a. Tahap persiapan
Mengidentifikasi kesesuaian metode eksperimen dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Merancang kebutuhan bahan, peralatan, dan sarana lain
yang diperlukan dalam eksperimen
Mengadakan uji eksperimen terlebih dulu sebelum
metode eksperimen diterapkan sebagai metode
pembelajaran.
Menyediakan bahan, peralatan, dan sarana lain yang
diperlukan.
Menyiapkan pedoman/ instruksi pelaksanaan
eksperimen
Prosedur Penggunaan metode
eksperimen (2)
b. Tahap pelaksanaan
Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan eksperimen.
Menyediakan bahan, peralatan, dan sarana lain yang
diperlukan.
Menyiapkan pedoman/ instruksi pelaksanaan eksperimen
Membantu, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan
eksperimen yang dilakukan oleh siswa.
c. Tindak-lanjut penggunaan metode eksperimen
Meminta siswa menarik kesimpulan dan membuat laporan
pelaksanaan eksperimen
Mendiskusikan kesulitan-kesulitan dalam penggunaan
metode eksperimen.
Metode Simulasi
Metode simulasi adalah format interaksi
pembelajaran yang menampakkan adanya
perilaku pura-pura dari orang yang terlibat di
dalam suatu situasi tiruan.
beberapa bentuk simulasi,
Permainan simulasi (simulation game), yaitu suatu
permainan di mana para pemainnya berperan sebagai
pembuat keputusan, bertindak seakan-akan dalam situasi
yang sebenarnya, atau berkompetisi untuk mencapai tujuan
tertentu sesuai dengan peran yang telah ditentukan.
Bermain peran (role playing), yaitu memainkan peran dari
peran-peran yang sudah pasti berdasarkan kejadian di masa
lalu, dengan maksud untuk menciptakan kembali situasi
masa lalu/ peristiwa sejarah.
Sosiodrama (sociodrama), yaitu suatu pemecahan masalah
kelompok yang dipusatkan pada suatu masalah yang
berhubungan dengan relasi kemanusiaan. Sosiodrama
memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan
alternatif pemecahan masalah yang timbul dan menjadi
perhatian kelompok.
KELEMAHAN METODE SIMULASI
Metode ini menuntut imajinasi dari guru dan
siswa yang terlibat.
Memerlukan waktu lama, memerlukan
pengelompokan dan penggunaan ruang kelas yang
luwes yang sulit untuk dipenuhi.
Biayanya mahal
Prosedur Penggunaan Metode Simulasi
a. Tahap persiapan
Mengidentifikasi isi pelajaran yang cocok jika digunakan metode
simulasi.
Merancang kegiatan simulasi.
Mengidentifikasi peralatan yang diperlukan serta alokasi waktu.
Memilih/ menentukan pemegang peran.
b. Tahap pelaksanaan
Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan simulasi.
Menyediakan bahan, peralatan, dan sarana lain yang diperlukan.
Menyiapkan pedoman/ instruksi pelaksanaan simulasi
Membantu, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan simulasi
yang dilakukan oleh siswa.
c. Tahap tindak-lanjut
Menarik kesimpulan
Mendiskusikan kesulitan-kesulitan pelaksanaan metode
simulasi.
Mendiskusikan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan.
Metode Demonstrasi
a. Tahap persiapan
membuat rancangan pemberian tugas
mendiskusikan tugas dengan siswa
membuat lembaran kerja
menyediakan sumber-sumber belajar yang relevan.
Prosedur Penggunaan
b. Pelaksanaan metode pemberian tugas
menjelaskan tujuan dan manfaat tugas yang akan
diberikan
menjelaskan tentang pelaksanaan tugas
membantu pembentukan kelompok
menyampaikan tugas yang harus diselesaikan siswa
secara lisan/ tertulis
memonitor pelaksanaan/penyelesaian tugas
mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tugas
Prosedur Penggunaan
c. Tahap akhir
melaksanakan penilaian hasil penyelesaian tugas
menyimpulkan
mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
menyelesaikan tugas.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Model-model pembelajaran
Dalam pelatihan ini hanya akan dibahas 3
model pembelajaran yang sesuai untuk
bidang studi pemasaran/tata
niaga/penjualan/manajemen bisnis:
Pembelajaran kuantum
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kooperatif
Model Quantum Learning
Quantum Learning
Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, dan
seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat,
serta membuat belajar sebagai suatu proses
yang menyenangkan dan bermanfaat
Bobby DePorter (2007: 6) mengatakan bahwa
Quantum Learning bersandar pada konsep
bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka.
