Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN KELAS

A. DESKRIPSI PERATURAN KELAS


Peraturan adalah sebuah tata tertib yang harus di patuhi. dan mengenakan sangsi atau
hukuman bagi yang melanggar. Peraturan bertujuan untuk menjadi beraturan secara struktur
maupun sistematika dari suatu proses yang dijalani secara teratur dan berstruktur.
Kelas dalam sebuah sekolah adalah lembaga masyarakat terkecil dimana para siswa belajar
untuk berinteraksi satu sama lain juga dengan guru yang menjadi penanggung jawab kelas
tersebut. Sebuah kelas yang berfungsi membutuhkan peraturan. Peraturan tersebut tidak
dimaksudkan untuk membatasi gerak siswa namun sebagai penjelas ekspektasi tingkah laku atau
perilaku semua anggota kelas tersebut. Peraturan kelas berlaku kepada semua anggota kelas,
termasuk guru yang ada di dalam kelas tersebut.
Peraturan di dalam proses belajar mengajar di kelas sangat mutlak diperlukan.
Keberhasilan proses pembelajaran bahkan bergantung pada mampu tidaknya guru sebagai
manajer kelas yang bertugas memberikan contoh sekaligus menjadi individu yang konsisten
dalam menerapkan peraturan.
Agar peraturan kelas tersebut menjadi milik bersama maka harus dibahas bersama pula.
Siswa dan guru perlu duduk bersama-sama membahas apa harapan dari semua warga kelas agar
kelasnya bisa produktif sepanjang tahun. Warga kelas perlu membahas nilai hidup bersama yang
merupakan pengikat antar warga kelas agar semua kegiatan kelas bisa berlangsung dengan aman,
nyaman dan menyenangkan bagi semua.
Kapan sebaiknya peraturan dibuat dan diberlakukan? Jawabannya adalah di hari pertama
saat tahun ajaran baru dimulai. Jika tidak, maka kelas akan berjalan tanpa peraturan. Seperti
halnya dalam kehidupan nyata, sebuah komunitas yang berjalan tanpa peraturan akan
menyebabkan kekacauan dan membuat warga yang hidup didalamnya merasa tidak nyaman
dalam beraktivitas
Di hari pertama tahun ajaran setelah anda memperkenalkan diri, segera libatkan anak
untuk membuat peraturan kelas. Biasanya yang akan terjadi, anak akan muncul dengan banyak
sekali ide mengenai peraturan kelas misalnya jangan menyakiti teman, tidak mencorat-coret
kelas, tidak berteriak-teriak di dalam kelas dan lain-lain yang isinya cenderung sama dan senada.
Anda bisa meringkas kemudian menyatukannya menjadi lima garis besar peraturan kelas.
Peraturan yang terlalu banyak akan susah diingat dan mudah dilupakan. Dengan melibatkan
siswa dalam proses pembuatan peraturan anda sudah mengusahakan kelas anda menjadi kelas
yang demokratis.
Guru dalam hal ini tidak menjadi penguasa yang berhak menentukan segalanya. Sebuah
peraturan yang dibuat bersama seluruh elemen kelas akan mempermudah guru dalam mengatur
kelas serta mengingatkan mereka yang melanggar. Prinsip terbesar dalam membuat peraturan
didalam kelas adalah perlakukan orang lain sebagaimana anda imgin diperlakukan oleh orang
lain.

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT PERATURAN KELAS
Ambil kertas dan pulpen, catatlah semua orang yang terlibat dan semua kegiatan yang ada
dalam lingkungan kelas.
Catatlah hal-hal yang menurut anda patut diwaspadai akan terjadinya hal-hal yang
menyimpang.
Buatlah daftar yang berisikan perilaku yang baik dan buruk.
Susunlah anjuran dan larangan secara spesifik, anak butuh batasan yang jelas. Aturan yang
spesifik juga menghindarkan diri dari adu argumentasi.
Sosialisasikan peraturan tersebut kepada semua pihak yang terlibat.
Andalah sebagai orang tua atau guru yang bertanggung jawab menyusun aturan yang
bersifat prosedur dan peraturan, bukan anak-anak. Maka aturan tersebut tidak dapat
digugat. Tentu jangan anda sampaikan hal ini dengan nada paksaan. Namun aturan tersebut
bukanlah sebuah tulisan yang dipahat di atas batu yang tidak dapat ditinjau, maka
evaluasilah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi. Anda boleh melibatkan anak-
anak dalam evaluasi ini, dan kata kuncinya adalah Anda akan mempertimbangkan usul
anak, hal ini membuat anak merasa berhak menentukan peraturan, meskipun sebetulnya
tidak, dan mereka tidak menyadari.

C. TIPS-TIPS DALAM MEMBUAT PERATURAN KELAS
Peraturan hendaknya jangan terdengar memaksa dan negatif.
Arahkan keluar hal - hal yang negatif yang ingin anda cegah, tuliskan juga hal -
hal baik yang berhubungan dengan hal negatif.
Peraturan hendaknya jangan melarang semua hal.
Jangan memberikan larangan atau batasan pada setiap hal kecil yang mengganggu
anda. Seperti menghapus atau tidak menerima sebuah komentar dalam moderasi
dikarenakan salah tulis, penggunaan EYD yang salah, bahasa yang tidak baku, bahasa
daerah dll.
Peraturan hendaknya dibuat sesingkat mungkin namun jelas.
Anda akan beruntung apabila ada seseorang yang membaca peraturan anda
terlebih dahulu, jadi anda harus membuat peraturan tersebut sesingkat mungkin.
Jangan terlalu otoriter pada peraturan anda
Anda harus santai dengan peraturan anda. Keluarkan saja masalah terbesar pada
bagian komentar anda.
Peraturan dinyatakan dengan kalimat positif
Kita semua adalah makhluk berpikir. Kita dipengaruhi apa yang kita katakan atau
kita sampaikan baik secara lisan atau secara tertulis. Kalimat yang positif membawa
pengaruh yang positif pula terhadap tingkah laku kita. Contohnya: Semua warga kelas
saling menghormati satu sama lain. Kalimat ini akan jauh lebih baik dari pada kalimat:
Dilarang mengganggu teman. Kalimat yang kedua tersirat bahwa ada kegiatan negatif
yang bisa dilakukan, yaitu mengganggu, tetapi tidak boleh. Akan terbersit pada benak
siswa untuk mencoba kegiatan mengganggu tersebut.
Peraturan sebaiknya sedikit saja
Peraturan yang terlalu banyak cenderung mengisyaratkan pengekangan. Tidak ada
manusia yang suka dikekang. Apalagi jika peraturannya lebih dari 20 peraturan serta
berisi: Tidak boleh ini, tidak boleh itu, dilarang ini, dilarang itu, dll. Para siswa akan
merasa dirinya terpenjara. Dan cenderung peraturan-peraturan tersebut tidak akan diingat,
selalin terlalu banyak juga dianggap pengekangan terhadap kebebasan siswa dan warga
kelas lainnya.
Peraturan harus bisa ditegakkan
Peraturan yang tidak bisa ditegakkan sebaiknya diganti atau dihapus saja. Karena
ini merupakan kesepakatan semua warga kelas maka peraturan harus diterapkan kepada
semua warga kelas. Misalnya ada peraturan yang mewajibkan harus membayar Rp. 500
pada setiap keterlambatan dan pada pelaksanaannya tidak bisa berjalan dengan baik maka
semua warga kelas harus berpikir ulang bagaimana membuat peraturan tentang waktu
yang bisa ditaati oleh semuanya.
Peraturan perlu dibuat bersama siswa
Peraturan ini untuk semua warga kelas. Siswa adalah mayoritas dari warga kelas,
maka mereka berhak untuk membuat peraturan bagi mereka sendiri. Guru bertindak
sebagai fasilitator agar peraturan merupakn kesepakatan yang positif bagi produktifitas
kelas tersebut. Peran guru juga membantu siswa agar memahami bahwa peraturan itu
dimaksudkan agar semua kegiatan belajar bisa berlangsung dengan baik.
Peraturan harus memuat konsekuensi
Peraturan tanpa sanksi atau konsekuensi akan membuat siswa dan guru
mengabaikannya. Maka jika terjadi pelanggaran harus ada yang terjadi. Pelanggar
peraturan harus menjalankan konsekuensi dari perbuatannya.

D. CONTOH PERATURAN KELAS
Berikut ini adalah 5 garis besar contoh peraturan dan 1 konsekuensinya:
1. Dalam memperlakukan teman. Memperlakukan satu sama lain dengan hormat.
Memperlakukan setiap orang sama dan adil. Menggunakan perilaku yang sopan dan
baik. Saling tolong dan membantu satu sama lain. Perlakukan orang lain seperti kamu
ingin diperlakukan.
2. Saat belajar dan berkomunikasi didalam kelas. Mengangkat tangan saat ingin bertanya
atau menyampaikan ide. Menggunakan suara yang tidak terlalu keras saat berdiskusi
dalam grup. Menggunakan bahasa yang tidak kasar dan menyakiti perasaan.
3. Dalam menyelesaikan masalah dikelas. Berpikir sebelum berbicara, apabila akan
berbicara terlebih dahulu mengatakan apa perasaan mengenai tindakan orang lain pada
kita, misalnya, saya kecewa karena kamu tidak menghargai saya. Apabila terpaksa
tenangkan perasaan dahulu sebelum berbicara. Menyelesaikan permasalahan dengan
cara yang tenang. Saat menyelesaikan konflik saling mendengarkan satu sama lain.
4. Peraturan saat berada didalam kelas. Tidak berlari di dalam kelas atau di area yang
mempunyai atap. Masuk dan keluar kelas dengan tenang dan tidak mendorong-dorong
teman. Peraturan demi keselamatan bersama.
5. Memperhatikan dan mengawasi satu sama lain. Memelihara peralatan milik sekolah.
Mempergunakan tangan dan kaki sebagaimana mestinya.
KONSEKUENSI :Konsekuensi bagi yang melanggar. Diperingatkan. Nama ditulis di papan
tulis, diberikan tanda dibelakang nama (bisa gambar muka cemberut untuk kelas rendah). Keluar
dari kelas dengan waktu tertentu. Kontrak tertulis dengan siswa. Orang tua siswa dihubungi.

CONTOH
TATA TERTIB KELAS
I. Sebelum Pelajaran Dimulai
1) Setelah bel berbunyi tanda pelajaran dimulai, peserta didik berbaris di depan kelas,
kemudian guru mempersilakan mereka masuk kelas secara tertib.
2) Pelajaran pertama didahului dengan doa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing.
3) Peserta didik yang datang terlambat harus melaporkan diri terlebih dahulu kepada
pimpinan sekolah sebelum mengikuti pelajaran.
4) Guru mengadakan pencatatan terhadap peserta didik yang hadir, tidak hadir, dan yang
datang terlambat pada papan presentasi kelas dan daftar presentasi kelas.

II. Selama pelajaran berlangsung
1) Sebelum pelajaran dimulai diadakan doa.
2) Peserta didik harus mengikuti pelajaran dengan seksama.
3) Peserta didik diperkenankan mengemukakan pendapat atau bertanya tentang pelajaran
yang diterangkan bila tidak mengerti.
4) Peserta didik tidak diperbolehkan mengerjakan pekerjaan lain selain pelajaran yang
bersangkutan.
5) Peserta didik tidak boleh meninggalkan kelas tanpa seizin guru.
6) Peserta didik dilarang makan atau merokok selama pelajaran berlangsung.
7) Peserta didik wajib ikut memelihara kebersihan dan ketertiban kelas.
8) Peserta didik hendaknya bersikap sopan/hormat terhadap guru.
9) Bila ada suatu kepentingan, peserta didik diperbolehkan meninggalkan pelajaran dengan
seizin guru yang bersangkutan dan sepengetahuan pimpinan sekolah.
III. Selama Waktu Istirahat
1) Peserta didik tidak diperbolehkan tinggal di dalam kelas pada waktu istirahat.
2) Peserta didik hendaklah memanfaatkan waktu istirahat untuk beristirahat.
3) Peserta didik tidak boleh meninggalkan lingkungan sekolah pada waktu istirahat tanpa
izin pimpinan sekolah.

IV. Sesudah Pelajaran Berakhir
1) Sesudah pelajaran berakhir, hendaklah segera diadakan pergantian pelajaran berikutnya.
2) Peserta didik hendaklah memberikan hormat kepada guru yang akan meninggalkan kelas.
3) Sesudah pelajaran terakhir diadakan doa penutup.
4) Sebelum pulang hendaklah peserta didik harus meneliti tempatnya agar tidak ada barang
yang ketinggalan.

V. Selama Mengikuti Pelajaran
1) Dalam mengikuti pelajaran peserta didik harus berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
2) Dalam mengikuti pelajaran peserta didik harus lengkap dengan alat-alat pelajaran yang
dibutuhkan.
3) Dalam mengikuti pelajaran:
a. Peserta didik laki-laki wajib memperhatikan kerapian rambut, kumis, pakaian, dan
sebagainya.
b. Peserta didik perempuan wajib memperhatikan agar dandanannya sederhana.
4) Peserta didik yang berhalangan mengikuti pelajaran (sakit dan sebagainya) supaya
menyampaikan surat keterangan berhalangan kepada pimpinan sekolah melalui guru/wali
kelas yang bersangkutan.
5) Permohonan izin (karena suatu kepentingan) supaya disampaikan sebelumnya, bukan
sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai