Anda di halaman 1dari 52

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :
TIM UNNES
KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puja dan puji syukur dinaikkan kehadlirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas rahmat,
berkah, dan petunjukNya reviu atas naskah Modul PLPG ini dapat diselesaikan. esuai dengan
pedoman yang digariskan, reviu ini bertujuan untuk melakukan penyederhaan dan peringkasan
modul PLPG edisi tahun !"##. Modul Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya $lmiah
%PTK dan PK$& merupakan materi pokok yang dipersiapkan dalam pelaksanaan Pendidikan dan
Latihan Pro'esi Guru %(iklat)PLPG& pada *ayon #+ yang dikoordinasikan oleh ,niversitas
Negeri urabaya. Modul ini terdiri dari tiga bagian. -agian pertama berisi materi tentang Konsep
(asar Penelitian Tindakan Kelas %PTK&, sedangkan bagian kedua berisi materi Penulisan Karya
$lmiah, dan bagian terakhir merupakan suplemen tentang PTK dan penulisan karya ilmiah berupa
.ontoh).ontoh laporan PTK. -agian pertama dan kedua disusn terpusat, di tingkat *ayon #+,
sedangkan bagian ketiga ditentukan oleh tiap)tiap program studi/keahlian.
0
Kami berharap dengan tersusunnya modul diklat PTK dan PK$ ini minimal dapat
menyamakan persepsi dan pandangan tentang hakekat dan konsep dasar penelitian tindakan
kelas dan penulisan karya ilmiah, khususnya bagi para penyelenggara diklat PLPG, instruktur,
dan guru sebagai peserta diklat. elanjutnya kami berharap agar dengan tersusunnya modul
diklat PTK dan PK$ ini dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat PLPG.
Naskah hasil telaah ini disadari masih belum sempurna, oleh karena itu masukan dan saran
demi men.apai kualitas yang lebih baik sangat kami harapkan.
urabaya, ! Mei !"#!
Perevie0
KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
alah satu .iri guru yang berhasil %e'ekti'& adalah bersi'at re'lekti'. Guru yang
demikian selalu belajar dari pengalaman, sehingga dari hari ke hari kinerjanya menjadi
semakin baik %Arends, !""!&. (i dalam melakukan re'leksi, guru harus memiliki keman)
dirian dan kemampuan mena'sirkan serta meman'aatkan hasil)hasil pengalaman membe)
lajarkan, kemajuan belajar mengajar, dan in'ormasi lainnya bagi penyempurnaan peren)
.anaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar se.ara berkesinambungan.. (i sinilah le)
tak arti penting penelitian tindakan kelas bagi guru. Kemajuan dan perkembangan $PT1K
yang demikian pesat harus diantisipasi melalui penyiapan guru)guru yang memiliki ke)
mampuan meneliti, sekaligus mampu memperbaiki proses pembelajarannya.
-eberapa alasan lain yang mendukung pentingnya penelitian tindakan kelas sebagai
langkah yang tepat untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pendidikan, antara lain2 %#&
guru berada di garis depan dan terlibat langsung dalam proses tindakan perbaikan mutu
pendidikan3 %!& guru terlibat dalam pembentukan pengetahuan yang merupakan hasil pe)
nelitiannya, dan %4& melalui PTK guru menyelesaikan masalah, menemukan ja0ab atas
masalahnya, dan dapat segera diterapkan untuk melakukan perbaikan.
1
1. Pengertian PTK
-erdasarkan berbagai sumber seperti Mettetal %!""4&3 Kardi %!"""&, dan Nur %!""#&
Penelitian tindakan kelas %PTK& atau classroom action research %5A*& dide'inisikan se)
bagai penelitian yang dilakukan oleh guru di dala kela!nya !endiri elalui re"lek!i
diri# dengan tu$uan untuk eper%aiki kiner$anya !e%agai guru# !ehingga ha!il
%ela$ar !i!&a en$adi eningkat. (alam model penelitian ini, si peneliti %guru& bertin)
dak sebagai pengamat %observer& sekaligus sebagai partisipan.
(engan demikian PTK tidaklah sekedar penyelesaian masalah, melainkan juga terda)
pat misi perubahan dan peningkatan. PTK bukanlah penelitian yang dilakukan terhadap
seseorang, melainkan penelitian yang dilakukan oleh praktisi terhadap kinerjanya untuk
melakukan peningkatan dan perubahan terhadap apa yang sudah mereka lakukan. PTK
bukanlah semata)mata menerapkan metode ilmiah di dalam pembelajaran atau sekedar
menguji hipotesis, melainkan lebih memusatkan perhatian pada perubahan baik pada pene)
liti %guru& maupun pada situasi di mana mereka bekerja.
(engan mengikuti alur berpikir itu, PTK menjadi penting bagi guru karena mem)
bantu mereka dalam hal2 memahami lebih baik tentang pembelajarannya, mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan, sekaligus dapat melakukan tindakan untuk meningkatkan
belajar sis0anya.
aat seorang guru melaksanakan PTK berarti guru telah menjalankan misinya sebagai
guru pro'essional, yaitu %#& membelajarkan, %!& melakukan pengembangan pro'esi berupa
penulisan karya ilmiah dari hasil PTK, sekaligus %4& melakukan ikhtiar untuk peningkatan
mutu proses dan hasil pembelajaran sebagai bagian tanggungja0abnya.
'. Prin!ip(Prin!ip PTK
Prinsip)prinsip yang mendasari pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut.
a. PTK merupakan kegiatan nyata yang dilaksanakan di dalam situasi rutin. 6leh karena itu
peneliti PTK %guru& tidak perlu mengubah situasi rutin/alami yang terjadi. 7ika PTK dila)
kukan di dalam situasi rutin hasil yang diperoleh dapat digunakan se.ara langsung oleh
guru tersebut.
%. PTK dilakukan sebagai kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja peneliti %guru& yang
bersangkutan. Guru melakukan PTK karena menyadari adanya kekurangan di dalam ki)
nerja dan karena itu ingin melakukan perbaikan.
). Pelaksanaan PTK tidak boleh mengganggu komitmennya sebagai pengajar. 6leh karena
itu, guru hendaknya memperhatikan tiga hal. Pertama, guru perlu menyadari bah0a da)
lam men.obakan sesuatu tindakan pembelajaran yang baru, selalu ada kemungkinan
hasilnya tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Kedua, siklus tindakan dilakukan de)
ngan selaras dengan keterlaksanaan kurikulum se.ara keseluruhan, khususnya dari segi
pembentukan kompetensi yang di.antumkan di dalam tandar $si, yang sudah dio)
perasionalkan ke dalam bentuk silabus dan ren.ana pelaksanaan pembelajaran. Ketiga,
2
penetapan siklus tindakan dalam PTK menga.u pada penguasaan kompetensi yang di)
targetkan pada tahap peren.anaan. 7adi pedoman siklus PTK bukan ditentukan oleh
keter.ukupan data yang diperoleh peneliti, melainkan menga.u kepada seberapa jauh
tindakan yang dilakukan itu sudah dapat memperbaiki kinerja yang menjadi alasan
dilaksanakan PTK tadi.
d. PTK dapat dimulai dengan melakukan analisis 86T, yang dilakukan dengan meng)
analisis kekuatan %9Strength& dan kelemahan %89Weaknesses& yang dimiliki, dan 'ak)
tor eksternal %dari luar& yaitu peluang atau kesempatan yang dapat diraih %6 9 Oppor-
tunity), maupun an.aman %T 9 Treath). 1mpat hal tersebut bisa dipandang dari sudut gu)
ru yang melaksanakan maupun sis0a yang dikenai tindakan.
e. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut 0aktu yang berlebihan dari
guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran. PTK sejauh mungkin
menggunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru dan ia
tetap akti' ber'ungsi sebagai guru yang bertugas se.ara penuh. 6leh karena itu, perlu
dikembangkan teknik)teknik perekaman yang .ukup sederhana, namun dapat meng)
hasilkan in'ormasi yang .ukup berarti dan dapat diper.aya.
". Metode yang digunakan harus .ukup reliabel, sehingga memungkinkan guru meng)iden)
ti'ikasi serta merumuskan hipotesis se.ara .ukup meyakinkan, mengembangkan strategi
yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat di)
gunakan untuk menguji hipotesis yang dikemukakannya. 6leh karena itu, meskipun pa)
da dasarnya memperbolehkan kelonggaran, namun penerapan asas)asas dasar tetap harus
dipertahankan.
g. Masalah penelitian yang dipilih guru seharusnya merupakan masalah yang .ukup me)
risaukannya. Pendorong utama pelaksanaan PTK adalah komitmen pro'esional untuk
memberikan layanan yang terbaik kepada sis0a.
h. (alam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten, memiliki kepe)
dulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. :al ini
penting ditekankan karena selain melibatkan anak)anak manusia, PTK juga hadir dalam
suatu konteks organisasional, sehingga penyelenggaraannya harus mengindahkan tata)
krama kehidupan berorganisasi.
i. Meskipun kelas merupakan .akupan tanggung ja0ab seorang guru, namun dalam pelak)
sanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom-exceeding perspective, dalam
arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan/atau mata pelajaran
tertentu, melainkan dalam perspekti' misi sekolah se.ara keseluruhan.
'. Karakteri!tik PTK
Karakteristik PTK dapat diidenti'ikasi, yaitu sebagai berikut.
3
a. Sel-relective in!uiry, PTK merupakan penelitian re'lekti', karena dimulai dari re'leksi
diri yang dilakukan oleh guru. ,ntuk melakukan re'leksi, guru berusaha bertanya kepada
diri sendiri, misalnya dengan mengajukan pertanyaan berikut.
#& Apakah penjelasan saya terlampau .epat;
!& Apakah saya sudah memberi .ontoh yang memadai;
4& Apakah saya sudah memberi kesempatan bertanya kepada sis0a;
+& Apakah saya sudah memberi latihan yang memadai;
<& Apakah hasil latihan sis0a sudah saya beri balikan;
=& Apakah bahasa yang saya gunakan dapat dipahami sis0a;
(ari pertanyaan)pertanyaan tersebut, guru akan dapat memperkirakan penyebab dari ma)
salah yang dihadapi dan akan men.oba men.ari jalan keluar untuk memperbaiki atau
meningkatkan hasil belajar sis0a.
b. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran
se.ara beretahap dan bersiklus. Pola siklusnya adalah2 peren)anaan(pelak!anaan(o%(
!er*a!i(re"lek!i(re*i!i# yang dilanjutkan dengan peren.anaan)pelaksanaan)observasi)
re'leksi %yang sudah direvisi& dan seterusnya se.ara berulang.
+. Per%edaan Penelitian Tindakan Kela! dan Penelitian Kela!
Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian kelas %classroom research&. PTK
termasuk salah satu jenis penelitian kelas karena penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas.
Penelitian kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, men.akup tidak hanya
PTK, tetapi juga berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas, misalnya penelitian
tentang bentuk interaksi sis0a atau penelitian yang meneliti proporsi berbi.ara antara guru
dan sis0a saat pembelajaran berlangsung. 7elas dalam penelitian kelas seperti ini, kelas
dijadikan sebagai obyek penelitian. Penelitian dilakukan oleh orang luar, yang mengum)
pulkan data. ementara itu PTK dilakukan oleh guru sendiri untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi di kelas yang menjadi tugasnya. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan pene)
litian kelas ditunjukkan pada Tabel #. Pada Tabel +.# ditunjukkan pula perbedaan PTK de)
ngan penelitian 'ormal atau penelitian pada umumnya yang biasa dilakukan oleh peneliti.
Tabel +.#. Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas
No. A!pek Penelitian Tindakan Kela! Penelitian Kela!
# Peneliti Guru 6rang luar
! *en.ana penelitian 6leh guru %mungkin dibantu
orang luar&
6leh peneliti
4 Mun.ulnya masalah (irasakan oleh guru (irasakan oleh orang
luar/peneliti
+ 5iri utama Ada tindakan untuk -elum tentu ada tindakan
4
perbaikan yang berulang perbaikan
< Peran guru ebagai guru dan peneliti ebagai guru %subyek
penelitian&
= Tempat penelitian Kelas Kelas
> Proses pengumpulan
data
6leh guru sendiri atau
bantuan orang lain
6leh peneliti
? :asil penelitian Langsung diman'aatkan oleh
guru, dan dampaknya dapat
dirasakan oleh sis0a
Menjadi milik peneliti, belum
tentu diman'aatkan oleh guru
1. ,an"aat dan Keter%ata!an PTK
Penelitian tindakan kelas mempunyai man'aat yang .ukup besar, baik bagi guru, pembe)
lajaran, maupun bagi sekolah. Man'aat PTK bagi guru antara lain sebagai berikut. a& PTK
dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya3 b& Guru dapat
berkembang se.ara pro'esional, karena dapat menunjukkan bah0a ia mampu menilai dan
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya melalui PTK3 .& PTK meningkatkan rasa
per.aya diri guru3 d& PTK memungkinkan guru se.ara akti' mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan.
Ta%el -.'. Per%edaan Karakteri!tik PTK dan Penelitian .oral
No. Dien!i Penelitian Tindakan Kela! Penelitian .oral
# Motivasi Perbaikan Tindakan Kebenaran
! umber
masalah
(iagnosis status $ndukti')dedukti'
4 Tujuan Memperbaiki atau menye)
lesaikan masalah lokal
Mengembangkan, menguji teori,
menghasilkan pengetahuan
+ Peneliti
yang
terlibat
Pelaku dari dalam %guru&
memerlukan sedikit pelatihan
untuk dapat melakukan
6rang luar yang berminat, memerlukan
pelatihan yang intensi' untuk dapat
melakukan
< ampel Kasus khusus ampel yang representati'
= Metode Longgar tetapi berusaha
obyekti')jujur)tidak memihak
%impartiality&
-aku dengan obyektivitas dan
ketidakberpihakan yang terintegrasi
%build in ob"ectivity and impartiality&&
> Pena'siran
hasil
Penelitian
,ntuk memahami praktek
melalui re'leksi oleh praktisi
pendeskripsian, mengabstraksi,
penyimpulan dan pembentukan teori
oleh ilmu0an.
? :asil
Akhir
is0a belajar lebih baik
%proses dan produk&
Pengetahuan, prosedur atau materi
yang teruji
@. Generalisa Terbatas atau tidak dilakukan (ilakukan se.ara luas pada populasi
5
si
Sumber 2 Araenkel, !"##,p.<@<
Man'aat bagi pembelajaran/sis0a, PTK berman'aat untuk meningkatkan proses dan
hasil belajar sis0a, di samping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi
para sis0a dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. -agi sekolah, PTK membantu
sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan proses
pendidikan di sekolah tersebut.
Keterbatasan PTK terutama terletak pada validitasnya yang tidak mungkin
melakukan generalisasi karena sasarannya hanya kelas dari guru yang berperan sebagai
pengajar dan peneliti. PTK memerlukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung dengan
baik dan melembaga. Kondisi tersebut antara lain, dukungan semua personalia sekolah, iklim
yang terbuka yang memberikan kebebasan kepada para guru untuk berinovasi, berdiskusi,
berkolaborasi, dan saling memper.ayai di antara personalia sekolah, dan juga saling persaya
antara guru dengan sis0a. -irokrasi yang terlampau ketat merupakan hambatan bagi PTK.
E. Latihan
etelah mempelajari uraian dan .ontoh di atas, .obalah Anda kerjakan latihan berikut
bersama teman)teman AndaB
#. *umuskan pengertian penelitian tindakan kelas dengan kata)kata Anda sendiriB
!. 5oba identi'ikasi masalah yang sering Anda hadapi dalam mengelola pembelajaran.
(iskusikan dengan teman)teman Anda, bagaimana .ara terbaik untuk meme.ahkan
masalah tersebut, kemudian lakukan analisis apakah .ara yang Anda temukan tersebut
dapat disebut sebagai penelitian tindakan kelas; -erikan argumentasi, mengapa
kelompok Anda berpendapat seperti itu;
4. Melakukan re'leksi berarti memantulkan kembali pengalaman yang sudah Anda jalani,
sehingga Anda dapat melihat kembali apa yang sudah terjadi. Menurut Anda, apa
gunanya seorang guru melakukan re'leksi;
+. (i antara karakteristik PTK yang telah diuraikan dalam kegiatan belajar ini, yang mana
menurut Anda yang paling penting, yang benar)benar membedakannya dengan penelitian
'ormal; -erikan alasan atas 7a0aban Anda.
PEREN/ANAAN DAN PELAKSANAAN PTK
A. Tu$uan
#. Peserta dapat menjelaskan .ara).ara mengidenti'ikasi masalah
!. Peserta dapat merin.i langkah)langkah untuk meren.anakan perbaikan
4. Peserta dapat menjelaskan langkah)langkah melaksanakan PTK
+. Peserta mendeskripsikan teknik untuk merekam dan menganalisis data
<. Peserta dapat menjelaskan langkah)langkah meren.anakan tindak lanjut
=. Peserta dapat membuat proposal penelitian tindakan kelas
6
0. Strategi Kegiatan
#. Mendiskusikan langkah)langkah PTK dengan bantuan tayangan po#er point.
!. Peserta diminta mengidenti'ikasi masalah pembelajaran yang dirasakan di sekolah.
4. -erdasarkan diskusi hasil latihan nomor !, peserta diminta membuat peren.anaan dan
pelaksanaan PTK
+. Mendiskusikan hasil diskusi kelompok tentang membuat peren.anan PTK
<. 8orkshop penyusunan proposal PTK.
=. Tugas mandiri
/. ,ateri
1. Peren)anaan dan Pelak!anaan Penelitian Tindakan Kela!
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri atas + tahap, yaitu peren)
.anaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan re'leksi %Gambar #&. :asil re'leksi terhadap
tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi ren.ana, jika ternyata tin)
dakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktek atau belum berhasil menye)
lesaikan masalah yang menjadi kerisauan guru.
Ga%ar -.+. Tahap(tahap dala Pelak!anaan PTK
etelah menetapkan 'o.us penelitian, selanjutnya dilakukan peren)anaan menge)
nai tindakan apa yang akan dilakukan untuk perbaikan. *en.ana akan menjadi a.uan dalam
melaksanakan tindakan. Pelaksanaan tindakan adalah merupakan realisasi dari ren.ana
yang telah dibuat. Tanpa tindakan, ren.ana hanya merupakan angan)angan yang tidak pernah
menjadi kenyataan. elanjutnya, agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitas dan
keberhasilannya perlu dilakukan pengaatan. -erdasarkan pengamatan ini akan dapat
ditentukan hal)hal yang harus segera diperbaiki agar tujuan yang telah dirumuskan dapat
ter.apai. Pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung. Langkah berikutnya
adalah re"lek!i, yang dilakukan setelah tindakan berakhir. Pada tahap re'leksi, peneliti2 %#&
merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar
7
Perencanaan
Pengamatan
Refeksi dan
revisi
Pelaksanaan
Tindakan
sis0a, %!& merenungkan alasan melakukan suatu tindakan dikaitkan dengan dampaknya,dan
%4& mengidenti'ikasi kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang dilakukan.
'. ,engidenti"ika!i ,a!alah
uatu ren.ana PTK dia0ali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru. Guru merasa ada sesuatu yang tidak beres di dalam kelasnya, yang jika tidak segera
diatasi akan berdampak bagi proses dan hasil belajar sis0a. Masalah yang dirasakan guru
pada tahap a0al mungkin masih kabur, sehingga guru perlu merenungkan atau melakukan
re'leksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas. etelah permasalahan)permasalahan
diperoleh melalui proses identi'ikasi, selanjutnya guru melakukan analisis terhadap masalah)
masalah tersebut untuk menentukan urgensi penyelesaiannya. (alam hubungan ini, akan
ditemukan permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi, atau yang dapat ditunda
penyelesaiannya tanpa mendatangkan kerugian yang besar. :al)hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih permasalahan PTK adalah sebagai berikut2 %#& permasalahan harus betul)
betul dirasakan penting oleh guru sendiri dan sis0anya, %!& masalah harus sesuai dengan
kemampuan dan/atau kekuatan guru untuk mengatasinya, %4& permasalahan memiliki skala
yang .ukup ke.il dan terbatas, %+& permasalahan PTK yang dipilih terkait dengan prioritas)
prioritas yang ditetapkan dalam ren.ana pengembangan sekolah.
Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah seorang guru dituntut
jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting
dari pekerjaannya. -erbekal kejujuran dan kesadaran guru dapat mengajukan pertanyaan
berikut pada diri sendiri.
#& Apa yang sedang terjadi di kelas saya;
!& Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu;
4& Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya;
+& Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut tidak segera diatasi;
<& Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi
yang ada;
7ika setelah menja0ab pertanyaan tersebut guru sampai pada kesimpulan bah0a ia
memang menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti ia sudah berhasil mengi)
denti'ikasi masalah. Langkah berikutnya adalah menganalisis dan merumuskan masalah.
+. ,enganali!i! dan ,eruu!kan ,a!alah
etelah masalah teridenti'ikasi, guru perlu melakukan analisis sehingga dapat merumuskan
masalah dengan jelas. Analisis dapat dilakukan dengan re'leksi yaitu mengajukan pertanyaan
kepada diri sendiri, mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan sis0a, da'tar hadir,
atau da'tar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang telah disiapkan. emua ini
tergantung pada jenis masalah yang teridenti'ikasi.
ebuah masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, yang meng)
gambarkan sesuatu yang ingin diselesaikan atau di.ari ja0abannya melalui penelitian
8
tindakan kelas. 5ontoh rumusan masalah2 Apakah pendekatan konseptual dapat memi)
nimalisasi miskonsepsi sis0a pada mata pelajaran $PA ( Klampis;
elanjutnya, masalah perlu dijabarkan atau dirin.i se.ara operasional agar ren.ana per)
baikannya dapat lebih terarah. ebagai misal untuk masalah2 Tugas dan bahan belajar yang
bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi sis0a; dapat dijabarkan menjadi sejumlah
pertanyaan sebagai berikut.
a. -agaimana 'rekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi sis0a;3
b. -agaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi;3
.. -agaimana syarat bahan belajar yang menarik;3
d. -agaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan;3
(engan terumuskannya masalah se.ara operasional, Anda sudah mulai dapat mem)
buat ren.ana perbaikan atau ren.ana PTK.
-. ,eren)anakan Per%aikan
-erdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat ren.ana tindakan
atau yang sering disebut dengan ren.ana perbaikan. Langkah)langkah dalam menyusun ren)
.ana perbaikan adalah sebagai berikut.
a. *umuskan .ara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan.
:ipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang .ara yang terbaik untuk mengatasi
masalah. (ugaan atau hipotesis ini dibuat berdasarkan kajian dari berbagai teori, kajian
hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman
seja0at atau dengan pakar, serta re'leksi pengalaman sendiri sebagai guru. -erdasarkan
hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternati' tindakan. 5ontoh hipotesis
tindakan2 Penggunaan concept mapping dan penekanan operasi dasar dapat meningkat)
kan pemahaman konsep Matematika is0a Kelas C$ (N Ketintang.
b. Analisis kelayakan hipotesis tindakan
etelah menetapkan alternati' hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji
kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Kelayakan hipotesis tin)
dakan didasarkan pada hal)hal berikut.
#& Kemampuan dan komitmen guru sebagai pelaksana. Guru harus bertanya pada diri
sendiri apakah ia .ukup mampu melaksanakan ren.ana perbaikan tersebut dan apakah
ia .ukup tangguh untuk menyelesaikannya;
!& Kemampuan dan kondisi 'isik sis0a dalam mengikuti tindakan tersebut3 Misalnya
jika diputuskan untuk memberi tugas setiap minggu, apakah sis0a .ukup mampu
menyelesaikannya.
4& Ketersediaan prasarana atau 'asilitas yang diperlukan. Apakah sarana atau 'asilitas
yang diperlukan dalam perbaikan dapat diadakan oleh sis0a, sekolah, ataukah oleh
guru sendiri.
9
+& $klim belajar dan iklim kerja di sekolah. (alam hal ini, guru perlu mempertimbangkan
apakah alternati' yang dipilihnya akan mendapat dukungan dari kepala sekolah dan
personil lain di sekolah.

1. ,elak!anakan PTK
etelah meyakini bah0a hipotesis tindakan atau ren.ana perbaikan sudah layak, kini guru
perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan.
a. ,enyiapkan Pelak!anaan
Ada beberapa langkah yang perlu disiapkan sebelum merealisasikan ren.ana tindakan
kelas.
a. Membuat ren.ana pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk skenario tindakan yang
akan dilaksanakan. kenario men.akup langkah)langkah yang dilakukan oleh guru
dan sis0a dalam kegiatan tindakan atau perbaikan.
Terkait dengan ren.ana pelaksanaan pembelajaran, guru tentu perlu menyiapkan
berbagai bahan seperti tugas belajar yang dibuat sesuai dengan hipotesis yang dipilih,
media pembelajaran, alat peraga, dan buku)buku yang relevan.
b. Menyiakan !asilitas ata" sarana end"k"ng yang dierl"kan# misalnya
gam$ar%gam$ar# me&a temat meng"m"lkan t"gas# ata" sarana lain
yang terkait'
.. Menyiakan cara merekam dan menganalisis data yang $erkaitan dengan
r(ses dan )asil er$aikan' *alam )al ini g"r" )ar"s menetakan aa
yang )ar"s direkam# $agaimana cara merekamnya dan kem"dian
$agaimana cara menganalisisnya' +gar daat melak"kan )al ini# g"r"
)ar"s menetakan indikat(r ke$er)asilan' ,ika indikat(r ini s"da)
ditetakan# g"r" daat menent"kan cara merekam dan meng%analisis
data'
d. ,ika erl"# "nt"k memantakan keyakinan diri# g"r" erl" mensim"lasikan
elak%sanaan tindakan' *alam )al ini# g"r" daat $eker&asama dengan
teman se&a-at ata" $erk(la$(rasi dengan d(sen .PT/'
$' Melaksanakan Tindakan
0etela) ersiaan selesai# kini ti$a saatnya g"r" melaksanakan tindakan
dalam kelas yang se$enarnya'
#& Peker&aan "tama g"r" adala) menga&ar'
1le) karena it"# met(de enelitian yang sedang dilaksanakan tidak $(le)
meng%gangg" k(mitmen g"r" dalam menga&ar' 2ni $erarti# g"r" tidak
$(le) meng(r$ankan sis-a demi enelitian yang sedang
dilaksanakannya' Tam$a)an t"gas g"r" se$agai eneliti )ar"s disikai
se$agai t"gas r(!esi(nal yang semestinya mem$eri nilai tam%$a) $agi
g"r" dan em$ela&aran yang dikel(lanya'
10
!& 3ara eng"m"lan ata" erekaman data &angan samai terlal" menyita
-akt" em$ela&aran di kelas' 4sensi elaksanaan PT/ memang )ar"s
disertai dengan ($ser%vasi# eng"m"lan data# dan interretasi yang
dilak"kan (le) g"r"'
4& Met(de yang diterakan )ar"sla) relia$el ata" )andal# se)ingga
mem"ngkinkan g"r" mengem$angkan strategi em$ela&aran yang ses"ai
dengan sit"asi kelasnya'
+& Masala) yang ditangani g"r" )ar"sla) ses"ai dengan kemam"an dan
k(mitmen g"r"'
<& 0e$agai eneliti# g"r" )ar"sla) memer)atikan $er$agai at"ran dan etika
yang terkait dengan t"gas%t"gasnya# seerti menyamaikan keada
keala sek(la) tentang renca%na tindakan yang akan dilak"kan# ata"
mengin!(rmasikan keada (rang t"a sis-a &ika selama elaksanaan PT/#
sis-a di-a&i$kan melak"kan ses"at" di l"ar ke$iasaan r"tin'
=& PT/ )ar"s mendaat d"k"ngan dari sel"r") masyarakat sek(la)'
c' 1$servasi dan 2nterretasi
Pelaksanaan tindakan dan ($servasi5 interretasi $erlangs"ng sim"ltan'
+rtinya# data yang diamati saat elaksaanaan tindakan terse$"t langs"ng
diinterretasikan# tidak seke%dar direkam' ,ika g"r" mem$eri "&ian keada
sis-a# yang direkam $"kan )anya &enis "&ian yang di$erikan# tetai &"ga
damaknya $agi sis-a yang mendaat "&ian' +a yang )ar"s direkam dan
$agaimana cara merekamnya )ar"s ditent"kan secara cermat terle$i)
da)"l"'
0ala) sat" cara "nt"k merekam ata" meng"m"lkan data adala) dengan
($servasi ata" engamatan' :opkins %#@@4& menyebutkan ada lima prinsip dasar
atau karakteristik kun.i observasi, yaitu2
#& Peren.anaan -ersama
6bservasi yang baik dia0ali dengan peren.anaan bersama antara pengamat dengan
yang diamati, dalam hal ini teman seja0at yang akan membantu mengamati dengan
guru yang akan mengajar. Peren.anaan bersama ini bertujuan untuk membangun rasa
saling per.aya dan menyepakati beberapa hal seperti 'okus yang akan diamati, aturan
yang akan diterapkan, berapa lama pengamatan akan berlangsung, bagaimana sikap
pengamat kepada sis0a, dan di mana pengamat akan duduk.
!& Aokus
Aokus pengamatan sebaiknya sempit/spesi'ik. Aokus yang sempit atau spesi'ik akan
menghasilkan data yang sangat berman'aat begi perkembangan pro'esional guru.
4& Membangun Kriteria
11
6bservasi akan sangat membantu guru, jika kriteria keberhasilan atau sasaran yang
ingin di.apai sudah disepakati sebelumnya.
+& Keterampilan 6bservasi
eorang pengamat yang baik memiliki minimal 4 keterampilan, yaitu2 %#& dapat me)
nahan diri untuk tidak terlalu .epat memutuskan dalam menginterpretasikan satu
peristi0a3 %!& dapat men.iptakan suasana yang memberi dukungan dan menghindari
terjadinya suasana yang menakutkan guru dan sis0a3 dan %4& menguasai berbagai
teknik untuk menemukan peristi0a atau interaksi yang tepat untuk direkam, serta
alat/instrumen perekam yang e'ekti' untuk episode tertentu. (i dalam suatu
observasi, hasil pengamatan berupa 'akta atau deskripsi, bukan pendapat atau opini.
*ili)at cara melak"kan kegiatannya# ada emat &enis ($servasi yang
daat diili)# yait"6 ($servasi ter$"ka# engamat tidak mengg"nakan
lem$ar ($servasi# melainkan )anya mengg"nakan kertas k(s(ng "nt"k
merekam r(ses em$ela&aran yang diamati' 1$servasi ter!(k"s secara
k)"s"s dit"&"kan "nt"k mengamati asek%asek tertent" dari
em$ela&aran' 1$servasi terstr"kt"r mengg"nakan instr"men ($ser%vasi
yang terstr"kt"r dengan $aik dan sia akai# se)ingga engamat )anya
tinggal mem$"$")kan tanda cek 789 ada temat yang disediakan'
1$servasi sistematik di%lak"kan le$i) rinci dalam )al kateg(ri data yang
diamati'
<& -alikan %$eedback&
:asil observasi yang direkam se.ara .ermat dan sistematis dapat dijadikan dasar
untuk memberi balikan yang tepat. yarat balikan yang baik2 %i& diberikan segera
setelah pengamatan, dalam berbagai bentuk misalnya diskusi3 %ii& menunjukkan
se.ara spesi'ik bagian mana yang perlu diperbaiki, bagian mana yang sudah baik
untuk dipertahankan3 %iii& balikan harus dapat memberi jalan keluar kepada orang
yang diberi balikan tersebut.
d' +nalisis *ata
+gar data yang tela) dik"m"lkan $ermakna se$agai dasar "nt"k mengam$il
ke"t"san# data terse$"t )ar"s dianalisis ata" di$eri makna' +nalisis data
ada ta)a ini agak $er$eda dengan interretasi yang dilak"kan ada ta)a
($servasi' +nalisis data dilak"kan setela) sat" aket er$aikan selesai
diimlementasikan secara kesel"r")an' ,ika er$aikan ini direncanakan
"nt"k enam kali em$ela&aran# maka analisis data dilak"kan setela)
em$ela&aran t"ntas dilaksanakan' *engan demikian# ada setia
em$ela&aran akan diadakan interretasi yang diman!aatkan "nt"k
melak"kan enyes"aian# dan ada ak)ir aket er$aikan diadakan analisis
data secara kesel"r")an "nt"k meng)asilkan in!(rmasi yang daat
men&a-a$ )i(tesis er$aikan yang dirancang g"r"'
12
+nalisis data daat dilak"kan secara $erta)a' Pada ta)a ertama# data
diseleksi# di!(k"skan# &ika erl" ada yang dired"ksi karena it" ta)a ini sering
dise$"t se$agai red"ksi data' /em"dian data di(rganisaskan ses"ai dengan
)i(tesis ata" ertanyaan enelitian yang ingin dicari &a-a$annya' Ta)a
ked"a# data yang s"da) ter(rganisasi ini dideskrisikan se)ingga $ermakna#
$aik dalam $ent"k narasi# gra:k# ma""n ta$el' +k)irnya# $erdasarkan
aaran ata" deskrisi yang tela) di$"at ditarik kesim"lan dalam $ent"k
ernyataan ata" !(rm"la singkat'
e' Refeksi
0aat refeksi# g"r" menc($a meren"ngkan mengaa sat" ke&adian
$erlangs"ng dan mengaa )al seerti it" ter&adi' 2a &"ga menc($a
meren"ngkan mengaa sat" "sa)a er$aikan $er)asil dan mengaa yang
lain gagal' Melal"i refeksi# g"r" akan daat mene%takan aa yang tela)
dicaai# serta aa yang $el"m dicaai# serta aa yang erl" dier%$aiki lagi
dalam em$ela&aran $erik"tnya'
!' Perencanaan Tindak .an&"t
ebagaimana yang telah tersirat dalam tahap analisis data dan re'leksi, hasil atau ke)
simpulan yang didapat pada analisis data, setelah melakukan re'leksi digunakan untuk
membuat ren.ana tindak lanjut. 7ika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil men)
ja0ab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan re'leksi digu)
nakan untuk meren.anakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat ren.ana
baru. Siklu! PTK %erakhir# $ika per%aikan !udah %erha!il dilakukan. 7adi suatu si)
klus dalam PTK sebenarnya tidak dapat ditentukan lebih dahulu berapa banyaknya.
13
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refeksi
;er)asil
<agal
0im"lan
%Kemmis dan M.. Taggart dikutip 8ardani dkk, !""+, p.+.@&
1. /ara ,e%uat Propo!al
Proposal adalah suatu peren.anaan yang sistematis untuk melaksanakan penelitian
termasuk PTK. (i dalam proposal terdapat komponen dan langkah yang harus dilakukan
dalam melaksanakan PTK. elain itu, proposal juga memiliki kegunaan sebagai usulan untuk
pengajuan dana kepada instansi atau sumber yang dapat mendanai penelitian. Proposal
terdiri dari dua bagian, bagian pertama merupakan identitas proposal, sedangkan bagian
kedua merupakan peren.anaan penelitian yang berisi tentang desain penelitian, dan langkah)
langkah pelaksanaan. Pembahasan proposal akan dibagi menjadi 4 langkah, yaitu mengenai
'ormat proposal, .ara membuat proposal, dan .ara menilai proposal %Tim Pelatih Proyek
PGM, #@@@&.
a. .orat Propo!al
Pada umumnya 'ormat proposal penelitian, baik penelitian 'ormal maupun PTK sudah
baku. alah satu 'ormat proposal yang ada saat ini adalah yang dikembangkan oleh Tim
Pelatih Proyek PGM sebagai berikut.
2alaan 3udul %kulit luar&
-erisi judul PTK, nama peneliti dan lembaga, serta tahun proposal itu dibuat.
2alaan Penge!ahan
-erisi identitas peneliti dan penelitian yang akan dilakukan, yang ditandatangani oleh
ketua peneliti dan ketua/ kepala lembaga yang mengesahkan. (i perguruan tinggi yang
mengesahkan proposal penelitian adalah Ketua Lembaga Penelitian dan (ekan.
14
Ga%ar -.- Aspek Penelitian Tindakan Kelas %diadaptasi dari
Kemmis D Taggard, #@@! dan Araenkel, !"##&
Kerangka Propo!al
#. 7udul Penelitian
!. -idang $lmu
4. Kategori Penelitian
+. (ata Peneliti2
Nama lengkap dan gelar
Golongan/pangkat/N$P
7abatan 'ungsional
7urusan
$nstitusi
<. usunan Tim Peneliti
7umlah
Anggota
=. Lokasi Penelitian
>. -iaya Penelitian
?. umber (ana
%. Peren)anaan PTK
-erdasarkan 'ormat proposal tersebut di atas, tugas peneliti selanjutnya adalah mengem)
bangkan ran.angan %desain& PTK. *an.angan tersebut adalah2
#& 7udul
7udul PTK dinyatakan dengan jelas dan men.erminkan tujuan, yaitu mengandung
maksud, kegiatan atau tindakan, dan penyelesaian masalah.
!& Latar -elakang
-erisi in'ormasi tentang pentingnya penelitian dilakukan, mengapa Anda tertarik
dengan masalah ini; Apakah masalah tersebut merupakan masalah riil yang Anda
hadapi sehari)hari; Apakah ada man'aatnya apabila diteliti dengan PTK; ,ntuk ini
perlu didukung oleh kajian literatur atau hasil)hasil penelitian terdahulu yang pernah
dilakukan baik oleh Anda sendiri maupun orang lain.
4& Permasalahan
Masalah dalam PTK harus diangkat dari pengalaman sehari)hari. Anda perlu
mengkaji masalah tersebut, melakukan analisis, dan jika perlu menanyakan kepada
para sis0a Anda tentang masalah tersebut. etelah Anda yakin dengan masalah
tersebut, rumuskan ke dalam bentuk kalimat yang jelas. -iasanya rumusan masalah
dibuat dalam bentuk kalimat Tanya.
+& 5ara Penyelesaian Masalah
15
Penyelesaian masalah dilakukan setelah Anda melakukan analisis dan pengkajian
terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga ditemukan .ara peme.ahannya. ,ntuk
menemukan .ara peme.ahan terhadap suatu masalah, Anda dapat melakukannya
dengan menga.u pada pengalaman Anda selama ini, pengalaman teman Anda,
men.ari dalam buku literatur dan hasil penelitian, atau dengan berkonsultasi dan
berdiskusi dengan teman seja0at atau para pakar. 5ara penyelesaian masalah yang
Anda tentukan atau pilih harus benar)benar EapplicableF, yaitu benar)benar dapat
dan mungkin Anda laksanakan dalam proses pembelajaran.
<& Tujuan dan man'aat PTK
-erdasarkan masalah serta .ara penyelesaiannya, Anda dapat merumuskan tujuan
PTK. *umuskan tujuan ini se.ara jelas dan terarah, sesuai dengan latar belakang
masalah dan menga.u pada masalah dan .ara penyelesaian masalah. ebutkan pu)
la man'aat dari PTK ini, yaitu nilai tambah atau dampak langsung atau pengiring
terhadap kemampuan sis0a Anda.
=& Kerangka Teoritis dan :ipotesis
(alam bagian ini, Anda diminta untuk memperdalam atau memperluas pengetahuan
teoritis Anda berkaitan dengan masalah penelitian yang akan diteliti. :al ini dapat
dilakukan dengan mempelajari buku)buku dan hasil penelitian yang berkaitan
dengan masalah tersebut. Kajian teoritis ini sangat berguna untuk memperkaya Anda
dengan variabel yang berkaitan dengan masalah tersebut. elain itu, Anda juga akan
memperoleh masukan yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan PTK,
terutama dalam merumuskan hipotesis.
>& *en.ana Penelitian
Men.akup penataan penelitian, 'aktor)'aktor yang diselidiki, ren.ana kegiatan %per)
siapan, implementasi, observasi dan interpretasi, analisis, dan re'leksi&, data dan .ara
pengumpulan data, dan teknik analisis data penelitian.
?& 7ad0al Penelitian
7ad0al penelitian berisi bentuk aktivitas terkait dengan penelitian dan ran.angan
0aktu kapan dilaksanakan dan dalam jangka berapa lama. ,ntuk membuat jad0al
penelitian Anda harus menginventarisasi jenis)jenis kegiatan yang akan dilakukan
dimulai dari a0al peren.anaan, penyusunan proposal sampai dengan selesainya
penulisan laporan. 7ad0al PTK umumnya ndisusun dalam bentuk bar chart.
@& *en.ana Anggaran
5antumkan anggaran yang akan digunakan dalam PTK Anda, terutama jika PTK ini
dibiayai oleh sumber dana tertentu. *en.ana biaya meliputi kegiatan sebagai beri)
kut2 persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Pada tiap)tiap tahapan diurai)
kan jenis)jenis pengeluaran yang dilakukan serta berapa banyak alokasi dana yang
disediakan untuk tiap)tiap kegiatan.
16
D. Latihan
etelah mengkaji dengan .ermat semua uraian untuk memantapkan pemahaman Anda, ker)
jakan latihan berikut.
#. Langkah)langkah PTK merupakan satu siklus yang berulang sampai tujuan perbaikan yang
diran.ang dapat ter0ujud. 5oba gambarkan siklus tersebut dengan .ara Anda sendiri dan je)
laskan kapan siklus tersebut dapat berakhir.
!. Tahap observasi dan interpretasi merupakan satu tahap yang dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. 5oba diskusikan dengan teman Anda mengapa kedua tahap tersebut
harus dilakukan bersamaan dan mengapa observasi harus disertai dengan inter)pretasi.
4. Agar observasi dapat diman'aat se.ara e'ekti', berbagai prinsip dan aturan harus diikuti.
Pilih tiga aturan yang menurut Anda paling penting dan jelaskan mengapa aturan tersebut
harus diikuti.
+. Analisis data akan membantu guru melakukan re'leksi. -eri alasan yang mendukung pen)
dapat tersebut disertai sebuah .ontoh.
<. Apa yang dikerjakan guru berdasarkan hasil analisis data dan re'leksi; 7elaskan ja0aban An)
da dengan .ontoh.
Tuga!4 usunlah sebuah proposal PTK untuk menyelesaikan masalah yang Anda hadapi di
sekolah Anda masing)masing. Gunakan 'ormat proposal PTK seperti yang sudah dijelaskan di
dalam modul ini.
PEN5LISAN KAR6A IL,IA2
A. Tu$uan
#. Peserta dapat menjelaskan sistematika sebuah laporan PTK.
!. Peserta dapat membedakan karya ilmiah penelitian dan nonpenelitian.
17
4. (iberikan in'ormasi tentang hasil penelitian/kasus pembelajaran, peserta dapat merumus)
kan bagian)bagian tertentu dari sebuah artikel.
0. Strategi Kegiatan
#. 5eramah singkat tentang penulisan karya ilmiah disertai penyajian .ontoh).ontoh karya
tulis ilmiah.
!. (iskusi untuk menemukan perbedaan .ontoh antara artikel penelitian dan nonpenelitian
4. Tugas mandiri
/. ,ateri
(i dalam modul ini, karya tulis ilmiah yang akan dibahas terdiri dari dua ma.am, yaitu
laporan hasil penelitian khususnya laporan penelitian tindakan kelas dan artikel ilmiah yang
ditulis berdasarkan hasil penelitian dan nonpenelitian.
1. Laporan Penelitian Tindakan Kela!.
Laporan PTK merupakan pernyataan 'ormal tentang hasil penelitian, atau hal apa saja
yang memerlukan in'ormasi yang pasti, yang dibuat oleh seseorang atau badan yang dipe)
rintahkan atau diharuskan untuk melakukan hal itu. Ada beberapa jenis laporan misalnya rapor
sekolah, laporan hasil praktikum, dan hasil tes laboratorium. edangkan laporan PTK termasuk
jenis laporan lebih tinggi penyajiannya. Tujuan menulis laporan se.ara sederhana adalah untuk
men.atat, memberitahukan, dan merekomendasikan hasil penelitian. (alam penelitian, laporan
merupakan laporan hasil penelitian yang berupa temuan baru dalam bentuk teori, konsep, meto)
de, dan prosedur, atau permasalahan yang perlu di.arikan .ara peme.ahannya. Namun untuk
mengimplementasikannya memerlukan 0aktu yang .ukup panjang. :asil penelitian 'ormal
dipublikasikan melalui seminar, pengkajian ulang, analisis kebijakan, pendiseminasian dan se)
bagainya, yang memerlukan 0aktu .ukup lama, sehingga pada saat dilakukan implementasi,
temuan tersebut sudah kedalu0arsa dan tidak sesuai lagi.
Laporan PTK perlu dibuat oleh para peneliti untuk beberapa kepentingan antara lain se)
bagai berikut.
a& ebagai dokumen penelitian, dan dapat diman'aatkan oleh guru atau dosen untuk dia)
jukan sebagai bahan kenaikan pangkat/pengembangan karir.
b& ebagai sumber bagi peneliti lain atau peneliti yang sama dalam memperoleh inspirasi
untuk melakukan penelitian lainnya.
.& ebagai bahan agar orang atau peneliti lain dapat memberikan kritik dan saran terhadap
penelitian yang dilakukan.
d& ebagai a.uan dan perbandingan bagi peneliti untuk mengambil tindakan dalam mena)
ngani masalah yang serupa atau sama.
istematika laporan merupakan bagian yang sangat mendasar dalam sebuah laporan, kare)
na akan merupakan kerangka berpikir yang dapat memberikan arah penulisan, sehingga memu)
18
dahkan anda dalam menulis laporan. istematika atau struktur ini harus sudah anda persiapkan
sebelum penelitian dilakukan, yaitu pada saat anda menulis proposal. etelah PTK selesai
dilakukan, anda mulai melihat kembali struktur tersebut untuk dilakukan perbaikan dan pe)
nyempurnaan sesuai dengan pengalaman anda dalam melakukan PTK, serta data in'ormasi yang
sudah dikumpulkan dan dianalisis.
Pada dasarnya, laporan PTK hampir sama dengan laporan jenis penelitian lainnya. Mes)
kipun begitu, setiap institusi bisa saja menetapkan 'ormat tersendiri yang bisa berbeda dengan
'ormat dari institusi lain. Aormat yang ditetapkan oleh Lembaga Penelitian ,nesa, misalnya, bisa
berbeda dari 'ormat yang digunakan oleh (itjendikti atau ,niversitas Terbuka. Apabila PTK
yang anda lakukan memperoleh pendanaan dari institusi tertentu, maka sistematika laporan juga
perlu disesuaikan dengan 'ormat yang telah ditentukan oleh pihak pemberi dana penelitian. Na)
mun bila dibandingkan satu sama lain, sebenarnya setiap 'ormat menyepakati beberapa
komponen yang dianggap perlu di.antumkan dan dijelaskan. istematika laporan PTK di ba0ah
ini merupakan modi'ikasi dari berbagai sumber2
:alaman 7udul
7udul laporan PTK yang baik men.erminkan ketaatan pada rambu)rambu seperti2
gambaran upaya yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran, tindakan yang diambil
untuk merealisasikan upaya perbaikan pembelajaran, dan setting penelitian. 7udul seba)
iknya tidak lebih dari #< kata.
Lembar Pengesahan
Gunakan model lembar pengesahan yang ditetapkan oleh institusi terkait.
Kata Pengantar
Abstrak
Abstrak sebaiknya ditulis tidak lebih dari satu halaman. Komponen ini merupakan intisari
penelitian, yang memuat permasalahan, tujuan, prosedur pelaksanaan penelitian/ tindak)
an, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran.
(a'tar $si
-ab $ Pendahuluan
-ab ini memuat unsur latar belakang masalah, data a0al tentang permasalahan penting)
nya masalah diselesaikan, identi'ikasi masalah, analisis dan rumusan masalah, tujuan dan
man'aat penelitian, serta de'inisi istilah bila dianggap perlu. ,rutan penyajian bisa
disusun sebagai berikut2
A. Latar -elakang Masalah %data a0al dalam mengidenti'ikasi masalah, analisis ma)
salah, dan pentingnya masalah untuk diselesaikan&
-. *umusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
(. Man'aat Penelitian
19
1. (e'inisi 6perasional %bila perlu&
-ab $$ Kajian Pustaka
Kajian Pustaka menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang
memberi arah ke pelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoritik
bah0a dengan tindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan ha)
sil pendidikan dan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. -ab ini diakhiri
dengan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis. ,rutan penyajian yang bisa digunakan
adalah sebagai berikut
A. Kajian Teoritis
-. Penelitian)penelitian yang relevan %bila ada&
5. Kajian :asil (iskusi %dengan teman seja0at, pakar pendidikan, peneliti&
(. :asil *e'leksi Pengalaman endiri sebagai Guru
1. Perumusan :ipotesis Tindakan
-ab $$$ Pelaksanaan Tindakan dan 6bservasi
-ab ini berisi unsur)unsur seperti deskripsi lokasi, 0aktu, mata pelajaran, karakteristik
sis0a di sekolah sebagai subjek penelitian. elain itu, bab ini juga menyajikan gam)
baran tiap siklus2 ran.angan, pelaksanaan, .ara pemantauan beserta jenis instrumen,
usaha validasi hipotesis dan .ara re'leksi. Tindakan yang dilakukan bersi'at rasional dan
'easible serta .ollaborative. ,rutan penyajian bisa disusun sebagai berikut2
A. ubjek Penelitian %Lokasi, 0aktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik sis0a&
-. (eskripsi per iklus %ren.ana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data/ instru)
ment, re'leksi&
-ab $C :asil Penelitian dan Pembahasan
-ab $C menyajikan uraian tiap)tiap siklus dengan data lengkap, mulai dari peren.anaan,
pelaksanaan pengamatan dan re'leksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan
dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu hasil perubahan
%kemajuan& pada diri sis0a, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas belajar,
situasi kelas, hasil belajar. Kemukakan gra'ik dan tabel se.ara optimal, hasil analisis data
yang menunjukkan perubahan yang terjadi disertai pembahasan se.ara sistematik dan
jelas.
A. (eskripsi per siklus %data tentang ren.ana, pengamatan, re'leksi&, keberhasilan dan
kegagalan, lengkap dengan data&
-. Pembahasan dari tiap siklus
-ab C impulan dan aran
A. impulan
20
-. aran
(a'tar Pustaka
Lampiran
'. Artikel Iliah
Kegiatan menyusun karya ilmiah, baik berupa laporan hasil penelitian maupun makalah
nonpenelitian, merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan aktivitas ilmiah.
-eberapa kuali'ikasi yang diperlukan untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik antara
lain adalah2
#. Pengetahuan dasar tentang penulisan karya ilmiah, baik yang berkenaan dengan teknik
penulisan maupun yang berkenaan dengan notasi ilmiah. (i samping itu, keterampilan meng)
gunakan bahasa tulis dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah)kaidah yang berlaku
!. Memiliki 0a0asan yang luas mengenai bidang kajian keilmuan
4. Pengetahuan dasar mengenai metode penelitian.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang diran.ang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata .ara ilmiah dengan mengikuti pedoman atau konvensi
yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah bisa diangkat dari hasil penelitian lapang,
hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek. (ari segi sistematika penu)
lisan dan isi suatu artikel dapat dikelompokkan menjadi dua ma.am, yaitu artikel hasil penelitian
dan artikel nonpenelitian. e.ara umum, isi artikel hasil penelitian meliputi2 judul artikel, nama
penulis, abstrak dan kata kun.i, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran, serta da'tar rujukan. edangkan artikel nonpenelitian berisi judul, nama penulis, abstrak
dan kata kun.i, pendahuluan, bagian inti, penutup, dan da'tar rujukan.
$si artikel penelitian diuraikan sebagai berikut2
#. 7udul
7udul artikel ber'ungsi sebagai label yang mengin'ormasikan inti isi yang terkandung dalam
artikel se.ara ringkas. Pemilihan kata sebaiknya dilakukan dengan .ermat agar selain aspek
ketepatan, daya tarik judul bagi pemba.a juga dipertimbangkan. 7udul artikel sebaiknya tidak
lebih dari #< kata.
!. Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar, baik gelar akademik maupun gelar lainnya. Nama
lembaga tempat penulis bekerja biasanya ditulis di ba0ah nama penulis, namun boleh juga
dituliskan sebagai .atatan kaki di halaman pertama. Apabila penulis lebih dari dua orang,
maka nama penulis utama saja yang di.antumkan di ba0ah judul, sedangkan nama penulis
lainnya dituliskan dalam .atatan kaki.
4. Abstrak dan Kata Kun.i
Abstrak dan kata kun.i %key #ords& berisi pernyataan yang men.erminkan ide)ide atau isu)isu
penting di dalam artikel. ,ntuk artikel hasil penelitian, prosedur penelitian %untuk penelitian
21
kualitati' termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti&, dan ringkasan hasil penelitian,
tekanan diberikan pada hasil penelitian. edangkan untuk artikel nonpenelitian, abstrak berisi
ringkasan isi artikel yang dituangkan se.ara padat, bukan komentar atau pengantar dari pe)
nyunting. Panjang abstrak <")>< kata, dan ditulis dalam satu paragra'.
Kata kun.i adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang dibahas dalam
artikel atau istilah)istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli beru)
pa kata tunggal atau gabungan kata. 7umlah kata kun.i antara 4)< kata. Perlu diingat bah0a
kata kun.i tidak diambil dari kata)kata yang sudah ada di dalam judul artikel. Kata kun.i
sangat berman'aat bagi pihak lain yang menggunakan mesin penelusuran pustaka melalui
jaringan internet untuk menemukan karya seseorang yang sudah dipublikasikan se.ara online.
+. Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kun.i. -agian ini
menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan2 %#& latar belakang masalah
atau rasional penelitian, %!& masalah dan 0a0asan ren.ana peme.ahan masalah, %4& rumusan
tujuan penelitian %dan harapan tentang man'aat hasil penelitian&.
ebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang dapat dijamin otoritas keilmuan
penulisnya. Kajian pustaka disajikan se.ara ringkas, padat dan mengarah tepat pada masalah
yang diteliti. Aspek yang dibahas dapat men.akup landasan teoretis, segi historis, atau segi
lainnya yang dianggap penting. Latar belakang atau rasional hendaknya dirumuskan sede)
mikian rupa, sehingga mengarahkan pemba.a ke rumusan penelitian yang dilengkapi dengan
ren.ana peme.ahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan.
Apabila anda menulis artikel nonpenelitian, maka bagian pendahuluan berisi uraian yang
mengantarkan pemba.a pada topik utama yang akan dibahas. -agian ini menguraikan hal)hal
yang mampu menarik pemba.a sehingga mereka tertarik untuk mengikuti bagian selanjutnya.
elain itu, bagian ini juga diakhiri dengan rumusan singkat tentang hal)hal yang akan dibahas.
<. -agian $nti
-agian ini berisi 4 %tiga& hal pokok, yaitu metode, hasil, dan pembahasan. Pada bagian metode
disajikan bagaimana penelitian dilaksanakan. ,raian disajikan dalam beberapa paragra' tanpa
atau dengan subbagian. Gang disajikan pada bagian ini hanyalah hal yang pokok saja. $si yang
disajikan berupa siapa sumber datanya %subjek atau populasi dan sampel&, bagaimana data di)
kumpulkan %instrumen dan ran.angan penelitian&, dan bagaimana data dianalisis %teknik
analisis data&. Apabila di dalam pelaksanaan penelitian ada alat dan bahan yang digunakan,
maka spesi'ikasinya perlu disebutkan.
,ntuk penelitian kualitati', uraian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan in'or)
man, beserta .ara memperoleh data penelitian, lokasi dan lama penelitian, serta uraian tentang
penge.ekan keabsahan hasil penelitian %triangulasi& juga perlu di.antumkan.
-agian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah. -agian ini menyajikan hasil analisis data.
Gang dilaporkan dalam bagian ini adalah hasil analisis saja, sedangkan proses analisis data
22
misalnya perhitungan statistik, tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis, ternasuk
pembandingan antara koe'isien hasil perhitungan statistik dengan koe'isien tabel, tidak perlu
disajikan. Gang dilaporkan hanyalah hasil analisis dan hasil pengujian data. :asil analisis da)
pat disajikan dalam bentuk gra'ik atau tabel untuk memperjelas penyajian hasil se.ara verbal,
yang kemudian dibahas.
-agian terpenting dari artikel hasil penelitian adalah pembahasan. (alam pembahasan
disajikan2 %#& ja0aban masalah penelitian atau bagaimana tujuan penelitian di.apai, %!& pe)
na'siran temuan penelitian, %4& pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan
penelitian yang telah mapan, dan %+& menyusun teori baru atau memodi'ikasi teori yang telah
ada sebelumnya. 7a0aban atas masalah penelitian hendaknya disajikan se.ara eksplisit.
Pena'siran terhadap hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori)teori
yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan yang ada dilakukan dengan
membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian yang telah ada atau dengan teori yang
ada, atau dengan kenyataan yang ada di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan. 7ika
penelitian ini menelaah teori %penelitian dasar&, teori yang lama dapat dikon'irmasi atau
ditolak sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori harus disertai dengan
modi'ikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai rumusan teori yang baru.
,ntuk penelitian kualitati', bagian ini dapat pula memuat ide)ide peneliti, keterkaitan antara
kategori)kategori dan dimensi)dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan
dan teori sebelumnya.
,ntuk artikel nonpenelitian, bagian inti ini dapat sangat bervariasi bergantung pada topik
yang dibahas. Gang perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah pengorganisasian isi yang da)
pat berupa 'akta, konsep, prosedur, atau prinsip. $si yang berbeda memerlukan penataan
dengan urutan yang berbeda pula.
=. Penutup
$stilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel nonpenelitian jika
isinya berupa .atatan akhir atau yang sejenisnya. Namun apabila bagian akhir berisi ke)
simpulan hasil pembahasan sebelumnya, maka istilah yang dipakai adalah kesimpulan. Pada
bagian akhir ini dapat juga ditambahkan saran atau rekomendasi.
,ntuk artikel hasil penelitian, bagian penutup berisi kesimpulan dan saran yang memaparkan
ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Kesimpulan dibe)
rikan dalam bentuk uraian verbal, bukan numerikal. aran disusun berdasarkan kesimpulan
yang telah dibuat. aran dapat menga.u pada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis,
atau penelitian lanjutan.
>. (a'tar *ujukan/ Pustaka
(a'tar rujukan berisi da'tar dokumen yang dirujuk dalam penyusunan artikel. emua bahan
pustaka yang dirujuk yang disebutkan dalam batang tubuh artikel harus disajikan dalam da'tar
rujukan dengan urutan al'abetis. Gaya selingkung dalam menyusun da'tar pustaka bisa ber)
23
variasi, bergantung pada disiplin ilmu yang menjadi payung artikel ilmiah anda atau jurnal
yang akan memuat artikel anda. -idang Pendidikan atau Psikologi sering menggunakan 'or)
mat APA %%merican Psychological %ssociation&, sedangkan disiplin ilmu ejarah menggu)
nakan Turabian Style atau &hicago 'anual, dan bidang -ahasa dan astra menggunakan
MLA %'odern (anguage %ssociation&. Apapun gaya yang anda gunakan, pastikan bah0a ga)
ya penulisan anda konsisten dan sesuai dengan 'ormat yang ditetapkan oleh jurnal/ media
yang akan menampung tulisan anda. ,ntuk itu, anda perlu men.ermati lebih dahulu 'ormat
seperti apa yang harus anda ikuti sebelum mulai menulis/menyunting artikel ilmiah anda.
e.ara umum, yang di.antumkan dalam rujukan %berupa buku& adalah2 nama pengarang, t)hun
penerbitan, judul, kota tempat penerbitan, dan nama penerbitnya.
D. Latihan
#. -edakan artikel hasil penelitian dengan artikel nonpenelitian dari dimensi isi artikel.
!. -agian terpenting dari artikel hasil penelitian adalah pembahasan. Apa saja yang seha)
rusnya disajikan dalam pembahasan;
4. -erdasarkan prosedur peme.ahan masalah, ada dua jenis makalah ilmiah, apa sajakah;
-uatlah perbedaan antara keduanya.
+. -agaimana aturan yang harus diikuti dalam menyusun (a'tar Pustaka;
<. 7elaskan sistematika sebuah laporan PTK.
=. (iberikan in'ormasi tentang hasil penelitian/kasus pembelajaran, peserta dapat meru)
muskan bagian)bagian tertentu dari sebuah artikel.
E. Supleen
5ontoh).ontoh laporan PTK dan .ontoh artikel tiap program studi/jurusan

24
,OD5L PLPG
PENELITIAN TINDAKAN
DALA, 0I,0INGAN DAN KONSELING
6leh 2
T$M -K ,N1A
KONSORSI5, SERTI.IKASI G5R5
'71+
A. Prin!ip(prin!ip 5u PT0K
1. PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN DALA, 0I,0INGAN DAN
KONSELING
PT-K %Penelitian Tindakan dalam -imbingan dan Konseling&, merupakan
adopsi dari PTK %Penelitian Tindakan Kelas atau classroom action research dalam literatur
bahasa inggris&. Para ahli penelitian pendidikan akhir)akhir ini menaruh perhatian yang .u)
kup besar terhadap PTK. :al ini disebabkan oleh kemampuan jenis penelitian ini yang me)
na0arkan .ara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan pro'esionalisme gu)
25
ru dalam proses belajar)mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada sis0a.
Menurut M.Ni'' %#@@!2 #& dalam bukunya yang berjudul %ction )esearch*
Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian re'lekti' yang dilakukan
oleh guru sendiri yang hasilnya dapat diman'aatkan sebagai alat ntuk pengembangan kuri)
kulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian dan sebagainya.
Penelitian tindakan %action research& merupakan suatu upaya untuk menguji
.obakan ide)ide ke dalam praktek guna memperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh
dampak nyata dari suatu situasi %Kemmis, #@?4&.
-erikut adalah 'ungsi)'ungsi PT-K, antara lain2
1. ,eneliti !endiri terhadap pelak!anaan layanan yang di lakukan Kon!elor
(alam hal ini, konselor dapat melakukan penelitian terhadap sis0a dilihat dari aspek in)
teraksinya dalam proses pelaksanaan layanan. elain itu, konselor dapat memperbaiki
praktik)praktik layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih e'ekti'.
'. ,eningkatkan kualita! pro!e! dan produk layanan
Penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan se.ara terin)
tegrasi dengan kegiatan sehari)hari. 6leh karena itu, konselor sekolah tidak perlu takut
terganggu dalam men.apai standar layanan jika konselor sekolah akan melaksanakan
penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling.
+. ,en$e%atani ke!en$angan antara teori dan praktik layanan 0i%ingan dan
Kon!eling
:al ini dapat terjadi karena setelah meneliti kegiatannya sendiri %dengan melibatkan sis)
0anya& melalui sebuah tindakan)tindakan yang diren.anakan, dilaksanakan dan dieva)
luasi, konselor sekolah akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai apa
yang selama ini selalu dilakukan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
7ika ada teori yang tidak .o.ok dengan kondisi kelasnya, melalui PT-K, konselor se)
kolah dapat mengadaptasikan teori yang ada untuk kepentingan proses atau produk la)
yanan yang lebih e'ekti', optimal dan 'ungsional.
-. Dapat elihat# era!akan dan enghayati tentang pelak!anaan layanan yang !ela(
a ini dilakukan# dan eiliki e"ekti*ita! yang tinggi
7ika konselor sekolah dengan penghayatannya itu dapat menyimpulkan bah0a pelaksa)
naan layanan belum mampu men.apai tujuan layanan se.ara utuh, konselor sekolah dapat
merumuskan tindakan untuk memperbaiki keadaan tersebut melalui prosedur penelitian
tindakan kelas dalam bimbingan dan konseling.
-erdasarkan uraian di atas, penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling adalah suatu
bentuk penelitian yang bersi'at re'lekti' dengan melakukan tindakan)tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan pelaksanan layanan bimbingan dan konseling
se.ara lebih pro'essional.
26
'. KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN DALA, 0I,0INGAN DAN
KONSELING
-erikut adalah karakteristik penelitian tindakan kelas dalam bimbingan dan konseling, antara
lain2
Penelitian tindakan merupakan pendekatan untuk meningkatkan layanan dengan meru)
bahnya dan sekaligus mempelajari dampak dari perubahan itu3
Penelitian tindakan bersi'at partisipatori, yakni penelitian yang dilaksanakan oleh praktisi
untuk tujuan meningkatka kualitas pelaksanaan tugas mereka sendiri3
Penelitian tindakan dilaksanakan dengan alur spiral, yakni suatu siklus kegiatan yang me)
liputi peren.anaan, tindakan, observasi, ma0as diri %re'leksi&, dan peren.anaan kembali3
Penelitian tindakan bersi'at kolaborati', yakni melibatkan semua orang yang bertanggung
ja0ab untuk meningkatkan layanan3
Penelitian tindakan melibatkan orang)orang dalam melakukan analisis kritis tentang situ)
asi %kelas, sekolah, dan sistem& tempat mereka bekerja3
Penelitian tindakan dimulai dengan hal)hal ke.il, dengan melaksanakan perubahan yang
dapat di.oba dengan hanya satu orang, dan berikutnya berupaya men.apai perubahan
yang lebih besar, bahkan nantinya men.apai pembaharuan di kelas, sekolah, dan praktek
dari seluruh sistem3
+. T535AN PENELITAN TINDAKAN DALA, 0I,0INGAN DAN KONSELING
Penelitian tindakan kelas se.ara umum bertujuan untuk meningkatkan atau
memperbaiki praktek layanan yang seharusnya dilakukan oleh Konselor.. Namun seiring
dengan perkembangan Haman PT-K dianggap penting untuk dilakukan karena kegiatan ini
merupakan .ara strategis bagi Konselor untuk meningkatkan dan atau memperbaiki layanan
-imbingan dan Konseling yang perupakan tugas pro'esinya sehari)hari. (alam praktiknya
ptbk sangat diharapkan untuk mampu memperbaiki dan meningkatkan layanan pro'essional
Konselor dalam menangani proses -imbingan dan Konseling se.ara lebih kompeten.
7ika perbaikan dan peningkatan layanan pro'essional Konselor dapat ter0ujud
berkat diadakannya PT-K, ada tujuan penyerta yang juga dapat di.apai sekaligus dalam
kegiatan penelitian. Adapun tujuan penyerta yang dapat di.apai tersebut antara lain adalah
berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung. :al ini
dapat terjadi karena tujuan utama PT-K adalah perbaikan dan peningkatan layanan -im)
bingan dan Konseling. (engan demikan Konselor akan lebih banyak berlatih menga)
plikasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pro'e)
sionalnya.
27
-org %#@?=& juga menyebutkan se.ara eksplisit bah0a tujuan utama dalam pene)
litian tindakan ialah pengembangan keterampilan guru %Konselor& berdasarkan pada per)
soalan pembelajaran %pelayanan& yang dihadapi dalam kelasnya sendiri, bukan men.apai
pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.
-. ,AN.AAT PENELITIAN TINDAKAN DALA, 0I,0INGAN DAN KONSELING
-anyak man'aat yang dapat diraih dengan dilakukannya penelitian ptbk. Adapun man'aat
tersebut dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen antara lain 2
#. $novasi Pelayanan
(alam inovasi pelayanan, Konselor perlu selalu men.oba untuk mengubah, mengem)
bangkan, dan meningkatkan gaya pelayanannya sesuai dengan tuntutan klien yang
dilayaninya. (ari tahun ketahun Konselor selalu berhadapan dengan klien yang berbeda)
beda, oleh sebab itu jika ptbk dapat berangkat dari kliennya sendiri, dan permasalahannya
sendiri maka se.ara tidak langsung ia telah terlibat dalam proses inovasi pelayanan.
$novasi pelayanan yang seperti ini dengan sendirinya akan jauh lebih e'ekti' jika diban)
dingkan dengan penataran)penataran untuk tujuan serupa.
!. Pengembangan standard layanan di tingkat sekolah dan di tingkat kelas.
(alam aspek pengembangan pelayanan, ptbk juga dapat diman'aatkan se.ara e'ekti' oleh
Konselor. $a juga harus bertanggung ja0ab terhadap pengembangan pelayanan dalam le)
vel sekolah atau kelas, ptbk sangat berman'aat jika digunakan sebagai salah satu sumber
masukan. Ptbk dapat membantu Konselor untuk lebih dapat memahami hakikat perma)
salahan klien dan solusinya se.ara empirik dan bukan hanya se.ara teoritik.
4. Peningkatan pro'esionalisme Konselor
Konselor yang pro'esional adalah seorang yang tidak enggan untuk melakukan peru)
bahan)perubahan dalam praktek pelayanannya sesuai dengan kondisi kliennya. Ptbk
digunakan oleh Konselor untuk memahami apa yang terjadi pada kliennya, dan kemudian
meningkatkannya menuju ke arah perbaikan)perbaikan se.ara pro'esional. -ahkan menu)
rut M.Ni'' %#@@! 2!& menyatakan bah0a dalam ptbk Konselor ditantang untuk memiliki
keterbukaan terhadap pengalaman dan proses)proses pelayanan yang baru. Keterlibatan
Konselor dalam ptbk, oleh karenanya, se.ara tidak langsung dapat meningkatkan pro'e)
sionalisme Konselor dalam proses dan praktik pelayanan.
5' P4=4R+P+= P4=4.2T2+= T2=*+/+= *+.+M ;2M;2=<+= *+= /1=04.2=<
,ntuk menerapkan penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, ada
pertanyaan penting yang perlu dija0ab oleh konselor yang ingin melakukannya. Pertanyaan
itu kira)kira dapat di'ormulasikan2 -agaimana memulai penelitian tindakan dalam bimbingan
dan konseling; Perlukah penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling saya lakukan di
28
kelas tempat saya membimbing; ,ntuk dapat merumuskan pertanyaan itu, pertama)tama
yang harus dimiliki konselor ialah perasaan ketidakpuasan terhadap praktek pelayanan yang
selama ini dilakukan.
6leh sebab itu, agar konselor dapat menerapkan penelitian tindakan dalam
bimbingan dan konseling, dalam upaya memperbaiki dan atau meningkatkan layanan se.ara
lebih pro'essional, ia dituntut keberaniannya untuk mengatakan se.ara jujur kepada dirinya
sendiri mengenai sisi)sisi lemah yang dimiliki dalam proses dan praktik pelayanannya.
(engan kata lain, konselor harus mampu mere'leksi, merenung, berpikir balik, terhadap apa
saja yang telah dilakukan dalam proses pelayanan dalam rangka mengidenti'ikasi sisi)sisi
lemah yang mungkin ada.
(alam proses perenungan itu, mungkin konselor akan menemukan kelemahan)
kelemahan praktek pelayanan yang selama ini selalu dilakukan tanpa disadari. ebagai
.ontoh, dari hasil perenungan dan pengalaman membimbing di kelas, Nampak adanya
kesulitan bagi sis0a untuk berani mengungkapkan 'ikiran dan perasaannya, sis0a terkesan
pasi' dalam proses pembelajaran. (alam penelitian ini, mungkin konselor dapat men.oba
dengan berbagai tindakan berupa latihan)latihan, mungkin juga dibentuk kelompok)ke)
lompok kelas, konselor memberikan sebuah permainan yang menguji keberanian meng)
ungkapkan pendapat, atau mungkin konselor dapat men.oba men.iptakan system re0ard
%hadiah& bagi sis0a yang berperan akti' dalam prose pembelajaran %sesuai teori behaviorisme
dari -.A. kinner&, dan sebagainya.
Pendek kata, penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling dapat diman)
'aatkan konselor bersama guru untuk memperbaiki persoalan)persoalan praktek pembelajaran
di kelas. ,ntuk dapat segera memulai dan menerapkan penelitian tindakan dalam bimbingan
dan konseling, ada petunjuk praktis dari M.Ni'' yang perlu kita perhatikan, yaitu2
#. -erangkatlah dari persoalan yang ke.il terlebih dahulu
7ika proses pembelajaran dapat meliputi peren.anaan, implementasi, dan evaluasi, am)
bilah salah satu aspek atau bahkan bagian dari salah satu aspek pembelajaran tersebut.
ebagai .ontoh, konselor dapat melakukan penelitian tindakan dalam aspek peren.anaan
pembelajaran2 5ara mengkomunikasikan silabus kepada sis0a, menentukan tujuan jenis
bimbingan %sesuai standart kompetensi dan kompetensi dasar& yang diberikan, dan seba)
gainya.
!. *en.anakan penelitian tindakan itu se.ara .ermat
Peren.anaan yang .ermat ini pada hakikatnya menyangkut skenario tindakan)tindakan
apa saja yang akan di.obakan dalam penelitian itu, persoalan mana yang harus dipe)
.ahkan terlebih dahulu, kelas mana yang harus dilibatkan, rekan guru mana yang harus
dilibatkan dalam penelitian itu, kepada siapa harus meminta bantuan konsultasi, dan
sebagainya. Pendek kata, semua kegiatan yang harus dilakukan dalam s.enario penelitian
harus diren.anakan se.ara teliti, .ermat, dan tuntas.
4. usunlah jad0al yang realistik
29
Penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling melibatkan sis0a untuk berpar)
tisipasi dalam men.oba berbagai tindakan dalam penelitian dengan melalui beberapa
putaran %siklus&. ,ntuk menghindari kegagalan dalam dalam penjad0alan, perlu juga di)
susun jad0al yang ideal dan jad0al yang agak lebih longgar jika terjadi kemelesetan
implementasi suatu tindakan dalam suatu putaran dapat diantisipasi sejak a0al.
+. Libatkan pihak lain
Keterlibatan pihak lain seperti guru lain, sis0a, kepala sekolah, penga0as, harus dipan)
dang sebagai mitra kerja dalam rangka pelaksanaan penelitian tindakan dalam bim)
bingan dan konseling.
<. -uatlah pihak lain yang terkait terin'ormasi
(alam melakukan penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, konselor perlu
mengin'ormasikan kegiatan)kegiatan yang akan di.obakan dalam penelitian itu kepada
pihak)pihak lain yang terkait. Tujuan utama untuk melakukan hal ini ialah agar tindakan
dalam penelitian itu tidak dianggap sebagai kegiatan yang subversive, menggoyahkan tra)
disi yang sudah mapan. :al ini perlu dilakukan agar konselor sebagai peneliti akan
mendapatkan dukungan baik se.ara administrati', psikologis, maupun dukungan pro'e)
sional.
=. 5iptakan sistem umpan balik
istem ini sebenarnya merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. 6leh sebab
itu, dalam penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, peneliti %konselor& perlu
segera memberitahukan hasil penelitiannya kepada pihak lain yang terkait agar memung)
kinkan baginya mendapatkan umpan balik.
istem umpan balik sangat penting untuk di.iptakan agar peneliti memperoleh masukan
yang bersi'at korekti', dan atau bahkan dapat memperbaiki arah penelitian selanjutnya
jika penelitian itu masih berada pada putaran)putaran a0al.
>. -uatlan jad0al penulisan
ejak a0al peneliti perlu membuat jad0al penulisan hasil penelitian baik se.ara 'ormal
maupun in'ormal. Mengapa demikian; Karena dengan penulisan terhadap semua proses,
kegiatan, dan hasil penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, berarti akan me)
mungkinkan bagi peneliti untuk memiliki gagasan yang lebih jelas tentang apa yang
sedang dan akan terjadi. (engan demikian, peneliti atau konselor akan semakin mema)
hami se.ara tuntas terhadap proses pembelajaran yang sedang diperbaikinya melalui
penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling.
(i samping tujuh langkah tersebut, sebenarnya peneliti juga perlu me)
mikirkan kriteria keberhasilan tindakan yang diran.ang untuk memperbaiki proses dan atau
produk pembelajaran. Penetapan kriteria ini menjadi penting untuk dipikirkan agar setelah
melakukan penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, konselor akhirnya tahu ba)
gaimana .ara melihat keberhasilan yang diakibatkan oleh adanya penelitian tindakan dalam
bimbingan dan konseling yang se.ara kolaborati' telah dilakukan.
30
8. 0ENT5K(0ENT5K PENELITIAN TINDAKAN DALA, 0I,0INGAN DAN
KONSELING
Ada beberapa bentuk penelitian tindakan. 6ja dan mulyan %#@?@& membedakan adanya
empat bentuk penelitian tindakan, yaitu2
1. Kon!elor !e%agai Peneliti
-entuk ini memiliki tujuan utama dalam ptbk ialah untuk meningkatkan praktik)praktik
pelayanan di mana Konselor terlibat se.ara penuh dalam proses peren.anaan, aksi %tin)
dakan&, dan re'leksi. (alam bentuk penelitian yang demikian, Konselor men.ari pro)
blema sendiri untuk dipe.ahkan melalui ptbk. 7ika melibatkan pihak lain pada penelitian
seperti ini, peranannya tidak dominan. ebaliknya, keterlibatan pihak lain dari luar hanya
bersi'at konsultati' dalam men.ari dan mempertajam persoalan)persoalan pelayanan yang
dihadapi oleh Konselor yang sekiranya layak untuk dipe.ahkan melalui ptbk.
'. Penelitian Tindakan Kola%orati"
Penelitian tindakan kolaborati' melibatkan beberapa pihak, baik Konselor, kepala sekolah
maupun dosen se.ara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan praktik pelayanan
yang, menyumbang dalam perkembangan teori dan peningkatan karier Konselor. Model
penelitian tindakan seperti itu selalu diran.ang dan dilaksanakan oleh tim yang terdiri
dari Konselor, dosen perguruan tinggi dan atau kepala sekolah. :ubungan antara Kon)
selor dan dosen bersi'at kemitraan sehingga mereka dapat duduk bersama untuk me)
mikirkan persoalan)persoalan yang akan diteliti melalui penelitian tindakan yang kola)
borati'. (alam proses penelitian yang seperti ini, bukan pihak luar semata yang bertindak
sebagai innovator. Konselor juga akan melakukannya melalui bekerja sama dengan dosen
perguruan tinggi. (engan suasana bekerja yang seperti itu, Konselor dan dosen dapat
saling mengisi terhadap proses peningkatan pro'esionalisme masing)masing.
+. Siultan(Terintegra!i
Tujuan utama diadakannya ptbk ialah untuk dua hal sekaligus, yakni
a& ,ntuk meme.ahkan persoalan praktis dalam pelayanan, dan
b& ,ntuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pelayanan terhadap
klien.
(alam bentuk penelitian tindakan yang demkian, Konselor terlibat dalam proses pene)
litian, terutama pada aspek aksi dan re'leksi terhadap praktik)praktik pelayanan
;' R4=3+=+# *40+2=# *+= 2MP.4M4=T+02
1. Penyu!unan Ren)ana Penelitian Tindakan Dala 0i%ingan dan Kon!eling
31
(alam melaksanakan suatu penelitian tindakan dalam -K, peneliti harus mengi)
kuti langkah tertentu yang membimbing peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian se)
.ara runtut atau sistematik.
Langkah)langkah umum dalam penelitian tindakan dalam -K adalah sebagai
berikut2
%#&. Mengidenti'ikasi masalah
%!&. Menganalisis masalah dan menentukan 'aktor)'aktor yang diduga sebagai penyebab
utama
%4&. Merumuskan gagasan)gagasan peme.ahan masalah bagi 'aktor penyebab utama yang
ga0at dengan mengumpulkan data dan mena'sirkannya untuk mempertajam gagasan
tersebut dan untuk merumuskan hipotesis tindakan sebagai peme.ahan
%+&. Kelaikan solusi atau pilihan tindakan peme.ahan masalah
Penelitian tindakan berorientasi pada pen.apaian hasil yang lebih baik dan ber)
man'aat bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan sekolah.
1. ,elakukan identi"ika!i a!alah
(alam melakukan identi'ikasi masalah, seorang peneliti perlu mengajukan perta)
nyaan)pertanyaan kepada konselor, guru kelas dan orang)orang yang bersangkutan
dalam PT-K. -erdasarkan ja0aban atas pertanyaan tersebut, maka peneliti dapat
memastikan masalah apa yang merupakan masalah nyata yang dihadapi oleh konselor
dalam bimbingan dan konseling.
Peneliti harus mampu membedakan masalah yang bersi'at individual yang diha)
dapi sis0a dengan masalah umum atau yang dihadapi sebagian besar sis0a dalam
kelas.
'. ,elakukan anali!i! a!alah dan peruu!an a!alah
etelah dilakukan identi'ikasi dan diperoleh da'tar masalah, maka peneliti ber)
sama konselor melakukan analisis.
-eberapa kriteria pemilihan masalah yang dapat dia.u antara lain adalah sebagai
berikut2
a. Masalah tersebut harus benar)benar penting bagi konselor yang berman'aat bagi
pengembangan bimbingan dan konseling
b. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan peneliti dan konselor yang akan
berperan serta dalam pelaksanaan PT-K
.. Masalah harus dirumuskan se.ara jelas agar dapat menyingkap beberapa 'aktor
penyebab masalah dan dapat di.ari peme.ahannya
etelah melakukan analisis masalah, kemudian peneliti dan konselor dapat
melakukan perumusan masalahnya.
+. .orula!i !olu!i dala %entuk hipote!i! tindakan
:ipotesis tindakan merupakan suatu dugaan yang akan terjadi jika suatu tindakan
dilakukan. -entuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis pe)
32
nelitian konvensional. 7ika hipotesis konvensional menyatakan adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih, maka hipotesis tindakan tidak menyatakan demikian
tetapi per.aya bah0a tindakan yang kita lakukan merupakan suatu peme.ahan
masalah yang diteliti.
,ntuk merumuskan hipotesis tindakan, peneliti dapat melakukan2
a. Kajian teori -imbingan dan Konseling
b. Kajian hasil)hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan
.. Kajian hasil diskusi dengan rekan seja0at, pakar, peneliti, dan lain)lain
d. Kajian pendapat dan saran pakar -K
-eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan
adalah sebagai berikut2
a. *umuskan alternati')alternati' tindakan untuk peme.ahan masalah berdasarkan
hasil kajian
b. etiap alternati' peme.ahan yang diusulkan perlu dikaji ulang atau dievaluasi
.. Pilih alternati' tindakan dan prosedur yang dinilai paling menjanjikan hasil op)
timal dan dapat dilakukan oleh konselor dalam bimbingan dan konseling
d. Tentukan .ara untuk menguji hipotesis tindakan
4' +nalisis kelaikan s(l"si ata" emeca)an masala)
:al)hal yang dapat dikaji kelaikannya adalah 2
a. Kemampuan guru yang akan bertindak sebagai pelaku tindakan dalam -K.
b. Memperhitungkan kemampuan sis0a dari segi 'isik, psikologik, sosial)budaya
dan etik.
.. Aasilitas dan sarana pendukung yang tersedia dalam -imbingan dan Koseling.
d. $klim belajar dalam -imbingan dan Konseling.
e. $klim kerja sekolah.
Pe%uatan De!ain Penelitian Tindakan dala 0i%ingan Kon!eling 9PT0K:
(alam PT-K desain dapat digambarkan sebagai berikut2
33
a-al
a-al R*>elaksanaan
PT;/
R*>elaksanaan
PT;/
ak)ir
ak)ir
erencanaan
erencanaan
/eadaan
se$el"m
diadakan
tindakan
?aya er"$a)an
dengan
dilaksanakan
tindakan
/eadaan ses"da)
dilaksanakan
tindakan
1. De!ain Penelitian Tindakan dala 0K dengan ,odel Siklu!
(alam model Kemmis dan M.Taggart dari +eakin ,niversity %ustralia- me)
miliki empat komponen, yaitu2
a. Ren)ana2 ren.ana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, me)
ningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
b. Tindakan2 apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan,
peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
.. O%!er*a!i2 mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap sis0a.
d. Re"lek!i2 peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dam)
pak dari tindakan dari berbagai .riteria.
'. Langkah(Langkah Tindakan
ebelum peneliti dan guru melaksanakan tindakan, perlu disusun langkah)
langkah yang akan diambil agar semua komponen yang diperlukan dapat dikelola.
Langkah)langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut2
a. Melatih guru untuk melakukan atau memberikan in'ormassi .ara melakukan se)
suai dengan ren.ana. Langkah a0al ini mempersiapkan se.ara mental psiko)logik
guru, agar tidak ada rasa ketakutan, tertekan atau rasa malu jika tidak sempurna
melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
b. Mempersiapkan 'asilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam -K
.. Mempersiapkan .ontoh).ontoh perintah suruhan melakukan se.ara jelas.
d. Mempersiapkan .ara mengobservasi hasil beserta alatnya.
e. Membuat s.enario yang akan dilakukan guru dan apa yang dilakukan sis0a dalam
melakukan tindakan yang telah diren.anakan.
+. Identi"ika!i Koponen Pendukung
Komponen pendukung PT-K merupakan salah satu penentu keberhasilan
tindakan praktik bimbingan dan konseling. eorang peneliti dan konselor perlu mela)
kukan inventarisasi semua kebutuhan yang diperlukan sebelum melakukan PT-K dan
diusahakan untuk dilengkapi melalui bekerja sama dengan pihak lain. Misalnya saja
dalam hal konseling individual diperlukan ruangan yang tersendiri dan diupayakan
tidak didengar oleh orang lain.
-. Peren)anaan &aktu Pelak!anaan
34
Peren.anaan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti dan
konselor sebelum melakukan PT-K. Melalui peren.anaan yang matang diharapkan
akan dihasilkan PT-K yang benar)benar berkualitas melalui penelitian yang dilaku)
kan se.ara matang dan bukan dilakukan se.ara serta merta. Adapun langkah)langkah
yang perlu ditempuh2
a. ,e%uat atrik yang di!e%ut Gantt /hart yang e%uat urutan kegiatan
dan &aktu yang diperlukan
NO KEGIATAN 0K 05LAN 1 05LAN ' 05LAN +
# ! 4 + # ! 4 + # ! 4 +
#. Pra PT0K
a. Penyusunan proposal
b. Pelaksanaan studi pendahuluan
.. Penyusunan instrumen
penelitian
d. dst........
!. Pelak!anaan PT0K
a. iklus #
%#& tindakan praktik bimbingan
konseling
%!& observasi dan re'leksi
%4& peren.anaan untuk siklus
berikutnya
b. iklus !
%#& tindakan praktik
pembelajaran bimbingan
konseling
%!& observasi dan re'leksi
%4& peren.anaan untuk siklus
berikutnya
.. dst ..........
4. Penyu!unan Laporan
35
a. Penulisan konsep
b. Pengetikan
.. editing
d. 'inishing
a. ,engin*entari!a!i !eluruh kegiatan yang akan dilakukan !e$ak a&al
%. ,eperkirakan &aktu yang diperlukan untuk enyele!aikan !etiap
kegiatan. Ruu! untuk eperkirakan &aktu adalah4
Diana4 Error4
Re"eren)e !our)e not "ound ; &aktu perkiraan
Error4 Re"eren)e !our)e not "ound ; &aktu pe!ii!tik# &aktu terlaa
yang diperkirakan diperlukan
Error4 Re"eren)e !our)e not "ound ; &aktu tengah# yang diperlukan
paling endekati
Error4 Re"eren)e !our)e not "ound ; &aktu optii!tik# &aktu paling
!ingkat atau )epat yang diperlukan untuk enyele!aikan
kegiatan
<. Penge%angan ,odel Penelitian Tindakan dala 0i%ingan dan Kon!eling
(alam pelaksanaan PT-K dimungkinkan akan adanya kemun.ulan kebutuhan
tindakan baru guna mendukung atau memperkut ter.apainya hasil yang lebih baik. (a)
lam hal ini, konselor perlu men.atat hal)hal apa saja yang terjadi pada saat pelaksanaan
PT-K sebab ren.ana bisa berkembang lebih luas.
Misalnya saja, dalam melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok diperlukan
tindakan untuk meningkatkan kemampuan sosial sis0a dalam berkomunikasi dan me)
nyampaikan pendapat serta mendengarkan temannya, dapat mengembangkan potensi
diri dari pemahaman baru yang diterima. ,ntuk itu, konselor dan peneliti harus meran)
.ang lagi tindakan apa yang e'ekti' yang dapat membantu sis0a/ kelompok konseli me)
ningkatkan kemampuan sosialnya.
Ipleenta!i
7ika penelita melakukan Penelitian Tindakandalam -imbingan dan Konseling,
artinya tindakan dikenakan kepada sis0a, maka langkah)langkahnya sebagai berikut2
1. Kegiatan a&al per!iapan ipleenta!i
a. Pembi.araan dialog dengan kepala sekolah dan guru mengenai ren.ana PT-K
untuk mematangkan ren.ana.
36
b. Pelatihan bagi Konselor.
.. Pen.iptaan situasi -K dan sekolah.
d. Pelatihan dengan simulasi dan pemberian .ontoh bagaimana melakukan tindakan
dalam -K.
e. Persiapan .ara dan alat pemantauan dan perekaman data.
'. Persiapan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.
g. Persiapan untuk mendiskusikan hasil pemantauan atau observasi dengan guru/
konselor.
'. Per!iapan
Konselor dan peneliti yang akan melaksanakan tindakan perlu dimotivasi. 7ika
dipandang perlu peneliti memberi .ontoh langsung bagaimana tindakan dilakukan da)
lam masa persiapan ini.
(emikian pula penyiapan sis0a dan situasi kelas, hendaknya jangan sampai
menimbulkan kejutan mendadak. -uatlah situasi 0ajar)0ajar saja, tidak perlu perla)
kuan seperti diam, tidak boleh berisik, mata memandang ke papan tulis, jika tidak di)
perintah tidak boleh melakukan dan sebagainya.
+. Ipleenta!i dala -K
Pada 0aktu mulai dilakukan tindakan bimbingan konseling hendaknya
peneliti mendampingi guru kelas dan konselor. ehingga jika terjadi hal)hal yang me)
nyebabkan konselor ragu)ragu melaksanakan tindakan, peneliti langsung dapat mem)
bantu, tanpa menimbulkan kebingungan sis0a.
Kehadiran peneliti selain untuk mendampingi guru dan konselor, juga untuk
mengikuti perkembangan dan perubahan akibat dari tindakan. Pemantauan proses sa)
ngat penting, dengan in'ormasi gambaran proses, akan dapat diketahui apakah pelak)
sanaanya sesuai dengan yang diren.anakan.
Pada saat istirahat sebaiknya peneliti dapat berbin.ang)bin.ang dengan sis0a
agar memperoleh in'ormasi apa yang dirasakan oleh sis0a dan persepsi mereka. Apa
yang diperoleh peneliti selama melakukan pemantauan, hendaknya dapat dibi.arakan
dan dapat dipergunakan untuk memperbaiki prosedur dan .ara bertindak yang dila)
kukan guru dan konselor.
-. Pengelolaan dan Pengendalian
Agar melaksanakan tindakan dapat menjamin ter.apainya tujuan, maka perlu
adanya pengelolaan dan pengendalian. Pengelolaan men.akup pengorganisasian
kegiatan, 0aktu maupun sarana yang dipergunakan. (engan pengelolaan yang baik
ma)ka e'isiensi dan e'ektivitas dapat ter.apai. edang pengendalian dimaksudkan
agar jika diperlukan perubahan ditengah jalan atau proses, perubahan justeru untuk
meningkatkan pen.apaian hasil dan bukan penyimpangan yang menjauhi sasaran.
37
6leh karena itu peneliti perlu hadir dalam kegiatan -imbingan dan konseling, karena
peneliti sebagai manajer penelitian.
1. ,odi"ika!i pro!edur dan )ara tindakan
:asil re'leksi merupakan masukan dan bahan pertimbangan untuk melakukan
modi'okasi. Tujuan modi'ikasi adalah untuk pemer.epatan pen.apaian tujuan, sekira)
nya .ara yang dilakukan kurang menjamin dan lamban menimbulkan perubahan.
5ontoh2 ,ntuk mendorong sis0a yang takut berbi.ara didepan kelas guna menje)
laskan hasil yang diperoleh, konselor sekolah perlu melakukan suatu tindakan
misalnya dengan .ara Modeling partisipan. (engan .ara ini ternyata sis0a menjadi
lebih lan.ar berbi.ara. (engan demikian terbuka kesempatan bagi guru maupun sis0a
untuk melakukan hal)hal yang belum atau tidak teren.ana, tetapi mendukung pen)
.apaian hasil. Tentu saja peneliti harus melaporkan terjadinya modi'ikasi yang
dilakukan. :endaknya guru dan peneliti bersemboyan Emarilah kita lakukan yang ter)
baik bagi sis0a demi penigkatan kualitas pendidikan yang akan di.apainya.
/. Peantauan Pelak!anaan Tindakan
1. .ung!i Peantauan
Pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Tindakan, dalam
koteks PT-K merupakan aktivitas yang sengaja di ran.ang untuk menghasilkan adanya
peningkatan dalam praktik layanan -K dalam kondisi tertentu.
Pemantauan memiliki dua 'ungsi pokok, yakni2
a. ,ntuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan ren.ana tindakan.
b. ,ntuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat di)
harapkan atau menghasilkan perubahan yang diinginkan.
(alam pelaksanaannya, 'ungsi pemantauan di atas yang kedua lebih esensial, karena
pemantauan harusnya dapat mengenali sedini mungkin seberapa besar perubahan posoti'
yang mun.ul, apakah sudah sesuai dengan harapan untuk memperbaiki pendidikan dan
pengajaran di kelas ataukah justru mengarah pada perubahan negati', dengan kata lain pe)
laksanaan tindakan kelas gagal dari apa yang diharapkan.
1mpat sumber kegagalan tindakan kelas2
a. Pelaksanaan menyimpang dari ren.ana tindakan.
b. *en.ana tindakan mengandung masalah, misal2 kesalahan asumsi dasar, kesalahan
menerjemahkan konsep menjadi ren.ana tindakan operasional.
.. Aaktor luar seperti kendala dari jaaran birokrasi.
d. Keterbatasan kemampuan pelaksanaan tindakan atau guru.
'. Sa!aran dan Kriteria Peantuan
Pemantaun memiliki empat sasaran, yaitu2
38
a. eberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan ran.angan tindakan
b. eberapa pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tanda)tanda akan ter.apainya tuju)
an tindakan
.. Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positi' yang diluar peren.anaan
d. Apakah terjadi e'ek samping yang negati', merugikan atau kegiatan .enderung meng)
ganggu kegiatan lainnya.
ementara .riteria pemantuan berakar pada isi penelitian tindakan kelas yang ber)
usaha meningkatkan praktik belajar mengajar, dengan peran serta penuh dari guru kelas.
6leh karena itu kriterianya dalah sebagai berikut2
a. Peningkatan praktik pembelajaran, misalnya2
Peningkatan e'ekti'itas proses belajar mengajar, dan hasil belajar
Peningkatan dukungan sekolah, pimpinan sekolah, orang tua sis0a, dan ma)
syarakat.
b. asaran keterlibatan kelompok yakni gurudan sis0anya
Keterlibatan dalam proses peren.anaan dan persiapan
Keterlibatan dalam proses pelaksanaan tindakan
Keterlibatan dalam pemantauan dan evaluasi tindakan
Keterlibatan dalam peman'aatan hasil tindakan.
.. Peluang dapat diterapkannya ran.angan tindakan dalam kondisi yang ada
+. ,etode# Teknik# dan Alat Peantauan
Metode pemantauan pada dasarnya membutuhkan peran serta se.ara akti' guru
-K. Guru -K dan kepala sekolah berperan serta akti' dari tahap persiapan tindakan, sam)
pai dengan pelaksanaan tindakan, dan pemantauan. ehinggga diharapkan antara guru
-K dan kepala sekolah terjadi sel' monitoring demi ter.apainya tujuan pemantauan.
Adapun teknik dan alat yang digunakan dalam pemantauan antara lain2
a. Teknik pengamatan partisipati' adalah pengamatan yang dilakukan oleh orang yang
terlibat akti' dalam pelaksanaan tindakan, ini dilakukan dengan memakai2
Pedoman pengamatan %'ormulir, da'tar .ek&
5atatan lapangan seperti .atatan tentang peristi0a yang dipandang penting
Alat perekam elektronik %tape re.order dan video re.order&
b. Teknik 0a0an.ara
8a0an.ara se.ara bebas maupun terstruktur dapat dilakukan dengan alat pere)
kam dan pedoman 0a0an.ara. Teknik ini digunakan untuk mengungkap hal yang
hanya bisa di ungkap dengan lisan.
.. Teknik peman'aatan dan analisis data dokumen
5ontoh2 da'tar hadir, satuan mata pelajaran, hasil karya sis0a, hasil karya guru, dan
sebagainya.
ementara alat yang digunakan dalam pemantauan antara lain2
a. Pedoman pengamatan
b. Pedoman 0a0an.ara
39
.. 5atatan lapangan
d. Alat perekam elektronik
-. Pelaku Peantauan
Pelaku Pemantauan ptbk dilakukan oleh peneliti bersama pelaku tindakan, selain
itu pihak sekolah atau pihak lain seperti kepala sekolah atau pemilik sekolah juga dapat
melengkapi. Pelaku pokoknya adalah Konslor. (alam hal ptbk kolaborati' konselor
berperan sebagai pelaku tindakan sedangkan dosen/peneliti berperan dalam sisi pene)
litiannya. Namun suatu saat diharapkan konselor memiliki kemampuan sebagai peneliti,
sehingga konselor dapat melakukan ptbk se.ara mandiri.
1. Peren)anaan Peantauan
Peren.anaan pemantauan meliputi aspek)aspek sebagi berikut2
a. Perumusan tujuan pemantauan
b. Penetapan sasaran pemantauan
.. Penjabaran jenis data yang dibutuhkan pemantauan, penjabaran dari sasaran.
d. Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan si'at objek dan sumber atau jenis
datanya.
e. Peran.angan analisis data pemantauan dan pemaknaanya
8. Pean"aatan 2a!il Peantauan
(ata yang sudah terkumpul dari pemantauan harus se.epatnya diolah dan dimak)
nai sehingga dapat segera diketahui apakah tujuan dilaksanakannya tindakan akan
ter.apai. Pemaknaan hasil pemantauan ini menjadi dasar untuk merumuskan langkah)
langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan.
D. E*alua!i 2a!il Tindakan
1. .ung!i E*alua!i
Aungsi pokok evaluasi tindakan adalah menentukan tingkat keberhasilan dan
pen.apaian tujuan tindakan dan juga untuk mengetahui jika ada hasil sampingan dari pe)
laksanaan tindakan, baik yang bersi'at positi' maupun negati'.
'. Sa!aran dan Kriteria E*alua!i
asaran evaluasi adalah menemukan bukti)bukti nyata dari peningkatan yang ter)
jadi setelah dilaksanakannya tindakan
Kriteria dapat bersi'at normati' atau relati', dan dapat pula dipakai kriteria abso)
lut. Kriteria normati' tersebut dapat berasal dari dalam dan dari dalam. Kriteria absolut
40
berasal dari sumber ideal, misalnya sumber pada teori yang relevan dengan hasil tin)
dakan, ideologi, peraturan, dan tindakan.
+. ,etode dan Alat Pengupulan Data E*alua!i
Adapun metode dan alatnya terdapat berbagai kemungkinan, bergantung pada hal)
hal yang dapat diamati dari keberhasilan yang di.apai. -erikut beberapa .ontoh
3ENIS DATA ,ETODE S5,0ER DATA
#& Masing)masing sis0a2
:asil belajar
a& Kogniti'
b& A'ekti'
.& Keterampilan
d& Konsep diri sis0a
Tes
kala sikap
Pengamatan
Pengamatan
Angket
8a0an.ara
is0a
is0a
is0a
is0a
is0a
is0a
!& Kelas
$klim Kelas
Kehadiran
Proses -elajar
Pengamatan
Analisis (okumen
Pengamatan
Kelas
(okumen
Kelas
4& Konselor
Kemampuan Penguasaan
Materi Layanan
Kemampuan Memanaj
Layanan/ Klien
Penguasaan Memberikan
Layanan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Konselor
Konselor
Konselor
,ntuk mengumpulkan data dari berbagai jenis sumber dan jenis data tersebut di)
perlukan alat pengumpul data evaluasi. -erikut beberapa .ontoh jenis alat evaluasi.
3ENIS ALAT 3ENIS DATA
K5ALITATI. K5ANTITATI.
41
a. Tes hasil belajar %jika diperlukan&
b. Tes kemampuan
.. $nventori %skala& sikap
d. Pedoman pengamatan2 da'tar .ek
e. kala peringkat
'. Terbuka
g. Pedoman 0a0an.ara2 bebas, terbuka,
terstruktur
h. Pedoman analisis dokumen
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
-. Pelaku E*alua!i
Pelaku 1valuasi dalam PT-K adalah2 Guru Kelas,Guru -K, Kepala sekolah, pe)
milik sekolah/ jajaran birokrasi, peneliti sebagai mitra kolaborasi
1. Peren)anaan e*alua!i
Peren.anaan evaluasi se.ara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut2
a. Perumusan tujuan evaluasi
b. Penjabaran pertanyaan yang membutuhkan ja0aban dari evaluasi.
.. Penetapan jenis data yang diperlukan evaluasi dan sumber data yang tepat.
d. Peren.anaan kegiatan pengumpulan data.
e. Penyiapan alat pengumpulan data yang tepat.
'. Peren.anaan pengolahan dan analisis data, .ara penarikan simpulan, dan kon)
sekuensinya bagi perumusan arah tindakan selanjutnya.
8. Pean"aatan 2a!il E*alua!i
etelah data terkumpul, dianalisis, dan dimaknai yang akhirnya harus dapat disim)
pulkan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. -erdasarkan simpulan
evaluasi tersebut dirumuskan permasalahan yang masih harus di.ari peme.ahannya, dan
dirumuskan ren.ana tindakan berikutnya yang paling strategis.
Pean"aatan Alat Peantauan dan E*alua!i
Alat pemantauan maupun evaluasi pada dasarnya sama, penjelasan tentang .ara
penyusunannya, adalah sebagai berikut berikut.
1. .ung!i dan ,a)a alat
Alat pemantauan maupun evaluasi dalam penelitian ptbk ber'ungsi untuk me)
ngenali kondisi layanan, sis0a, dan Konselor se.ara objekti', sahih, dan handal, me)
ngenai semua hal yang terkait dengan proses pelaksanaan atau hasil pelaksanaan tindak)
an. Alat pemantauan maupun evaluasi ber'ungsi dua ma.am 2
a. Memun.ulkan gejala
b. Merekam atau men.atat semua gejala yang mun.ul
42
Adapun .ontoh alat dan 'ungsinya2
asaran 2 kemampuan mengemukakan pendapat di dalam kelas.
Metode 2 pemberian tugas.
Alat 2 Klien diberi tugas untuk menyampaikan pendapatnya tentang berbagai
hal dalam rangka menggalang kekompakan dalam kelas. 7abaran dari
praktik tugas tersebut direkam dalam lembar pengamatan berupa da'tar
.ek atau skala bertingkat seperti berikut2
A!pek $elek %agu!
% Penampilan 'isik # ! 4 +
% Kejelasan pokok 'ikiran # ! 4 +
% Penji0aan ide # ! 4 +
% %dan aspek lain yang diperlukan&
'. Pro!edur pe%uatan alat
a. Penetapan 'ungsi alat
b. Penjabaran penunjuk)penunjuk operasional
.. Penyiapan butir atau sejumlah butir yang ber'ungsi sebagai .ara untuk memun.ulkan
petunjuk)petunjuk tsb
d. Penyiapan alat rekam gejala yang di.ari
3' 3(nt() $"tir ada alat emanta"an dan eval"asi
% Pengukuran penghayatan nilai kedisiplinan.
Perintah2 lingkarilah bila Anda setuju, dan T bila Anda tidak setuju, terhadap
masing)masing pernyataan berikut2
Lingkarilah bila anda setuju dan T bila anda tidak setuju terhadap masing)masing
pernyataanB
Pernyataan2 %diisi oleh sis0a&
esekali mangkir sekolah T
-ila terpaksa, nyontek dari teman T
Ke sekolah harus mengenakan pakaian seragam T
Memakai helm dengan mengan.ingkan pengaman T
-. Peningkatan ,utu Alat
Penyusunan alat evaluasi dan pemantauan membutuhkan pengalaman dan la)
tihan. Alat yang dipakai harus disempurnakan dengan meminta kritik , komentar, saran
dari guru peneliti, atau orang yang ahli dalam bidangnya. Langkah)Langkahnya sebagai
berikut 2
a. Penulisan (ra' Alat
b. (imintakan saran pada orang lain yg menguasai bidangnya
.. Penyempurnaan
43
d. Penetapan .ara pemakaian alat
1. Alat e*alua!i kualitati"
(ata Kualitati' sangat dibutuhkan untuk mengambarkan proses. Alat pengumpul
data kualitati' bersi'at global dan terbuka, karena harus dapat menampung data yang rin)
.i dan bermakna.
=eri"ika!i Data
1. .ung!i dan ,an"aat =eri"ika!i data
Aungsi veri'ikasi data adalah untuk meyakinkan bah0a data yang diperoleh telah
memenuhi syarat sebagai data yang baik, karena hasil pemantauan dan evaluasi tindakan
merupakan in'ormasi yang menjadi dasar pembuatan keputusan atas tindakan.
Man'aat Ceri'ikasi adalah2 meningkatkan objektivitas, memperoleh data yang sesuai
dengan tujuan dan sasaran, memperoleh data dengan ketelitian dan ke.ermatan yang
tinggi, serta memperoleh data yang dapat diper.aya.
'. Teknik =eri"ika!i data
Ceri'ikasi data pada dasarnya men.o.okkan atau menyilangkan kebenaran data de)
ngan data lain.
a. Mengunakan .ara berbeda untuk memperoleh data tentang hal yang sama
b. Mengali data sumber yang berbeda untuk memperoleh bukti tentang hal yang sama
.. Melakukan Pengamatan ulang
d. Menugaskan pengamat ganda
e. Melakukan Pemeriksaan ulang data
'. Melakukan pengolahan dan analisis ulang
g. Melakukan pemaknaan ulang atas data dan hasil analisisnya.
E. ANALISIS DAN RE.LEKSI
1. Telaah Re"lekti" Penge%angan Kon!elor
(alam penelitian tindakan, termasuk PT-K kegiatan meran.angkan, melaksanakan, me)
ngumpulkan data, membuat analisis, dan membuat simpulan dilakukan berkelanjutan.
Artinya2 setiap kali selesai pemberian layanan, diperlukan untuk merenungkan kembali
apa yang sudah dikerjakan, sudah menjadi lebih baikkah, sehingga perlu dilanjutkan lain kali,
ataukah perlu diadakan perbaikan di sana)sini. Perenungan hendaknya di'okuskan pada per)
masalahan yang diran.ang untuk diperbaiki.
Perenungan, penelaah atau re'leksi demikian itu dilakukan berkelanjutan dalam pem)
belajaran, dan ditata dalam desain penelitian, itulah yang dituntutkan untuk menjadi konselor
pro'esional. *e'leksi merupakan kegiatan 'ikir kita untuk men.ermati empiri, di.erna, selan)
jutnya untuk 'ikiran abstrak, diperkaya lagi dengan empiri baru, di.erna lagi, diadakan telaah
44
balik, diperkaya lagi dengan empiri baru dan dilanjutkan dengan pemikiran abstrak, dan meng)
hasilkan buah 'ikir yang .emerlang bermutu3 itulah telaah re'lekti'.
1. Penge%angan keapuan kon!elor pro"e!ional
alah satu indikasi pro'esionalnya seorang konselor adalah selalu ada keinginan untuk
memperbaiki proses dan praktik pelayanannya se.ara berkelanjutan. ,ntuk menumbuhkan pro)
'esionalitas, seorang konselor perlu mampu melihat masalah dalam upaya memperbaiki pela)
yanannya. -agi konselor yang pembekalan pro'esionalitasnya masih kurang, tetapi a.uh pada
proses dan praktik pelayanannya, dengan bentuk PT-K kolaborati' %yaitu .ara kerja kemitraan
antara konselor dengan dosen bidang -K& misalnya dapat membuat praktik pelayanan -K yang
lebih, dapat diran.ang proses pelaksanaannya dalam desain PT-K.
,paya memperbaiki proses dan praktik pelayanan -K, juga harus diupayakan sampai
pada perbaikan pribadi sis0a menjadi lebih akti', rajin, ulet, misalnya. ,ntuk menumbuhkan
pro'esionalitas konselor, sejak a0al menjadi konselor hendaknya selalu mun.ul sikap belum
puas atas upaya dalam meningkatkan pelayanannya kepada konseli, sehingga pada diri konselor
selalu berkembang upaya memperbaiki.
'. PT0K %ukan ek!perien# tetapi e*aluai diri teran)ang dan %erkelan$utan.
,ntuk meningkatkan pro'esionalitas konselor, dituntut untuk mengadakan evaluasi diri
se.ara berkelanjutan dan teran.ang. PT-K bukan eksperimen tetapi evaluasi diri atas upaya pe)
ningkatan proses dan praktik pelayanannya. Agar kemampuan konselor dapat lebih meningkat,
maka mungkin diperlukan partisipasi dari para dosen peneliti yang dapat memberi masukan
teoretik dari hasil telaah pustaka serta dari pen.ermatan hasil)hasil penelitian terdahulu.
-entuk PT-K adalah PT.K kolaborati atau dapat pula disebut PT.K kolaborati-
partisipatoris. Kolaborati'nya berupa diundangnya kerjasama antara konselor yang memiliki
bekal pengalaman emperik dengan dosen -K yang diharapkan dapat memberi urunan ide ber)
dasar ba.aan pustakanya tentang teori)teori dan laporan hasil penelitian terdahulu. edangkan
partisipatoris dimaksudkan untuk mengaksentuasikan bah0a kerjasama antara konselor dengan
dosen -K dapat dikembangkan menjadi 0adah/'orum diskusi pro'esi.
(esain penelitian pada umumnya diberangkatkan dari masalah dan diakhiri dengan pem)
buatan simpulan. PT-K seperti juga penelitian lainnya, tiga hal dalam satu siklus adalah2
Kegiatan rutin managerial2 tetap dikerjakan %tetap melaksanakan bimbingan dan konsel)
ing, maupun layanan lainnya terhadap sis0a&
Telaah2 upaya men.oba mengadakan perbaikan %entah .ara memberikan layanan se.ara
kelasikal, kelompok maupun individu, ataupun pada saat proses bimbingan dan konseling
berlangsung&.
Kegiatan rutin2 keputusan kebijakan dalam membuat perbaikan perlu diran.ang dalam
desain penelitian.
45
Re"lek!i Paradigatik Penelitian Tindakan
1. 0er"ikir re"lekti"
(alam penyempurnaan kerja perlu adanya upaya ber'ikir re'lekti', ada kejernihan pikiran
untuk mengadakan reconnaissance. ,paya untuk men.ari terus agar lebih berhasil menuurut
klien, merupakan relection on action, in action, dan or action. *e'le.tion on a.tion terjadi keti)
ka aksi telah di buat dan di telaah kembali. /n action terjadi ketika aksi di kerjakan di adakan te)
laah. $or action terjadi pada saat memikirkan aksi mendatang dengan mere'leksi yang lampau.
'. .ung!i Kon!elor dala PT0K
i'at dasar dalam penelitian tindakan ialah yang bersangkutan adalah pengelola dan pe)
laksana rutin sesuatu kegiatan, entah konselor, entah pekerja produksi di pabrik tugas utamanya
adalah membuat sekolah lebih berprestasi, membuat pabrik tetap berproduksi.
(engan demikian tugas utama seorang pekerja terdidik dan pro'esional akan sekaligus
mengerjakan tugas rutinnya selalu di sertai dengan upaya untuk meningkatkan kualitas dan ku)
antitas kinerjanya. -ila kedua si'at itu dijalankan rutin kerja dan .on.ern terhadap kualitas kiner)
janya, dilengkapkan dengan si'at 0atak seseorang peneliti dan si'at 0atak seorang yang selalu
berupaya membuat evaluasi atas semua kinerjanya, maka lengkaplah sudah si'at 0atak sese)
orang yang selalu berupaya mengadakan re'leksi paradigmatik dalam model ber'ikir tindakan.
*e'leksi paradigmatik penelitian tindakan adalah proses observasi, proses membuat
abstraksi, proses meren.anakan kegiatan atau tindakan, serta berkegiatan itu sendiri berproses
.epat, diramu sekaligus dengan empat a.uan2 mengerjakan rutin, memperbaiki rutin, meneliti ke)
giatan, serta mengevaluasi kegiatan.
+. 2denti:kasi masala) samai )i(tesis enelitian tindakan
Apakah yang menjadi masalah dalam penelitian tindakan; Misal 2 minat ba.a rendah atau
prestasi belajar merosot. Apakah benar itu masalahnya di sebabkan karena mutu ba.aan yang ti)
dak menarik, sihingga perlu diberi banyak gambar, perlu di sajikan .erita lu.u, .erita lokal, dan
sebagainya.
(i muka telah di ketengahkan tentang perlunya di pilih masalah yang dapat di siklus)
spiralkan, artinya masalah dalam penelitian tindakan perlu di pilih yang dapat di perbaiki dengan
modi'ikasi atau ekstensi.
(ari pen.ermatan tersebut dapat dibuat langkah selanjutnya, yaitu merumuskan hipotesis
tindakan, yang memuat2 rutin pelayanan -K sesuai dengan pedoman, ada upaya memperbaiki
pelayanan, dan upaya tersebut di tindaki, dan tindakan itu se.ara berkelanjutan di perbaiki, dan
upaya perbaikan tersebut di pantau dan di evaluasi se.ara berkelanjutan. Arti berkelanjutan ada)
lah di kerjakan sambil semua kegiatan lain tersebut di kerjakan.
46
-. Paradiga %er"ikir dala penelitian tindakan
alah satu indikator bah0a proposal penelitian anda potential untuk di terima dan di
kembangkan sebagai PT-K adalah bah0a hipotesis tindakan anda momot tindakan tentati' yang
layak di modi'ikasi berkelanjutan. (alam PT-K, indikasi menge.e0akan pada setiap siklus
langsung di atasi pada siklus berikutnya. Keman'aatan lain yang dapat kita peroleh dari PT-K
adalah 2 kegiatan belajar mengajar terus dapat berjalan, meskipun kita merasakan ada masalah.
(alam PT-K, indikasi)indikasi menge.e0akan tidak perlu di tunggu sampai penelitian selesai3
juga indikasi)indikasi menggembirakan tidak perlu menghilangkan ke.ermatan dan kehati)hatian
kita. e.ara pro'esional konselor ( perlu selalu mengadakan telaah balik berkelanjutan, perlu
ber'ikir re'lekti' berkelanjutan, agar supaya pembelajaran dapat terus semakin baik.
Anali!i! dan Re"lek!i
-ila suatu obyek telaah kita urai menjadi bagian)bagian, kita .ermati unsure)unsurnya
maka kita sebut analisis. edangkan ketika berbagai unsure yang kita urai tersebut ditemukan
kesamaan esensialnya, maka dapat kita satukan, dan upaya menyatukan tersebut kita sebut sin)
tesis.
1. Anali!i!# Re"lek!i# dan Tindakan
(alam bahasan ini akan dijelaskan model ber'ikir dari Kurt Le0in, Kemmis dkk, Kem)
mis D Taggart, 1bbut, serta 7ohn 1lliot yang mengetengahkan peran penting dari re'leksi atau re)
.onnaissan.e yang disajikan sebagai alur ber'ikir dalam penelitian tindakan. (ia0ali dengan
menelaah ketiga aktivitas 'ikir. Ketiga aktivitas 'ikir tersebut adalah
Membuat analisis
Membuat re'leksi
Meran.angkan tindakan.
(alam penellitian tindakan, ketiga aktivitas tersebut dilakukan berkelanjutan.
Aktivitas ber'ikir berkelanjutan tersebut dapat berlangsung linier konvergen dan dapat pula
hori0ontal divergen.
-er'ikir linier konvergen merupakan suatu .ara yang sudah sangat kita kenal, dan ma)
lahan se.ara kurang kita sadari alur ber'ikir kita telah banyak didominasi alur 'ikir linier kon)
vergen. 5ontoh2 men.ari hhubungan sebab akibat, mengadakan analisis dan ditata dalam tata
hirarki, berupaya membuat sintesis dari kesamaan karakteristik hasil analisis.
Membuat analisis, re'leksi, dan tindakan dalam kerangka ber'ikir yang horiHontal
divergen sangat diperlukan kerena banyaknya perubahan yang sangat .epat di Haman ini. 5ontoh2
rendahnya minat ba.a. Ketika seseorang terkungkung pemikirannya pada rendahnya mi)nat ba.a
karena ba.aan kurang berkualitas, maka perlu dibangun analisis dan re'leksi hubungan sebab
akibat3 ba.aan tidak menarik karena tidak ada gambar, tidak lu.u, dan sebagainya. Ketika 'ikiran
lebih terbuka, maka ber'ikir seseorang akan bergerak horiHontal divergen menuju rele)vansi lain.
47
(alam penelitian tindakan, mengembangkan kemampuan ber'ikir re'lekti' atau mengem)
bangkan kemampuan men.ermati kembali se.ara lebih rin.i atau reconnaissance menjadi
sentral pada model ber'ikir kelima ahli tersebut. )econnaissance merupakan upaya mengenal
kembali se.ara lebih rin.i, menjelajah kembali agar mengenal lebih rin.i. Kegiatan membuat re)
'leksi atau kegiatan membuat reconnaissance dalam penelitian tindakan diperlukan untuk dilan)
jutkan dengan membuat peren.anaan baru atau membuat tindakan baru, atau untuk menjelaskan
kegagalan implementasi.
'. Anali!i!# re"elk!i# dan e*alua!i
atu hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam evaluasi PTK, yaitu 2 konselor jangan
disibukkan pada evaluasi PT-K, karena tugas utama konselor adalah membantu sis0a yang
mengalami masalah dengan memberikan beragam layanannya %seperti bimbingan, konseling,
in'ormasi, maupun yang lainnya&, bukan meneliti dan mengevaluasi. -erupaya memperbaiki
pembelajaran agar sis0a menjadi lebih sukses, itu baik. Tetapi tidak perlu sampai membebankan
konselor, ke.uali bila PT-Knya mengambil bentuk konselor sebagai peneliti.
Ada dua ja0ban untuk mengatasi masalah di atas. Pertama, bila digunakan bentuk guru
sebagai peneliti, maka ran.angkanlah model penelitian dan evaluasi yang sederhana perekaman
dan analisisnya. Kedua, bila digunakan bentuk PT-K kolaborati' partisipatorik instrument pe)
nelitian dan evaluasinya perlu diran.ang lebih .ermat dan juga meungkin lebih .anggih.
,ntuk evaluasi, perlu diketahui bah0a beda tuntutan instrument instrument evaluai
%termasuk uji validitasnya& penelitian tindakan di mana konselor sebagai peneliti dengan PT-K
kolaborati' partisipatorik. -erdasar deskripsii Areire, serta pernyataan 5unningham %#"?4&
bah0a uji validitas penelitian tindakan terletak pada apakah permasalahan tindakan terpe.ahkan
atai tidak. -ila demekian disebut locally valid. Konsep validasi tersebut juga sejalan dengan ide
yang telah dilemparkan 5hein dkk tahun #@?+, yaitu 2 bah0a hasil penelitian tindakan itu valid
bila tindakan itu memang aplikati' dan dapat ber'ungsi untuk meme.ahkan masalah yang diha)
dapi. ehingga .riteria validitas penelitian tindakan terletak pada aplikati'nya atau ber'ungsinya
tindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Re"lek!i kepri%adian kon!elor
Perlu disadari oleh para konselor bah0a PT-K dapat membantu para konselor untuk
mengembangkan pro'esionalitas konselor le0at pen.ermatan berkelanjutan tentang upaya pe)
ningkatan pro'esionalitasnya.
Melalui analisis, re'leksi serta evaluasi atas upaya peningkatan pro'esionalitas yang di)
lakukan, konselor juga dapat terbantu untuk mengembangkan kepribadiannya. -ila sebagai
konselor dalam menganalisis, mere'leksi, mengevaluasi dengan menggunakan juga .ara ber)
'ikir horiHontal divergen, maka akan ditemukan bah0a konteks dan masalah dalam proses dan
48
praktik layanan -K serta proses memperbaikinya, disamping terkait pada sis0a % kemampuan
dan krakteristik kepribadian& juga terkait pada kemampuan dan karakteristik kepribadian kon)
selor.
1. Tapilan epri%adi
Ajaran teknologi pendidikan yang memposisikan Pendidik %termasuk Konselor& sebagai
'asilitator dan motivator dalam 5-A, agaknya terlalu mengaksentuasikan perlunya peran
akti' sis0a. edangkan se.ra hakikat konselor perlu tampilan mempribadi.
Peran peneliti yang disainer penelitian dapat dimisalkan sebagai sutradara, dan peran
konselor yang pelaksana dan memperbaiki pelayanan berkelanjutan dapat dimisalkan sebagai
aktor. Aktor yang baik adalah aktor yang tampil mempribadi menghayati perannya dengan ba)
ik. utradara yang baik adalah sutradara yang dapat memandu aktor untuk berperan seba)
gaimana disekenariokan. Kalau aktor selalu dependen pada sutradaranya, berarti aktor
tersebut belum mempribadi.
-egitu pula dengan konselor, bila konselor selalu ragu dengan upaya memperbaiki pro)
ses dan praktik pelayanannya, dan dependen pada desainer penelitinya, berarti konselor ter)
sebut belum tampil mempribadi.
'. Siklu! !piral kea)uan prope!ional
iklus spiral kepribadian Konselor atau juga disebut siklus spiral kea.uan pro'essional
janganlah digambarkan berlangsung sebagaimana siklus spiral dalam tindakan ptbk. iklus ini
berlangsung sepanjang hayat di dalam diri Konselor itu sendiri.
7enjang tersebut bila diringkaskan menjadi sebagai berikut. 7enjang yang pertama
adalah2 un)ulnya kepedulian pada tuga!. 7enjang ke dua adalah2 un)ulnya ra!a !ayang
pada kliennya. 7enjang ke tiga adalah2 re"lek!ion on# in and "or a)tion. 7enjang ke empat
adalah2 epri%adi dala tuga!. 7enjang ke lima adalah2 %angga %ila kliennya !uk!e!.
7enjang ke enema adalah2 re"lek!i $en$ang tekni!. 7enjang ke tujuh adalah2 enge%angkan
atau re"lek!i $en$ang kon!ep. 7enjang ke delapan adalah2 re"lek!i $en$ang oral(eti!.
7enjang ke embilan adalah2 kon!truk!i teori yang epri%adi.
.. Tuga! untuk Pendalaan ,ateri
#. -uatlah masing)masing 4 judul penelitian PT-K.
!. $denti'ikasilah persamaan dan perbedaan antara penelitian eksperimen dan pe)
nelitian tindakan.
4. -entuklah kelompok ke.il yang terdiri dari 4)< orang, dan buatlah satu dra't pro)
posal PT-K.
49
DA.TAR P5STAKA
Arends, *i.hard $. !""!. &lassroom 'anagement. Ne0 Gork2 M.Gra0hill -ook 5o.
Araenkel, 7a.k * and Norman 1 8allen. !"##. 1o# to +esign and 2valuate )esearch in
2ducation. Ne0 Gork2 M.Gra0):ill :igh 1du.ation.
:opkins, (avid. %#@@4&. A Teacher3s 4uide to &lassroom )esearch. -u.kingham2 6pen ,ni)
versity.
Kemmis, tephen D M. Taggart, *obin %#@@!&. The %ction )esearch Planner. Ci.toria2 (eakin
,niversity Press.
Mettetal, G0yn.FThe 8hat, 8hy, and :o0 o' 5lassroom A.tion *esear.h, 5oSoT( Colume !
Number #, !""#. pp
Nur, Mo.hamad, %!""#&. Penelitian Tindakan Kelas. Kumpulan Makalah Teori Pembelajaran
M$PA. urabaya2 PM ,niversitas Negeri urabaya.
Tim Pelatih Proyek PGM, %#@@@&. Penelitian Tindakan Kelas %&lassroom %ction )esearch&.
(epartemen Pendidikan dan Kebudayaan (irjen (ikti. Proyek Pengembangan Guru e)
kolah Menengah %Secondary School Teacher +evelopment Pro"ect& $-*( Loan No. 4@>@)
$nd.
,ndang),ndang Nomor #+ Tahun !""< tentang Guru dan (osen
8ardani, $.G.A.K, 8ilhardit, K. D Nasution, N. !""+. Penelitian Tindkaan Kelas. 7akarta2 Pusat
Penerbitan ,niversitas Terbuka.
-org, 8.*., Gall, M.(. !""4. 2ducational )esearch. Ne0 Gork2 Longman.
1lliot, 7. #@@?. %ction )esearch or 2ducationa &hange. -u.kingham2 6pen ,niversity Press.
Kemmis, ., D M.. Toggart, *. !""!. The %ction )esearch Planner. 4rd. Ci.toria2 (eakin ,ni)
versity.
="rsalim# M(c)amad' 2005' P*@6 Penelitian Tindakan /elas dalam ;im$ingan dan
/(nseling# 71nline9# http2//000.google..o.id/url;sa9tDr.t9jDI9penelitian
J!"tindakanJ!"kelasJ!"dalamJ!"bimbinganJ!"danJ!"konselingJ!5
J!"nursalimDsour.e90ebD.d9#Dved9"5-sKAjAADurl9httpJ4AJ!A
J!Amo.hamadnursalim..v.unesa.a..idJ!Ado.
J!A!"##"<J!APTKLdalamL-K.pptDei9urd1T<:7($jMrK'p!sj5(0Dusg9AAKj5N
:o(.m?)Il?Ko6tPt#="K=ranah?g9# diakses 18 @e$r"ari 2012
oedarsono, A.M. #@@>. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas %PTK&. Gogyakarta2
(irektorat 7enderal Pendidikan Tinggi $K$P Gogyakarta.
uyanto. #@@>. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Gogyakarta2 $K$P Gogyakarta
8idjaya, -asuki. !"#". Artikel $lmiah2 Menyusun Karya Tulis $lmiah %Penelitian tindakan ke)
las&. (alam Aorum $lmiah Guru LTP, MA/ MK Kab. Lamongan. (ari http2//
basukimgplmg.blogspot..om/!"#!/"#/'ormat)ptk.html/, diakses pada tanggal #@
Aebruari !"#!.
50
Tatang unendar. !""?. Akhmad udrajad2 Penelitian Tindakan Kelas 6Part //)- %6nline&, %http2//
akhmadsudrajat.0ordpress..om/!""?/"4/!#/penelitian)tindakan)kelas)part)ii/&, diakses
#= Aebruari !"#!
)))))))))))))!""@. PPT2 Penelitian Tindakan Kelas dalam -imbingan dan Konseling, %6nline&,
%http2//000.google..o.id/url;sa9tDr.t9jDI9penelitianJ!"tindakanJ!"bimbingan
J!"danJ!"konselingDsour.e90ebD.d9#Dved9"55AKAjAADurl9httpJ4AJ!A
J!Abksmp#.'iles.0ordpress..omJ!A!""@J!A#"J!Aptk)
bk.pptDei9bTsLT<!lM<5urAeLg@(g-0Dusg9AAKj5NAi.18<KNs?,d$g*rGjse
mi8Nl0D.ad9rja&, diakses #? Aebruari !"#!
51

Anda mungkin juga menyukai