Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN KECEMASAN


Disampaikan oleh:
Afiyah Sri Harnany,ssT,M.Si
Kecemasan
Ansietas adalah respon emosi tanpa objek
spesifik dan bersifat individual (Stuart &
Laraia, 1998)
Kebingungan, ketakutan pada sesuatu
yang akan terjadi tetapi penyebabnya
tidak jelas (maya)
Karakteristik Kecemasan
Objek penyebab tidak spesifik
Ditimbulkan oleh hal yang tidak diketahui
Mengawali sebuah pengalaman baru
Rentang Respon Kecemasan
Respon Adaptif Respon Maladaptif



Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Reaksi terhadap Kecemasan
1. Konstruktif
- memotivasi individu untuk belajar
- mengadakan perubahan terutama
perubahan terhadap perasaan tidak
nyaman
- fokus pada kelangsungan hidup

Reaksi terhadap Kecemasan (lanjutan)
2. Destruktif
- menimbulkan tingkah laku maladaptif
- disfungsi yang menyangkut kecemasan
berat atau panik


Tingkat Kecemasan
1. Ringan
- persepsi tinggi
- motivasi tinggi
- waspada

2. Sedang
- persepsi rendah
- pengarahan
- fokus pada hal yang menjadi konsen
Tingkat Kecemasan (lanjutan)
3. Berat
- persepsi berkurang
- pengalaman bertambah banyak
- fokus pada satu hal

4. Panik
- persepsi (-)
- tidak bisa diarahkan
- hilang kendali
- aktifitas motorik meningkat
Teori Kecemasan
1. Teori Psikoanalisa
Freud kecemasan timbul secara otomatis apabila
individu menerima stimulus berlebihan yang
melampaui untuk menangani (internal, eksternal)
Dua tipe :
a. Primary anxiety
keadaan yang menegangkan
yang disebabkan oleh faktor luar
b. Subsequen anxiety
konflik emosi antara dua elemen kepribadian
(Id, Ego, Super Ego)
Teori Kecemasan (lanjutan)
2. Teori Interpersonal
Sulivan kecemasan timbul akibat ketakutan
akan ketidakmampuan untuk berhubungan
secara interpersonal serta akibat penolakan
(dikaitkan dengan trauma).
Will harga diri seseorang faktor penting
berkaitan dengan kecemasan
Seseorang yang mempunyai predisposisi
tinggi mengalami kecemasan : mudah merasa
terancam, HDR, opini (-) tentang diri (ragu
dengan kemampuan)
Teori Kecemasan (lanjutan)
3. Teori Perilaku
Aliran Behavioural kecemasan dihasilkan
oleh frustrasi yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Teori Belajar individu mengalami
ketakutan pada kehidupan waktu kecil
mengalami kecemasan pada
kehidupan mendatang.
Teori Konflik konflik menghasilkan
kecemasan. Kecemasan menghasilkan
perasaan tidak berdaya.
Teori Kecemasan (lanjutan)
4. Teori Keluarga
Pada setiap keluarga ada riwayat
Anxiety Disorder
5. Teori Biologik
GABA sinaps berkaitan dengan
reseptor saluran terbuka
pertukaran ion penurunan eksitasi sel
penurunan aktifitas
PENGKAJIAN
A. Faktor Predisposisi
- peristiwa traumatik
- konflik
- konsep diri terganggu
- frustasi
- pola orangtua berespon terhadap stress
- gangguan fisik
- riwayat Anxiety Disorder
- Medikasi Benzodiazepin

PENGKAJIAN (lanjutan)
B. Stressor Presipitasi
disebabkan oleh sumber eksternal dan
internal
1.Ancaman terhadap integritas fisik
ketidakmampuan fisiologis atau
menurunnya kapasitas seseorang untuk
melakukan ADL
a. Sumber internal
kegagalan mekanisme fisik
b. Sumber eksternal
infeksi virus, bakteri, polusi, injuri
Stressor Presipitasi (lanjutan)
2. Ancaman terhadap self system
merusak identitas, harga diri, dan integritas
fungsi sosial
a.Sumber internal
kesulitan dalam berhubungan
interpersonal
b.Sumber eksternal
- kehilangan, perceraian
- perubahan status pekerjaan
- tekanan sosial

