Anda di halaman 1dari 28

44

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat PT. Kusumo Dewi Abadi
PT. Kusumo Dewi Abadi adalah sebuah perusahaan industri peternakan
modern closed house (kandang tertutup and full otomatis) yang sudah berjalan
selama 3 tahun. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Wonokoyo
Jaya Coorporite yang berkantor pusat di Taman Bungkul No 1-7 Surabaya Jawa
Timur perusahaan ini sudah berdiri selama 25 tahun, merupakan perusahaan
ternak ayam terbesar di Jatim, peternakan ini memproduksi ayam komersil, telor
komersil, telor tetas, ayam potong. Wonokoyo Group merencanakan ekspansi unit
produksi Breeding Farm modern. Berbeda dengan unit produksi yang sudah ada,
unit produksi Breeding Farm akan menerapkan teknologi ternak closed house
kandang tertutup dan full otomatis). Semakin terbatasnya lahan dan tuntutan
kualitas oleh konsumen yang semakin tinggi, membuat penyediaan unit ternak
close house tidak bisa dihindari.
Sebelumnya Wonokoyo telah memiliki beberapa unit produksi semuanya
bersistem peternakan lahan terbuka. Perusahaan yang terjun ke bisnis potong
ayam modern sejak 1997 itu dan membangun unit produksi ayam clouse house
yang berlokasi di Malang. Unit close house yang berlokasi di Karang Manggah,
dan pada tahun 2006 Wonokoyo membangun peternakan modern sistem close
house di Sukabumi yaitu PT. Kusumo Dewi Abadi Divisi Breeding Farm dan
sekarang memproduksi antara lain Telor Tetas , Telor Komersil, DOC (Day Old


45

Chick), Wonokoyo juga mendirikan Feedmeal yang memproduksi pakan ternak
unggas. Pakan ini juga digunakan untuk kalangan sendiri masih dalam Group
Wonokoyo dan untuk kalangan industri peternakan lain. Dibanding sistem ternak
terbuka, sistem close house membutuhan investasi lebih besar. Tapi, proses
perawatannya lebih efisien 10 persen disamping itu, kualitasnya lebih bagus.
1.Pengembangan Perusahaan
Saat ini Wonokoyo Group memasok 80 persen kebutuhan ayam potong
restoran fast food di kawasan Indonesia Timur. Mc Donald dan KFC adalah dua
restoran franchise asing besar yang kebutuhan daging ayamnya dipasok oleh
Wonokoyo Group. Mc Donald dan KFC kami pasok 8 ribu ekor dan 4 ribu ekor
per hari. Supermarket dan hypermarket besar di Surabaya, seperti Hero 40 ekor
per hari, Makro 600 ekor per hari, Alfa 700 ekor perhari dan hypermarket Giant 2
ton per hari . Berikutnya hotel bintang lima seperti Shangri-La, J.W Marriott, dan
Sheraton, dengan tingkat konsumsi rata-rata 800 ekor per hari.
Untuk pemenuhan permintaan konsumen terutama di daerah Jawa Barat ,
maka PT. Kusumo Dewi Abadi Wonokoyo Group berencana menambah dan
membangun unit Breeding dan Hatchery. Pada saat ini telah mempunyai 6 unit
produksi yakni 4 Unit Breeding dan 2 Unit Hatchery dan sekarang sedang tahap
pembangunan 1 Unit Breeding. Rencana kedepannya akan membangun lagi
peternakan kandang terbuka khusus untuk ayam pedaging dan RPA , hal ini
karena PT. Kusumo Dewi Abadi Divisi Breeding Farm ingin menjadi pemimpin
pasar dan perusahaan peternakan terpadu dan terbaik di Indonesia, supaya
kebutuhan pakan tidak sulit didapat maka akan dibangun lagi Feedmeal . Sampai


46

saat ini PT. Kusumo Dewi Abadi Divisi Breading Farm terus menerus
meningkatkan mutu, produktivitas dan pelayanan untuk memuaskan pelanggan.
B. Visi, Misi Perusahaan dan Strategi Perusahaan
1. Visi Misi Perusahaan
Visi
Menjadi pemimpin pasar dan perusahaan terpadu yang terbaik di Indonesia,
serta menghasilkan DOC (day old chik) yang berkualitas sesuai standari
budidaya dengan biaya yang kompetetif, serta membawa anggota
organisasi menjadi karyawan seutuhnya
Misi
Terus menerus meningkatkan mutu, produktivitas dan pelayanan untuk
memeuaskan pelanggan dan memberikan manfaaat kepada karyawan,
pemasok dan pemegang saham,
2 . Strategi Perusahaan
Strategi PT. Kusumo Dewi Abadi sebagian perusahaan peternakan modern,
yaitu
Pengembangan peternakan strategi peningkatan kualitas dan kuantitas
SDM yang profesional dan memperkokoh organisasi perusahaan
Meningkatkan budaya kerja dan menerapkan manajemen Breeding
Farm yang Profesional .
Menjaga Mutu Produk agar kepuasan konsumen tercapai .
Research dam Develeopment
Memprioritaskan Pelayanan Pelanggan


