Anda di halaman 1dari 18

ASAL USUL PERSEBARAN

NENEK MOYANG DI
INDONESIA

Disusun Oleh:
Wahyu Dwi Nugraha
X.IPA.2

Guru Pembimbing : Rio Aditya.

SMA NEGERI 3 PRABUMULIH


TAHUN PELAJARAN 2019-2020
LATAR BELAKANG

 Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang


sangat banyak, tetapi banyak masyarakat yang tidak tahu akan nenek
moyang bangsa Indonesia sendiri. Dengan semakin berkembangnya
zaman, semakin banyak masyarakat yang tidak perduli akan sejarah nenek
moyangnya sendiri . Hal ini mengakibatkan Sumber Daya Manusia di
Indonesia masih di ragukan . berangkat dari permasalahan ini, kami ingin
membahas tentang Asal Usul Nenek Moyang Di Indonesia .
PEMBAHASAN

 Menurut penyelidikan para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia bukan asli dari
Indonesia. Hasil penyelidikan Von Hiene Geldern tentang penyebaran kapak
persegi, menyimpulkan bahwa jenis manusia Homo Sapiens bukan asli dari
Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa,
Cochin China, Kamboja, dan daerah-daerah di sepanjang pantai di Teluk Tonkin.
Sementara itu, kalau dilihat dari pangkal kebudayaannya, mereka berasal dari wilayah
Yunnan di Tiongkok Selatan. Mereka termasuk rumpun bangsa Austronesia.
Rumpun bangsa Austronesia terdiri atas dua subspesies/ras, yaitu ras Mongoloid
dan ras Austro Melanesoid.
PEMBAHASAN
 Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Persebaran ras
tersebut ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih
bersatu dengan benua Asia Tenggara. Khususnya seperti Sumatra, Kalimantan dan
Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.
Dengan arus persebaran sebagai berikut.
Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti
Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian
barat.
PEMBAHASAN
 Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur
khususnya wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah ini pun dilakukan melalui
darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya
daratan yang menjadi lautan disebut paparan sahul.
Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan
fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat
terbatas sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.
PEMBAHASAN
 Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid
dan ras Austroloid.

 Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/


perpindahan ras dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu :

 Migrasi pertama, Ras Negroid


• Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting.
• Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami
daerah Papua.
• Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta
suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
PEMBAHASAN

 Migrasi kedua, Ras Weddoid


• Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting.
• Ras ini datang dari India bagian selatan.
• Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur
(Kupang).
 Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu)
• Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan
berambut lurus. Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras
Malayan Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke
Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru
selanjutnya ke Indonesia.
PEMBAHASAN
 Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan
Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak
persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung
Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju
Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak
ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku
Sasak (Lombok).
PEMBAHASAN

 Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak
lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin)
menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke
daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia.
Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan
Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan),
Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
PEMBAHASAN

 Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)


• Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah
Teluk Tonkin, Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto
Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia
menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun
pedalaman.
PEMBAHASAN

 Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra


barat), Suku Jawa, dan Suku Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada
perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang
selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.
PEMBAHASAN
 Migrasi dari berbagai macam ras tersebut perkembangannya saling
berbaur/bercampur hingga menghasilkan berbagai macam suku dengan beraneka ragam
cirinya. Keanekaragaman tersebut disebabkan karena perbedaan keadaan alam (letak
geografis, iklim), Makanan(nutrisi), dan terjadi perkawinan campur.

 Sehingga secara umum ciri fisik masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
• Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
• Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
• Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
• Warna rambut antara coklat dan hitam,
• Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
PEMBAHASAN

 Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut ulung. Sejak 2000
SM hingga 50 SM, terjadi gelombang perpindahan penduduk dari bagian Asia
(Yunan) ke wilayah nusantara. Pendapat ini dikuatkan dengan adanya kesamaan hasil
kebudayaan yang ditemukan berupa beliung atau kapak persegi di Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Sulawesi bagian barat. Alat berupa kapak persegi atau beliung ini
juga ditemukan di Siam, Malaka, Burma, Vietnam, Kamboja, dan terutama di
Yunnan.
PEMBAHASAN

Gambar Asal usul Nenek Moyang Indonesia


PEMBAHASAN

 Ternyata, kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia tidak


serempak. Mereka datang secara bergelombang yang secara garis
besar terbagi dalam dua gelombang.
PEMBAHASAN

 Gelombang Pertama
 Gelombang pertama diperkirakan datang sekitar tahun 2000 SM–1500
SM. Dari Vietnam ini, rombongan orang-orang dari Yunnan terbagi
menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama meneruskan perjalanan
dan berlayar sampai ke Malaka, Sumatra, Jawa, Bali, dan tempat-tempat
lain, seperti di Kalimantan Barat. Kemudian, kelompok yang lain
(kelompok kedua) berlayar ke arah perairan Laut Cina Selatan, terus ke
Kepulauan Filipina, Sulawesi, Maluku sampai ke Irian.
PEMBAHASAN

 2.) Gelombang Kedua


Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia gelombang kedua
diperkirakan terjadi sekitar tahun 500 SM. Pada waktu itu, orang-orang Austronesia
bergerak dari Tonkin, terus melewati Malaka (Malaysia) Barat. Mereka menyebar ke
Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan sekitarnya.
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa kedatangan nenek moyang bangsa
Indonesia gelombang kedua ini hanya satu kelompok besar, yaitu orang-orang
Austronesia. Mereka menyebar ke Indonesia melalui Indonesia bagian barat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai