Anda di halaman 1dari 8

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

BAB I
KONSEP DASAR
PENDAHULUAN
Thermodinamika mempelajari energi dan perubahannya.
ENERGI : Kemampuan untuk melakukan kerja atau perubahan.
Hk. I. Thermodinamika : kekekalan energi
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat berubah
bentuk
Hk. II. Thermodinamika : arah proses
Suatu proses hanya berlangsung pada arah tertentu.

DIMENSI DAN SATUAN


Dimensi : kuantitas fisik ,contoh : panjang, kecepatan, percepatan, waktu, suhu,
usaha, massa, dll.
Satuan : besarnya dimensi

Dimensi

International system

British

(SI)

System

massa (m )

kg

lbm

panjang (L)

ft

waktu (t)

gaya

lbf

Konversi

1 lbm = 0,454 kg
1 ft

= 0,3048 m

1N=1kg m /s2
1lbf =32,174 lbm
ft/s2

kerja

Btu

1 J = 1 Nm
1 Btu = 1,055 kJ

NOTE : Dalam menjumlah/mengurangkan dimensi harus sama.

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

SYSTEM
Dalam thermodinamika merupakan daerah yang dipilih untuk diamati atau
ditinjau perubahan energinya.
surrounding
Boundary (lapis batas)

Heat transfer
Work
Mass

System

Medium ( fluida kerja)

Surrounding (lingkungan) : bagian di luar system


Boundary : batas antara system dan surrounding
Fixed boundary (tetap)

contoh : gas dalam tangki rigid

Movable boundary (bergerak)

contoh : silinder dan torak

Medium (working fluid) : materi yang menyerap/membuang/membawa energi


selama terjadi proses.

CLOSED SYSTEM (CONTROL MASS)


Jumlah massa di dalam sistem tetap
Tidak ada massa yang melintasi batas sistem (boundary)
Ada perpindahan energi
OPEN SYSTEM (CONTROL VOLUME)
Ada perpindahan massa
Ada perpindahan energi
Massa dan energi melewati suatu boundary yang disebut control surface.
Energi
Sistem
Massa
konstan

X
X

massa
boundary

Control surface

massa
Sistem

Massa

energi

Energi
Closed system

Open system

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

BENTUK-BENTUK ENERGI
Total energi (E) suatu sistem merupakan jumlah dari energi thermal, mekanis,
kinetis, potensial, elektrik, magnetik, kimia dan nuklir.
Di dalam thermodinamika yang dipelajari adalah besarnya perubahan dari satu
bentuk energi ke bentuk lainnya, bukan menghitung jumlah anergi dari suatu
sistem.
Bentuk energi dibagi menjadi dua kelompok :
1. Energi Makroskopik : berhubungan dengan gerak dan pengaruh luar seperti
gravitasi, magnetik, elektrik, tegangan permukaan.
Energi Kinetik : energi yang dimiliki sistem karena adanya gerak/kecepatan.
m v2
KE =
(kJ)
2

; ke =

v2
(kJ / kg)
2

Energi Potensial : Energi yang dimilik sistem karena kedudukkannya.


PE = m g z (kJ)

; pe = g z (kJ / kg)

Pengaruh medan magnet, elektrik, tegangan permukaan diabaikan karena


relatif kecil..
2. Energi Mikroskopik : Berhubungan dengan struktur molekul dan derajat
aktivitas molekul. Jumlah total energi mikroskopik disebut energi dalam
(internal energy) , dengan simbol U.
Energi Sensibel : berhubungan dengan energi kinetik dan gerakan (translasi,
rotasi, vibrasi) molekul sistem.
Energi Latent : berhubungan dengan fasa dari sistem, mencair, menguap dll.
Energi Kimia : berhubungan dengan ikatan atm-atom dalam sistem.
Dengan demikian energi total suatu sistem hanya dipengaruhi oleh energi kinetik,
energi potensial dan energi dalam.
m v2
E = U + PE + KE = U +
+ m g z (kJ)
2
Energi dengan basis massa
e = u + pe + ke = u +

v2
+ g z (kJ / kg)
2

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

Closed sistem sering dianggap stationary system (sistem statis) jika pengaruh
perubahan energi kinetik dan energi potensial diabaikan sehingga E=U .

PROPERTY
Merupakan karakteristik (watak) dari sistem.
Intensive property : tak tergantung massa/besarnya sistem mis. : suhu, tekanan.
Extensive property : tergantung massa/ukuran sistem mis. : volume.
Specific property : Adalah extensive property tiap satu satuan massa misal
Volume jenis.
Untuk memudahkan adalah dengan cara sistem dibagi menjadi dua, intensive
property besarnya tetap sedangkan extensive property menjadi setengahnya.

m, V, E, T, P

m, V, E, T, P
m, V, E, T, P

STATE DAN KESETIMBANGAN


State : Keadaan sistem yang sudah tidak berubah sehingga dapat diketahui
propertynya, merupakan kondisi sistem.
Sistem dikatakan setimbang jika sistem tidak berubah ketika diisolasi dari
lingkunganya..
Kesetimbangan thermodinamis meliputi :
Kesetimbangan mekanis
Kesetimbangan thermal
Kesetimbangan fasa
Kesetimbangan kimia

PROSES DAN SIKLUS


Proses : adalah

perubahan/perpindahan dari suatu kesetimbangan menuju ke

kesetimbangan yang lain.


Lintasan : merupakan rangkaian state yang dilalui oleh proses.

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

Siklus : adalah suatu proses di mana state awal dan state akhirnya berimpit.
P

Proses B

Proses A

Siklus 1-2-1

A
V
Proses Quasi Statik / Quasi Equilibrium
Proses dianggap selalu dalam keadaan setimbang pada tiap titik di dalam
lintasan.
Proses berjalan sangat lambat.
merupakan idealisasi dari suatu proses untuk memudahkan analisis, yang
diperlukan hanya state awal (initial state) dan state akhir (final state).

Dalil Keadaan(The State Postulate)


The state of a simple, compressible system is completely specified by two
independent, intensive properties.
Keadaan dari suatu sistem sederhana yang mampu mampat dapat dinyatakan
dengan dua intensive properties yang tidak saling bergantungan (bebas)

TEKANAN
Tekanan merupakan besaran gaya per satuan luas. Dalam hal ini hanya
dibicarakan tekanan pada fluida (gas dan cairan).
Pada fluida diam, tekanan pada setiap titik adalah sama untuk arah horisontal.
Tekanan akan bertambah jika semakin dalam. Hal ini disebabkan adanya berat
fluida di atasnya ( efek gravitasi).

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

Satuan tekanan:
=

1 N/m2

1 Psi

1 bar =

105 Pa

1 atm =

1 atm =

101325 Pa

1 Pa

1 lbf/in2
14,696 psi

Cara menyatakan tekanan:


Tekanan absolut (Pabs)
Tekanan terukur/relatif
Tekanan pengukuran (Pgage) : untuk tekanan di atas tekanan atmosfir.
Pgage = Pabs - Patm
Tekanan vakum (Pvac) : untuk tekanan di bawah tekanan atmosfir.
Pvac = Patm - Pabs

Skala
Tekanan

Tekanan di atas tekanan atmosfir

Pabs

Pgag
e

Tekanan atmosfir

:
Pvac
Patm

Tekanan di bawah
tekanan atmosfir
Pabs

Nol absolut
Pada alat pengukur tekanan dikalibrasi sehingga tekanan nol setara dengan
tekanan atmosfir.
Untuk perhitungan digunakan tekanan absolut.

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

Manometer
Digunakan untuk mengukur selisih tekanan.

Tekanan di setiap titik dalam tangki adalah sama.


P1 = P3
A x P1 = A x P2 + W
W=m.g= Ah.g

P1 = P2 + g h

P = P1 - P2 = g h
Barometer
Digunakan untuk mengukur tekanan atmosfir.
Patm = g h
Standard :
mercury (Hg)
Hg = 13595 kg/m3
g = 9,807 m/s2
1 atm = 760 mm Hg

TEMPERATUR
Hukum ke 0 thermodinamika menyatakan bahwa jika benda A berada dalam
kesetimbangan thermal dengan benda B dan benda A berada dalam
kesetimbangan thermal dengan benda C maka benda B berada dalam
kesetimbangan thermal dengan benda C.

Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I

Jika :
C

TA = TB
TA = TC
maka

TB = TC
Hal tersebut menjadi dasar dari thermometer.
Skala suhu :
SI

British

Suhu

Celcius ( oC )

Fahrenheit ( oF )

Suhu absolut

Kelvin ( K )

Rankine ( R )

Konversi
T (oK) = T (oC) + 273,15
T (oR) = T (oF) +459,67
T (oF) = 1,8 T (oC) + 32
T (oR) = 1,8 T (oK)
o

100

373,15

212

671,67

273,15

32

491,69

Titik didih air pada


tekanan 1 atm

Triple point of water

- 273,15

- 459,67

0 nol absolut

Anda mungkin juga menyukai