Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan penunjang HERPES GENITAL

TZANK SMEAR

Pemeriksaan sitologi dilakukan dengan Tzanck smears, pewarnaan Papanicolaou atau


Romanovsky, dan imunofluoresens. Tzanck smearsdengan pewarnaan Giemsa menggunakan
bahan dari kerokan lesi kulit atau mukosa. Dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan
inklusi intranuklear.(1)Ini merupakan pemeriksaan yang murah, namun spesifisitas dan
sensitivitas nya rendah.

Pewarnaan Papanicolaou atau Romanovsky menggunakan bahan dari hasil biopsi, sedangkan
deteksi sel yang terinfeksi dengan imunofluoresens menggunakan hasil kerokan dasar vesikel.
Pemeriksaan ini murah dan cepat, spesifisitas dan sensitivitas nya lebih tinggi daripada Tzanck
smears.(8)

polymerase chain reaction (PCR) sudah menjadi metode alternatif karena pemeriksaan ini empat
kali lebih sensitif, hasilnya tidak dipengaruhi oleh cara pengumpuan sampel dan proses
transportasi, serta pengerjaannya lebih cepat daripada kultur virus. Sampel pemeriksaan
didapatkan dari swab, kerokan lesi kulit, cairan dari vesikel, eksudat dari dasar vesikel, atau
sampel dari mukosa yang tidak terdapat lesi. Keuntungan dari pemeriksaan ini adalah sensitivitas
dan spesifisitas nya paling tinggi daripada pemeriksaan yang lain. Namun pemeriksaan ini hanya
bisa dilakukan di laboratorium tertentu yang memiliki fasilitas yang mendukung pemeriksaan
tersebut.(8)
2.6.3 Kultur virus

Kultur virus digunakan untuk menentukan tipe virus, sudah lama menjadi landasan untuk
penegakan diagnosis infeksi HSV selama dua dekade terakgir dan sudah ditentukan sebagai gold
standard diagnosis laboratoris untuk infeksi HSV. Sampel diambil dari swab, kerokan lesi kulit,
cairan dari vesikel, eksudat dari dasar vesikel, atau dari mukosa yang tanpa lesi. Pemeriksaan ini
cukup mahal, tidak lebih sensitif dari PCR, sensitivitasnya bervariasi dari rendah ke tinggi
tergantung keadaan klinis pasien dan spesifisitasnya cukuo tinggi. (8)
2.6.4 Deteksi antigen virus

Antigen virus dapat dideteksi oleh direct immunofluorescence (IF) assay dengan menggunakan
antibodi monoklonal spesifik yang sudah diberi label fluorescein, atau oleh enzyme
immunoassay (EIA) pada swab. Sampel diambil dari swab, kerokan dari lesi, cairan dari vesikel,
dan eksudat dari dasar vesikel. Spesifisitas kedua pemeriksaan tersebut cukup tinggi, yaitu
berkisar antara 62-100% untuk pemeriksaan ELISA, dan pada immunoperoxidase staining dapat
mencapai 90%. Sensitivitas kedua pemeriksaan tersebut cukup tinggi, yaitu berkisar antara 85-
90%.(8)

DD

Sifilis liat punya lena

ULKUS MOLE
Chancroid, atau yang lebih dikenal dengan ulkus mole adalah ulkus yang kotor, merah dan nyeri.
Merupakan penyakit menular seksual yang ditandai dengan ulkus genitalis nekrotik yang sangat
nyeri, disertai dengan limfadenipati inguinal. Penyakit ini disebabkan oleh Haemophilus ducreyi,
bakteri gram-negatif berbentuk basil anaerob yang sangat infektif. Bakteri ini masuk ke dalam
kulit melalui mukosa yang tidak intak dan menyebabkan reaksi inflamasi. H. Ducreyi ditularkan
secara seksual melalui kontak langsung dengan lesi purulen dan dengan autoinokulasi pada
daerah nonseksual misalnya mata dan kulit. Penyakit ini biasanya dimulai dengan papul inflamasi
berukuran kecil pada tempat inokulasi, beberapa hari kemudian, papul akan berubah menjadi
ulkus yang sangat nyeri. Tanpa pengobatan, lesi dapat bertahan beberapa minggu sampai
beberapa bulan, dan dapat berkomplikasi menjadi limfadenopati supuratif.(11) Pada ulkus mole,
tanda-tanda radang akut lebih mencolok dan pada pemeriksaan penunjang sediaan apus berupa
bahan dari dasar ulkus tidak ditemukan sel datia berinti banyak.(1)
Gambar 6. Ulkus mole yang melebar dengan eksudat, telah menghancurkan frenulum
Fitzpatrick’s Dermatology

Herpes genital adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan virus herpes simpleks
tipe 1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2).

Angsamerah

Gejala Efloresensi pada Herpes Zoster sama dengan Efloresensi pada Herpes simpleks
ditandai dengan erupsi berupa vesikel yang bergerombol, di atas dasarkulit yang
kemerahan. Sebelum timbul vesikel, biasanya didahului oleh rasa gatal atau seperti
terbakar yang terlokalisasi, dan kemerahan pada daerah kulit.Herpes simpleks terdiri
atas 2, yaitu tipe 1 dan 2. Namun, yang membedakannya dengan herpes simpleks
yaituLesi yang disebabkan herpes simpleks tipe 1 biasanya ditemukan pada bibir, rongga
mulut, tenggorokan, dan jari tangan. Lokalisasi penyakit yang disebabkan oleh herpes
simpleks tipe 2 umumnya adalah di bawah pusat, terutama di sekitar alat genitalia
eksterna. Sedangkan Herpes Zoster bisa di semua tempat, paling sering pada torakal(7)

Etiologi
Penyebab infeksi virus herpes simpleks termasuk dalam famili herpesviridae. Genital
herpes disebabkan oleh dua tipe HSV, yakni tipe I dan tipe II. HSV tipe I lebih banyak
terjadi di mulut (cold sores) dan HSV tipe II di kemaluan. Kedua virus ini juga dapat
menginfeksi hidung, tangan dan jari.3
Herpes ditularkan melalui sentuhan kulit seseorang yang mengidap HSV atau bisa
melalui sentuhan saat berhubungan seks. Cold sores (luka lepuhan) di mulut dapat
menginfeksi kemaluan sewaktu seks di mulut. Hal ini bisa terjadi meski orang yang
terinfeksi tidak mengalami gejala apapun. Virus ini menyebar melalui bagain yang
lembap dari dinding genital mulut, dan anus. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar
melalui luka herpes dan bisa terjadi di sekitar mulut, mata,dan bagian tubuh lain.
Herpes genital tidak bisa menyebar melalui benda perantara. Virus tidak akan
sanggup bertahan lama jika terlepas dari kulit. Peralatan seperti handuk, alat makan,
dansikat gigi biasanya tidak bisa menjadi perantara penyebaran virus ini. Herpes genital
sangat mudah menular. Setelah terinfeksi, tubuh penderitanya akan selamanya memiliki
virus ini. HSV bisa bersifat laten untuk beberapa waktu sebelum menjadi aktif lagi. Inilah
yang menyebabkan herpes genital bisa kambuh.3,4

Genital herpes adalah penyakit menular seksual yang menimbulkan lepuhan di


kemaluan wanita/pria.Penyakit ini disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV)
yang umumnya disebarkan melalui hubungan seks vagina, oral, dan analdengan
tipe yang berbeda

Epidemiologi
Penyakit ini tersebar kosmopolit dan menyerang baik pria maupun wanita dengan frekuensi yang
tidak berbeda, infeksi primer oleh virus herpes simpleks (HSV) tipe I biasanya dimulai pada
anak-anak, sedangkan infeksi HSV tipe II biasanya terjadi pada dekade II atau III, dan
berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.(1)
Insidens infeksi primer HSV-1 yang menyebabkan herpes labialis paling banyak terjadi pada
masa kanak-kanak, dimana 30-60% anak-anak biasanya terekspos oleh virus ini. Jumlah kejadian
infeksi HSV-1 meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan mayoritas ditemukan pada orang
dewasa berusia 30 tahun atau lebih dengan HSV-2 seropositif.(2) Infeksi HSV-2 berhubungan
dengan perilaku seksual. Antibodi terhadap HSV-2 sangat jarang ditemukan sebelum terjadi
aktivitas seksual dan meningkat secara terus menerus setelahnya.
Pada tahun 2005-2008, prevalensi infeksi HSV-2 pada populasi usia 14-49 tahun di Amerika
Serikat sebesar 16%, angka tersebut stabil sejak tahun 2001-2004 yaitu sebesar 17%; dengan
prevalensi yang lebih tinggi pada wanita yaitu 21%, sedangkan pada pria 12%. Kira-kira 45 juta
penduduk Amerika Serikat terinfeksi HSV-2; jika digabung dengan yang terinfeksi HSV-1 mungkin
mencapai 60 juta orang.(3)Berdasarkan survei kesehatan nasional yang dilakukan oleh CDC
(Centers for Disease Control and Prevention) pada tahun 2010 menyatakan bahwa insidens
infeksi HSV-2 pada warga Amerika Serikat masih tinggi, dimana 1 dari 6 warga Amerika Serikat
terinfeksi HSV-2 dan prevalensinya tinggi pada perempuan dan ras Afrika-Amerika (16,2%)
antara usia 14-49 tahun.(4)Di Eropa Barat, prevalensi HSV-2 secara umum lebih lebih rendah
daripada di Amerika Serikat, yaitu berkisar antara 10-15% pada hampir semua negara.(3)Di
Indonesia, penelitian yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2005-2007 ditemukan
hasil yang kurang lebih sama, yaitu insidens herpes genitalis lebih banyak ditemukan pada
perempuan dibanding laki-laki dengan rasio 1.96:1, usia terbanyak penderita bervariasi antara
25-34 tahun, terutama sesudah menikah.

Anda mungkin juga menyukai