dimana.
Nitrogen atmosfer direduksi menjasi amonia. Fiksasi N dapat dilakukan oleh
alga hijau-biru , beberapa ragi dan terutama bakteri, reduksi N sbb:
N2 + 3H2
2NH3
G0 = -33,5 KJ / mol
Merupakan reaksi eksoterrm, proses biologis berlangsung pada 1atm dan 250C, dalam bakteri reaksi ini dikatalisis oleh enzim nitrogenase
- Dibutuhkan NADH, flavoprotein dan NADPH sebagai donor elektron.
Semua organisme tingkat tinggi menggantungkan amonia dari produksi
bakteri untuk metabolisme N nya.
- Amonia berkondensasi dengan 2-oksoglutarat diubah menjadi glutamat
dengan bantuan enzim glutamat dehidrogenase, yang mempunyai aktivitas
tertinggi dalam hati dan ginjal.
NH4+ + 2-oksoglutarat + NADPH + H+
Glutamat + NADP+ + H2O
- Glutamat dehidrogenase juga membutuhkan NAD+ untuk degradasi
glutamat, merupakan reaksi reversibel. Arah fluks total ditentukan sematamata oleh konsentrasi relatif reaktan , maka reaksi ini mempunyai dua
fungsi yang sama pentingnya yaitu asimilasi amonia atau penghilangannya
dari metabolit.
NH4+ +
COO-
CONH2
CH2
CH2
CH2
ATP
CH2
ADP+ Pi
+ H2O
H C-NH3+
HC-NH3+
COO-
COO-
Glutamat
Glutamin
- Glutamat sintetase tidak terdapat dalam tubuh manusia, tetapi ada di bakteri,
yang mengkatalisis pembentukan glutamat
CONH2
COO-
COO-
CH2
CH2
CH2
CH2
HC-NH3+
COO-
Glutamin
CH2
ATP ATP+ Pi
CO
COO-
2-Oksaloglutarat
CH2
HC-NH3+
COO-
Glutamat
- Sistem kerja sama enzim ini ada di algae hijau- biru dan Rhizobia.
- Gugus amida dari glutamin menyediakan amonia untuk sintesis banyak
senyawa Yang mengandung N, misal purin dan pirimidin.
- Glutamat menyediakan gugus amino untuk sintesis banyak asam amino
lainnya melalui reaksi transaminasi di dalam sel. Asam -asam amino ini
kemudian digunakan untuk sintesis peotein dan aspek-aspek lain dari
metabolisme Nitrogen.
Mayoritas hewan tergantung pada protein nabati atau hewani untuk
mendapatkan N terfiksasi, untuk metabolisme nitrogen mereka.
- Tranaminasi adalah proses transfer amonia secara reversibel antara asam
amino dan asam 2-okso, yang dikatalisis oleh aminotransferase yang
mengikat piridoksal fosfat sebagai prostetik,
- Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat adalah bentuk koenzim dari vit B6.
CH2NH2
CHO
CH2OPO32-
HO
H3C
CH2OPO32-
HO
H3C
- Gugus aldehid dari piridoksal fosfat menerima gugua amino dari suatu asam
amino dengan pembentukan basa Schiff
Asam amino diubah menjadi asam 2-okso, dan piridoksal fosfat diubah
menjadi piridoksamin fosfat, kemudian ditransfer kepada asam 2-okso
lainnya dan mengubahnya menjadi asam amino. Dalam reaksi kedua ini
piridoksamin fosfat diubah kembali menjadi piridoksal fosfat.:
Asam amino (1)
Piridoksal fosfat
2-Okoacid (1)
Piridoksamin fosfat
2-Okoacid (2)
COO-
COO-
COO-
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CO
COO-
HC-NH3+
Oksaloasetat
HC-NH3+
COO-
CO
COO-
COO-
Glutamat
2-Oksoglutarat
Aspartat
CH3
CO
COO-
COO-
COO-
CH2
CH2
CH2
CH2
HC-NH3+
COO-
Piruvat
Glutamat
CH3
+
CO
HC-NH3+
COO-
COO2-Oksoglutarat
Alanin
Protein makanan
Protein Endogen
CO2 + H2O
Protein
Asam amino
Asam 2-Okso
Karbohidrat
Aminotransferase
Lipid
2-Okoglutarat
Glutamat
Glukosa
Glutamat dehidrogenase
NH4+
NONESSENTIAL
Glutamat
Glutamin
Prolin
Aspartat
Asparagin
Alanin
Glisin
Serin
Tirosin
Sistein
ESSENTIAL
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Treonin
Triptopan
Valin
Arginin *
Histidin
- Dua asam amino esensial yaitu fenilalanin dan metionin , digunakan untuk
membentuk asam amino nonesensal tirosin dan sistein.
- amonia yang tersedia pada keadaan normal ( tidak kelaparan) ,maka asam amino
menjadi esensial pada makanan ketika tubuh tidak mampu mensintesis rangka
karbonnya.
- Asam 2-oksotertentu diperlukan untuk mensintesis asam amino nonesensial yaitu
terdapatpada tabel 2
Tabel2 : Asam 2- Okso untuk yang diperlukan sintesis asam amino nonesensial
AsamAmino
Alanin
Piruvat
Apartat, Asparagin
Oksaloasetat
Glutamat, glutamin, prolin, arginin *
2-Oksoglutarat
Serin
Piruvat,3- hidroksipiruvat
Asam 2- Okso
- Sintesis serin dan tirosin penting dalam aspek metabolisme ataupun klinis.
Sintesis serin sangat penting untuk metabolisme asam folat, sedangkan
defisiensi enzim yang mensintesis tirosin dapat menimbulkan fenilketonuria.
- Arginin disintesis dari aspartat dan ornitin selama pembentukan urea.
Argininsuksinat sintetase dan argininsuksinat Liase mengatalisis reaksi
kondensasi dan pemotongan yang mengakibatkan pembentukan arginin.
- Serin dibentuk dari 3-fosfogliserat ( gambar3) . Serin juga disintesis dari
glisisn dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh serin
hidroksimetiltransferase.
CH2-OH
HC-NH3
COOSerin
H
THF
Metionin THF
HC-NH3+
COOGlisin
3-Fosfogliserat
NAD+
Fosfogliserat dehidrogenase
NADH + H+
3-Fosfohidroksipiruvat
Glutamat
Fosfoserin transaminase
2-Oksoglutarat
3-Fosfoserin
H2O
Fosfoserin fosfatase
Pi
Serin
Gambar 3 : jalur utama sitesis serin
- 2 asam amino nonesensial yaitu tirosin dan sistein, diturunkan dari
NADP+
Tetrahidrobiopterin
H+ + NADPH
Fenilalanin
Dihidrobiopterin
Tirosin
H2O
Reaksi keseluruhan ,yaitu :
OH
NADPH + H+
NADP+
+ H2O
+ O2
CH2
CH2
HC-NH3+
HC-NH3+
COO-
COO-
Fenilalanin
Tirosin
CH3
CHOHCHOH
N
H
N
H
H
H
(a) Dihidrobiopterin
HN
H2N
N
H
H
N
N
H
CH3
CHOHCH
H OH
H
(b) Tetrahidrobiopterin
2. PENCERNAAN PROTEIN
- Protein dari makanan adalah sumber utama nitrogen terfiksasi bagi hewan tingkat
tinggi
- Dalam pencernakan protein dihidrolisis oleh serangkaian enzim hidrolisis dalam
lambung dan usus halus menjadi peptida dan asam amino, yang diserap dari lumen
pada jalur gastrointestinal. Enzim ini dikenal sebagai enzim-enzim proteolitik atau
protease, yang termasuk dalam kelompok enzim disebut hidrolase.
- Enzims proteolitik dikeluarkan dalam cairan lambung atau oleh pancreas sebagai
prekusor inaktif yang disebut Zimogen.
Untuk tripsin, zomogen tripsinogen disintesis dalam retikulum endoplasma pada sel
pankreas dan dikeluarkan dari butiran zimogen ke dalam saluran yang menuju
duodenum. Butiran ini diproduksi oleh badan golgi dan terdiri atas molekul-molekul
tripsinogen yang dikelilingi oleh membran lipid-protein.
Sel pankreas juga memproduksi inhibitor tripsin yang memastikan bahwa mereka
sendiri tidak dicerna.
- Pada penyakit pankreatitis yang adakalanya mengikuti serangan penyakit gondok ,
enzims proteolitik yang dikeluarkan oleh pankreas teraktivasi terlalu dini dan
mencerna sel pankreas.,
- Masuknya protein ke dalam lambung menstimulasi pelepasan hormon gastrin, yang
kemudian menyebabkan pelepasan asam hidroklorida dari sel parietal, dan
pepsinogen dari Chief cells ( gambar :5).
Pepsinogen merupakan zimogen yang lain( semua zimogen diawali dengan proatau diakhiri dengan -ogen)
Gambar 5
Gambar7
Tripsinogen
enteropeptidase
Val-Asp-Asp-Asp-Asp-Lys
Tripsin
Proelastase
Elastase
Kimotripsinogen
Prokarboksipeptidase
Kimotripsin
Karboksipeptidase
Gambar 6: Aktivasi Zimogen-zimogen pancreas
ENZIM
Pepsin
Tripsin
Kimotripsin
Karboksipeptidase A
Elastase
Aminopeptidase
SPESIFITAS
Phe,Tyr,Trp,; juga Leu, Glu,Gln.
Lys, Arg.
Phe , Tyr ,Trp.
Residu ujung karboksi non polar yang besar
Ala , Gly, Ser
Residu ujung amino.
R-CO-OCH2-Enz
+ R-NH2
- Semua sasam amino yang cepat membentuk piruvat dapat digunakan untuk
glukoneogenesis, disebut asam amino glukogenik.
- Satu asam amino ( leusin) tidak membentuk intermediet apapun pada
glukoneogenesis (leusin hanya merupakan ketogenik). Didegradasi menjadi
asetoasetat dan asetil-KoA.
- Beberapa asam amino yaitu : fenilalanin, tirosin, triptopan, dan isoleusin
merupakan glukogenik dan ketogenik. Mayoritas asam amino merupakan
glukogenik yang paling baik.
- Jalur yang terlibat dalam katabolisme asam amino individu ada merupakan
reaksi satu langkah , seperti : aspartat, glutamat dan alanin menggunakan
aminotransferase yang sesuai.
Sedangkan reaksi multi langkah seperti pada asam amino aromatik dan
lisin, tirosin didegradasi dalam 4 langkah menjadi asetoasetat dan fumarat.
- Tirosin merupakan produk degradasi fenilalanin yang awalnya diubah
menjadi 3,4-dihidroksifenilalanin( dopa) dan dopa kuinon oleh enzim
tirosinase yang mengandung tembaga.
Tironase ditemukan dalam melanosit dan merupakan oksidasi fungsi
campuran, yang mengatalisis reaksi sbb:
OH
O
OH
Tirosin + O2
O
[O]
H2 O
CH2
CH2
CH-NH3+
CH-
CH-NH3+
CO- COO
COO-
Dopa
Dopa kuinon
Dopa kuinon diubah menjadi norepinefrin dan epinefrin dalam medula ginjal
OH
OH
CHCH2NH3+
CHCH2NH2+CH3
HO
HO
(a)
(b)
OH
OH
Gambar 11 : ( a) struktur norepinefrin dan (b) epinefrin
Gambar 12 : Transfer komponen nitrogen dari jaringan ke hati untuk sintesis urea
Pada hewan yang sulit air atau, konservasi air merupakan hal
penting(misal burung),kelebihan amonia dikeluarkan dalam bentuk asam
urat.
Urea (NH2CONH2) sangat mudah larut (10mol/l) ,nontoksik dan
mempunnyai kandungan nitrogen tinggi( 47%).
Manusia normal mengeluarkan ~30g/hari pada diet makanan barat, tetapi
pada makanan berprotein tinggi jumlah ini meningkat sampai 100g/hari.
