Anda di halaman 1dari 6

SERAT BUATAN

Serat buatan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus. Serat buatan merupakan
polimer yaitu makro molekul yang dibangun dari molekul-molekul kecil yang berikatan satu dengan
lainnya dalam jumlah yang besar. Molekul-molekul kecil yang berkombinasi atau berikatan satu
dengan lainnya membentuk polimer disebut monomer. Reaksi pembentukan suatu polimer disebut
dengan polimerisasi. Pada polimer dimungkinkan terbentuk oleh 100, 1000, 10.000 atau lebih dari
molekul atau monomer-monomer pembentuknya.
Serat-serat alam merupakan polimer alam seperti protein (pada binatang, sellulosa, pati (pada
tumbuhan. Pada serat-serat buatan, berdasarkan monomer pembentuknya dapat dibedakan atas !
1. "omopolimer ! polimer atau serat yang terbuat dari satu jenis monomer (#at kimia
$. %apolimer ! polimer atau serat yang terbuat dari dua jenis monomer (#at kimia yang
berbeda
&erikut diberikan contoh dari beberapa serat "omo dan %apolimer

POLIMER MONOMER KESATUAN BERULANG
1. Polietena
$. Polikloroetena
'. Sellulosa
(. Poliester
)
P
P
*. Polyamide
+"$ , +"$
+"$ , +"+l
+-"1$)-
"))+ +))"
( .sam /ere0talat 1
") ( +"$ $ )"
( 2tilena 3likol
4"$ (+"$- 4"$ 1
( 5iamine
+))" (+"$ ( +))"
( 5iacid
( +"$ +"$
( +"$ +"+l
( +-"10)*
") ( +"$ $ ))+ +)) ( +"$ )"
6
6
6
" 7 4" (+"$ - 4"+)(+"$( +) 8n )"

