Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. UMUM
Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam
kondisi tarik, umumnya nilai kuat tariknya (8-14) % dari kuat tekannya. Karena
memiliki kapasitas tarik yang rendah, retak lentur beton terjadi pada tahapan
aal pembebanan. !ntuk mengurangi atau men"egah berkembangnya retak
tersebut, dapat dilakukan dengan pemberian gaya konsentris atau eksentris
dalam arah longitudinal elemen struktural.
#emberian gaya konsentris atau eksentris bertujuan untuk men"egah
berkembangnya retak, yaitu dengan "ara mengurangi tegangan tarik pada
tumpuan dan daerah kritis pada saat kondisi beban kerja, sehingga dapat
meningkatkan kapasitas lentur, geser dan torsional penampang struktur tersebut.
#enampang dapat berperilaku elastis dan hampir semua kapasitas beton yang
memikul tekan dapat se"ara e$ekti$ diman$aatkan di seluruh tinggi penampang
beton pada saat semua beban bekerja di struktur tersebut.
%aya longitudinal yang diterapkan dalam uraian di atas disebut GAYA
PRATEGANG, yaitu gaya tekan yang memberikan prategangan pada
penampang di sepanjang bentang elemen struktur sebelum beban mati dan
beban hidup horisontal transient bekerja.
Besar dan jenis pemberian gaya prategang, ditentukan berdasarkan &
1. 'enis sistem yang dilaksanakan
(. #anjang bentang
). Kelangsingan yang dikehendaki
I.2. SEJARAH BETON PRATEGANG
*alnya, penggunaan kaat baja kuat normal tetapi tidak berhasil
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
#ada tahun 1,(8, -ugene .reyssinet menggunakan kaat baja berkekuatan
dan berdaktilitas tinggi untuk mengatasi kehilangan prategang dan berhasil
#ada tahun 1,)8, -. /oyer mngembangkan teknik pratarik (pretensioning)
0ejak tahun 1,12, konsep struktur beton prategang berkembang dengan
pesatnya.
I.3. PRINSIP DASAR PRATEGANG
*kibat gaya prategang diberikan se"ara longitudinal di sepanjang atau
sejajar dengan sumbu komponen struktur, maka prinsip-prinsip prategang
dikenal sebagai pemberian prategang linier.
#emberian tegangan melingkar, yang digunakan dalam "erobong reaktor nuklir,
pipa dan tanki "airan, pada dasarnya mengikuti prinsip-prinsip dasar yang sama
dengan pemberian prategang linier. 3egangan melingkar pada struktur silindris,
menetralisir tegangan tarik di serat luar dari permukaan kur4ilinier yang
disebabkan oleh tekanan kandungan internal.
Gamar I.1. Prin!i"#"rin!i" $a!ar "rat%&an&
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
Berdasarkan %ambar 5.1, dapat dijelaskan se"ara mendasar aksi pemberian
prategang pada kedua jenis sistem struktural dan respon tegangan yang
dihasilkan. #ada bagian (a), blok-blok beton bekerja bersama sebagai sebuah
balok akibat pemberian gaya prategang tekan P yang besar. +eskipun mungkin
blok-blok tersebut tergelin"ir dan dalam arah 4ertikal mensimulasikan kegagalan
gelin"ir geser, akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian. /al ini disebabkan
adanya gaya longitudinal P.
6engan "ara yang sama, papan-papan kayu di dalam bagian (") kelihatannya
dapat terpisah satu sama lain akibat dari adanya tekanan radial internal yang
bekerja padanya. *kan tetapi, karena adanya prategang tekan yang diberikan
oleh pita logam sebagai bentuk dari pemberian prategang melingkar, papan-
papan tersebut tetap menyatu.
I.'. (ONSEP DASAR TEGANGAN PADA BETON PRATEGANG
%aya prategang P yang memenuhi kondisi geometri dan pembebanan
tertentu untuk suatu elemen, dapat ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip
mekanika dan hubungan tegangan-regangan serta terkadang dilakukan
penyederhanaan yang mengasumsikan diasumsikan bersi$at homogen dan
elastis.
Ketidakmampuan beton dalam menahan tegangan tarik se"ara e$ekti$ digantikan
oleh gaya tekan pada tendon prategang. 3endon adalah suatu unsur yang
direntangkan yang dipakai dalam komponen struktur beton untuk memberi gaya
prategang pada beton tersebut. !mumnya, material yang digunakan sebagai
tendon adalah kaat (wire), untaian kaat (strand) dan batang baja (bar).
+aterial-material tersebut terbuat dari baja berkekuatan tarik tinggi.
I.'.1. T%&an&an N)rmal $an *%ntur
1. T%&an&an N)rmal
#ada gambar 5.(, digambarkan suatu balok persegi panjang dengan tumpuan
sederhana yang mengalami gaya prategang # konsentris.
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
Gamar I.2. Di!triu!i t%&an&an a+iat &a,a "rat%&an& "a$a t%n$)n
+)n!%ntri+
6ari gambar di atas terlihat baha tegangan tekan di penampang balok tersebut
seragam dan mempunyai intensitas sebesar &
*
#
$ =
dimana & f & 3egangan
A & 7uas penampang balok (b x h )
P & %aya tekan konsentris

2. T%&an&an *%ntur
*pabila suatu balok persegi panjang dengan tumpuan sederhana yang
mengalami gaya prategang P konsentris dan beban trans4ersal di sepanjang
balok (lihat %ambar 5.)), maka akan menimbulkan momen M di tengah bentang.

