Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

USIA 26 TAHUN USIA KEHAMILAN 15 MINGGU

DENGAN HERPES GENETALIA

DI BPM INAYATUL MAR’AH

Disusun Oleh :

Inayatul Mar’ah 1250018007

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebuah penyakit menular seksual (PMS), juga di kenal sebagai infeksi menular seksual
(IMS) atau penyakit kelamin (VD), adalah penyakit yang memiliki porbabilitas signifikan
penularan antara manusia atau hewan dengan cara perilaku seksual manusia, termasuk hubungan
hubungan intim melalui vagina, oral seka, dan seks anal. Sementara di masa lalu, penyakit ini
sebagian besar telah di sebut PMS atau VD, dalam beberapa tahun terakhir istilah infeksi
menular seksual (IMS) telah disukai, karena memiliki makna lebih luas, seseorang dapat
terinfeksi, dan berpotensi menulari orang lain, tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Beberapa PMS juga dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik obat IV setelah di
gunakan oleh orang yang terinfeksi, serta melalui persalinan atau menyusui. Infeksi menular
seksual telah di kenal selama ratusan tahun.

Herpes merupakan salah satu penyakit menular seksual. herpes kelamin atau herpes
genetalia adalah penyakit menular seksual (PMS) yang di sebabkan oleh virus herpes simpleks
(HSV), penyakit ini sangat ,enular dan menginfeksi daerah kelamin. Gejala dari herpes di sebut
wabah. Dan bianya muncul luka (bisul) di dekat daerah di mana virus telah memasuki tubuh.
Mereka berubah menjadi lepuh, menjadi gatal dan menyakitkan, dan kemudian sembuh dan
muncul kembali jika ada factor pemicuanya. Kadang-kadang orang tidak tahu bahwa mereka
memiliki herpes karena mereka tidak menunjukkan gejala atau gejala sangat ringat. Penyakit ini
dapat di obati tetapi tidak dapat di sembuhkan dan akan tetap akan bermukim dalam tubuh.
Tetapi obat dapat membantu tubuh melawan virus dalam tubuh, dapat membantu mengurangu
gejala, menurunkan wabah, dan menurunkan resiko penularan virus kepada orang lain. Herpes
genitalis umumnya menyerang dan menyebabkan luka pada daerah genetalia atau dubur, bokong
dan paha yang dapatkan dari berhubungan seks, bahkan seks oral yang terinfeksi virus ini. Virus
dapat menyebar meskipun tidak ada luka/bisul. Bayi lahir juga dapat terinfeksi virus ini jika ibu
mengidap penyakit yang mengerikan ini. Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita
herpes karena lecet terjadi didalam vagina.
B. Tujuan

1. Tujuan umum
Membantu ibu untuk mengobati penyakit tersebut
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui definisi infeksi herpas genetalia
b) Mengetahui epidemiologi infeksi herpes genetalia
c) Mengetahui penyebab penyakit herpes genetalia
d) Mengetahui gejala infeksi genetalia
e) Mengetahui pengaruh infeksi genetalia pada kehamilan
f) Mengetahui diagnose herper genetalia
g) Mengetahui pengobatan infeksi herpes genetalia
h) Mengetahui pencegah infeksi herpes genetalia
BAB II

TIN JAUAN TEORI

A. Definisi

Genetal herpes, juga umumnya di sebut “Herpes” adalah infeksi oleh herpes simplex
virus (HVS) yang di tularkan melalui kontak intim dengan lapisan-lapisan yang ditutupi lender
dari mulut atau vagina atau kulit genetalia. Virus memasuki lapisa-lapisan atau kulit melalui
robekan-robekan mikroskopik. Sekali di dalam, virus berjalan ke akar-akar syaraf dekat sumsum
tulang belakang (spina cord) dan brdiam di sana secara permanen.

Ketika seseorang yang terinfeksi mempunyai perjangkitan herpers, virus berjalan


menuruni serabut-serabut syaraf ke tempat dari asal infeksi. Ketika ia mencapai kulit, kemerahan
dan pelepuh-peleupuhan (blisters) yang khas terjadi. Setelah perjangkitan awal, perjangkitan-
perjangkitan yang berikut cenderung menjadi sporadic. Mereka mingkin terjadi mingguan atau
bahkan tahunan berpisahan.

Dua tipe-tipe viru-virus herpes berhubungan dengan luka-luka genetalia : heper simplex
virus-1 (HVS-!) dan simplex virus-2 (HVS 2). HVS-1 lebuh sering menyebabkan blisters dari era
mulut sementara HVS-2 lebih sering menyebabkan luka-luka genetal pada era sekitar anur.
Perjangkiran dari herpes berhubung era pada berfungsinya system imun. Wanita-wanita yang
memounyai sistim-sistim imun yang ditekan,karema stress, infeksi, atau obat-obatan,
mempunyai perjangkitan-perjangkitan (outbbreaks) lebih sering kali dan bertahan lebih lama.