Manusia dan primata mengeluarkan sejumlah kecil asam urat sebagai
produk akhir metabolisme purin. Manusia mengeluarkan kelebihan nitrogen
dalam bentuk amonia, urea dan asam urat.
Beberapa metabolit lain yang mengandung nitrogen terutama pigmen
empedu juga dikeluarkan , ini adalah produk degradasi hemoglobin dan
molekul lain yang mengandung porfirin.
Enzim utama yang terlibat dalam pembentukan amonia di dalam hati, otak,
otot dan ginjal yaitu glutamat dehidrogenase yang mengatalisis reaksi
kondensasi amonia dengan 2-oksoglutarat membentuk glutamat.
Sejumlah kecil amonia diproduksi dari metabolit amina penting seperti
epinefrin,norepinefrin dan histamin melalui reaksi amina oksidase.
Amonia juga dihasilkan dalam degradasi purin dan pirimidin serta dalam
usus halus dari hidrolisis glutamin.
- Konsentrasi amonia diregulasi dalam batas yang sempit, yaitu batas normal
dalam darah manusia adalah ~70mol/l . Amonia menjadi toksik bagi
kebanyakan sel bila konsentrasi cukup rendah, maka ada mekanisme kimia
tertentu untuk penghilangannya. Alasan adanya toksisitas amonia masih
belum difahami. Aktivitas siklus urea dalam hati menjaga konsentrasi
amonia dalam darah sekelilingnya sebesar ~20mol/l.
- Dalam jaringan amonia dan ion ammonium berada dalam keseimbangan :
NH3 + H+
NH4+
Pada pH hidrolisis 7,2 ~ 99 % amonia terdapat dalam bentuk ion.
- Bentuk tak terionisasi berdifusi melintasi membran sel , sedangkan ion
ammonium ditranspor lebih lambat melalui proses dengan perantara
pengangkut.
- Sebagian besar amonia yang diubah menjadi urea dalam hati berasal dari
metabolisme dalam jaringan ekstrahepatik , walau hanya sebagian kecil
yang meninggalkan jaringan dalam bentuk amonia.
- Sel absorptif pada usus halus merupakan pengecualian pelepasan amonia
ke dalam pembuluh darah, yaitu konsentrasi amonium dapat mencapai
0,26mmol/l, dihitung untuk urea yang disintesis dalam hati.
- Aliran Nitrogen menuju hati yang mensintesis urea dapat dilihat pada
gambar 12.
- Urea disintesis di hati oleh serangkaian reaksi Siklus urea( gambar 13)
- Satu N dari amoniaum, sedang yang kedua dari aspartat, karbon dari CO2.
- Sintesis urea memerlukan pembentukan karbamoil fosfat dan 4 reaksi enzim pada
siklus urea. Beberapa reaksi berlangsung dalam mitokondria dan beberapa reaksi
lainnya dalam sitoplasma.
- Baik ornitrin ( homolog lisin) maupun sitrulin adalah asam L- amino, tetapi
keduanya tidak memiliki kodon genetik, dan hanya ada sebagai modifikasi
postranslasi pada residu arginin dalam beberapa protein seperti :
keratin,sitrulin meninggalkan mitokondria oleh sistem transfer sama yang
mempermudah pemasukan ornitin dari sitoplasma.
- Nama sitrulin diambil dari genus semangka (Citrullus) pertama kali
ditemukan pada tahun 1930.Selain itu diketahui bahwa sitrulin produk
degradasi arginin dalam krebs bakteri yang mengelusidasi bentuk siklus
urea.Maka sitrulin adalah intermediet antara ornitin dan arginin.
- Siklus urea adalah siklus metabolisme pertama kali ditemukan dengan kata
Krebs siklus, memunculkan pola baru untuk organisasi proses
metabolisme.
- Arginosuksinat sintetase ( enzim kedua pada siklus urea) dan dua enzim
siklus sisanya ditemukan dalam sitoplasma.
