1]

[1] Joseph Schacht, Law and Justice dalam
Cambridge Histoty of Islam, Cambridge
University Prress, 1970, hlm.539
Joseph Schacht
hukum Islam menempati posisi sentral
dan menjadi inti serta jantung dari ajaran
Islam sendiri, karena itu wajar jika Islam
disebut sebagai agama hukum (a religion
of law).[1]

[1] Ibid.
Charles J.Adams[1 ]
......hukum Islam merupakan subyek yang terpenting
dalam pengkajian Islam. Karena sifatnya yang
menyeluruh yang meliputi semua aspek hidup dan
kehidupan seorang muslim, maka berbeda dengan cara
mempelajari hukum-hukum lain, studi tentang hukum
Islam memerlukan pendekatan dan pemahaman khusus.
Sebab yang termasuk ke dalam hukum Islam itu bukan
hanya apa yang disebut dengan istilah law dalam sistem
hukum Eropa, tetapi juga tentang soal-soal lain di luar
wilayah apa yang biasanya dikatakan law itu.

[1] Charles J.Adams, Islam in the Great Religions, The
Free Press, New York, 1965, hlm.316
Hassan Ko Nakate [1 ]
Hassan Ko Nakate[1] seorang Guru Besar Universitas
Doshisha Jepang, menegaskan bahwa tidak ada sistem
hukum di dunia yang dapat dibandingkan dengan hukum
Islam, terutama dalam hal kestabilan dan prediktabilitas,
sistem hukum Islam yang terbentuk sekitar abad ke-8
hingga kini aturannya masih valid.

[1] Hassan Ko Nakate, disampaikan dalam Seminar
Internasional Rekonstruksi Sistem Hukum Indonesia
Berdasarkan Nilai Islam, Universitas Islam Sultan Agung
Semarang, 1 Februari 2011.
H.A.R. Gibb[1],
H.A.R. Gibb[1], berpendapat hukum Islam telah
memegang peranan yang sangat penting dalam
membentuk serta membina ketertiban sosial umat Islam
dan mempengaruhi segala segi kehidupannya. Karena
ia memiliki landasan-landasan keagamaan. Hukum
Islam telah berfungsi sebagai pengatur kehidupan rohani
dan sekaligus pula menjadi suara hati nurani umat Islam.

[1] Dalam Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar
Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1999.
LAPORAN seminar The Week of Islamic
Law, Paris, tahun 1952
Dalam berbagai mazhab yang ada di dalam
lingkungan besar hukum Islam terdapat
kekayaan pemikiran hukum serta teknik yang
mengagumkan yang memberi kemungkinan
kepada hukum Islam untuk berkembang
memenuhi semua kebutuhan dan penyesuaian
yang dituntut oleh kehidupan modern.[1]

[1] Dalam Mohammad Daud Ali, Hukum Islam
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam
di Indonesia, RajaGrafindo persada,
Jakarta,1999, hlm.11.
MODAL DASAR
Sudah memahami :
Ilmu Hk. Pidana Positif
Bahasa asing (pasif) - pto

Tidak mungkin memahami /
melakukan perbandingan,
apabila tidak memahami yang
lama (yang ada saat ini)
TES BAHASA
Dengan penuh kepercayaan dari
hubungan sosial yang membahayakan
dari suatu pertimbangan suatu tindak
pidana (SW)

dengan sengaja mempercayakan
bahaya sosial perbuatan, undang-
undang mempertimbangkan kejahatan
(AS).

kemauan melakukan dari bahaya
sosial diharapkan dalam sandi
mempertimbangkan dari kejahatan
(AK)

The willful committal
of a socially
dangerous act
envisaged in
this Code is
considered a
crime.
(Article 18 Armenia
Criminal Code)
Apa klmt
Lengkap?
Cekot-2
suatu kejahatan dan tindakan
tidak menyenangkan akan
menentukan dari hukum dari
waktu tindakan komisaris.

suatu penjatuhan hukuman
maupun penjatuhan sanksi
terhadap suatu perbuatan
pidana diartikan sebagai
ketentuan hukum yang berlaku
terhadap suatu perbuatan
pidana.

kejahatan dan jenis perbuatan
yang dapat dihukum merupakan
perbuatan yang dapat
menentukan kepentingan hukum
pada suatu waktu oleh komisi
yang dapat dihukum.

