Anda di halaman 1dari 1

A.

Galvanometer
Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa alat ukur, antara lain
ampermeter, voltmeter, serta ohmmeter. Istilah galvanometer diambil dari seorang yang
bernama Luivi Galvani. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk penunjuk analog arus
searah, dimana arus yang diukur merupakan arus-arus kecil. Oleh karena itu galvanometer
adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik
yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun
beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak
mendukung. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada
voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt).
Galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik
dapat berputar ketika diletakkan dalam satu daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan
terdiri dari banyak lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang digantungkan pada kumparan,
kopel magnetic akan memutar kumparan seperti yang telah kita ketahui kumparan hanya dapat
berputar maksimal seperempat putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan
magnet. Cara kerja galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas,
maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubah, dimana
adanya arus listrik yang mengalir didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai