Anda di halaman 1dari 20

Farmakologi Penyakit Kulit

Kinetik Obat Pada Kulit


Molekul obat diangkut ke dalam kulit melalui stratum
corneum, saluran keringat, dan follikel sebasea. 99%
permukaan kulit adalah str corneum.
Absorpsi obat melalui kulit ditentukan oleh perbedaan
kadar obat diluar dengan di dalam kulit, penglepasan
obat dari vehiculum, dan difusi melalui berbagai lapis
kulit.
Obat mudah melintasi kulit bila BM rendah (<600 Da),
mudah larut dalam minyak dan air, dan koefisien partisi
yang tinggi. Obat dalam bentuk ion/polar tak dapat
menembus kulit yg utuh, kecuali bermolekul kecil.
Epidermis berisi berbagai enzim pemetabolisme obat;
dalam kulit ditemukan transportasi aktif, keluar dan ke
dalam sel kulit.
Pedoman Umum Terapi Topikal
Dosis mencakup seluruh permukaan kulit yg berpenyakit
(30 gr utk seluruh kulit).
Permeabilitas obat berbanding terbalik dengan tebal
kulit. Penetrasi obat tinggi di muka, lipat kulit, perineum,
dan kulit bayi. Kulit yg tipis mudah atrofi karena steroid.
Pd psoriasis fungsi str corneum sbg penyangga turun,
absorpsi perkutan tinggi, dosis standard timbulkan efek
toksik sistemik steroid.
Absorpsi obat naik bila kulit tetap basah, bila tertutup
dengan salep atau dibasahi.
Vehiculum ikut tentukan penyerapan; salep bersifat
oklusif dan pelembut, lebih baik dari krem.
Terapi intermiten steroid hindari tachyphylaxis.

Glukokortikoid Topikal
Adalah imunosupresan dan antiinflamasi.
Mekanisme kerjanya beragam: apoptosis limfosit,
hambat kaskade asam arakidonat, tekan produksi
sitokin, efek thd sel radang.
Berdasarkan potensinya timbulkan vasokonstriksi,
steroid topikal terbagi atas 7 kelompok, dari yg kuat
sampai yg lemah. Steroid kuat adalah betamethasone
dan yg mengandung fluor. Yg paling lemah adalah
hidrokortison. Bentuk salep lebih kuat dari krem.
Pemakaian maksimal dua kali sehari.
Efek samping: atrofi, striae, telangiectasia, purpura,
erupsi acneiform. Senyawaan berfluor tak digunakan pd
kulit muka krn timbulkan dermatitis perioral dan rosacea.

Glukokortikoid Sistemik
Digunakan utk penyakit kulit berat: dermatitis kontak alergika thd
tanaman, dermatitis vesicobulosa (pemphigoid, pemphigus
vulgaris).
Pemberian steroid oral jangka lama timbulkan berbagai efek
samping. Pemberian sekali pagi hari, tiap dua hari sekali, kurangi
efek samping. Pemberian tiga kali sehari pada awal terapi hasilkan
efek terapi yang lebih kuat dari pemberian selang-hari.
Pulse-therapy yg gunakan metilprednisolon IV dosis tinggi
merupakan pilihan pyoderma gangrenosum yang berat dan resisten,
pemphigus vulgaris, SLE yg multisitem, dan dermatomyositis.
Infus cepat timbulkan hipotensi, hipokalemia, dan aritmia.
Efek samping penggunaan steroid oral jangka lama: gangguan
psikis, katarak, myopati, osteoporosis, nekrosis tulang avaskular,
hiperglikemia/diabetes, hipertensi.
Retinoid
Adalah senyawaan alami atau sintetik turnan retinol yg
berkhasiat spt vitamin A.
Fungsi retinoid: dalam penglihatan, pengaturan
proliferasi dan diferensiasi sel dan pertumbuhan tulang,
pertahanan imun, dan supresi tumor.
Vit A pengaruhi diferensiasi epitel, hendak digunakan utk
obati peny kulit, tetapi banyak efek samping.
Modifikasi molekuler lahirkan senyawaan dgn margin of
safety yg lebar: retininol, tretinoin (all-trans-retinoic acid),
isotretinoin (13-cis-retinoic acid), alitretinoin (9-cis-
retinoic acid); aromatic retinoid (acitrecin); arotinoid
(tarazotene, bexarotene); adapalene (turunan naphtoic
acid)
Retinoid
Asam retinoid mengaktifkan 2 jenis reseptor, yaitu retinoic acid
receptors (RARs) dan retinoic X receptors (RXRs). Kompleks ligand-
receptor ini ikat promotor region gen target dan atur ekspresi gen.
Produk yg dihasilkan oleh ekspresi gen ini memberi efek
farmakologik dan efek samping obat ini. Terdapat 3 isoform reseptor
(,,), kulit berisi RAR dan RAR.
Generasi 1 dan 2 retinoid tak selektif ikat reseptor, hingga timbulkan
banyak efek samping. Generasi 3 lebih selektif, lebih disukai.
Efek samping: kulit kering, mimisan krn mukosa kering,
konjungtivitis, dan rambut rontok. ES yg ringan: nyeri otot,
pseudotumor cerebri, perubahan suasana perasaan.
Retinoid adalah teratogenik, tak digunakan pada wanita usia subur.
Indikasi: pennyakit radang kulit, kanker kulit, kulit hiperproliferatif,
photoageing,
Retinoid
Tretinoin: utk acne vulgaris, kurangi hiperkeratinisasi yg
akan bentuk mikrokomedone; utk kulit photoaging
(keriput, kasar, dan hiperpigmentasi), diberikan topikal.
Adepalene: indikasi sama dengan tretinoin; stabil di sinar
matahari, kurang meradang.
Tazarotene (generasi 3): utk psoriasis dan acne vulgaris,
ikat ketiga jenis RAR, berikan topikal 1 kali sehari, utk
psoriasis dapat dicampur dengan steroid.
Alitretinoin: ikat semua jenis reseptor retinoid, utk
kelainan kulit pd sindr. Kaposi; ES adalah eritema,
desquamasi, terbakar, stinging, fototoksik.
Dikontraindikasikan pd wanita hamil.
Retinoid
Isotretinoin: utk acne vulgaris nodulokistik berat dan acne nodular
recalcitrant yang berat ; dosis adalah 0.5-2.0 mg/kgBW selama 15-
20 minggu; indikasi lain utk acne rosacea, hidradenitis suppurativa,
dan gram-negative folliculitis. ES: cheilitis, kukosa kering, mimisan,
mata kering, blepharoconjunctivitis, erupsi eritematous, xerosis,
rambut rontok, fotosensitivitas, dislipidemia, myalgia dan artralgia,
hiperostosis, teratogenik bila diminum 1 bulan pertama kehamilan.
Acitrecin: utk psoriasis, ditarik karena toksik.
Bexarotene: selektif ikat RXR, digunakan utk limfoma kulit set T,
dimetabolisir oleh CYP3A4. ES: hipotiroidism, dislipidemia,
leukopenia, pankreatitis.
Defisiensi Vit. A timbulkan metaplasia squamosa. Retinoid, oral atau
topikal, obati premalignancy kulit dan cegah kanker kulit, diberikan
dalam dosis toksik.
Beta-carotene: precursor vit A dari sayur, antioksidan, kurangi
fotosensitivitas pada protoporfiria eritropoetik.
PUVA: Psoralens dan Ultraviolet A
(320-400 nm)
Adakah fotokemoterapi utk psoriasis. Digunakan
methoxalen sbg photosensitizing agent, peroral,
timbulkan fotosensitivitas pada kulit yg terpapar UVA.
Mekanisme kerja: tekan proliferasi yg DNA-dependent,
rubah profil sitokin, dan sebabkan apoptosis
immunocyteputuskan proses imunopatologik.
PUVA tingkatkan pigmentasi, diindikasikan utk
leukoderma dan vitiligo. Indikasi lain: cutaneous T-cell
lymphoma, dermatitis atopik, alopecia areata, lichen
planus, urticaria pigmentosa.
ES: percepat photoaging, timbulkan keratosis,
melanoma, dan carcinona sel squamosa. Peroral:
nausea, blistering, dan painful erythema.
Antihistamin
Histamin dan mediator lain rangsang serabut saraf-C
dan timbulkan sensasi gatal. Ada 4 macam reseptor
histamin, hanya reseptor H-1 yg timbulkan pruritus.
Bila penggunaan antihistamin reseptor H-1 tak
sempurna sembuhkan pruritus, tambahkan antihistamin
reseptor H-2.
Antihistamine H-1: generasi 1 (sedating): chlorphenon,
diphenhydramine, promethazine, cyproheptadine,
doxepine utk pruritus berat; generasi 2 (non-sedating):
cetirizine, loratadine, desloratadine, fexofenadine.
Antihistamine H-2: cimetidine, ranitidine, famotidine,
nizatidine.
Antibiotika
Digunakan utk infeksi kulit superfisial (pyoderma) dan
acne vulgaris.
Bakteri penyebab pyoderma adalah Staphylococcus
aureus dan Streptococcus pyogenes. Impetigo (infeksi
pd kulit paling luar) dapat diobati dgn antibiotik topikal.
Infeksi kulit lebih dalam (folicullitis, erisipelas, cellulitis,
fasciitis diobati dengan penicillin atau makrolid sistemik.
Proprionibacterium acnes adalah bakteri penyebab
terbentuknya microcomedo. Acne sederhana diobati
dengan antibiotik topikal. Antibiotika sistemik digunakan
bila topikal tak responsif. Antibiotiknya adalah tetrasiklin
atau makrolid. Untuk akne vulgaris dikombinasi dengan
asam retinoid.
Antifungus
Azole atau allylamine (terbinafine) topikal utk
tinea corporis lokal.
Tinea capitis diobat dengan griseofulvin atau
terbinafine oral.
Tinea pedis, berdasarkan keparahannya dapat
diobati topikal atau sistemik dengan griseofulvin,
terbinafine, atau azole.
Onichomycosis diobati dengan griseofulvin
selama 12-18 bulan; bila penyebabnya
tercampur dengan candida berikan azole atau
terbinafine minimal 3 bulan.
Antivirus dan Antiscabies
Acyclovir dan turunannya utk herpes simplex
dan varicella. Gunakan cidofovir bila acyclovir
resisten.
Podophylline dan podofilox utk condyloma
acuminata.
-benzene hexachloride (lindane) adalah
insektisida ectoparasite (scabies dan
pediculosis).
Permethrine utk scabies dan lice.
Ivermectine utk pengobatan masal scabies.
Sitotoksik dan Imunospresan
Methotrexate utk psoriasis sedang dan berat. Tak diberikan
bersama obat yg ikatan proteinnya tinggi krn timbulkan depresi SST.
Azathiprin adalah steroid sparring agent utk dermatosis autoimun
dan radang termasuk pemphigus vulgaris, pemphigoid bullosa,
dermatomyositis, dermatitis atopik, LE, psoriasis, dll. Diberikan oral
1-2 mg/hari.
5-FU ganggu sintesis DNA, gunakan topikal/intralesional utk
pertumbuhan ganas dan jinak pd kulit.
Cyclophosphamide dan mechlorethamine, oral/iv, utk limfoma
kutaneus sel-T, dll.
Cyclosporin oral, tacrolimus oral dan topikal utk psoriasis dan
radang kulit imunologik lainnya.
Mycophenolate mofetil adalah steroid sparring agent, dengan
indikasi spt azathioprin.
Imiquimode, immunomodulatory agent, utk wart dan supeficial basal
cell carcinoma.
Biological Agents
Merupakan terapi sistemik yg khusus ditujukan pada
mediator tertentu dari reaksi imonologik/peradangan yg
berperan dalam patofisiologi dan manifestasi klinik
penyakit2 limfoma set T, psoriasis, artritis psoriatik,
autoimun, dan keganasan.
Psoriasis dikenal saat ini sbg penyakit autoimun yang
diperantarai oleh limfosit-T yang bereaksi dengan
keratinosit epidermis.
Pengobatan psoriasis dapat diarahkan pada salah satu
atau lebih dari 4 mekanisme: 1) kurangi sel-T patogenik;
2)hambat aktivasi sel-T; 3) deviasi imun dari T
H
1 ke T
H
2;
4) hambat aktivitas sitolon inflamasi.
Kelebihan agen biologik adalah pengobatan tertuju pd
sel-T dan sitokin, hingga ES-nya lebih ringan..

Biological Agents
Alefacept: utk psoriasis sedang sampai berat, hambat
aktifasi sel-T dgn cara ikat CD2 pd permukaan sel-T dan
tingkatkan apoptosis memory-effector T cells.
Efalizumab: ikat CD11a pd set-Thambat aktivasi dan
sel-T dan fungsi set-T yg sitotoksik; indikasi utk psoriasis
sedang sampai berat. Disuntikkan 1X/minggu sc.
Etanercept: ikat dan hambat kerja TNF. Indikasi:
psoriasis, artritis psoriatik, RA, juvenile RA, dan
ankylosing spondylitis.
Infliximab: ikat TNF-, perkuat kigrasi lekosit. Indikasi:
penyakit Crohn, RA, dan psoriasis.
IV Imunoglobulin: utk toxic epidermal necrolysis
hilangkan blistering kulit dan mulosa dan perbaili
survival.

Obat Kulit Lain
Sunscreen: lindungi kulit dari sinar UV
Azelaic acid: utk acne, melasma, dan hiperpigmentasi
pascaradang.
Calcipotriene (analog Vit.D): utk psoriasis dengan cara
modulasi transkripsi gen yg berkaitan dengan proliferasi
dan diferensiasi.
Keratolitik (salisilat, ure, sulfur, asam glikolat) utk
hiperkeratosis.
Minoxidil dan finasteride: utk alopecia.
Hydroquinone: utk bleaching kulit hiperpigmentasi,
timbulkan reversible depigmentation.
Capsaicin: neuralgia pasca herpes.
Podophyllin: utk anogenital warts.

Anda mungkin juga menyukai