47

Untuk membangun Wonokoyo tidak saja diperlukan modal dan
teknologi, namun jauh lebih penting diperlukan semangat dan kerja keras yang
mengikat kita bersama. Wonokoyo mempunyai delapan butir Budaya Kerja
yang menjadi panduan dari setiap aktivitas pekerjaan seluruh karyawan .
Delapan butir Budaya Perusahaan yang ada tersebut harus dipahami,
dimengerti, dan dihayati serta diendapkan dalam hati nurani, sehingga menjadi
cerminan perilaku dalam aktivitas sehari hari. Diantaranya :
1. Jujur,
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar
menurut kaidah agama dan norma masyarakat.
a. Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, dapat
dipercaya dalam berperilaku.
b. Melaksanakan / melaporkan tugas yang sesuai dengan perintah kerja
yang diberikan tanpa ada manipulasi data atau sikap hanya
menyenangkan atasan.
c. Laporan yang dilaporkan sesuai dengan pelaksanaannya.
2. Disiplin,
Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku
secara terus menerus.
a. Patuh terhadap tugas yang menjadi tanggung jawab dan dapat
melaksanakan tugas sesuai waktu yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu, patuh terhadap intruksi
yang diberikan.


48

c. Pekerjaan dilaksanakan tepat waktu, tidak perlu adanya pengawasan
dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
3. Tanggung Jawab,
Melaksanakan kewajiban dengan penuh rasa peduli dan loyalitas yang
tinggi hingga tuntas dan berkualitas.
a. Kewajiban terhadap segala sesuatunya, fungsi menerima pembebanan
sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain. Tuntas dan
memperhatikan benda hidup (Produk ayam) dan selalu menjaga kualitas
produk yang dihasilkan. Sangat menghormati pelanggan dan selalu
memperhatikan mitra kerja.
b. Menghargai pelanggan serta keputusan mitra kerja.
c. Kualitas produk terjamin, pelanggan meningkat.
4. Bersih Rapih,
Sikap kerja yang mengutamakan keteraturan, ketertiban, dan kesehatan.
a. Kerja adalah segalanya dengan memperhatikan kebersihan baik untuk
dirinya maupun lingkungan sekitar, kerapian, cermat, teliti terhadap
hasil akhir.
b. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dengan
memperhatikan lingkungan.
c. Kualitas produk terjamin, lingkungan kerja yang nyaman, rasa memiliki
terhadap pekerjaan meningkat.
5. Semangat,
Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan motivasi, keuletan, keteguhan,


49

kreatifitas dan produktifitas yang tinggi.
a. Melaksanakan tugas dengan semangat yang tinggi.
b. Saling bantu dan mendorong agar bersemangat dalam melaksanakan
tugas yang diberikan untuk mencapai hasil yang terbaik dan kreatif
dalam memecahkan persoalan.
c. Pekerjaan dapat terlaksana dengan cepat, beban kerja menjadi lebih
ringan, produktivitas meningkat.
6. Kerjasama,
Rasa kebersamaan yang didukung oleh sikap saling menghargai dan saling
mengkoreksi untuk mencapai hasil yang terbaik.
a. Memiliki rasa kebersamaan yang didukung oleh sikap respek dan saling
korektif terhadap satu sama lainnya yang akan meningkatkan rasa
memiliki terhadap perusahaan.
b. Rasa memiliki satu sama lainnya dengan menjunjung tinggi sikap saling
hormat menghormati. Saling bantu dalam melaksanakan tugas yang
diberikan untuk mencapai hasil yang terbaik. Saling menghargai antar
departemen / divisi.
c. Kebersamaan dan saling respek antar karyawan. Pekerjaan dapat
terlaksana dengan cepat, beban kerja menjadi lebih ringan.
7. Keteladanan,
Menjadi panutan untuk pembentukan sikap kerja bawahan dan rekan kerja
dalam keadilan, dan ketegasan.
a. Dapat memberikan contoh dalam berperilaku, dapat bertindak adil,


