Pengambilan spesimen merupakan salah satu dari serangkaian
proses yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksan laboratorium. Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengambilan spesimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar. Spesimen yang memenuhi syarat adalah : jenisnya sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan, volumenya mencukupi untuk tiap jenis pemeriksaan, kondisinya layak untuk diperiksa (segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, steril, tidak menggumpal), antikoagulan yang digunakan sesuai, dan ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat. 2. pemeriksaan untuk pemeriksaan post pradial, dan puasa digunakan untuk melihat kerja insulin pada metabolisme glukosa untuk dibandingkan dengan satu sama lainnya. I. Glukosa darah puasa Pengambilan darah harus dilakukan di waktu pagi Pasien diminta untuk puasa selama 10-16 jam sebelum pengambilan darah ( umumnya puasa dimulai antara jam 21.00 22.00 ) Selama puasa diperbolehkan minum air tawar / air putih Darah diambil antara jam 07.00 08.00 pagi
II. Glukosa darah 2 jam sesudah makan ( 2 jam post prandial ) Pengambilan darah dilakukan 2 jam tepat sesudah selesai makan Pengambilan darah tidak harus di waktu pagi Pasien dalam pengobatan DM, tidak diperbolehkan menghentikan pengobatan pada waktu pemeriksaan. Pasien dalam pengobatan sebaiknya melakukan pemeriksaan waktu pagi, ( minum obat atau suntik insulin, kemudian makan dan 2 jam kemudian diambil darah ) 3. Prinsip pemeriksaan kadar glukosa: Glukosa diukur kadarnya setelah dioksidasi secara enzimatis mengguunakan enzim GOD atau glukosa oksidase. Peroksida (H2O2) yang terbentuk kemudian bereaksi dengan fenol dan 4- aminokuinon dengan katalis enzim peroksidase (POD) yang membentuk kuinonimin. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar glukosa dalam sampel.
4. Sumber kesalahan pada persiapan sampel:
1. Hemolisis Definisi: pecahnya eritrosit disertai keluarnya zat zat yang tekandung di dalamnya, sehingga serum/ plasma tampak kemerahan dan dapat menyebabkan kesalahan dalam analisis Cara pencegahan: a. Alat yang digunakan dissposible b. Punksi vena yang dilakukan harus benar dan segera berhasil c. Saat memasukkan darah ke dalam tabung/ vial, alirkan perlahan lahan melalui dinding tabung/ vial dan tidak boleh disemprotkan d. Segera dilakukan pemisahan
2. Ikterik Definisi: serum yang berwarna kuning coklat akibat adanya hiperbilirubinemia ( peningkatan kadar bilirubin dalam darah) Serum ikterik dapat mempengaruhi pengukuran pada panjang gelombang 400 500 nm akibat warna kuning coklat dari spesimen, sehingga tidak mampu dibaca oleh fotometer
3. Lipemik Definisi: serum yang keruh, putih/ seperti susu karena hiperlipidemia ( peningkatan kadar lemak dalam darah ) atau adanya kontaminasi bakteri Makanan yang baru dikonsumsi, terutama yang mengandung lemak dapat menyebabkan lipemia ( peningkatan kadar lemak darah untuk sementara )
obat kortison dan tiazid dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, trauma dan stres dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Penundaan pemeriksaan serum dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah, Merokok dapat meningkatkan kadar gula darah serum, Aktifitas yang berat sebelum uji laboratorium dilakukan dapat menurunkan kadar gula darah. Penyimpanan sampel pada suhu kamar akan menyebabkan penurunanan kadar glukosa darah kurang lebih 1-2 % per jam.