Perilaku / Gejala
1. Respon fisiologis
a.Kardiovaskuler
palpitasi, TD meningkat, jantung berdebar-
debar
b.GI
nafsu makan menurun, rasa tidak nyaman di
perut
c.Respiratory
pernapasan cepat, dangkal, terengah-engah

Perilaku / Gejala (lanjutan)
1. Respon fisiologis (lanjutan)
d.Neuromuskuler
reaksi terkejut, tremor, gugup,
kelemahan umum
e.Traktus Urinarius
sering BAK
f.Kulit
muka merah, keringat banyak, gatal
Perilaku / Gejala (lanjutan)
2. Respon Perilaku
gelisah, ketergantungan fisik, tremor, bicara
cepat, MD.
3. Respon Kognitif
perhatian terganggu, konsentrasi berkurang,
tidak mampu mengambil keputusan, bingung,
menurunnya kreatifitas.
4. Respon Afektif
tidak sabar, gelisah, tegang, waspada, gugup.
Mekanisme Koping
a. Reaksi berorientasi pada tugas
digunakan untuk menyelesaikan
masalah / konflik dan memenuhi
kebutuhan
- Perilaku menyerang
Konstruktif : penyelesaian masalah
secara asertif
Destruktif : agresif dan bermusuhan
Mekanisme Koping (lanjutan)
a. Reaksi berorientasi pada tugas (lanjutan)
- Perilaku menarik diri
Fisik : menarik diri dari sumber stres
Psikologik : apatis, isolasi diri, tidak
berminat
- Kompromi
penyelesaian masalah dengan
negosiasi / musyawarah
Mekanisme Koping (lanjutan)
b. Reaksi berorientasi pada ego
mekanisme pertahanan mental
membantu mengatasi kecemasan ringan dan
sedang, karena dapat melindungi individu dari
perasaan tidak adekuat, tidak berguna, tidak
berharga, dan mencegah kesadaran terhadap
cemas (sementara), jika berlangsung lama
akan terjadi : GOR, gangguan hubungan
interpersonal, produktivitas menurun.
Sumber Koping
Intrapersonal
Interpersonal
Sosial
Penilaian terhadap stresor
Stres anxietas
Anxietas banyak faktor / aspek
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Cemas
Kegagalan penyelesaian
Kerusakan; komunikasi verbal
Inefektif; koping individu
Gangguan konsep diri : HDR
Kerusakan interaksi sosial
Ketidakberdayaan
Perubahan nutrisi
Perubahan pola tidur
Perubahan pola eliminasi
Risiko injury
PERENCANAAN
Goal : klien mampu mendemonstrasikan
cara adaptif berespon terhadap stres
Kriteria hasil :
- menyebutkan cara konstruktif
- partisipasi dalam diskusi kelompok
- mendiskusikan selama 10 menit
dengan Ns
- mencoba tekhnik

PERENCANAAN (lanjutan)
Rencana tindakan :
- Trust
- melindungi
- mengurangi kecemasan

Buat rencana bersama klien dan
libatkan keluarga
IMPLEMENTASI
Intervensi Kecemasan Sedang
1. Membina hubungan saling percaya
2. Menyadari dan mengontrol perasaan
perawat sendiri
3. Membantu klien mengenal kecemasan
4. Memperluas pengertian / wawasan
klien pada perkembangan kecemasan
5. Membantu klien belajar respon koping
adaptif yang baru
6. Meningkatkan respon relaksasi
IMPLEMENTASI(lanjutan)
Intervensi Kecemasan Berat dan Panik
1. Membina hubungan saling percaya
2. Menyadari dan mengontrol perasaan perawat
sendiri
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta
lindungi pertahanan dan mekanisme koping klien
4. Mengidentifikasi dan mencoba mengurangi situasi
yang menimbulkan kecemasan klien
5. Menganjurkan klien untuk melakukan aktifitas
6. Meningkatkan kesehatan fisik klien

EVALUASI
Apakah perilaku klien merefleksikan
kecemasan ringan ?
Apakah sumber koping klien adekuat ?
Apakah klien mengenal kecemasan ?
Apakah klien menggunakan respon koping
adaptif ?
Apakah klien belajar strategi koping
adaptif yang baru ?
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai