Etika Bisnis
Etika Bisnis
b.
Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan
bisnis, tetapi merupakan meta-etika yang juga menyoroti apakah perilaku
yang dinilai etis atau tidak secara individu dapat diterapkan pada organisasi
atau perusahaan bisnis.
c.
d.
Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluas lebih dari
sekedar etika, misalnya ekonomi dan teori organisasi.
Etika bisnis akan membuat pengertian bahwa bisnis tidak sekedar bisnis,
melainkan suatu kegiatan yang menyangkut hubungan antamanusia sehingga
harus dilakukan secara manusiawi pula.
Sony Keraf (1991) dalam buku Etika Bisnis : Membangun Citra Bisnis sebagai
Profesi Luhur, mencatat beberapa hal yang menjadi prinsip dari etika bisnis
yakni :
Prinsip Otonomi
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa manusia dapat bertindak secara
bebas berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik
untuk dilakukan, tetapi otonomi memerlukan adanya tanggung jawab.
Prinsip Kejujuran
Jujur adalah sifat yang selalu dibutuhkan dalam semua kegiatan. Maka
dari itu, kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting karena
menjamin kelanggengan sebuah kegiatan bisnis. Beberapa kejujuran
dalam aspek bisnis :
a. Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga
yang sesuai dengan kualitas barang yang dijual atau ditawarkan
tersebut.
b. Kejujuran dalam menyangkut hubungan kerja antarpimpinan dengan
pekerja.
c. Kejujuran dalam melakukan perjanjian-perjanjian baik perjanjian
kontrak, jual-beli maupun perjanjian yang lain.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
Perlindungan konsumen.
Masalah dalam perlindungan konsumen yakni kecurangan yang
dilakukan penjual mengingat keberadaannya, kondisi barang yang dibeli,
keterlambatan pengiriman atau barang yang telah dibeli tidak dikirimkan
kepada pembeli.
Mengingat banyaknya permasalahan yang terjadi maka seharusnya
pemerintah memberlakukan undang-undang tentang e-commerce yang
memberikan perlindungan kepada konsumen secara maksim
d.
e.
Salah satu acuan internasional yang banyak digunakan adalah Uncitral Model
Law on Electronic Commerce 1996. Acuan yang berisi model hukum dalam
transaksi e-commerce tersebut diterbitkan oleh UNCITRAL sebagai salah satu
komisi internasional yang ada dibawah PBB.
Beberapa poin penting di dalam Uncitral Model Law on Electronic Commerce
tersebut antara lain adalah :
a.
Pengakuan secara yuridis terhadap suatu data messages.
Pasal 5 dari model hukum ini menyatakan bahwa suatu informasi
mempunyai implikasi hukum, validitas dan dapat dijalankan
(enforceability) meskipun bentuknya berupa data messages.
b.
Pengakuan tanda tangan digital.
Pasal 7 dari model hukum ini menyatakan bahwa apabila terdapat
peraturan yang membutuhkan tanda tangan seseorang maka
persyaratan tersebut dapat dipenuhi oleh suatu data messages apabila :
1.
Terdapat suatu metode yang mengidentifikasikan seseorang dan
memberikan indikasi bahwa informasi yang terdapat dalam
suatu data messages telah disetujui olehnya.
2.
Metode tersebut dapat diandalkan dan digunakan dalam
membuat atau mengomunikasikannya ke berbagai situasi,
termasuk sebagai perjanjian.
c.
e.
3.
Model hukum ini telah digunakan oleh banyak negara untuk menjadi
dasar pembuatan undang-undang di bidang e-commerce, seperti
Electronic Ttransaction Act of Singapore, undang-undang transaksi
elektronik di Malaysia dan lainnya.
1.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa bisnis tetap bisnis. Bisnis selalu
memfokuskan pada tujuan utama pencarian keuntungan dan sangat sulit untuk
dikaitkan dengan etika. Setujukah anda dengan pendapat di atas? Jelaskan alasan
anda.
2.
Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan bisnis,
tetapi juga meta-etika. Apakah yang dimaksud dengan meta-etika tersebut?
3.