Gamar I.3. Di!triu!i t%&an&an a+iat &a,a "rat%&an& $an %rat !%n$iri
"a$a t%n$)n +)n!%ntri+
Besar tegangan yang terjadi sebagai berikut &
I
Mc
A
P
f
t
=
I
Mc
A
P
f
b
+ =
dimana & f
t
& 3egangan di serat atas
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
f
b
& 3egangan di serat baah
c & 3itik Berat, H8( untuk penampang persegi panjang
I & +omen 5nersia Bruto penampang

3
12
1
bh
6ari persamaan diatas terlihat baha tegangan tekan prategang
A
P
akan
mengurangi tegangan lentur tarik
I
Mc
sebesar yang dikehendaki dalam desain,
kemungkinan dapat sampai tarik hilang sama sekali (bahkan sampai menjadi
tekan), atau tarik masih ada sampai yang diperkenankan dalam peraturan.
1.'.2. Si-at E+!%ntri!ita! (a%l Prat%&an&
#enempatan tendon prategang se"ara eksentris dibaah sumbu netral di
tengah bentang, bertujuan untuk menimbulkan tegangan tarik akibat prategang di
serat atas penampang seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.4 dan 59.1.
Gamar I.'. Di!triu!i t%&an&an a+iat &a,a "rat%&an& "a$a t%n$)n
%+!%ntri+
Gamar I... Di!triu!i t%&an&an a+iat &a,a "rat%&an& $an %rat !%n$iri
"a$a t%n$)n %+!%ntri+
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
*pabila tendon diletakkan pada eksentrisitas e dari pusat berat beton (garis cgc),
maka timbul momen Pe dan besar tegangan di tengah bentang adalah &
I
c M
I
c Pe
A
P
f
t
+ =
I
c M
I
c Pe
A
P
f
b
=
dimana & f
t
& 3egangan di serat atas
f
b
& 3egangan di serat baah
c & 3itik berat, H8( untuk penampang persegi panjang
I
g
& +omen inersia penampang
Karena penampang tumpuan balok tidak memikul momen akibat beban luar
trans4ersal, maka terjadinya tegangan serat tarik yang besar pada serat atas
balok akibat adanya gaya prategang eksentris. !ntuk membatasi tegangan
seperti itu, pro$il eksentrisitas tendon prategang (garis cgc), dibuat lebih ke"il
pada penampang tumpuan daripada pada penampang tengah bentang, atau
tidak ada sama sekali, atau mungkin eksentrisitas tersebut negati$ yang berarti di
atas garis cgc.
1.'.3. Di&ram T%&an&an#R%&an&an
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
Ta%l I.1. P%ran$in&an T%&an&an R%&an&an antara B%t)n B%rtulan&
$%n&an Prat%&an&
I... P%ran$in&an B%t)n B%rtulan& $%n&an Prat%&an&
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
Ta%l I.2. P%ran$in&an Si-at $an P%rila+u Mat%rial antara B%t)n B%rtulan&
$%n&an B%t)n Prat%&an&
N). P%r%$aan B%t)n Prat%&an& B%t)n B%rtulan&
1. Kuat 3arik 3egangan permanen
diberikan sebelum seluruh
beban mati dan hidup
bekerja, supaya tegangan
tarik netto yang ditimbulkan
oleh beban-beban tersebut
dapat dikurangi.
6apat diabaikan
(. 3ulangan Baja Baja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan gaya
prategang se"ara akti$
memberi beban aal pada
komponen struktur, sehingga
memungkinkan terjadinya
pemulihan retak dan de$leksi
3idak memberikan gaya
dari dirinya pada
komponen struktur
tersebut.
I./. (%untun&an $an (%ru&ian B%t)n Prat%&an&
I./.1. (%untun&an B%t)n Prat%&an&
1. Keadaan bebas retak men"egah terjadinya korosi pada tulangan baja.
(. +engurangi ke"enderungan terjadinya retak-retak miring.
). Komponen struktur memiliki kekakuan yang lebih kaku, sehingga elemen
struktur dapat dibuat lebih langsing.
4. #enggunaan tendon yang melengkung menimbulkan komponen gaya 4ertikal
yang membantu memikul geser.
I./.2. (%ru&ian B%t)n Prat%&an&
1. #enggunaan bahan-bahan bermutu tinggi mengakibatkan harga satuan
pekerjaan menjadi tinggi.
(. #ekerjaan struktur beton prategang menuntut ketelitian kerja yang lebih tinggi
dan pengaasan yang lebih ketat.
I.0. Gamar#Gamar
1.0.1. C)nt)1 Pr)$u+ B%t)n Prat%&an&
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
1.0.2. C)nt)1 C%ta+an Pr)$u+ B%t)n Prat%&an&
Du$u+an r%l
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
Sheet Pile
1.0.3. P%nam"an& Bal)+ I Prat%&an&
1.0.'. P%nam"an& Bal)+ H)ll)2 Prat%&an&
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG
1.0... P%nulan&an "a$a Bal)+ Prat%&an&
#usat #engembangan Bahan *jar - !+B Ria Catur Yulianti ST.MT
BETON PRATEGANG

Anda mungkin juga menyukai