Anda di halaman 1dari 14

1. Pada keadaan apa infeksi kronis dan akut dapat terjadi?

Peradangan kronis bisa terjadi pada kondisi infeksi dengan virulensi bakteri ataupun jumlah
bakteri yang rendah, serta kemampuan tubuh / host dalam mengatasi infeksi tersebut dalam
kondisi yang baik. Peradangan akut terjadi dari kelanjutan peradangan kronis yang bisa
terjadi jika pertahanan tubuh / host dalam kondisi yang tidak baik serta kondisi sistem imun
tubuh yang rentan dan rendah.
2. Bagaimana anatomi dari gingiva?
Gingiva adalah bagian dari mukosa mulut yang menutupi processus alveolar dan
mengelilingi leher gigi. Gingiva meluas mulai dan daerah batas servical gigi, sampai ke
daerah batas mucobuccal fold. Gingiva merupakan bagian dan apparatus pendukung gigi dan
jaringan periodonsium, yang berfungsi melindungi jaringan dibawahnya terhadap pengaruh
lingkungan rongga mulut.


Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival, attached
gingival dan gingival interdental. Marginal gingival adalah bagian gingival yang terletak pada
daerah korona dan tidak melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur
dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.

Pada gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2 m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva. Jaringan padat ini terikat kuat
dengan periosteum tulang alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut
disebut mucogingival juntion. Interdental gingiva mewakili gingiva embrasure, dimana
terdapat ruang interproksimal dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk piramidal atau berbentuk seperti lembah.

Warna gingiva sangat bervariasi pada setiap orang dan berhubungan dengan
pigmentasi kulit. Warna gingiva lebih terang pada orang kulit putih dibandingkan pada orang
kulit hitam. Melanin berperan pada pigmentasi normal kulit, gingiva, dan membaran mukosa
mulut, dimana melanin ini lebih banyak terdapat pada orang kulit hitam

Konsistensi gingiva padat, keras, kenyal, dan melekat erat pada tulang alveolar.
Kepadatan attached gingiva didukung oleh susunan lamina propria secara alami dan
hubungannya dengan mucoperiosteum tulang alveolar, sedangkan kepadatan marginal
gingiva di dukung oleh serat-serat gingiva.

Gingiva memiliki telcstur permukaan seperti kulit jeruk yang lembut dan tampak
tidak beraturan, yang disebut stippling. Stippling adalah gambaran gingiva sehat, dimana
berkurang atau menghilangnya stippling umumnya dihubungkan dengan adanya penyakit
gingiva.



Epitel yang menutupi permukaan luar marginal dan attached gingiva mengalami
keratinisasi maupun parakeratinisasi. Keratinisasi dianggap sebagai suatu bentuk
perlindungan terhadap penyesuaian fungsi gingiva dari rangsangan atau iritasi. Lapisan pada
permukaan dilepaskan dalam bentuk helaian tipis dan diganti dengan sel dari lapisan
granular dibawahnya. Keratinisasi mukosa mulut bervariasi pada daerah yang berbeda.
Daerah yang paling banyak mengalami keratinisasi adalah palatum, gingiva, lidah dan pipi.

3. Apa saja yang terdapat di dalam sulkus gingiva pada saat terjadi peradangan awal,
akut, dan kronis?
Cairan sulkus gingiva (CSG) adalah cairan yang keluar dari sulkus gingiva dalam
keadaan sehat maupun meradang, cairan tersebut berupa serum darah. Hubungan antara
CSG danberatnya radang periodontal dihubungkan dengan periodontitis atau gingivitis.
Aliran CSG akan bertambah besar apabila gingiva meradang karena adanya pertambahan
permebilitas pembuluh vaskuler. Pada gingiva yang meradang menyebabkan perubahan
komposisi CSG seperti jumlah polimorfonuklear leukosit,makrofag, limfosit monosit, ion
elektrolit protein plasma, dan endotoksin bakteri bertambah banyak, sedangkan jumlah urea
menurun.

4. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem limfatik?
Sistem limfatik Terdiri atas :
Pembuluh Limfe
Nodus limfatik
Organ limfatik
Nodul limfatik
Sel limfatik
Sistem Limfatik mempunyai fungsi :
Transportasi kelebihan cairan intersisial ke aliran darah
Transportasi diet lipid
Merupakan tempat limfosit
Meningkatkan respon imun

Komponen pembuluh Limfe
1. Kapiler Limfe:
- merupakan pembuluh limfe kecil yang merupakan tempat pertama dari jaringan
limfe
- tubulus yang terdapat sepanjang jaringan kapiler, kecuali di dalam sumsum tulang
merah dan susunan saraf pusat

- Terdiri atas selapis endotelium, tetapi membran basalis lebih tipis dan diameter lebih besar
- Filamen yang berbentuk jangkar mengikat sel endotelia ke struktur yang berdekatan
- Sel endotelial yang overlap berperan sebagai katup
- Bila tekanan cairan intertitialis meningkat, cairan masuk ke kapiler limfe dan sel endotelial
menutup
- Cairan yang sudah masuk, tidak bisa kembali lagi kejaringan


Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe, menyerupai vena kecil yang terdiri
atas 3 lapis dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali
kejaringan, kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari pembuluh

Trunkus limfatikus terdiri atas bagian kiri dan kanan, merupakan muara dari
pembuluh limfe, terdiri atas : -Trunkus yugularis menerima limfe dari kepala dan leher
-Trunkus subclavia menerima limfe dari exterminitas,
superior, glandula mamae, dinding thorax superficialis
-Trunkus Bronchomediastinalis menerima limfe dari struktur
thorax bagian dalam
-Trunkus Intestinalis menerima limfe dari struktur abdomen
-Trunkus Lumbalis menerima limfe dari extremitas inferior,
dinding abdomino perlvic dan organ perlvis


Duktus limfatikus merupakan muara trunkus limfatikus yang berfungsi
mengembalikan limfe ke sirkulasi vena. Terdiri atas :
-Duktus Limfatikus Destra. berlokasi di dekat clavicula, bermuara ke pertemuan
V.Subclavia dextra dan V.Yugularis interna dextra, menerima limfe dari truncus
lymphaticus leher dan kepala kanan, ext superior kanan dan bagian kanan thorax

Duktus thoracicus. Panjang 37,5 45 cm. Basis terletak pada bagian anterior vert.
lumbalis 2 yang dinamakan cysterna chyli yang menerima limfe dari : -truncus lumbalis
-usus halus
Ductus thoracicus memanjang dari cysterna chyli di anterior corpus vertebra menuju
pertemuan V. Subclavia kiri dan V. Yugularis interna kiri. Menerima limfe dari :
-bagian kiri leher dan kepala
-bagian kiri extremitas Sup
-bagian kiri thorax
-bagian tubuh inferior diaphragma

Nodul lympatic, merupakan kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matrix extra
celluler. Bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit
B dan makrofag, Limfosit T terdapat diluar pusat benih berfungsi menyaring dan membunuh
antigen.


Malt (Mucosa-Associated Lymphatic Tissue), merupakan kumpulan Nodul Lymphatic
yang terdapat dilamina propria mucosa tractus gastrointestinalis, respiratorius genitalis dan
urinarius. Bila ada antigen, akan menginisiasi respon imun. Sangat banyak di ileum, yang
disebut peyer patches

Tonsil, merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang dibungkus
oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap. Terdiri atas:
-bagian tengah (germinal center)
-Crypti, pinggir yang menonjol
Tonsil yang ditemukan dipharyngeal yaitu :
-tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posterior naso pharynx
-tonsil palatina, posteo lateral cavum oral
-tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah


Nodus lymphaticus, terdapat sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval
atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima limfe dari bagian tubuh.
Fungsi utama menyaring antigen dari limfe dan menginisiasi respon imun.
Terdiri atas :
Cortex. terdiri dari atas nodul limfatik
Medulla. mempunyai untaian sel limfatik yang disokong oleh jaringan ikat disebut medullary
cords sinus medullaris berupa rongga
Vasa aferen membawa limfe ke nodus da vasa eferen membawa limfe keluar dari nodus


Thymus. Terletak di mediastinum anterior berupa 2 lobus, Pada bayi dan anak-anak,
timus agak besar dan sampai ke mediastinum superior, Timus terus berkembang sampai
pubertas mencapai berat 30 -50 gr kemudian mengalami regresi dan digantikan oleh
jaringan lemak. Pada orang dewasa timus mengalami atrofi dan hampir tidak berfungsi



Limpa (spleen). Terletak di Quadran atas kiri abdomen, di inferior diaphragma yang
memanjang dari iga 9 11. Terletak dilateralis ginjal dan posterolateral gaster. Bagian
posterolateral disebut permukaan diaphragmatic dan bagian antero medeoial berisi hillus
dimana A, V dan Nervus, masuk-keluar melalui hillus ini. Limpa disuplai oleh A. Splenicus
Fungsi limpa:
Menginisiasi respon imun bila ada antigen didalam darah
Reservoir eritrosit dan platelet
Memfagosit eritrosit dan platelet yang defectiv
Phagosit bacteri dan benda asing lainnya

Fungsi sistem peredaran getah bening adalah sebagai berikut.
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di
luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi
ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai
banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan
pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang
berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh
ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri
berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri,
dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah
selangka kiri.
Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak
terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama
terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang
sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang
terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.
Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh
kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel
darah merah yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal
tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung
disebut polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui
hidung, mulut, dan tenggorokan.

5. Bagaimana proses inflamasi?
Mekanisme radang terdiri dari:
1. Radang akut
Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain
untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan berbagai mikroba
yang menginvasi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. Terdapat 2
komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan penampang dan struktural
dari pembuluh darah serta emigrasi dari leukosit. Perubahan penampang pembuluh darah
akan mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya perubahan struktural pada
pembuluh darah mikro akan memungkinkan protein plasma dan leukosit meninggalkan
sirkulasi darah. Leukosit yang berasal dari mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan
selanjutnya berakumulasi di lokasi cedera.

2. Radang kronis
Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-
minggu hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif,
cedera jaringan, dan penyembuhan. Perbedaannya dengan radang akut, radang akut
ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar.
Sedangkan radang kronik ditandai oleh infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit,
dan sel plasma), destruksi jaringan, dan perbaikan (meliputi proliferasi pembuluh darah
baru/angiogenesis dan fibrosis)



Radang kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul menyusul
radang akut, atau responnya sejak awal bersifat kronik. Perubahan radang akut menjadi
radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak dapat reda. Terdapat 3 kelompok
besar yang menjadi penyebabnya, yaitu infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel
tertentu (seperti basil tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak
lama dengan bahan yang tidak dapat hancur (misalnya silika), penyakit autoimun. Bila suatu
radang berlangsung lebih lama dari 4 atau 6 minggu disebut kronik. Tetapi karena banyak
kebergantungan respon efektif tuan rumah dan sifat alami jejas, maka batasan waktu tidak
banyak artinya.


6. Bagaimana proses sistem imun rongga mulut?
Barier protektif mukosa mulut terlihat berlapis-lapis terdiri atas air liur pada
permukaannya, lapisan keratin, lapisan granular, membrane basal, dan komponen seluler
serta humoral yang berasal dari pembuluh darah. Komposisi jaringan lunak mulut
merupakan mukosa yang terdiri dari skuamosa yang karena bentuknya, berguna sebagai
barier mekanik terhadap infeksi. Mekanisme proteksi, tergantung pada deskuamasinya yang
konstan sehingga bakteri sulit melekat pada sel-sel epitel dan derajat keratinisasinya yang
mengakibatkan epitel mukosa mulut sangaat efisien sebagai barier.
Jaringan lunaak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstraoral dan
agregasi limfoid intraoral. Suatu jaringan halus kapiler limfatik yang terdapat pada
permukaan mukosa lidah, dasar mulut. Palatum, pipi, bibir mirip yang berasal dari gusi dan
pilpa gigi. Kapiler-kapiler ini bersatu membentuk pembuluh limfatik besar dan bergabung
dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagian di dalam otot lidah dan struktur lainnya.
Antigen mikrobial yang dapat menembus epitel masuk ke lamina propria. Akan difagositosis
oleh sel-sel Langerhans yang banyak ditemukan pada mukosa mulut.
Kelenjar saliva yang mengandung sel plasma dan limfosit, terdiri atas 6 kelenjar
saliva utama dan beberapa kelenjar saliva kecil yang tersebar di bawah mukosa mulut.
Kelenjar saliva ini memproduksi IgA yang akan disekresikan ke dalam rongga mulut dalam
bentuk sIgA. Pada jaringaan gusi ditemukan berbagai komponen selular dan humoral, seperti
PMN neutrofil, makrofag, limfosit dan sel plasma yang penting dalam respon imun terhadap
plak bacterial. Pada daerah submukosa jugaa tersebar sel limfoid yang akan berproliferasi
bila barier pertahanan pertama pada permukaan mukosa dapat ditembus antigen.


7. Apa saja penyebab terjadinya peradangan di dalam mulut?
Bakteri
Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri dapat
menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya, bakteri bisa
masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati
lainnya. Bakteri endogenous terutama terlibat dalam dua penyakit manusia yang paling
umum yaitu penyakit periodontal dan karies gigi. Walaupun jarang, kondisi-kondisi menular
seperti tuberkulosis, gonorhoe, serta sifilis dapat menimbulkan pengaruh pada mukosa
mulut sehingga dirasakan sangat penting untuk diketahui.

Virus

Fungi
Thrush (Pseudomembranous Kandidiasis)
Kandidiasis pseudomembranosa merupakan bentuk yang paling umum dari candidiasis
mulut Merupakan bentuk kandidiasis yang sering timbul pada bayi dan orang-orang yang
sangat lemah.Tempat yang paling umum terkena mencakup mukosa bukal, dorsal
lidah,danpalatal.

Atropik Kandidiasis ( Antibiotik Stomatitis )
timbul terutama dalam hubungannya dengan terapi antibiotik dan dahulu sering disebut
sebagai antibiotik stomatitis atau glositis.

