Anda di halaman 1dari 25

A.

Tujuan
Setelah membaca dan mengikuti kegiatan pembelajaran, mahasiswa
diharapkan dapat
1. memahami memerapa model pembelajaran yang dapat diterapkan pada
pembelajaran di kelas yang mampu membuat siswa aktif, kreatif, dan
menyenangkan;
2. menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP! dengan langkah"
langkah pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran tertentu;
#. mampu mempraktikkan model pembelajaran ino$atif baik pada kegiatan peer
teaching maupun pembelajaran pada siswa di kelas real teaching!.
B. Materi
%enurut Peraturan Pemerintah &omor 1' tahun 2(() tentang Standar
&asional Pendidikan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memoti$asi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreati$itas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. *al ini dapat tercipta jika para
guru menguasai beberapa model pembelajaran baik secara teoretis maupun dari segi
praktis.
+danya pembelajaran yang ber$ariasi diharapkan dapat membangkitkan
semangat dan akti$itas siswa dalam belajar, supaya kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum dapat dicapai oleh siswa. ,erikut akan diuraikan beberapa
pendekatan dan model"model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif
dalam pembelajaran.
1. CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
-./ dikembangkan oleh .he 0ashington State -oncortium for -onte1tual
.eaching and /earning yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 2( sekolah, dan
lembaga"lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di +S. Salah satu
Model-Model Pembelajaran Inovatif
2)
BAB VII
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan pada guru"guru dari enam
pro$insi di 3ndonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di +S, melalui 4irektorat
S/.P 4epdiknas.
5onsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari"hari.
A. Pengertian
-./ adalah sebuah sistem yang menyeluruh. -./ terdiri dari bagian"bagian
yang saling terhubung. 6ika bagian"bagian itu terjalin satu sama lain, maka akan
dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang yang diberikan bagian"bagiannya
secara terpisah. Seperti halnya biola, cello, clarinet, dan alat musik lain di dalam
sebuah orkestra yang menghasilkan bunyi yang berbeda"beda, yang secara bersama"
sama menghasilkan musik, demikian juga bagian"bagian -./ yang terpisah
melibatkan proses"proses yang berbeda, yang ketika digunakan secara bersama"
sama, memampukan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna.
Setiap bagian -./ yang berbeda"beda ini memberikan sumbangan dalam menolong
siswa memahami tugas sekolah. Secara bersama"sama mereka membentuk suatu
sistem yang memungkinkan para siswa melihat makna di dalamnya, dan mengingat
materi akademik.
B. !"#!nen CTL
3n7uiry
8uestioning
-onstructi$ism
/earning community
+uthentic assessment
%odeling
Reflection
1. IN$UIR%
Model-Model Pembelajaran Inovatif
22
Siklus proses dalam membangun pengetahuan9konsep yang bermula dari
obser$asi, bertanya, in$estigasi, analisis, kemudian membangun teori.
&. $UE'TIONING
5egiatan bertanya yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa.
Pertanyaan guru digunakan untuk mengarahkan, membimbing, dan menge$aluasi
cara berfikir siswa. Sedangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan.
(. CON'TRUCTI)I'M
+liran pembelajaran yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun
makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu.
*. LEARNING COMMUNIT%
5elompok belajar atau sekelompok komunitas yang berfungsi sebagai wadah
komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan.
+. AUTHENTIC A''E''MENT
+lternatif prosedur penilaian yang menuntut siswa untuk benar"benar
menunjukkan kemampuannya secara nyata.
,. MODELING
5egiatan mendemonstrasikan suatu perbuatan agar siswa dapat mencontoh
atau belajar, atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan.
-. RE.LECTION
%elihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman
yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal"hal yang sudah diketahui, dan hal"hal
yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan.
C. Penera#an CTL /i 0e1a2
Model-Model Pembelajaran Inovatif
2:
5embangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya;
/akukan sejauh mungkin kegiatan in7uiri untuk semua topik;
5embangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya;
-iptakan <masyarakat belajar= belajar dalam kelompok"kelompok!;
*adirkan <model= sebagai contoh pembelajaran;
/akukan refleksi di akhir pertemuan;
/akukan penilaian yang sebenarnya;
1. ON'TRUTI)I'ME
Pada umumnya kita juga sudah menerapkan filosofi ini dalam pembelajaran
sehari"hari, yaitu ketika kita merancang pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja,
praktek mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis karangan,
mendemonstrasikan, menciptakan ide, dan sebagainya. %ari kita kembangkan lebih
banyak lagi;
&. MENEMUAN (INQUIRY)
%erumuskan masalah
,agaimanakan cara melukiskan suasana kerja di 3nstansi saudara>
%engamati atau melakukan obser$asi
%embaca referensi untuk informasi pendukung.
%engamati dan mengumpulkan data sebanyak"banyaknya tentang instansi saudara.
%enganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar dll.
Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri
%engkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas,
guru, atau audien yang lain.
4isampaikan pada orang lain untuk mendapat masukan.
,ertanya jawab dengan teman.
%emunculkan ide"ide baru.
%elakukan refleksi.
%enempelkan gambar, karya tulis di mading, majalah sekolah, dsb.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
2?
(. BERTAN%A (QUESTIONING)
*ampir pada semua aktifitas belajar, 7uestioning dapat diterapkan@ antara
siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara
siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas, dsb.
,isa juga dilakukan saat berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika mengamati,
ketika menemui kesulitan.
