Anda di halaman 1dari 146

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

Model, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran :titik tolak ataupun sudut


pandang terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
2 Jenis Pendekatan Pembelajaran

student centered approach


pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa menurunkan strategi pembelajaran
discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif
teacher centered approach
Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung
(direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori,
Strategi Pembelajaran

Stra. Pemblj bersifat konseptual, sehingga untuk


mengimplementasikannya digunakan berbagai
metode pembelajaran tertentu.
strategi merupakan a plan of operation achieving
something sedangkan metode adalah a way in
achieving something
Metode Pembelajaran

Adalah cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik Pembelajaran

Adalah cara yang dilakukan seseorang dalam


mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik.
Contoh: Ceramah di Kelas besar Vs Kelas Kecil
Contoh lain: Diskusi Aktif Vs Pasif
Taktik Pembelajaran
Adalah gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual.
Contoh humor, media bervariasi, media audiovisual
Dalam taktik pembelajaran ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni.
Model Pembelajaran
Adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Bruce Joyce dan Marsha Weil : 4 kelompok model
pembelajaran, yaitu:
(1) model interaksi sosial;
(2) model pengolahan informasi;
(3) model personal-humanistik; dan
(4) model modifikasi tingkah laku.
JENIS-JENIS
METODE PEMBELAJARAN
Metode Ceramah (Preaching method)
Metode ini paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi,dan paling efektif
dalam mengatasi kelangkaan literatur atau
rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya
beli dan pemahaman siswa.
Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan
guru daripada siswa, tetapi metode ini tetap
tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam
kegiatan pembelajaran
Metode ceramah
Penggunaan metode ceramah dalam
pembelajaran Pemasaran misalnya: pada saat
penyajian bahan pelajaran, memberikan
informasi/penjelasan tentang masalah tugas
maupun materi yang akan didiskusikan siswa,
menyampaikan kesimpulan, dan lainnya
Kelebihan metode ceramah
Guru mudah menguasai kelas
Mudah mengorganisasikan tempat
duduk/kelas
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang
jumlahnya relative banyak
Mudah untuk mempersiapkan dan
melaksanakan
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan
baik
Kelemahan metode ceramah
Bila digunakan terlalu lama , dapat membosankan
peserta didik/siswa
Menyebabkan siswa menjadi pasif
Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan
belajar anak didik
Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme
(pengertian kata-kata)
Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan
tertarik pada ceramahnya, hal ini sukar sekali
Metode diskusi
adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan memecahkan masalah (problem
solving).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar
mengajar untuk :
Mendorong siswa berpikir kritis
Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara
bebas.
Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk
memecahkan masalah bersama.
Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama.
Kelebihan Metode Diskusi
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan
Menyadarkan anak didik bahwa dengan
berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik.
Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap
toleransi
Kelemahan Metode diskusi
Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang
besar.
Peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas.
Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara.
Contoh Penggunaan Metode diskusi
Coba kalian perhatikan iklan sebuah permen.
Permen tersebut harganya hanya Rp. 100,00
namun perusahaan bersedia membayar
dengan biaya yang relatif mahal untuk biaya
iklan. Diskusikanlah hal ini dengan
kelompokmu dan sampaikanlah hasil diskusi
tersebut di depan kelas!
Metode Eksperimen
adalah format interaksi belajar mengajar yang
melibatkan logika induksi untuk
menyimpulkan pengamatan terhadap proses
dan hasil percobaan yang dilakukan.
Tujuan metode eksperimen
Agar siswa dapat merancang, mempersiapkan,
melaksanakan, dan membuat laporan
eksperimen.
Agar siswa dapat menarik kesimpulan dari
berbagai fakta dan informasi yang dihasilkan
dari eksperimen dengan menggunakan logik
induktif
Kelemahan Metode Eksperimen
Memerlukan bahan dan peralatan yang
lengkap.
Memerlukan waktu yang relatif lama
Kegagalan dalam eksperimen akan
mengakibatkan perolehan hasil belajar yang
salah/ menyimpang.
Biayanya mahal.
Prosedur Penggunaan metode eksperimen (1)

a. Tahap persiapan
Mengidentifikasi kesesuaian metode eksperimen dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Merancang kebutuhan bahan, peralatan, dan sarana lain
yang diperlukan dalam eksperimen
Mengadakan uji eksperimen terlebih dulu sebelum
metode eksperimen diterapkan sebagai metode
pembelajaran.
Menyediakan bahan, peralatan, dan sarana lain yang
diperlukan.
Menyiapkan pedoman/ instruksi pelaksanaan
eksperimen
Prosedur Penggunaan metode
eksperimen (2)
b. Tahap pelaksanaan
Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan eksperimen.
Menyediakan bahan, peralatan, dan sarana lain yang
diperlukan.
Menyiapkan pedoman/ instruksi pelaksanaan eksperimen
Membantu, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan
eksperimen yang dilakukan oleh siswa.
c. Tindak-lanjut penggunaan metode eksperimen
Meminta siswa menarik kesimpulan dan membuat laporan
pelaksanaan eksperimen
Mendiskusikan kesulitan-kesulitan dalam penggunaan
metode eksperimen.
Metode Simulasi
Metode simulasi adalah format interaksi
pembelajaran yang menampakkan adanya
perilaku pura-pura dari orang yang terlibat di
dalam suatu situasi tiruan.
beberapa bentuk simulasi,
Permainan simulasi (simulation game), yaitu suatu
permainan di mana para pemainnya berperan sebagai
pembuat keputusan, bertindak seakan-akan dalam situasi
yang sebenarnya, atau berkompetisi untuk mencapai tujuan
tertentu sesuai dengan peran yang telah ditentukan.
Bermain peran (role playing), yaitu memainkan peran dari
peran-peran yang sudah pasti berdasarkan kejadian di masa
lalu, dengan maksud untuk menciptakan kembali situasi
masa lalu/ peristiwa sejarah.
Sosiodrama (sociodrama), yaitu suatu pemecahan masalah
kelompok yang dipusatkan pada suatu masalah yang
berhubungan dengan relasi kemanusiaan. Sosiodrama
memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan
alternatif pemecahan masalah yang timbul dan menjadi
perhatian kelompok.
KELEMAHAN METODE SIMULASI
Metode ini menuntut imajinasi dari guru dan
siswa yang terlibat.
Memerlukan waktu lama, memerlukan
pengelompokan dan penggunaan ruang kelas yang
luwes yang sulit untuk dipenuhi.
Biayanya mahal
Prosedur Penggunaan Metode Simulasi
a. Tahap persiapan
Mengidentifikasi isi pelajaran yang cocok jika digunakan metode
simulasi.
Merancang kegiatan simulasi.
Mengidentifikasi peralatan yang diperlukan serta alokasi waktu.
Memilih/ menentukan pemegang peran.
b. Tahap pelaksanaan
Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan simulasi.
Menyediakan bahan, peralatan, dan sarana lain yang diperlukan.
Menyiapkan pedoman/ instruksi pelaksanaan simulasi
Membantu, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan simulasi
yang dilakukan oleh siswa.
c. Tahap tindak-lanjut
Menarik kesimpulan
Mendiskusikan kesulitan-kesulitan pelaksanaan metode
simulasi.
Mendiskusikan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan.
Metode Demonstrasi