Prinsip-prinsip Quantum Learning
Segalanya berbicara
Lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran
menyampaikan pesan tentang belajar.
Segalanya bertujuan
Siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang
diajarkan.
Pengalaman sebelum pemberian nama
Pengalaman guru dan siswa akan diperoleh banyak konsep.
Akui setiap usaha
Menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Guru harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada
proses pembelajaran, misalnya dengan memberi tepuk tangan
dan berkata: bagus!, baik!, dll.
kerangka rancangan belajar Quantum
Learning TANDUR
TUMBUHKAN
Tumbuhkan minat dengan memuaskan Apakah Manfaat BagiKu (AMBAK) dan
manfaatkan kehidupan pelajar.
ALAMI
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua
pelajar.
NAMAI
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah masukan.
DEMONSTRASIKAN
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.
ULANGI
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan Aku tahu dan
memang tahu ini.
RAYAKAN
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan
dan ilmu pengetahuan.
Metode dan Strategi Pembelajarannya
Buat suasana kelas yang bisa membawa kegembiraan yang
diatur berdasarkan kesepakatan kelas
Pemberian musik klasik dalam kegiatan belajar mengajar
Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak
mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran
Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil kerja
siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa
untuk berbuat dan berpikir sambil menghasilkan karya dan
pikiran kreatif
Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ciri-2 guru sebagai Quantum Teacher
Antusias Tulus
Berwibawa Spontan
Positif Menarik dan
Supel tertarik
Humoris Menganggap siswa
mampu
Luwes
Menetapkan dan
Menerima
memelihara
Fasih harapan tinggi
Contoh penggunaan QL
Satuan pendidikan: SMK
Mata pelajaran : Kewirausahaan
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
Kompetensi dasar : Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha (dalam aspek
pemasaran)
Indikator : Mengidentifikasi bentuk-bentuk promosi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran :
Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian promosi
Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan tujuan promosi
Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk
promosi
Melalui pengamatan, siswa dapat menganalisis bentuk-bentuk
promosi yang ada disekitar mereka
Lanjutan Contoh.....
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Materi :
Pengertian promosi
Tujuan promosi
Bentuk-bentuk promosi
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:
Pendekatan : Student Centered
Model : Pembelajaran Quantum
Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
1 Pendahuluan
Salam, presensi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menayangkan gambar-gambar tentang
15 TUMBUHKAN
poster yang menunjukan iklan suatu produk,
iklan yang ada di majalah atau surat kabar.
Guru menanyakan:
Mengapa perusahaan mengiklankan
produknya?
Bedakan bentuk promosi yang dilakukan
oleh perusahaan
Apa keuntungan perusahaan dengan
melakukan promosi?
Apersepsi (pengetahuan prasyarat)
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Wakt Keterangan
u
Kegiatan Inti 50
2
1. Eksplorasi
- Guru menunjuk satu/dua siswa untuk menceritakan ketertarikannya terhadap ALAMI
iklan/poster/bentuk promosi yang lain atas suatu produk
- Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi pengertian promosi berdasarkan NAMAI
pengalaman siswa
2. Elaborasi
- Membagi siswa dalam kelompok 4-5 siswa . DEMONSTRASI
- Guru membimbing siswa mendiskusikan tujuan promosi NAMAI
- Guru membimbing siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk promosi. NAMAI
- Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk promosi yang DEMONSTRASIKAN
pernah dialami/dilihat siswa
- Guru bertanya kepada siswa tentang pengertian promosi ULANGI/RAYAKAN
- Guru bertanya kepada siswa tentang tujuan promosi ULANGI/RAYAKAN
- Guru bertanya kepada siswa tentang bentuk-bentuk promosi ULANGI/RAYAKAN
3. Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi NAMAI/ DEMONSTRASI/
ULANGI
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
3 Penutup 25
Guru memberikan evaluasi hasil belajar DEMONSTRASIKAN
Guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil RAYAKAN
belajar
Guru mengumumkan hasil belajar RAYAKAN
Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas
individu untuk mencari contoh bentuk-bentuk
promosi dan mengidentifikasi tujuan promosi,
sasaran promosi, keuntungan serta kelemahan
bentuk promosi yang dipilih siswa
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Contextual Teaching and
Learning (CTL)
Pengertian
Elaine B. Johnson(2006:93) mengutarakan
bahwa CTL adalah pembelajaran yang
mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai individu, anggota keluarga,
masyarakat dan bangsa.
