Anda di halaman 1dari 33

Modul SAP2000 v 11 2008

Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 0


MODUL SAP2000 v11
ANALISA PERILAKU NON
LINEAR STRUKTUR AKIBAT
BEBAN GEMPA
PUSAT STUDI KONSTRUKSI
INDONESIA
(PUSKI) ITS
Gedung Research Centre R. 10!
"l. #e$n%$ &%'%a &a'(us )#S Su$ol%lo
Sura*a+a , )-DO-.S)A
Modul SAP2000 v 11 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini analisa gempa menggunakan metode force based design. Pada
metode force based design perhitungan terhadap gaya gempa dilakukan dengan analisa
linear (elastis). Setelah gaya gaya dalam diperoleh kemudian dilakukan desain untuk
mendapatkan kapasitas dari tiap elemen struktur yang harus disediakan. Perhitungan
kapasitas dari tiap elemen dapat dilakukan dengan persamaan persamaan yang
tersedia dalam berberapa standar perencanaan yang ada di Indonesia.
Berberapa peneliti menyimpulkan bahwa analisa linear tidak dapat digunakan
untuk mengetahui perilaku struktur terhadap gempa besar, karena pada dasarnya saat
terjadi gempa besar pada struktur terjadi plastiikasi di berberapa tempat. Sehingga
bangunan tidak lagi berperilaku linear akan tetapi berperilaku nonlinear. !engan begitu
diperlukan analisa nonlinear untuk mengetahui perilaku struktur saat mengalami gempa
besar
Program S"P #$$$ memiliki asilitas untuk menganalisa perilaku nonlinear
struktur . %asilitas tersebut berupa analisa statis nonlinear dan dinamik nonlinear. Pada
analisa statis nonlinear, perilaku struktur dianalisa dengan cara memberikan beban
statik yang ditingkatkan hingga struktur tersebut runtuh. Sedangkan pada analisa
dinamik nonlinear struktur dianalisa dengan cara menggunakan data percepatan gempa
sebagai beban. Pada umumnya analisa nonlinear digunakan para peneliti untuk
memprediksi tingkat duktilitas suatu struktur yang sebenarnya akibat beban gempa.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 1
Modul SAP2000 v 11 2008
BAB 2
ANALISA STATIS NONLINEAR
2.1 Definisi Analisa Statis Nonlinear
&etika terjadi gempa besar, struktur mengalami plastiikasi di berberapa tempat.
Sehingga bangunan tidak lagi berperilaku linear akan tetapi berperilaku nonlinear.
!engan begitu diperlukan analisa nonlinear untuk mengetahui perilaku struktur saat
mengalami gempa besar.
"nalisa nonlinear yang dapat dilakukan antara lain analisa statis nonlinear dan
analisa dinamis nonlinear. "nalisa Statis nonlinear adalah analisa yang menggunakan
beban statis yang ditingkatkan hingga struktur mencapai keruntuhan. Sedangkan analisa
!inamis nonlinear adalah analisa yang menggunakan input akselerogram untuk
mendapatkan respon dinamis suatu struktur. !eormasi plastis yang terjadi pada elemen
stuktur tergantung pada sejarah pembebanan, sehingga analisa yang diperlukan untuk
melakukan e'aluasi kinerja bangunan adalah analisa !inamis nonlinear. Pada analisa
!inamis (onlinear dibutuhkan berberapa data detail seperti data percepatan gempa,
tingkat kenonlieneran suatu elemen, yang mana membutuhkan pengetahuan khusus
untuk menganalisa tingkat kenonlinearan suatu elemen .Selain rumit running suatu
model analisa dinamis nonlinear membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sehingga
karena penggunaanya yang relati lama dan sulit maka berberapa peneliti mengusulkan
penggunaan analisa statis nonlinear untuk menggantikan analisa dinamis nonlinear
riwayat waktu sebagai alat untuk menge'aluasi perilaku . )al ini dilakukan karena
analisa statis nonlinear dinilai relati mudah dan dapat digunakan untuk meramalkan
kinerja struktur terhadap beban lateral selama mode yang dominan adalah mode
pertama dan periode alami struktur tidak melebihi satu detik .
2.2 Hal hal yang Perlu Dierhati!an "ala# Analisa Statis Non Linear
*ntuk menjalankan analisa statis nonlinear ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. "dapun berberapa hal tersebut adalah +
)inges Properties
Perilaku leleh dan pasca leleh pada elemen struktur dapat dimodelkan dalam hinges
properties. )inges properties hanya dapat dipakai dalam elemen rangka saja.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 2
Modul SAP2000 v 11 2008
"dapun type hinges yang tersedia adalah geser (Major shear,V
3
), momen (Major
Moment,M
3
), aksial (Aksial,P), kombinasi aksial momen (Coupled, P M
2
M
3
).
,oad "plication -ontrol
"da # macam bentuk load application control untuk analisa statis nonlinear yaitu a
load-controlled dan displacement-controlled
A load-controlled dipakai apabila kita tahu pembesaran beban yang akan diberikan
kepada struktur yang diperkirakan dapat menahan beban tersebut, contohnya
adalah beban gra'itasi. Pada load.controlled semua beban akan ditambahakan dari
nol hingga pebesaran yang diinginkan.
!isplacement-controlled dipakai apabila kita mengetahui sejauh mana struktur kita
bergerak tetapi kita tidak tahu beban yang harus dimasukkan.Ini sangat berguna
untuk mengetahui perilaku struktur tidak stabil dan mungkin kehilangan kapasitas
pembawa beban selama analisa dilakukan
)inge *nloading /ethod
)inge unloading method adalah metode untuk mecari jalan untuk membawa
kembali beban yang diterima oleh sendi pada saat sendi mengalami ase unload dan
memungkinkan redistribusi beban tersebut kepada sisa struktur. )inge unloading
terjadi ketika kur'a tegangan.regangan (gaya.deormasi atau momen.rotasi)
menujukkan penurunan kapasitas, dimana seing diasumsikan pada titik - ke !, atau
titik 0 ke % (kehancuran total). )inge *nloading /ethod ada 1 macam yaitu "nload
#ntire $tructure, Appl% &ocal 'edistribution , 'estart using secant stiffness /etode
paling eisien untuk )inge *nloading /ethod adalah *nload 0ntire Structures
2eometri (onlinear ((eometr% )onlinearit%)
&etika beban bekerja pada struktur dan menghasilkan deormasi yang cukup kecil
maka hubungan beban.deleksi bersiat linear . 3etapi ketika beban yang bekerja
pada struktur menghasilkan deormasi yang cukup besar maka hubungan beban.
deleksi akan bersiat nonlinear.*ntuk analisa static nonlinear kita dapat memilih
opsi geometri nonlinear yaitu +
4. )one
Semua persamaan kesetimbangan dipertimbangkan pada konigurasi tak
berdeormasi dari struktur.
#. P !elta
Persamaan kesetimbangan diperhitungkan sebagian dalam konigurasi deormasi.
2aya tarik cenderung menahan rotasi elemen dan memperkaku struktur,
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal /
Modul SAP2000 v 11 2008
sedangkan gaya tekan cenderung mempebesar rotasi elemen dan membuat
struktur menjadi tidak stabil.
1. P !elta and &arge !eformation
Semua persamaan kesetimbangan diperhitungkan dalam konigurasi deormasi.

2$% &ontoh 'asus
Pada kali ini akan diberi contoh penggunaan analisa statis nonlinear dalam
menge'aluasi suatu stuktur beton bertulang 5 lantai dengan data perencanaan seperti
berikut +
4. !ata /aterial
6
c
7 1$ /pa (/utu Beton)

y 7
188.98 /pa (/utu Beton)
#. !ata Penampang
!imensi Balok 1$:8$
!imensi &olom ;$:;$
1. !ata beban
Beban /ati 7 4$$$ kg:m
Beban )idup 7 ;$$ kg:m
(a#)ar 2$* Bentuk Permodelan Struktur
,angkah.langkah analisa struktur +
A$ Pe#)uatan +o"el Stru!tur Sesuai Dengan Bentu! (e#etri Dan Di#ensi
Bangunan
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 0
1
'
1
'
1
'
/.2 '
/.2 '
/.2 '
/.2 '
/.2 '
/.2 '
/.2 '
/.2 '
Modul SAP2000 v 11 2008
4. Sebelum pembuatan model,satuan harus direncanakan terlebih
dahulu.perhatikan data material dan data beban sehingga bisa ditentukan
satuan yang tepat .!alam contoh ini yang dipilih adalah !gf,#,-
#. &lik pada .ile // ne0 #o"el akan tampil orm sebagai berikut.
1. *bah satuan ke 'gf,#,- lalu klik pada 2D .ra#e
8. Pada orm Portal .ra#e Di#ensions, masukkan data.data sebagai berikut +
)umber of $tories masukkan nilai *
)umber of ba%s masukkan nilai 3
$tor% +eight masukkan nilai 3,
-a% .idth masukkan nilai /
B$ +e#asu!!an Data +aterial, Di#ensi Penana#ang Balo! 1 'olo#, 2enis
Be)an Dan 'o#)inasi Pe#)e)anan
4. *ntuk memasukkan data material. klik pada Define // +aterials akan
muncul orm sebagai berikut ,lalu klik pada A"" Ne0 +aterial$
#. Pada orm /aterial Property data, masukkan data.data sebagai berikut +
Material )ame and displa% Color ganti dengan nama -eton
Material t%pe pilih concrete
.eight per unit Volume masukkan nilai 2011
Modulus of #lasticit% masukan nilai 2/20231
4
atau bisa ditulis 2/20#514
f6c masukkan nilai 3231/
&lik ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 2
Modul SAP2000 v 11 2008
1. %rame pada model belum dianggap sebagai balok < kolom tanpa
dilakukan pendeinisian terhadap dimensi penampang balok kolom pada
sap#$$$. &lik pada Define // .ra#e se-tion lalu akan muncul %orm fra#e
roerties pilih a"" ne0 roerty ,kemudian akan tampil orm sebagai
berikut .
8. Pada %rame section Propert% 7%pe pilih Concrete
;. Pendeinisian elemen Balok. Pa"a &li! to A"" &on-rete se-tion pilih
Re-tangular lalu akan muncul orm sebagai berikut +
Pada $ection )ame ganti dengan nama -alok
Material ganti dengan -eton
!imensions , !epth masukkan nilai 1, , .idth masukkan nilai 13
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 1
Modul SAP2000 v 11 2008
&lik ok
=. Pendeenisian elemen &olom . Pada %orm fra#e roerties pilih a""
ne0 roerty
9. kemudian akan tampil orm sebagai berikut .
5. Pada .ra#e se-tion Proerty 3ype pilih &on-rete$
>. Pendeinisian elemen Balok. Pa"a &li! to A"" &on-rete se-tion pilih
Re-tangular.Pada ?ectangular Section ,masukkan data.data sebagai berikut.
$ection )ame beri nama 8olom
Material ubah ke -eton
!imension , masukkan nilai 19 pada depth dan :idth
&lik Concrete 'einforment
Pada number of longitudinal bars along 3-dir face ketik *
Pada number of longitudinal bars along 2-dir face ketik *
&ongitudinal bar si;e pilih 2, d
Check<design pilih reinforcement to be checked
&lik ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 3
Modul SAP2000 v 11 2008
4$. /elakukan pendeinisian jenis beban, klik pada Define // Loa" &ases ,
akan tampil orm sebagai berikut.
44. Pada orm ini masukkan data.data sebagai berikut @
&oad )ame beri nama dengan +idup
7%pe ganti dengan &i=e
$elf .eight Multiplier masukkan nilai 1
,alu klik pada Add )e: &oad
&oad )ame beri nama dengan gempa
7%pe ganti dengan >uake
$elf .eight Multiplier masukkan nilai 1
,alu klik pada Add )e: &oad
&lik ok
4#. /elakukan pendeinisian jenis perletakan,seleksi Aoint.joint yang akan
dideinisian sebagai perletekan,liat gambar berikut.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 4
Modul SAP2000 v 11 2008
41. &lik pada Assign // 3oint // Restraints , pada fast Restarain pilih
perletakan 3eit
48. /emasukkan beban.beban luar yang bekerja, klik terlebih dahulu pada
element.element yang akan diberi beban hidup dan mati (rame loads). atau
lakukan seleksi dengan windowing, liat gambar berikut untuk lebih jelasnya.
4;. &lik pada Assign // fra#e loa"s // "istri)ute" ,lalu masukkan data.data
berikut dalam orm rame distributed loads.(pendeinisian beban mati)
Pada options pilih Add to #2isting loads
"niform load masukkan nilai 3111
&ilk ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal
Modul SAP2000 v 11 2008
4=. &lik pada get re4isius sele-tion untuk melakukan seleksi ulang pada
element yang diberi beban hidup.
49. &lik pada Assign // fra#e loa"s // "istri)ute" ,lalu masukkan data.data
berikut dalam orm rame distributed loads.(pendeinisian beban hidup).
Pada option pilih beban hidup
Pada options pilih Add to #2isting loads
"niform load masukkan nilai ,11
&ilk ok.
45. Pendeinisian beban gempa arah B ,&lik pada 3oint 2 lalu klik pada Assign
// 3oint Stati- Loa"s // .or-es pada orm ini pilih ,
(empa pada load case name
Pada option pilih Add to e2isting loads options
load masukkan **3/9 pada ?orce (lobal @
klik ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 10
Modul SAP2000 v 11 2008
4>. *langi langkah seperti no 4> untuk memasukkan beban gempa pada
lantai 1 sampai > atau atap. 2ambar dibawah ini semua beban gempa arah B
telah dimasukkan.
#$. Pendeinisian beban gempa arah y ,klik pada 3oint 2 lalu klik pada Assign
// 3oint Stati- Loa"s // .or-es pada orm ini pilih ,
(empa pada load case name
Pada option pilih Add to eBisting loads options
&oad masukkan 2/, 3 pada ?orce (lobal A
klik ok
#4. *langi langkah seperti no #4 untuk memasukkan beban gempa pada
lantai 1 sampai > atau atap. 2ambar dibawah ini semua beban gempa arah y
telah dimasukkan.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 11
Modul SAP2000 v 11 2008
##. /elakukan pendeinisian elemen balok , lakukan seleksi pada elemen
yang akan ditandai sebagi elemen balok.
#1. &lik pada Assign // fra#e // fra#e se-tion, pada fin" this roerty
pilih )alo! lalu klik o!$
#8. /elakukan pendeinisian elemen kolok,lakukan seleksi pada elemen yang
akan ditandai sebagai elemen kolom
#;. &lik pada Assign // fra#e // fra#e se-tion, pada fin" this roerty
pilih !olo# lalu !li! o!$
#=. &lik pada Define #enu // Analysis &ases untuk menampilkan analysis
-ases orm,pada orm ini +
&lik pada modal di case name list
&lik pada Modif%<sho: case untuk menampilkan "nalysis case data.modal
orm,pada orm ini +
&etik 31 pada ma2imum number of modes
Pada 7%pes o modes pilih #igen =ectors
Pada load t%pe pilih accel , pada load name pilih "2 lalu klik add
Pada &oad t%pe pilih accel,pada load name pilih "% lalu klik add
&lik ok untuk kembali ke Anal%sis cases form
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 12
Modul SAP2000 v 11 2008
&$ Pusho4er analysis
Assigning Hinge Proerties 5Pusho4er6
4. Seleksi semua elemen kolom.
#. &lik pada Assign // .ra#e // hinge 5usho4er6 // a""
1. Pada orm ini select a ?#MA3,/ 7able ubah ke Concrete column,lalu pada
degree of freedom pilih P-M2-M3, lalu klik ok.
8. &embali pada orm frame +inge Assignment masukkan 3 pada 'elati=e
!istance, lalu klik add.
;. Seleksi pada semua elemen balok.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 1/
Modul SAP2000 v 11 2008
=. &lik pada Assign // .ra#e // hinge 5usho4er6 // a""
9. pada orm ini select a ?#MA3,/ 7able ubah ke concrete beam, lalu pada
degree of freedom pilih M3,lalu klik ok.
5. &embali pada orm frame +inge Assignment masukkan 3 pada 'elati=e
!istance,lalu klik add
Defining Stati- Pusho4er &ases
4. Pada contoh kasus ini kita akan mendeinisikan # static case,pada kasus pertama
akan kita deinisikan beban gra'itasi pada struktur.
#. Pada menu "efine // analysis -ase // a"" ne0 -ase,pada analis type ubah ke
nonlinear, pada anal%sis case name ganti dengan Pusho=er3
load t%pe pilih load
load name pilih dead
scale factor masukkan 3
klik add
load t%pe pilih load
load name pilih hidup
scale factor masukkan 13
klik add ,lalu klik ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 10
Modul SAP2000 v 11 2008
1. klik add ne: case untuk mendeinisikan pusho'er#, analisis t%pe ubah ke
nonlinear, pada anal%sis case name ganti dengan Pusho=er2.
load name pilih gempa
scale factor masukkan 3
klik add
initial condition ubah ke continue fromB,lalu pilih pusho=er3
Pada nonlinear parameter klik modif%,pada geometric non linear pilih P-
delta
Running usho4er analysis
4. &lik analiy7e // set analysis otion pada orm ini pilih plane frame pada ?ast
!ofs,lalu klik oke
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 12
Modul SAP2000 v 11 2008
#. &lik 'un anal%sis untuk menampilkan orm $et anal%sis cases to run , pada orm
ini. Pastikan semua anal%sis case pada posisi 'un di action.&lik 'un )o: untuk
run anal%sis
1. &etika analisis complete,pastikan tidak ada pesan error pada sap analysis
monitor dan klik ok.
8. *ntuk melihat hasil analisa klik Dislay // Sho0 stati- usho4er -ur4e.
;. Pada plot 7%pe ubah ke ?ema 001 !isplacement Modification.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 11
Modul SAP2000 v 11 2008

Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 13
Modul SAP2000 v 11 2008
BAB %
ANALISA DINA+IS NONLINEAR
A$ Definisi Analisa Dina#is Nonlinear
&etika 2empa berskala tinggi melanda suatu bangunan, maka struktur dari
bangunan tersebut akan mengalami plastiikasi di berberapa tempat. Sehingga
bangunan tidak lagi berperilaku linear akan tetapi berperilaku nonlinear. !engan begitu
diperlukan analisa nonlinear untuk mengetahui perilaku struktur saat mengalami gempa
besar.
Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai analisa statis nonlinear beserta
contoh penggunaannya. Pada bab ini akan dibahas penggunaan analisa !inamis
nonlinear. "nalisa !inamis nonlinear adalah analisa yang menggunakan input
akselerogram untuk mendapatkan respon dinamis suatu struktur. Pada analisa !inamis
(onlinear dibutuhkan berberapa data detail seperti data percepatan gempa, tingkat
kenonlieneran suatu elemen, yang mana membutuhkan pengetahuan khusus untuk
menganalisa tingkat kenonlinearan suatu elemen. Permodelan analisa struktur dengan
analisa dinamis nonlinear membutuhkan waktu yang tidak sedikit, akan tetapi hasil
yang didapat lebih akurat karena deormasi plastis yang terjadi pada elemen stuktur
dapat dimodelkan secara akurat bedasarkan data percepatan gempa.
B$ Hal hal enting "ala# analisa "ina#is non linear
*ntuk menjalankan analisa dinamis nonlinear ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. "dapun berberapa hal tersebut adalah
&ekakuan 0ekti dari link atau tumpuan
&etika dilakukan analisa, nilai kekakuan linear eekti diberikan pada masing
masing derajat kebebasan dari tiap elemen. (ilai kekakuan eekti adalah bebas,
tetapi pada umumnya ber'ariasi antara nol hingga kekakuan nonlinear maksimum
yang didapat dari data elemen yang ada
/ode Superposisi
"nalisa modal dijalankan menggunakan matrik kekakuan & dan matrik massa /.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan metode ?itC 'ector dalam menjankan
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 14
Modul SAP2000 v 11 2008
modal analisa. Sangat penting untuk mengetahui solusi dari persamaan modal
untuk menampilkan gaya nonlinear dengan gaya modal.
)al diatas adalah tidak bisa langsung otomatis, tetapi memerlukan pertimbangan
khusus yang berikut+
4. /assa atau momen inersia harus ditampilkan dalam derajat bebas (onlinear
#. /etode ?itC.'ector harus digunakan untuk menentukan mode superposisi dari
modal
&$ &ontoh 'asus
Pada kali ini akan diberi contoh penggunaan analisa dinamis nonlinear dalam
menge'aluasi suatu stuktur beton bertulang 5 lantai dengan data perencanaan
seperti berikut
4. !ata /aterial
6
c
7 1$ /pa (/utu Beton)

y 7
188.98 /pa (/utu Beton)
#. !ata Penampang
!imensi Balok 1$:8$
!imensi &olom ;$:;$
1. !ata beban
Beban /ati 7 4$$$ kg:m
Beban )idup 7 ;$$ kg:m
8. !ata 3ime )istory
!ata 2empa array$=.4 pada arah sumbu B
!ata 2empa array $=.# pada arah sumbu y
0Dual inter'al setiap $.$4s elama =$ s
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 1
Modul SAP2000 v 11 2008
(a#)ar %$*$ Bentuk Permodelan Struktur
,angkah.langkah analisa Struktur +
A$ Pe#)uatan #o"el stru!tur sesuai "engan )entu! ge#etri "an "i#ensi
)angunan
4. Sebelum pembuatan model,satuan harus direncanakan terlebih dahulu.perhatikan
data material dan data beban sehingga bisa ditentukan satuan yang tepat .!alam
contoh ini yang dipilih adalah !gf,#,-
#. &lik pada .ile // ne0 #o"el akan tampil orm sebagai berikut.
1. *bah satuan ke 'gf,#,- lalu klik pada 2D .ra#e
8. Pada orm Portal .ra#e Di#ensions, masukkan data.data sebagai berikut +
)umber of $tories masukkan nilai *
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 20
Modul SAP2000 v 11 2008
)umber of ba%s masukkan niali 3
$tor% +eight masukkan nilai 3,
-a% .idth masukkan nilai /
B$ +e#asu!!an "ata #aterial, "i#ensi enana#ang )alo! 1 !olo#, 3enis )e)an
"an !o#)inasi e#)e)anan
4. *ntuk memasukkan data material. klik pada Define // +aterials akan muncul
orm sebagai berikut ,lalu klik pada A"" Ne0 +aterial$
#. Pada orm /aterial Property data, masukkan data.data sebagai berikut +
Material )ame and displa% Color ganti dengan nama -eton
Material t%pe pilih concrete
.eight per unit Volume masukkan nilai 2011
/odulus o 0lasticity masukan nilai 2/20231
4
atau bisa ditulis 2/20#514
f6c masukkan nilai 3231
/
&lik ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 21
Modul SAP2000 v 11 2008
1. %rame pada model belum dianggap sebagai balok < kolom tanpa dilakukan
pendeinisian terhadap dimensi penampang balok kolom pada sap#$$$. &lik pada
Define // .ra#e se-tion lalu akan muncul %orm fra#e roerties pilih a"" ne0
roerty ,kemudian akan tampil orm sebagai berikut .
8. Pada .ra#e se-tion Proerty Tye pilih Concrete.
;. Pendeinisian elemen Balok. Pa"a &li! to A"" &on-rete se-tion pilih
Re-tangular lalu akan muncul orm sebagai berikut
Pada $ection )ame ganti dengan nama -alok
Material ganti dengan -eton
!imensions , !epth masukkan nilai 1, , .idth masukkan nilai 13
&lik ok
=. Pendeenisian elemen &olom . Pada %orm fra#e roerties pilih a"" ne0
roerty .
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 22
Modul SAP2000 v 11 2008
9. kemudian akan tampil orm sebagai berikut .
5. Pada .ra#e se-tion Proerty 3ype pilih &on-rete$
>. Pendeinisian elemen Balok. Pa"a &li! to A"" &on-rete se-tion pilih
Re-tangular.
4$. Pada Re-tangular Se-tion ,masukkan data.data sebagai berikut
$ection )ame beri nama 8olom
Material ubah ke -eton
!imension , masukkan nilai 1, pada depth dan :idth
&lik ok
44. /elakukan pendeinisian jenis beban, klik pada Define // Loa" &ases , akan
tampil orm sebagai berikut.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 2/
Modul SAP2000 v 11 2008
4#. Pada orm ini masukkan data.data sebagai berikut @
&oad )ame beri nama dengan +idup
7%pe ganti dengan &i=e
$elf .eight Multiplier masukkan nilai C
,alu klik pada Add )e: &oad
&lik ok
41. /elakukan pendeinisian jenis perletakan,seleksi Aoint.joint yang akan
dideinisian sebagai perletekan,liat gambar berikut.
48. &lik pada Assign // 3oint // Restraints , pada fast Restaraint pilih perletakan
3eit
4;. /emasukkan beban.beban luar yang bekerja, klik terlebih dahulu pada element.
element yang akan diberi beban . atau lakukan seleksi dengan windowing,liat
gambar berikut untuk lebih jelasnya.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 20
Modul SAP2000 v 11 2008
4=. &lik pada Assign // fra#e loa"s // "istri)ute" ,lalu masukkan data.data
berikut dalam orm rame distributed loads.(pendeinisian beban hidup).
Pada options pilih Add to #2isting loads
"niform load masukkan nilai 3111
&ilk ok
49. &lik pada get re4isius sele-tion untuk melakukan seleksi ulang pada
element yang diberi beban hidup
45. &lik pada Assign // fra#e loa"s // "istri)ute" ,lalu masukkan data.data
berikut dalam orm rame distributed loads.(pendeinisian beban mati).
Pada option pilih beban hidup
Pada options pilih Add to #2isting loads
"niform load masukkan nilai ,11
&ilk ok
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 22
Modul SAP2000 v 11 2008
4>. /elakukan pendeinisian elemen balok , lakukan seleksi pada elemen yang akan
ditandai sebagi elemen balok.
#$. &lik pada Assign // fra#e // fra#e se-tion, pada fin" this roerty pilih
)alo! lalu !li! o!$
#4. /elakukan pendeinisian elemen kolok,lakukan seleksi pada elemen yang akan
ditandai sebagai elemen kolom
##. &lik pada Assign // fra#e // fra#e se-tion, pada fin" this roerty pilih
!olo# lalu !li! o!$
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 21
Modul SAP2000 v 11 2008
#1. /elakukan pendeinisian kombinasi pembebanan, klik pada Define // .un-tion
// Ti#e history untuk menampilakan orm Define Ti#e history, pada orm ini
pada choose ?untion 7%pe to add pilih ?unction from file
lalu klik add ne: function untuk menampilkan 7ime histor% function
#8. Pada %orm 3ime history deinition,masukkan nilai.nilai sebgai berikut +
?unction name ganti dengan arra%1/-3
pada header lines $kip masukkan nilai 2
pada number of points per lines masukkan *
pada =alues of eDual inter=als o masukkan angka 113
&lik pada browse untuk menampilkan Pick %unction !ata ile ,lalu pilih
Arra%1/-37+ lalu klik pada open.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 23
Modul SAP2000 v 11 2008
&lik ok pada orm 7ime +istor% function.
#;. Pada %orm 3ime history deinition,masukkan nilai.nilai sebagai berikut +
?unction name ganti dengan arra%1/-2
pada header lines $kip masukkan nilai 2
pada number of points per lines masukkan *
pada =alues of eDual inter=als of masukkan angka 113
&lik pada bro:se untuk menampilkan Pick ?unction !ata file ,lalu pilih
Arra%1/-27+ lalu klik pada open
&lik ok pada form 7ime +istor% function .
#=. &lik pada Define #enu // Analysis &ases untuk menampilkan analysis -ases
orm,pada orm ini +
&lik pada modal di case name list
&lik pada Modif%<sho: case untuk menampilkan Anal%sis case data-modal
orm,pada orm ini +
&etik 31 pada ma2imum number of modes
Pada 7%pes of modes pilih #igen =ectors
Pada load t%pe pilih accel , pada load name pilih "2 lalu klik add
Pada &oad t%pe pilih accel,pada load name pilih "% lalu klik add
&lik ok untuk kembali ke Anal%sis cases orm
&lik pada Add )e: Case untuk menampilkan orm Anal%sis case data, pada
orm ini +
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 24
Modul SAP2000 v 11 2008
&etik 7ime histor% pada anal%sis case name
Pilih 7ime histor% pada Anal%sis case t%pe
Pilih nonlinear pada anal%sis t%pe
Pada initial conditions, pilih Eero Fnitial condition
Pada loads applied,pilih accel dari load t%pe, dan "3 dari load name.
pilih arra%1/-3 dari unction dan ketik 1039 pada scale actor.
" 7 $.15 B g B I + ? 7$.15 B >.54 B 4 + 5.; 7 1039
Pada loads applied,pilih accel dari load t%pe, dan "2 dari load name.
pilih arra%1/-2 dari function dan ketik 1332 pada scale factor. " 7
$.15 B g B I B 1$E + ? 7$.15 B >.54 B 4 B $.1 + 5.; 7 1332
)umber of output time step masukkan nilai 2,1
Cuput time step si;e masukkan nilai 12
Pada other Parameters , klik modif%<sho: pada modal damping
untuk menampilkan /odal damping orm.pada orm ini +
/asukan nilai 1,1, pada Constant !amping ?or All Modes
pada Modal !amping C=errides masukkan 3 pada Mode ,ketik 112 in
the !amping bo2 dan klik Add
Modal !amping C=errides masukkan 2 pada Mode dan klik Add
Modal !amping C=errides masukkan 3 pada Mode dan klik Add
&lik F& pada Model !amping, Anal%sis Case !ata, and Anal%sis Cases
untuk menutup semua orm.
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal 2
Modul SAP2000 v 11 2008
#9. &lik analiy7e // set analysis otion pada orm ini pilih lane fra#e pada .ast
Dofs,lalu kik o!$
#5. &lik Run analysis untuk menampilkan orm Set analysis -ases to run , pada
orm ini +
Pastikan semua anal%sis case pada posisi 'un di action
&lik 'un )o: untuk run anal%sis.
#>. &etika analisis complete,pastikan tidak ada pesan error pada sap analysis
monitor dan klik ok.
1$. ,akukan seleksi pada joint seperti gambar berikut.
14. &lik pada Dislay #enu // sho0Plot .un-tion untuk menampilkan orm lot
.un-tion Tra-e Dislay Defenition , pada orm ini +
Pilih 7ime +istor% pada Anal%sis case
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal /0
Modul SAP2000 v 11 2008
&lik pada !efine Plot ?unction untuk menampilkan Plot ?unction,pada
orm ini
Pilih joint 2
&lik pada Modif%<sho: Plot %unction untuk menampilkan Aoint Plot
%unction orm,pada orm ini +
Pastikan !ispl option dipilih di Vector t%pe
Pilih "@ pada component
&lik ok untuk kembali pada Plot ?unction orm.
Pilih joint # sampai > pada ,ist %unction, lalu klik tombol "dd untuk
memindahkan ke Gertikal %unction list.
&lik pada !ispla% untuk menampilkan !isplacement 7ime +istories .
&lik Fk untuk menutup %orm dan kembali ke %orm Plot ?unction 7race
!ispla% !efinition
&lik !one untuk menutup Plot ?unction
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal /1
Modul SAP2000 v 11 2008
DA.TAR PUSTA'A
-omputers and Structures, Inc (#$$;), C$F Anal%sis 'eference Manual ?or $AP 2111,
#7A-$, and $A?#, Barkeley, -aliornia
-omputer and Structures Inc,#$$9, C$F Anal%sis 'eference ?or $AP 2111,#7A-$,and
$A?#,Barkeley,*S"
%ederal 0mergency /anagement "gency (4>>9), )#+'P Commentar% Cn 7he (uidelines
?or $eismic 'ehabilitation Cf -uildings ,%0/" #98 ,Hashington !-
%ederal 0mergency /anagement "gency (#$$$), Prestandard And Comentar% ?or 7he
$eismic 'ehabilitation Cf -uilding,%0/" 1;= ,Hashington !-
)udajanto,!,(#$$;), Makna Profesionalisme dalam Penerapan $tate of 7he Arts 7eknik
$truktur 7ahan (empa di Fndonesia, ,okakarya Pengajaran &onstruksi beton dan
/ekanika 3eknik, Aurusan 3eknik Sipil, %3SP.I3S 41.48 Auli #$$;
PaC, /ario (4>5;), !inamika $truktur 7eori G Perhitungan, 0rlangga ,Aakarta
Pusat Studi Konstruksi (PUSKI) - ITS Hal /2

Anda mungkin juga menyukai