adalah format interaksi pembelajaran yang


sengaja mempertunjukkan atau memperagakan
tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan
oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa
atau sebagian siswa
Tujuan metode demontrasi
mengajar siswa tentang bagaimana meiakukan
sebuah tindakan, menggunakan suatu prosedur,
menggunakan suatu produk, atau membuat suatu
produk.
Menginformasikan tentang bahan atau peralatan
yang diperlukan untuk melakukan suatu tindakan,
menggunakan suatu prosedur,menggunakan suatu
produk, atau untuk membuat suatu produk.
Meningkatkan perhatian dalam belajar
Kelemahan Metode Demonstrasi
Diperlukan persiapan yang teliti dan
implementasinya memerlukan waktu
yang lama.
Diperlukan peralatan yang lengkap
Prosedur Pelaksanaan (1)
a. Tahap persiapan
mengidentifikasi kesesuaian metode demonstrasi
dengan tujuan yang ingin dicapai
menganalisis kebutuhan bahan/ peralatan dan waktu
yang diperlukan untuk demonstrasi
mencoba menggunakan peralatan
merancang garis-garis besar demonstrasi
Prosedur Pelaksanaan (2)
b. Tahap pelaksanaan
Mempersiapkan bahan dan peralatan yang
diperlukan.
Memberikan pengantar/ penjelasan kepada siswa
tentang prosedur dan instruksi pelaksanaan
demonstrasi.
Memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang
disertai dengan penjelasan dan siswa diberi
kesempatan untuk bertanya.
c. Tindak-lanjut penggunaan metode
demonstrasi
Mendiskusikan tentang pelaksanaan demonstrasi.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba
sendiri seperti yang telah didemonstrasikan.
Metode Pemberian Tugas
Adalah suatu format interaksi pembelajaran
yang ditandai adanya satu atau lebih tugas
yang diberikan oleh guru, di mana
penyelesaian tugas tersebut dapat dilakukan
secara perseorangan atau secara kelompok
sesuai dengan perintahnya.
TUJUAN METODE PEMBERIAN TUGAS
Mengembangkan ketrampilan bertanya,
berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan
Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama
diantara para siswa.
Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan
intelektual para siswa dalam proses pembelajaran
yang diselenggarakan
Meningkatkan perhatian terhadap proses dan
hasil dari proses pembelajaran secara berimbang
Jenis Tugas (1)
Tugas latihan, yaitu tugas yang diberikan kepada siswa
untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan
dengan pembahasan sebelumnya.
Tugas membaca/ mempelajari buku tertentu, yaitu
tugas yang diberikan kepada siswa secara perseorangan
atau kelompok untuk mempelajari sendiri topik/.pokok
bahasan tertentu dari sebuah buku atau beberapa
buah buku sebagai sumber belajar.
Jenis Tugas (2)
Tugas unit/proyek, yaitu tugas yang diberikan guru
kepada siswa berdasarkan unit untuk
menyelesaikan suatu proyek. Penyelesaian tugas
ini melibatkan kemampuan siswa dalam berbagai
mata pelajaran.
Tugas eksperimen, yaitu tugas yang diberikan
kepada siswa untuk melakukan suatu eksperimen.
Tugas ini berhubungan dengan isi pelajaran yang
menuntut adanya suatu pembuktian atau untuk
menemukan informasi baru.
Tugas praktis, yaitu tugas yang diberikan kepada
siswa untuk memproduksi sesuatu dengan
menggunakan ketrampilan fisik/ motorik
Prosedur Penggunaan

a. Tahap persiapan
membuat rancangan pemberian tugas
mendiskusikan tugas dengan siswa
membuat lembaran kerja
menyediakan sumber-sumber belajar yang relevan.
Prosedur Penggunaan
b. Pelaksanaan metode pemberian tugas
menjelaskan tujuan dan manfaat tugas yang akan
diberikan
menjelaskan tentang pelaksanaan tugas
membantu pembentukan kelompok
menyampaikan tugas yang harus diselesaikan siswa
secara lisan/ tertulis
memonitor pelaksanaan/penyelesaian tugas
mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tugas
Prosedur Penggunaan

c. Tahap akhir
melaksanakan penilaian hasil penyelesaian tugas
menyimpulkan
mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
menyelesaikan tugas.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Model-model pembelajaran
Dalam pelatihan ini hanya akan dibahas 3
model pembelajaran yang sesuai untuk
bidang studi pemasaran/tata
niaga/penjualan/manajemen bisnis:
Pembelajaran kuantum
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kooperatif
Model Quantum Learning
Quantum Learning
Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, dan
seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat,
serta membuat belajar sebagai suatu proses
yang menyenangkan dan bermanfaat
Bobby DePorter (2007: 6) mengatakan bahwa
Quantum Learning bersandar pada konsep
bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka.
Prinsip-prinsip Quantum Learning
Segalanya berbicara
Lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran
menyampaikan pesan tentang belajar.
Segalanya bertujuan
Siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang
diajarkan.
Pengalaman sebelum pemberian nama
Pengalaman guru dan siswa akan diperoleh banyak konsep.
Akui setiap usaha
Menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Guru harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada
proses pembelajaran, misalnya dengan memberi tepuk tangan
dan berkata: bagus!, baik!, dll.
kerangka rancangan belajar Quantum
Learning TANDUR
TUMBUHKAN
Tumbuhkan minat dengan memuaskan Apakah Manfaat BagiKu (AMBAK) dan
manfaatkan kehidupan pelajar.
ALAMI
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua
pelajar.
NAMAI
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah masukan.
DEMONSTRASIKAN
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.
ULANGI
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan Aku tahu dan
memang tahu ini.
RAYAKAN
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan
dan ilmu pengetahuan.
Metode dan Strategi Pembelajarannya
Buat suasana kelas yang bisa membawa kegembiraan yang
diatur berdasarkan kesepakatan kelas
Pemberian musik klasik dalam kegiatan belajar mengajar
Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak
mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran
Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil kerja
siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa
untuk berbuat dan berpikir sambil menghasilkan karya dan
pikiran kreatif
Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ciri-2 guru sebagai Quantum Teacher
Antusias Tulus
Berwibawa Spontan
Positif Menarik dan
Supel tertarik
Humoris Menganggap siswa
mampu
Luwes
Menetapkan dan
Menerima
memelihara
Fasih harapan tinggi
Contoh penggunaan QL
Satuan pendidikan: SMK
Mata pelajaran : Kewirausahaan
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
Kompetensi dasar : Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha (dalam aspek
pemasaran)
Indikator : Mengidentifikasi bentuk-bentuk promosi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran :
Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian promosi
Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan tujuan promosi
Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk
promosi
Melalui pengamatan, siswa dapat menganalisis bentuk-bentuk
promosi yang ada disekitar mereka
Lanjutan Contoh.....
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Materi :
Pengertian promosi
Tujuan promosi
Bentuk-bentuk promosi
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:
Pendekatan : Student Centered
Model : Pembelajaran Quantum
Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
1 Pendahuluan
Salam, presensi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menayangkan gambar-gambar tentang
15 TUMBUHKAN
poster yang menunjukan iklan suatu produk,
iklan yang ada di majalah atau surat kabar.
Guru menanyakan:
Mengapa perusahaan mengiklankan
produknya?
Bedakan bentuk promosi yang dilakukan
oleh perusahaan
Apa keuntungan perusahaan dengan
melakukan promosi?
Apersepsi (pengetahuan prasyarat)
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Wakt Keterangan
u
Kegiatan Inti 50
2
1. Eksplorasi
- Guru menunjuk satu/dua siswa untuk menceritakan ketertarikannya terhadap ALAMI
iklan/poster/bentuk promosi yang lain atas suatu produk
- Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi pengertian promosi berdasarkan NAMAI
pengalaman siswa
2. Elaborasi
- Membagi siswa dalam kelompok 4-5 siswa . DEMONSTRASI
- Guru membimbing siswa mendiskusikan tujuan promosi NAMAI
- Guru membimbing siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk promosi. NAMAI
- Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk promosi yang DEMONSTRASIKAN
pernah dialami/dilihat siswa
- Guru bertanya kepada siswa tentang pengertian promosi ULANGI/RAYAKAN
- Guru bertanya kepada siswa tentang tujuan promosi ULANGI/RAYAKAN
- Guru bertanya kepada siswa tentang bentuk-bentuk promosi ULANGI/RAYAKAN
3. Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi NAMAI/ DEMONSTRASI/
ULANGI
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

3 Penutup 25
Guru memberikan evaluasi hasil belajar DEMONSTRASIKAN
Guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil RAYAKAN
belajar
Guru mengumumkan hasil belajar RAYAKAN
Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas
individu untuk mencari contoh bentuk-bentuk
promosi dan mengidentifikasi tujuan promosi,
sasaran promosi, keuntungan serta kelemahan
bentuk promosi yang dipilih siswa
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Contextual Teaching and
Learning (CTL)
Pengertian
Elaine B. Johnson(2006:93) mengutarakan
bahwa CTL adalah pembelajaran yang
mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai individu, anggota keluarga,
masyarakat dan bangsa.
Komponen CTL
1. Konstruktivisme (Constructivism)
2. Menemukan (Inquiry)
3. Bertanya (Questioning)
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
5. Permodelan (Modeling)
6. Refleksi (Reflection)
7. Penilaian yang Sebenarnya (Authentic
Assessment)
1. Konstruktivisme (Constructivism)
Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan
masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi
dirinya, dan bergelut dengan ide-ide
pembelajaran itu harus dikemas menjadi proses
mengkonstruksi bukan menerima
pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran, siswa membangun
sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan
aktif dalam proses belajar mengajar.
Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru
2. Menemukan (Inquiry)
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh
siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri
Menemukan melalui cara inkuiri yaitu :
Observasi (Observation)
Bertanya (Questioning)
Mengajukan dugaan sementara (Hipotesis)
Mengumpulkan data (Data gathering)
Menyimpulkan (Conclusion).
Langkah-langkah kegiatan
menemukan (inquiri) :

Merumuskan masalah;
Mengamati atau melakukan observasi;
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam
tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan
karya lainnya;
Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil
karya pada pembaca, guru atau audien yang
lain.
3. Bertanya (Questioning)

Bertanya dalam pembelajaran dipandang


sebagai kegiatan guru untuk mendorong,
membimbing dan menilai kemampuan berfikir
siswa.
MANFAAT BERTANYA
Menggali informasi, baik administrasi maupun
akademis
Mengecek pemahaman siswa
Membangkitkan respon kepada siswa
Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
Mengetahui hal-hal yang mudah diketahui siswa
Memfokuskan perhatian siswa pada suatu yang
dikehendaki guru
Untuk membangkitkan lebih banyak lagi
pertanyaan dari siswa
Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
4. Masyarakat belajar (Learning
Community)
Konsep learning community menyarankan
agar hasil pembelajaran diperoleh dari
kerjasama dengan orang lain.
Hasil belajar diperoleh dari sharing antar
teman, antar kelompok dan antara yang tahu
ke yang belum tahu
Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada
proses komunikasi dua arah
5. Permodelan (Modeling)