KandidiasisHiperplastis(Kandidaleukoplakia)
Kenampakan yang paling umum adalah plak atau papula putih asimptomatik (terkadang
dengan dasar yang eritematosa/kemerahan) yang melekat dan tidak terkelupas.

Kandidiasis Atropik (Denture Sore Mouth)
Tempat yang paling umum terkena adalah palatal keras di bawah sebuah gigitiruan, tetapi
candidiasis atrofi bisa juga ditemukan pada dorsal lidah dan permukaan mukosa
lainnya.Etiologi yang paling umum adalah kesehatan gigi yang buruk, dan/atau pemasangan
gigitiruan yang kontinyu, tetapi bisa juga disebabkan oleh imunosupresi, xerostomia, atau
terapi antibiotik.

AngularCheilitis(Perleche)
Gambaran klinis adalah lesi-lesi kemerahan, erosi, dan berfisur yang terjadi sebelah
menyebelah pada ujung samping bibir dan sering teriritasi dan nyeri.

Parasit
Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa,
cacing dan arthropoda.

8. Bagaimana terjadinya infeksi yang di sebabkan oleh jamur?
kira 40% dari populasi mempunyai spesies candida di dalam mulut dalam jumlah
kecil sebagai bagian yang normal dari mikroflora oral. Kandidosis oral telah dinyatakan
sebagai penyakit dari yang berpenyakit karena kandidosis seringkali mengindikasikan
adanya penyakit yang mendasari timbulnya proliferasi komponen candida dari flora mulut.
Spektrum spesies candida yang dapat terbentuk di dalam rongga mulut meliputi Candida
albicans, Candida glabrata, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida
guillerimondi, serta Candida krusei. Walaupun setiap spesies candida dapat menimbulkan
infeksi mulut, sebagian besar kasus disebabkan oleh Candida albicans. Sejumlah faktor
predisposisi dilibatkan dalam terjadinya kandidosis oral.
Pathogenesis: Candida melekat pada jaringan Candida menghasilkan proteinase
Terjadi degradasi protein saliva Enzim (fosfolipase) terlibat untuk menghacurkan
membrane sel Invasi candida pda jaringan host Hifa tumbuh meluas pada permukaan
host.


9. Bagaimana terjadinya infeksi yang di sebabkan oleh virus?
Virus Kelompok Herpes
Virus kelompok ini, yang terdiri atas Herpes simpleks tipe I, Herpes simpleks tipe II, Varicella
Zooster, virus Epstein-Barr dan sitomegalovirus, bertanggung jawab atas sebagian besar lesi mukosa
mulut yang disebabkan oleh virus.
Varicella Zooster
Lesi primer oleh virus Varicella Zooster dapat menimbulakan cacar air, sementara
pengaktifan kembali virus ini dapat menimbulkan herpes zooster.
Cacar air, sebuah penyakit menular yang umum terjadi pada anak-anak, dikarakteristikan
oleh adanya ruam kulit makulopapular. Lesi ini akan timbul pada batang tubuh dan menyebar ke
wajah dan anggota badan. Pada kebanyakan penderita cacar air, lesi kutaneus dapat mendahului
disertai denga timbulnya ulser kecil (diameter 2-4 mm) di palatum dan daerah fausial. Pengaktifan
kembali Varicella zoosterpada simpul (ganglia) saraf sensoris menimbulkan nyeri hebat yang diikuti
dengan mukolobulus kutaneus atau lesi mukosa.
Virus Epstein-Barr
Virus Epstein-Barr biasanya menimbulkan infeksi mononukleosis, yang dikarakteristikan oleh
pembesaran kelenjar limfe, demam, serta inflamasi faringeal. Kira-kira 30% penderita juga akan
mengalami purpura atau petechiae di palatum serta ulserasi mukosa. Kadang-kadang dapat timbul
perdarahan pada gusi dan ulserasi yang mirip dengan ulserasi akut yang ternekrotisasi. Kondisi ini
terutama terjadi pada anak-anak atau dewasa muda dan diperkirakan transmisinya adalah melalui
saliva.
Papillomavirus Manusia
Hingga kini, lebih dari 65 jenis papillomavirus manusi (HPV) sudah diidentifikasikan.
Golongan virus DNA ini sudah diketahui dampaknya pada pembentukan papillomatus hiperplasti dan
lesi sel skuamosa verukosis pada kulit serta berbagai tempat di mukosa. Tetapi perlu ditekankan
bahwa keterlibatan dan penelitian mengenai peranan virus tersebut dalam penyakit mulut sedang
dilakukan.







LAPORAN TUTORIAL MODUL 2
BLOK 3 KHUSUS










Di susun oleh: Vicky Warian Triwibowo
No BP: 0910343053





FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS

Anda mungkin juga menyukai