The criminality and
punishability of an act
shall be determined by
the law prevailing at the
time of the commission
of that act.
Art.1
Korean Penal Code

Comparative law
Comparative jurisprudence
Foreign law
Droit Compare
Rechtsvergelijking
Rechtsvergleichung
Vergleichende Rechtslehre.
Pengertian Perbandingan Hukum

Comparative jurisprudence :
the study of principles of legal science by the
comparison of various systems of law.

Foreign law :
semata-mata mempelajari hukum asing;
tidak bermaksud membandingkan dengan sistem
hukum lain;




PH
BUKAN
cabang hukum
CABANG
ILMU HUKUM
METODE
KEILMUAN

R.H.S. Tur, 'The Dialectic of General
Jurisprudence and Comparative Law',
(1977) Jurid. Rev., 249.

Ilmu hkm umum (general jurisprudence)
dan perbandingan hukum (comparative
law) merupakan dua sisi yang berbeda dari
mata uang yang sama (They are a different
sides of the same coin).
General jurisprudence without comparative law
is empty and formal;
comparative law without general jurisprudence
is blind and non-discriminating.

W. EWALD, 'Comparative
Jurisprudence
Comparative law is an essentially
philosophical activity.

there is as yet no precise definition
of 'comparative jurisprudence'

he gives a tentative definition as :
the comparative study of the intellec-
tual conceptions that underline the
principal institutions of one or more
foreign legal systems.

Catherine Valcke
Comparative Law as Comparative Jurisprudence - The
Comparability of Legal Systems (March 2003), p. 5.

William Ewald, suggested that we
correspondingly think of comparative law as
comparative jurisprudence. In very short, law as
jurisprudence stands for the proposition that law is
more than just the sum of its factsthe texts, the
institutions, the sanctions, etc, created and
implemented by the State. Law is also, and crucially,
the ideas that underlie, animate, and tie these facts
together: the view of due process that roots our court
system, the understanding of promise-keeping that
informs our law of contracts, the conception of crime
that seeps through our criminal law.
Catherine Valcke
Law as jurisprudence is neither law in books, nor law in action,
both of which can be fully grasped through external observation
alone. It is law in minds which accordingly can be apprehended
only from within, from the standpoint of legal actors. And
comparative law as comparative jurisprudence corres-pondingly is
comparative law in minds.
hukum sebagai ilmu bukan hanya law in books dan law in
action[1], yang keduanya dapat dipahami sepenuhnya melalui
pengamatan eksternal/luar saja, tetapi hukum juga merupakan law
in minds ("hukum dalam ide-ide/ pikiran"), antara lain berbagai
alasan/pertimbangan logis, gaya pemikiran (style of thought),
jalinan berbagai pendirian/keyakinan, ide, pilihan-pilihan, keinginan,
kepentingan, dasar-dasar pembenaran, prinsip-prinsip, teknik,
alasan, dan asumsi-asumsi yang hanya dapat dipahami dari dalam
[1] Ewald menyebutnya law as text dan law as context-based
(Catherine Valcke, ibid., loc.cit).



NORMA
----------------------------
NILAI
(Ide Dasar/
Konsep)


Law in Books
(Law as Text)
Law in Actions
(law as Context-
based)
Law in Minds
(intellectual
Conceptions)
The view
The Understanding
The Conception
ILMU NILAI
ILMU NORMA
KUHP GREENLAND :

Perumusan delik tidak disertai dengan
ancaman sanksi tidak digunakan
istilah pidana (punishment), tetapi
sanksi (sanctions);

Sanksi ditempatkan dalam bagian lain
secara umum (ada 9 jenis) & berlaku
untuk semua jenis tindak pidana.

Hakim bebas memilih satu atau
beberapa sanksi, dan juga bisa tidak
memberikan sanksi apapun (Psl. 86).

W. EWALD :
Comparative law is the comparative study of the intellectual
conceptions.
Basic ideas/
phylosophies,
(intelectual
conceptions/ ideas/
phylosophies) apa
yg ada dlm KUHP
Greenland ini?
D.A. THOMAS : Systems of substantive criminal law serve several
purposes.
Politically, a criminal code may acquire symbolic significance as an
expression of national unity.
Morally, the code may amount to a concrete manifestation of the
judgment of the community on the central values which bind it
together and serve notice on the citizen of the limits of permissible
behaviour within that society.


NORMA
----------------------------
NILAI
(Ide Dasar/
Konsep)


Formulasi Norma :
Perwujudan dari nilai
(ide dsr/konsep)
a concrete manifestation of the
judgment of the community on
the central values
symbolic significance as an
expression of national unity
Emile Durkheim : Crime are those acts which
seriously violate a societys conscience
collective. ; essentially violations of the
fundamental moral code which society hold
sacred.


NORMA
----------------------------
NILAI
(Ide Dasar/
Konsep)


Formulasi Norma :
Perwujudan dari nilai
(ide dsr/konsep)
SUDARTO :
Hukum Pidana dari sesuatu bangsa
merupakan indikasi yang sangat penting
untuk mengetahui tingkat peradaban bangsa
itu, karena di dalamnya tersirat bagaimana
pandangan bangsa tersebut tentang etik (tata-
susila), kemasyarakatan dan moral
keagamaan.
HP : indikasi tingkat peradaban bangsa.

BARDA :
Sungguh sulit dibayangkan, bagaimana kualitas
kehidupan masyarakat yang berkarakter Pancasila
dapat terwujud, kalau sistem hukumnya sendiri
tidak berkarakter Pancasila (tidak berkarakter
ketuhanan/religius, tidak berkemanusiaan/humanis,
tidak berkarakter nasionalis,
demokratis/kerakyatan, dan tidak berkarakter
keadilan sosial).
BARDA :
HP : perwujudan nilai2
sosio-filosofis, sosio-
politik, sosio-kultural
masy
GRUNDNORM
GRUNDWERTEN


NORMA
----------------------------
NILAI
(Ide Dasar/
Konsep)


Law in Books
(Law as Text)
LIRIK LAGU
JIWA
(si penyanyi)
Law in Minds
(intellectual
Conceptions/
philosophy)
Kedudukan Pancasila DALAM
Politik Hukum Indonesia
Politik Hkm Pid
I. HP Pos
Budaya hkm nasional
Ruh/jiwa hkm nasional


NORMA
----------------------------
NILAI
(Ide Dasar/
Konsep)


RUH/JIWA HUKUM
Conscientia ruh/jiwa
Scientia juridis 372, 284
Psl2 korupsi/suap dsb.
PROF. DR.
NOTOHAMIDJOJO
Tugas Yurist :
Merohaniahkan
Hukum
LIRIK LAGU
JIWA
(si penyanyi)
Ingin aku membencimu
namun diriku tak mampu
Sakit dihatiku, luka dijantungku
tertusuk cintamu
O teganya hatimu sayang
Kau pergi bersama dia
Bukan karena cinta
Tapi karena aku orang tak punya
Klik-video
KLIK lagu mp3
Coba baca
Stephen Schafer
crime
hubungan hkm : negara dan anggota masyarakat.
hubungan politik
("political
relationship")
hubungan IDEOLOGI-
kemasyarakatan
("ideological-societal
relationship").
Ketentuan-ketentuan hukum pidana dibuat untuk
menjaga dan melindungi berbagai nilai ideologi-
kemasyarakatan yang oleh negara sebagai suatu
kekuatan politik ingin diwujudkan di dalam
masyarakat.


NORMA
----------------------------
NILAI
(Ide Dasar/
Konsep)


Formulasi Norma :
Perwujudan dari nilai
(ide dsr/konsep)
Emile Durkheim : Crime are those acts which
seriously violate a societys conscience
collective. ; essentially violations of the
fundamental moral code which society hold
sacred.
D.A. THOMAS : Systems of substantive criminal
law :
Politically, a criminal code may acquire
symbolic significance as an expression of
national unity.
Morally, the code may amount to a concrete
manifestation of the judgment of the
community on the central values which bind
it together and serve notice on the citizen of
the limits of permissible behaviour within
that society.

Hans Christian Raffnsoe :
The trouble is that its so different, its
so dangerous, its so wrong to impose a
foreign alien system on people in a
totally different culture
"... the importation of foreign cultural
patterns which did not harmonize with the
indigenous culture had had a criminogenic
effect (Kongres PBB VI-1980)
Budaya Hk
hrs dipelihara
Kearifan Nasional
(National Wisdom/Genius)
Spt. Budaya
Nas lainnya
Often, lack of consistency between laws and
reality was criminogenic; the farther the law
was removed from the feeling and the
values shared by the community, the greater
was the lack of confidence and trust in the
efficacy of the legal system (p. 45).

BUDAYA PERMAAFAN?
Prof. Moelyatno, SH Penegakan Hk
berkepribadian Indonesia
hukum di negara kita hendaknya dikembangkan,
ditetapkan dan dilaksanakan khusus sesuai dengan
kepribadian Indonesia dan perkembangan revolusi
dewasa ini.

Janganlah para petugas yang pekerjaannya dalam atau
bersangkutan dengan bidang hukum tadi, sadar atau
tidak sadar, meneruskan begitu saja teori-teori dan
praktek-praktek Hukum yang dahulu pernah diajarkan
dan dipraktekkan di zaman Hindia Belanda sejak
berpuluh-puluh tahun.
Seakan-akan dalam bidang hukum jalannya sejarah
bangsa Indonesia sejak berkuasanya pemerintah
Hindia Belanda hingga sekarang berlangsung terus
secara tenang dan tenteram;
seakan-akan teori dan praktek hukum dari zaman yang
silam itu merupakan naluri atau harta pusaka bagi kita,
yang sedapat mungkin harus dipelihara sebaik-
baiknya, tanpa perubahan dan penggantian.
Prof. Moelyatno, SH Pikiran &
Budaya Hk harus berubah
jika sejarah suatu
bangsa menempuh
jalan yang lain
daripada yang sudah-
sudah, maka seluruh
pikiran dan kebuda-
yaan dalam semua
bidang dan perwu-
judan aktivitas dari
bangsa tersebut
lambat laun juga
berubah, tidak
terkecuali dalam
bidang hukum.

INDONESIA
KUHP
BELANDA
WvS
Prof. Sudarto
Dalam pandangan hukum yang
legalistis, membabarkan hukum dan
keadilan identik dengan membabarkan
undang-undang. Dengan demikian jelas
sekali bahwa sarjana hukum yang biasa
bekerja dengan sistem pengertian yang
dogmatis dan assumsi-assumsi (pra-
anggapan) yang formal belaka, jadi yang
yuridis tradisional dalam metodenya, sulit
sekali untuk dapat memecahkan persoalan
dan mengatur masyarakat yang semula
relatif uniform dan tertutup sekarang menjadi
yang pluriform dan terbuka.

Prof. Sudarto - lanjutan
Pandangan normatif tradisional ini sangat besar
pengaruhnya sampai dewasa ini. Memang
pandangan ini mempunyai daya tariknya (appealing)
bagi para sarjana hukum. Mereka bisa berbincang
dengan mahirnya tentang pengertian-pengertian
hukum yang khas yang hanya dipahami oleh mereka
sendiri. Penggarapan hukum hanya bergumul
dengan undang-undang, jurisprudensi dan buku-
buku pelajaran tentang hukum. Hukum menjadi
tujuan sendiri (Selbstzweck). Dalam pandangan ini
mudah terjadi adanya diskrepansi (ketidakcocokan)
antara hukum dengan kenyataan yang berlaku di
dalam masyarakat. Lebih- lebih apabila masyarakat
ini sedang bergerak dan berubah, seperti layaknya
suatu masyarakat yang, ber-revolusi atau
membangun.


Hans Christian Raffnsoe, Chief Judge,
High Court of Greenland

The trouble is that its so different, its so
dangerous, its so wrong to impose a
foreign alien system on people in a totally
different culture.

Sbr. : Natalia Loukacheva, Autonomy and legal
systems of Greenland and Nunavut,
http://www.units.muohio.edu/havighurstcenter/publicatio
ns/documents/Loukacheva.pdf
PERBANDINGAN HUKUM
DALAM ARTI LUAS
1. mempelajari keseluruhan aspek/ kompo-
nen sistem hukum (substansi, struktur,
kultur);
Legal
substance
Legal
structure
Legal culture
SISTEM HKM
PERBANDINGAN HUKUM
DLM. ARTI LUAS

2. Mempelajari hukum secara faktual dan kontekstual
(latar belakang filosofis/ideologis, sosial, budaya,
historik, politik, ekonomi dsb.);


Sistem
hkm


Socio-
historik


Socio-
filosofik


Socio-
ekonomi


Socio-
politik


Socio-
kultural

Socio-politik
Socio-ekonomi
Socio-kultural
HUKUM (PIDANA)
Socio-filosofik
PERBANDINGAN HUKUM
DALAM ARTI SEMPIT
memahami dari salah satu aspek/komponen
sistem hukum;
memahami dari aspek normatif/substantif;

Legal
substance
Legal
structure
Legal culture
HP Materiel
HP Formal
Hk Pelaks. Pid.
Prof. Jaakko Husa Legal Families
Sbr : Elgar Encyclopedia of Comparative Law, Edited by Jan M. Smits,,
2006 - lihat folder Ensiklopedia, dalam Barda (D)
Membedakan antara : macro-comparative law and
micro-comparative law
micro-comparative law : deals with specific legal rules, cases
and institutions that are conceived froma point of view of actual
problems or particular legal conflicts of interests
macro-comparative law : focuses on larger-scale themes and
questions. Systematization, grouping and classification of the
legal systems

legal systems :
Dlm arti sempit : formal legal systems of nation-states
Dlm arti lebih luas : not only rules, institutions, case law and
doctrines but even some elements of social relations, historical
factors, ideologies, culture and tradition.
the study of comparative legal cultures
differs from the study of comparative law

Kedudukan PHP
Dalam Ilmu Hukum (Pidana)

Dalam arti luas : masuk Ilmu Hukum
(Pidana) Faktual;

Dalam arti sempit : masuk IHP Normatif.

Catatan : Apa yg termasuk IHP Normatif ?
POSISI DALAM
ILMU HUKUM PIDANA
NORMATIF
I. HP Positif
POLITIK HP
(Penal Policy)
PERBANDINGAN
Hkm. Pidana
HP ADAT
ILMU
HP
FAKTUAL
Marc Ancel :
1. Criminology
2. Criminal
Law
3. Penal Poli-
cy
HP Positif
(ius constitutum)
HP Yad.
(ius constituendum)
HP Asing
(ius comperandum)
HP Adat
(Td Tertulis)
INTI ILMU HUKUM PIDANA
1. Ilmu HP
Positif
Ilmu MENERAPKAN (law enforcement)
KURNAS S2
KURNAS S1
2. Politik HP
3. Perban-
dingan HP
Ilmu MEMBUAT/
MEMPERBAHARUI
Law making
Law reform/development
Memperluas wawasan utk. Politik HP
KURNAS S2
RUANG LINGKUP
PERBANDINGAN HUKUM PIDANA
PERBAN-
DINGAN
SISTEM
HP
SUBSTANSI
HP
MSLH POKOK
HP Materiel
SISTEMATIKA
KUHP
Substansi HP
Struktur HP
Kultur HP
HP Materiel
HP Formal
Hk. Pelaksn. Pidana
Tindak Pidana
Kesalahan (PJP)
Pidana
Bagian Umum
Bagian Khusus
IDE DASAR
intellectual conceptions
philosophical activity
Basic ideas
PERBANDINGAN SISTEM HK
PIDANA (PENAL SYSTEM)
PERBANDINGAN HP
PERBANDINGAN
SISTEM HP
PERBANDINGAN
PENAL/SENTENCING
SYSTEM
APKH.
PENAL SYSTEM ?
SISTEM
PEMIDANAAN
FUNGSIONAL
SUBSTANTIF
HK. PID.
MATERIEL
HK. PID.
FORMAL
HK. PELAK-
SANAAN PID
ATURAN
UMUM
ATURAN
KHUSUS
Dalam arti LUAS
Dalam arti SEMPIT
ATURAN
UMUM
(General
Rules)

Bk. I KUHP
(Psl. 1 103)


ATURAN KHUSUS
(Special Rules)
Bk. II
Ps. 104 - 488
Bk. III
Ps. 489 569


UU Di luar KUHP

SISTEM PEMIDANAAN = Keseluruhan
Aturan HP Positif (Per-UU-an Pidana)


ATURAN
UMUM
(General
Rules)

Bk. I KUHP
(Psl. 1 103)


ATURAN KHUSUS
(Special Rules)
Bk. II KUHP
(Kejahatan)
Ps. 104 - 488
Bk. III KUHP
(Pelanggaran)
Ps. 489 - 569

UU Di luar KUHP

Rumusan
Delik
Sub-sistem
pemidanaan
STATUTORY
RULES
Terikat oleh
SISTEM PEMIDANAAN
Asas & Tujuan
Pemidanaan
Aturan/Pedoman
Pemidanaan
Tindak Pidana
Kesalahan (PJP) Pidana
SISTEM PEMIDANAAN
Aturan Umum
(General Rules)
BUKU I
Hanya
sub sistem
Hanya
sub sistem
Hanya
sub sistem
Asas & Tujuan
Pemidanaan
SISTEM PEMIDANAAN (PHP)
Aturan/Pedoman
Pemidanaan
Tindak Pidana
Kesalahan (PJP) Pidana
3 MSLH POKOK HP hanya sub-sistem
bangunan konsepsional sistem HP yang bersifat umum banyak yg
dimasukkan, tetapi di Indonesia tdk ada;
Walaupun tidak ada dalam KUHP Indonesia, namun sebenarnya ada
di dalam teori/ilmu,
dalam berbagai UU di luar KUHP dan hukum yang hidup,
bahkan ada dalam rambu-rambu penegakan hukum nasional
(SISKUMNAS)
SISTEM PEMIDANAAN
Asas & Tujuan
Pemidanaan
Aturan/Pedoman
Pemidanaan
TP
PJP Pid
SISTEM PEMIDANAAN
Asas HP
Aturan
Pemidanaan
TP
Pid
Sistem
KUHP/WvS
Sistem
RKUHP
- orientasi perbtn/klasik
- monistik
- kaku/kepastian
- blm kemerdekaan/wawsan Nasional &
blm ada kongres2 PBB/Intnal
- Orientasi perbtn-org/pasca-
Modern
- dualistik/keseimbangan
- pengaruh wawasan Nas &
internas (Kongres2 PBB)
Substantive
Sentencing
system
- orientasi perbtn/klasik
- pandangan monistik
- ide kepastian/kaku
- seblm kemerdekaan/blm blm ada
siskumnas
- BLM ADA kongres2 PBB/Intnal
- Orientasi perbtn-org-korban/
pasca-Modern
- pandangan dualistik
- ide keseimbangan/monodualistik
- pengaruh wawasan Nas &
internas (Kongres2 PBB)
SISTEM PEMIDANAAN
Asas & Tujuan
Pemidanaan
Aturan/Pedoman
Pemidanaan
Tindak Pidana
Kesalahan (PJP) Pidana
Bag/At.
Umum
Bag/At.
Khusus
Sistem WvS :
- Banyak asas yg tdk ada/tdk diformulasikan dlm UU;
hanya dlm teori/ilmu;
- tdk ada formulasi tujuan & pedoman pemidanaan
sistem KAKU
- blm mengakomodir perkembangan/kesepakatan global.
KUHP
A
KUHP
B
IUS
COMPERATUM
IUS
COMPERANDUM
PERBANDINGAN
HP MATERIEL/SUBSTANTIF
PERBANDINGAN
HP MATERIEL/SUBSTANTIF

KUHP

PERBANDINGAN
SISTEMATIKA
PERBANDINGAN
MASALAH POKOK HP
PERBANDINGAN
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
Aturan/Prinsip
umum
Aturan Khusus
TP
PJP
PIDANA
PERBANDINGAN
IDE DASAR/FILOSOFI/
BUDAYA HK
click

Anda mungkin juga menyukai