50

mampu menangani masalah secara cepat dan tepat serta memberikan
kritisi dan menyediakan solusi.
b. Bertindak sesuai dengan norma norma yang berlaku, tegas dalam
membuat serta melaksanakan tugas, dapat memberikan contoh yang
baik yang dapat menjadi panutan bawahan atau rekan kerja.
c. Bawahan / rekan kerja tegas dalam bertindak.
8. Maju,
Selalu bersemangat dan berkeinginan untuk maju demi perkembanagn diri
sendiri dan perusahaan.
a. Memiliki pola kerja yang terarah dan selalu mengutamakan proses.
Dapat bertindak secara profesional baik terhadap atasan, bawahan,
rekan kerja maupun pelanggan.
b. Selalu bersemangat dan berkeinginan untuk maju dan berkembang
untuk kemajuan diri sendiri dan perusahaan. Serta selalu terbuka atas
kritik pelanggan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
2. Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan Perusahaan
Organisasi hanya merupakan alat dan wadah dari sekelompok orang yang
bekerja dan merupakan suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan, Bentuk organisasi PT. Kusumo Dewi Abadi sebagai berikut :





51

Struktur Organisasi PT. Kusumo Dewi Abadi terdiri dari:











Gambar 4.1

1. Wakil Direktur Breeding Farm :
a. Sebagai sumber perintah dan keputusan Tetapi dalam pengambilan
keputusan mendapat bantuan informasi dan saran-saran dari dari para
General Manager dan Manafer sehingga keputusan yang diambil lebih baik.
b. Mengevaluasi dan menganalisa hasil kegiatan operasional dan produksi
serta membuat kesimpulan-kesimpulan untuk perbaikan.
c. Bertanggung jawab kepada semua kegiatan operasional Perusahan sekaligus
sebagai wakil owners atau pemilik
2. General Manager :
Mr. Sugiono
Direktur / Marketing
Ivan Dwi Wijaya
Manager Personalia
dedi
Divisi Produksi
dadang
Bagian Keuangan
Mandor / Staff
Gudang
Ramadi
Kepala gudang
Operator


52

a. Sebagai sumber perintah dan keputusan serta mengkoordinir memipin
manager.
b. Mengontrol dan mengawasi antar Unit agar kegiatan produksi berlangsung
dengan baik berlangsung baik.
3. Manajer dan Kepala Departement :
Kepala Departement Umum Personalia
a. Peningkatan Sumber Daya Manusia (profesional, kearah efektifitas dan
efisiensi kerja yang tinggi termasuk tata cara kerja yang baik dan benar
serta disiplin kerja yang kuat).
b. Mengadakan pembinaan Sumber Daya Manusia.
c. Kebersihan dan keasrian seluruh lokasi Unit farm.
d. Keharmonisan, kekompakan kerja dan sopan santun.
e. Membuat inovasi-inovasi baru sehingga mampu meningkatkan produktifitas
dan loyalitas, baik terhadap pimpinan maupun perusahaan.
f. Melakukan evaluasi kinerja karyawan yang dibawahi dan berani mengambil
keputusan terhadap karyawan yang tidak bisa menyatu dalam team.
g. Secara berkala tetapi kontinyu adakan pertemuan dengan seluruh staf untuk
pembahasan, evaluasi tentang sumber daya manusia.
h. Menyusun organisasi yang efektif dengan mencari, menyeleksi calon
personil karyawan
i. Membina, memperingati, menskors (memberhentikan sementara).
4. Manajer Unit Farm Breeding :
a. Bertugas merencanakan, mengatur Unit Breeding Farm Unit.


53

b. Melaksanakan fungsi unit Breeding Farm dan memimpinnya sesuai dengan
program kerja.
c. Mengontrol jalannya Unit farm dengan baik dan benar, untuk mencapai
tujuan dan sasaran.
d. Mempertanggungjawabkan Semua Kegiatan Operasional Unit Breeding
Farm.
5. Manajer Unit Hatchery :
a. Bertugas merencanakan, mengatur Unit Hatchery.
b. Melaksanakan fungsi unit Hatchery dan memimpinnya sesuai dengan
program kerja
c. Mengontrol jalannya Unit Hatchery dengan baik dan benar, untuk mencapai
tujuan dan sasaran.
d. Mempertanggungjawabkan Semua Kegiatan Operasional Unit Hatchery.
6. Kepala Departement DAP :
a. Mengnalisa semua Data pada semua Unit produksi secara akurat
b. Audit Internal Divisi.
c. Melakukan pengembangan.
d. Kepala Departement Enggenering dan Pencucian.
e. Untuk menjaga agar kegiatan operasional di Departemen dapat berjalan
dengan lancar di semua Unit.
f. Melakukan kontrol yang ketat semua operasional program kerja
pemeliharaan dan perawatan mesin dan elktrikal pada semua unit produksi.
g. Perencanaan program.


54

h. Kepala Departement Kesehatan.
i. Analisa masalah tentang status kesehatan ayam pada semua unit.
j. Perencanaan program Voadipt.
7. Kepala Departemen Logistik :
a. Perencanaan program pengadaan barang Breeding Farm.
b. Bertanggung jawab terhadap barang yang ada di Gudang Unit Produksi.
8. Kepala Sub Bagian :
1. Kasubag Produksi/Pemeliharaan:
a. Melaksanakan sistem prosedur jalannya rangkaian operasional farm
dengan konsisten yaitu kegiatan pemeliharaan dan produksi.
b. Melakukan kontrol yang ketat terhadap hasil kerja bawahannya.
c. Melaksanakan program kerja Pemeliharaan dan produksi.
d. Melaporkan semua kegiatan Produksi.
2. Kasubag Grading:
a. Melaksanakan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan Grading Telur di
Terminal Telur (TT).
b. Menyelamatkan dan mengamankan telur secara fisik dan administrasi
yang di terima dari kandang.
c. Pelaporan hasil grading telor tetas
3. Kasubag Hatchery/ Penetasan:
a. Melaksanakan sistem prosedur jalannya rangkaian operasional Hatchery
dengan konsisten yaitu kegiatan penetasan dan produksi.
b. Melakukan kontrol yang ketat terhadap hasil kerja bawahannya.


55

c. Melaksanakan program kerja penetasan dan produksi DOC.
d. Pelaporan hasil Produksi/DOC.
4. Kasubag Logistik
a. Melaksanakan sistem prosedur yaitu pengadaan barang Breeding Farm.
b. Melakukan kontrol yang ketat terhadap hasil kerja bawahannya.
c. Bertanggung jawab terhadap barang yang ada di Gudang Logistik.
d. Melakukan pelaporan stock barang.
5. Kasubag Kesehatan:
a. Memberikan informasi status kesehatan ayam dan pencegahan/perlakuan
terhadap ayam secara dini
b. Memberikan informasi status kesehatan ayam secara cepat dengan
tindakan pencegahan/perlakuan yang telah dilakukan oleh unit terkait.
c. Mempercepat analisa masalah tentang status kesehatan ayam.
d. Mengontrol pelaksanaan program dan non program Obat, aditiv dan
vaksin.
e. Melakukan kontrol yang ketat terhadap hasil kerja bawahannya.
6. Kasubag Administrasi:
a. Mengumpulan Semua laporan yang diperoleh dari masing-masing
bagian.
b. Melaksanakan Pelaporan ke kantor Pusat.
c. Menganalisa semua Data produksi secara akurat.
d. Audit Internal Divisi.
e. Pengarsipan Data.


56

7. Kasubag Mekanik:
a. Untuk menjaga agar kegiatan operasional di Departemen dapat berjalan
dengan lancar.
b. Melakukan kontrol yang ketat terhadap hasil kerja bawahannya.
c. Melaksanakan program kerja Pemeliharaan dan Perawatan Mesin dan
Elektrikal.
d. Pelaporan pelaksanaan program kerja.
8. Kasubag Keuangan:
a. Bertanggung Jawab pada keuangan Unit.
b. Memeriksa dan mengontrol semua pengeluaran keuangan Unit.
c. Memeriksa dan bertanggung jawab terhadap laporan-laporan keuangan
untuk dikirim ke kantor pusat.
d. Penggajian karyawan.
9. Kepala Seksi :
Mengawasi, mengontrol dan penuh terhadap pelaksana adan bertanggung
jawab pada atasan yaitu kasubag masing-masing agar operasional perusahan
berjalan dengan baik.
10. Operator :
Sebagai pelaksana kegiatan opersaional di lapangan.
11. Aktifitasan Perusahaan
PT. Kusumo Dewi Abadi adalah yang memproduksi pembuatan
pakan ternak, obat obatan hewan dan pemeliharaan breeding, dan
kebanyakan mitra kerja usahanya memesan bahan baku pakan serta


57

obat obatan dan doc (day old chik) dalam kegiatan produksinya
terbagi menjadi 3 Shif, lebih jelasnya terlihat dalam gambar tabel
4.2 berikut ini :
Tabel gambar 4.2
Shif Waktu Jumlah Operator
I Jam 08.00 s.d Jam16.00 50 orang
II Jam 16.00 s.d Jam 24.00 40 orang
III Jam 24.00 s.d jam 08.00 33 orang
Jumalah keseluruhan
Operator
123orang


Setelah melihat data tersebut bisa dipastikan aktifitas perusahaan dalam
menjalankan kegiatan Produksinya 24 jam tanpa henti, dengan pembagian waktu
1 bagian / shiff selama 8 jam, kebijakan ini dibuat karena untuk lebih
mengefesienkan waktu dalam memenuhi pesanan dari konsumen yang apabila
dibuat hanya 1 shif perusahaan tidak akan tepat waktu untuk pengiriman pesanan.