Polimerisasi pada pembuatan serat buatan dapat terjadi secara polimerisasi kondensasi dan adisi.
&erikut penjelasan mengenai kedua polimerisasi tersebut.
) )
.dalah ! Reaksi antara dua molekul bergugus 0ungsi banyak yang dapat
bereaksi menghasilkan satu molekul besar bergugus 0ungsi
banyak diikuti penyingkiran molekul kecil seperti ! "$), "+l,
4"' ( .monia
+iri !
- Reaksi berhenti sampai salah satu pereaksi (monomer habis.
- 5alam setiap polimerisasi terbentuk polimer yang linier.
- Memerlukan pemanasan sampai berjam-jam pada temperatur di atas
$*0
0
+.
- Polimer kecil yang terbentuk pada permulaan reaksi (seperti dimer dan
trimer bereaksi sesamanya sehingga segera setelah dalam 9aktu singkat
tidak terdapat lagi monomer yang original atau asli.
- Polimer kondensasi adalah polimer yang unit pengulangannya adalah
gabungan bersama dari unit-unit 0ungsional yang sejenis atau berbeda
seperti ! 2ster, .mida, :rethan, Sul0ida, dll.
- Stuktur polimer kondensasi , ; R ; < ; R ; < ; R ; < ;
5imana R , 3roup .romatic = .li0atic
< , 3ugus 0ungsional ( ; )+) ; , ; 4"+) ;, ; S ;, ; ) ;,
; )+)) ;, ; S)$ ;, ; )+)4" ;
+)4/)" !
> n 4"$ ( +"$ - 4"$ 1 n +))" ( +"$ ( +))"
" 7 4" (+"$ - 4"+) (+"$( +) 8n )" 1 ( $n ; 1 "$)
> "))+ +))" 1 ") ( +"$ $ )"
") ( +"$ $ ))+ +)) ( +"$ )" 1 ( $n ; 1 "$)
.dalah ! Polimer yang dihasilkan dari reaksi antara monomer yang
sama membentuk polimer dengen perubahan ikatan rangkap
menjadi ikatan jenuh = tunggal.
+iri !
- .danya radikal bebas ( partikel reakti0 yang mengandung elektron
tidak berpasangan atau ion, memicu reaksi sampai pada pembentukan
polimer .
- &ahan kimia yang digunakan adalah bahan kimia yang tidak jenuh
POLIMERISASI
KONDENSASI
5iamine
Polyamide
)
.sam /ere0talat
5iacid
2tilena 3likol
)
ADISI
5iacid
(mempunyai ikatan rangkap misal ! 2thylene.
- Proses biasanya dilakukan pada temperatur dan tekanan yang tinggi
disertai katalisator ( .l +l', .l &r', /i +l(, "$ S)(
- 5apat membentuk polimer bermassa besar segera secara sekaligus.
+)4/)" !
> +"$ , +"$ 1 +"$ , +"$ 1 +"$ , +"$ 1 ... 1 +"$ , +"$
a ; +"$+"$+"$ ... +"$+"$ ;
5alam polimerisasi pertumbuhan rantai polimer bersi0at secara acak. Susunan rantai di dalam polimer
ada yang teratur (membentuk daerah kristalin dan diantara daerah-daerah kristalin terdapat daerah
acak (membentuk daerah atau rantai molekul yang tidak teratur. 5aerah kristalin dapat terbentuk jika
rantai-rantai mampu saling mendekati sampai jarak yang dekat sehingga menyebabkan gaya tarik
antar rantai bekerja. Massa molekul akan bertambah secara bertahap selama reaksi berlangsung
sehingga diperlukan 9aktu reaksi yang lama jika akan dibentuk massa molekul yang besar.
PEMBUATAN SERAT
Semua proses pembuatanss erat dilakukan dengan menyemprotkan polimer yang berbentuk cairan
yang relati0 kental melalui lubang-lubang kecil (Spineret. Pembuatan dilakukan dengan ' cara !
I. PEMINTALAN BASAH
Polimer dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
5isemprotkan le9at spineret dalam suatu larutan (larutan koagulasi yang dapat memadatkan
polimer.
:mumnya dalam pemintalan digunakan penyemprot dengan lubang yang banyak sehingga ketika
0ilamen-0ilamen keluar dari lubang penyemprot, mereka terpisah satu dengan yang lain oleh
larutan koagulasi. &ila koagulasi dan pemadatan belum berlangsung sempurna, 0ilamen-0ilamen
akan melengket dan menghasilkan benang yang kasar. :ntuk mencegah hal tersebut dalam larutan
koagulasi di tambah beberapa #at seperti emulsi minyak.
Penarikan dilakukan setelah koagulasi polimer sempurna
Pengerjaan iring
Setelah koagulasi (berbentuk gel mengandung #at-#at padat yang berasal dari larutan koagulasi.
<at-#at tersebut harus dihilangkan dari 0ilamen dengan pelarut yang sesuai. Setelah pencucian
benang digulung.
II. PEMINTALAN KERING
2thylene
Polyethylene
Monomer dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, syarat pelarut polimer harus mudah diambil
kembali
pelarut tidak beracun, tidak reakti0, mudah diambil kembali
Misal ! .seton dan Metilena %hlorida
Penyaringan dilakukan agar larutan terbebas dari kotoran-kotoran dan polimer-polimer yang tidak
larut sempurna
Polimer disemprotkan melalui spineret ke dalam suatu tabung yang cukup panjang dan panas,
pada 9aktu yang sama udara dimasukkan ke dalam tabung sehingga menguapkan pelarut dari
serat.
Pembentukan 0ilamen dilakukan dengan menguapkan pelarut dari larutan polimer dengan
menggunakan udara =gas yang sesuai.
Serat yang sudah di uapkan pelarutnya di keluarkan dari tabung tersebut dan di gulung.
5alam proses pembentukan 0ilamen,

1* ; '0 ? @olume asli 0ilamen akan hilang karena


penguapan sehingga penampang lintang berkerut menjadi bentuk kacang = tulang anjing.
Pencucian untuk menghilangkan sisa-sisa pelarut (jika diperlukan.
III. PEMINTALAN LELEH
Monomer dilelehkan pada temperatur yang tinggi.
Aelehan polimer disemprotkan melalui lubang-lubang spineret.
.liran cairan polimer keluar dari spineret tegak lurus ke ba9ah dan dalam pendinginan segera
memadat.
Bilamen di gulung.
SPINERET , lubang-lubang kecil
Pengaruh jenis pemintalan terhadap bentuk penampang lintang serat
P. &asah &er@ariasi dari bulat sampai tidak teratur
P. %ering %acang = tulang anjing 0leksibilitas lebih besar pegangan lebih lembut
P. Aeleh &ulat, tidak bulat atau bermacam-macam bentuk dapat dibuat dengan meng-
3unakan lubang spineret yang bentuknya berbeda
2C ! /rilobal spineret bentuk segitiga
PERBEDAAN SPINNING
WET SPIN
(PEMINTALAN
BASAH )
DRY SPIN
(PEMINTALAN
KERING )
MELT SPIN
(PEMINTALAN
LELEH )
D. M2A.R:/%.4
&.".4 5.S.R
P)ADM2R
- .lam
- &ahan
%imia
Menggunakan bahan
kimia atau pelarut yang
sesuai.
Mis !
- %uproamonium "idrok
- 4a)",
- .ceton
- .ir panas
Menggunakan bahan
kimia
Syarat pelarut , pelarut
mudah menguap dari
larutan polimernya
setelah serat terbentuk
(pelarut dihilangkan
dengan menguapkan ke
udara = gas-gas inert
Mis !
- .ceton
- Methylene +hlorida
- 5ymethyl Bormamida
- 5ymethyl .citamida
Menguap pada t , 1*0 - $00
0
+
Menggunakan panas
tinggi untuk melelehkan
bahan dasar serat
DD.P2M&24/:%.4
S2R./
Serat dikeluarkan
melalui spineret ke
dalam larutan koagulan
melalui spineret ke
dalam ruangan yang
berisi udara panas
melalui spineret ke
dalam ruangan yang
berisi udara dingin
DDD. P2M.5./.4
S2R./
Secara koagulasi
(5alam larutan pemadatan
misal !
- .sam
- .ir
- .sam Bormaldehid
- 4at. Sul0at E Bormalin
Secara e@aporasi
(menguapkan pelarut
dengan menguapkan ke
udara = gas-gas yang sesuai
5engan pendinginan
DF. G24DS S2R./ Rayon
Fiscosa
Rayon
+upruamonium
.crylic
SpindeC
.setat
/riasetat
.crylic
Modacrylic
SpandeC
4ylon
Poliester
Polypropyle
ne
Polyethylen
e
PEMINTALAN SERAT BUATAN
Secara umum ada ' tingkatan dasar dalam proses pemintalan, yaitu !
1. M24HD.P%.4 = M2M&:./ A.R:/.4 ./.: &:&:R P)ADM2R H.43 %24/.A
&ahan-bahan = material bisa dari alam seperti sellulosa = protein atau bahan-bahan kimia dibuat
menjadi larut dengan melarutkan dalam suatu #at kimia atau dengan pelelehan
$. P2432A:.R.4 = 2I/R:5D43 &:&:R M2A.A:D SPD42R2/ (A:&.43 %2+DA H.43
&.4H.% :4/:% M2M&24/:% S2R./
Pengeluaran merupakan bagian yang penting dalam proses spinning. Pemompaan dilakukan dari
larutan pemintalan melalui lubang yang kecil ( spineret .
'. M2M.5./%.4 S2R./ 5243.4 %).3:A.SD (penggumpalan, 2F.P)R.SD (penguapan
S2R/. %)4524S.SD ( pendinginan.
JENIS
SPIN
TAHAP
SPI
NNI
Sellulosa
Protein
Resin
+hip
CARA
PEMINTALAN
PEMINTALAN BASAH
( WET SPINNING )
- &ahan baku ( Resin = monomer
dilarutkan dalam #at kimia.
- Serat dipintal dalam larutan #at
kimia.
- Serat dipadatkan saat dikeluarkan ke
dalam larutan koagulan.
Si0at !
Proses lama, sangat kompleks, serat lemah sampai kering, pencucian,
pengelantangan dianjurkan sebelum serat digunakan.
PEMINTALAN KERING
( DRY SPINNING )
- Resin padat dilarutkan dalam pelarut
- Serat dipintal dalam cerobong=
tabung yang berisi udara panas
- Serat dipadatkan dengan
menguapkan pelarutnya.
Si0at !
Proses cepat, memerlukan pelarut, memerlukan pelarut yang bisa di
dapatkan kembali, tidak perlu pencucian.
PEMINTALAN LELEH
( MELT SPINNING )
- Resin monomer dilelehkan dalam
suatu tempat ( Auto Clave
- Serat dipintal keluar ke udara
- Serat dipadatkan dengan
pendinginan.
Si0at !
Sedikit mahal, proses cepat, kecepatan pemintalan tinggi, tidak perlu
pelarut dan pencucian, bentuk serat seperti = sama dengan lubang
spineretnya.

Anda mungkin juga menyukai