Anda di halaman 1dari 3

KESEPAKATAN KELAS MERDEKA BELAJAR

Sekolah adalah tempat menimba ilmu dan tempat berlatih untuk mengembangkan diri
para murid. Setiap sekolah biasanya sudah memiliki aturan – aturan tertentu untuk membuat
sekolah terlihat lebih tertib dan disiplin. Peraturan sekolah biasanya dibuat oleh pihak sekolah
saja tanpa adanya pelibatan semua Guru bahkan murid di dalamnya. Pihak sekolah percaya
bahwa dengan adanya peraturan yang tertulis maka keadaan sekolah akan menjadi aman
terkendali. Berharap semua murid bisa patuh dan mentaatinya, jadi tidak ada lagi pelanggaran –
pelanggaran yang terjadi di sekolah, kalaupun ada, maka murid yang melanggar akan
mendapatkan sanksi atau poin dari pihak sekolah. Semakin sering melanggar peraturan, maka
murid tersebut semakin terancam untuk dikeluarkan dari sekolah. Pupuslah sudah harapan anak
bangsa. Di sekolah tempat saya mengajar juga demikian, sudah disiapkan peraturan – peraturan
sekolah yang dibuat oleh beberapa pihak pemangku kepentingan sekolah saja, bahkan beberapa
dewan guru tidak terlibat dalam pembuatannya. Sekolah sangat tegas sekali dalam mempraktikan
peraturan – peraturan tersebut dengan harapan agar semua murid dan guru mematuhi aturan yang
sudah ditetapkan. Dengan demikian keadaan sekolah menjadi aman tanpa ada masalah.

Kepala Sekolah, Dewan Guru bahkan staf TU sudah berusaha untuk menerapkan aturan
aturan yang telah ditetapkan dari pihak sekolah. Setiap hari mengkondisikan murid secara
maksimal, akan tetapi masih aja saja murid yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Ada yang
datang terlambat, pamit berangkat sekolah tetapi tidak sampai sekolah, jajan sembarangan, tidak
membawa tumbler, tidak mengerjakan tugas, dan lain – lain. Mereka awalnya takut akan
hukuman tapi karena temannya banyak yang melakukan pelanggaran dan di hukum bareng-
bareng akhirnya mereka tidak takut, tetapi malah terkesan kerjasama untuk melanggar peraturan.
Nah, dari hal ini dapat dipastikan bahwa peraturan – peraturan sekolah yang telah di buat dan
ditetapkan tadi penerapannya kurang maksimal terhadap murid. Begitupun di dalam kelas,
peristiwa tidak mengerjakan tugas sudah umum, alasannya lupa, inilah itulah, seperti tidak ada
tanggung jawaab sama sekali dipundak mereka. Terkadang berfikir, bagaimana ya agar murid
lebih merasa punya tanggung jawab sebagai pelajar di sekolah, belum ada solusi waktu itu.

Anak adalah aset yang harus diberdayakan dan dibimbing dalam menjalani proses
kehidupannya. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, mereka tumbuh sesuai dengan
bakatnya masing-masing. Sekolah merupakan tempat mereka berproses mencari jati dirinya.
Disana mereka bisa berinteraksi dengan berbagai ragam orang setiap harinya. Cara mereka
bersikap, berbicara dan bertingkah laku adalah cerminan kebiasaan yang mereka lakukan sehari-
hari. Keinginan mereka untuk belajar di sekolah terkadang ada hal- hal yang membuat mereka
terasa berat ataupun malas. Hal ini sudah bersifat lumrah dalam ranah pendidikan di Indonesia.
Murid merasa tertekan bahkan ketakutan ketika mereka melakukan hal-hal yang melanggar
peraturan sekolah. Ini adalah masalah yang harus diselesaikan, saya beserta dewan guru lainnya
terus berusaha untuk mencari solusi terbaik untuk penyelesaian masalah ini.
Peluncuran Progam Sekolah Merdeka Belajar membuat saya tertarik untuk mengikutinya.
Banyak modul-modul yang harus dipelajari dan dikerjakan dalam kurun waktu tertentu. Awalnya
bingung sih, dalam membagi waktu antara mengajar dan belajar. Tapi karena ilmu di dalam
modul tersebut menurut saya penting dan menarik untuk dipelajari jadi saya tetap menyempatkan
waktu mempelajarinya. Salah satu modul yang menurut saya menarik untuk segera diterapkan
adalah Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar. Dalam modul kesepakatan kelas dijelaskan
bagaimana cara memanajemen kelas yang baik, membuat kelas senyaman mungkin hingga murid
betah di dalam kelas dan membuat murid memiliki tanggung jawab untuk menjalankan
kewajibannya di sekolah. Saya percaya bahwa kesepakatan kelas ini dapat menumbuhkan
kesadaran murid untuk membuat dirinya menjadi lebih baik. Setelah saya mempelajari modul
kesepakatan kelas saya mempraktikannya kepada murid – murid saya dikelas. Saya ajak mereka
untuk bernegoisasi membuat keasepakatan kelas sesuai dengan keinginan mereka, hingga
mereka nyaman ketika belajar di dalam kelas. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari modul
kesepakatan kelas ini, yaitu:

1. Pengertian dari kesepakatan kelas, Kesepakatan kelas adalah kesepakatan bersama di


dalam kelas yang melibatkan antara guru dan murid guna untuk mendukung
manajemen kelas untuk membangun kesadaran akan tujuan, mengembangkan cara
dan kebiasaan bersama, serta refleksi terhadap proses dan capaian untuk mencapai
tujuan baik dari dimensi fisik, psikologis atau social
2. Perbedaan Aturan dan Kesepakatan Kelas
3. Manajemen kelas
4. Pengertian merdeka belajar
5. Prinsip 3R + 1H

Dari ilmu yang saya dapatkan di atas saya sadar, bahwa yang harus ada di kelas itu bukanlah
aturan melainkan kesepakatan kelas merdeka belajar. Ketika saya mempraktikan kesepakatan
bersama murid, saya bagikan ke mereka sticky note satu persatu, dan saya meminta mereka ntuk
menuliskan kesepakatan yang mereka inginkan dikelasnya seperti apa agar mereka nyaman dan
betah di dalam kelas. Setelah mereka menulis kemudian mereka membacakan hasil kesepakatan
yang mereka buat, jika disepakati maka tulisan mereka di tempel di karton yang sudah saya
siapkan. Begitu seterusnya hingga selesai. Jika sudah selesai, saya meminta mereka untuk tanda
tangan dibawah tulisan kesepakatan sebagai bukti pengabsahan kesepakatan yang sudah dibuat,
jika ada yang melanggar maka akan diberikan konsekuensi logisnya dari pihak guru.

Setelah diterapkannya kesepaktan kelas, walaupun belum berjalan maksimal, tapi murid
sudah mulai sadar dan mearasa dirinya terkendali dengan adanya kesepakatan yang telah dibuat
bersama-sama. Jika mereka ingin melanggar ingat kesepakatan yang sudah dibuat. Menurut saya
kesepakatan kelas dapat memunculkan berbagai karakter positif murid yang seharusnya terus
dikawal oleh guru untuk menjadikan murid terus tumbuh dengan membiasakan perilaku baik
dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian merdeka belajar dapat terwujud berawal dari
kesepakatan kelas.

Anda mungkin juga menyukai