Anda di halaman 1dari 50

Lari Jarak Jauh

1 comment


Sejarah lari Maraton memang tidak tertulis secara otentik
sejak kapan manusia berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak
manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat
sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat.


Nama Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani.
Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke
Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada
Pertempuran Marathon (di mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan
Agustus atau September, 490 SM.

Dikatakan bahwa ia berlari jarak seluruh tanpa berhenti dan meledak dalam
sidang, berseru "" (Nenikkamen, 'Kami telah menang. ") sebelum
runtuh dan mati. Legenda yang menyebutkan pelari dari Marathon ke Athena
pertama kali muncul di Plutarch On the Glory Athena pada abad 1 Masehi yang
mengutip dari pekerjaan Heraclides Ponticus hilang, memberikan nama pelari
sebagai salah Thersipus dari Erchius atau Eucles . Lucian dari Samosata (2 abad
Masehi) juga memberikan cerita tetapi nama-nama Philippides runner (tidak
Pheidippides).

Ada perdebatan tentang keakuratan sejarah dari legenda ini Herodotus
sejarawan Yunani, sumber utama untuk Perang Yunani-Persia,. Menyebutkan
Pheidippides sebagai utusan yang berlari dari Athena ke Sparta untuk meminta
bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang berjarak lebih dari 240 kilometer
(150 mil) sekali jalan.

Dalam beberapa naskah Herodotus nama runner antara Athena dan Sparta
diberikan sebagai Philippides. Herodotus tidak menyebutkan seorang utusan
yang dikirim dari Marathon ke Athena, dan menceritakan bahwa bagian utama
dari tentara Athena, karena telah berjuang dan memenangkan pertempuran
melelahkan, dan takut serangan angkatan laut dengan armada Persia melawan
Athena dipertahankan, berjalan cepat kembali dari pertempuran ke Athena, tiba
pada hari yang sama.

Pada 1879, Robert Browning menulis Pheidippides puisi. puisi Browning, cerita
komposit-nya, menjadi bagian dari budaya akhir abad ke-19 yang populer dan
diterima sebagai legenda bersejarah

Beberapa Versi Sejarah Marathon

Versi I

Legenda kuno mengatakan bahwa saat itu seorang serdadu Yunani
PHEIDIPPIDES berlari dari Marathon ke Athena untuk mengabarkan kepada
warganya bahwa mereka telah mengalahkan pasukan Persia dalam peperangan
Marathon pada tahun 490 SM.

Pheidippiddes berlari tanpa henti selama 26 mil atau 42.195km setelah
mengabarkan kemenangannya, kemudian ia pun tewas karena keletihan.
Sebagai peringatan akan peristiwa tersebut sejak 1896, pesta olah raga Olympic
memasukkan lomba lari jauh ini dalam setiap even olahraga mereka. Hal ini
untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa
pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.

Versi II

Perang Marathon terjadi pada 490SM saat tentara Darius I dengan kekuatan
tentara yang besar berhadapan dengan tentara Athena yang jauh kalah banyak.
Namun pemimpin Atena yang bernama Miltiades mampu mengembangkan
strategi perang kilatnya. Dikabarkan 6400 tentara Persia tewas sementara
kerugian jiwa dipihak tentara Atena hanya 192 tentara.

Versi III

Versi lain mengatakan bahwa PHEIDIPPIDES sebetulnya dikirim ke Sparta untuk
minta bantuan dengan berlari selama dua hari untuk menempuh jarak 240km.
Sayangnya sesampainya di sana, orang Sparta tidak bersedia memberikan
bantuan tentara sehingga serdadu Yunani harus bertarung dengan dibantu oleh
Platea.


Versi IV

Cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang
diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya
dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat
julukan olimpiade modern.

Perkembangan Lari Marathon

Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam
jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi
menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari
jarak jauh (long distance). Lari jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak
50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah
terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m,
10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini perkembangan lebih pesat lagi
dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang
rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.

Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari
dalam hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun
secara logis dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas
tentunya dari kecil sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar
sesuatu.

Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah
beraktifitas maka selanjutnya manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
Kecenderungan manusia pada saat tumbuh dewasa juga beraktifitas lari
mengejar hewan dengan berburu menggunakan alat buruan seperti tombak atau
batu.

Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan
dan berlari. Lama kelamaan menyadari bahwa manusia tetap membutuhkan oleh
raga lari dalam aktifitasnya untuk memelihara kesehatanya. Sehingga menjadi
kecenderungan bahwa manusia memilih olah raga lari dalam hidupnya untuk
dijadikan kebiasaan atau hobi. Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak
hanya dijadikan sekedar hobi, namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi
gaya hidup bahkan untuk bersosialisasi.

Yang berarti bahwa tidak hanya olah raga lari untuk prestasi saja yang
berkembang dan digabungkan dengan cabang olah raga lainnya, namun olah
raga lari non prestasi (untuk kebugaran) juga mengalami perkembangan yang
digabungkan dengan aktifitas lain manusia. Suatu saat akan muncul klub olah
raga lari non prestasi menjadi trend gaya hidup seperti klub bike to work atau
klub body building.

Marathon di Seluruh Dunia

Setiap tahun, lebih dari 500 maraton diselenggarakan di seluruh dunia yang
diadakan kebanyakan oleh Association of International Marathons and Distance
Races (AIMS) yang telah berkembang sejak berdirinya pada tahun 1982 untuk
merangkul lebih dari 300 anggota di 83 negara dan wilayah. Lima dari ras
terbesar dan paling bergengsi, Boston, New York City, Chicago, London, dan
Berlin, bentuk dua tahunan World Marathon Majors seri, pemberian $ 500.000
per tahun untuk pemain terbaik pria dan wanita secara keseluruhan dalam seri.

Pada tahun 2006, para editor dari Runner's World memilih "Top Dunia 10
maraton", di mana selain lima peristiwa di atas maraton Amsterdam, Honolulu,
Paris, Rotterdam, dan Stockholm yang ditampilkan. Lain maraton besar penting
termasuk Korps Marinir Amerika Serikat Marathon, Los Angeles, dan Roma. The
Marathon Boston adalah maraton tahunan tertua di dunia, terinspirasi oleh
keberhasilan maraton Olimpiade 1896 dan berlangsung sejak 1897. Maraton
tahunan tertua di Eropa adalah Koice Perdamaian Marathon, diselenggarakan
sejak 1924 di Koice, Slowakia.

Salah satu maraton lebih luar biasa adalah Midnight Sun Marathon diadakan di
Troms, Norwegia pada 70 derajat utara. Menggunakan program resmi dan
sementara, diukur dengan GPS, ras jarak maraton yang sekarang disimpan di
Kutub Utara, di Antartika dan lebih dari medan gurun. Di antara maraton biasa
lainnya dapat disebutkan: The Great Wall Marathontentang Tembok Besar
China, The Big Five Marathon antara satwa liar safari Afrika Selatan, The Great
Tibet Marathon - maraton dalam suasana agama Buddha Tibet di ketinggian
3.500 meter (11.500 ft), dan The Polar maraton lingkaran di tutup es Greenland
permanen di -15 derajat Celcius / 5 derajat Fahrenheit suhu.

Beberapa rute maraton adalah: Marathon Steamboat, Steamboat Springs,
Colorado; Walikota Marathon, Anchorage, Alaska; Kona Marathon, Keauhou /
Kona, Hawaii, San Francisco Marathon, San Francisco, Californi.

Intercontinental Istanbul Eurasia Marathon adalah maraton hanya apabila
peserta berjalan di atas dua benua, Eropa dan Asia, selama satu aktivitas.
Politeknik bersejarah Marathon dihentikan pada tahun 1996.

Buku Panduan Ultimate International Marathon (1997), yang ditulis oleh Dennis
Craythorn dan Kaya Hanna, menempatkan Marathon Stockholm sebagai
maraton terbaik di dunia.

Daftar Pustaka

http://dyansuhari.multiply.com/reviews/item/3
http://en.wikipedia.org/wiki/Marathon
http://lariblogsport.blogspot.com/2008/10/sejarah-lari.html

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)


Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan
gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada
penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh
jarak yang harus ditempuh, makin membutuhkan daya tahan yang besar. Nomor-nomor pada
lari jarak pendek yaitu : 100 m, 200 m, dan 400 m. Dengan lebar lintasan 1,22 m, dan tinggi
tiang finish 1,50 m.
Sebelum melakukan sprint, pelari (sprinter) harus melakukan tahap persiapan terlebih
dahulu. Pada tahap ini yang ditekankan adalah sikap relaksasi, yaitu dengan menarik napas
agar pelari dapat lebih relaks. Adapun gerakannya yaitu, mengangkat kedua tangan sambil
menarik napas, dilanjutkan dengan menurunkan tangan dengan memulai sikap start serta
menghembuskan napas seiring dengan gerakan tangan ke bawah.
Teknik yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah start atau tolakan, lari
sprint, dan finish. Start lari jarak pendek yaitu start jongkok. Start ini terbagi menjadi tiga
jenis yaitu : start pendek, start menengah, dan start panjang. Penamaan start tersebut
tergantung pada penempatan lutut kaki belakang. Seorang pelari bebas menentukan jenis start
yang akan digunakan dalam lari jarak pendek.
A. Teknik Start
1. Start pendek (Bunch Start)
Cara melakukannya :
a) Langkahkan kaki kanan ke depan dan tempatkan kaki kiri di belakang. Jari-jari kaki kiri
belakang kira-kira segaris dengan tumit kaki kanan yang berada di depan.
b) Jatuhkan badan ke depan dan letakkan tangan di belakang garis start. Jari-jari tangan
meregang membentuk huruf V (antara ibu jari dan keempat jari lainnya). Sejajarkan jari
tangan dengan garis start.
c) Sikap kedua lengan lurus, berat badan bertumpu pada kedua lengan, dan pandangan lurus
ke depan.
d) Kemudian angkat panggul ke atas hingga posisi pantat lebih tinggi dari pundak. Kedua
lengan tetap lurus, tetapi dengan leher yang tetap lemas.
e) Kemudian tolakan lari pada balok start dengan sekuat-kuatnya, lalu larilah secepat-
cepatnya.
2. Start menengah (Medium Start)
Secara umum start menengah sama dengan start pendek. Perbedaan keduanya terletak
pada penempatan posisi kaki depan dengan kaki belakang sebagai berikut :
a) Saat badan diturunkan posisi lutut segaris dengan ujung jari-jari kaki depan.
b) Gerakan selanjutnya sama dengan yang dilakukan pada start pendek.
3. Start panjang (Long Start)
Secara umum urutan gerakan, sikap tangan, dan badan sama dengan start pendek dan
start menengah. Perbedaannya terletak pada penempatan posisi kaki depan dan kaki belakang
sebagai berikut :
a) Saat menurunkan badan, letakkan lutut kaki belakang (kiri) segaris dengan tumit Kaki depan
(kanan) atau lebih mundur lagi.
b) Gerakan selanjutnya sama dengan yang dilakukan dalam start pendek dan menengah.
B. Teknik Lari
Dalam lari sprint ada tiga teknik dasar yang harus dikuasai yaitu : gerakan kaki, ayunan
lengan, dan posisi badan saat berlari.
a) Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam lari jarak pendek yaitu melangkah dengan selebar dan secepat mungkin.
Posisi kaki belakang saat menolak dari tanah seakan tertendang lurus ke depan dengan cepat.
Saat bersamaan lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan. Ketika
mendaratkan kaki, yang digunakan adalah ujung telapak kaki dengan lutut agak ditekuk.
b) Ayunan lengan
Lengan diayun ke depan atas sebatang hidung. Posisi siku ditekuk lebih kurang membentuk
sudut 90
o
.
c) Sikap badan
Saat berlari sikap badan harus rileks condong ke depan dengan kepala segaris punggung.
Pandangan mata lurus ke depan.
C. Teknik Memasuki Garis Finish
Untuk melewati garis finish, biasanya persaingan para pelari cukup ketat. Oleh karena
itu, pelari perlu menguasai teknik memasuki garis finish dengan tepat. Terdapat beberapa
teknik untuk melewati garis finish, yaitu :
a) Pelari terus berlari secepatnya tanpa mengurangi kecepatan dan mengubah sikap.
b) Pelari memasuki garis finish dengan membusungkan dada ke depan dan kedua tangan ke
belakang.
c) Pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan atau memiringkan sisi tubuh bagian atas ke
depan (dada dan bahu). Yang perlu diperhatikan yaitu saat memiringkan badan ke depan
jangan berlebihan karena gerakan tersebut dapat mengganggu keseimbangan badan.
Start yang digunakan pada nomor lari jarak pendek adalah start jongkok. Ada tiga
aba-aba yang dilakukan pada lari jarak pendek menggunakan start jongkok, antara lain :
1. Aba-aba bersedia
a) Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki
depan.
b) Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu danletakkan di belakang garis start, dengan
pinggiran jari telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
c) Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan tetap rileks berat badan berada di
kedua belah tangan.
2. Aba-aba siap
a) Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi dari bahu.
b) Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah, lengan
tetap lurus dan siku tetap lurus.
c) Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
d) Pusatkan perhatian pada aba-aba ya.
3. Aba-aba ya
a) Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
b) Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat
mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
c) Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada
gerakan ke samping.
d) Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan penuh.
Setelah terdengan aba-aba ya, pelari segera menolak dengan kuat sebagai awalan.
Pelari mencondongkan tubuh ke depan selama 5 sampai 6 meter pertama. Setelah jarak
tersebut terlampaui, sprinter mengambil posisi sprint yang lebih tegak untuk sisa lomba. Pada
jarak 40 meter, tubuh sprinter telah tegak sepenuhnya. Sikap pelari saat berlari psrint sebagai
berikut :
1. Berpijak pada ujung kaki.
2. Kaki yang tidak digunakan untuk berpijak ditekuk minimal 90
o
.
3. Angkatlah lutut tinggi-tinggi dan paha lebih kurang sejajar dengan tanah.
4. Kepala dan badan tegak dan pandangan mata tertuju ke depan.
5. Siku membentuk sudut 90
o
.
6. Ayunkan tangan ke depan dan belakang berlawanan dengan ayunan langkah kaki.
Selain teknik-teknik yang telah disebutkan di atas, ada latihan teknik dasar lari jarak
50 m yang perlu dilakukan oleh para pelari sebelum berlari. Latihan tersebut antara lain :
1) Latihan Lari di Tempat dengan Berganti Kecepatan
Latihan lari di tempat dapat dilakukan dengan berganti-ganti kecepatan. Mula-mula
latihan dimulai dengan pelan dan makin cepat. Variasi mengangkat lutut (hingga rata air) bisa
pula dilakukan. Praktik pelaksanaannya dari pelan, terus ditambah kecepatannya.
2) Latihan Berjalan dengan Lutut Diangkat Tinggi
Caranya berjalan perlahan dan mengangkat paha kanan ke posisi horizontal. Kaki kiri
diluruskan sepenuhnya hingga ke ujung kaki saat paha kaki kanan horizontal. Lengan
ditekukkan pada siku dengan sudut 90
o
. Selanjutnya, berganti dengan paha kaki kiri yang
diangkat. Lakukan secara bergantian sepanjang 10 meter mulai dari langkah perlahan sampai
langkah dipercepat.
3) Latihan Berjalan dengan Meluruskan Lutut
Cara latihan ini hampir sama dengan latihan 1, hanya saja ketika paha yang diangkat
pada posisi horizontal, kaki sepenuhnya diluruskan. Dimulai dengan berjalan mengangkat
paha kanan hingga horizontal, kaki kiri tegak lurus dengan telapak kaki menapak tanah.
Selanjutnya, kaki kanan diluruskan sepenuhnya sejajar paha dengan kaki kiri tetap dalam
posisi tegak lurus. Kemudian, gantian kaki kiri yang diangkat dan diluruskan. Begitu
seterusnya dengan urutan gerakan lutut diluruskan setiap kali paha diangkat. Lakukan latihan
mulai dari perlahan sampai dipercepat dengan jarak 10 meter.
4) Latihan Menendang ke Belakang
Caranya diawali dengan secara perlahan bergerak ke depan dengan menendangkan tumit
ke belakang sampai mengenai bokong. Latihan ini membantu mengembangkan pola gerakan
kaki ke belakang tubuh. Lakukan latihan ini berulang kali mulai dari perlahan sampai
dipercepat dengan jarak 10 meter.
5) Latihan Menggerakkan Lengan
Caranya diawali dengan berkonsentrasi untuk mempertahankan sudut lengan pada siku
tetap 90
o
bersamaan dengan ayunan lengan ke depan. Latihan dimulai dengan berdiri,
berjalan, berlari-lari kecil, dan sprint. Lakukan latihan ini berulang kali untuk mendapatkan
gerak ayunan lengan yang sempurna.
6) Latihan Berlari dengan Lutut Tinggi Diikuti Sprint
Caranya dimulai dengan bergerak perlahan-lahan ke depan sejauh 5 meter dengan
menekankan pada pengangkatan lutut yang tinggi. Pada gerakan ini, lutut tidak perlu
diluruskan. Selanjutnya berlari sekencang-kencangnya ke depan sejauh 10 meter. Lakukan
latihan ini berulang kali untuk mendapatkan kecepatan sprint yang baik.
7) Latihan Pengulangan Sprint dari Start Melayang
Caranya dimulai dengan melakukan lari akselerasi (lari dengan kecepatan tetap)
sepanjang 20-30 meter dari start berdiri, lalu melakukan sprint sepanjang 20-30 meter. Untuk
itu, diperlukan lintasan sepanjang 40-60 meter dengan diberi tanda sebagai batas lari
akselerasi dan lari sprint. Latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dengan selang istirahat
2-3 menit. Jumlah ulangan tergantung dari kebugaran tubuh yang dimiliki.
Dalam suatu perlombaan lari jarak pendek, ada peraturan perlombaan yang telah
ditetapkan oleh induk organisasi atletik internasional IAAF (International Amateur Atletik
Federation) atau tingkat nasional PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Peraturan
dalam perlombaan lari jarak pendek yaitu :
1. Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan dalam lari jarak pendek adalah :
a. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis selebar 5 cm siku-
siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur dari tepi garis start ke
tepi garis finish terdekat dengan garis start.
b. Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah bersedia, siap, dan ya
atau bunyi pistol.
c. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba ya atau bunyi pistol yang
ditembakkan ke udara.
d. peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal 3 kali
kesalahan).
e. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu babak pertama,
babak kedua, babak semifinal, dan babak final.
f. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II berhak maju
ke babak berikuttnya.
2. Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah
Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu :
a. Melakukan kesalahan start lebih dari 3 kali.
b. Memasuki lintasan pelari lain.
c. Mengganggu pelari lain.
d. Keluar dari lintasan.
e. Terbukti memakai obat perangsang.
3. Petugas atau Juri dalam Lomba Lari
Petugas atau juri dalam lomba lari jarak pendek terdiri atas :
a. Starter, yaitu petugas yang memberangkatkan pelari.
b. Recall Starter, yaitu petugas yang mengecek atau mengabsen para pelari.
c. Timer, yaitu petugas pencatat waktu.
d. Pengawas Lintasan, yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas mengawasi
pelari apabila melakukan kesalahan dan pelanggaran.
e. Juri Kedatangan, yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama sampai dengan
terakhir dan menentukan ranking/urutan kejuaraan.
f. Juri Pencatat Hasil, yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki garis finish.
Dalam lari jarak pendek, yang menjadi kebutuhan utama adalah kecepatan.
Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot
yang dirubah menjadi gerakan halus dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk
mendapatkan kecepatan yang tinggi.
Untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan
ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi lngkah (jumlah
langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat
meningkatkan satu atau kedua-duanya.

LOMPAT JANGKIT

A. Lompat Jangkit (Triple J ump)
Lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai hop, step dan jump) adalah sebuah
olahraga trek andfield (melibatkan jalur di lapangan), mirip dengan lompat jauh, tetapi
melibatkan rutinitas jingkat (hop), langkah (step) dan melompat (jump), dimana pesaing berjalan
menyusuri jalur dan melakukan satu jingkatan (hop), satu langkah (step) dan kemudian melompat
(jump) ke dalam kotak pasir. Di dalam lompat jungkit sebenarnya terjadi tiga kali tolakan, tiga
kali melayang di udara, dan tiga kali pendaratan. Jarak lompatan di ukur dari kumulatif ketiga
gerakan lompat jangkit tersebut (hot-step-jump).
Gerakan lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke
arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.
Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan
kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari
suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan
tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan,
dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Lompat jangkit dibagi dalam beberapa tahap gerakan: ancan-ancang, jingkat,
langkah, lompat dan mendarat. Jarak yang ditempuh atlet dalam lompat jangkit dapat
diuraikan menjadi rangkaian gerak yang sama seperti pada lompat jauh. Dalam lompat
jangkit, take off dan landing untuk tiap dua fase pertama (hop dan step) harus diatur untuk
memudahkan fase berikutnya. Misalnya, seorang pelompat jangkit yang memperoleh jarak
maksimum (take off+flight+landing) dari fase hop-nya tidak akan mencapai usaha
terbaiknya, karena jarak yang diperoleh untuk dua fase berikutnya akan berkurang. Dengan
kata lain, jarak yang diperoleh dengan usaha maksimum pada fase hop akan hilang pada
fasestep dan jump.
Distribusi usaha yang optimum dari ketiga fase telah menjadi pokok persoalan yang
penting. Pokok persoalannya terfokus pada seberapa besar jarak hop (diukur dari papan
sampai ujung kaki), jarak step (dari ujung kaki ke ujung kaki), dan jarak jump (dari ujung
kaki sampai tanda terdekat pada pasir) dianggap sebagai persentase jarak lompatan yang
harus dibandingkan. Teknik lompat jangkit dimana jarak fase hop paling sedikit 2% lebih
besar dari pada jarak fase berikutnya yang terpanjang disebut hop-dominated, jarak fase jump
paling sedikit 2% lebih besar dari pada fase terpanjang berikutnya disebut jump-dominated,
dan bila tidak ada satu fasepun yang lebih panjang 2% daripada jarak terpanjang berikutnya
disebut balanced.
Jarak dan rasio ketiga fase yang dicatat untuk para pelompat dunia memperlihatkan
bahwa terdapat perubahan besar dalam teknik yang digunakan selama 80 tahun. Data juga
menunjukkan bahwa kontribusi step terhadap prestasi lompatan meningkat dengan rasio
antara 28-30% (Hay, 1993). Lompat jangkit
memerlukan speed, power, rhytm, balance,fleksibility, dan body awareness. Lompat jangkit
disebut sebagai power ballet. Kaki take off harus merupakan bagian dari tungkai yang
terkuat, karena digunakan untuk fase hop danstep. Pelompat harus berkonsentrasi pada setiap
fase lompatan. Posisi kaki mengenai tanah harus dalam posisi datar atau full-footed pada
fase hop dan step, dengan lutut pada tungkailanding sedikit ditekuk untuk persiapan take off.
Lari awalan untuk lompat jangkit sama dengan lari awalan untuk lompat jauh. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kecepatan yang lebih besar yang dapat dikontrol selama fasejump.
Kurangnya kemampuan teknik dan kekuatan otot tungkai akan menurunkan jarak dan jumlah
kecepatan yang harus digunakan untuk lompatan. Perbedaan yang utamaanya adalah transisi
menuju jump. Penurunan titik berat badan dalam persiapan lompatan lebih sedikit dalam
lompat jauh. Pelompat lari menginjakkan kakinya di papan dalam usahanya untuk
mempertahankan kecepatan horisontal dan meminimalkan komponen vertikal pada fase hop.
Ketinggian hop yang berlebihan akan mengganggu lompatan karena waktu absorpsi yang
meningkat selama landing menurunkan kecepatan horisontal.
B. Fase Hop
Gerakan hop adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak
menghambat kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut:
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang
digerakkan oleh kaki tumpu.
a. Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas.
b. Setelah menumpu kaki menekan mengayuh dengan tenaga penuh sehinga
kaki hamper sejajar dengan tanah.
c. tahap akhir gerakan dengan sikap melayang untuk melakukan pendaratan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu
tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
d. Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat
berat badan. saat melayang punggung diusahakan tegak tidak condong.
Tungkai take off harus lurus penuh (fully extended) untuk menyelesaikan dorongan pada
tanah dan paha tungkai pendorong harus paralel dengan tanah pada saat take off, dengan
sudut lutut mendekati 45 derajat dan kaki rileks. Kaki dari tungkai take off harus ditarik
mendekatipantat. Tungkai pendorong akan memutarnya dari depan titik beratnya sampai ke
belakangnya, sedangkan tungkai take off menarik ke depan. Ketika paha tungkaitake
off mencapai posisi paralel, bagian bawah dari tungkai lurus melewati lutut dengan posisi
kaki dorsi fleksi. Setelah tungkai diluruskan, pelompat melakukan dorongan kuat ke bawah,
sebagai persiapan untuk melakukan active landing. Fleksibilitas sangat penting, semakin
besar sudut ekstensi selama flight, maka waktu melayang semakin besar dan semakin
besar hop-nya.
C. Fase Step
Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah gerakan tumpuan kaki yang sama,
gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke arah gerakan step, untuk menjaga gerak
mendatar sebanyak mungkin untuk dapat mengangkat bobot badannya ke arah jump.
Fase kedua dalam lompat jangkit dimulai ketika kaki take off menyentuh tanah.
Tungkaitake off harus dalam keadaan lurus dengan paha tungkai pendorong tepat berada di
bawah garis paralel dengan tanah. Ketika pelompat lepas dari tanah, tungkai take off tetap
lurus dibelakang titik beratnya dengan betis tetap hampir paralel dengan tanah selama mid-
flight. Pada waktu yang bersamaan, tungkai yang berlawanan mendorong sampai setinggi
panggul dimana tetap dipertahankan sampai mid-flight selama fase step. Sudut lutut tidak
lebih dari 90
0
. Ketika pelompat mulai turun, tungkai pendorong lurus dengan ankle
fleksi(memperpanjang tuas) dan snap ke bawah untuk melakukan transisi dengan cepat ke
fase tiga. Selama fase step, pelompat konsentrasi pada langkah step sejauh mungkin. Hal ini
biasanya merupakan fase terlemah dan memerlukan pelatihan yang khusus.
D. Fase J ump
Fase ketiga dan terakhir dalam lompat jangkit, yaitu lompatan panjang yang diawali
dengan lompatan dan bukan lari. Tungkai take off (tungkai pendorong pada fase sebelumnya)
diluruskan dengan kuat selama kontak dengan tanah. Dengan paha tungkai dari tungkai bebas
berada pada ketinggian pinggang. Lengan mendorong ke depan dan atas, dan melakukan blok
selama beberapa saat ketika tangan berada pada ketinggian muka. Togok harus dipertahankan
tegak dan dagu ke atas dengan mata diarahkan ke pit. Ketika berada di udara, tungkai
bergerak ke posisi menggantung dengan kedua paha berada di bawah togok, lutut bengkok
mendekati 90 derajat. Kedua lengan diluruskan ke atas untuk memperlambat rotasi dengan
kedua tangan mengarah ke langit. Posisi ini dipertahankan sampai mid-flight. Kedua lengan
kemudian mendorong ke depan, bawah, belakang pada saat tungkai diayun serentak ke depan
dan paha diangkat sejajar dengan tanah. Lutut tetap bengkok untuk memperoleh keuntungan
tuas yang lebih pendek. Ketika paha berada pada posisi paralel, tungkai diluruskan cepat
dan ankle fleksi dan posisi jari kaki menghadap ke atas. Pelompat mempertahankan posisi ini
sampai tumitnya menyentuh pasir. Ketika lutut benar-benar berada dalam posisi akan
menyentuh pasir, maka panggul naik.
E. Aksi Lengan pada Fase Hop, Step, dan J ump
Penggunaan single arm action (speed-oriented) atau double arm action (power-
oriented) pada saat take off tergantung pada pilihan pelompat. Untuk pelompat pemula,take
off single arm lebih mudah dilakukan karena gerakannya sama dengan gerak lari.
Metode double arm menghasilkan power ketika take off, tetapi pelompat pemula
seringmenurunkan kecepatan saat mendekati persiapan, dengan demikian menurunkan
efek powertambahan. Dalam teknik single arm, lengan sedikit menyilang di depan badan
ketika stepakhir. Ketika take off step dimulai, kedua lengan diam di samping badan dan tidak
dan tidak diayun. Kedua lengan pada saat diturunkan akan mendekati pangggul
bertemu dengan lengan yang dibelakang dan kedua lengan bergerak selama lompatan. Ketika
kaki take off kontak dengan tanah, kedua lengan mendorong ke depan dan atas tubuh. Sudut
kedua lengan di sikut lebih besar dari 90
0
untuk menciptakan impuls ke depan yang lebih
besar.
Tak ada keperluan untuk melakukan dorongan ke atas pada teknik ini. Seperti pada
teknik single arm, lengan diblok sesaat pada ketinggian muka dan tungkai pendorong di blok
ketika paha mendekati ketinggian pinggang. Sekalipun demikian penekanan harus difokuskan
pada kecepatan horisontal, dan bukannya ketinggian lompatan. Dorongan kedua lengan dan
tungkai memberikan impuls vertikal yang diperlukan, tanpa melakukan lompatan ke atas.
Setelah kedua lengan diblok, kemudian ditarik ke belakang badan untuk persiapan fase step.
Ketika menggunakan teknik double arm, pelatih harus memastikan atletnya untuk tidak
melakukan dorongan ke atas sebelum fase pertama dengan mengayunkan kedua lengan ke
belakang saat take off. Penambahan dorongan tersebut hanya akan menurunkan kecepatan
horisontal yang penting.
F. Dorongan Kaki (Foot Strike) pada Ketiga Fase
Transisi dari hop ke step, dan dari step ke jump, merupakan factor penting dalam
mempertahankan kecepatan terbesar selama tiap fase lompatan. Active landing ini (pawing)
sama dengan dorongan kaki menggaruk tanah dan menarik ke arah tubuh. Selamaactive
landing, tungkai pelompat diluruskan, ankle di fleksikan dan tuas keseluruhan ditarik ke
bawah dengan kuat pada bagian mid-foot yang menyentuh tanah. Selama kontak, tubuh
bergerak ke depan dengan ujung kaki sambil mendorong tanah. Jika atlet mendarat kaku
dengan tumit, maka akan terjadi braking action yang menurunkan kecepatan dan jarak
lompatan serta meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera.

Lompat Jauh: Pengertian, Teknik, dan
Faktor
Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya
gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat jauh terdapat
tiga macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung (hang
style), dan gaya jalan di udara (walking in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur
sikap badan sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering
disebut juga gaya lompat jauh.

Lompat jauh termasuk salah satu bagian dari nomor lompat, tetapi baik secara teknik
maupun pelaksanaannya berbeda dengan lompat tinggi. Dalam lompat jauh ada dua
teknik utama yang digunakan yaitu teknik menggantung dan teknik menendang
Adapun Tamsir Riyadi (1982) menjelaskan bahwa dalam lompat jauh ada 3 (tiga) gaya
yaitu gaya jongkok, gaya tegak (sneper), dan gaya jalan di udara. Adapun yang
menyebabkan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terletak
pada saat melayang di udara. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan
pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.

Sedangkan unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam
melakukan lompat jauh, pada dasarnya sama dengan unsur-unsur yang terdapat pada
nomor lompat yang lain meliputi daya ledak (terutama kaki), kecepatan, kelentukan,
koordinasi, keseimbangan dan lain-lain (Tamsir Riyadi, 1982: 86).
Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan adanya perbedaan
dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terdapat pada sat badan melayang di udara
saja. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya
tersebut pada prinsipnya sama.

Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam
melakukan lompat jauhmeliputi daya ledak, kekuatan, kelincahan, keseimbangan dan
lain-lain.

Drs. Eddy Suparman menjelaskan bahwa unsur pokok dalam lompat jauh adalah
sebagai berikut :
1. Harus dapat membangkitkan daya momentum yang sebesar-besarnya.
2. Harus dapat memindahkan momentum gaya horizontal dan vertical.
3. Harus dapat mempersatukan gaya tersebut dengan tenaga badan pada saat
melakukan tolakan.
4. Harus dapat menggunakan titik berat badan seefisien mungkin.


Teknik Lompat Jauh

Tinjauan secara teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu : Cara
melakukan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.

a. Awalan

Awalan adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-
cepatnya yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggi-tingginya sebelum
melakukan tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah usaha mendapatkan
kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal saat
melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999).

Menurut (Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan awalan adalah :
1. Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat
dalam jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka
jarak awalan cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini).
Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan
maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih
jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-
ancar tersebut.
2. Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat sejajar atau salah satu kaki ke
depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
3. Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini
harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak.
4. Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir
bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan
yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga
yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu.

Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai
berikut:
1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari
permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melakukan awalan) ke
papan tolakan sampai tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
2. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari
permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan
awalan. Setelah tepat baru diukur.
3. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari
permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat permulaan
akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur walaupun sudah menetapkan
ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-
kemungkinan terjadi kegagalan melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat
dua buah tanda yaitu tanda I dan II.

b. Tolakan

Tolakan adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang
dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di udara
(1998 : 45). Dalam melompat jauh, biasanya kita melakukan tolakan terkuat dengan
kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.

Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan tolakan kaki,
ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di udara. Jadi si
pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas, melayang di udara ke arah depan
dengan waktu lama. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada saat melakukan tolakan diantaranya :
1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang kuat untuk
bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan berakhir pada
bagian ujung kaki.
2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang
3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
4. Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
5. Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk.

c. Sikap Badan di Udara

Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan gaya
jongkok sebagai penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki kiri bertumpu. Maka
kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi sikap
badan, kaki seperti duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke
depan, badan cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada pendaratan.

Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Bersamaan melakukan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
2. Saat badan melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul
didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke
atas arah belakang.
3. Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan
kepala ditundukkan siap untuk mendarat.


d. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang
perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah sebagai berikut :
1. Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat dihindari
2. Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan
dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan
posisi mengepit
3. Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar
diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara kedua kaki jangan
terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan
semakin mengurangi jauhnya lompatan
4. Untuk menghindari agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah tumit
berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan condong terus jauh
ke depan
5. Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat awalan
melewati/menginjak daerah pendaratan dengan papan tumpuan


Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya dalam
bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
1. Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh
atau seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada
papan / balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan
dan fleksibelitas
2. Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok
otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam
melakukan lompatan
3. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di
udara saat lepas dari balok tumpu
4. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh
tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan
lompatan
5. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik
secara benar
6. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat
mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.
Faktor non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi
tersebut antara lain :
1. Motivasi dari orang tua
2. Guru dan pelatih yang propesional
3. Adanya dana yang cukup
4. Lingkungan yang baik
5. Organisasi yang baik
6. Dukungan masyarakat
LARI ESTAFET
1. Pengertian Lari Estafet

Teknik Olah Raga Lari Estafet | Sejarah | Peraturan | Lari sambung atau lari estafet adalah
salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau
beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian membawa tongkat dari garis start
sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari. Pada
nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama menggunakan start
jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan start
melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra
maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung
bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.


2. Sejarah Lari Estafet
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan
berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam
hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan
baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-
tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi
wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun
1972
2.1 Teknik Lari Estafet
Perlombaan dalam olahraga estafet adalah 4 x 100 m dan 4 x 400 m. Dalam estafet yang
diukur adalah waktu tongkat enelilingi lintasan, bukan waktu lari dari atlet yang membawa
tongkat estafet (Permana, 2008: 13). Pada 4 x 100 cara yang biasa dalam memindahkan
tongkat estafet adalah dimana pelari tidak perlu memindahkan tongkat ke lain tangan
sehingga pelari pertama membawa tongkat pada tangan kanan, pelari kedua menerimanya
dengan tangan kiri, diberikan kepada pelari ketiga dan diterima dengan tangan kanan, dan
kemudian memberikannya ke tangan kiri pelari terakhir. Jadi, pelari estafet yang lari
ditikungan membawa tongkat itu di tangan kanannya, dan berlari mepet lintasan dalam
menempuh jalur yang radiusnya kecil. Sedangkan pelari yang lari dilintasan luas membawa
tongkatnya pada tangan kiri. Untuk lari 4 x 400 m dapat dilakuakan permindahan tongkat dari
tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya.

Pada saat pelari yang menginjak check atau tanda yang dipasang (kurang lebih 9 m)
maka pelari yang akan berangkat harus memulai bergerak dan pemberian serta penerimaan
tongkat harus terjadi dalam daerah pergantian tongkat dalam kecepatan tinggi dari kedua
pelari. Pergantian tongkat biasanya terjadi bila pelari yang datang memberikan isyarat atau
kata, tetapi juga dapat dikerjakan pada akhir jumlahya langkah yang ditentukan sebelumnya
dan tanpa suara.
Menurut Basuki (1979: 83) pergantian tongkat dilakukan dengan dua cara:
Tanpa melihat (non-visual atau blind pass)
Pada cara ini penerima tongkat estafet tidak meneloh ke belakang (kepada pemberi tongkat).
Cara ini digunakan pada 4 x 100 m
Dengan melihat (visual atau sight pass)
Pada cara ini penerima tongkat estafet menoleh kebelakang, melihat pemberi tongkat. Cara
ini digunakan untuk 4 x 400 m.
Posisi tangan saat menerima tongkat, yaitu:
Pergantian keatas, si penerima memasang tangannya dalam bentuk suatu lengkungan dan
telapak tangan menghadap ke tanah.
Pergantian kebawah, telapak tangan si penerima menghadap ke atas (cara yang
disarankan).

1) Pergantian tongkat cara non visual untuk 4 x 100 m
Penerima membuat tanda pada lintasan sebagai pedoman saat yang tepat untuk
melakukan start bila pemberi tongkat telah datang. Tanda ini terletak pada tempat kira-kira
15-20 panjang tapak kakinya sendiri dari tempat ia berdiri. Tempat berdiri ini boleh pada
garis awal daerah pergantian, boleh pada tempat 10 m sebelumnya.
Penerima memperhatihan dengan sungguh tanda (checkmark), tepat pada saat pemberi
sampai pada tanda tersebut, secepatnya ia melakukan start dengan kecepatan setinggi-
tingginya tanpa menoleh kebelakang. Setelah mendengar teriakan atau panggilan untuk
menerima tongkat dari pemberi tongkat, ia mengulurkan tangannya jauh kebelakang tanpa
mengurangi kecepatan lari. Cara pergantian tongkat estafet dapat dilihat pada gambar 2. Jika
pemberi tongkat memberikan dengan tangan kiri, maka penerima menggunakan tangan kanan
dan larinya disisi kiri dari lintasan, dan sebaliknya.
Pelari yang memberikan tongkat, menjatuhkan tangannya ke depan tanpa mengganggu
gerakan kecepatan larinya, sedangkan si penerima mengerakkan tangannya ke belakang
setengah bengkok dengan ibu jari menunjuk ke arah badan dan jari-jari lainnya rapat jauh
terlepas dari ibu jari. Lengan terpisah dari tubuh sedangkan tangan tidak diangkat terlalu
tinggi.
Kedua pelari harus tidak berlari terlalu berdekatan. Pelari pertama berlari kurang lebih 105m,
pelari ke-dua kurang lebih 125m, pelari ke-tiga kurang lebih 125m dan pelari terakhir kurang
lebih 120m. Pergantian tongkat terakhir harus dilakukan dekat dengan batas akhir daerah
pergantian.

2) Pergantian tongkat estafet cara visual
Penerima melihat kedatangan pelari yang akan memberikan tongkat dengan
memperhatikan kecepatan dengan sebaik-baiknya. Cara pergantian tongkat dapat dilihat pada
gambar 4. Pada saat pemberi datang segera melakukan start dengan kecepatan yang
disesuaikan dengan kecepatan pemberi sambil mengulurkan tanggannya kebelakang untuk
menerima tongkat. Penerima tongkat berlangsung sebelum pelari melampaui jarak 10 m
sesudah garis permulaan daerah pergantian.
Pelari pertama lari pada pada lintasannya masing-masing. Pelari kedua masih lari pada
lintasannya sendiri melewati tikungan sampai tanda pada bagian lurus, lalu pelari dibebaskan
untuk menempati lintasan paling dalam. Pelari ketiga dan keempat bebas (sebaiknya lari pada
lintasan paling dalam)


3) Latihan teknik
Empat atlet berdiri berbanjar dan memberikan tongkat dari atlet yang dibelakag kedepan,
dengan cara yang benar (panggil, lihat, berikan) dalam urutan ini.
Lakukan kegiatan sebelumnya dengan di tambah berjalan dengan jarak jangan terlalu
dekat dengan yang lain serta lari kecil kemudian lebih cepat.
Pergantian tongkat antara kedua pelari, satu badan lintasan lurus yang lain di tikungan,
pelari penerima menunggu di tempat yang betul, pelari yang datang start dari tempat kurang
lebih 40m di belakang.
Lakukan yang sebelumnya tetapi di atur seperti suatu perlombaan.
(1) Cara memegang tongkat
Berbaris berbanjar menjadi beberapa kelompok, secara bergantian memegang tongkat,
dimulai dari depan sampai belakang, tongat dipegang pada ujung bawah.
(2) Posisi tangan ketika menerima dan memberi tongkat
Berbaris berbanjar yang dibagi menjadi beberapa kelompok melatih posisi tangan pada
saat memberi dan menerima tongkat estafet, pertama dilakukan secara visual yaitu posisi
melihat tongkat saat menerima tongkat, dan yang kedua dilakukan secara non visual yaitu
posisi tidak melihat tongkat saat menerima tongkat.
(3) Cara memberi dan menerima tongkat
Berbaris berbanjar dibagi menjadi beberapa kelompok berada dalam satu lintasan. Posisi
tetap pada lintasan (diam), berjarak kira-kira setengah meter.
Pelari pertama berada di sisi kiri lintasan, pelari kedua di sisi kanan lintasan, pelari ketiga
di sisi kiri, dan pelari ke empat di sisi kanan (zig zag).
Pelari dibelakang adalah pelari pertama yang memegang tongkat berada di sebelah kanan,
di berikan kepada pelari kedua yang menerima dengan tangan kiri, pelari kedua memberikan
pada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan, dan pelari ketiga memberikan pada
pelari keempat yang menerima dengan tangan kiri.
Dilakukan secara visual dan non visual.
Setelah dilakukan dengan jarak setengah meter, kemudain di tingkatkan menjadi 1 meter, 2
meter, dan seterusnya
(4) Cara menerima dan memberi tongkat dengan berjalan secara bersama-sama

Berbaris berbanjar yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Pelari berada dalam satu
lintasan.
Pelari pertama berada di sisi kiri lintasan, pelari kedua di sisi kanan lintasan, pelari ketiga
di sisi kiri, dan pelari ke empat di sisi kanan (zig zag).
Pelari dibelakang adalah pelari pertama yang memegang tongkat berada di sebelah kanan,
di berikan kepada pelari kedua yang menerima dengan tangan kiri, pelari kedua memberikan
pada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan, dan pelari ketiga memberikan pada
pelari keempat yang menerima dengan tangan kiri.
Pelari berjalan secara bersama-sama.
Dengan posisi berjalan kedepan, pelari pertama (pelari paling belakang) memberikan aba-
aba (isyarat) kepada pelari didepannya untuk menerima tongkat.
Setelah pelari keempat (pelari paling depan) menerima tongkat, tongkat tersebut diletakkan
di lintasan, kemudian diambil oleh pelari paling belakang untuk melanjutkan lagi.
Dilakukan secara visual dan non visual
(5) Cara menerima dan memberi tongkat dengan jogging bersama-sama
Setelah melakukan tahap diatas dapat dilakukan, maka langkah selanjutnya dapat
dilaksanakan dengan jogging.

2.2 Latihan Permainan Lari Estafet
Disamping mengunakan teknik dan taktik yang di butuhkan oleh seorang atlet, keadaan
kondisi fisik dalam permainan estafet ini juga sangat di butuhkan untuk daya tahan,
kecepatan dan kelincahan. Maka dari itu di bawah ini akan di jelaskan beberapa pola latihan
untuk membangun dan menunjang atlet dalam cabang olahraga estafet. Kami membagi lima
pos untuk masing-masing latihan estafet.

1) Pos 1
Dalam latihan ini menempatkan banyak orang, menggunakan roket mainan dan tongkat
estafet. Pertama, kita menempatkan lima orang yang berada di tengah menjadi titik pusat dari
permainan dan sisanya menjadi pagar yang membentuk lingkaran untuk di datangi oleh lima
orang tersebut untuk mencari roket dan tongkat estafet. Yang menjadi pagar menghadap
belakang dari titik pusat. Di tengah permainan ada instruksi yang akan memberi aba-aba
mengambil antara roket atau estafet dari teman yang menjadi pagar. Yang berada di tengah
akan menghampiri teman yang membawa roket atau estafet sesuai yang di intruksikan dan
kembali ke tengah
Tujuan:
a. Melatih kecepatan reaksi.
b. Melatih kecepatan berlari.
c. Melatih kelincahan.
d. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
Manfaat:
a. Untuk melatih kecepatan reaksi pemain.
b. Untuk melatih kecepatan.
c. Untuk melatih kelincahan dalam berlari.
d. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan benar.

2) Pos 2
Pos ini di bagi menjadi tiga kelompok atau regu. Dalam masing-masing kelompok
membutuhkan kekompakan untuk menyelesaikan permainan ini. Masing-masing kelompok
berbaris menjadi satu barisan berbanjar, orang pertama yang terdepan membawa tongkat
estafet. Setelah di beri aba-aba mulai, pelari pertama berlari menuju kun didepan dan berputar
balik, kemudian berlari menuju kun dibelakang dan berputar balik. Lalu tongkat diberikan
pada pelari kedua. Dan seterusnya sampai pelari terakhir. Ketiga regu di jalankan secara
bersama-sama dan yang tercepat adalah pemenang dari permainan ini.
Tujuan:
a. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat pada area pergantian yang telah
ditentukan.
b. Latihan kekompakan tim.
Manfaat:
a. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet pada daerah pergatian yang
telah ditentukan.
b. Untuk melatih kekompakan tim.

3) Pos 3
Pada pos ini dibagi menjadi 2 kelompok, pelari dari tiap team dibagi dan ditempatkan
memanjang kedua sisi jalur lari. Kardus-kardus diletakkan pada suatu jalur lari yang slalom
atau kelak kelok. Tugasnya adalah pelari pertama memberikan tongkat pada pelari kedua
setelah melewati jalur kotak kardus yang kelak kelok.
Tujuan:
a. Melatih kelincahan berlari.
b. Melatih kecepatan berlari.
c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
Manfaat:
a. Untuk melatih kelincahan dalam berlari.
b. Untuk melatih keccepatan berlari.
c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan benar.

4) Pos 4
Pada pos ini dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kotak kardus diletakkan sepertiga jalur,
sedangkan yang lain satu kotak kardus diletakkan pada dua pertiga jalur lari. Pelari dari tiap
team dibagi dan ditempatkan memanjang kedua sisi jalur lari.
Tugasnya adalah berlari ke kotak kardus yang terjauh, mengetukkan tongkat pada tanda di
tengah kardus, kemudian berlari kembali ke tempat kotak kardus yang terdekat, mengetukkan
tongkat pada tanda di tengah kardus. Lalu berlari ke sisi yang berlawanan dengan
memberikan tongkat tersebut kepada pelari berikutnya.
Tujuan:
a. Melatih kelincahan.
b. Melatih kecepatan berlari.
c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
d. Melatih kekompakan tim.
Manfaat:
a. Untuk melatih kelincahan.
b. Untuk melatih kecepatan berlari.
c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan benar.
d. Untuk melatih kekompakan pemain dalam tim.

5) Pos 5
Pos ini membagi menjadi 2 kelompok. Pada lintasan lari, bola ditempatkan dengan jarak
teratur satu sama lain. Tugasnya adalah berlari mengelilingi bola sedemikian rupa sehingga
pelari pertama berlari mengelilingi bola pertama, pelari kedua mengelilingi bola kedua, dan
seterusnya. Sesudah berlari mengelilingi bola terjauh, jarak lintasan lari dikurangi dengan
cara yang sama seperti waktu menambah sebelumnya.

Tujuan:
a. Melatih konsentrasi.
b. Melatih kelincahan.
c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
d. Melatih kekompakan tim.
Manfaat:
a. Untuk melatih konsentrasi.
b. Untuk melatih kelincahan.
c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan benar.
d. Untuk melatih kekompakan pemain dalam tim.



2.3 Peraturan-peraturan dalam lari estafet
Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari estafet memiliki peraturan tersendiri yang
harus ditaati.
Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari estafet.
1) Tongkat estafet
(1) Memiliki rongga dengan panjang 2830 cm, berat 50 gram, dan bergaris tengah 38 mm.
(2) Tongkat estafet harus dibuat dari pipa halus berlubang di tengah,terbuat dari kayu atau
metal atau bahan lainnya.
(3) Tongkat estafet harus berwarna agar mudah dilihat dari kejauhan selama dibawa lari.
(4) Tongkat harus dibawa ditangan selama lomba.
(5) Dalam semua lari estafet, tongkat estafet harus diberikan dari tangan ke tangan didalam
zona pergantian tongkat.
2) Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar 1,20 meter.
3) Pada lomba lari estafet 4 100 meter
(1) Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan start melayang.
(2) Panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu suatu lintasan di
mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi tidak terjadi
pergantian tongkat.
(3) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun tongkat sudah
diberikan kepada pelari berikutnya.
(4) Cara menempatkan pelari sebagai berikut.
a. Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di
tikungan.
b. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
c. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
d. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis
finish.

4) Pada lomba lari estafet 4 x 400 meter
(1) Garis selebar 5 cm harus ditarik melintang lintasan guna memberi tanda jarak tahapan lari
dan menunjukan suatu batas.
(2) Garis 5 cm yang harus dibuat melintang pada 10 m sebelum garis lari tersebut guna
menunjukkan lokasi zona pergantian tongkat dimana harus dimasukkan dalam pengukuran
zona pergantian tersebut.
(3) Lari putaran pertama hingga ke empat, harus pada lintasan terpisah atau masing-masing
sepanjang 100 m dari batas start.
(4) Pada pergantian tongkat pertama yang dilakukan oleh si atlet pelari tetap ada pada lintasan
masing-masing sesuai dengan urutan yang ditentukan saat di lapangan dengan melihat siapa
yang terlebih dahulu melewati jarak 200 m saat akan masuk tikungan kedua dalam lintasan.
Pelari kedua tidak diizinkan mulai berlari di luar daerah zona pergantian tongkatnya dan
harus mulai start dari dalam zona ini. Begitu juga bagi pelari ke tiga dan ke empat harus
mulai berlari dari dalam zonanya sendiri.
(5) Pelari kedua boleh meinggalkan lintasan segera setelah mereka melewati tanda keluar
tikungan pertama 100 m dari garis start yang diberi tanda dengan garis 5 cm lebar melintang
lintasan dan dengan sebuah bendera setinggi 1,5 m ditempatkan di setiap sisi lintasan.
(6) Pelari pertama menggunakan start jogkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat menggunakan
start melayang.
5) Check mark
Apabila estafet dilarikan pada jalur yang terpisah, pelari boleh memasang tanda pada
lintasan pada jalurnya sendiri, dengan menempelkan pita rekat pada lintasannya sendiri,
tetapi bukan dengan kapur atau bahan lain. Untuk lintasan gravel atau rumput, pelari boleh
membuat tanda dengan menggores lintasan pada jalurnya sendiri. Tidak boleh menggunakan
tanda-tanda yang lain.
6) Peserta
(1) Peserta wajib mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai dalam mengikuti pertandingan
(Celana training/pendek diperbolehkan).
(2) Peserta diberikan dua buah nomor peserta yang dikenakan di dada dan di punggung dengan
jelas.(Nomor punggung dan dada disediakan panitia)
(3) Saat pertandingan dilakukan pada lintasan yang telah ditentukan diatas.
4.Menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh panitia.Seperti start block dan tongkat
estafet.5.Tidak ada pergantian pemain dalam hingga final (Hanya 4 pemain utama).
(4) Ketika pelari sesudah memberikan tongkat harus tetap berada di lintasannya lintasan aman
untuk menghindari gangguan terhadap pelari lain. Bila seseorang pelari dengan sengaja
menghalangi pelari dari regu lain yang berlari di luar posisi atau lintasan ini, dan
dapatdikenakan diskualifikasi bagi regunya.
(5) Memberi bantuan dengan jalan mendorong pelari atau dengan jalan lainnya akan berakibat
diskualifikasi.
(6) Sekali perlombaan estafet dimulai, hanya ada dua orang tambahan atlet yang dapat
digunakan sebagai pengganti dalam susunan regu untuk babak berikutnya.
(7) Penggantian pelari dalam nomor estafet beregu dapat dilakukan dari daftar atlet yang telah
didaftarkan untuk perlombaan ini.
(8) Susunan suatu regu dan urutan lari harus diumumkan secara resmi sebelum start dari tiap
babak. Sekali seorang altet yang telah start dalam babak terdahulu, telah diganti oleh
pengganti, dia tidak boleh kembali masuk ke dalam regunya.
7) Official perlombaan internasional
(1) Wasit
Peringatan kepada atlet peserta dapat ditunjukkan dengan mengeluarkankartu kuning, dan
pengusiran atau pemberhentian dari perlombaan dengankartu merah.
(2) Juri
Para juri harus menempatkan diri pada sisi yang sama dari lintasan,minimal 5m dari dan
segaris dengan garis finis sehingga dapat melihatgaris dengan jelas dan harus menentukan
urutan peserta terhadap waktu
(3) Pengawas lintasan
Memiliki tugas untuk mengawasi peserta dari dekat dan dalam hal terjadisuatu kesalahan
atau pelanggaran peraturan oleh seorang peserta , pengawas lintasan wajib memberi isyarat
atau laporan kepada wasitdengan mengangkat bendera merah sebagai tanda.
(4) Pencatat Waktu
Para pencatat waktu harus duduk segaris dengan garis finis. Pencatatan dilakukan dengan
bantuan stopwatch.
(5) Penilaian
Dalam suatu pelombaan hasilnya ditentukan dengan suatu penilaian yangharus disetujui
oleh semua pihak sebelum pertandingan dimulai.
(6) Diskualifikasi
Jika seorang atlet didiskualifikasi dalam suatu perlombaan, suratketerangan harus dibuat
pada hasil resmi yang menjelaskan pelanggarannya terhadap peraturan.
Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat
pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun pemberi
tongkat.
a. Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
1. Start yang trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai
kecepatan maksimum.
2. Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
3. Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
4. Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga
sukar menerima tongkat.
b. Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:
1. Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau
tongkat jauh.
2. Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi
sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
3. Pemberi mangayun tangan yang salah.
4. Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat,
sehingga pnerima tidak tahu.
5. Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.
5. Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet
Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
a. Pelari pertama
1. Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
2. Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika
posisi memimpin.
b. Pelari kedua
1. Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
2. Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m
130 m.
3. Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
c. Pelari ketiga
1. Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai
penerima dan pmberi tongkat.
2. Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
3. Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.
d. Pelari keempat
1. Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
2. Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan
menang atau kalahnya regu atau tim.
6. Teknik Masuk Finish
Teknik masuk finish ada 3 macam, yaitu:
a. Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b. Membusungkan dada ke depan.
c. Merebahkan badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.
7. Diskualifikasi
Peserta atau tom regu dicoret apabila:
a. Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b. Selama lari mengganggu pelarilain.
c. Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d. Tidak masuk finish.
e. Pergantian tongkat melewati daerah wissel.
f. Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g. Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
h. Masuk finish tanpa tongkat.
Sejarah Bulu Tangkis
Orang hanya mengenal nama badminton dari nama sebuah rumah (kalau menurut
ukuran Indonesia lebih tepat bisa disebut istana) di kawasan Gloucestershire, sekitar 200 km
sebelah barat London, Inggris. Nama istana tersebut adalah Badminton House, milik Duke
of Beaufort. Keluarga Duke of Beaufort sangat gemar memainkan olahraga yg dikenal
sebagai badminton. Namun, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan tersebut.
Permainan ini disebut badminton karena permainan ini menyebar dan mulai dikenal orang
dari Badminton House.
Badminton bukan berasal dari Inggris. Bukti-bukti sejarah justru menunjukkan bahwa
di India pertama kali peraturan permainanolahraga ini ditulis sekitar tahun 1870-an.
Nama Sali permainan ini adalah Battledore, namun tidak ada keterangan pasti mengapa
kemudian nama olahraga tersebut berubah menjadi badminton.Battledore adalah permainan
dua orang yang mempertahankan bola selama mungkin di udara dengan cara memukul
bola ke depan (forehand) atau ke balakang (backhand).
Asal mula permainan Battledore menggunakanshuttlecock (di Indonesia lebih dikenal
dengan nama kok) sendiri juga menyisakan tanda tanya besar. Pada awalnya orang
menggunakan penepak dari kayu (bet). Dua orang berhadapan menepak kok selama mungkin.
Permaian seperti ini sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun yang
lalu di India, Jepang, Thailand, Yunani, dan China. Khusu untuk China, permainan
inidimainkanlebih banyak dengan kaki. Sebuah permainan lain yang hampir sama
adalahfeatherball. Permainan tersebut menggunakan bola dari kulit ayam yang lunak.
Permainan ini dimainkan di Denmark, jerman, Perancis, dan Swedia.
Dayatarik bulu tangkis adalah bila kok diukul ke atas makasaat jatuh (menurun) kok
akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Tentang
bagaimana awalnya bulu-bulu bisa menancap ke kepala kok juga merupakan misteri yang
belum terjawab. Ada yang berpendapat, asal mula kok adalah pada suatu ketika seseorang
duduk melamun di depan meja tulis, tanpa disengaja, dia mengambil tutup botol yang terbuat
dari gabus, lalu menancap-nancapkan pena, yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Setelah
beberapa pena ditancapkan maka jadilah bentuk sederhana sebuah kok.
Abad ke-19 permainan itu menyebar luas di kawasan pinggiran kota-kota Inggris,
terutama di daerah dengan rumah-rumah besar yang dilengkapi halaman yang luas, seperti
Badminton House. Keluarga Sommerset yang telah tinggal di rumah itu sejak zaman Charles
II kemudian mendapat anugerah gelar sebagai Duke of Beaufort. Di Badminton House masih
tersimpan koleksi peralatan permainan battledore dan shuttlecokc-nya. Kok pada abad ke-19
duakali lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan kok sekarang. Panjang raket atau
battledore-nya sekitar setengah meter dengan kepala berbentuk bulat tanpa senar. Kayu
penutup itu ditutup kertas kulit sehingga saat seseorang memukul kok menimbulkan bunyi
seperti orang memuul tambur.
Tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort VII paling sering memainkan
olahraga ini. Anak-anak Duke, tujuh laki-laki dan empat perempuan, yang gemar bermain
badminton lama-lama bosan dengan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian
merentangkan tali antara pintu dan perapian, lalu mereka bermain dengan menyebrangkan
kok melewati tali tersebut. Itulah awal dari kemunculan net. Akhir tahun 1850-an permainan
baru tersebut mulai dikenal publik.
Ada pula cerita dari Sir George Thomas, seorang pemain dan organisator bulu tangkis
yang telah berkecimpung di dunia bulu tangkis selama 70 tahun. Dia menyebutkan tahun
1863-1868 sebagai perkiraan awal badminton. Dia mengatakan awal badminton adalah pada
suatu pesta hujan turun dan orang-orang berusaha mencari suatu kegembiraan baru dari
permainan battledore yang biasa. Salah seorang peserta pesta memiliki gagasan cemerlang.
Ia merentangkan tali melintas ruangan dan menyingkirkan semua mainan anak-anak, dan
inilah badminton pada bentuknya yang paling awal terwujud. Terbukti, hal itu sesuai dengan
selera pesta itu dan kemudian menjadi hiburan yang biasa diselenggarakan di rumah
itu.dan rumah itu betapapun dipercaya sebagai asa permainan itu kata tokoh yang
kemudian menyumbangkan piala untuk diperebutkan bagi kejuaraan beregu putra, Piala
Thomas. Meskipun demikian, melalui olahraga Duke-lah permainan ini mulai diperkenalkan
pada masyarakat.
Menurut versi lain, India adalah negara asal badminton. Hal ini tertulis dalam sebuah
naskah tentang peraturan Laws Tennis, Croquets, etc yang terbit tahun 1883. di salah satu
bagian yang terdiri dari 10 halaman, pengarang menyebut badminton sebagai tenis lapangan
yang dimainkan dengan menggunakan shuttlecock bukan bola. Dalam pembukaan ia
menulis sejarah singkat permainan badminton dalam empat paragraf kecil badminton
pertama kali dimainkan; saya percaya di India diperkenalkan ke Inggris oleh Duke of
Beaufort musim panas tahun 1874. Namun, siapa yng menulis naskah tersebut juga tidak
diketahui secara pasti.
Encyclopedia Britannica edisi tahun 1911 menulis tentang badminton:Permainan ini
tampaknya muncul di Inggris sekitar tahun 1873, tetapi sebelum itu dimainkan di India, yang
saat iu masih populer.
Ada cerita perwira-perwira Inggris yang bertugas di India memainkan permainan yang
sejenis dengan badminton, yang dikenal dengan nama Poona. Karena sangat menyukai
permainan tersebut, mereka membawa pulang ke Inggris lengkap dengan peralatannya.
Beberapa perwira ini diundang Duke of Beaufort untuk memainkannya di Badminton House.
Dari situ lalu dikenalkan dengan masyarakat luas. Fakta tentang hal ini pun kurang lengkap,
sehingga tidak bisa dikatakan benar-benar terjadi. Tapi secara umum dapat dikatakan bahwa,
baik para perwira atau pegawai Inggris yang ke Indian maupun ke Duke of Beaufort dan para
tamunya yang sering berkunjung ke Badminton House berperan besar dalam pengembangan
olahraga yang satu ini.
Badminton sendiri berkembang pesat di India dan menjadi olahraga favorit di luar
gedung. Banyak orang yang gemar permainan ini sampai hari Minggu pun orang lupa untuk
pergi ke gereja demi bermain badminton, yang biasa disebut Sunday Badminton.
Badminton dimainkan di Madras, Bombay, dan Calcutta. Peraturan pertama dikenal do Poona
tahun 1873, meskipun permainan itu sendiri hanya berfungsi sebagai sarana pergaulan dan
belum ada kompetisi.
Orang-orang Inggris yang pulang ke Inggris kemudian lebih serus memainkan
badminton. Mereka antara lain S.S.C. Dolby, J.H.E. Hart, Bagned Wild, dan G.W. Vidal
yang kemudian berangsur-angsur menyususn peraturan permainannya. Klub-klub pun
muncul tahun 1893 mereka bersepakat membentuk Persatuan Badminton Inggris (Badminton
Association of England) dalam suatu pertemuan di Southsea, Hampshire. Tahun 1898
diselenggarakan turnamen terbuka pertama, khusus ganda di Guilford. Tahun inilah untuk
pertama kali badminton memasuki era kompetisi. Setahun kemudian dilangsungkan
kejuaraan All England. Kejuaraan ini untuk pertama kali hanya berlangsung satu hari tanggal
4 April 1899 dengan bertempat di London-Scottish Drill Hall di Buckingham Gate, London.
Peraturan lengkap serta bentuk lapangan baru disusun tahun 1901.
Sebelum PD I badminton memasuki masa emasnya. Majalah Badminton Gazette terbit,
tujuannya agar berita-berita badminton mendapat tempat yang lebih luas, tidak sepeti
sebelumnya yang hanya menjadi berita kecil di majalah tenis, The Field. Kejuaraan All
England sendiri terus berlangsung dan hanya sempat terhenti tahun 1915-1919 karena PD I
dan 1930-1946 karena PD II.
Tahun 1907, badminton mulai menyebar ke negara jajahan Inggris, seperti Afrika
Selatan, Kanada, dan bahkan Kepulauan Falklands (Kepulauan Malvinas) dan New York.
Meski tahun 1908 berdiri klub badminton di Hamburg, Jerman, namun perkembangan di
daerah Eropa memang tidak subur. Tahun 1920-anbadminton menyebar ke Eropa Utara,
Amerika Utara, dan Asian. Tahun-tahun itulah badminton masuk Malaya (sekarang Malaysia
dan Singapura) dan Indonesia. Di Eropa, Denmark memberi warna tersendiri pada olahraga
ini. Negara Skandinavia ini menjadikan badminton sebagai salah satu olahraga musim dingin
dengan membuat fasilitas yang bagus dengan membuat lapangan di dalam gedung. Dalam
sepuluh tahun, Denmark telah mengahasilkan juara All England. Pelopor juara badminton di
negeri iyu adalah Hans dan Alksel Hansen. Keduanya berkeliling negarauntuk
mempopulerkan badminton dan bahkan kemudian ikut menyebarkan badminton ke Norwegia
dan Swedia.
Badminton mulai menyebar di British Columbia tahun 1914 dan tahun 1920-an
menyebar ke berbagai kota di kanada. Tahun 1921 Kanada menyebarkan kejuaraan
badminton pertama. Badminton juga menyebar ke Amerika Serikat, dari New York danpai
Hollywood. Fil Good Badminton sempat dibuat untuk mengenalkan olahraga ini. Tahun
1905, badminton mulai menarik banyak perhatian masyarakat Amerika. Seri dunia yang
mempertemukan Jack Purcell dari Kanda dan Jess Willard dari Amerika Serikat
diselenggarakan pada tahun yang sama. Sekitar 3000penonton memadati gedung di Seattle,
dengan Purcell menang 15-7, 15-6, 15-9 dalam pertandinga the best of five matchpenggemar
permainan inipun makin banyak, tercatat di seluruh Amerika terdapat 20.000 pemain dan hal
ini memungkinkan didirikannya pabrik kok sendiri. tahun 1936 berdiri American Badminton
Assiciation. Kejuaraan pertama diselenggarakan tahun berikutnya.
Selanjutnya, setelah organisasi bulu tangkis dunia, International badminton Federation
(IBF) dan Worl Badminton Federation (WBF) didirikan, bulu tangkis menjadi benar-benar
berkembang menjadi salah satu olahraga yang dimainkan di seluruh penjuru dunia.
Tentang Bulu Tangkis
A. Peralatan dan Perlengkapan
1. Lapangan
Lapangan bulu tangkis membutuhkan ruang seluas kira-kira 12 x 20 meter. Bisa di
tempat terbuka ataupun di dalam ruangan. Tentu sja lapangan tempat terbuka akan menemui
kemdala jika angin berhembus kencang. Sedangkan di ruang tertutup, atap bangunannya
paling tidak lebih dari delapan meter supaya laju shuttlecokc yang dimainkan supaya tidak
terganggu.
Pada umumnyalapangan bulu tangkis di kampung-kampung dibuat di atas tanah
semen cor. Di gedung olahraga biasanya lapangan bulu tangkis berupa semen yang dilapisi
kayu lantai. Untuk taraf internasional, lapangan badminton menggunakan karpet yang terbuat
dari karet keras yang sifatnya elastis.
Lapangan bulu tangkis mempunyai ukuran 6,1 x 13,4 meter, yang dibagi dalam
bidang-bidang, masing-masing dua sisi berlawanan. Wilayah servis untuk tunggal
mempunyai lebar 5,18 meter dan panjang 13,4 meter. Wilayah servis untuk ganda berukuran
lebar 6,10 meter dan panjang 11,8. garis servis pendek berukuran 1,98 meter dari jaring.
Kotak servis kiri dan kanan dipisahkan dengan garis di tengahnya.


2. Net
Bulu tangkis tidak bisa dimainkan tanpa adanya net atau jaring. Net ini berdiri di
tengah-tengah lapangan badminton dengan tinggi kurang lebih 155 cm. net merupakan
pembatas bidang permainan antara pemain dengan lawannya. Tinggi net sama untuk semua
jenis permainan, baik tunggal maupun ganda, putra atau putri. Tiang yang digunakan untuk
mengikat net haruslah kukuh supaya net yang dibentangkan tidak akan turun bila net
dikencangkan. Tinggi net di tenga-tengah haruslah 152 cm dari permukaan lapangan.
3. Raket
Pada awalnya raket terbuat dari kayu.selanjutnya, raket menggunakan bahan
aluminium atau besiringan. Sekarang hampir semua raket bulu tangkis menggunakan
komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Biasanya, semakin mahal harga sebuah raket
maka semakin ringan dan kuat raket tersebut. Raket biasanya dibungkus dalam tas raket yang
dapat memuat sampai kira-kira enam buah raket.
Bagian penting dari sebuah raket adalah senar. Senar (stringa) tersebut dipasang pada
kepala raket. Senar terbuat dari tali plastik sintetis. Senar yang baik adalah senar yang bisa
dipasang kencang tapi tidak mudah putus, agar raket dapat memantulkan kok yang dipukul
dengan cepat. Ada senar yang tebal dan senar yang tipis, namun keawetan secara umum
bervariasi sesuai dengan bahan penggunaan raket.
4. Shuttlecock
Secara umum, ada dua jenis shuttlecock; shuttlecock sintetis dan shuttlecock bulu.
Tapi ada perkembangannya shuttlecock bululah yang lebih dikenal orang. Benda yang di
Indonesia lazim disebut dengan kok ini biasanya terbuat dari bulu angsa buatan pabrik.
Menurut IBF, berat kok sekitar 5,67 gram dengan bulu angsa yang menancap di gabus yang
dibungkus kulit berwarna putih berjumlah antara 14-16 buah, dan diikat dua tali agar tidak
mudah lepas. Jenis inilah yang selalu dipakai untuk kejuaraan resmi. Jenis kok sintesis
biasanya hanya digunakan dalam latihan saja.
Sebuah kok dianggap bagus apabila dipukul dengan raket dengan tangan di bawah
pinggang akan meluncur dengan lurus di udara, tanap gerakan melenceng ke kiri atau kanan.
Para pemain bulu tangkis sering mencoba kok dengan memukul keuang di balik netnya.
5. Sepatu dan Pakaian
Perlengkapan utama pemain bulu tangkis adalah baju, celana, dan sepatu.
Perlengkapan seperti kain tangan, akat kepala, pengaman lutut adalah perlengkapan tambahan
yang tidak harus ada.
Sepatu bulutangkis harus ringan , namun cukup mencengkeram lantai. Untuk itu,
sepetu bulu tangkis membutuhkan sol karet dan dinding sepatu yang bertulang agar lebih
tahan lama. Hal ini penting karena frekuensi gerakan maju dan mundur di dalam
pertandingan bulu tangkis dapat berlangsung tinggi dan dalam tempo cepat.
Kaus kaki sebaiknya memiliki daya serap keringat yang tinggi dan agak tebal supaya
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya lecet atau iritasi kulit akibat pergesekan kulit
dengan sepatu.
Kaos dan celana bulu tangkis biasanya berupa baju polo (polo shirt) dan celana
pendek yang sejuk dan mampu menyerap keringat dengan cepat. Kadang-kadang seorang
pemain bulu tangkis menggunakan ikat pergelangan tangan.
B. Peraturan Permainan
Bulu tangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasang (untuk ganda) yang saling berlawanan. Secara sederhana, permainan bulu tangkis
adalah upaya memasukkan kok ke bidang permainan lawan, tanpa bisa dikembalikan. Pemain
dapat mengusahakan hal tersebut dengan menempatkan kok ke bidang yang tidak dijaga
lawan, atau mengembalikan kok dengan cepat (smes), sehingga tidak sempat dikejar lawan.
1. Penentuan Sisi Lapangan
Penentuan sisi lapangan biasanya dilakukan dengan undian uang logam oleh wasit.
Pemenang undian boleh memilih lapangan dan melakukan servis pertama kali. Untuk
pertandingan ganda, setelah undian hanya satu orang yang melakukan servis dan setelah dia
gagal mandapat angka maka servis pun berpindah ke lawan.
2. Perolehan Angka
Dulu, angka hanya diperoleh si pelaku servis. Jadi, bila dia gagal maka servis berpindah.
Sekarang, setelah peraturan berubah, perolehan angka dalam bulu tangkis menggunakan
sisten rally point, seperti tenis meja dan bola voli. Angka kemenangan adalah 21,
dengan deuce pada angka 20 sama.
3. Servis
Prinsip dasar melakukan servis adalah kepala raket tidak boleh lebih tinggi daripada
pinggang, kok dipegang, dan kaki tidak bergerak mendahului gerakan memukul kok.
Permainan servis mengalamifault (salah) bila bergerak sebelum lawan melakukan servis
4. Bola Mati
Kok menjadi mati bila dipukul dua kali, gagal melewati net, mandarat di luar garis
lapangan. Sebab lain bola mati adalah bila raket melewati atas net atau menyentuh net dan
kaki pemain melewati batas garis bidang.
5. Wasit
Dalam pertandingan resmi, pertandingan bulu tangkis dipimpin oleh seorang wasit
(umpire). Wasit tersebut duduk di sebuah kursi setinggi net yang bearada di sisi lapangan di
antara dua bidang permainan. Wasit tersebut dibantu oleh seorang hakim servis (service
judge) dan sepuluh hakim garis (linesmen).

Daftar kejuaraan bulu tangkis internasional
Kejuaraan BWF
Kejuaraan ini adalah kejuaraan yang paling resmi karena diadakan secara langsung oleh
BWF. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan dengan tingkat tertinggi dari seluruh kejuaraan
bulu tangkis.
Kejuaraan Dunia
Kejuaraan Dunia Junior
Piala Thomas (beregu putra)
Piala Uber (beregu putri)
Piala Sudirman (beregu campuran)
Bulu tangkis pada Olimpiade
Kejuaraan Individu
Selain adanya kejuaraan yang langsung diadakan BWF, ada juga turnamen yang digelar oleh
negara-negara anggota BWF. BWF telah membagi kejuaraan bulu tangkis dalam beberapa
tingkatan. Di setiap tingkatan terdapat beberapa perbedaan, seperti jumlah nilai (point) dan
hadiah uang tunai yang diterima oleh pemenang. Tingkatan tersebut adalah :
No. Level Kejuaraan
1 BWF Event
1

2 Super Series Premier
3 Super Series
4 Grand Prix Gold
5 Grand Prix
6 International Challenge
7 International Series
8 Future Series
^1 Tingkatan ini mencakup Piala Thomas, Piala Uber, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia,
dan Olimpiade.

Kejuaraan Super Series
Ada 13 kejuaraan bulu tangkis di dunia yang telah berformat Super Series. Kejuaraan Super
Series ini diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia
No. Nama resmi Tempat Kota
Hadiah
dolar
AS
1 Malaysia Malaysia Open Indoor Stadium Kinabalu 200,000
2 Korea Open Jangchung Gymnasium Seoul 300,000
3
All England Open
Badminton Championships
National Indoor Arena Birmingham 200,000
4
Swiss Open
St. Jakobshalle Basel 200,000
5 Singapore Open
Singapore Indoor
Stadium
Singapore 200,000
6 Indonesia Open Bung Karno Stadium Jakarta 700,000
7 Japan Open Tokyo Metropolitan Tokyo 200,000
Gymnasium
8 China Masters
Changzhou Olympic
Sports Center
Changzhou 200,000
9 Denmark Open Arena Fyn Odense 200,000
10 France Open
Stade Pierre de
Coubertin
Paris 200,000
11 Tiongkok Terbuka
Yuanshen Sports
Development Center
Pudong, Shanghai 250,000
12 Hong Kong Open
Queen Elizabeth
Stadium
Wan Chai, Hong
Kong
200,000
13 Final Super Series Master Likas Sport Centre
Kota
Kinabalu, Sabah
500,000
Kejuaraan Grand Prix Emas dan Grand Prix
Federasi Bulu Tangkis Dunia sudah menetapkan beberapa kejuaraan masuk ke dalam format
Kejuaraan Grand Prix Emas dan lainnya masuk ke format Grand Prix.
Grand Prix Emas[sunting | sunting sumber]
No. Nama resmi Tempat Kota
Hadiah
dolar
AS
1 India Open
Kotla Vijay Bhaskar Reddy Indoor
Stadium
Hyderabad, India 120,000
2 Thailand Terbuka Nimibutr National Stadium Thailand 120,000
3
Tionghoa Taipei
Terbuka
Taipei Country Shinjuang Stadium Taipei 170,000
4 Makau Terbuka Venetian Arena Makau 120,000
5 Belanda Terbuka Top Sport Center Nijmegen 50,000
6 Indonesia Terbuka Gedung Olahraga Palaran Samarinda 120,000
Grand Prix[sunting | sunting sumber]
No. Nama resmi Tempat Kota
Hadiah
dolar
AS
1 Jerman Terbuka RWE Rhein-Ruhr Sporthalle Mulheim 80,000
2 Amerika Terbuka
Orange Country Badminton
Club
California 50,000
3 Bitburger Terbuka Saarlandhalle Saarburcken 50,000
4 Bulgaria Terbuka Sofia Hall Sofia, Bulgaria 50,000
5 Rusia Terbuka USC Druzhba Moscow 50,000
6
Selandia Baru
Terbuka
North Shore Events Centre Auckland 50,000
7 Vietnam Terbuka Phan Dinh Phung Stadium
Ho Chi Minh
City
50,000
Kejuaraan Dalam Benua[sunting | sunting sumber]
Kejuaraan ini sebenarnya bukan bagian dari kejuaraan yang digelar BWF, melainkan
kejuaraan yang digelar oleh masing-masing badan benua. Semisal, kejuaraan Eropa digelar
oleh Badan Bulu Tangkis Eropa, atau kejuaraan Asia digelar oleh Badan Bulu Tangkis Asia.
Namun, kejuaraan Eropa dan kejuaraan Asia hingga saat ini masih direkrut Kejuaraan Grand
Prix Emas.

Afrika: KBA Kejuaraan Benua Afrika
Asia: KBBA Kejuaraan Benua Asia
Eropa: BBE Kejuaraan Benua Eropa
Oseania: BBO Kejuaraan Benua Oseania
Amerika: BBPA Kejuaraan Benua Amerika
Bulu tangkis pada multi-event dunia
. Nama resmi Negara
1 Aljazair Terbuka Aljazair
2 Australia Terbuka Australia
3 Austria Terbuka Austria
4 Belgia Terbuka Belgia
5 Kanada Terbuka Kanada
6 Kroasia Terbuka Kroasia
7 Siprus Terbuka Siprus
8 Cekoslowakia Terbuka Cekoslowakia
9 Estonia Terbuka Estonia
10 Finlandia Terbuka Finlandia
11 Yunani Terbuka Yunani
12 Hungaria Terbuka Hungaria
13 Islandia Terbuka Islandia
14 Irlandia Terbuka Irlandia
15 Israel Terbuka Israel
16 Italia Terbuka Italia
17 Le Volant d'Or de Toulouse France
18 Malta Terbuka Malta
19 Norwegia Terbuka Norwegia
20 Polandia Terbuka Polandia
21 Portugal Terbuka Portugal
22 Skotlandia Terbuka Skotlandia








Seluruh Dunia: Bulu tangkis pada Olimpiade
Asia: Bulu tangkis pada Asian Games
Amerika: Bulu tangkis pada Pan America Games
Afrika:Bulu tangkis pada All-Africa Games
Commonwealth: Bulu tangkis pada Commonwealth Games
Asia Tenggara: Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara
Kejuaraan lainnya
No. Nama resmi Negara
1 Aljazair Terbuka Aljazair
2 Australia Terbuka Australia
3 Austria Terbuka Austria
4 Belgia Terbuka Belgia
5 Kanada Terbuka Kanada
6 Kroasia Terbuka Kroasia
7 Siprus Terbuka Siprus
8 Cekoslowakia Terbuka Cekoslowakia
9 Estonia Terbuka Estonia
10 Finlandia Terbuka Finlandia
23 Afrika Selatan Terbuka Afrika Selatan
24 Swedia Terbuka Swedia
25 Wales Terbuka Wales
11 Yunani Terbuka Yunani
12 Hungaria Terbuka Hungaria
13 Islandia Terbuka Islandia
14 Irlandia Terbuka Irlandia
15 Israel Terbuka Israel
16 Italia Terbuka Italia
17 Le Volant d'Or de Toulouse France
18 Malta Terbuka Malta
19 Norwegia Terbuka Norwegia
20 Polandia Terbuka Polandia
21 Portugal Terbuka Portugal
22 Skotlandia Terbuka Skotlandia
23 Afrika Selatan Terbuka Afrika Selatan
24 Swedia Terbuka Swedia
25 Wales Terbuka Wales


Level Turnamen dan Dasar Penyusunan Ranking BWF
(Poin yang diperoleh pemain/pasangan)

1. Level I BWF events, contoh: Olimpiade, Kejuaraan Dunia
==JUARA (12.000)
==RUNNER UP (10.200)
==SEMI FINAL-3//4 (8.400)
==QUARTER FINAL-5//8 (6.600)
==16 BESAR-9//16 (4.800)
==32 BESAR-17//32 (3.000)
==33//64 (1.200)
==65//128 (600)
==129//256 (240)
==257//512 (120)
==513//1024 (60)

2. Level II BWF Superseries Finals/Premier (hadiah min USD 350,000)
==JUARA (11.000)
==RUNNER UP (9.350)
==SEMI FINAL-3//4 (7.700)
==QUARTER FINAL-5//8 (6.050)
==16 BESAR-9//16 (4.320)
==32 BESAR-17//32 (2.660)
==33//64 (1.060)
==65//128 (520)

3. Level III Super Series (hadiah min USD 200,000 - semua turnamen ber-title "SUPER
SERIES")
==JUARA (9.200)
==RUNNER UP (7.800)
==SEMI FINAL-3//4 (6.420)
==QUARTER FINAL-5//8 (5.040)
==16 BESAR-9//16 (3.600)
==32 BESAR-17//32 (2.220)
==33//64 (880)
==65//128 (430)
==129//256 (170)
==257//512 (80)
==513//1024 (40)

4. Level IV Grand Prix Gold (hadiah min USD 120,000 - semua turnamen ber-title "GRAND
PRIX GOLD")
==JUARA (7.000)
==RUNNER UP (5.950)
==SEMI FINAL-3//4 (4.900)
==QUARTER FINAL-5//8 (3.850)
==16 BESAR-9//16 (2.720)
==32 BESAR-17//32 (1.670)
==33//64 (660)
==65//128 (320)
==129//256 (130)
==257//512 (60)
==513//1024 (30)

5. Level V Grand Prix (hadiah min USD 50,000 - semua turnamen ber-title "GRAND PRIX")
==JUARA (5.000)
==RUNNER UP (4.250)
==SEMI FINAL-3//4 (3.500)
==QUARTER FINAL-5//8 (2.750)
==16 BESAR-9//16 (1.920)
==32 BESAR-17//32 (1.170)
==33//64 (460)
==65//128 (220)
==129//256 (90)
==257//512 (40)
==513//1024 (25)

6. Level VI International Challenge-Continental Circuit (hadiah min USD 15,000 - semua
turnamen ber-title "International Challenge-Continental Circuit")
==JUARA (4.000)
==RUNNER UP (3.400)
==SEMI FINAL-3//4 (2.800)
==QUARTER FINAL-5//8 (2.200)
==16 BESAR-9//16 (1.520)
==32 BESAR-17//32 (920)
==33//64 (360)
==65//128 (170)
==129//256 (70)
==257//512 (30)
==513//1024 (20)

7. Level VII International Series (hadiah min USD 5,000 - semua turnamen bertitle
"International Series")
==JUARA (2.500)
==RUNNER UP (2.130)
==SEMI FINAL-3//4 (1.750)
==QUARTER FINAL-5//8 (1.370)
==16 BESAR-9//16 (920)
==32 BESAR-17//32 (550)
==33//64 (210)
==65//128 (100)
==129//256 (40)
==257//512 (20)
==513//1024 (10)

8. Level VIII Future Series (semua turnamen ber-title "Future Series")
==JUARA (1.700)
==RUNNER UP (1.420)
==SEMI FINAL-3//4 (1.170)
==QUARTER FINAL-5//8 (920)
==16 BESAR-9//16 (600)
==32 BESAR-17//32 (350)
==33//64 (130)
==65//128 (60)
==129//256 (20)
==257//512 (10)
==513//1024 (5)

Anda mungkin juga menyukai