PENDAHULUAN
Infeksi Herpes simpleks virus (HSV) dapat berupa kelainan pada daerah
orolabial atau herpes orolabialis serta daerah genital dan sekitarnya atau
(IMS) yang paling sering menjadi masalah karena sukar disembuhkan, sering
berulang (rekuren), juga karena penularan penyakit ini dapat terjadi pada
diperkirakan 3,7 miliar orang di bawah usia 50 tahun, atau 67% dari populasi,
oleh HSV-2 saat ini sedang menjadi masalah global dan diperkirakan 417 juta
orang di seluruh dunia hidup dengan infeksi HSV pada 2012. Prevalensi
Pada kasus ini pasien mengalami 2 penyakit yang bersamaan yaitu HSV
mengatakan pada pasien yang mengalami vaginitis maka akan memiliki resiko
mengalami infeksi menular seksual seperi chlamydia , gonore , serta HSV dan
1
2
baik yang disebebkan oleh bakteri maupun jamur akan mengalami penurunan
dari sistem pertahanan di area vagina. Hal ini yang menyebabkan wanita
memberikan prognosis yang lebih baik, yaitu masa penyakit berlangsung lebih
hubungan seksual selama lesi dan gejala masih ada, pemakaian kondom serta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Virus herpes simpleks (HSV) adalah virus DNA beruntai ganda yang
Nama "herpes" berasal dari kata Yunani yang berarti "merayap". HSV
memiliki subtipe herpes simpleks virus tipe 1 (HSV-1) dan virus herpes
fungsi sel inang. HSV-1 bekerja dengan penyumbatan ekspresi protein seluler
dan sintesis protein virus secara efektif. Herpes simplek disebut juga fever
blister, cold sore, herpes febrilis, herpes labialis, herpes progenitalis. 1,4,8
2.2 Epidemiologi
Penyakit ini tersebar kosmopolit dan menyerang baik pria maupun wanita
dengan frekuensi yang tidak berbeda. Infeksi primer oleh virus herpes simplek
tipe 1 biasanya dimulai pada usia anak-anak, sedangkan infeksi tipe 2 biasanya
terjadi pada dekade II atau III dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas
seksual. 4,8,9
bawah usia 50 tahun, atau 67% dari populasi, memiliki infeksi HSV-1.
Amerika (40-50%). Sehubungan dengan infeksi HSV-1 genital, 140 juta orang
4
dan Pasifik Barat, di mana HSV-1 dapat menginfeksi sampai usia dewasa. Di
wilayah lain, misalnya di Afrika, sebagian besar infeksi HSV-1 didapat pada
Herpes genital yang disebabkan oleh HSV-2 adalah masalah global dan
diperkirakan 417 juta orang di seluruh dunia hidup dengan infeksi virus
adalah remaja. Lebih banyak wanita yang terinfeksi HSV-2 daripada pria.
Pada 2012 diperkirakan 267 juta wanita dan 150 juta pria hidup dengan infeksi
tersebut. Penularan HSV secara seksual lebih efisien dari pria ke wanita
Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode tahun 2011-2015
adalah wanita, yaitu sebesar 85,3% dan pasien laki-laki hanya 14,7% dari
seluruh pasien herpes simpleks genitalis. Hal ini disebabkan karena perbedaan
terkena pada wanita lebih besar dibanding pada pria sehingga persepsi yang
lebih tinggi dari ketidaknyamanan terhadap lesi lebih tinggi pada wanita
dibandingkan pada pria. Distribusi kelompok umur yaitu kelompok umur 25-
Perlu diingat bahwa HSV adalah virus yang mudah inactivated pada suhu
kamar atau dengan pengeringan. Penyebaran HSV-1 dari sekresi oral ke area
kulit, atau kulit dengan kulit yang terdapat mikrolesi sehingga hal ini cukup
menginfeksi beberapa tipe sel dalam kultur, tumbuh dengan cepat dan secara
efisien menghancurkan sel-sel inang. Infeksi pada host ditandai dengan lesi
Penularan HSV tergantung dari kontak dari individu yang negatif HSV
dengan individu yang positif HSV. Virus harus menyentuh permukaan mukosa
atau kulit yang terbuka/terabrasi agar infeksi dapat terjadi. Proses tersebut
ialah infeksi primer yang keparahan infeksinya dapat dinilai dari ukuran,
6
Infeksi HSV dapat dibagi menjadi tiga tahapan: (1) infeksi akut, (2)
Virus yang sudah mencapai target host akan menempel pada permukaan
sel secara autoinokulasi dan masuk ke dalam sel melalu proses endositosis
atau fagositosis. Target lokasi virus tergantung jenisnya dan masih belum
sehingga asam nukleat virus dapat keluar dan menginvasi sel. 8,9,10
Herpes simplek virus termasuk virus DNA, dengan karakter yang lebih
kompleks. Virus DNA dapat mentranlate mRNA nya dengan sel polymerase
sehingga proses replikasi dapat terjadi. Saat proses replikasi, produk protein
virus juga dihasilkan dimana protein ini memberi sinyal pada respon tubuh
seperti humoral dan cell mediated imun repson untuk memberikan pertahan
tubuh sehingga muncul respon inflamasi lokal. Pada saat replikasi dapat
terbentuk virus hingga jutaan dalam setiap sel, dimana setiap virus mampu
Selain itu virus DNA dapat bereplikasi pada epidermis dan dermis. Saat
vesikel dinding tebal. Adanya infiltrasi dari PMN lekosit terbentuk beberapa
pustul dan peradangan local, hal ini sebenarnya sebagai proses pencegahan
agar virus tidak semakin menyebar terutama melalui pembuluh darah. 8,9,10
Infeksi HSV awal sering subklinis tanpa lesi yang tampak. Setelah virus
mencapai celah neuroepitel dan memasuki neuron, virus tersebut atau hanya
(retrograde axonal) yang kemudian laten. Pada saat fase laten, virus tidak
perifer sesuai dengan ganglianya dan terjadi proses infeksi lagi (infeksi
meskipun ekstensi ke ganglia serviks inferior dan superior juga dapat terjadi.
Infeksi genital melalui ganglia dorsalis sacral (S2-S5) sangat sering terjadi.
selama 3 – 7 hari.4,7
Replikasi virus terjadi pada ganglia dan jaringan saraf selama infeksi
kulit mukosa lainnya melalui migrasi sentrifugal. Virion menular melalui saraf
perkembangan lesi baru yang jauh dari lesi awal pada pasien dengan genital
ulang dengan tipe virus yang sama sehingga seseorang dengan riwayat infeksi
orofasial yang disebabkan oleh HSV-1 tidak dapat tertular herpes whitlow atau
bagaimana imun host tersebut. infeksi primer HSV pada individu yang belum
yang lebih parah, muncul gejala sistemik dan memiliki potensi yang tinggi
1. Infeksi Orofasial
dikaitkan dengan kontak orogenital pada orang dewasa. Gejala primer oral
herpes seperti sariawan, lesi ulseratif yang mengenai palatum mole dan
durum, lidah dan mukosa buccal serta area lain di sekitar wajah. Seringkali
9
(Gambar 3)
bibir dan sepertiga luar bibir bawah. Lokasi wajah tersering hidung, dagu
tidak mengalami lesi rekuren pada intraoral tetapi dan berupa vesikel kecil
menstruasi. 1 (Gambar 4)
2. Infeksi Genital
dapat juga akibat infeksi HSV-1 pada 10%-40% kasus, terutama akibat
penis atau corpus penis sedangkan pada perempuan pada vulva, perineum,
10
vagina ataupun serviks. Selain gejala tersebut juga terdapat rasa nyeri,
(Gambar 6)
pada setiap individu. Angka kejadian rekuren HSV-2 16kali lebih tinggi
1. Infeksi primer
daerah mulut dan hidung, biasanya dimulai pada usia anak –anak dengan
gigi, orang yang mengigit jari (herpetic whit-low). Virus ini sebagai
di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih dan
2. Fase laten
3. Infeksi rekurens
Infeksi ini berarti HSV pada ganglion dorsalis yang dalam keadaan
tidak aktif, dengan mekanisme pacu menjadi aktif dan mencapai kulit
Gejala klinis yang timbul lebih ringan dari infeksi primer dan
lokal sebelum timbul vesikel berupa rasa panas, gatal, dan nyeri. Infeksi
rekurens ini dapat timbul pada tempat yang sama (loco) atau tempat lain
disekitarnya (non-loco).4
Infeksi lebih berbahaya jika mengenai mata (herpes keratitis) atau menyerang
saraf pusat (herpes ensephalitis). Individu dengan kekebalan tubuh yang menurun
atau imunokompromised seperti pada bayi baru lahir atau penderita HIV sangat
2.6 Diagnosis
1. Tzank smear
dari vesikel, 32% bila sediaan pustul, dan hanya positif sebesar 17%
ulkus molle.1
Ulkus mole adalah penyakit infeksi genitalia akut yang disebabkan oleh
Haemophilus ducreyi, dengan gejala klinis khas berupa ulkus pada tempat
masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah bening regional. Ulkus
mole sering juga disebut chancroid, soft chancre, soft sore. Masa inkubasi
sekitar 3 sampai 7 hari dan jarang lebih dari 10 hari13 14. Tidak terdapat gejala
Setelah 24 sampai 48 jam menjadi pustul, erosi dan ulkus. Ulkus multipel
13
terdapat indurasi, berbentuk cawan, pinggir tidak rata, bergaung. Dasar dari
ulkus adalah granulomatosa dengan eksudat purulen, kotor dan rapuh, nyeri
dan mudah berdarah. Predileksi biasanya pada daerah genital pria pada
preputium, sulkus koronal, frenulum dan glans penis, dapat juga terjadi di
dalam uretra, skrotum, perineum atau anus. Pada perempuan, bisa muncul lesi
pada labia minora, vestibuli, anus, klitoris dan fourchette. Ulkus dari dinding
vagina dan serviks jarang terjadi. Lesi ekstragenital jarang terjadi tetapi telah
dilaporkan pada mulut, jari, payudara dan paha bagian dalam. Meskipun
ulkus ini bersifat destruktif dan invasif, Haemophilus ducreyi tidak menyebar
dapat diberikan pada penderita ulkus mole terdapat pada tabel dibawah ini15.