- Arginosuksinat sintetase mengatalisis kondensasi sitrulin dengan aspatat
untuk membentuk argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan satu molekul
ATP yang dihidrolisis menjadi AMP dab PPi.
- Pirofosfat adalah inhibitor kuat bagi reaksi : Ki = 6,2 X 10-5M, tetapi inhibisi
biasanya tidak ditemukan karena aktivitas pirofosfatase.
2+
Mg
Sitrulin + Aspartat + ATP
Argininsuksinat + AMP + PPi
NH2+
COO-
C-NH-CH
C-NH3+
CH
NH
CH2COO-
NH
(CH2)3
(CH2)3
HC-NN3+
HC-NN3+
COO- Argininosuksinat
COO- Arginin
CH
COO-
Fumarat
- Reaksi ini memasok arginin untuk sintesis protein Arginin yang dihilangkan
dari siklus dengan harus digantikan, yaitu mensintesis ornitin dari glutamat.
- Nasib fumarat tergantung pada kebutuhan untuk glukoneogenesis.Jika
membutuhkan glukosa , fumarat diubah oleh fumarase sitosol dan malat
dehidrogenase menjadi oksaloasetat lalu menjadi fosfoenolpiruvat dan
glukosa. Jika fumarat tidak dibutuhkan untuk glukoneogenesis , fumarat
dapat diubah menjadi oksaloasetat dan ditransaminasi oleh aspartat
aminotransferase menyediakan aspartat guna putaran siklus urea lanjut.
- Arginase, enzim terakhir ( keempat) dalam siklus urea, mengatalisis
pemotongan hidrolitik pada arginin menjadi urea dan ornitin.
Arginin + H2O
Urea
+ Ornitin
Urea melalui protein transpor ke dalam darah menuju ginjal memasuki filtrat
glomeruler, kemudian dikeluarkan melalui urin.
Reaksi siklus urea dijelaskan dalam gambar 13.
Reaksi keseluruhan siklus urea adalah :
3ATP + NH4+ + CO2 + 2H2O + Aspartat
2ADP + 4Pi + Fumarat + Urea
Regenerasi ATP dari AMP memerlukan (1) satu molekul ATP untuk
mengubah AMP menjadi ADP( reaksi dikatalisis oleh enzim adenilat kinase),
maka total (4) empat molekul ATP dihidrolisis dalam sintesis satu molekul
urea.
- Asam amino kedua yaitu L-aspartat adalah substrat untuk reaksi 2 yang dikatalisis
oleh aspartat transkarbamoilase.
P-Rib-PP adalah aktivator karbamoil fosfat sintetase II dan merupakan substrat untuk
reaksi 5 yang dikatalisis oleh orotat fosforibosiltransferase.
Gambar 15
- Produksi akhir jalur ini yaitu UTP merupakan inhibitor kuat bagi karbamoil
fosfat sintetase II, sedangkan substratnya yaitu ATP yang juga mengaktivasi
enzim tersebut.
- Aktivitas enzim karbamoil fosfat sintetase II adalah relatif rendah terhadap
enzim-enzim berikutnya dalam jalur(Gambar15).
- Dalam kondisi normal, fluks melalui jalur de novo dapat diregulasi oleh level
selular P-Rib- PP, UTP, dan ATP, yaitu karbamoil fosfat sintetase II
mengatalisis langkah kontrol fluks dalam jalur tersebut.
- Terdapat dua protein multifungsi dalam jalur untuk biosintesis de novo
nukleotida pirimidin.
- Suatu protein trifungsional yang disebut dihidroorotat sintetase( atau CAD,
huruf singkatan merupakan inisial dari tiga aktivitas enzim) mengatalisis
reaksi 1,2 dan 3 pada jalur (HCO3- C AP CA-asp DHO, gambar 15).
- Aktivitas enzim karbamoil fosfat sintetase, aspartat transkarbamoilase, dan
dehidroorotase terkandung dalam domain globular terpisah dari rantai
polipeptida tunggal berukuran 243 kDa. Enzims tersebut , dihubungkan
secara kovalen oleh segmen rantai polipeptida yang peka terhadap
protease pada pencernaan contohnya tripsin
- Suatu enzim bifungsional, yaitu UMP sintase , mengatalisis reaksi 5 dan 6
pada jalur pirimidin ( ototat OMP
UMP, Gambar 15).
- Orotat fosforibosiltransferase dan OMP dekarboksilase terkandung dalam
protein tunggal berukuran 51,5 kDa bergabung membentuk dimer.
Gambar 16
AIR sintetase ,(6) AIR karboksilase,(7) SAICAR sintetase; (8) adenilosuksinase; (9) AICAR
transformilase : (10) IMPsiklohidrolase ;(11) sAMPsintetase ; (12) Adenilosuksinase ;
(13) IMP DEHIDROGENASE ;(14) GMP sintetase.
HO
2O5POCH2
OH Basa
O
Tioredoksin
S
NADPH + H+
HO
H
Reaksi keseluruhan untuk sintesis, misalnya, deoksiadenosin difosfat
(dADP) adalah : ADP + NADPH + H+
dADP + NADP+ + H2O
- Sel yang membuat DNA harus dapat membuat deoksitimidin trifosfat (dTTP).
Langkah dTTP yakni konvensi dUMP menjadi dTMPdengan buatan timidiat
sintase, Reaksi ini memerlukan sumber N5,N10-metilen tetrahidrofolat untuk
menyediakan gugus metil,maka tetrahidrofolat dioksisasi menjadi dihidrofolat.
Dihifrofolat harus direduksi menjadi tetrahidrofolat oleh enzim dihidrofolat
reduktase sehingga lebih banyak lagi N5,N10-metilen tetrahidrofolat yang bisa
dibuat dari serin dalam reaksi dikatalisis oleh serin hidroksimetiltransfease.
Ketiga reaksi yang sangat penting untuk pembentukan dTMP ini diperlihatkan
di bawah ini :
Timidilat sintase
dUMP
dTMP
Glisin
Serin
hidroksimetil
transferase
L-Lerin
DHF
NADPH + H+
Dihidrofolat reduktase
THF
NADP+
- Level DHF yang tinggi bersifat toksik bagi sel, menginhibisi reaksi yang
dikatalisis oleh timidilat sintase,
dUMP + 5,10-CH2-THF
dTHF + DHF
dan reaksi pertama pada biosintesis purin de novno yang dikatalisis oleh
amido PRTase, P-Rib-PP + L-glutamin
PRA + L-glutamat + PPi
O - O
O
ONH2
N
H
N
O
N
N
H 2N
N
O
CH3
Metotreksat
SH
F
HN
O
N
H
5-Fluorourasil
O
H2N-C-NH-OH
Hidroksiurea
N
N
N
H
6-Merkaptopurin
Sel leukemia yang berekasi dengan metotreksat, level dTTP menurun dan
mungkin terdapat sedikit tanda penurunan dATPdan dGTP yang diakibatkan
oleh inhibisi pada amido PRTase. Terjadinya ketidakseimbangan kolam kolam nukleotida mengakibatkan kesalahan pengkodean genetik dan
kematian sel
- Metotreksat tetap merupakan obat antikanker untuk kepentingan
utamakemoterapi kombinasi. Sejumlah mekanisme cara sel kanker
mendapatkan resistensi terhadap metotreksat telah berhasil diidentifikasi.
a) Amplifikasi gen yang menkode enzim target yakni dihidrofolat reduktase
b) Mutasi pada transporter folat yang mentraslokasikan metotreksat ke
dalam sel.
c) Mutasi dihidrofolat reduktase sehingga pengikatan substrat dihidrofolat
tetap sama tetapi pengikatan metotreksat lebih lemah.
d) Hilangnya aktivitas enzim folilpoliglutamil sintetase.Enzim ini
menambahkan ekor poliglutamil kepada metotreksat, sehingga
menjaganya tetap berada dalam sel kanker.
- Sel yang resisten metotreksat ditemukan dalam tubuh pasien kanker yang
telah diberikan metotreksat sebagai pereaksi tunggal.
FdUTP
FdUMP
- Mekanisme utama reaksi FU kemungkinan inhibisi dari timidilat sintase
(dUMP
dTMP) oleh 5-fluorodeoksi. UMP (FdUMP) . FdUMP mengikat
pada timitidilat sintase dengan substrat lain yaitu 5,10-CH2-THF membentuk
kompleks terner yang rapat. Residu sistein pada sisi aktif enzim menyerang
substrat alami (dUMP) membentuk ikatan kovalen sementara.
Ikatan FdUMP tidak dapat diputuskan karena ada gugus 5-fluoro pada cincin
pirimidin. Maka timidilat sintase terinaktivasi secara permanan oleh inhibitor
bunuh diri mengakibatkan habisnya dTMP dan dTTP dalam sel
.Namun 5-fluorourasil juga dapat membunuh sel kanker oleh dua
mekanisme. FUTPyang terakumulasi dalam sel dapat dimasukkan dalaM
RNA sehingga menyebabkan kesalahan pengkodean genetik atau
FdUTPdimasukkan ke dalam DNA yang juga dapat menyebabkan mutasi
fatal.
MP
MP-MP
MP-DP
MP-TP
MXMP
MGMP
MGDP
MdGDP
MdGTP
NMP + PPi.
- Sebagian besar enzim yang terlibat dalam hidrolisis DNA dan RNA dari
makanan dikeluarkan di usus , maka ribonuklease ditemukan di lumen usus
halus,tetapi fosfodiesterase dan nukleotidase terdapat dalam sel mukosa.
- Purin dan pirimidin yang melebihi kebutuhan sel dapat didegradasi..
Banyaknya degradasi tergantung pada jenis organisme.Manusia tidak dapat
mendegradasi purin diluar asam urat karena tidak ada enzim urikase yang
membelah purin menjadi alantoin. Pada tubuh manusia kelebihan AMP
dideaminasi menjadi IMP oleh reaksi deaminase spesifik. IMP kemudian
dihidrolisis oleh 5-nukleotidase membentuk inosin.
Inosin dan guanin menjadi urat sbb :
Inosin
Hipoksantin
Xantin
Urat
Purin nukleosida
Xantin oksidase
fosforilase
- Karena kekurangan urikase manusia mengeluarkan asam urat tiap hari
walau hanya dalam jumlah kecil. Hati manusia mensintesis sekitar 0,8g
asam urat perhari, tetapi 20-50% memasuki saluran usus dalam cairan
lambung dan empedu serta didegradasi oleh mikroorganisme.
- Sebagian hewab ( uricoteles seperti burung) , asam urat merupakan bentuk
kelebihan N yang dikeluarkan, kecuali ada enzim yang hilang ( manusia),
organisme nonuricoteles dapat mendegradasi purin menjadi urea, amonia,
dan karbon dioksida. Pirimidin juga didegradasi menjadi urea dan amonia.
6.METABOLISME SENYAWA C1
- Proses yang telah dijelaskan menggunakan turunan satu karbon dari
tetrahidrofolat (gambar 19), contoh sintesis cincin purin ( gambar 16)
membutuhkan N10-formil tetrahidrofolat. Timidilat sintese yang merupakan
enzim kunci dalam sintesis pirimidin menggunakan N5-N10-metilen
tetrahidrofolat sebagai substrat dan pereduksi.
- Senyawa ini kemungkinan penting dalam metabolisme C1 dan juga terlibat
dalam interkonversi serin dan glisin. Semua senyawa ini merupakan turunan
dari asam 5,6,7,8- tetrahidrofolat , merupakaqn bentuk tereduksi dari vitamin
folat ( atau asam folat).
O
H
H 2N
H H
H
10
N
9CH
N
2
5
8 7
N
H
COOCONHCH
H
H
CH2
Asam p-aminobensoat
CH2COOGlutamat
Asam pteroat
Gambar 19 : Asam tetrahidrofolat
Bagian asam pteroat dari tetrahidrofolat terdiri atas cincin pteridin tereduksi
dan asam p-aminobensoat. Folat dari makanan yang diserap oleh mukosa
usus dn 2 langkah enzimatik direduksi menjadi tetrahidrofolat yang
merupakan bentuk aktif dari koenzim tersebut. Mamalia tidak dapat
mensintesis folat, namun tidak masalah karena mikroorganisme dalam jalur
usus dapat melakukan dengan mudah.
Kedua langkah dalam reduksi asam folat menjadi tetrahidrofolat dikatalisis
oleh dihidrofolat reduktase. Kedua reaksi ini membutuhkan NADPH sebagai
sumber elektron .
H
H
N
N
N
5
6
H
H
8
N
H
H
Folat
Dihidrofolat
Tetrahidrofolat
Perlu difahami banyak variasi reaksi yang melibatkan tetrahidrofolat, yaitu
satu karbon terdapat lima keadaan oksidasi. Bentuk paling tereduksi
adalah metana (CH4) dan bentuk paling teroksidasI adalah CO2. Diantara
kedua ekstrim ini terdapat : metanol( CH3OH), formaldehid (CH2O) dan
formiat (HCOO-).
- Senyawa karbon yang tidak terlibat dalam metabolisme C1 yaitu metana dan CO2.
Metana merupakan produk akhir dari metabolisme anaerob dalam banyak
mikroorganisme, dan CO2 ( untuk karboksilasi) dengan enzim yang mengandung
biotin.
- Tabel 4 dibawah ini menunjukkan berbagai gugus satu karbonyang dibawa
oleh turunan tetrahidrofolat
Tabel 4 : Turunan Tetrahidrofolat (THF)
Turunan THF
N5-Metil-THF
N5,N10-Metilen-THF
N-F10ormil-THF
N5,N-Metenil-THF
S- Adenosilmetionin
X-H
Metiltransferase
ATP
Metionin
adenosiltranferase
Metionin
S--Adenosilhomosistein
THF
Vitamin B12
N5-Metil-THF
X-CH3
Homosistein
N5-Metil-THF
CH3-Kobalamin
Kobalamin
Homosastein
Metionin
Gugus metil pada metionin diaktivasi ketika metionin diubah menjadi Sadenosilmetionin.. Gugus metil ini disambungkan dalam metilasi biologis.
Reaksi penting dimana S- adenosilmetionin berperan sebagai donor metil,
dalam sintesis kreatin, epinefrin dan fosfatidilkolin.
Kreatin disintesis dari guanidinoasetat ( terbuat dari glisisn dan arginin).
NH2
-OO-CH -NH-C=NH +
+ S-Adenosilmetionin
2
2
Guanidinoasetat
CH3 NH2
-OOC-CH2-N
C=NH2+ + S-Adenosilhomosistein
Rangka karbon pada homosistein dipakai untuk mensisntesis metionin,
alternatifnya homosistein dipakai untuk sintesis sistein.
Pentingnya siklus dalam gambar 20 adalah siklus tersebut mempertahankan
homosistein. Metionin dan sistein dipakai untuk sintesis protein akan
menghabiskan homosistein dari siklus sehingga setidaknya metionin harus
digantikan dari makanan.
OOCCH2
CH2CH2COO-
NH3CH2 N
OOCCH2
A
N
H
OOCCH2
CH2COOHN B
D NH
4NH4+
H
-
Porfobilinogen
CH2CH2COO-
OOCCH2CH2
CH2CH2COO-
NH
C
OOCCH2CH2
CH2COO -
Uroporfirinogen
-Uroprofirinogen III bukan molekul simetris, selama sintesis salah satu
cincin pirol (cincinD) dibalikkan menghasilkan rantai samping asetat dan
propionat tersusun tak simetris mengelilingi cincin porfirin.
-- Intermidiet porfirin kunci dalam sintesis sitokrom dan hemoglobin yaitu
protoporfirin IX ( Gambar 21 ).
CH3
CH=CH2
A
N
H
H 3C
CH3
HN B
D NH
-
OOCCH2CH2
NH
CH=CH2
C
-
OOCCH2CH2
CH3
- Konsentrasi hemin yang rendah ( atau tidak ada sama sekali) merupakan