Saya mengutip dari sebuah situs resmi kementrian coordinator bidang kesejahteraan
rakyat, berikut data-data yang di butuhkan untuk di sinkronisasikan dengan
ringkasan teori di atas dengan data yang ada kemudian akan berlanjut pada tahap
analisa berikut kutipannya ;
VISI :
Makna dari Visi Indonesia yang sejahtera, maju dan mandiri tersebut selaras dengan
tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab dan diberikan kepada Kementerian
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sejahtera dapat diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan
dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang,
papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya
seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi
dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Maju diartikan masyarakat yang mampu bersaing, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, mampu mengakses informasi, kreatif, inovatif dan profesional serta
berwawasan ke depan yang luas.
Mandiri diartikan sebagai masyarakat yang mampu mengatasi masalah-masalah di
bidan politik, ekonomi, sosial dan keamanan, serta mempunyai prinsip dan dapat
bekerjasama dengan negara lain.
MISI
Hal lain yang perlu diperjelas sehingga tidak menimbulkan permasalahan adalah
keberadaan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan
departemen/kementerian/instansi lain yang dikoordinasikan diatur dengan suatu
Peraturan Presiden, namun ada beberapa departemen/kementerian/instansi lain
yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam
melaksanakan tugas dan fungsi, substansinya diatur oleh suatu undang-undang
seperti Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, Undang-undang
23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah dalam koordinasi perencanaan dan
penyusunan kebijakan kesejahteraan rakyat dan penanggulangan kemiskinan,
dimana masih belum adanya ketegasan antara tugas dan fungsi yang dilakukan
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan unit kerja
perencanaan pembangunan nasional.
Tugas
Berdasarkan peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang kedudukan, tugas,
fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja kementrian negara republik indonesia,
kerja kementrian koordinator bidang kesejahteraan rakyat mempunyai tugas
membantu Presiden dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan
kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan dibidang kesejahteraan
rakyat dan penanggulangan kemiskinan.
1. departemen kesehatan.
2. departemen pendidikan nasional.
3. departemen sosial.
4. departemen agama.
5. departemen kebudayaan dan pariwisata.
6. kementrian negara dan lingkungan hidup.
7. kementrian negara pemberdayaan perempuan.
8. kementrian negara pendayagunaan aparatur negara.
9. kementrian negara perumahan rakyat.
10. kementrian negara pemuda dan olahraga.
• Departemen Kesehatan
• Departemen Pendidikan Nasional
• Departemen Sosial
• Departemen Agama
• Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
• Kementerian Negara Lingkungan Hidup
• Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
• Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
• Kementerian Negara Perumahan Rakyat
• Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga
• Pimpinan instansi lain yang dianggap perlu
Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahtraan
Rakyat, maka koordinasi dan sinkronisasi penyiapan dan penyusunan kebijakan serta
pelaksanaannya dibidang kesejahtraan rakyat adalah melipuiti :
• Rehabilitasi social
Bantuan social
• Bantuan social korban tindak kekerasan
• Kesehatan lingkungan
Gizi Masyarakat
• Konsumsi makanan
• Gizi
Penanggulangan Narkoba dan HIV/AIDS
• Penanggulangan narkoba
• Penanggulangan HIV/AIDS
Lingkungan hidup
• Pengelolaan lingkungan hidup
• Organisasi kepemudaan
Aparatur Negara
• Peningkatan kualitas pelayanan
• Lembaga keagamaan
Peningkatan kerukunan kehidupan beragama
• Bimbingan kerukunan umat beragama
• Pemberdayaan lingkungan
Pemberdayaan daerah
• Pendataan dan pengkajian
• Advokasi penyusunan kebijakan daerah
Kesekretariatan
Pengembangan system informasi
Pelayanan penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi
Agar suatu kegiatan dapat dilihat keberhasilannya, maka perlu diberikan suatu tolok
ukur yang dijadikan pedoman.
1. Terselenggaranya koordinasi
2. Terwujudnya sinkronisasi
3. Adanya keterpaduan
4. Adanya persepsi yang sama
5. Adanya komitmen
Sumber : http://www.menkokesra.go.id/