Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari
cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang
terdapat di dalam rongga mulut, yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina
(tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil Eustachius (lateral
band dinding faring/Gerlachs tonsil)

.
Tonsil terletak dalam fosa tonsilaris diantara kedua pilar fausium dan
berasal dari in!aginasi hipoblast ditempat ini. "elanjutnya cekungan tersebut
dibagi menjadi beberapa bagian, yang akan menjadi kripta yang permanen dan
tonsil. #aringan limpoid terkumpul disekitar kripta, dan akan membentuk massa
tonsil. $ada permukaan dalam atau permukaan yang terpapar, termasuk cekungan
pada kripta dilapisi oleh mukosa. %akal tonsil timbul pada a&al kehidupan fetus,
dapat dilihat pada bulan keempat. 'ula ( mula sebagai in!aginasi sederhana dari
mukosa yang terletak diantara arkus brakial ke )) dan ke ))) pada kantung brankial
ke )). Tonsil lidah dan tonsil faring berkembang dengan cara yang sama seperti
tonsil fausium. Tampak semua tonsil tumbuh dibelakang membran faring,
sehingga semua penonjolan epitel tumbuh ke dalam jaringan ikat yang sudah ada
di sekitar saluran cerna primitif
*
.
"alah satu penyakit yang paling sering berulang pada bagian tenggorok
adalah tonsillitis kronis terutama pada usia muda. $enyakit ini terjadi disebabkan
peradangan pada tonsil oleh karena kegagalan atau ketidakesuaian pemberian
antibiotik pada penderita tonsilitis akut. +etidaktepatan terapi antibiotik pada
penderita tonsilitis akut akan merubah mikroflora pada tonsil, merubah struktur
pada kripta tonsil, dan adanya infeksi !irus menjadi faktor predisposisi bahkan
faktor penyebab terjadinya tonsilitis kronis
,,-
.

BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Identifikasi
.ama / Tn. 0
1sia / 2 tahun
#enis kelamin / 3aki4laki
$endidikan / "'5
$ekerjaan / 'ahasis&a
5lamat / #alan $erjuangan +elurahan "ukamaju $alembang
.o. 6' / 7.2-.8-
Tanggal masuk / 9 0esember *7*
2.2. Anamnesis
+eluhan utama /
6asa mengganjal pada tenggorok.
+eluhan tambahan /
6asa napas berbau.
6i&ayat $erjalanan $enyakit /
$enderita datang ke $oliklinik T:T 6". 'uhammadiyah $alembang
dengan keluhan rasa mengganjal di tenggorokan sejak kurang lebih 8 bulan
yang lalu. 6asa mengganjal di tenggorok tersebut dirasakan terus menerus
dan semakin berak sejak * minggu terakhir. $enderita juga mengeluhkan
rasa sakit, nyeri menelan, rasa kering, dan gatal pada tenggorakan serta
batuk dan demam terutama saat serangan. $enderita juga mengeluh saat
tidur sering mendengkur, rasa tercekik terkadang terbangun tiba4tiba karena
sesak napas.
+eluhan pilek, hidung tersumbat, bersin4bersin, sakit kepala serta
nyeri di daerah pipi dan rasa ada cairan yang mengalir di tenggorokan
*
disangkal oleh penderita. +eluhan nyeri telinga, berdengung, serta rasa
penuh ditelinga juga disangkal. +eluhan gangguan suara atau suara serak,
serta sulit membuka mulut juga disangkal oleh penderita. +eluhan jantung
berdebar4debar, nyeri persendian, mata merah, mata berair, gatal4gatal serta
kemerahan pada kulit juga disangkal oleh penderita. 6i&ayat merokok
diakui penderita dalam menghabiskan kurang lebih bungkus per hari.
6i&ayat $enyakit "ebelumnya
a. +eluhan penyakit yang sama dirasakan oleh penderita sejak kurang lebih
, tahun yang lalu, dirasakan hilang timbul sebanyak ,4- kali dalam
setahun terutama setelah mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau
minuman dingin serta keluhan ini hilang sendiri tanpa pengobatan.
b. 6i&ayat alergi debu, makanan tertentu serta udara dingin disangkal oleh
penderita.
c. 6i&ayat penyakit hipertensi, kencing manis, dan astma disangkal oleh
penderita.
d. 6i&ayat dira&at di rumah sakit serta melakukan operasi T:T juga
disangkal oleh penderita.
2.3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umm
+esadaran / Compos mentis
Tekanan darah / ,7/27 mm:g
.adi / ;* </menit
$ernapasan / ** </menit
"uhu / ,8,2
7
C
%erat badan / =9 kg
,
Stats !enera"is
4 Ke#a"a / normocephali, &ajah simetris
'ata / konjungti!a anemis (4)/(4), sklera ikterik (4)/(4)
4 Le$er / pembesaran +>% (4)
4 %$&raks
$aru
a) )nspeksi / simetris, retraksi interkosta (4)/(4)
b) $alpasi / !okal fremitus de<tra ? sinistra
c) $erkusi / sonor pada semua lapang paru
d) 5uskultasi / !esikular (@)/(@) normal, &heeAing (4)/(4), ronki (4)/(4)
#antung
a) )nspeksi / tidak tampak iktus kordis
b) $alpasi / teraba iktus kordis pada )C" )B linea mid aksilaris
anterior sinistra
c) $erkusi /
%atas atas / )C" )) linea midkla!ikularis sinistra
%atas kanan / )C" )B ( B linea parasternalis de<tra
%atas kiri / )C" B linea mid aksilaris anterior sinistra
d) 5uskultasi / "/"* reguler, gallop (4), murmur (4)
4 A'd&men
)nspeksi / datar, lemas
$alpasi / teraba massa (4), pembesaran hepar4lien (4)
$erkusi / timpani
5uskultasi / %1 (@) normal
4 Ekstremitas
a) "uperior / akral hangat, deformitas (4)/(4), gangguan fungsi dan
gerak (4)/(4)
b) )nferior / akral hangat, deformitas (4)/(4), gangguan fungsi dan
gerak (4)/(4)
-
'. Pemeriksaan K$ss
( Pemeriksaan %e"in)a
Pemeriksaan Kanan Kiri
%entuk daun telinga .ormal, deformitas (4) .ormal, deformitas (4)
+elainan kongenital Tidak ada Tidak ada
6adang, tumor Tidak ada Tidak ada
.yeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
.yeri penarikan daun
telinga
Tidak ada Tidak ada
+elainan pre4, infra4,
retroaurikular
Tidak ada Tidak ada
6egio mastoid Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
'eatus aurikular
ekstrerna
3apang, serumen (4) 3apang, serumen (4)
'embran timpani
)ntak, hiperemis (4),
edema (4), refleks cahaya
(@) arah jam 9
)ntak, hiperemis (4),
edema (4), refleks cahaya
(@) arah jam =
( Pemeriksaan Hidn) dan Sins Paranasa"
Pemeriksaan Kanan Kiri
%entuk hidung .ormal, deformitas (4) .ormal, deformitas (4)
Tanda peradangan
:iperemis (4), panas (4),
nyeri (4), bengkak (4)
:iperemis (4), panas (4),
nyeri (4), bengkak (4)
Bestibulum :iperemis (4), sekret (4) :iperemis (4), sekret (4)
Ca!um nasi
3apang, edema (4),
hiperemis (4)
3apang, edema (4),
hiperemis (4)
+onka inferior Eutrofi Eutrofi
'eatus nasi inferior Eutrofi Eutrofi
+onka medius Eutrofi Eutrofi
"eptum nasi 0e!iasi (4) 0e!iasi (4)
$asase udara :ambatan (4) :ambatan (4)
0aerah sinus frontalis
Tidak ada kelainan,
nyeri tekan (4)
Tidak ada kelainan,
nyeri tekan (4)
0aerah sinus
maksilaris
Tidak ada kelainan,
.yeri tekan (4)
Tidak ada kelainan,
.yeri tekan (4)
9
( Pemeriksaan %en))&r&k
!am'ar 2.1. %eman t&nsi" #ada kass.
Pemeriksaan Kanan Kiri
0inding pharyn< :iperemis (@), granular (4) :iperemis (@), granular (4)
5rkus pharyn<
"imetris, hiperemis (@),
edema (4)
"imetris, hiperemis (@),
edema (4)
Tonsil
T,/T,, hiperemis (@),
permukaan mukosa tidak
rata, granular (@), kripta
melebar (@), detritus (@),
perlengketan (4)
T,/T,, hiperemis (@),
permukaan mukosa tidak
rata, granular (@), kripta
melebar (@), detritus (@),
perlengketan (4)
1!ula
3etak di tengah,
hiperemis (4)
3etak di tengah,
hiperemis (4)
>igi >igi geligi lengkap, caries (4)
3ain4lain
6adang ginggi!a (4), mukosa pharyn< tenang,
post nasal drip (4)
2.*. Pemeriksaan Penn+an)
$emeriksaan 3aboratorium 0arah
4 :emoglobin / 9,8 gr/dl
4 3eukosit / =.,77 /cm
*
4 3aju Endap 0arah / 2 mm/jam
4 0iff. Count / ,/7/7/-2/-/2 (shift to the right)
4 Cloting Time / =C
4 %leeding Time / *C
+esan / kemungkinan terdapat infeksi kronik
2.,. Resme
8
$enderita, laki4laki usia 2 tahun datang dengan keluhan rasa
mengganjal di tenggorokan sejak kurang lebih 8 bulan yang lalu. 6asa
mengganjal di tenggorok tersebut dirasakan terus menerus dan semakin
berak sejak * minggu terakhir. $enderita juga mengeluhkan rasa sakit, nyeri
menelan, rasa kering, dan gatal di tenggorok serta batuk dan demam
terutama pada saat serangan. $enderita juga mengeluh saat tidur sering
mendengkur, rasa tercekik terkadang terbangun tiba4tiba karena sesak napas.
+eluhan pilek, hidung tersumbat, bersin4bersin, sakit kepala serta nyeri di
daerah pipi dan rasa ada cairan yang mengalir di tenggorokan disangkal oleh
penderita. +eluhan nyeri telinga, berdengung, serta rasa penuh ditelinga
juga disangkal. +eluhan gangguan suara atau suara serak, serta sulit
membuka mulut juga disangkal oleh penderita. +eluhan jantung berdebar4
debar, nyeri persendian, mata merah, mata berair, gatal4gatal serta
kemerahan pada kulit juga disangkal oleh penderita. 6i&ayat merokok
diakui penderita dalam menghabiskan kurang lebih bungkus per hari.
+eluhan penyakit yang sama dirasakan oleh penderita sejak kurang lebih ,
tahun yang lalu, dirasakan hilang timbul sebanyak ,4- kali dalam setahun
terutama setelah mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau minuman
dingin serta keluhan ini hilang sendiri tanpa pengobatan. 6i&ayat alergi
debu, makanan tertentu serta udara dingin disangkal oleh penderita. 6i&ayat
penyakit hipertensi, kencing manis, dan astma disangkal oleh penderita.
6i&ayat dira&at di rumah sakit serta melakukan operasi T:T juga disangkal
oleh penderita.
%erdasarkan hasil pemeriksaan fisik generalis ditemukan dalam batas
normal. %erdasarkan hasil pemeriksaan fisik khusus ditemukan pada
pemeriksaan tenggorok dinding pharyn< hiperemis (@)/(@)D tonsil T,/T,,
hiperemis (@)/(@), permukaan mukosa tidak rata, granular (@), kripta
melebar (@)/(@), detritus (@)/(@), perlengketan (4).
2.- Dia)n&sis Bandin)
=
a. Tonsilitis kronis
b. 5denoiditis kronis
2... Dia)n&sis Ker+a
Tonsilitis kronis
2./. Us"an Pemeriksaan Penn+an)
$emeriksaan laboratorium berupa kultus dan uji resistensi kuman dari
sediaan apus tonsil untuk mengetahui kuman penyebab.
2.0. Penata"aksanaan
a. .on 'edikamentosa
4 #aga kebersihan mulut.
4 'akan makanan lunak selama kurang lebih minggu.
4 'akan makanan bergiAi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
mempercepat proses penyembuhan.
4 :indari makanan pedas dan berminyak.
4 +ontrol post operatif ke poliklinik T:T.
b. 'edikamentosa
4 )BE0 63 gtt FF/mnt
4 )nj. 5mpicilin * < gr per )B
4 $ro tonsilektomi de<tra et sinistra
2.11. Pr&)n&sis
a. Guo ad !itam / ad bonam
b. Guo ad fungsionam / dubia ad bonam
c. Guo ad sanationam / ad bonam

2.11. F&""&2 U# P&st %&nsi"ekt&mi
2
$asien dilakukan tindakan operasi pada tanggal 7= 0esember *7*
pukul 7=.77 W)%.
a. #umat / 7= 0esember *7* / ,.77 W)%
S'+ektif O'+ektif Assesment Ren3ana %era#i
4 .yeri setelah
operasi
4 0arah masih
terasa
mengalir
4ita" Si)n
T0 / 97/;7 mm:g
. / ;2 </menit
66 / * </menit
Temp ,8,;
7
C
Pemeriksaan K$ss
%en))&r&k
4 3uka operasi tenang
4 $erdarahan (@) aktif
$ost
Tonsilektomi
ec. Tonsilitis
+ronik
4 )BE0 63 / 09 ?
/ , gtt FF/mnt
@ drip +etorolac
* < ,7 mg
4 )nj. 5mpicilin
* < gr per )B
4 )nj. 5sam
Trane<amat * <
977 mg per )B
4 0iet es krim dan
bubur saring
b. "abtu / 72 0esember *7* / 7=.,7 W)%
S'+ektif O'+ektif Assesment Ren3ana %era#i
4 .yeri setelah
operasi
4 0arah tidak
lagi terasa
mengalir
4ita" Si)n
T0 / -7/;7 mm:g
. / ;* </menit
66 / * </menit
Temp ,8,2
7
C
Pemeriksaan K$ss
%en))&r&k
4 3uka operasi tenang
4 $erdarahan (@) tidak
aktif
$ost
Tonsilektomi
ec. Tonsilitis
+ronik :ari
4 )BE0 63 / 09 ?
/ , gtt FF/mnt
@ drip +etorolac
* < ,7 mg
4 5mo<icilin tab ,
< 977 mg per oral
4 5sam 'efenamat
tab , < 977 mg
per oral
4 0iet es krim dan
bubur saring
4 6encana pulang
BAB II
;
PE5BAHASAN
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari
cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang
terdapat di dalam rongga mulut, yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina
(tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil Eustachius (lateral
band dinding faring/Gerlachs tonsil)

.
$ada kasus ini didapatkan Tn. 0, 2 tahun, datang dengan keluhan rasa
mengganjal di tenggorokan sejak kurang lebih 8 bulan yang lalu. 6asa mengganjal
di tenggorok tersebut dirasakan terus menerus dan semakin berak sejak * minggu
terakhir. $enderita juga mengeluhkan rasa sakit, nyeri menelan, rasa kering, dan
gatal di tenggorok serta batuk dan demam terutama pada saat serangan. $enderita
juga mengeluh saat tidur sering mendengkur, rasa tercekik terkadang terbangun
tiba4tiba karena sesak napas. +eluhan pilek, hidung tersumbat, bersin4bersin, sakit
kepala serta nyeri di daerah pipi dan rasa ada cairan yang mengalir di tenggorokan
disangkal oleh penderita. +eluhan nyeri telinga, berdengung, serta rasa penuh
ditelinga juga disangkal. +eluhan gangguan suara atau suara serak, serta sulit
membuka mulut juga disangkal oleh penderita. +eluhan jantung berdebar4debar,
nyeri persendian, mata merah, mata berair, gatal4gatal serta kemerahan pada kulit
juga disangkal oleh penderita. 6i&ayat merokok diakui penderita dalam
menghabiskan kurang lebih bungkus per hari. +eluhan penyakit yang sama
dirasakan oleh penderita sejak kurang lebih , tahun yang lalu, dirasakan hilang
timbul sebanyak ,4- kali dalam setahun terutama setelah mengkonsumsi
gorengan, makanan pedas atau minuman dingin serta keluhan ini hilang sendiri
tanpa pengobatan. 6i&ayat alergi debu, makanan tertentu serta udara dingin
disangkal oleh penderita. 6i&ayat penyakit hipertensi, kencing manis, dan astma
disangkal oleh penderita. 6i&ayat dira&at di rumah sakit serta melakukan operasi
T:T juga disangkal oleh penderita.
%erdasarkan hasil pemeriksaan fisik generalis ditemukan dalam batas
normal. %erdasarkan hasil pemeriksaan fisik khusus ditemukan pada pemeriksaan
tenggorok dinding pharyn< hiperemis (@)/(@)D tonsil T,/T,, hiperemis (@)/(@),
7
permukaan mukosa tidak rata, granular (@), kripta melebar (@)/(@), detritus (@)/
(@), perlengketan (4).
%erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka diagnosis pasien ini
adalah tonsilitis kronik.
%a'e" 3.1. Anamnesis se3ara te&ri dan kass.
Anamnesis
%e&ri Kass
4 "ering pada usia 947 tahun dan
de&asa muda 94*9 tahun
4 3ebih sering pada pria
4 Eaktor predisposisi/ rangsangan
menahun rokok, beberapa jenis
makanan, higiene mulut yang
buruk, pengaruh cuaca, kelelahan
fisik, pengobatan yang tidak
adekuat.
4 +eluhan rasa mengganjal di
tenggorok, kering tenggorok, napas
berbau.
4 $emeriksaan fisik ditemukan
pembesaran tonsil T*4T-,
hiperemis, permukaan tidak rata,
granular (@), kripta melebar,
detritus (4)/(@), perlengketan (4)/(@)
4 0e&asa muda 2 tahun
4 $ria
4 6i&ayat merokok sekitar bungkus
per hari, belum pernah diobati.
4 'engeluh mengganjal di tenggorok
tersebut dirasakan terus menerus,
rasa sakit, nyeri menelan, rasa
kering, dan gatal di tenggorok serta
batuk dan demam terutama pada saat
serangan, saat tidur sering
mendengkur, rasa tercekik terkadang
terbangun tiba4tiba karena sesak
napas.
4 $emeriksaan fisik/ dinding pharyn<
hiperemis (@)/(@)D tonsil T,/T,,
hiperemis (@)/(@), permukaan
mukosa tidak rata, granular (@),
kripta melebar (@)/(@), detritus (@)/
(@), perlengketan (4).
%erdasarkan kedua data tersebut, maka mengarah ke tonsilitis kronik.
+emudian dilakukan pemeriksaan penunjang tambahan berupa pemeriksaan
laboratorium hematologi dengan ditemukan diff. count ,/7/7/-2/*16/ (shift to the
right) dengan kesan menandakan adanya infeksi kronik yang berkemungkinan
disebabkan oleh tonsilitis tersebut sehingga diagnosis tonsilitis kronik ini lebih
kuat.

%a'e" 3.2. Dia)n&sis 'andin)


Dia)n&sis Bandin)
%e&ri %&nsi"itis Kr&nik Aden&iditis Kr&nik
Definisi $eradangan kronik atau
berulang pada tonsil
palatina (massa yang terdiri
dari jaringan limfoid yang
terletak di dalam fossa
tonsil).
$eradangan kronik atau
berulang pada adenoid
(massa yang terdiri dari
jaringan limfoid pada
dinding posterior
nasofaring)
4 "ering pada usia 947
tahun dan de&asa muda
94*9 tahun
4 3ebih sering pada pria
4 Eaktor predisposisi/
rangsangan menahun
rokok, beberapa jenis
makanan, higiene mulut
yang buruk, pengaruh
cuaca, kelelahan fisik,
pengobatan yang tidak
adekuat.
4 +eluhan rasa mengganjal
di tenggorok, kering
tenggorok, napas berbau.
4 "ering pada bayi dan
anak karena seharusnya
kelenjar ini secara
spontan mengalami
resolusi sehingga
menghilang pada usia
24*7 tahun
4 0apat terjadi pada pria
maupun &anita
4 faktor predisposisi/
sering terjadi infeksi
saluran napas bagian
atas sehingga timbul
sumbatan koana dan
sumbatan tuba
eustachius.
4 +eluhan/ sering pilek,
sering sakit kepala,
batuk yang sukar
sembuh, telinga sering
berdengung dan terasa
penuh, gangguan tidur,
tidur ngorok,
pertumbuhan fisik
berkurang
Pemeriksaan fisik $embesaran tonsil T*4T-,
hiperemis, permukaan tidak
rata, granular (@), kripta
melebar, detritus (4)/(@),
perlengketan (4)/(@)
Easies adenoid, faring
hiperemis, rinoskopi
anterior / palatum mole
penomen (4) atau terbatas
%erdasarkan diagnosis banding, maka pasien ini ditegakkan diagnosis
sebagai tonsilitis kronik.
*
%a'e" 3.3. Penata"aksanaan 'erdasarkan te&ri dan kass.
Penata"aksanaan
%e&ri Kass
4 Terapi lokal ditujukan pada higiene
mulut dengan berkumur atau obat
hisap.
4 )ndikasi tonsilektomi
a. "erangan tonsilitis lebih dari tiga
kali per tahun &alaupun telah
mendapatkan terapi yang adekuat.
b. Tonsil hipertrofi yang
menimbulkan mal oklusi gigi dan
menyebabkan gangguan
pertumbuhan orofasial.
c. "umbatan jalan napas yang
berupa hipertrofi tonsil dengan
sumbatan jalan napas, sleep
apnea, gangguan menelan,
gangguan berbicara, dan cor
pulmonale.
d. 6initis dan sinusitis yang kronik,
peritonsilitis, abses peritonsilitis
yang tidak berhasil hilang dengan
pengobatan.
e. .apas bau yang tidak berhasil
dengan pengobatan.
f. Tonsilitis berulang yang
disebabkan oleh bakteri grup A
Streptococcus Hemoliticus.
g. :ipertrofi tonsil yang dicurigai
adanya keganasan.
h. Htitis media efusi atau otitis
media supuratif.
.on 'edikamentosa
4 #aga kebersihan mulut.
4 'akan makanan lunak selama
kurang lebih minggu.
4 'akan makanan bergiAi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan
mempercepat proses penyembuhan.
4 :indari makanan pedas dan
berminyak.
4 +ontrol post operatif ke poliklinik
T:T.
'edikamentosa
4 )BE0 63 gtt FF/mnt
4 )nj. 5mpicilin * < gr per )B
4 $ro tonsilektomi de<tra et sinistra
$rognosis pada pasien ini adalah bonam, namun dubia ad bonam untuk
fungsi dari tonsil palatina sebagai barier pertahanan pertama dari infeksi yang
berasal dari luar. .amun fungsi masih dapat digantikan oleh barier lainnya.
BAB I4
%IN7AUAN PUS%AKA
,
*.1. %&nsi"
Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang
oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya
9
.
Terdapat , macam tonsil, yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil
palatina, dan tonsil lingual yang ketiga4tiganya membentuk lingkaran yang
disebut cincin Waldeyer. Tonsil palatina yang biasanya disebut tonsil saja
terletak di dalam fossa tonsil. $ada kutub atas tonsil seringkali ditemukan
celah intratonsil yang merupakan sisa kantong faring yang kedua. +utub
ba&ah tonsil biasanya melekat pada dasar lidah. $ermukaan medial tonsil
bentuknya beraneka ragam dan mempunyai celah yang disebut kriptus.
Epitel yang melapisi tonsil ialah epitel skuamosa yang juga meliputi kriptus.
0i dalam kriptus biasnaya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas,
bakteri, dan sisa makanan. $ermukaan lateral tonsil melekat erat pada fasia
faring yang sering juga disebut kapsul tonsil. +apsul ini tidak melekat erat
pada otot faring sehingga mudah dilakukan diseksi pada tonsilektomi
9
.
!am'ar *.1. Anat&mi t&nsi" tam#ak dari #&t&n)an media" sa)ita"is
-
.
Tonsil mendapat dapat dari a. palatina minor, a. palatina asedens,
cabang tonsil a. maksila eksterna, a. faring asendens, dan a. lingual dorsal.
Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh
-
ligamentum glosoepiglotika. 0i garis tengah, di sebelah anterior massa ini
terdapat foramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papila
sirkum!alata. Tempat ini kadang4kadang menunjukkan penjalaran duktus
tiroglosus dan secara klinik merupakan tempat penting bila ada massa tiroid
lingual (lingual thyroid) atau krista duktus tiroglosus
9
.
*.2. %&nsi"itis
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian
dari cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa
yang terdapat di dalam rongga mulut, yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil
palatina (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil
Eustachius (lateral band dinding faring/Gerlachs tonsil)

.
$enyebaran infeksi melalui udara (air bone droplets), tangan, dan
ciuman. 0apat terjadi pada semua umur, terutama pada anak

.
5. Tonsilitis +ronik
Eaktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik ialah rangsangan
yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang
buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut
yang tidak adekuat. +uman penyebabnya sama dengan tonsilitis akut,
tetapi kadang4kadang kuman berubah menjadi kuman golongan >ram
negatif

.
B. $atologi Tonsilitis +ronik
+arena proses radang berulang yang timbul maka selain epitel
mukosa juga jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses
penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut yang akan
mengalami pengerutan sehingga kripta melebar. secara klinik kripta ini
tampak diisi oleh detritus. proses berjalan terus sehingga menembus
kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan di
sekitar fossa tonsilaris. $ada anak proses ini disertai dengan pembesaran
kelenjar limfa submandibula

.
9
C. >ejala dan Tanda Tonsilitis +ronik
$ada pemeriksaan tampak tonsil membesar dengan permukaan
yang tidak rata, kriptus melebar, dan beberapa kripta terisi oleh detritus.
6asa ada yang mengganjal di tenggorok, dirasakan kering di tenggorok,
dan napas berbau

.
!am'ar *.2. Ska"a #eni"aian t&nsi" $i#ertr&fi
.
.
(7) Tonsil sepenuhnya dalam fossa tonsil.
() Tonsil menempati kurang dari *9I dari dimensi lateral orofaring
yang diukur antara pilar anterior tonsil.
(*) Tonsil menempati kurang dari 97I dari dimensi lateral orofaring.
(,) Tonsil menempati kurang dari =9I dari dimensi lateral orofaring.
(-) Tonsil menempati =9I atau lebih dari dimensi lateral orofaring.
0. Terapi Tonsilitis +ronik
Terapi lokal ditunjukan pada higiene mulut dengan berkumur atau
obat isap

.
E. +omplikasi Tonsilitis +ronik
6adang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah
sekitarnya berupa rinitis kronik, sinusitis, atau otitis media secara
perkontinuitatum. +omplikasi jauh terjadi secara hematogen atau
limfogen dan dapat timbul endokarditis, artritis, miositis, nefritis, u!eitis,
iridosiklitis, dermatitis, pruritus, urtikaria, dan furunkulosis

.
8
Tonsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau
kronik, gejala sumbatan serta kecurigaan neoplasma

.
E. )ndikasi Tonsilektomi
The American Academy of Otolaryngology Head and Nec
Surgery !linical "ndicators !ompendium tahun ;;9 menetapkan

/
. "erangan tonsilitis lebih dari tiga kali per tahun &alaupun telah
mendapatkan terapi yang adekuat.
*. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan mal oklusi gigi dan menyebabkan
gangguan pertumbuhan orofasial.
,. "umbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan
jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara, dan
cor pulmonale.
-. 6initis dan sinusitis yang kronik, peritonsilitis, abses peritonsilitis
yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan.
9. .apas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
8. Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A Streptococcus
Hemoliticus.
=. :ipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
2. Htitis media efusi atau otitis media supuratif.
DAF%AR PUS%AKA
=
. 6usmarjono, "oepardi E5. *77=. Tonsilitis. 0alam/ "oepardi E5., dkk
(editor). %uku 5jar )lmu +esehatan Telinga :idung Tenggorok +epala J
3eher. %alai $enerbit E+1), #akarta, )ndonesia, hal. **4**9.
*. 5&an K., :ussain 5., %ashir :. *77;. "tatistical 5nalysis of Ear, .ose, and
Throat (E.T) 0iseases in $aediatric $opulation at $)'", )slamabad/ 7 Lears
E<perience. #ournal 'edical "cient, = (*)/ ;*4;-.
,. 0ias E$., 6ocha '3., Cal!albo 'H., 5morim 3'. *77;. 0etection of
Epstein4%arr Birus in 6ecurrent Tonsilitis. %raAil #ournal Htolaryngology, =9
()/ ,74,-.
-. +urien '., "heelan ".. *77,. Eine .eedle 5spiration )n Chronic Tonsillitis.
6ealiable and Balid 0iagnostic Test #ournal of 3aryngology and Htology, =
/ ;=, ( ;=9
9. 6usmarjono, :ermani %. *77=. Hdinofagia/ Tonsil. 0alam/ "oepardi E5.,
dkk (editor). %uku 5jar )lmu +esehatan Telinga :idung Tenggorok +epala J
3eher. %alai $enerbit E+1), #akarta, )ndonesia, hal. *-.
8. 'iller 6#. *77;. :ead and .eck Cancer )mage and 5natomy/ Eauces, 'edial
"agittal Bie&, (http///&&&.aboutcancer.com/, diunduh * 0esember *7*D
7/7*).
=. Chan #., Edman #C., +oltai $#. *77-. Hbstructi!e "leep 5pnea in Children.
5merican Eamily $hysician, 8; (9)/ -=499, (http///aafp.com/, diunduh *
0esember *7*D 7/*).
2

Anda mungkin juga menyukai