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau


pengetahuan tertentu ada model yang bisa ditiru
Model itu bisa berupa cara mengoperasikan
sesuatu, atau guru memberi contoh cara
mengerjakan sesuatu.
Dalam pembelajaran CTL, guru bukanlah satu-
satunya model.
Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.
Seorang siswa bisa ditunjuk untuk memberi
contoh temannya untuk mendemonstrasikan
keahliannya.
6. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru


dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa
yang sudah dilakukan di masa yang lalu.
Refleksi merupakan respon terhadap kejadian,
aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima
Refleksi dlm pembelajaran dapat berupa:
Pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya
hari itu
Catatan atau jurnal di buku siswa
Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu
Diskusi
Hasil karya.
7. Penilaian yang Sebenarnya
(Authentic Assessment)
Kemajuan belajar diperlukan di sepanjang proses
pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan di akhir
periode (semester) pembelajaran seperti pada kegiatan
evaluasi hasil belajar, tetapi dilakukan bersama secara
terintegrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian
(assessment) bukanlah untuk mencari informasi tentang
belajar siswa.
Pembelajaran yang benar memang seharusnya ditekankan
pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari
(learning how to learn), bukan ditekankan pada
diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode
pembelajaran.
Karakteristik authentic assessment

Dilaksanakan selama dan sesudah proses


pembelajaran berlangsung
Bisa digunakan untuk formatif dan sumatif
Mengukur keterampilan dan performansi siswa,
bukan mengingat fakta
Berkesinambungan
Terintegrasi
Dapat digunakan sebagai feed back.
Contoh pembelajaran model kontekstual dengan 7
komponen utamanya
Satuan pendidikan : SMK
Mata Diklat : Keahlian Penjualan/Pemasaran
Standar Kompetensi : Menata Produk
Kompetensi Dasar : Menjaga Display Produk Agar Tetap Sesuai dengan
Standar Perusahaan dan Perencanaan
Indikator : Mengidentifikasi cara mendisplay produk-
produk fresh
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran :
Melalui tanyajawab, siswa dapat mendefinisikan SOP penataan produk
fresh
Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan produk-produk fresh
Melalui diskusi, siswa dapat mengidentifikasi cara mendisplay produk-
produk fresh
Melalui demonstrasi, siswa dapat mendisplay produk-produk fresh
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Materi :
SOP penataan produk fresh
Jenis-jenis produk-produk fresh
Cara mendisplay produk-produk fresh
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:
Pendekatan : Student Centered
Model : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi, demonstrasi
dan eksperimen
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

1 Pendahuluan 15
Salam, presensi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa.

Guru menunjukan gambar-gambar tentang display produk Menerapkan landasan


buah, daging, dan sayuran di supermarket atau swalayan. konstruktivisme
Guru menanyakan: Bertanya
a. Mengapa supermarket/swalayan perlu mengetahui SOP
penataan produk?
b. Mengapa produk-produk fresh perlu di display dengan
memperhatikan SOP?
c. Produk-produk apa saja yang termasuk produk-produk
fresh
Apersepsi (pengetahuan prasyarat)
No Uraian Kegiatan Wakt Keterangan
u
Kegiatan Inti 50
2
a. Eksplorasi Inquiry
- Guru menunjuk satu/dua siswa untuk menceritakan gambar display buah-
buahan yang telah di persiapkan guru
- Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi produk-produk fresh
b. Elaborasi Masyarakat belajar
- Membagi siswa dalam kelompok 4-5 siswa .
- Guru membimbing siswa mendiskusikan cara mendisplay produk-produk fresh
dengan pembagian sbb:
a. Kelp 1&2 : cara mendisplay sayur
b. Kelp 3&4 : cara mendisplay buah
c. Kelp 5&6 : cara mendisplay daging
- Guru membimbing siswa mengidentifikasi cara mendisplay produk-produk fresh
.
- Guru menunjuk satu siswa dari masing-masing kelompok untuk menyampaikan masyarakat belajar
hasil diskusi
- Guru membimbing siswa mendisplay produk-produk fresh (buah dan sayur) Modelling
yang telah dipersiapkan guru dan siswa. (buah dpt digantikan dengan buah
mainan)
c. Konfirmasi Refleksi
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

3 Penutup 25
Guru memberikan evaluasi hasil belajar Authentic assessment
Guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil
belajar
Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas Masyarakat belajar
individu untuk mengamati tata letak (lay out)
sebuah swalayan/supermarket
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif
(cooperative learning)
Pengertian & Tujuan
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai
macam model pengajaran dimana para siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk
saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi-materi pelajaran
Tujuan yang paling penting dari pembelajaran
kooperatif adalah untuk memberikan para siswa
pengetahuan, konsep, kemampuan dan
pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa
menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan
memberikan kontribusi (Slavin, 2008)
5 unsur yang harus diterapkan dalam
pembelajaran kooperatif

1. Saling ketergantungan positif


2. Tanggung jawab perseorangan
3. Tatap muka
4. Komunikasi antar anggota
5. Evaluasi proses kelompok
Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1: Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Fase 2: Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
Menyajikan informasi jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase 3: Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa ke caranya membentuk kelompok belajar dan
dalam kelompok-kelompok membantu setiap kelompok agar melakukan
belajar transisi secara efisien
Fase 4: Membimbing Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
kelompok bekerja dan pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
belajar
Fase 5: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
Memberikan penghargaan upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok
Kelebihan
Meningkatkan harga diri tiap individu
Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar.
Konflik antar pribadi berkurang
Sikap apatis berkurang
Pemahaman yang lebih mendalam
Retensi atau penyimpanan lebih lama
Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
Model pembelajaran kooperatif dapat mencegah keagresivan
dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam sistem individu
tanpa mengorbankan aspek kognitif.
Meningkatkan kemajuan belajar (pencapaian akademik)
Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positif
Menambah motivasi dan percaya diri
Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi
teman-teman sekelasnya
Mudah diterapkan dan tidak mahal
Kelemahan
Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja
sama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa
harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup
mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa
minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa
yang lebih pandai.
Perasaan was-was pada anggota kelompok akan
hilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka
karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.
Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan
terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus
mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut
Macam-macam Model
Pembelajaran Kooperatif:
Jigsaw
STAD (Student Achievement Divisions)
Group Investigation (GI)
Think-Pair-Share (TPS)
Numbered Heads Together (NHT)
Make a Match (Mencari Pasangan)
Bertukar Pasangan
Keliling Kelompok
Kancing Gemerincing
Examples non Examples
Picture and Picture dll
JIGSAW
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga
pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada anggota
kelompoknya yang lain.
Langkah-langkah dalam penerapan
teknik Jigsaw
Guru membagi siswa dalam suatu kelas menjadi
beberapa kelompok
Setiap kelompok terdiri dari 4 5 siswa yang
bersifat heterogen, baik dari segi kemampuan,
jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.
Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas
pembelajaran yang harus dikerjakan.
Dari masing-masing kelompok diambil seorang
anggota untuk membentuk kelompok baru
(kelompok pakar) dengan membahas tugas yang
sama. Dalam kelompok ini diadakan diskusi
antara anggota kelompok pakar.
Lanjutan..... Jigsaw.
Anggota kelompok pakar kembali lagi ke kelompok
semula untuk mengajari anggota kelompoknya. Dalam
kelompok ini diadakan diskusi antara anggota
kelompok
Selama proses pembelajaran secara kelompok guru
berpera sebagai fasilitator dan motivator.
Guru melaksanakan evaluasi baik secara individu
maupun kelompok untuk mengetahui kemampuan
belajar siswa.
Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai
hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan
CONTOH PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Satuan pendidikan : SMK
Mata pelajaran : Kewirausahaan
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
Kompetensi Dasar : Menganalisis aspek perencanaan usaha
dilihat dari aspek pemasaran
Indikator : Menganalisis perencanaan usaha yang
dianalisis dari aspek pemasaran
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran:
Melalui tanyajawab, siswa dapat mengidentifikasi seni menjual dan
teknik promosi
Melalui diskusi, siswa dapat menganalisis perencanaan usaha yang
dianalisis dari aspek pemasaran
lanjutan
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Materi:
Seni menjual dan teknik promosi
Harga jual
Kepuasan Pelanggan
Promosi
Saluran dan jaringan distribusi
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:
Pendekatan : Student Centered
Model : Kooperatif Tipe Jigsaw
Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi,
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

1 Pendahuluan 15
Salam, presensi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi:
Misalnya: banyak perusahaan melakukan promosi
misalnya memberikan discount, menetapkan harga yang
kompetitif, menjual produk hanya di toko khusus tapi ada
juga yang dijual bebas.
Guru menanyakan:
a. Mengapa perusahaan melakukan promosi?
b. Bagaimana perusahaan menetapkan harga?
c. Bagaimana memilih saluran distribusi yang efektif?
d. Bagaimana cara perusahaan unttuk meningkatkan
kepuasan pelanggan?
No Uraian Kegiatan Waktu Ket
2 Kegiatan Inti
a.Eksplorasi
60

- Guru menanyakan pengertian menjual menurut pendapat siswa


- Guru bertanya kepada siswa tentang teknik promosi yang dapat dilakukan
perusahaan
b. Elaborasi
- Siswa dibagi menjadi kelompok kecil @ 4 orang
- Guru membagikan wacana dan tugas sbb:
1) Merencanakan bentuk promosi untuk toko sekolah/produk usaha sekolah
2) Merencanakan usaha-usaha dalam rangka meningkatkan kualitas
pelanggan
3) Merencanakan saluran distribusi yang efektif
4) Merencanakan penetapan harga jual produk unit usaha/unit produksi
sekolah
- Setiap siswa mendapatkan tugas dan tanggungjawab yang berbeda untuk
mendalami informasi atau tugas
- Siswa yang mempunyai tugas yang sama berkumpul menjadi satu tim
untuk membahas/mendiskusikan tugas yang sama (sebagai kelompok
ahli)
- Guru memantau dan membimbing masing-masing kelompok agar semua
siswa berperan aktif agar dapat menjelaskan atau menyampaikan
hasilnya kepada anggota kelompok kooperatif awal.
- Perintahkan siswa kembali ke kelompok awal untuk menginformasikan
hasil diskusi sesuai tugasnya.
- Secara bergiliran masing-masing kelompok mempresentasikan hasil.
(dapat divariasikan: guru secara acak menunjuk salah satu siswa yang
bukan anggota tim ahli dari materi/tugas tertentu untuk mempresentasikan
hasil diskusi)
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi
Lanjutan contoh
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

3 Penutup 15
Guru memberikan tugas, setiap kelompok melaporkan hasil
Authentic assessment
diskusi secara tertulis.
Guru menutup kegiatan pembelajaran

Masyarakat belajar
STAD (Student Achievement
Divisions)
Membagi para siswa menjadi beberapa kelompok, masing
maing terdiri dari 4-5 anggota kelompok. Tiap kelompok
atau tim memiliki keanggotaan yang heterogen dari segi
prestasi akademik, jenis kelamin, ras maupun etnik.
Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik
atau alat belajar lain untuk menguasai materi pelajaran /
bahan ajar melalui tutorial, kuis atau diskusi tim.
Secara individual atau tim, siswa atau tim diberi kuis
mingguan atau dua mingguan tentang materi pelajaran
atau bahan ajar.
Tiap siswa atau tim diberi skor atas penguasaannya
terhadap materi pelajaran atau bahan ajar . Skor kemajuan
lebih dititikberatkan pada prosentase kemajuan dari skor
rata rata sebelumnya.Guru bisa memberikan
penghargaan kepada siswa atau tim yang memperoleh skor
tertinggi.
Group Investigation (GI)
Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan Mengatur Siswa ke dalam
Kelompok
Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik,
dan mengkategorikan saran saran.
Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik
yang telah mereka pilih.
Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus
bersifat heterogen.
Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi
pengaturan.
Tahap 2 : Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari
Para siswa merencanakan bersama tentang : apa yang dipelajari,
bagaimana kita mempelajarinya, siapa yang melakukan serta untuk
apa kita melakukan investigasi topik.
Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi
Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan.
Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha usaha yang
dilakukan kelompoknya.
Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis
semua gagasan.
Lanjutan GI
Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir
Anggota kelompok menentukan pesan pesan esensial dari proyek mereka.
Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan
bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.
Wakil wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk
mengkoordinasikan rencana rencana presentasi
Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan Akhir
Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif
Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota
kelas.
Tahap 6 : Evaluasi
Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut,
mengenai tugas yang telah mereka kerjakan. Mengenai keefektifan
pengalaman pengalaman mereka.
Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.
Think-Pair-Share (TPS)
Langkah 1- Thinking . Guru mengajukan suatu pertanyaan
atau fenomena yang terkait dengan topik pelajaran dan
meminta kepada siswanya untuk memikirkan sendiri
jawabannya dalam waktu sekitar satu menit.
Langkah 2-Pairing . Setelah itu, guru meminta siswa untuk
berpasang-pasangan dan mendiskusikan hasil pemikiran
mereka. Mereka saling berbagi jawaban atau ide untuk
mencapai satu kesepakatan jawaban. Waktu yang
dibutuhkan sekitar 4 sampai 5 menit
Langkah 3-Sharing. Merupakan langkah terakhir, setiap
pasangan berbagi pemikiran atau ide kepada seluruh
pasangan pasangan siswa lainnya di dalam kelas. Guru
sebaiknya mengelilingi setiap pasangan , setidaknya
seperempat atau separuh pasangan memiliki kesempatan
untuk melaporkan hasil diskusi mereka
Numbered Heads Together (NHT)
Langkah 1- Numbering. Guru membagi siswa dalam
kelompok atau tim, masing masing beranggotakan 3
sampai 5 orang. Setelah itu, guru memberi nomor setiap
siswa, sehingga masing masing tim memiliki nomor 1
sampai 5.
Langkah 2 Questioning. Guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa. Bentuk pertanyaan bersifat spesifik dan tidak
memerlukan pemikiran yang sangat mendalam. Misal :
Sebutkan syarat terjadinya pasar !.
Langkah 3 Heads Together. Siswa menyatukan
kepalanya untuk menemukan jawabannya dan
memastikan bahwa setiap anggota tim mengetahui
jawabannya.
Langkah 4 Answering. Guru memanggil sebuah nomor
dan siswa dari masing masing kelompok yang memiliki
nomor tersebut mengangkat tangannya dan memberikan
jawaban kepada teman temannya dalam satu kelas
Make a Match (Mencari Pasangan)
Guru menyiapkan kartu dalam jumlah yang
genap, berisi konsep konsep yang sepadan
atau sesuai.
Setiap siswa mendapat satu buah kartu
Setiap siswa mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok atau sesuai
dengan kartunya.
Siswa bisa juga bergabung dengan siswa
lainnya yang memegang kartu yang sama.
Bertukar Pasangan
Setiap siswa mendapatkan satu pasangan ( teman
duduk dalam satu meja bisa menjadi
pasangannya).
Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan
dengan pasangannya.
Setelah selesai, setiap pasangan bergabung
dengan satu pasangan lainnya.
Kedua pasangan saling bertukar pasangan.
Masing masing pasangan yang baru saling
menanyakan dan menguatkan jawaban mereka.
Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran
pasangan kemudian dibagikan pada pasangan
semula.
Keliling Kelompok
Guru menetapkan teknis pemberian
pandangan atau pemikiran mengenai tugas
dari setiap siswa. Misal : searah jarum jam
atau dari kiri ke kanan.
Salah satu siswa dalam masing masing
kelompok memberikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang sedang
dikerjakan oleh kelompoknya.
Demikian seterusnya hingga semua anggota
kelompok mendapat bagian untuk
menjelaskan pandangan atau pemikirannya
Kancing Gemerincing
Guru menyiapkan kancing kancing dalam suatu kotak
(bisa juga benda- benda kecil lainnya, misal : kelereng,
dadu, peniti dsb).
Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa
dalam masing masing kelompok mendapatkan dua
atau tiga buah kancing ( jumlah kancing bergantung
pada kualitas tugas yang diberikan ).
Setiap kali siswa mengeluarkan pendapat, maka harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di
tengah tengah.
Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, maka siswa
tersebut tidak boleh berbicara lagi sampai semua
rekannya menghabiskan kancingnya masing masing
Examples non Examples
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan
melalui OHP
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi
dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
Kesimpulan
Picture and Picture
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Menyajikan materi sebagai pengantar
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi
Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi
urutan yang logis
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan
gambar tersebut
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai
menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai
Kesimpulan/rangkuman
Cooperative Script
Skrip kooperatif adalah teknik belajar dimana
siswa bekerja berpasangan dan bergantian
secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian
dari materi yang dipelajari. Langkah-
langkahnya:
Guru membagi siswa untuk berpasangan
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa
untuk dibaca dan membuat ringkasan
Guru dan siswa menetapkan siapa yang
pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
Lanjutan....
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok
yang kurang lengkap
Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok
dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
Bertukar peran, semula sebagai pembicara
ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta
lakukan seperti diatas.
Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
Penutup
Debate
Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro
dan yang lainnya kontra
Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
didebatkan oleh kedua kelompok diatas
Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu
anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian
ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya
sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan
pendapatnya.
Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis
inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan
sejumlah ide diharapkan.
Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak
siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu
pada topik yang ingin dicapai.
ROLE PLAYING
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam
waktu beberapa hari sebelum KBM
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati
skenario yang sedang diperagakan
Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar
kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok.
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
Guru memberikan kesimpulan secara umum
Evaluasi
Penutup
Talking Stick
Guru menyiapkan sebuah tongkat
Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada
siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan
siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru
Guru memberikan kesimpulan
Evaluasi
Penutup
MEDIA PEMBELAJARAN
Arti Media Pembelajaran

media dapat diartikan sebagai alat bantu yang


digunakan untuk menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran

Ciri-ciri Media Pembelajaran


dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati
melalui panca indera
Jenis Media Pembelajaran

Media Visual
Media Audio
Media Audio Visual
Multimedia
Media Visual

Gambar diam (still picture)


Karikatur
Poster
Bagan
Diagram
Grafik
Gambar
Kelebihan gambar
Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke
dalam bentuk yang lebih nyata
Banyak tersedia dalam buku-buku
Sangat mudah dipakai
Relatif tidak mahal
Dapat dipakai untuk berbagai tingkat
pelajaran dan bidang studi
Kelemahan Gambar
Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukan
dikelas yang besar
Gambar mati adalah gambar dua dimensi,
sehingga untuk menunjukan dimensi ketiga
(kedalaman benda) harus digunakan satu seri
gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang
berbeda
Tidak dapat menunjukan gerak
Peserta didik tidak selalu mengetahui bagaimana
membaca (menginterprestasikan) gambar.
Manfaat Gambar sbg media
pembelajaran
Menimbulkan daya tarik bagi peserta didik
Mempermudah pengertian, terutama
penjelasan yang sifatnya abstrak
Memperjelas bagian-bagian yang penting
Menyingkat suatu uraian panjang.
Ciri Gambar yang baik
Sesuai tingkatan umur dan kemampuan
peserta didik
Tidak terlalu kompleks, karena jika gambar
kompleks, maka perhatian akan terbagi
sehingga sesuatu yang penting tetapi tidak
tertangkap oleh peserta didik.
Realistis, sesuai dengan benda yang
sesungguhnya
Dapat dipegang atau diraba
Karikatur
Gambar yang berwujud karikatur dapat
digunakan sebagai media komunikasi untuk
semua tingkatan sosial. Karikatur juga dapat
berbicara dalam bahasa yang universal tanpa
memerlukan penjelasan. Bentuk karikatur
menarik perhatian orang dan memperjelas ide
serta informasi yang dikemukakan
Contoh
Poster
Poster merupakan gambar yang
mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti
garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud
menarik perhatian serta mengkomunikasikan
pesan secara singkat.
Bagan
Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan
dengan garis, gambar dan kata-kata. Bagan
dimaksudkan untuk memperagakan suatu pokok
bahasan yang menunjukan hubungan, perkembangan,
atau perbandingan tentang sesuatu.
BAGAN TOP-DOWN COMMUNICATION
MANAJER
UMUM

MANAJER MANAJER MANAJER


PEMASARAN PRODUKSI KEUANGAN

BAG. BAG. BAG. BAG. BAG. BAG.


PENJUALAN PROMOSI PABRIK PENELITIAN AKUNTANSI KEUANGAN

KARYAWAN
Diagram
Diagram adalah suatu gambaran terbuka dari
suatu objek atau proses yaitu sesuatu yang
diterangkan irisnnya atau penampangnya
dengan gambar, garis dan kata-kata. Berikut
contoh diagram mesin kasir di toko
Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual
untuk menjelaskan data. Grafik dimaksudkan untuk
mempermudah pengertian peserta didik tentang angka-
angka yang digambarkan dengan lambang-lambang visual
seperti garis, titik, gambar atau bentuk lain
Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan
audio dari sumber ke penerima pesan.
Pesan yang disampaikan dituangkan dalam
lambang-lambang auditif verbal, nonverbal
maupun kombinasinya.
Media audio berkaitan dengan indera
pendengaran.
Contoh: radio, piringan radio, pita audio, tape
recorder, phonograph, telepon, laboratorium
bahasa, public address system, dan rekaman
tulisan jauh.
Kelebihan Media Audio
Tidak begitu mahal untuk kegiatan pembelajaran
Audio tape cukup hemat, sebab suatu rekaman dapat
digapus dan diganti dengan materi yang baru.
Dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok maupun
individual
Peserta didik yang tuna netra maupun yang tuna aksaran
dapat belajar melalui media audio
Bagi anak yang masih kecil dan belum dapat membaca,
media audio dapat digunakan untuk memberikan
pengalaman belajar bahasa permulaan
Audio yang berupa cassete tape recorder dapat dibawa
kemana-mana dan dapat digunakan untuk belajar mandiri
karena bahan pembelajaran ada pada pita kaset tersebut
Kelemahan Media Audio
Bila berupa kaset, bisa menimbulkan kebosanan karena
jika diputar berulang-ulang akan terdengar suara yang
sama.
Bila digunakan tanpa pengajar secara langsung,
beberapa peserta didik ada yang kurang
memperhatikan.
Pengembangan media audio yang baik akan banyak
memakan waktu.
Kadang-kadang pendengar memiliki latar belakang
serta kemampuan mendengar yang berbeda.
Tidak dapat memperoleh umpan balik secara langsung
karena hanya satu jalur penyampaian informasi.
Media Audio Visual

Media audio visual adalah merupakan media


perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi
yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap
Bentuk-bentuk Media Audio Visual
Media audio visual gerak contoh, televisi,
video tape, film dan media audio pada
umumnaya seperti kaset program, piringan,
dan sebagainya.
Media audio visual diam contoh, filmastip
bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
MULTIMEDIA
Multimedia diartikan sebagai penggunaan
berbagai jenis media secara berurutan maupun
simultan untuk menyajikan suatu informasi
Multimedia tidak harus menggunakan alat-alat
canggih.
Multimedia sering diidentikkan dengan computer
based yang mengkombinasikan teks, grafis, audio,
bahkan video kedalam satu penyajian digital
tunggal dan koheren.
Lanjutan multimedia
Multimedia melibatkan lebih dari sekadar
pengintegrasian bentuk-bentuk tersebut kedalam
suatu program terstruktur yang terdiri dari unsur-
unsur yang saling melengkapi satu sama lain.
Contoh multimedia dalam pendidikan adalah
slide yang disinkronkan dengan audiotape,
videotape, CD-ROM, World Wide Web dan
kenyataan yang sebenarnya.
Tujuan penggunaan multimedia dalam
pendidikan adalah melibatkan peserta didik
dalam pengalaman multi sensori untuk
meningkatkan kegiatan belajar.
PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN
Pengertian
Penilaian (assessment) sering disamakan
dengan evaluasi (evaluation).
Persamaan: keduanya mempunyai pengertian
menilai atau menentukan nilai sesuatu.
Perbedaannya terletak pada konteks
penggunaannya.
4 unsur dalam penilaian
Objek yang akan dinilai
Criteria sebagai tolok ukur
Data tentang objek yang akan
dinilai
Pertimbangan keputusan
(judgement)
Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian berbasis kelas merupakan suatu


proses pengumpulan, pelaporan dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip
penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-
bukti otentik, akurat dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik
Tujuan Penilaian Berbasis Kelas

Memberikan informasi kemajuan hasil belajar


siswa secara individual dalam mencapai tujuan
belajar sesuai dengan kegiatan belajar.
Memberikan informasi yang dapat digunakan
untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut, baik
terhadap masing-masing siswa seluruh kelas.
Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh
guru dan siswa untuk mengetahui tingkat
kesulitan/kemudahan untuk melaksanakan
kegiatan remedial, pendalaman atau pengayaan
Lanjutan.......

Memberikan motivasi belajar siswa dengan cara


memberikan informasi tentang kemajuannya dan
merangsangnya untuk melakukan usaha
pemantapan atau perbaikan.
Memberikan informasi semua aspek kemajuan
setiap siswa dan pada gilirannya guru dapat
membantu pertumbuhannya secara efektif.
Memberikan bimbingan yang tepat untuk memilih
sekolah atau jabatan yang sesuai dengan
keterampilan, minat, dan kemampuannya
Prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas

Valid dan reliabel


Mendidik
Berorientasi pada kompetensi
Adil dan objektif
Terbuka
Berkesinambungan
Menyeluruh
Bermakna
Teknik/cara penilaian berbasis kelas

Tes tertulis
Tes perbuatan/Tes Unjuk Kerja
Penugasan/Proyek
Portofolio
Penilaian Produk
Penilaian Sikap
Tes Tertulis

Tes Uraian/Esai:
tes uraian bebas (extended response)
tes uraian terbatas (restricted response).
Tes Objektif:
Jawaban Singkat atau Isian Singkat
Menjodohkan
Benar Salah
Pilihan Ganda
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun
instrumen tes tertulis:
materi, misalnya kesesuian soal dengan
indikator pada kurikulum;
konstruksi, misalnya rumusan soal atau
pertanyaan harus jelas dan tegas.
bahasa, misalnya rumusan soal tidak
menggunakan kata/ kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
CONTOH KISI-KISI PENILAIAN TES TERTULIS

INDIKATOR PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Siswa dapat menjelaskan Tes tertulis Pilihan Faktor penting yang


pengertian Ganda menjadi dasar agar
kewirausahaan, wirausaha berminat menjadi
dan wirausahawan wirausaha adalah.
A. Keturunan
B. Keberhasilan
orangtua
C. Faktor
lingkungan
D. Jaringan yang
dimiliki
E. Mental yang
dimiliki
Siswa dapat menyebutkan Tes tertulis Tes uraian
karateristik wirausaha
Contoh rubik penilaian untuk tes uraian

Dengan rubik penilaian sebagai berikut


Jika disebutkan semua 8-10 unsur dengan benar nilai: 4
Jika disebutkan antara 5-7 unsur dengan benar nilainya : 3
Jika disebutkan antara 3-5 unsur dengan benar nilainya: 2
Jika disebutkan antara 1-3 unsur yang benar nilainya: 1
Dengan rubik penilaian sebagai berikut:
Jika dijelaskan dengan jelas dan urutannya logis nilainya: 4
Jika dijelaskan tetapi kurang sempurna nilainya: 3
Jika dijelaskan tetapi tidak lengkap nilainya: 2
Jika jawaban tidak benar nilainya: 1
Tes perbuatan/Tes Unjuk Kerja

Adalah penilaian tindakan atau tes praktik


yang secara efektif dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pengumpulan berbagai informasi
tentang bentuk-bentuk perilaku yang
diharapkan muncul dalam diri siswa
(keterampilan).
Alat yang dipergunakan adalah Lembar
Pengamatan.
Contoh Penilaian dengan menggunakan daftar tanda cek
Penilaian: Cara pembungkusan barang dagangan
Nama peserta didik:__________________ Kelas: _____________

No Aspek yang dinilai Baik Tidak


baik
1 Kerapihan pembungkus
2 Sesuai dengan ukuran barang
dagangan
3 Asesoris yang digunakan sesuai dan
menarik
4 Kreativitas
Skor yang dicapai
Skor Maksimal
CONTOH Penilaian dengan menngunakan rating scales
Penilaian: Cara pembungkusan barang dagangan
Nama peserta didik:__________________ Kelas: _____________

N Aspek yang dinilai NILAIA Keterangan:


o 1 2 3 4 1: tidak baik
2: cukup baik
1 Kerapihan pembungkus
3: baik
2 Sesuai dengan ukuran 4: sangat baik
barang dagangan
3 Asesoris yang digunakan
sesuai dan menarik
4 Kreativitas
Skor yang dicapai
Skor Maksimal
Penugasan/Proyek
Merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta
didik dalam periode tertentu
Bermanfaat untuk menilai :
Keterampilan menyelidiki secara umum
Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang
tertentu
Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam
suatu penyelidikan
Kemampuan menginformasikan subyek secara
jelas
Contoh penilaian proyek

Mata pelajaran: Kewirausahaan


Nama proyek : Proposal usaha
Alokasi Waktu : satu bulan
Nama Siswa: ______________ Kelas: _________
Lanjutan contoh:
No Aspek yang dinilai Score (1-5)
Tujuan yang hendak dicapai realistik
1
Alternatif strategi yang dipilih mudah dilaksanakan dan kreatif
2
Pada halaman depan dicantumkan nama dan alamat perusahaan
3 serta nama orang yang bertanggung jawab.
Berisi kerangka proposal usaha dengan dilengkapi nomor halaman.
4
Dalam proposal usaha diungkapkan strategi perusahaan dan tim
5 manajemen pengelola perusahaan.
Menjelaskan mengenai pasar yang dituju, besar potensi pasar dan
6 berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen pada masa
mendatang.
Menjelaskan tentang kualitas, kuantitas, kegunaan, dan
7 keistimewaan barang dan jasa yang dihasilkan.
Menjelaskan tentang teknik promosi yang akan digunakan, tenaga
8 penjual, perwakilan penjual yang perlu diangkat di berbagai daerah.
Menjelaskan mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca
9 pendahuluan, aliran kas, dan pendapatannya.
Ketepatan pengumpulan tugas
10
Bahasa dan penulisan yang digunakan sesuai EYD
11
Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian


berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu.
Langkah-2
Jelaskan kepada peserta didik maksud penggunaan portofolio,
yaitu tidak semata-mata merupakan kumpulan hasil kerja peserta
didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan
juga oleh peserta didik sendiri.
Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat
Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam
satu map atau folder.
Berilah tanggal pembuatan
Tentukan kriteria penilaian
Mintalah peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan
Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum
memuaskan, kepada peserta didik dapat diberi kesempatan untuk
memperbaiki
Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio
Penilaian Produk

Penilaian hasil kerja atau poduk merupakan


penilaian kepada siswa dalam mengendalikan
proses dan memanfaatkan bahan untuk
menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau
kualitas estetik dari sesuatu yang mereka
produksi
Penilaian produk akan menilai kemampuan
siswa dalam
Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan
dalam merancang;
Memilih bahan yang tepat;
Menggunakan alat;
Menunjukkan inovasi dan kreasi;
Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni.
Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap
perilaku dan keyakinan siswa terhadap
suatu obyek, fenomena, atau masalah
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk
penilaian sikap antara lain: observasi
perilaku, pertanyaan langsung, dan
laporan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai