Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI VIRUS HERPES

SIMPLEX PADA IBU DAN


NEONATUS
Diperkirakan 25-65% wanita hamil di
Amerika Serikat mengalami infeksi
genital akibat virus herpes simpleks
tipe 1 (HSV-1) atau HSV tipe 2 (HSV-
2).

Neonatus dengan HSV: infeksi pada
bayi yang baru lahir dalam waktu 28
hari setelah lahir, merupakan akibat
dari kejadian herpes genital
Bayi dengan infeksi HSV yang tidak
diobati angka kelangsungan hidupnya
hanya 40%,
Frekuensi bayi dengan infeksi HSV di
Amerika Serikat bervariasi sesuai
dengan populasi pasien
Infeksi HSV pada neonatus
menunujukkan hasil yang sama dengan
kejadian infeksi HIV pada perinatal
sebelum munculnya penggunaan
antiretroviral rutin pada kehamilan,
lebih banyak dari sifilis kongenital,
toksoplasmosis, dan rubella bawaan
PATOFISIOLOGI

Sebagian besar infeksi yang terjadi pada bayi
merupakan hasil dari paparan HSV dalam
saluran genital ketika melahirkan, kadang-kadang
saat di dalam kandungan dan infeksi setelah lahir
Sebagian besar pedoman klinis untuk infeksi
HSV untuk perawatan wanita dengan riwayat
penyakit HSV
Tapi risiko penularan lebih tinggi pada wanita
yang mendapatkan infeksi genital HSV- 1 atau
HSV - 2 selama kehamilan, dibandingkan dengan
perempuan dengan riwayat infeksi HSV yang
virusnya telah aktif kembali dalam saluran genital
( 25-50% vs < 1 % )
Meskipun frekuensi paparan HSV sering terjadi
selama kelahiran, herpes neonatal berkembang
kurang dari 1% dari bayi yang dilahirkan secara
normal oleh wanita dengan HSV-2.

Perbedaan antara perempuan dengan infeksi
HSV-2 dan tingkat penularan yang rendah pada
neonatus menunjukkan peran antibodi
transplasenta dalam melawan risiko infeksi

DIAGNOSIS

Infeksi HSV genital sering tidak ada tanda dan
gejala yang spesifik
Ibu hamil yang datang dengan infeksi HSV harus
menjalani tes serologi tipe spesifik dan tes
terhadap virus untuk mengidentifikasi dan
mengetahui tipe infeksi HSVbayi yang
mempunyai risiko tinggi untuk terinfeksi
Tes laboratorium termasuk isolasi virus atau
fluoresensi antibody: mendeteksi protein virus
pada lesi genital
PCR untuk menguji adanya DNA virus



MANIFESTASI PADA BAYI DENGAN
INFEKSI HSV
Sebagian besar infeksi pada bayi akibat paparan HSV
selama persalinan. Gambaran klinis infeksi ini dibagi
menjadi tiga kategori:
1. Infeksi yang terbatas pada kulit, mata, dan mukosa
(45%) sering memiliki lesi vesikular pada kulit ,
mata, atau mulut dan tidak memiliki kelainan pada
sistem saraf pusat atau organ lain
2. Infeksi yang berhubungan dengan sistem saraf
pusat (30%)lesu, nafsu makan menurun,kejang,
terdapat atau mungkin tidak terdapat lesi kulit.
Biasanya terdapat pleocytosis, DNA HSV dalam
cairan serebrospinal
3. Infeksi yang meluas ke paru,hati,otak (25%) risiko
kematian
Setiap ruam kemerahan berbentuk vesikular
dievaluasi untuk infeksi HSV. Karena ruam
kemerahan tidak muncul pada 50% dari kasus
infeksi HSV pada neonatus
PENGOBATAN INFEKSI HSV PADA
BAYI

Terapi antivirus dengan asiklovir
intravena dapat mengurangi kematian
dari 85% menjadi 31% pada naonatus
dengan penyakit yang meluas
dari 50% menjadi 6% pada bayi dengan
penyakit SSP

PENCEGAHAN INFEKSI PADA
NEONATAL
Mengurangi Perolehan Kejadian dari HSV-1 dan
HSV-2 Pada Akhir Kehamilan
1. Vaksin
2. Konseling pada semua wanita untuk menghindari
hubungan seksual tanpa alat pelindung dan kontak
oral-genital pada akhir kehamilan
3. Uji serologi tipe spesifik untuk HSV untuk
mengidentifikasi wanita yang bersiko
wanita yang berisiko terkena HSV diberikan
konseling tentang perilaku untuk mengurangi resiko,
seperti menahan atau hubungan seksual yang
terlindung pada trimester terakhir dan dikombinasikan
dengan menghindari kontak oral-genital
Mengurangi Herpes Neonatal pada
Wanita HSV-2 seropositif
Dilakukan tes serologi spesifik HSV-2 selama
kehamilan
Disarankan melahirkan sesar pada wanita dengan
riwayat herpes genital
Penggunaan antivirus setiap hari di akhir kehamilan
dapat mengurangi kekambuhan infeksi genital HSV
Tetapi penelitian ini tidak membahas pertanyaan
apakah pengobatan tersebut dapat mengurangi risiko
Infeksi pada neonatus
penggunaan rutin antivirus pada wanita HSV-2
seropositif pada akhir kehamilan, terutama pada
wanita tanpa riwayat herpes genital, harus didasarkan
pada bukti keberhasilan dalam mengurangi kejadian
infeksi HSV neonatal dan efek toksik minimal pada
neonatus.
Mengidentifikasi Bayi yang
Berisiko
Isolasi HSV dari saluran genital ibu ketika
melahirkan berhubungan dengan risiko infeksi
HSV pada neonatus yang berisiko 300 kali lebih
tinggi diantara bayi dengan ibu yang virusnya
belum diisolasi.
Identifikasi neonatus yang terkena HSVberisiko
tinggi.
Untuk memantau perkembangan bayi baru lahir
dari ibu yang mengidap HSV-2dengan
pemeriksaan berulang untuk mendeteksi virus
dalam urin dan mukosa
Penggunaan antiviras profilaksis sudah terbukti
efektif pada pencegahan infeksi HSV-1 atau HSV-
2 pada neonatus
Kesimpulannya, baik karena disebabkan oleh
HSV-1 atau HSV-2, infeksi pada neonatus
bersifat berat dan menetap di AS, dengan angka
kejadian melebihi dari penyakit infeksi lainnya
American College of Obstetry and Gynecology
menetapkan pengobatan yang bermanfaat tetapi
tidak ditujukan untuk pencegahan infeksi HSV
pada neonatus,

Anda mungkin juga menyukai