Anda di halaman 1dari 10

Teknik Pendingin

BAB V
SISTEM PENGKONDISIAN UDARA

5.1 Klasifikasi Sistem Pengkondisian Udara
Sistem penyegaran udara (air conditioning) diperlihatkan seperti pada gambar
berikut:




Gambar. 5.1 Sistem penyegaran udara

Udara luar untuk ventilasi dan udara ruangan yang kembali masuk kedalam
mesin pendingin, bercampur dan kemudian masuk kedalam saringan udara yang
menyaring debu yang berada didalam maupun diluar ruangan. Saringan udara yang
diaktifkan kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan bau dan gas baracun dari
udara.
Pada proses pendinginan, udara bersih didinginkan dan dikeringkan oleh
pendingin udara, sedangkan pada proses pemanasan udara bersih dipanaskan oleh

Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
40


Teknik Pendingin
pamanas udara dan dilembabkan oleh pelembab udara. Selanjutnya, udara
dimasukkan oleh kipas udara kedalam ruangan melalui saluran udara.
Sistem pengkondisian udara dapat dibedakan atau diklasifikasikan atas bentuk
dan tipenya. Berdasarkan bentuk adalah ekspansi langsung, sistem air penuh, sistem
udara penuh dan sistem air-udara. Sedangkan berdasarkan tipe yaitu tipe jendela,
terpisah, unit paket sentral, unit koil kipas udara dan unit induksi.

5.1.1 Klasifikasi Berdasarkan Bentuk
5.1.1.1 Ekspansi Langsung
Pada sistem ekspansi langsung, komponen-komponen utamanya diletakkan
pada ruangan yang dikondisikan. Udara yang dikondisikan, didinginkan oleh unit
pendingin melalui kipas peniup, kemudian dihembuskan kedalam ruangan.



Gambar.5.2 Sistem ekspansi langsung
5.1.1.2 Sistem Air Penuh (All Water System)
Pada sistem air penuh, udara dingin dialirkan melalui unit koil kipas udara,
dalam hal ini udara sebagai infiltran dimasukkan melalui celah-celah pintu atau
jendela, atau udara luar yang terhisap langsung melaui lubang masuk pada dinding
disebalah belakang unit koil kipas udara tersebut. Hal ini akan menyebabkan
ventilasi kurang baik, untuk mengatasi kesulitan atau kekurangan tersebut udara yang
dibutuhkan untuk ventilasi dimasukkan kedalam ruangan melalui saluran khusus,
disamping itu kesulitan yang kita hadapi berikutnya adalah pengontrolan kelembaban,
akibatnya adalah udara dalam ruangan akan menjadi sangat lembab atau terlalu
kering. Dengan kesulitan ventilasi dan pengontrolan kelembaban ini akan

Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
41


Teknik Pendingin
menyebabkan sistem ini tidak sesuai untuk dipergunakan pada gedung-gedung
berskala besar.


Gambar.5.3 Sistem air penuh

5.1.1.3 Sistem Udara Penuh (All-Air System)
Sistem penyegaran udara sentral adalah sistem yang paling banyak
dipergunakan. Pada sistem ini udara dari ruangan yang akan dikondisikan,
didinginkan oleh udara pendingin yang dihasilkan pada suatu tempat khusus mesin
pendingin, kemudian setelah itu dialirkan kedalam ruangan yang akan dikondisikan.



Gambar.5.4 Sistem udara penuh



Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
42


Teknik Pendingin
5.1.1.4 Sistem Air-Udara (Air - Water System)
Pada sistem air-udara ini, air dingin (pada proses pendinginan) atau air panas
(pada proses pamanasan) dialirkan kedalam unit tersebut, sedangkan udara ruangan
dialirkan melalui unit tersebut sehingga menjadi dingin atau panas.
Udara yang didinginkan dan dikeringkan atau udara luar yang telah
dipanaskan dan dilembabkan dialirkan dari mesin pendingin ke ruangan yang akan
dikondisikan, selanjutnya udara tersebut disirkulasi didalam ruangan.


Gambar.5.5 Sistem air-udara

5.1.2 Klasifikasi Berdasarkan Tipe :
5.1.2.1 Tipe Jendela (Window Unit)
Pada gambar.5.6 komponen-komponen utamanya adalah sebagai berikut :


Gambar.5.6 Tipe Jendela

Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
43


Teknik Pendingin
kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, kipas udara, motor penggerak dan
sistem kontrol. Pada tipe ini seluruh komponen terpasang pada satu unit, sehingga
perletakkan tipe ini sebagian masuk kedalam ruangan dan sebagian lagi berada di luar
ruangan.
Pengaturan temperatur ruangan dapat dilakukan dengan menjalankan dan
menghentikan kerja kompresor, berdasarkan temperatur masuk. Jenis ini, disamping
berukuran kecil, operasi dan pemasangan yang mudah juga memiliki kapasitas yang
cukup besar. Dengan demikan sering digunakan di rumah-rumah maupun didalam
gedung. Sedangkan kekurangannya dapat ditinjau dari segi distribusi udara,
penyaringan debu, ventilasi, pengaturan temperatur, dan pengaturan kelembaban
udara serta peredam suara kurang baik terutama pada musim pancaroba.

5.1.2.2 Tipe Terpisah
Maksud dari tipe terpisah ini adalah, unit mesin pendingan yang komponen
utamanya dipisahkan. Sebagian berada di dalam ruangan (evaporator, kipas udara
dan alat kontrol) serta lainnya diluar ruangan seperti kompresor, kondensor dan motor
penggerak. Sedangkan katup ekspansi kadang-kadang diletakkan di luar ruangan
tergantung pada kondisi yang diinginkan.

Gambar.5.7 Tipe terpisah



Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
44


Teknik Pendingin
Pada tipe ini bentuknya bervariasi mulai dari tipe didinding, menggantung dan
lemari. Dan untuk kegunaan pada kapasitas besar, biasanya dipergunakan saluran
udara agar distribusi udara dapat diatur sesuai dengan keinginan.

5.1.2.3 Unit Paket Sentral
Unit paket sentral merupakan dasar dari kebanyakan jenis penyegar udara.
Pada gambar.5.8 diperlihatkan dua jenis unit paket sentral, yaitu jenis vertikal dan
jenis horizontal.



Gambar.5.8 Unit paket sentral
Jenis kipas udara yang dipergunakan tergantung dari volume udara dan tekanan yang
diinginkan. Pada tipe ini terbagi atas dua, yaitu tipe dengan pendingin air dan udara.
Kedua tipe ini biasanya diletakkan dengan kondisi yang berbeda, untuk tipe
pendinginan air diletakkan di dalam ruangan sedangkan pada tipe pendinginan udara
diletakkan di luar ruangan. Dengan sistem ini pula distribusi udara terjadi secara
sentral, melalui saluran udara ruangan-ruangan yang dikondisikan mendapat udara
segar, sehingga diperoleh kenyamanan yang diinginkan.




Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
45


Teknik Pendingin
5.1.2.4 Unit Koil Kipas Udara
Jenis ini dipergunakan di dalam ruangan, yang komponennya terdiri dari kipas
udara, motor listrik, koil udara dan saringan udara. Komponen tersebut diletakkan
dalam satu unit, seperti pada gambar 5.9. Udara yang dimasukkan kedalam ruangan
terlebih dahulu harus diatur temperatur dan kelembabannya, kemudian baru
dimasukkan kedalam ruangan yang akan dikondisikan.


Gambar.5.9 Unit koil kipas udara

5.1.2.5 Unit Induksi
Pada pemakaiannya unit induksi sama halnya dengan unit koil kipas udara,
yaitu didalam ruangan. Unit ini terdiri dari kotak udara, nosel, koil udara sekunder
dan penutup.


Gambar.5.10 Unit induksi

Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
46


Teknik Pendingin
Pada unit induksi, udara segar dimasukkan kedalam kotak udara primer, kemudian
dialirkan melalui nosel. Sehingga udara masuk dengan kecepatan tinggi kedalam
ruangan pencampur. Dengan pengaruh induksi dari pancaran udara tersebut, udara
ruangan terhisap dan masuk melalui koil udara sekunder (udara ruangan) sehingga
terjadi proses pendinginan atau pemanasan. Kemudian dicampur dengan udara
primer dan masuk kedalam ruangan yang dikondisikan.
Kapasitas pendinginan atau pemanasan dari unit induksi dapat diatur oleh
volume udara primer, dengan temperatur dan kelembabannya. Juga dapat diatur
dengan temperatur air dingin atau air panas yang dialirkan kedalam koil sekunder,
atau oleh simpangan udara sekunder.

5.2 Dasar Pemilihan Sistem
Sasaran dari pengkondisian udara adalah agar temperatur, kelembaban,
kebersihan dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan pada tingkat
keadaan yang diinginkan. Hal diatas dapat dicapai dengan merancang dan
mempergunakan beberapa macam sistem pendinginan dan ventilasi yang sesuai.
Dengan demikian proses pemilihan sistem pengkondisian udara, diantara perancang
dan pemakai haruslah bersepakat agar tingkat keadaan dan persyaratan yang
ditetapkan dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Untuk menentukan sistem mana yang akan dipergunakan ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan sehingga pengkondisian udara sesuai dengan apa yang
diharapkan, adapun hal tersebut meliputi :

Kapasitas Pendingin
Dalam hal ini dapat diketahui pada total estimasi beban pendinginan,
kemudian dipilih jenis yang cocok dan sesuai dengan kondisi perencanaan.

Faktor Kenyamanan
Ada beberapa parameter yang diperjhatikan dalam menentukan kenyamanan
didalam ruangan, yaitu :

Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
47


Teknik Pendingin
Temperatur bola kering dan bola basah
Kelembaban relatif
Aliran udara
Kebersihan udara
Bau
Kualitas ventilasi
Tingkat kebisingan
Hal diatas tergantung kepada kondisi kerja (aktifitas), jenis kelamin,suku
bangsa dan lain-lain. Tingkat keadaan tersebut dapat diatur dengan sistem
pengaturan yang ada pada mesin pengkondisian udara. Namun demikian, juga perlu
diperhatikan perbedaan atau kecepatan perubahan temperatur yang terjadi, dan ini
pengaruhnya besar terhadap kenyamanan bagi orang yang ada didalam ruangan.

Faktor Ekonomi
Pada proses pemasangan, operasi, perawatan serta sistem pengaturan yang
akan dipergunakan, haruslah diperhitungkan dari faktor ekonomi yaitu :
Biaya awal
Biaya operasi dan perawatan
Biaya awal tergantung pada investasi yang akan menjadi beban pembeli dan
sebagai faktor penentu dalam pemilihan sistem pengkondisian udara. Sedangkan
pada biaya operasi dan perawatan ini termasuk kedalam biaya tetap, seperti dipresiasi
peralatan, pengembalian investasi dan bunga, ditambah biaya tidak tetap, seperti
biaya energi (listrik dan bahan bakar) dan air, biaya perawatan dan reparasi seperti
biaya personil. Disini barulah ekonomis bila biaya yang dipergunakan serendah
mungkin.

Faktor Operasi dan Perawatan
Pada faktor ini yang sering digemari terhadap pemilihan sistem pengkondisian
udara adalah dengan melihat kontruksi yang mudah untuk dipahami serta susunan
dan cara pengoperasiannya. Dengan pertimbangan sebagai berikut ;

Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
48


Teknik Pendingin
Kontruksi sederhana
Tahan lama
Mudah direparasi jika terjadi kerusakan
Mudah untuk dijangkau dan dirawat
Dapat melayani perubahan kondisi operasi
Efisiensi tinggi



Ir. Henry Nasution, MT Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta
49

Anda mungkin juga menyukai