Anda di halaman 1dari 7

5KinetikaReaksiKimia

66

BabV
KinetikaReaksiKimia
Seperti yang telah dipelajari, atomatom unsur cenderung untuk bergabung dengan
atomatom unsur yang lain baik yang sejenis maupun tidak, dalam upaya untuk mencapai
kestabilan konfigurasi elektronnya. Target kestabilannya adalah meniru konfigurasi elektron
golongan gas mulia (seluruh orbital kulitnya terisi penuh dengan elektron berpasangan)..
Atomatomunsurgolonganlogamcenderunguntukmelepaskanelektronvalensinya,sehingga
membentukkation(ionpositif),dangolonganlogaminidinamakanelektropositif.Atomatom
ini biasanya ada pada golongan I dan II. Sedangkan atomatom dari unsur non logam
cenderung menerima elektron tambahan untuk menggenapi elektron valensinya, sehingga
membenetukionnegative(anion),dan golongannonlogaminidisebutelektronegatif.Atom
atom ini utamnya ada pada golongan VII. Diantara golongan logam dan non logam ada
golongan metalloid, yang bersifat ambivalen, bisa menerima atau melepas elektron untuk
mencapaikestabilannya.
Penggabungan atomatom unsur (ikatan kimia) terjadi dengan berbagai cara, seperti
ikatan ionik, ikatan kovalen telah dijelaskan pada Bab II, dan ikatan logam. Ikatan logam
terjadiketikaatomatomlogamterhimpunbanyak.Tiaptiapatomakanmelepaskanelektron
valensinya agar konfigurasinya lebih stabil. Sehingga akan terbentuk lautan elektron yang
meliputi ionion logam. Gaya ini begitu kuat sehingga ionion logam menjadi rigid (sulit
bergerak)danmampat.Adanyalautanelektroninimenjadikanlogambersifatkonduktoryang
baik. Elektron dari luar akan dengan mudah mendorong lautan elektron ini sehingga timbul
aliran (arus listrik). Seluruh penggabungan atomatom ini dalam tujuan kimia bisa dikatakan
membentukmolekul,bagiandiskritterkecildarizat.
Dalam kajian selanjutnya, molekulmolekul dan atomatom dapat melakukan fungsi
kimiamelaluiberbagaireaksikimiayangdijalaninya.Reaksikimiasecaraalamiahberlangsung
karena kecenderungan seluruh komponen alam (termasuk) molekul, atom dan zat, ingin
mencapai kemapanan (kondisi yang lebih stabil). Salah satu syarat agar tercapai kestabilan
yang lebih baik adalah dicapainya keadaan dengan tingkat energi terendah. Maka, beberapa
molekul atau atom dengan tingkat energi tinggi saling bergabung dengan melepaskan energi
yang dimilikinya agar diperoleh bentuk dan kondisi yang lebih stabil. Reaksi dengan
melepaskan energi ini dinamakan reaksi eksotermis dan berlangsung spontan. Sedangkan

5KinetikaReaksiKimia

67

beberapa reaksi lain harus dipaksa dengan berbagai upaya penambahan energi agar dapat
berlangsung.Reaksisemacaminidinamakanreaksiendotermisdantidakspontan.
Berbagai contoh reaksi mungkin akan menjadi bahan kajian untuk melihat betapa
pentingnya reaksi kimia dan bagaimana pengendaliannya. Selain bisa diketahui bagaimana
atom dan molekul melakukan reaksi, spontan atau tidak spontan, juga sangat perlu untuk
dipelajari seberapa cepat reaksi itu terjadi. Bubuk dinamit dan bahan peledak lain, bereaksi
eksotermis dan meledak dalam waktu kurang dari 1 detik; sementara garam dan gula
perlahanlahan melarut, fermentasi buah umbi berlangsung beberapa hari. Berbagai usaha
dilakukan manusia, mempercepat proses pembersihan lingkungan, menghambat korosi,
mempercepat produksi, menghambat kerusakan produk dan lainlain. Usahausaha tersebut,
adalahbagiandaripenerapanpengetahuantentanglajureaksikimiadalamkinetikakimia.
5.1Lajureaksi
Di atmosfer pada lapisan bagian bawah, banyak reaksi yang dikatalisis oleh cahaya
matahari (fotokatalitik), salah satunya adalah penguraian NO
2
. Adanya foton (cahaya
matahari) menyebabkan NO
2
memperoleh energi yang cukup sehingga 1 oksigennya lepas
menjadioksigenbebasyangbersifatradikal.
NO
2
NO+O
O+O
2
O
3

Radikal oksigen yang dihasilkan pada reaksi pertama, reaksi pertama disebut juga reaksi
inisiasi (awal pembentukan radikal bebas), akan mempropagasi gasgas oksigen disekitarnya
membentukozon.Reaksiiniberlangsungcepat.Setiapradikaloksigenterbentukmakadengan
cepat akan bergabung dengan O
2
membentuk ozon. Sehingga keseluruhan kecepatan reaksi
ini sebenarnya hanya tergantung reaksi penguraian NO
2
. Laju reaksi dikendalikan oleh
seberapa cepat NO
2
terurai menjadi radikal O dan NO. Dalam kinetika reaksi, disebutkan
bahwauntukreaksiyangberkesinambunganlebihdari1tahap,makatahapreaksiyangpaling
lambatakanmenjadipenentulajukeseluruhantahapreaksitersebut.
Secaraumumreaksidiatas,reaksipenguraiandari1molekul,dinamakanreaksiorde
satu(hanya melibatkan1molekul,melaluimekanismepenguraian).Reaksireaksilainbanyak
terjadi baik alamiah maupun dengan rekayasa. Namun demikian setelah dikelompokkan
mungkinreaksireaksiyangterjadi,adalahmelaluisalahsatudarimekanismereaksiberikut:
1. Reaksiordepertama,irreversibel(tidakberbalik)
Aproduk
2. Reaksiordekedua,irreversibel
2Aproduk
A+Bproduk
3. Reaksiordeketiga,irreversibel

5KinetikaReaksiKimia

68

3Aproduk
2A+Bproduk
4. Reaksiordeken,irreversibel
nAproduk
5. Reaksiordepertama,reversibel
A B
6. Reaksiordepertama/kedua,reversibel
A B+C
7. Reaksisimultanirreversibel
Aproduk
A+Bproduk
3Aproduk
8. Reaksibersambung(consecutive),irreversibel
AB
BC
Nampak bahwa orde reaksi menyatakan banyaknya molekul reaktan yang terlibat dalam
setiap satu reaksi. Mekanisme ini dinyatakan sebagai banyak molekul yang terlibat dalam
tumbukan sehingga terjadi pertukaran komposisi atom dalam molekulmolekul reaktan
menjadiproduk.Sebagaicontohreaksisederhanaordekeduairreversibel,
A+BAB
Setiap 1 molekul A bertumbukan dengan 1 molekul B menghasilkan produk. Jika A dan B
melakukan tumbukan efektif menghasilkan produk (AB) maka laju reaksi bisa dihitung
berdasarpadalajuberkurangnyaAyangsekaligussamadenganlajuberkurangnyaBdansama
puladenganlajupembentukanAB,atau
r=r
A
=r
B
=+r
AB
,
dengan r adalah lambang untuk laju reaksi. Tanda () pada r menyatakan laju pengurangan
komponendalamindekdantanda(+)menyatakanbahwakomponendalamindekbertambah.
Proses tumbukan molekul dalam reaksi ini, sangat dipengaruhi oleh kuantitas
molekulatautekananparsial,dinamakanprobabilitastumbukan.Dalamvolumereactoryang
sama, penambahan salah satu komponen (misal dengan penambahan A, B tetap) akan
meningkatkan probabilitas tumbukan karena makin kecil jarak antar molekul (berdesakan).
Sehingga laju reaksi dipengaruhi konsentrasi. Namun tidak semua tumbukan molekul
menghasilkan reaksi, yang menghasilkan reaksi hanyalah tumbukan yang disebut tumbukan
efektif. Rasio tumbukan efektif terhadap tumbukan total adalah konstan pada temperature
yang dijaga tetap. Peningkatan temperature akan menaikkan energi kinetic molekulmolekul,
sehingga pada reaksi endotermis akan meningkatkan tumbukan efektif dan mempercepat
reaksi.Dengan demikian laju reaksi akan sebanding dengan laju tumbukan efektif (dalam

5KinetikaReaksiKimia

69

formula dinyatakan dengan k, konstanta laju) dan berbanding lurus dengan total probabilitas
tumbukan(dinyatakandenganjumlahmolekulyangterlibatreaksi,konsentrasi),diformulakan
sebagaiberikut(untukreaksidiatas):r=r
A
=r
B
=+r
AB
=k[A][B]
Beberapahalpentingberkaitandengantumbukanefektifmolekuldalamreaksikimia
adalahsebagaiberikut:
1. tumbukan efektif akan makin besar jika probabilitas tumbukan makin besar,
konsentrasi yang lebih besar mengindikasikan jumlah molekul yang lebih banyak
dalamvolumetertentuakanmemberikanprobablilitastimbukanlebihbesar
2. energikineticmolekulyanglebihbesarakanmenaikkanjumlahtumbukanefektif.
Energi kinetic akan mempercepat laju molekul dan memperbanyak frekuensi
bertumbukan.Beberapareaksidipercepatdenganpemanasan
3. orientasi tumbukan yang tepat akan meningkatkan jumlah tumbukan efektif.
Bagian molekul yang berkutub positif akan efektif jika bertemu dengan bagian
molekullainyangberkutubnegative.
4. energi tambahan yang cukup untuk melakukan tumbukan efektif, dinamakan
energi aktivasi. Suatu tumbukan akan efektif jika energi total dalam tumbukan
mampudigunakanuntuk melampauienergiaktivasireaksi.Jikatidakmakareaksi
tidakterjadidankembalikekeadaansemula.Faktorenergiaktivasiinimerupakan
penentu apakah suatu reaksi dapat berlangsung atau tidak. Jika dalam tumbukan
ABmempunyaienergiyangcukupuntukmelampauienergiaktivasi(melampaui
puncak pada gambar grafik di bawah), maka selanjutnya dengan serta merta
(spontan)reaksiterusberlanjutmenghasilkanABdengantingkatenergiyanglebih
rendahdariA+B(sebelumreaksi).ReaksiinimelepaskanenergisebesarDE=Ei
Ef(eksotermis).

Gambar5.1Prosestumbukanefektifdanprofilenergiaktivasi,padareaksieksotermis
A+B
AB
AB
Ea
DE
E
i

E
f

5KinetikaReaksiKimia

70

Banyak reaksi yang bisa berlangsung spontan tetapi memerlukan waktu yang sangat
lama, karena energi aktivasi reaksinya yang terlalu besar sehingga molekulmolekul ketika
bertumbukan jarang bisa mencapai atau melampauinya. Untuk reaksireaksi semacam ini,
biasanya dapat dipercepat dengan suatu katalis. Katalis adalah suatu zat yang ditambahkan
pada reaksi untuk mempercepat laju, dan zat tersebut akan didapatkan kembali seperti
semula pada akhir reaksi. Diduga cara kerja katalis zat ini adalah dengan menurunkan energi
aktivasi reaksi, sehingga molekulmolekul yang terlibat dalam reaksi dapat melakukan
tumbukanlebihefektifdanlebihbanyak.
Reaksitanpakatalis

Reaksidengankatalis

Gambar5.2Pengaruhkatalispadaenergiaktivasireaksi
Suatu contoh, reaksi dekomposisi NO berlangsung sangat lama di atmosfer
menghasilkan N
2
dan O
2
. Lambatnya reaksi ini sangat tidak sebanding dengan masuknya gas
NOsebagaipolutandaripembakaranbahanbakarfosil.Sehinggakualitasudaraakanmenjadi
buruk dengan makin banyaknya mesin kendaraan ataupun industri. Reaksi dekomposisi NO
adalahsebagaiberikut:
2NON
2
+O
2

Reaksi ini bisa dipercepat dengan menggunakan logam platinum, rodium dan paladium yang
digunakan untuk media reaksi dan mengikat NO , dan menurunkan energi aktivasi reaksi
yang akan dijalani. Dengan demikian logamlogam ini dapat secara bersamasama digunakan
sebagai katalis dalam konversi gas NO menjadi N
2
dan O
2
, dan dinamakan katalitik konverter
yangdapatdipasangpadamesinmobiluntukmempercepatprosesdetoksifikasi.
Laju reaksi adakalanya tidak bisa ditentukan secara perhitungan berdasarkan reaksi
stoikiometri yang tertulis. Penentuan laju reaksi yang tepat adalah dengan melakukan
pengukurankonsentrasikomponenkomponenyangterlibatreaksi,jadilajureaksisebenarnya
A+B
AB
AB
Ea
1
DE
E
i

E
f

Ea
2

5KinetikaReaksiKimia

71

hanya bisa ditentukan lewat suatu percobaan laboratirium. Persamaan reaksi stoikiometri
biasanya hanya menyatakan jumlah mol komponenkomponen yang terlibat reaksi, tetapi
jarang sekali menggambarkan mekanisme tumbukan efektif yang mungkin bisa terjadi. Suatu
contohreaksiberikut:

NO
2
+O
2
NO+O
3

ataureaksilainnya

S
2
O
8
2
+2I

2SO
4
2
+I
2

Daripersamaankeduareaksidiatas,reaksipertamasepertinya menjalanireaksiordekedua
(ada 2 molekul yang terlibat dalam reaksi yaitu 1 molekul NO
2
dan 1 molekul O
2
); sedangkan
reaksi kedua sepertinya menjalani reaksi orde ketiga (ada 3 molekul yang terlibat yaitu 1
molekul ion S
2
O
8
2
dan 2 molekul ion I

). Namun dalam kenyataannya reaksi pertama adalah


reaksi orde pertama dan reaksi ke dua adalah reaksi orde kedua. Kedua reaksi diatas adalah
reaksimultitahapsebagaiberikut:

NO
2
NO+O (reaksitahap1,lambat)
O+O
2
O
3
(reaksitahap2,cepat)
NO
2
+O
2
NO+O
3
(reaksikeseluruhan)

S
2
O
8
2
+I

+2e2SO
4
2
+I

(reaksitahap1,lambat)
I

+I

I
2
+2e (reaksitahap2,sangatcepat)
S
2
O
8
2
+2I

2SO
4
2
+I
2
(reaksikeseluruhan)

Reaksireaksi di atas, laja dapat dihitung dan terbatasi dengan reaksi pertama yang
berlangsung lambat. Setiap terbentuk produk dari reaksi tahap 1, maka dengan cepat reaksi
tahap 2 berlangsung. Sehingga secara keseluruhan kecepatan reaksi mengikuti atau
ditentukan oleh reaksi tahap 1. Maka dengan demikian persamaan laju reaksi mempunyai
ordereaksisesuaimekanismereaksiyangberpengaruhyaitureaksitahap1.Dengandemikian
lajureaksiNO2denganO2,hanyadipengaruhikecepatanpenguraianNO2dalamkeadaanO2
yangcukup,adalah:
r=r
NO2
=k[NO
2
]
merupakan reaksi orde pertama. Demikian juga dengan reaksi antara ion iodida dengan
peroksidisulfat, laju reaksinya,tergantung pada efektifitas tumbukan 1 molekul
peroksidisulfatdan1molekuliodidadalamtiapreaksinya,adalah:

5KinetikaReaksiKimia

72

] [ ] [
2
8 2
2
8 2

= = =

I O S k r r r
I O S

merupakanreaksiordekedua.
5.2Menghitunglajureaksi
Laju reaksi hanya dapat ditentukan jika reaksi stoikiometri telah diketahui dan ada
datapercobaanterhadapperubahankomponenkomponenyangterlibatreaksisetiapwaktu.
Berdasarkanpercobaanpercobaanyangtelahdilakukan,lajureaksikimiadipengaruhi(fungsi
dari):
1. konsentrasikomponenkomponenyangterlibatdalamreaksi
2. temperaturreaksi
3. tekanansistemreaksi
4. katalis
secaramatematikasederhanadapatdituliskankedalambentuk
r=f(C
i
,T,P,katalis)
danjikareaksiberlangsungdalamsuhutekanandijaga(konstan)dandengankehadirankatalis
tertentu, maka laju reaksi hanya tergantung pada perubahan konsentrasi komponen
komponen yang terlibat dalam reaksi, dengan konstanta spesifik yang hanya sesuai dengan
kondisiyangdijagatersebut.Danpersamaanlajubisadisederhanakanmenjadi:
r
A
=+f(T,P,katalis)f(C
i
)
r
A
=+k
s
f(C
i
);dengank
s
=f(T,P,katalis)
dengan k
s
adalah konstanta laju reaksi yang spesifik yang merupakan fungsi kondisi suhu
tekanandan katalisyangdijaga.Artinyajikasuhutekananataukeberadaankatalis,adasalah
satuataubeberapaberubahmakanilaik
s
jugaakanberubah.Untukreaksireaksieksotermis,
penambahan suhu reaksi akan menurunkan nilai k
s
, sedangkan untuk reaksireaksi yang
endotermis penambahan suhu akan menaikkan nilai k
s
. Peningkatan nilai k
s
berarti reaksi
berjalanlebihcepatkearahproduksesuaidenganpersamaanlajureaksiyangdidapatkan

Anda mungkin juga menyukai