*. MA'%ARAAT BELA3AR (LEARNING COMMUNITY)
Prakteknya dapat terwujud dalam@
Pembentukan kelompok kecil.
Pembentukan kelompok besar.
%endatangkan <ahli= ke kelas.
,ekerja dengan kelas sederajat.
,ekerja dengan kelas di atasnya.
,ekerja dengan masyarakat.
+. PEMODELAN (MODELING)
Auru bukan satu"satunya model.
,isa juga model dari siswa yang memenangkan kontes Bnglish Speech untuk
mendemonstrasikan kemampuannya.
4ari luar kelas oleh nati$e speaker.
+tau juga model pembuatan berita dari teks"teks berita dari *arian 5ompas, 6awa
Pos, dsb.
,. RE.LE'I (REFLECTION)
Realisasinya berupa@
Pernyataan langsung tentang apa"apa yang diperolehnya hari itu. Ch ternyata saya
pernah mengatakan we pay alone alone itu salah yang benar adalah we go hal$es.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
2'
-atatan atau jurnal di buku siswa.
5esan dan saran siswa mengenai pembelajaran siswa hari itu.
4iskusi.
*asil karya.
-. PENILAIAN %ANG 'EBENARN%A (AUTHENTIC ASSESSMENT)
5emajuan belajar dinilai dari proses, bukan melulu hasil. 4alam pembelajaran
bahasa asing Bnglish!, siapa yang ucapannya cas"cis"cus, dialah yang nilainya
tinggi, bukan hasil ulangan tentang grammarnya.
%enilai pengetahuan dan keterampilan performansi! yang diperoleh siswa.
Penilai tidak hanya guru, tetapi juga bisa teman lain atau orang lain
ara0teri2ti0
4ilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. ,isa
digunakan untuk formatif maupun sumatif. Dang diukur pengetahuan dan
keterampilan, bukan mengingat fakta.
,erkesinambungan.
.erintegrasi.
4apat digunakan sebagai feed back.
D. Ha145a1 2e6agai Da2ar Peni1aian7
Proyek9kegiatan dan laporannya.
PR
5uis
5arya siswa
Presentasi atau penampilan siswa
4emonstrasikan
/aporan
6urnal
*asil tes tulis
5arya tulis
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:(
A/a0a5 te2 /a1a" CTL8
.es tetap dilaksanakan, sebagai salah satu sumber data untuk melihat
kemajuan belajar siswa, termasuk Bbtanas. *anya, untuk pengumpulan data
kemajuan belajar itu, dalam -./ tidak hanya menggunakan tes. Prinsip yang
digunakan adalah authentic assessment, penilaian yang sebenarnya.
+pakah perbedaan -./ dengan -,S+, Pendekatam Proses, 8uantum
/earning, Student +cti$e /earning, %eaningful /earning, Problem",ased /earning,
-ooperati$e /earning, 0ork",ased /earning, dll>
6iwa dari pendekatan itu sebenarnya sama dengan pendekatan -./, yakni
<bagaimana menghidupkan kelas=. ,edanya pada aspek penekanannya.
,agaimana dengan buku siswa buku paket!>
,uku pelajaran, buku paket, atau buku siswa tetap digunakan dalam kelas -./.
*anya, buku sejenis itu jangan digunakan sebagai satu"satunya sumber belajar.
%edia apapun dapat digunakan sebagai sumber belajar@ tele$isi, majalah anak dan
remaja, buku"buku bidang studi lain, buku telpon, koran, bungkus obat"obatan, dsb.

&. PEMBELA3ARAN OOPERATI.
A. Pengertian
Pakar"pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan
model pembelajaran kooperatif adalah 6ohn 4ewey dan *erbert .helan. %enurut
4ewey kelas seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih besar. .helan
telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk membantu para siswa bekerja
secara berkelompok. .okoh lain adalah ahli sosiologi Aordon +lport yang
mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih
baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk
membuat setting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu a!
adanya kontak langsung, b! sama"sama berperan serta dalam kerja kelompok dan c!
adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting kooperatif
tersebut.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:1
*al yang penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa
dapat belajar dengan cara bekerja sama dengan teman. ,ahwa teman yang lebih
mampu dapat menolong teman yang lemah. 4an setiap anggota kelompok tetap
memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan
untuk bersosialisasi.
B. Te!ri Be1ajar 9ang Me1an/a2i Pe"6e1ajaran !!#erat5i:
,eberapa teori yang mendasari, mengapa siswa yang bekerja dalam
kelompok kooperatif belajar lebih banyak daripada kelas yang diorganisasikan secara
tradisional adalah sebagai berikut Sla$in, 1'')@ 12!.
a. Teori Motivasi
%enurut teori moti$asi, moti$asi siswa pada pembelajaran kooperatif
terutama terletak pada bagaimana bentuk hadiah atau struktur pencapaian tujuan saat
siswa melaksanakan kegiatan. .erdapat tiga pencapaian tujuan seperti berikut ini@
1. 5ooperatif, di mana upaya"upaya berorientasi tujuan tiap indi$idu
menyumbang pencapaian tujuan indi$idu lain. Siswa yakin bahwa tujuan
mereka tercapai jika dan hanya jika siswa lain mencapai tujuan tersebut
2. 5ooperatif, di mana upaya"upaya berorientasi tujuan tiap indi$idu membuat
frustasi pencapaian tujuan indi$idu lain. Siswa yakin bahwa mereka akan
mencapai tujuan jika dan hanya jika siswa lain tidak mencapai tujuan
tersebut.
