Anda di halaman 1dari 6

PATHWAY

Spasme otot
Perdarahan hebat
Rangsang diteruskan ke korteks serebri
Nociceptor menerima rangsang
Pelepasan mediator
kimiawi
kurang informasi kerusakan rangka trauma jaringan lunak
degranulasi sel neuromuskuler
cemas mast kerusakan kulit
Perubahan status cedera sel luka terbuka
kesehatan
fraktur
trauma
Ku kurang pengetahuan
nyeri
Gangguan
mobilitas fisik
Risiko infeksi
Gangguan
integritas kulit
Potensial terjadinya
syok
Yosyita Rahmah 102310101004
Rita Vidiyawati 102310101028
Feni Susanti 102310101042
ASUHA !"P"RAWATA
Pen#$a%ian&
1. Riwayat keperawatan
a. Riwayat Perjalanan penyakit
- Keluhan utama klien datang ke RS atau pelayanan kesehatan Nyeri pada paha
- !pa penyebabnya" waktu kecelakaan atau trauma" berapa jam#menit yang lalu
- $agaimana dirasakan" adanya nyeri" panas" bengkak dll
- Perubahan bentuk" terbatasnya gerakan
- Kehilangan fungsi
- !pakah klien mempunyai riwayat penyakit osteoporosis
b. Riwayat pengobatan sebelumnya
- !pakan klien pernah mendapatkan pengobatan jenis kortikosteroid dalam jangka
waktu lama
- !pakah klien pernah menggunakan obat%obat hormonal" terutama pada wanita
- $erapa lama klien mendapatkan pengobatan tersebut
- Kapan klien mendapatkan pengobatan terakhir
c. Proses pertolongan pertama yang dilakukan
- Pemasangan bidai sebelum memindahkan dan pertahankan gerakan diatas#di
bawah tulang yang fraktur sebelum dipindahkan
- &inggikan ekstremitas untuk mengurangi edema
'. Pemeriksaan fisik
a. (engidentifikasi tipe fraktur
b. )nspeksi daerah mana yang terkena
- *eformitas yang nampak jelas
- +dema" ekimosis sekitar lokasi cedera
- ,aserasi
- Perubahan warna kulit
- Kehilangan fungsi daerah yang cidera
c. Palpasi
- $engkak" adanya nyeri dan penyebaran
- Krepitasi
- Nadi" dingin
- -bser.asi spasme otot sekitar daerah fraktur
/. Pemeriksaan Penunjang
a. 0oto Rontgen
- 1ntuk mengetahui lokasi fraktur dan garis fraktur secara langsung
- (engetahui tempat dan type fraktur
b. $iasanya diambil sebelum dan sesudah dilakukan operasi dan selama proses
penyembuhan secara periodik
c. Skor tulang tomography" skor 21" (r1 dapat digunakan mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak.
d. !rtelogram dicurigai bila ada kerusakan .askuler
e. 3itung darah lengkap 3& mungkin meningkat 4 hemokonsentrasi 5 atau menrurun
4 perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple.
f. Peningkatan jumlah S*P adalah respon stres normal setelah trauma
g. Profil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfusi multiple atau
cedera hati 4*oenges" 1666 78 5.
'ia#nosa !e(e)awatan
15 Potensial terjadinya syok b.d perdarahan
'5 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d spasme otot
/5 Risiko infeksi b.d trauma jaringan
95 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka neuromuskuler
:5 Gangguan integritas kulit b.d luka terbuka
*nte)+ensi
15 Potensial terjadinya syok b.d perdarahan
a5 -bser.asi tanda%tanda .ital.
Rasional untuk mengetahui tanda%tanda syok se% dini mungkin
b5 (engkaji sumber" lokasi" dan banyaknya per darahan
Rasional menge.aluasi keadaan fraktur untuk tindakan yang akan dilakukan
c5 (emberikan posisi supinasi
Rasional mengurangi per arahan dan mencegah kekurangan darah ke otak.
d5 (emberikan banyak cairan 4minum5
Rasional mencegah kehilangan banyak cairan
e5 Kalaborasikan dengan tim medis lain untuk pemberian cairan per infus"
pemberian obat koa%gulan sia 4.it.K" !dona5 dan peng% hentian perdarahan dengan
fiksasi dan pemeriksaan laborato% rium 43b" 3t5
Rasional mempercepat proses penyembuhan dengan mempercepat pembekuan
darah dan menghentikan perdarahan
'5 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d spasme otot
40+N)5
/5 Risiko infeksi b.d trauma jaringan
40+N)5
95 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka neuromuskuler
a5 Kaji tingkat immobilisasi yang disebabkan oleh edema dan persepsi pasien
tentang immobilisasi.
Rasional mengetahui persepsi pasien dalam batasan gerak fisik.
b5 !njurkan untuk ikut dalam partisipasi dalam akti.itas rekreasi 4menonton &;"
membaca kora" dll 5.
Rasional (emberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi" memusatkan
perhatian" meningkatkan perasaan mengontrol diri pasien dan membantu dalam
mengurangi isolasi sosial
c5 !njurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang cedera
maupun yang tidak.
Rasional meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus
otot" mempertahankan mobilitas sendi" mencegah kontraktur # atropi dan reapsorbsi
2a yang tidak digunakan
d5 $antu pasien dalam perawatan diri
Rasional (eningkatkan kekuatan dan sirkulasi otot" meningkatkan pasien dalam
mengontrol kondisi pasien
e5 (emberikan diit tinggi protein " .itamin " dan mineral.
Rasional (empercepat proses penyembuhan dan memperkuat kondisi tubuh.
f5 Kalaborasikan kondisi pasien dengan fisioterapi
Rasional (empercepat proses penyembuhan dengan terapi lanjutan.
:5 Gangguan integritas kulit b.d luka terbuka
a5 Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka.
Rasional mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam
melakukan tindakan yang tepat.
b5 Kaji lokasi" ukuran" warna" bau" serta jumlah dan tipe cairan luka.
Rasional mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah
inter.ensi.
c5 Pantau peningkatan suhu tubuh.
Rasional suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya
proses peradangan.
d5 $erikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. $alut luka dengan kasa kering
dan steril" gunakan plester kertas.
Rasional tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan
mencegah terjadinya infeksi.
e5 Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
Rasional antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen
pada daerah yang berisiko terjadi infeksi.
"+a,uasi
15 Potensial terjadinya syok b.d perdarahan
S Keluarga pasien berkata pendarahan pada paha pasien sudah berkurang.
- Perdarahan pada fraktur femur pasien berkurang" darah tidak terlihat merembes .
! (asalah pasien teratasi sebagian.
P )nter.ensi dipertahankan dan dilanjutkan.
'5 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d spasme otot
/5 Risiko infeksi b.d trauma jaringan
95 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka neuromuskuler
S Pasien berkata sudah mulai berani untuk bergerak sederhana seperti membaca.
- Pasien terlihat lebih bersemngat dan memahami keadaannya.
! (asalah pasien teratasi sebagian.
P )nter.ensi dipertahankan dan dilanjutkan.
:5 Gangguan integritas kulit b.d luka terbuka
S Pasien berkata lukanya sudah terasa kering
- luka bekas fraktur femur pasien mulai mengering" diameter luka berkurang" warna
kehitaman" tidak tercium bau busuk.
! (asalah pasien teratasi sebagian.
P )nter.ensi dipertahankan dan dilanjutkan.
$runner dan Suddarth" '<<'" Keperawatan Medikal Bedah" +disi /. =akarta +G2
*oenges" (arilyn +. 1666. Rencana Asuhan Keperawatan" +disi /. =akarta +G2
+. -erswari. 16>6" Bedah dan Perawatannya" =akarta P& Gramedia.
Nasrul" +ffendi. 166:. Pengantar Proses Keperawatan. =akarta +G2
Sjamsuhidajat" R. dan ?im de =ong. 166>. Buku Ajar Imu Bedah" +disi re.isi =akarta +G2
?ilkinson" =udith (. '<<8. Buku Saku Diagnosis Keperawatan" edisi 7. =akarta +G2
Smelt@er" Su@anne 2. '<<1. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah dari Brunner &
Suddarth" +disi >. =akarta +G2

Anda mungkin juga menyukai