14
2.8 Penatalaksanaan
Erupsi kulit oleh herpes simpleks yang ringan tanpa komplikasi tidak
pada lesi kulit dapat mengurangi risiko infeksi bakteri sekunder. Pemberian
berupa: bacitracin, mupirocin atau asam fusidat. Pada erupsi kulit yang parah
Sampai saat ini belum ada terapi yang memberikan penyembuhan radikal,
artinya tidak ada obat yang dapat mencegah episode rekuren dengan tuntas.
Walaupun demikian, HSV tetap bersifat laten di ganglia sensorik, dan angka
kekambuhannya tidak jauh berbeda pada orang yang diobati dengan yang
tidak diobati.1,4,8
Salah satu obat yang efektif untuk infeksi Herpes Simpleks Virus adalah
Acyclovir dalam bentuk topikal, intravena, dan oral yang kesemuanya berguna
untuk mengatasi infeksi (klinis hanya bermanfaat bila penyakit sedang aktif)
virusnya. Pemberian secara parenteral terutama untuk penyakit berat atau jika
ini diberi lisensi untuk beredar sebagai pasangan acyclovir dengan efikasi
Pada individu dengan sistem kekebalan menurun atau mereka yang sering
mengalami rekuren akan baik jika diberikan obat antivirus seperti asiklovir,
yang telah lama menderita oral rekuren atau herpes genital atau manifestasi
• Nonmedikamentosa
terutama bila ada lesi, dan infeksi ini dapat berulang; karena itu indikasi
abstinens; lakukan penapisan untuk IMS lain dan HIV, notifikasi pasangan
tetapnya.
d. Bila pasien sudah merasa terganggu dengan kekerapan infeksi dan ada
psikiatri.
• Medikamentosa
Obat-obat simtomatik:
kebutuhan individual
16
air dan dipakai sebagai sit bath misalnya povidon jodium yang bersifat
penyembuhan.
4. Kasus berat perlu rawat inap: asiklovir intravena 5 mg/kgBB tiap 8 jam
• HG rekuren
2. Lesi berat:
- Asiklovir 5x200 mg/hari, per oral selama 5 hari atau asiklovir: 3x400
• HG pasien imunokompromais
2. Asiklovir oral dapat diberikan dengan dosis 5x400 mg/hari selama 5-10
2.9 Komplikasi
- Herpes ensefalitis atau meningitis dapat terjadi tanpa gambaran lesi di kulit
- Herpes simplek diseminata : terjadi pada bayi baru lahir atau individu
dengan daya imun yang tidak adekuat dengan vesikel luas pada seluruh
tubuh bayi
eritema multiforme.10
2.10 Prognosis
Lesi oral atau genital biasanya sembuh sendiri dalam 7 sampai 14 hari.
Infeksi mungkin lebih parah dan bertahan lebih lama pada orang yang
Setelah infeksi terjadi, virus menyebar ke sel-sel saraf dan menetap dalam
gejala, atau kambuh. Rekuren dapat dipicu oleh kelebihan sinar matahari
penggunaan kortikosteroid).6
19
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. TA
Umur : 23 tahun
Alamat : Sidoarjo
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
2.2 Anamnesis
sejak kurang lebih 4 hari hari ini. Awalnya nyeri masih bisa di tahan ,
Kurang lebih 1 hari sebelum nyeri muncul pasien merasa badan terasa
susu pecah, terasa gatal dan berbau amis. Pasien terakhir berhubungan
ada.
Tidak ada
Pasien menikah kurang lebih sudah 1 tahun. Suami bekerja di luar kota ,
BB : 60 kg
Lokasi :
Efloresensi:
Erosi eritematosa
2.5 Resume
keputihan. Keluhan nyeri dirasakan sejak 4 hari yang lalu yang semakin lama
semakin bertambah. Saat nyeri muncul pasien merasa tubuh nya demam.
Konsistensi kental seperti susu pecah, gatal serta berbau amis. Suami pasien
bekerja di luar kota dan pulang ke rumah satu bulan sekali. Terakhir pasien
2.6 Diagnosis
Non-medikamentosa :
Medikamentosa
R/ Mefinal 500mg No X
S 3 dd caps I prn
2.10 Monitoring
Nyeri
Keputihan
2.11 Edukasi
terdapat virus yang sama , sehingga lebih baik suami pasien diajak
23
pasien.
- Memberitahu pasien selama masih ada lesi lebih baik pasien tidak
kondom.
pembersih vagina.
2.12 Prognosis
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini penegakan diagnosis dapat dilakukan berdasarkan hasil dari
poin yang dapat memperkuat diagnosis yaitu mengeluh ada nyeri di area
kewanitaan sejak 3 hari , serta terakhir berhubungan dengan suami kurang lebih 7
hari yang lalu. Masa inkubasi HSV adalah sekitar 3-7 hari setelah terjadi kontak
seksual. Selain itu gejala klinis yang lain seperti adanya keterlibatan sistemik
4 7
seperti demam , malaise , dan myalgia yang muncul saat fase akut infeksi .
kemungkinan bahwa ini adalah infeksi primer karena jika dilihat dari gejala yang
muncul lebih berat, terdapat fase prodormal , serta muncul setelah ada kontak
literatur bahwa infeksi HSV tipe 2 lebih banyak ditemukan pada wanita (85%)
daripada laki-laki (14,7%) dengan usia 20-30 tahun yang aktif dalam hubungan
seksual 5.
3x400mg per hari. Acyclovir yang merupakan antivirus yang bekerja untuk
merupakan penyakit akibat virus dimana dapat sembuh sendiri (Self Limiting
Disease) pada beberapa literatur lesi dapat sembuh sendiri dalam waktu 6 – 10
gejala. Seperti pada penelitian dimana pasien herpes simplex yang mendapat
terapi Acyclovir dan placebo di dapatkan hasil durasi penyembuhan lesi pada
26
pasien dengan acyclovir adalah 12 hari sedangkan pada placebo 16 hari. Gejala
sitemik yang muncul pada pasien placebo selama 6 hari sedangkan pada pasien
Terapi lain yang di dapatkan oleh pasien ini adalah antinyeri yaitu Mefinal
500mg yang diminum 3x1 per hari selama masih ada nyeri. Asam mefenamat
analgetik nya lebih kuat dibandingkan efek antiinflamasi. Efek samping yang
disebabkan oleh Asam mefenamat antara lain iritasi pada mukosa lambung serta
dispepsia. Sehingga penggunaan obat ini tanyakan terlebih dahulu apakah pasien
memiliki riwayat gastritis serta penggunaan asam mefenamat lebih baik setelah
terapi untuk diagnosis sekunder yaitu Kandidiasis Vulvo Vaginitis. Vaginitis atau
indikais bahwa sistem proteksi di dalam vagina menurun sehingga tidak mampu
menyebabkan infeksi menular seksual lebih mudah terjadi. Sehingga banyak kasus
dengan IMS seperti gonore , chlamydia , serta HSV. Penegakan KVV memang
cukup hanya dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik karena bentuk
dari discharge yang sangat khas. Namun tidak menutup kemungkinan perlu
terapi Itrakonazole 100mg 2x2 tablet per hari sebagai anti jamur. Itrakonazole
merupakan anti jamur dalam golongan triazol yang memiliki mekanisme kerja
27
Spektrum itrakonazol sangat luas sehingga bisa digunakan untuk segala jenis
schenckii)12.
28
BAB V
KESIMPULAN
Teori Kasus
DAFTAR PUSTAKA
1. Marques R. Herpes simplex. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
Indonesia
9 ; 1, pp. 30 -35
8. Kumar, S. P., Chandy, M. L., Shanavas, M., Khan, S., & Suresh, K. V,
doi:10.1016/j.ajoms.2016.01.006
Clinical Dermatology Fifth edition, USA : John Wiley & Sons Ltd
11. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
LAMPIRAN
31
labia.1
33