Komponen CTL
1. Konstruktivisme (Constructivism)
2. Menemukan (Inquiry)
3. Bertanya (Questioning)
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
5. Permodelan (Modeling)
6. Refleksi (Reflection)
7. Penilaian yang Sebenarnya (Authentic
Assessment)
1. Konstruktivisme (Constructivism)
Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan
masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi
dirinya, dan bergelut dengan ide-ide
pembelajaran itu harus dikemas menjadi proses
mengkonstruksi bukan menerima
pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran, siswa membangun
sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan
aktif dalam proses belajar mengajar.
Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru
2. Menemukan (Inquiry)
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh
siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri
Menemukan melalui cara inkuiri yaitu :
Observasi (Observation)
Bertanya (Questioning)
Mengajukan dugaan sementara (Hipotesis)
Mengumpulkan data (Data gathering)
Menyimpulkan (Conclusion).
Langkah-langkah kegiatan
menemukan (inquiri) :
Merumuskan masalah;
Mengamati atau melakukan observasi;
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam
tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan
karya lainnya;
Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil
karya pada pembaca, guru atau audien yang
lain.
3. Bertanya (Questioning)
1 Pendahuluan 15
Salam, presensi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa.
3 Penutup 25
Guru memberikan evaluasi hasil belajar Authentic assessment
Guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil
belajar
Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas Masyarakat belajar
individu untuk mengamati tata letak (lay out)
sebuah swalayan/supermarket
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif
(cooperative learning)
Pengertian & Tujuan
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai
macam model pengajaran dimana para siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk
saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi-materi pelajaran
Tujuan yang paling penting dari pembelajaran
kooperatif adalah untuk memberikan para siswa
pengetahuan, konsep, kemampuan dan
pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa
menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan
memberikan kontribusi (Slavin, 2008)
5 unsur yang harus diterapkan dalam
pembelajaran kooperatif
1 Pendahuluan 15
Salam, presensi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi:
Misalnya: banyak perusahaan melakukan promosi
misalnya memberikan discount, menetapkan harga yang
kompetitif, menjual produk hanya di toko khusus tapi ada
juga yang dijual bebas.
Guru menanyakan:
a. Mengapa perusahaan melakukan promosi?
b. Bagaimana perusahaan menetapkan harga?
c. Bagaimana memilih saluran distribusi yang efektif?
d. Bagaimana cara perusahaan unttuk meningkatkan
kepuasan pelanggan?
No Uraian Kegiatan Waktu Ket
2 Kegiatan Inti
a.Eksplorasi
60
3 Penutup 15
Guru memberikan tugas, setiap kelompok melaporkan hasil
Authentic assessment
diskusi secara tertulis.
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Masyarakat belajar
STAD (Student Achievement
Divisions)
Membagi para siswa menjadi beberapa kelompok, masing
maing terdiri dari 4-5 anggota kelompok. Tiap kelompok
atau tim memiliki keanggotaan yang heterogen dari segi
prestasi akademik, jenis kelamin, ras maupun etnik.
Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik
atau alat belajar lain untuk menguasai materi pelajaran /
bahan ajar melalui tutorial, kuis atau diskusi tim.
Secara individual atau tim, siswa atau tim diberi kuis
mingguan atau dua mingguan tentang materi pelajaran
atau bahan ajar.
Tiap siswa atau tim diberi skor atas penguasaannya
terhadap materi pelajaran atau bahan ajar . Skor kemajuan
lebih dititikberatkan pada prosentase kemajuan dari skor
rata rata sebelumnya.Guru bisa memberikan
penghargaan kepada siswa atau tim yang memperoleh skor
tertinggi.
Group Investigation (GI)
Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan Mengatur Siswa ke dalam
Kelompok
Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik,
dan mengkategorikan saran saran.
Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik
yang telah mereka pilih.
Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus
bersifat heterogen.
Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi
pengaturan.
Tahap 2 : Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari
Para siswa merencanakan bersama tentang : apa yang dipelajari,
bagaimana kita mempelajarinya, siapa yang melakukan serta untuk
apa kita melakukan investigasi topik.
Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi
Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan.
Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha usaha yang
dilakukan kelompoknya.
Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis
semua gagasan.
Lanjutan GI
Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir
Anggota kelompok menentukan pesan pesan esensial dari proyek mereka.
Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan
bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.
Wakil wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk
mengkoordinasikan rencana rencana presentasi
Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan Akhir
Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif
Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota
kelas.
Tahap 6 : Evaluasi
Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut,
mengenai tugas yang telah mereka kerjakan. Mengenai keefektifan
pengalaman pengalaman mereka.
Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.
Think-Pair-Share (TPS)
Langkah 1- Thinking . Guru mengajukan suatu pertanyaan
atau fenomena yang terkait dengan topik pelajaran dan
meminta kepada siswanya untuk memikirkan sendiri
jawabannya dalam waktu sekitar satu menit.
Langkah 2-Pairing . Setelah itu, guru meminta siswa untuk
berpasang-pasangan dan mendiskusikan hasil pemikiran
mereka. Mereka saling berbagi jawaban atau ide untuk
mencapai satu kesepakatan jawaban. Waktu yang
dibutuhkan sekitar 4 sampai 5 menit
Langkah 3-Sharing. Merupakan langkah terakhir, setiap
pasangan berbagi pemikiran atau ide kepada seluruh
pasangan pasangan siswa lainnya di dalam kelas. Guru
sebaiknya mengelilingi setiap pasangan , setidaknya
seperempat atau separuh pasangan memiliki kesempatan
untuk melaporkan hasil diskusi mereka
Numbered Heads Together (NHT)
Langkah 1- Numbering. Guru membagi siswa dalam
kelompok atau tim, masing masing beranggotakan 3
sampai 5 orang. Setelah itu, guru memberi nomor setiap
siswa, sehingga masing masing tim memiliki nomor 1
sampai 5.
Langkah 2 Questioning. Guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa. Bentuk pertanyaan bersifat spesifik dan tidak
memerlukan pemikiran yang sangat mendalam. Misal :
Sebutkan syarat terjadinya pasar !.
Langkah 3 Heads Together. Siswa menyatukan
kepalanya untuk menemukan jawabannya dan
memastikan bahwa setiap anggota tim mengetahui
jawabannya.
Langkah 4 Answering. Guru memanggil sebuah nomor
dan siswa dari masing masing kelompok yang memiliki
nomor tersebut mengangkat tangannya dan memberikan
jawaban kepada teman temannya dalam satu kelas
Make a Match (Mencari Pasangan)
Guru menyiapkan kartu dalam jumlah yang
genap, berisi konsep konsep yang sepadan
atau sesuai.
Setiap siswa mendapat satu buah kartu
Setiap siswa mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok atau sesuai
dengan kartunya.
Siswa bisa juga bergabung dengan siswa
lainnya yang memegang kartu yang sama.
Bertukar Pasangan
Setiap siswa mendapatkan satu pasangan ( teman
duduk dalam satu meja bisa menjadi
pasangannya).
Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan
dengan pasangannya.
Setelah selesai, setiap pasangan bergabung
dengan satu pasangan lainnya.
Kedua pasangan saling bertukar pasangan.
Masing masing pasangan yang baru saling
menanyakan dan menguatkan jawaban mereka.
Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran
pasangan kemudian dibagikan pada pasangan
semula.
Keliling Kelompok
Guru menetapkan teknis pemberian
pandangan atau pemikiran mengenai tugas
dari setiap siswa. Misal : searah jarum jam
atau dari kiri ke kanan.
Salah satu siswa dalam masing masing
kelompok memberikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang sedang
dikerjakan oleh kelompoknya.
Demikian seterusnya hingga semua anggota
kelompok mendapat bagian untuk
menjelaskan pandangan atau pemikirannya
Kancing Gemerincing
Guru menyiapkan kancing kancing dalam suatu kotak
(bisa juga benda- benda kecil lainnya, misal : kelereng,
dadu, peniti dsb).
Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa
dalam masing masing kelompok mendapatkan dua
atau tiga buah kancing ( jumlah kancing bergantung
pada kualitas tugas yang diberikan ).
Setiap kali siswa mengeluarkan pendapat, maka harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di
tengah tengah.
Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, maka siswa
tersebut tidak boleh berbicara lagi sampai semua
rekannya menghabiskan kancingnya masing masing
Examples non Examples
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan
melalui OHP
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi
dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
Kesimpulan
Picture and Picture
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Menyajikan materi sebagai pengantar
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi
Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi
urutan yang logis
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan
gambar tersebut
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai
menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai
Kesimpulan/rangkuman
Cooperative Script
Skrip kooperatif adalah teknik belajar dimana
siswa bekerja berpasangan dan bergantian
secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian
dari materi yang dipelajari. Langkah-
langkahnya:
Guru membagi siswa untuk berpasangan
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa
untuk dibaca dan membuat ringkasan
Guru dan siswa menetapkan siapa yang
pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
Lanjutan....
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok
yang kurang lengkap
Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok
dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
Bertukar peran, semula sebagai pembicara
ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta
lakukan seperti diatas.
Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
Penutup
Debate
Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro
dan yang lainnya kontra
Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
didebatkan oleh kedua kelompok diatas
Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu
anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian
ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya
sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan
pendapatnya.
Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis
inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan
sejumlah ide diharapkan.
Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak
siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu
pada topik yang ingin dicapai.
ROLE PLAYING
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam
waktu beberapa hari sebelum KBM
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati
skenario yang sedang diperagakan
Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar
kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok.
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
Guru memberikan kesimpulan secara umum
Evaluasi
Penutup
Talking Stick
Guru menyiapkan sebuah tongkat
Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada
siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan
siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru
Guru memberikan kesimpulan
Evaluasi
Penutup
MEDIA PEMBELAJARAN
Arti Media Pembelajaran
Media Visual
Media Audio
Media Audio Visual
Multimedia
Media Visual
KARYAWAN
Diagram
Diagram adalah suatu gambaran terbuka dari
suatu objek atau proses yaitu sesuatu yang
diterangkan irisnnya atau penampangnya
dengan gambar, garis dan kata-kata. Berikut
contoh diagram mesin kasir di toko
Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual
untuk menjelaskan data. Grafik dimaksudkan untuk
mempermudah pengertian peserta didik tentang angka-
angka yang digambarkan dengan lambang-lambang visual
seperti garis, titik, gambar atau bentuk lain
Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan
audio dari sumber ke penerima pesan.
Pesan yang disampaikan dituangkan dalam
lambang-lambang auditif verbal, nonverbal
maupun kombinasinya.
Media audio berkaitan dengan indera
pendengaran.
Contoh: radio, piringan radio, pita audio, tape
recorder, phonograph, telepon, laboratorium
bahasa, public address system, dan rekaman
tulisan jauh.
Kelebihan Media Audio
Tidak begitu mahal untuk kegiatan pembelajaran
Audio tape cukup hemat, sebab suatu rekaman dapat
digapus dan diganti dengan materi yang baru.
Dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok maupun
individual
Peserta didik yang tuna netra maupun yang tuna aksaran
dapat belajar melalui media audio
Bagi anak yang masih kecil dan belum dapat membaca,
media audio dapat digunakan untuk memberikan
pengalaman belajar bahasa permulaan
Audio yang berupa cassete tape recorder dapat dibawa
kemana-mana dan dapat digunakan untuk belajar mandiri
karena bahan pembelajaran ada pada pita kaset tersebut
Kelemahan Media Audio
Bila berupa kaset, bisa menimbulkan kebosanan karena
jika diputar berulang-ulang akan terdengar suara yang
sama.
Bila digunakan tanpa pengajar secara langsung,
beberapa peserta didik ada yang kurang
memperhatikan.
Pengembangan media audio yang baik akan banyak
memakan waktu.
Kadang-kadang pendengar memiliki latar belakang
serta kemampuan mendengar yang berbeda.
Tidak dapat memperoleh umpan balik secara langsung
karena hanya satu jalur penyampaian informasi.
Media Audio Visual
Tes tertulis
Tes perbuatan/Tes Unjuk Kerja
Penugasan/Proyek
Portofolio
Penilaian Produk
Penilaian Sikap
Tes Tertulis
Tes Uraian/Esai:
tes uraian bebas (extended response)
tes uraian terbatas (restricted response).
Tes Objektif:
Jawaban Singkat atau Isian Singkat
Menjodohkan
Benar Salah
Pilihan Ganda
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun
instrumen tes tertulis:
materi, misalnya kesesuian soal dengan
indikator pada kurikulum;
konstruksi, misalnya rumusan soal atau
pertanyaan harus jelas dan tegas.
bahasa, misalnya rumusan soal tidak
menggunakan kata/ kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
CONTOH KISI-KISI PENILAIAN TES TERTULIS
INDIKATOR PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen