Anda di halaman 1dari 4

Majas Pertautan

Majas Pertautan adalah Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan
atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya. Terdapat bermacam-macam asosiasi
sehingga membentuk bermacam-macam Majas Pertautan.
1. Metominia atau Netonimia
Metonimia atau Netonimia adalah Ungkapan yang menyatakan suatu pegertian dengan kata-
kata yang sebenarnya dengan kata yang ditautkan atau berasosiasi dengan kata tersebut.
Contoh:
- Si kaos merah berusaha mencetak gol. (orang yang memakai kaos merah)
- Atlet andalan kita mendapat Perak. (juara ke-2)
- Si kulit bundar ditendang sampai ujung lapangan. (Bola)
2. Sinekdok
Sinekdok adalah Majas Pertautan yang menyatakan pengertian yang bersifat meluas atau
menyempit. Sinekdok dibagi menjadi 2:
a. Sinekdok Pars Prototo
Majas Pertautan yang mengucapkan sebagian tetapi mencakup keseluruhan.
Contoh:
- Sudah 2 hari ia tidak menunjukkan batang hidungnya.(Dirinya)
- Setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)
b. Sinekdok Totem Proparte
Majas Pertautan yang menyebutkan keseluruhan tetapi hanya sebagian yang dimaksud
Contoh:
- Indonesia kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim Bulu Tangkis)
- Jateng akan mempertahankan peringkatnya pada MTQ tingkat Nasional. (Tim MTQ
Jateng)
3. Alusio
Alusio adalah Majas Pertautan yang berupa penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran
tentrang suatu peristiwa, hal, tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa,
dll) yang adakalanya tidak diselesaikan.
Contoh:
- Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu bertanya
- Biasanya kalau sudah bicara, Tong kosong..
4. Eufemisme
Eufemisme ialah majas yang merupakan ungkapan halus sebagai ungkapan yang dirasakan
kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan. Tujuan menggunakan majas eufemisme
ialah menjaga perasaan orang yang kita ajak bicara agar orang itu tidak tersinggung ataupun
sakit hati. Majas eufemisme harus diucapkan atau disampaikan dengan nada halus karena
majas ini menyangkut masalah kesopansantunan ataupun masalah sosial.
Contoh :
Semoga arwah para pahlawan yang telah mendahului kita diterima di sisi Tuhan.
Arti kata mendahului kita ialah meninggal dunia.
Jenazah Bapak Sarwo Edie Wibowo dimakamkan di kota kelahirannya.


MAJAS PERTENTANGAN
Majas Pertentangan adalah Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang
dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar. Macam-macam Majas
Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
Contoh:
Keringatnya menganak sungai.
Suaranya menggelegar membelah angkasa.
2. Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan kebalikan daripada hiperbola, yaitu menyatakan sesuatu
dengan memperkecil atau memperhalus keadaan. Majas litotes disebut juga hiperbola negatif.
Contoh:
Tapi, maaf kami tak dapat menyediakan apa-apa. Sekadar air untuk membasahi
tenggorokan saja yang ada.
Tentu saja karangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran akan saya terima dengan senang hati.
3. I roni
Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang berlawanan atau bertentangan, dengan maksud
menyindir. Ironi disebut juga majas sindiran.
Contoh:
Bagus benar ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati.
Kau memang pandai, mengerjakan soal itu tak satupun ada yang betul.
4. Antonomasia
Antonomasia adalah penyebutan terhadap seseorang berdasarkan ciri khusus yang dimilikinya.
Contoh:
Sssssttt, lihat! Si cerewet datang. Kalian tidak perlu bertanya.
Macam-macam! Biar si gendut saja nanti yang menghadapinya.
Kemarin saya lihat si Kacamata hitam keluar bersama-sama dengan si Kribo. Benar
tidak?
5. Oksimoron
Oksimoron adalah pengungkapan yang mengandung pendirian/pendapat terhadap sesuatu yang
mengandung hal-hal yang bertentangan.
Contoh:
Memang benar musyawarah itu merupakan wadah untuk mencari kesepakatan. Namun
tidak jarang menjadi wadah pertentangan para pesertanya.
Siaran radio dapat dipakai untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi dapat juga sebagai
alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa.
Olahraga mendaki bukit memang menarik, tetapi juga sangat berbahaya.
6. Paradoks
Paradoks adalah pengungkapan terhadap suatu kenyataan yang seolah-olah bertentangan, tetapi
mengandung kebenaran.
Contoh:
Memang hidupnya mewah, mempunyai mobil, rumahnya besar, tetapi mereka tidak
berbahagia. Tidak tahu mengapa, mungkin karena belum mempunyai anak.
Walaupun ia tinggal di kota besar, kota metropolitan, hiburan ada di mana-mana, ia
bercerita padaku katanya kesepian.
7. Kontradiksio
Kontradiksio adalah pengungkapan yang memperlihatkan pertentangan dengan yang sudah
dikatakan lebih dulu sebagai pengecualian.
Contoh:
Sebenarnya semua saudaranya, yang dulu-dulu pandai, hanya dia sendiri yang bodoh.
Mungkin saja karena malasnya.
Malam itu gelap gulita, tanpa kerlip kunang-kunang yang sebentar tampak dan sebentar
hilang.

Anda mungkin juga menyukai