Anda di halaman 1dari 4

Makrolida

1. Pengertian
Makrolida dalah salah satu kelas poliketida. Makrolida merupakan
sekelompok obat (khususnya antibiotic) yang aktivitasnya disebabkan karena
keberadaan cicncin makrolida, cincin lakton besar yang berikatan dengan
satu atau lebih gula deoksi, biasanya cladinose dan desosamine. Cincin
laktonnya biasanya tersusun dari 14-, 15-, atau 16- atom. Antibiotic
makrolida dapat menghambat biosintesis protein bakteri dengan cara
mencegah peptiditransfarase melekatkan peptidin dengan tRNA pada asam
amino berikutnya. Makrolida juga dapat menghambat translokasi ribosom.
Mekanisme lainnya adalah berikatan secara refersible dengan subunit 50S
ribosom bakteri sehingga mengganggu sistesis protein atau menghambat
sintesis protein bakteri. Antibiotic makrolida bersifat bakteriostatik atau
bakterisid. Tergantung dari jenis bakteri dan kadar obat makrolida.
Kelompok antibiotic ini terdiri dari erythromycin (EM) dengan
derivatnya. Klaritomisin (KM), Roksitromisin (RM), Azitromisin (AM), dan
Diritromisin (DM). spiramisin termasuk dalam kelompok ini karena rumus
bangunnya yang serupa lincomisin dan clindamisin secara kimiawi berbeda
dengan eritromisin tetapi mirip sekali mengenai aktifitas, mekanisme kerja
dan pola resistensi bahkan terdapat resistensi silang dan antagonismenya.
Antibiotic golongan makrolida memiliki cincin lakton besar yang
terikat turunan gula. Antibiotic golongan makrolida dan lingkomisin
diantaranya
- Eritromisin yang diperoleh dari bakteri steptomyces erithreus
- Derivate Eritromisin, seperti :
Roksitromisin adalah derivate besemi sintesis dari eritromisin yang
tahan asam
Klaritomosin, aqdalah derivate 6-O-metil yang efektifitasnya sama
dengan Eritromisin dan Amoksilin.
Azitromisin, merupakan makrolida dengan atom N di cincin
laktonnya
Spiramisin, dibentuk oleh Streptomyces ambofaciens
Linkomisin dihasilkan oleh Streptomyces linconesis
Klindamisin, sama dengan linkomisin akan tetapi aktifitasnya 4x lebih
besar
2. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Makrolida (eritromisin)
a. Analisis kualitatif

Uji organoleptik
Meliputi uji makroskopik,uji mikroskopik, warna dari sampel,bau
dan rasa dari sampel
Uji kelarutan
Meliputi kelarutan sampel dalam air, dalam asam, dalam basa, dan
dalam pelarut organik. Caranya siapkan 4 buah tabung reaksi, masingmasing tabung berturut-turut diisi dengan air atau aquadest, larutan
asam, larutan basa, dan pelarut organik. Kemudian sampel dilarutkan
dalam masing-masing tabung.
Uji golongan
Caranya sampel yang akan diidentifikasi direaksikan dengan
fehling A dan fehling B, apabila ada perubahan warna berarti ada
sampel pereduksi
Uji penegasan
Caranya analit direaksikan dengan suatu reagen tertentu yang
spesifik dari selektif. Kemudian amati perubahan warna yang terjadi.
b. Analisis kuantitatif
Metode iodimetri
1. lebih kurang 500 mg eritromesin yang ditimbang seksama
dilarutkan dalam air secukupnya hinggal 100 ml sebanyak 5,0 ml
larutan dipipet kedalam labu bersumbat kaca, ditambah 1 ml
natrium hidroksida 1 N dan dibiarkan selama 20 menit.
2. Larutan selanjutnya ditambah 5 ml larutan dapar yang dibuat
dengan mencampurkan 5 ml asam asetat 12 %, 5 ml larutan natrium
asetat 27% dan 15 ml air. Larutan lalu ditambah 1 ml asam klorida 1
N dan 10 ml iodium 0,01 N, dibiarkan selama 20 menit dan
terlindung dari cahaya. Larutan dititrasi dengan baku natrium
tiosulfat 0,01 N menggunakan indikator kanji. Dilakukan titrasi
blanko dengan cara diambil 5,0 ml larutan yang sama dan
dimasukkan kedalam labu erlenmeyer bersumbat kaca. Larutan
ditambah 5 ml larutan dapar dan 10,0 ml iodium 0,01 N, dibiarkan
selama 20 menit dan terlindung dari cahaya
3. Larutan titrasi dengan baku natrium tiosulfat 0,01 N menggunakan
indikator kanji. Selisih volum larutan baku tiosulfat blanko dengan
volume tiosulfat awal setara dengan jumlah iodium yang bereaksi
dengan eritromisin.

Linkomisin
1. Pengertian
Lyncomicyn adalah antibiotik yang melawan infeksi serius yang
disebabkan oleh bakteri. Lincomycin digunakan untuk mengobati infeksi
bakteri yang parah pada orang yang tidak dapat menerima antibiotic penisilin.
Linkomisin menghambat sintesa protein pada bakteri yang sensitifd
dengan cara mengikat submit 50 S nbosom bakteri dan menghambat
pembentukan ikatan peptide. Linkomisin umumnya bersifat bakteriostatik
tetapi dapat pula bersifat bakterisid bila digunakan dalam dosis besar atau
terhadap bakteri yang sangat sensitif
2. Analisis kualitatif dan Kuantitatif Linkomisin
a. Analisis kualitatif
Spektrum sertapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak
mineral P menunjukan maksimum pada panjang gelombang yang sama
seperti pada linkomisin hidroklorida BPFI
b. Analisis kuantitatif
Penetapan kadar dilakukan dengan cara kromatografi cair kinerja tinggi.
Dimana fase gerak ditambahkan 13,5 ml asam fosfat P kedalam 1000 ml
air dan atur PH hingga 6,0 dengan penambahan amonium hidroksida P.
buat fase gerak campuran larutan ini -asetonitril P metanol P, sering dan
diudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut kesesuaian sistem
seperti yang tertera pada kromatografi.

Polipeptida
1. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Polipeptida
a. Analisis Kualitatif
Golongan polipeptida dikenal aktif terhadap bakteri gram negatif seperti
pseudomonas. Golongan ini diantaranya terdiri dari polymyxini
A,B,C,D,E.Polymyxini B
1. Dalam kromatografi dilakukan pembuatan larutan uji, larutan acuan,
dan larutan baku.
2. Larutkan 2 mg zat uji dalam 5 ml air, tambahkan 5 ml larutan natrium
hidroksida 2,5 N campur, tambahkan 5 tetes larutan tembaga (II) sulfat
P (1 dalam 100) tetes demi tetes kocok terjadi warna lembayung
kemerahan
3. Larutan (1 dalam 20) menunjukkan reaksi sulfat
b. Analisis Kuantitatif
Penetapan kadar: lakukan penetapan seperti yang tertera pada potensi
antibiotik secara mikrobiologi.

Anda mungkin juga menyukai