12. Laporan Keuangan
Neraca tahun 2013
PT . Kusumo Dewi Abadi
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013

Perkiraan Rupiah Perkiraan Rupiah


58

Aktiva Hutang
Aktiva Lancar Hutang Jk.Pendek
Kas 20,968,743 Hutang Dagang
9,089,050,453
Bank 4,628,135,356 Pajak yang harus
masih dibayar
68,245,213
Piutang
Dagang
3235,896,278
Uang Dalam
Pengiriman
Total Hutang
Jk.Pendek

7,168,390,888
Persediaan 5,645,886,987 Hutang Jk.Panjang -
Pajak Dibayar
dimuka
1,334,555,352 Hutang Bank 727,166,666
Total Hutang
Jk.Panjang
827,166,666
Total Aktiva
Lancar

11,972,552,716
TOTAL HUTANG
9,886,462,332

Aktiva Tetap Ekuitas
Tanah 98,000,000
Bangunan 447,344,806 Modal 800,000,000
Mesin dan alat
produksi
6,851,432,850
Peralatan
kantor
733,628,412 Laba ditahan 3,993,433,732
Kendaraan 1,070,390,636
Prasarana dan
instalasi
15,835,000 Laba bulan berjalan 302,940,689
Nilai
Perolehan
10,001,631,704
Akm
Penyusutan
Aktiva Tetap
(5,981,346,649)
Nilai Buku
Aktiva Tetap
4,075,613,603 Total ekuitas
4,446,974,421



59

TOTAL
AKTIVA
15,048,166,319 TOTALHUTANG
DAN EKUITAS

15,048,166,319












Neraca tahun 2012
PT Kusumo Dewi Abadi
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013
Perkiraan Rupiah Perkiraan Rupiah
Aktiva Hutang
Aktiva Lancar Hutang Jk.Pendek
Kas 18,978,743 Hutang Dagang
6,094,341,287
Bank 1,255,656,560 Pajak yang harus
masih dibayar
42,671,,835
Piutang
Dagang
1,259,828,433
Uang Dalam
Pengiriman
- Total Hutang
Jk.Pendek

6,137,013,122
Persediaan 4,152,668,659 Hutang Jk.Panjang
Pajak Dibayar
dimuka
1,256,855,696 Hutang Bank -
Total Hutang
Jk.Panjang
-


60

Total Aktiva
Lancar

7,943,988,091
TOTAL HUTANG
6,137,013,122

Aktiva Tetap Ekuitas
Tanah 90,000,000
Bangunan 1,728,425,925 Modal 600,000,000
Mesin dan alat
produksi
7,673,093,550
Peralatan kantor 401,878,412 Laba ditahan 3,993,433,732
Kendaraan 1,654,390,636
Prasarana dan
instalasi
20,835,000 Laba bulan berjalan
4,845,203,798
Nilai Perolehan
9,556,623,523

Akm
Penyusutan
Aktiva Tetap
(5,170,164,761)
Nilai Buku
Aktiva Tetap

4,386,458,762
Total ekuitas
6,193,433,731

TOTAL
AKTIVA
13330,446,853 TOTALHUTANG
DAN EKUITAS

13,330,446,853


C. Pembahsan
Setiap Perusahaan, Apakah perusahaan jasa ataupun perusahaan
manufaktur, selalu menggunakan system analisa informasi diferensial, tanpa
adanya informasi para penguasaha akan dihadapkan pada resiko bahwa
perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi para menejer dan
pelanggannya.
Hal ini bisa saja terjadi, karena tidak selamanya barang- barang atau jasa
jasa tersedia pada setiap saat, yang berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan


61

kesempatan dalam memperoleh keuntungan yang seharusnya ia dapatkan. Jadi
informasi sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan data
data tentang barang maupun jasa.
Agar Pembelian Bahan baku yang sudah ditetapkan dalam ( Economic
order quantity ) atau EOQ tidak menggangu kelancaran kegiatan pelayanan, maka
diperlukan waktu pemesanan kembali atau yang kita kenal istilah dengan Reorder
Point ( ROP )
Maka dalam Penelitian ini penulis membatasi penganalisaanya hanya pada
pelaksanaan pemesanan bahan baku pada Periode januari 2013 sampai periode
Desember 2013 yang mana hasil pembahasan ini diharapkan mampu menjawab
pertanyaan pada bab sebelumnya.
Untuk Melakukan Penganalisaan terhadap penetapan Reorder Point tidak
terlepas mengacu kepada:
1. Waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai
diperusahaan. Lead time akan mempengaruhi besarnya bahan baku
yang digunakan selama masa lead time, semakin lama lead time maka
akan semakin besar bahan yang diperlukan selama masa lead time.
2. Tingkat Pemakaian bahan baku rata rata persatuan waktu tertentu.
3. Persediaan pengaman ( safety stock ), yaitu jumlah persediaan bahan
minimum yang harus dimiliki perusahaan untuk menjaga kemungkinan
keterlambatan datangnya bahan baku.


62

Untuk Membantu kelancaran penelitian ini, penulis menyajikan Laporan
Data tentang Jumlah Pesanan Bahan baku PT. Kusumo Dewi Abadi periode
Januari 2013 sampai Periode Desember 2013.
Berikut ini adalah Pemesanan Bahan baku obat - obatan sebagai bahan
baku utama dalam proses produksi virus deluent aktif
Tabel 4.3
Tabel kebutuhan Bahan baku Obat-obatan Hewan Selama Tahun 2013
Bulan Bahan Baku deluent aktif ( vial )
Januari 123.000 vial
Pebruari 143.000 vial
Maret 135.000 vial
April 70.000 vial
Mei 80.000 vial
Juni 80.000 vial
Juli 88.000 vial
Agustus 75.000 vial
September 95.000 vial
Oktober 83.000 vial
November 80.000 vial
Desember 121.000 vial
Total 1.120.000 vial
Sumber : Dept. Logistic PT. kusumo dewi abadi


63

Lead Time yang ditentukan oleh Perusahaan adalah selama 1 minggu atau
selama 7 hari, tapi perusahaan tidak menentukan Reorder point. Yang menjadi
patokan waktu bagi perusahaan dalam memesan barang kembali adalah bahwa
untuk normalnya pesanan selalu tiba pada minggu pertama bulan berikutnya.
Tabel 4.4
Pengadaan Bahan Baku Obat-obatan Hewan Tahun 2013
Keterangan vial/ botol
Kebutuhan Bahan Baku / Tahun 1.320.000 vial
Jumlah Sekali Pesan 70.000 vial
Safety Stock 10.000 vial
Sumber Dept Logistic PT. kusumo dewi abadi
Cara Pemesanan yang dilakukan PT. kusumo dewi abadi dalam persediaan
bahan baku adalah menggunakan Order Cycle System, Yaitu pemesanan dengan
menggunakan Interval waktu, dan karena itu pula perusahaan tidak menerapkan
reorder point.
Terlihat dalam Tabel 4.4 apabila Perusahaan menggunakan Order Cycle
System Pemesanan bahan baku tidak terencana dengan baik, hanya menggunakan
perkiraan saja tanpa memperhitungkan jumlah persediaan yang ada di gudang
penyimpanan dan jumlah pesanan yang harus di pesan.
Tetapi apabila PT. kusumo dewi abadi menggunakan Reorder point akan
terlihat seperti ini :
( LD x AU ) + SS
Reorder Point = 7 x 2857 + 10.000


64

= 29.999
Dari Perhitungan di atas dapatlah di katakana bahwa reorder point nya
adalah 29.999 vial, ini berarti bahwa pesanan harus di lakukan pada waktu jumlah
persediaan tinggal 29.999 vial, berbeda dengan menggunakan metode cycle
system atau pemesanan dengan interval waktu dimana perusahaan hanya
menggunakan waktu tersebut untuk melakukan pemesanan kembali tanpa
mengetahui sisa persediaan bahan baku yang masih ada, yang memungkinkan
akan terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan yang nantinya akan
berhubungan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan.
A. Pembelian dan persediaan Bahan Baku
PT. Kusumo Dewi abadi dalam melaksanakan kegiatan usaha yang
bergerak dalam bidang produksi pemeliharaan broder, obat obatan dan pakan
memerlukan bahan baku sebagai komponen utama produksinya. Dalam
perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan , begutu bahan selesai
produksi barang terebut tidak langsung dijual tapi menunggu adanya permintaan
dari konsumen.Lain halnya dengan produk pesanan khusus, begitu Produk selesai
diproduksi produk langsung diantar ke konsumen.
Dalam kegiatan Produksi Kusumo Dewi Abadi menerapkan kebijakan
dalam system pengendalian biaya pembelian bahan baku yang efisien , tetapi
hanya dengan mengandalkan budaya kerja wonokoyo grup didalamnya ada
kejujuran, kedisplinan, tanggung jawab, bersih rapi, semangat, keja sama,
keteladan, dan maju dan pengalaman yang biasa dilakukan oleh PT. Kusumo
Dewi Abadi. Perusahaan sadar bahwa pengendalian pembelian dan persediaan


65

bahan baku merupakan faktor yang cukup berpengaruh dalam proses produksi.
Oleh karena itu PT Kusumo Dewi Abadi berusaha untuk dapat mengelola
persediaan bahan bakunya dalam hal ini obat obatan sebaik mungkin untuk
dapat menunjang kelancaran produksinya. Berikut ini penjelasan mengenai
pengadaan bahan baku obat - obatan yang dilaksanakan oleh PT. Kusumo Dewi
Abadi.
Metode yang digunakan oleh PT. Kusumo Dewi Abadi adalah metode
pengulangan order. Metode ini hanya digunakan apabila harga pada saat ini
dipastikan sama sengan harga pembelian pada masa lalu dan ditempatkan pada
supplier yang sama dengan pembelian terdahulu.
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian tentang pengendalian bahan
baku sheet yang merupakan bahan baku utama.
Maksud dan tujuan PT. Kusumo Dewi Abadi melakukan pengendalian
persediaan bahan baku ini adalah untuk menjaga perusahaan tidak kehabisan
bahan baku serta menjaga agar persediaan tidak terlalu besar yang berakibat
adanya pembengkakan biaya biaya penyimpanan dan pengelolaannya.
Tujuan bagian produksi melakukan pengendalian adalah:
1. Menjaga persediaan bahan baku sheet,sehingga perusahaan terhindar
dari resiko kekurangan bahan baku yang menagkibatkan terganggunya
kelancaran produksi, seperti apabila terjadi hambatan di dalam proses
pengiriman pesanan oleh supplier.
2. Agar di peroleh tingkat penanaman modal dan biaya perediaan yang
efesien, dengan menjaga agar pembentukan persediaan oleh


66

perusahaan tidak terlalu besar/berlebihan, maka perusahaan dapat
mengalokasikan modal untuk kepentingan lainnya.
3. Agar perusahaan mencapai target produksi yang telah ditetapkan
seperti tujuan menghadapi bulan-bulan tertentu dimana proses
produksi meningkat.
Adapun dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran
produksi, rencana persediaan bahan baku, dan standar bahan baku dipakai.
Formula yang dipergunakan untuk menyusun anggaran bahan baku sebagai
berikut :

Contoh : pemakaian obat quintril dengan 12 mg/kg bb
Keperluan bahan baku quintril selama setahun sebanyak 1000 liter
dari keperluan bahan baku setiap minggu 120 liter (setahun 25
minggu) lead time yaitu waktu yang diperlukan untuk memesan
sampai dengan bahan yang diterima digudang misalnya 4 minggu,
Persediaan bahan baku yang ada sebanyak 1000 liter biaya
penyimpanan bahan baku digudang 60%,
Bahan baku dipakai = unit yang diproduksi x srandar
pemakaian bahan baku


67

Safety stock ditetapkan sebesar 40% dari pengunaan lead time. Dari
data tersebut dapat dihitung dari persediaan bahan baku yang
direncanakan sebagai berikut :
Pemakaian selama lead time = 4 x 120 liter = 480 liter
Safety stock = 60% x 480 liter = 288 liter
Reoder point = 480 + 288 = 768 liter
Artinya pemesanan sebanyak 120 liter dilakukan pada saat
perediaan tersisa 768 liter
Persediaan maksimum = safety stcok + EOQ
= 288 +120 = 408 liter
Jadi stock yang ada digudang yaitu
768 liter 1000 liter = 232 liter
Dari Pernyataan tersebut, Maka Penulis menyimpulkan Bahwa Hipotesis
yang di ajukan Apabila Reorder point di Terapkan dengan Baik maka Biaya
Persediaan Bahan baku dapat lebih di optimalkan Perusahaan PT. Kusumo
Dewi Abadi

D. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku PT. Kusumo Dewi
Abadi
PT. Kusumo Dewi Abadi. Merupakan perusahaan yang bergerak
diberbagai bidang usaha. Kegiatan utamanya adalah memproduksi ayam komersil,


68

obat obatan, pakan hewan, telur komersil, telur tetas, ayam potong dll. Proses
produksi memerlukan sejumlah bahan baku.
Dalam sistem dan prosedur pembelian bahan baku yang diterapkan, PT.
Kusumo Dewi Abadi melibatkan bagian yang terkait, dokumen, catatan
akuntansi, serta jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian bahan baku
sebagai berikut :
1.Bagian yang terkait
PT. Kusumo Dewi Abadi dalam melakukan kegiatan pembelian bahan
baku berdasarkan pada permintaan barang dari kantor pusat, karena
Wonokoyo Group hanya sebagian tempat produksi. Sedangkan pemasaran
hasil produksi merupakan kegiatan dari Wonokoyo Group Semarang. Oleh
karena itu dalam sistem pembelian bahan baku, bagian yang terkait terdiri dari
:
a. Bagian logistik
Menyusun rencana pengadaan barang langsung dan membuat surat
rencana kebutuhan barang yang diserahkan kepada manajer yang
telah disetujui
b. Bagian gudang
Membuat laporan status persediaan barang yang diserahkan
kebagian logistic dan bagian pengadaan untuk selanjutnya setelah
barang diterima, diperiksa kesesuaiannya dengan kontrak tentang
mutu, kuantitas dan kualitas barang. Bagian gudang juga
menyimpan obat obatan hewan serta alat alat yang lainnya yang
lolos pemeriksaan dan memberi label indentitas barang yang
kemudian membuat kartu persediaan
c. Bagian Pengadaan atau Permintaan Pembelian


69

Menerima dan mengevaluasi penawaran dari subkontraktor
terhadap semua aspek teknis kemudian mengadakan klarifikasi dan
negosiasi harga penawaran. Setelah mendapat keputusan,
menyusun dan memproses pengesahan kontrak dan membuat surat
pesanan barang yang diserahkan kepada manajer yang sudah
disetujui dan subkontraktor serta bagian bagian yang lainnya,
setelah subkontaktor memberikan barang yang dipesan, bagian
pengadaan membuat faktur yang diserahkan ke bagian akuntani
d. Bagian Bukti Penerimaan Barang dan Nota
Memeriksa dan menerima barang dari subkontraktor melakukan
verifikasi untuk memastikan bahwa barang yang diserahkan sesuai
persyaratan yang disepakati dalam kontrak serta membuat laporan
bukti penerimaan barang
e. Bagian Akuntansi
Mencatat transaksi yang terjadi dari pembelian bahan baku
berdasarkan dokumen sumber yang dikirim oleh subkontraktor,
laporan penerimaan barang yang dikirim bagian penerimaan, surat
pesanan barang dari bagian pengadaan serta mencatat utang yang
terjadi akibat dari pembelian secara kredit kedalam register bukti
kas keluar


2. Dokumen yang digunakan
a. Surat Permintaan Pembelian


70

Surat permintaan pembelian dibuat sebanyak 3 lembar untuk
diserahkan kebagian pengadaan dan sebagai arsip bagian logistik
surat permintaan pembelian
b. Surat Bukti Penerimaan Barang
Bukti penerimaan barang dibuat oleh bagian penerimaan sebanyak
3 lembar sebagai arsip penerimaan dan bagian pengadaan dan
bagian gudang
c.Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar dibuat oleh bagian akuntansi sebanyak 3 lembar
yang diserahkan kebagian gudang dan sebagai arsip bagian akuntansi
bukti kas keluar berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk
pembayaran utang kepada subkontraktor


E. Analisa dan Pembahasan mengenai system informasi
akuntansi pembelian bahan baku
Berdasarkan analisa dan pembahasan mengenai system
informasi akuntansi pembelian bahan baku pada PT. Kusumo Dewi
Abadi dan elemen elemen system pembelian yang diterapkan pada
PT. Kusumo Dewi Abadi dapat diketemukan beberapa kebaikan
sebagai berikut :
A. Kelebihan


71

1. Terdapat pemisahan fungsi antara bagian bagian yang
terkait dalam pembelian bahan baku seperti bagian gudang,
logistik, pengadaan, penerimaan, dan akuntansi
2. Telah ada prosedur yang lengkap dalam membentuk sistem
pembelian bahan baku yaitu dari prosedur rencana
kebutuhan barang, prosedur pemintaan pembelian, prosedur
penawaran harga, prosedur penerimaan barang, sampai
pada prosedur pencatatan utang
3. Pembelian bahan baku telah menggunakan dokumen
dokumen yang memadai seperti surat rencana kebutuhan
barang, surat permintaan pembelian, surat pesanan barang,
berita acara penerimaan barang, dan bukti kas keluar
4. Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Kusumo Dewi
Abadi telah memadai dalam melakukan system dan
prosedur pembelian bahan baku yaitu ditandai dengan
adanya kartu gudang, kartu persediaan, kartu utang, dan
buku besar pembelian
5. Telah ada seleksi terhadap calon karyawan baru
dimana,harus dapat memenuhi syarat yang ditentukan oleh
perusahaan yaitu berpendidikan SMU atau sederajat dan
mempunyai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan
tanggung jawab yang akan dipikul dalam menduduki suatu
jabatan

Anda mungkin juga menyukai