3. 3ndi$idualistik, di mana upaya"upaya berorientasi tujuan tiap indi$idu tidak
memiliki konsekuensi terhadap pencapaian tujuan indi$idu lain. Siswa yakin
upaya mereka sendiri untuk mencapai tujuan tidak ada hubungannya dengan
upaya siswa lain dalam mencapai tujuan tersebut.
,erdasarkan teori moti$asi, struktur pencapaian tujuan menciptakan situasi di
mana keberhasilan indi$idu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya. Cleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang diinginkan anggota
kelompok harus saling membantu satu sama lain untuk keberhasilan kelompoknya
dan atau yang lebih penting adalah memberi dorongan atau dukungan pada anggota
lain untuk berusaha mencapai tujuan yang maksimal.
b. Teori ognitif
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:2
.eori kognitif menekankan pengaruh bekerja dalam suasana kebersamaan di
dalam kelompok itu sendiri apakah kelompok mencoba mencapai suatu tujuan
kelompok atau tidak!. Dang termasuk dalam kategori teori kognitif adalah teori
perkembangan atau teori elaborasi kognitif.
1. .eori Perkembangan. +sumsi yang mendasar dari teori perkembangan adalah
ingteraksi antar siswa di sekitar tugas"tugas yang sesuai dalam meningkatkan
penguasaan mereka terhadap konsep"konsep yang sulit. %enurut Eygotsky
interaksi antar siswa terjadi pada !ona of pro"imal development Fjarak antara
tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan
pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang
didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.F
2. .eori Blaborasi 5ognitif. Pandangan teori elaborasi kognitif berbeda dengan
pandangan teori perkembangan. Penelitian dalam psikologji kognitif telah
menemukan bahwa apabila informasi harus tinggal dalam memori, siswa
harus terlibat dalam beberapa macam kegiatan restruktur atau elaborasi atas
suatu materi. Sebagai contoh, membuat ikhtisar atau outline dari suatu
bkuliah merupakan kegiatan belajar yang lebih baik daripada sekedar
membuat catatan, karena ikhtisar atau outline menghendaki siswa
mereorganisasi materi dan memilih materi yang penting. Salah satu cara
elaborasi yang paling efektif adalah menjelaskan materi itu kepada orang lain.
4alam hal ini ada yang menjadi pembicara dan pendengar, dan antara
pembicara dan pendengar akan lebih banyak belajar. ,ila dibandingkan
dengan belajar sendiri, pembicara akan lebih banyak belajar. *al ini sesuai
dengan hasil penelitian bahwa siswa yang menerima penjelasan yang telah
dijabarkan akan mendapatkan satu pelajaran lebih bila dibandingkan dengan
belajar sendiri, tetapi tidak sebanyak yang diperoleh orang yang
menerangkannya.
C. Tujuan Pe"6e1ajaran !!#erati:
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:#
%odel pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan
pembelajaran yang penting, yakni perestasi akademik, penerimaan akan penghargaan
dan pengembangan keterampilan sosial +rends, 1'':@ 111!.
a. Perestasi #kademik
%eskipun pemelajaran kooperatif mencakup berbagai tujuan sosial, namun
pembelajaran kooperatif juga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi
akademik. Para pengembang pembelajaran kooperatif telah menunjukan bahwa
struktur penghargaan kooperatif dapat meningkatkan nilai yang diperoleh siswa
dan mengubah norma"norma yang sesuai dengan prestasi itu +rends, 1'':@ 111!.
Selain itu, pembelajaran kooperatif dapat bermanfaat bagi siswa yang berprestasi
rendah dan tinggi bersama"sama dalam mengajarkan tugas"tugas akademik.
Siswa yang berprestasi tinggi secara akademik memperoleh lebih banyak karena
ia berfungsi sebagai tutor yang membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam
tentang konsep"konsep dalam suatu pelajaran.
b. Penerimaan akan eanekaragaman
Bfek penting kedua dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang
lebih luas dari orang"orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan dan ketidakmampuannya. ,elajar kooperatif menyajikan peluang
bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling
bergantung pada tugas"tugas akademik, dan melalui struktur penghargaan
kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c. Perkembangan eterampilan ooperatif
.ujuan ketiga dan penting dari belajar kooperatif adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan"keterampilan kerjasama dan elaborasi. 3ni merupakan
keterampilan penting yang harus dimiliki dalam suatu masyarakat, di mana banyak
pekerjaan orang dewasa dilakukan dalam organisasi besar dan saling ketergantungan
dan sangat beragam budayanya. &amun banyak anak"anak dan orang dewasa
kekurangan keterampilan ini. *al ini dibutuhkan dengan seberapa sering
ketidaksesuaian di antara indi$idu"indi$idu dapat membawa pada tindak kekerasan
atau seberapa sering orang dewasa menyampaikan rasa tidak puasnya saat diminta
bekerja dalam situasi kooperatif.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:G
.erdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti tipe S.+4
$t%dent Teams #chievement &ivision!, tipe jigsa' dan investigasi kelompok dan
pendekatan str%kt%ral. 5eempat tipe tersebut mempunyai perbandingan seperti pada
.abel 2 berikut ini.
Ta6e1 &. Per6an/ingan E"#at Pen/e0atan /a1a" Pe"6e1ajaran !!#erati:
+spek .ipe S.+4 .ipe 6igsaw
3n$estigasi
5elompok
Pendekatan
Struktural
.ujuan
kognitif
3nformasi
akademik
sederhana
3nformasi
akademik
sederhana
3nformasi akademik
tingkat tinggi dan
keterampilan
inkuiri
3nformasi
akademik
sederhana
.ujuan
sosial
5erja
kelompok dan
kerja sama
5erja kelompok
dan kerja sama
5erjasama dalam
kelompok
kompleks
5eterampilan
kelompok an
keterampilan
sosial
Struktur tim 5elompok
heterogen
dengan G")
orang anggota
5elompok
belajar
heterogen
dengan )"2
orang anggota
menggunakan
pola kelompok
FasalF dan
kelompok FahliF
5elompok belajar
dengan )"2 anggota
heterogen
,er$ariasi,
berdua, bertiga,
kelompok
dengan G"2
anngota.
Pemilihan
topik
pelajaran
,iasanya guru ,iasanya guru ,iasanya siswa ,iasanya guru
.ugas
Htama
Siswa dapat
menggunakan
lembar
kegiatan dan
saling
Siswa
mempelajari
materi dalam
kelompokF ahliF
kemudian
Siswa
menyelesaikan
inkuiri kompleks
Siswa
mengerjakan
tugas"tugas yang
diberikan sosial
dan kognitif
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:)
membantu
untuk
menuntaskan
materi
belajarnya
membantu
anggota
kelompok asal
mempelajari
materi itu
Penilaian .es mingguan ,er$ariasi dapat
berupa tes
mingguan
%enyelesaikan
proyek dan menulis
laporan, dapat
menggunakan tes
essay
,er$ariasi
Pengakuan /embar
pengetahuan
dan publikasi
lain
Publikasi lain /embar
pengetahuan dan
publikasi lain
,er$ariasi
%odel pembelajaran kooperatif mempunyai sintaks tertentu yang merupakan
ciri khususnya. .abel # berikut ini adalah sintaks model pembelajaran kooperatif dan
tingkah laku guru pada setiap sintaks.
Ta6e1 (. 'inta02 M!/e1 Pe"6e1ajaran !!#erati:
Iase .ingkah /aku Auru
Iase 1
%enyampaikan tujuan dan memoti$asi
siswa
Auru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memoti$asi siswa
belajar.
Iase 2
%enyajikan informasi
Auru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan.
Iase #
%engorganisasi siswa ke dalam
kelompok"kelompok belajar
Auru menjelaskan kepada siswa
bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien.
Iase G
%embimbing kelompok bekerja dan
Auru membimbing kelompok"kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:2
belajar tugas mereka.
Iase )
B$aluasi
Auru menge$aluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing"
masing kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya.
4emikianlah uraian singkat tentang model pembelajaran kooperatif yang
sangat cocok untuk memberi bekal kepada siswa trampil hidup bermasyarakat.
(. PEMBELA3ARAN ATI.; INO)ATI.; REATI.; E.ETI.; DAN
MEN%ENANGAN (PAIEM)
%enurut Sidi 2((G!, Pembelajaran +ktif 5reatif Bfektif dan %enyenangkan
P+5B%! adalah model pembelajaran yang beranggapan bahwa belajar merupakan
proses aktif membangun makna9pemahaman dari informasi dan pengalaman si
pembelajar. %enurut Siswono 2((G!, P+5B% bertujuan untuk menciptakan suatu
lingkungan belajar yang lebih melengkapi peserta didik dengan ketrampilan"
keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupan kelak.
P+5B% dapat ditinjau dari segi guru maupun siswa. Aktif diartikan siswa
maupun guru berinteraksi untuk menunjang pembelajaran. Auru mampu
menciptakan suasana yang meningkatkan keaktifan siswa untuk bertanya,
memberikan tanggapan, mengungkapkan ide, atau mendemonstrasikan
gagasan9idenya. Auru aktif memantau kegiatan belajar peserta didik, memberi umpan
balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa.
%emberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif akan mendorong kreati$itas siswa
baik dalam belajar maupun memecahkan masalah. Kreatif diartikan guru
memberikan $ariasi dalam kegiatan belajar mengajar dan membuat alat bantu belajar.
Auru dapat menciptakan teknik"teknik mengajar tertentu sesuai dengan karakteristik
siswa dan karakteristik materi pembelajaran. Siswa akan kreatif, bila diberi
kesempatan merancang9membuat sesuatu, menuliskan ide atau gagasan. 5egiatan
tersebut akan memuaskan rasa keingintahuan dan imajinasi siswa. Suasana belajar
yang aktif dan kreatif akan mendorong siswa untuk senang belajar dan memoti$asi
mereka untuk terus belajar. Menyenangkan diartikan sebagai suasana belajar
mengajar yang FhidupF, semarak, terkondisi untuk terus berlanjut, ekspresif, dan
Model-Model Pembelajaran Inovatif
::
mendorong pemusatan perhatian siswa terhadap belajar. +gar menyenangkan
dipelukan afirmasi penguatan9penegasan!, memberi pengakuan dan merayakan kerja
keras siswa. Perayaan dapat diwujudkan dalam bentuk tepuk tangan, poster umum,
catatan pribadi atau saling menghargai. 5egiatan belajar yang aktif, kreatif dan
menyenangkan harus tetap bersandar pada tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.
Efektif yang diartikan sebagai ketercapaian suatu tujuan kompetensi! merupakan
pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. Pembelajaran yang tampaknya aktif
dan menyenangkan, tetapi tidak efektif akan tampak hanya sekedar permainan
belaka.
