Disusun oleh :
Rani Hardiani
Kelas : VII C
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
serta hidayahnya, maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Sejarah
Lari Marathon”
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Amien … !!!!
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan dami kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lari Maraton
2.2 Sejarah Lari Maraton
2.3 Perkembangan Lari Maraton
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar Pembaca mengetahui sejarah lari Maraton
2. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Dari Olahraga Lari Maraton
BAB II
PEMBAHASAN
Teknik Pernapasan ketika Lari Jarak Jauh Ketika berlari maka secara alami
seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot membutuhkan oksigen lebih banyak
saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk
menyerap oksigen dari udara. Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari
akan membuat seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot, sehingga
meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh dan lebih nyaman.
Langkah-langkah untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika
berlari yaitu:
1. Bernapas dari mulut
Dengan menggunakan mulut untuk bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen
yang masuk dan karbon dioksida yang keluar dibandingkan dari hidung. Jika
bernapas menggunakan hidung, otot wajah akan terlihat mengencang dan tegang.
Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari akan mendorong otot-otot wajah
untuk rileks, sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika sudah
merasakan kehabisan napas maka perlambat sedikit larinya.
2. Sering gunakan pernapasan perut
Bernapaslah dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara
melatihnya dengan berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika
seorang bernapas dengan benar, maka perut naik dan dada turun setiap napas,
sementara daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini saat berlari.
3. Mengambil napas pendek dan dangkal
Menarik napas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu
berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal sehingga lebih
mudah mengatur napas.
5. Dengarkan napas
Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai
terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara
perlahan ditingkatkan kecepatannya. Bernapas sangat penting untuk sang pelari
jarak jauh, yang dibutuhkan saat pelari jarak jauh adalah bertahan tetap berlari dan
kecepatan bukan hal yang utama.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok baha
san dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena t
erbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya d
engan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan sa
ranyang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penul
is pada khususnya jugapara pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://dyansuhari.multiply.com/reviews/item/3
http://dunialari.com/ http://en.wikipedia.org/wiki/Marathon
http://teknikbermain.blogspot.co.id/ http://lariblogsport.blogspot.com/2008/10/sejarah-
lari.html