Diperkirakan bahwa 50 juta orang orang-orang di ametika terinfeksi dengan genital HVS.
Genetal herpes disebarkan hanya denga kontak langsung orang ke orang. Dipercayai bahwa 60%
dari kaum dewasa yang aktif secara seksual membawa virus herpes. Sebagian dari sebab umtuk
angka infeksi tinggi yang berlanjut adalah bahwa kebanyakan wanita-wanita yang terinfeksi
dengan virus herpes tudak mengetahui bahwa mereka terinfeksi karena mempunyai sedikit atau
mempunyai gejal-gejala. Pada banyaknya wanita-wanita, ada perjangkitan-perjangkitan
“atypical” dimana satu-satunya bgejala mungkin adalah gatal yang ringan atau tidak nyaman
yang minimal. Lenih dari itu. Lebih lama wanita itu telah mempunyai virus, lebih sedikit gejala-
gejala mereka mempunyai dengan perjangkitan-perjangkitan mereka. Akhirnya, virus dapat
melepaskan diri dari cervix kedalam vagina pada wanita-wanita yang tidak mengalami segala
gejala-gejala.

Wanita hamil sekarang herpes bayi mempunyai risiko tinggi tertular. Virus daoat
ditularkan kepada janin melalui placenta selama kehamilan tau selama persalinan vaginal. Pada
infeksi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran,ketuban penurunan
pertumbuhan. Sekitar 30-50% bayi yang lahir melalui vagina dengan seseorang ibu yang
terinfeksi virus herpes. Bayi yang dilahirkan perempuan mengalami serangan pada saat lahir, 1-
4% menjadi terinfeksi dengan herpes simplex virus.

Setelah infeksi, virus herpes membentuk suatu masa yang disebut latency, saat virus yang
ada dalam tubuh sel saraf dapat muncul (misalnya alat kelamin, mulut dan bibir) virus menjadi
aktif lagi. Meskipun aktif virus kali (disebut peluruhan ) dan menjadi transmittable lagi. Peluruh
ini mungkin tidak disertai oleh gejala. Selama reaktivasi,virus berpndah dari dalam sel daraf dan
diangkut melalui saraf ke kulit. Kemampuan virus herpes menjadi laten dan reaktif menjelaskan
jangka panjang, sifat herpes infeksi yang berulang.

B. Epidemiologi

Penyakit ini terbesar di seluruh dunia dan menyerang baik pria dan perempuan dengan
frekuensi yang tidak berbeda. Infeksi virus herpes simpleks tipe 1 biasanya dimulai pada usia
anak-anak, sedangkan infeksi viris herpes simplek tipe 2 biasanyan terjadi pada usia dewasa dan
berhubungan dengan peningkatak aktivitas seksual.

C. Gejala

1. Timbul erupsi bintik kemerahan disertai rasa panas dan gatal pada kulit region genetalis
2. Kadang disertai demam seperti influenza dan setelah 2-3 hari bintik kemerahan tersebut
berubah menjadi vesikel disertai rasa nyeri
3. 5-7 hari kemudian, vasikel pecah dan keluar cairan jernih pada lokasi vesikel yang pecah
timbul koropeng (atau di tutupi lapisan kekuningan bila terkena infeksi sekunder)
4. Bila mengebai region genetalia yang cukup luas dapat menyebabkan gangguan
mobilitas,vaginitis dan fisura ani hepetika

E. pengaruh herper genetalia pada kehamilan

Virus dapat sampai ke sirkulasi fetal melalui plasenta dan dapat menyebabkan kerusakan
dan kematian janin. Infejsi neonatal (0-20 hari) angka mortalitasnya 60% jika dapat bertahan
hidup setengah mempunyai kemungkinan cacat neurologis yang nantinya juga berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan serta menyebabkan kelainan mata.

Dapat menyebabkan kelainan ensefalitas,mikro/hidrosephalus,koriodorenetis,kerato


konjungtivitis. Dapat menyebabkan abortus dan prematuritas

F. Diagnosa

Diagnosis di tegakkan berdasarkan gejal-gejalanya yang timbul di baguan tubuh tertentu


dank has, untuk herpes simplex. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pembiakan virus,
pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya peningkatan kadarantibodi serta biopsy. Pada
stadium yang sangat dini, diagnosis ditegakkan dengan menggunahan teknik terbaru yaitu reaksi
rantai polinerase, yang bisa digunakan mengenali DNA dan virus heroes simplek di dalam
jaringan atau cairan tubuh

G. Pengobatan

Unyuk mengobati herpers simplek, dokter biasanya memberikan pengobatan virus dalam
bentuk krim atau pil. Pengobatan inj tidak dapat menyembuhkan herpes simolek, namun dapat
mengurangi durasi terjadinya penyakit dan mengurangi beratnya penyakit. Antvirus yang di akui
oleh FDA (badan pengawas obat-obatan Amerika serikat) antara lain : Acyclovir, Valacyclovir
dan Famcyclovir. Jika seseorang sedang mendapat pengobatan untuk herpes simplek, maka
pasangan seksualnya disarankan untuk di periksa, dan bila perlu di obati juga walaupun tidak ada
gejala-gejala. Hal ini mengurangi resiko terjadinya komplikasi yang serius pada infeksi herpes
simplek yang tidak terdiagnosa atau mencegah penyebaran infeksi ini ke orang lain. Mereka juga
disarankan untuk tidak berhubungan seksual sampai selesai pengobatan.
H. Pencegahan

Beberapa hal dapat di lakukan untuk mencegah penyebaran herpes simplek antara lain :

1. Hindari berhubungan seksual dengan orang lain bila masih terdapat vesikel
2. Hindari pinjem meminjam barang pribadi seperti handuk
3. Hindari pencetus terjadinya episode rekuren seperti kurang tidur,stress berlebihan
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y USIA 26 TAHUH


USIA KEHAMILAN 15 MINGGU DENGAN HERPES GENETALIA
DI BPM INAYATUL MAR’AH

Tanggal : 15 september 2021


Waktu : 08.15 wib
Tempat : Univesitas nahdlatul ulama Surabaya

Identitas
Nama ibu : Ny. Y
Umur : 26 thun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Bendol merisih, Surabaya
Nama suami : Tn. S
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir luar Kota
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Bendol merisih, Surabaya
Data Subjektik
1. Alasan datang
Seorang ibu datang untuk memeriksakan genetalianya
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa genetalia ibu gatal, kemerahan dan seperti terdapat pelepuhan
yang bergerombol di daerah kemaluannya
3. Riwayat perkawinan
Ibu mengatan ini perkawinan yang pertama usia kawin 25 tahun, usia kawin suami 25
tahun dan lama menikah 3 tahun
4. Riwayat menstruasi
Menarche 12 tahun, siklus haid 21 hari, teratur, 4-5x ganti pembalut/hari. Kepuihan
bening tidak gatal dan tidak berbau, diemenorea pada awal haid.
5. Riwayat kehamilan,persalina,nifas, dan KB

Anak Tahun Jenis Di penyakit NIfas/ Keadaan bayi KB/Kontrasepsi


JK BB PB
ke persalinan persalinan tolong Laktasi

oleh
1 - - - - - - - - -

6. Riwayat kesehatan ibu


Ibu mengatakan ibu tidak pernah memiliki riwayat penyakit menulau, menahun, dan
menurun.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakn suami dan keluarga tidak pernah memepunyai penyakit menahun,
menurun dan menular.
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Ibu makan sehari 3x (nasi, laupauk, buhan buahan,ikan dan telor), minum 1,5
liter perhari (air putih)
b) Eliminasi
Ibu BAK 6-7x/hari BAB 1 minggu 1x
c) Aktifitas
Menyapu,memasak dan membersihkan rumah
d) Istirahat
Ibu istirahat siang 2 jam dan istirahat malam 8 jam
e) Personal hygine
Ibu mandi 3x sehari mengganti celana dalam 3x sehari dan cebok dari belakang
ke depan
f) Hubungan seksual
2 bulan 3x karena suami jarang di rumah bekerja sebagai supir luar kota, tidak
ada keluhan saat berhubungan seksual

Data Objektif

1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : composmentis
c) TTV
o TD: 110/80 mmhg
o Nadi: 74x/mnt
o RR: 23x/mnt
o Suhu: 37,3drjt C
2. Pemeriksaan fisik
a) Wajah: tidak pucat dan tidak odem
b) Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih,palpebra tidak oedema
c) Hidung: tidak ada pernafasan cuping hidung, dan polip
d) Mulur: mukosa bibir lembab, tidak ada carias gigi, stomatitis dan tonsillitis
e) Leher: tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
dan pembesaran kelenjaran tiroid
f) Dada: tidak ada tarikan intercoste, sura jantung lub dup tunggal
g) Genetalia : terdapat memerah, melepuh, dan terdapat bintik kemerahan di
sekitas vagina
h) Ekstremitas: atas dan bawah tidak oedema
Analisa Data

Ny Y G1P0000 UK 15 minggu

Penatalaksanaan

1. Memberi tahu hasil pemeriksaan kepeda ibu bahwa ibu terkena infeksi herpes genetalia,
ibu merasa cemas, kaget kerena khawatir dengan kehamilannya
2. Menganjurkan ibu tetap tenang, dan menghadapi keadaannya dengan piker positif, ibu
merasa sedikit tenang
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan labpratorium agar mendapatkan hasil
pemeriksaan yang lehih akurat, ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan
laboratorum
4. Memberi tahukan bahwa dirinya akan di rujuk untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ibu
mengerti dan bersedia untuk di rujuk
5. Memberi surat rujukan kepada ibu, ibu menerimanya
6. Melakukan pendokumentasian. Sudah di lakukan

Anda mungkin juga menyukai