Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut ulung. Sejak 2000 SM hingga 50
SM, penduduk dari bagian Asian (Yunan) ke wilayah Nusantara. Menurut Von Heine
Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan di Cina Selatan, yaitu antara
sungai-sungai besar yang-tse, Sungai Mekhong, dan Sungai Menam. Geldern berpendapat
karena menemukan benda-benda yang sama bentuknya di Yunnan dan di Indonesia seperti
kapak persegi dan kapak lonjong.
Adalah Robert Von Heine Geldern
Sekitar tahun 2000 SM, bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) diduga telah tiba di
Kepulauan Nusantara. Bangsa yang pertama kali datang ke Indonesia pembawa kebudayaan
Neolithikum dalam dua cabang persebaran.
Cabang pertama adalah bangsa yang membawa kebudayaan kapak lonjong disebut ras
Papua Melanosoid. Arah persebarannya dari Yunnan menuju Indonesia yaitu: Dari Yunnan
lewat Filipina, kemudian ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada yang sampai ke Irian
Cabang yang kedua adalah bangsa Proto Melayu disebut Austronesia. Kedatangan
bangsa Austronesia dari daratan Yunnan menuju Indonesia menempuh dua jalur yaitu:
1. Jalur Utara dan Timur
- Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku
dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.
- Persebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru/Neolithikum.
Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang
datang di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa
Melayu Muda datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk
Tonkin, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat
Malaka hingga sampai di Kepulauan Indonesia.
PERSEBARAN AUSTRONESIA
PERSEBARAN AUSTRONESIA