P+5B% menggambarkan kondisi"kondisi sebagai berikut.
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan aktifitas! yang mengembangkan
keterampilan, kemampuan dan pemahamannya dengan menekankan pada belajar
dengan berbuat learning b( doing!.
2. Auru menggunakan berbagai stimulus9moti$asi dan alat peraga, termasuk
lingkungan sebagai sumber belajar agar pengajaran lebih menarik,
menyenangkan dan rele$an bagi peserta didik.
#. Auru mengatur kelas untuk memajang buku"buku dan materi"materi yang
menarik dan membuat Fpojok bacaanF.
G. Auru menggunakan cara belajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk belajar kelompok.
). Auru mendorong peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam
menyelesaikan suatu masalah, mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan
peserta didik dalam menciptakan lingkungan sekolahnya sendiri.
4alam pelaksanaan P+5B% perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain@
1. %emahami sifat siswa.
2. %engenal siswa secara indi$idu9perorangan.
#. %emanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar.
G. %engembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah.
). %engembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
2. %emanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:?
:. %emberikan umpan balik yang bertanggung jawab untuk meningkatkan
kegiatan belajar mengajar.
?. %embedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
*. MODEL PEMBELA3ARAN LANG'UNG
A. Pengertian Pe"6e1ajaran Lang2ung
%odel Pembelajaran /angsung merupakan suatu model pendekatan mengajar
yang dapat membantu siswa di dalam mempelajari dan menguasai ketrampilan dasar
serta memperoleh informasi selangkah demi selangkah.
5etrampilan dasar yang dimaksud dapat berupa aspek kognitif maupun
psikomotorik, dan juga informasi lainnya yang merupakan landasan untuk
membangun hasil belajar yang lebih kompleks. Sebelum siswa dapat memperoleh
dan memproses sejumlah besar informasi yang akan diterimanya, mereka harus
menguasai terlebih dahulu strategi belajar seperti membuat catatan dan merangkum
isi materi bacaan. Sebelum siswa dapat berfikir secara kritis, mereka perlu menguasai
ketrampilan dasar yang berkaitan dengan logika, membuat referensi dari data, dan
mengenal ketidakobyektifan dalam presentasi. Sebelum siswa dapat menulis suatu
paragraf mereka dalam menguasai pengkonstruksian kalimat dasar, penggunaan kata"
kata dengan benar, dan disiplin diri dalam tugas penulisan. Sebelum siswa menguasai
teknik menembak pistol dengan baik dan benar, maka mereka terlebih dahulu harus
mengetahui tentang konsep menembak pistol yang baik dan benar, mengenal bagian"
bagian pistol dan fungsinya, mengikuti pelatihan menembak pistol secara terbimbing,
melaksanakan latihan menembak pistol lanjutan yang dilakukan secara mandiri.
4alam model pembelajaran langsung dibutuhkan keaktifan, kelihaian,
ketrampilan dan kreatifitas guru tanpa menghilangkan peran siswa sebagai subyek
didik. %emang dalam model ini peran guru lebih menonjol daripada peran siswa.
4ampak instruksional dan model pembelajaran langsung adalah
mengembangkan penguasaan ketrampilan sederhana dan kompleks serta
pengetahuan deklaratif yang dapat dirumuskan dengan jelas dan diajarkan setahap
demi setahap.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
:'
B. Lan/a2an Te!riti0 /an E"#iri0
Secara historis, beberapa aspek model pembelajaran langsung banyak
diterapkan dan dikembangkan dalam prosedur pelatihan"pelatihan oleh dunia
kemiliteran dan industri. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh
latar belakang teoritik dan empirik tertentu. 4iantaranya adalah ide"ide dari bidang
analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian tentang
keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya.
1. +nalisis Sistem.
4alam sebuah proses pembelajaran sebagai suatu sistem, analisis sistem
menekankan pada bagaimana pengorganisasian pengetahuan dan ketrampilan,
dan bagaimana menguraikan secara sistematik ketrampilan kompleks dan ide"
ide menjadi komponen"komponen sehingga dapat diajarkan secara berurutan.
Aagne dan /eslie ,riggs 1'?:! mengemukakan pandangannya tentang hal
ini@
JPengajaran yang dirancang secara sistematik akan berpengaruh besar
terhadap perkembangan indi$idu. ,eberapa pakar pendidikan
mengemukakan, bahwa pendidikan akan menjadi paling baik jika dirancang
hanya untuk memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh lingkungan
belajar yang menunjang dan berkembang sesuai dengan kemampuan dan
aktifitasnya sendiri tanpa adanya paksaan apapun. 5ita menganggap hal
tersebut merupakan pandangan yang keliru. Pembelajaran yang tidak
diarahkan, menurut mereka, mungkin sekali membawa perkembangan banyak
indi$idu oleh karena satu dan lain hal menjadi tidak kompeten dalam
mencapai kepuasan pribadi dan kehidupan masyarakat sekarang atau masa
yang akan datangF
2. .eori Pemodelan .ingkah /aku.
.eori belajar yang banyak memberikan sumbangannya pada model
pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial atau belajar melalui
obser$asi yang menurut +rends disebut teori pemodelan tingkah laku. .eori
ini mencoba menggunakan mekanisme obser$asi dan penguatan dari
pengamatan konsekuensi"konsekuensi perilaku orang lain untuk menjelaskan
perolehan bermacam"macam perilaku sosial seperti agresi dan kerjasama.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?(
#. ,eberapa hasil penelitian tentang keefektifan guru.
%odel Pengajaran /angsung didukung beberapa hasil penelitian, seperti yang
ditulis oleh Prof 4r. %uhammad &ur 2(((! mengutip hasil penelitian yang
dilaksanakan Stallings dan 5askowitK dengan mengamati penampilan guru di
122 kelas, dan hasilnya menyatakan bahwa model ini lebih berhasil dan
memperoleh tingkat keterlibatan yang tinggi dari pada mereka yang
menggunakan metode" metode informal dan berpusat pada siswa.
C. Pe1a02anaan M!/e1 Pengajaran Lang2ung
.idak ada model dan strategi pembelajaran yang paling baik dan paling jelek
masing"masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Penerapannya tergantung pada
konteks situasi, kondisi atau kebutuhan siswa. 4emikian juga dengan model
pembelajaran langsung. %odel ini sebenarnya dapat diterapkan di bidang studi
apapun, namun yang paling sesuai adalah untuk mengajarkan mata pelajaran yang
berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika,
musik, pendidikan olahraga dll. +pabila informasi atau ketrampilan yang akan
diajarkan terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah,
model pembelajaran langsung sangat cocok dipergunakan. %odel pembelajaran
langsung kurang cocok untuk mengajarkan ketrampilan sosial atau kreatifitas, proses
berfikir tinggi dan abstrak.
Pembelajaran langsung dilaksanakan melalui lima Iase, yaitu 1!
menyampaikan tujuan dan meyiapkan siswa. 2! %endemostrasikan ketrampilan atau
pemahaman yang merupakan fokus pelajaran itu. #! %emberikan latihan terbimbing
G! %engecek pemahaman dan memberikan umpan balik dan )! %emberikan latihan
mandiri. Iase"fase %odel Pengajaran /angsung dapat dijelaskan berikut ini@
1. %enyampaikan tujuan mempersiapkan siswa.
Auru menjelaskan tujuan Pembelajaran khusus, informasi latar belakang
pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
2. %endemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan.
Auru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau menyajikan
informasi setahap demi setahap.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?1
#. %embimbing pelatihan.
Auru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. 4alam
memberikan bimbingan pelatihan guru perlu@
a. %enugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna.
b. %emberikan pelatihan sampai benar"benar menguasai
konsep9ketrampilan yang dipelajari.
c. %emperhatikan tahap"tahap pelatihan dibagi dalam segmen"segmen
sehingga sangat efektif untuk memantapkan ketrampilan yang pernah
dipelajari siswa.
G. %engecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
%encek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi
umpan balik.
). %emberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Auru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan
kehidupan sehari"hari.
5arena sifat dan model pengajaran langsung ini teacher centered, maka tidak
menutup kemungkinan terdapat perilaku siswa yang menyimpang. 6ika terdapat hal
yang demikian maka yang perlu dilakukan guru adalah@
1. ,erilah siswa tersebut nasehat sehingga segera menghentikan perilakunya
yang menyimpang. 6alinlah komunikasi yang baik sehingga dia betul"betul
merubah perilakunya. /akukan selalu kontak mata dengan siswa itu sebagai
tanda perhatian gadik kepada siswanya.
2. 6elaskan dan ingatkan siswa itu tentang aturan atau prosedur yang benar.
.ugasi siswa itu mengidentifikasi prosedur yang benar. ,eri umpan balik jika
dia belum memahami.
#. .erapkan konsekuensi atau hukuman apabila ada yang melanggar.
G. Hbahlah aktifitas kelas, seringkali perilaku yang menyimpang terjadi karena
siswa terlampau lama dan bosan melakukan kegiatan tertentu. %emberikan
tugas tambahan yang ber$ariasi, diskusi, mengubah kegiatan yang ada
merupakan sarana yang tepat untuk membuat siswa kembali aktif dalam
proses belajar mengajar
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?2
.erdapat beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh para guru
dalam mempraktekkan model pembelajaran langsung adalah@
1. %odel pembelajaran langsung memerlukan lingkungan pembelajaran yang
terstruktur baik dan uraian gadik yang jelas.
2. Pada tahap perencanaan perumusan tujuan dan analisis tugas, perlu mendapat
perhatian yang seksama.
#. 4alam melaksanakan pembelajaran langsung, gadik perlu memberikan uraian
yang jelas, mendemonstrasikan dan memperagakan tingkah laku yang benar,
memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih.
G. Pelatihan perlu dilandasi oleh prinsip"prinsip sebagai berikut @ berikan
pelatihan singkat, bermakna, dan frekuensi yang tidak berlebihan, siswa
benar"benar menguasai ketrampilan yang dilatihkan, menggunakan pelatihan
yang berkelanjutan atau pelatihan berselang.
). Pembelajaran langsung menuntut pengelolaan kelas yang unik, menarik dan
mempertahankan perhatian siswa dari awal sampai selesainya proses
pembelajaran.
2. Pengelolaan kelas yang juga perlu memperoleh perhatian adalah mengatur
tempo pembelajaran, kelancaran alur pembelajaran, mempertahankan
keterlibatan dan peran serta siswa dan menangani dengan cepat
penyimpangan"penyimpangan tingkah laku siswa.
:. Penilaian hasil belajar siswa ditekankan pada praktek pengembangan dan
penerapan pengetahuan dasar yang sesuai, mengukur dengan teliti
ketrampilan sederhana dan yang kompleks, serta memberikan umpan balik
kepada siswa.
4emikianlah uraian singkat dari artikel tentang model pembelajaran langsung
yang dapat penulis paparkan. +khir kata, penulis mengucapkan JSelamat mencoba
untuk mempraktekkan model tersebut dan bahkan mengembangkannyaF.
+. PEMBELA3ARAN BERBA'I' MA'ALAH
Pembelajaran berdasarkan masalah telah dikenal sejak Kaman 6ohn 4ewey,
yang sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran
berdasarkan masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?#
outentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk
melakukan penyelidikan dan inkuiri.
Pembelajaran berbasis masalah dilandasi teori kontrukti$isme yang berpandangan@
1! pembelajaran perlu dimulai dari permasalahan nyata yang pemecahannya
memerlukan kerjasama kolaborasi diantara pebelajar;
2! mengandung peran pembelajar sebagai pemandu pebelajar dalam merinci
rencana pemecahan masalah menjadi tahap"tahap kegiatan yang dapat
dilakukan oleh pebelajar;
#! kemudian memandu bagaimana menggunakan keterampilan dan strategi yang
diperlukan agar tugas"tugas tersebut dapat diselesaikan; dan
G! bergantung pada mempertahankan suasana kelas yang fleksibel dan
berorientasi pada upaya penyelidikan.
A. Pengertian Pe"6e1ajaran Ber6a2i2 Ma2a1a5
Pembelajaran ,erbasis %asalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
B. ara0teri2ti0 Pe"6e1ajaran Ber6a2i2 Ma2a1a5
Pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik sebagai berikut@
1. Pengajuan #ertan9aan atau "a2a1a5
Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar
pertanyaan dan masalah yang dua"duanya secara sosial penting dan secara
pribadi bermakna untuk siswa.
%ereka mengajukan situasi kehidupan nyata autentik, menghindari jawaban
sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi
itu.
2. eter0aitan /engan /i2i#1in i1"u 1ain (interdii!"innary f#$%)
%eskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata
pelajaran tertentu 3P+, matematika, ilmu sosial!, masalah yang akan
diselidiki telah benar"benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?G
masalah itu dari banyak mata pelajaran. Sebagai contoh, masalah populasi
yang dimunculkan dalam pelajaran seperti biologi, ekonomi, sosiologi,
pariwisata, dan pemerintah.
(. Men9e1i/i0i "a2a1a5 autenti
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan
penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah
nyata. %ereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,
mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumlpulkan dan
menganalisa informasi, melakukan eksperimen jika diperlukan!, membuat
inferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu, metode
penyelidikan yang digunakan, bergantung kepada masalah yang sedang
dipelajari.
*. Me"a"er0an 5a2i1 0erja
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan
produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang
menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka
temukan.
+. !1a6!ra2i
Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama
satu sama lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok
kecil. ,ekerja sama memberikan moti$asi untuk secara berkelanjutan terlibat
dalam tugas"tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagai
inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
keterampilan berpikir.
C. Man:aat Pe"6e1ajaran Ber6a2i2 Ma2a1a5
Pembelajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan keterampilan
intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri
3brahim, 2(((@ :!.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?)
D. Lang0a541ang0a5 Pe"6e1ajaran Ber6a2i2 Ma2a1a5
+da beberapa cara menerapkan P,/ dalam pembelajaran. Secara umum
penerapan model ini mulai dengan adanya masalah yang harus dipecahkan atau
dicari pemecahannya oleh siswa9mahasiswa. %asalah tersebut dapat berasal dari
siswa9mahasiswa atau mungkin juga diberikan oleh pengajar. Siswa9mahasiswa akan
memusatkan pembelajaran di sekitar masalah tersebut, dengan arti lain, siswa belajar
teori dan metode ilmiah agar dapat memecahkan masalah yang menjadi pusat
perhatiannya.
Pemecahan masalah dalam P,/ harus sesuai dengan langkah"langkah metode
ilmiah. 4engan demikian siswa9mahasiswa belajar memecahkan masalah secara
sistematis dan terencana. Cleh sebab itu, penggunaan P,/ dapat memberikan
pengalaman belajar melakukan kerja ilmiah yang sangat baik kepada
siswa9mahasiswa. /angkah"langkah pemecahan masalah dalam pembelajaran P,/
paling sedikit ada delapan tahapan Pannen, 2((1!, yaitu@ 1! mengidentifikasi
masalah, 2! mengumpulkan data, #! menganalisis data, G! memecahkan masalah
berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya, )! memilih cara untuk
memecahkan masalah, 2! merencanakan penerapan pemecahan masalah, :!
melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, dan ?! melakukan tindakan
action! untuk memecahkan masalah. Bmpat tahap yang pertama mutlak diperlukan
untuk berbagai kategori tingkat berfikir, sedangkan empat tahap berikutnya harus
dicapai bila pembelajaran dimaksudkan untuk mencapai keterampilan berfikir tingkat
tinggi higher order thinking skills!. 4alam proses pemecahan masalah sehari"hari,
seluruh tahapan terjadi dan bergulir dengan sendirinya, demikian pula keterampilan
seseorang harus mencapai seluruh tahapan tersebut.
/angkah mengidentifikasi masalah merupakan tahapan yang sangat penting
dalam P,/. Pemilihan masalah yang tepat agar dapat memberikan pengalaman
belajar yang mencirikan kerja ilmiah seringkali menjadi FmasalahF bagi guru dan
siswa. +rtinya, pemilihan masalah yang kurang luas, kurang rele$an dengan konteks
materi pembelajaran, atau suatu masalah yang sangat menyeimpang dengan tingkat
berpikir siswa dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Cleh
sebab itu, sangat penting adanya pendampingan oleh guru9dosen pada tahap ini.
0alaupun guru9dosen tidak melakukan inter$ensi terhadap masalah tetapi dapat
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?2
memfokuskan masalah melalui pertanyaan"pertanyaan agar siswa9mahasiswa
melakukan refleksi lebih dalam terhadap masalah yang dipilih. 4alam hal ini
guru9dosen harus berperan sebagai fasilitator agar pembelajaran tetap pada bingkai
yang direncanakan.
Suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam P,/ adalah
pertanyaan berbasis why bukan sekedar how. Cleh karena itu, setiap tahap dalam
pemecahan masalah, keterampilan mahasiswa dalam tahap tersebut hendaknya tidak
semata"mata keterampilan how, tetapi kemampuan menjelaskan permasalahan dan
bagaimana permasalahan dapat terjadi. .ahapan dalam proses pemecahan masalah
digunakan sebagai kerangka atau panduan dalam proses belajar melalui P,/. &amun
yang harus dicapai pada akhir pembelajaran adalah kemampuannya untuk memahami
permasalahan dan alasan timbulnya permasalahan tersebut serta kedudukan
permasalahan tersebut dalam tatanan sistem yang sangat luas. +palagi jika P,/
digunakan untuk proses pembelajaran di perguruan tinggi.
/ebih lanjut +rends 2((G! merinci langkah"langkah pelaksanaan P,/ dalam
pengajaran. +rends mengemukakan ada ) fase tahap! yang perlu dilakukan untuk
mengimplementasikan P,/. Iase"fase tersebut merujuk pada tahap"tahapan praktis
yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan P,/ sebagaimana disajikan
berikut ini.
1. Meng!rienta2i0an #e6e1ajar #a/a "a2a1a5
Pada awal pembelajaran berbasis masalah, pembelajar terlebih dahulu
menyampaikan secara jelas tujuan pembelajaran, menetapkan sikap positif
terhadap pembelajaran, dan menjelaskan pada pebelajar bagaimana cara
pelaksanaannya. Selanjutnya pembelajar melakaukan orientasi masalah
hingga masalah muncul atau ditemukan sendiri oleh pebelajar.
&. Meng!rgani2a2i0an #e6e1ajar untu0 6e1ajar
+da beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasikan
pebelajar ke dalam kelompok berdasar masalah yakni pebelajaran dibentuk
ber$ariasi dengan memperhatikan kemampuan, ras, etnis, dan jenis kelamin
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 6ika perbedaan kelompok
diperlukan, pembelajar dapat membuat tanda kelompok.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?:
(. Me"an/u "en9e1i/i0i 2e<ara "an/iri atau 0e1!"#!0
Pada tahap ini pembelajar mendorong pebelajar mengumpulkan data dan
melaksanakan kegiatan aktual sampai mereka benar"benar mengerti dimensi
situasi permasalahan. .ujuannya adalah agar pebelajar dapat mengumpulkan
informasi cukup untuk mengembangkan ide"ide mereka sendiri.
*. Menge"6ang0an /an "en9aji0an 5a2i1 0erja
Pebelajar secara mandiri atau kelompok memberikan tanggapan atas hasil
kerja temannya. ,erdiskusi, berdialog, bahkan berdebat memberi komentar
terhadap pemecahan masalah yang disajikan.
+. Mengana1i2i2 /an "enge=a1ua2i 5a2i1 #e"e<a5an "a2a1a5
.ahap akhir pembelajaran berdasar masalah meliputi bantuan pada pebelajar
menganalisa dan menge$aluasi proses berpikir mereka sendiri sebagaimana
kegitan dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan di dalam
pencapaian hasil pemecahan masalah.
E. e1e6i5an
1. pebelajar lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut,
2. melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan
berpikir pebelajar yang lebih tinggi,
#. pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki pebelajar sehingga
pembelajaran lebih bermakna,
G. pebelajar dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah"masalah
yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini dapat
meningkatkan moti$asi dan ketertarikan pebelajar terhadap bahan yang
dipelajari,
). menjadikan pebelajar lebih mandiri dan lebih dewasa, mampu memberi
aspirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang
positif diantara pebelajar, dan
2. pengkondisian pebelajar dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajar dan temannya sehingga pencapaian ketuntasan belajar
dapat diharapkan.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
??
.. e1e"a5an
1. %enuntut sumber"sumber dan sarana belajar yang cukup termasuk waktu
untuk kegiatan belajar siswa.
2. 6ika kegiatan belajar tidak dikontrol dan dikendalikan oleh guru pembelajaran
dapat membawa resiko yang merugikan. %isalnya keselamatan kerja di
laboratorium, keselamatan pada waktu pengumpulan data di lapangan, atau
kegiatan belajar siswa tidak optimal disebabkan oleh sikap ketidakpedulian
para siswa.
#. +pabila masalah tidak berbobot, maka usaha para siswa asal"asalan saja
sehingga cenderung untuk menerima hipotesis Sudjana, 1'?'@ '#"'G!.
Model-Model Pembelajaran Inovatif
?'

Anda mungkin juga menyukai