PEMBAHASAN
1. Eritromisin
Efek samping yang berat akibat pemakaian Eritromisin dan turunannya jarang
terjadi.Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem yang
cepat hilang bila terapi dihentikan.Ketulian sementara dapat terjadi bila Eritromisin diberikan
dalam dosis tinggi secara IV.Eritromisin dilaporkan meningkatkan toksisitas Karbamazepin,
Kortikosteroid, Siklosporin,Digosin, Warfarin dan Teofilin .
a. Aglikon eritronolid
b. Gula amino desosamin dan gula netral kladinosa
c. Membentuk garam pada gugus dimetilamino ( 3’) dengan asam, contoh:garam stearat
bersifat sukar larut dalam air dengan rasa yang sedikit pahit.
d .Membentuk ester pada gugus hidroksi ( 2’ ) yang tetap aktif secara biologis
dan aktivitasnya tidak tergantung pada proses hidrolisis.contoh: ester-esteretilsuksinat,
estolat, dan propinoat.yang tidak berasa.
Struktur umum dari ertromycin ditunjukkan diatas cincin
makrolida dan gula-guladesosamin dan kladinose.Obat ini sulit larut dalam air (0,1%)
namun dapat langsung larut pada zat-zatpelarut organik. Larutan ini
cukup satabil pada suhu 40 derajat celcius, namun dapat kehilanganaktivitas dengan cepat
pada suhu 20 derajat celcius dan pada suhu asam .Ertromycin biasanya tersedia dalam bentuk
berbagai ester dan garam.
Eritromisin
Eritromisin termasuk antibiotika golongan makrolid dan efektif baik untuk kuman gram
positif maupun gram negatif. Antibiotika ini dihasilkan oleh Streptomyces erythreus dan
digunakan untuk pengobatan akne. Eritromisin berikatan dengan ribosom 50S bakteri dan
menghalangi translokasi molekul peptidil-tRNA dari akseptor ke pihak donor, bersamaan
dengan pembentukan rantai polipepetida dan menghambat sintesis protein. Eritromisin juga
memiliki efek anti-inflamasi yang membuatnya memiliki kegunaan khusus dalam pengobatan
akne.
Eritromisin tersedia dalam sediaan solusio, gel, pledgets dan salep 1,5 %- 2% sebagai bahan
tunggal. Juga tersedia dalam sediaan kombinasi dengan benzoil peroksida, yang dapat
menghambat resistensi antibiotika terhadap eritromisin. Kombinasi zinc asetat 1,2% dengan
eritromisin 4% lebih efektif daripada dengan Clindamisin.
Aminoglikosida adalah kelompok antibiotika yang penting yang digunakan baik secara
topikal atau pun sistemik untuk pengobatan infeksi yang disebabkan bakteri gram negatif.
Aminoglikosida memberi efek membunuh bakteri melalui pengikatan subunit ribosomal 30S
dan mengganggu sintesis protein.
Neomisin sulfat, aminoglikosida yang sering digunakan secara topical adalah hasil fermentasi
Strep. faridae. Neomisin yang tersedia di pasaran adalah campuran neomisin B dan C ,
sedangkan framisetin yang digunakan di Eropa dan Canada adalah neomisin B murni.
Neomisin sulfat memiliki efek mematikan bakteri gram negatif dan sering digunakan sebagai
profilaksis infeksi yang disebabkan oleh abrasi superfisial, terluka, atau luka bakar. Tersedia
dalam bentuk salep (3,5 mg/g) dan dikemas dalam bentuk kombinasi dengan antibiotika lain
seperti basitrasin, polimiksin dan gramisidin.
Bahan lain yang sering dikombinasikan dengan neomisin adalah lidokain, pramoksin, atau
hidrokortison.
Neomisin tidak direkomendasikan oleh banyak ahli kulit karena dapat menyebabkan
dermatitis kontak alergi. Dermatitis kontak karena pemakaian neomisin memiliki angka
prevalensi yang tinggi, dan pada 6 –8 % penderita yang dilakukan patch test memberi hasil
positif. Neomisin sulfat (20%) dalam petrolatum digunakan untuk menilai alergi kontak.
Paromomisin berhubungan erat dengan neomisin dan memiliki efek antiparasit. Sediaan
topikal terdiri dari paramomisin sulfat dan metilbenzetonium klorida yang digunakan di Israel
untuk mengobati leismaniasis kutaneus.
FARMAKODINAMIKA
MEKANISME KERJA
A-D-M-E:
1. Absorbsi
Eritromisin bisa dihancurkan oleh asam lambung sehinggaobat ini diberikan dalam bentuk
tablet salut enterik atau ester. Semua obatini diabsorpsi secara adekuat setelah pemberian per-
ora.
2. Distribusi
Eritromisin ke seluruh cairan tubuh baik kecuali ke cairan sebrospinal. Obat ini merupakan
satu diantara sedikit antibiotika yang bedifusi ke dalam cairan prostat dan mempunyai sifat
akumulasi unit kedalam makrofag. Obat
ini berkumpul di hati, adanya inflamasi menyebabkan penetrasinya ke jaringan lebih baik
3. Metabolisme
Eritromisin dimetabolisme secara ekstensif dan diketahui menghambat oksidasi sejumlah
obat melalui interaksinya dengan sistemsitokrom P-450.4.
4. Ekskresi
Eritromisin terutama dikumpulkan dan diekskresikan
dalam bentuk aktif dalam empedu .Reabsorpsi parsial terjadi melalui sirkulasi enterohepatik
Eritromisin bekerja dengan cara menghambat sintesa protein tanpa mempengaruhi sintesa
asam nukleat. Pada pemakaian per oral Eritromisin cepat diabsorpsi. terutama bila perut
kosong,Setelah diabsorpsi, Eritromisin terdifusi ke dalam cairan tubuh dan akan dicapai
kadar terapi yang efektif dari Eritromisin dalam darah selama 6 jam.
INDIKASI :
Infeksi saluran pernapasan bagian atas ringan sampai sedang yang disebabkan oleh Streptococcus
pyogenes (Streptococci p-Hemolitik Group A), Streptococcus pneumonlae (Diplococcus pneumoniae),
Haemophilus influenzae.
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah ringan sampai agak berat yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes (Streptococci p-Hemolitik Group A), Streptococcus pneumoniae (.Diplococcus
pneumoniae).
Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae.
Pertusis yang disebabkan oleh Bordetella pertussis.
Infeksi kulit don jaringan lunak ringan sampai agak berat yang disebabkan oleh Streptococcus
pyogenes, Staphylococcus aureus.
KONTRA-INDIKASI
EFEK SAMPING
PERHATIAN :
Eritromisin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan penderita dengan ganggudn
fungsi hati.
Penggunaan jangka panjang atau berulang-ulang da-pat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan
dari bakteri yang tidak peka atau fungi.
Bila terjadi superinfeksi hentikan penggunaan dan ganfi dengan pengobatan yang sesuai.
Hatl-hati pemberian pada ibu yang menyusui karena Eritromisin diekskresikan ke dalam ASI.
Hati-hati pemberian pada penderita gangguan ginjal.
INTERAKSI OBAT :
Teofilin: mengurangi bersihan dan meningkat-kan level serum teofilin, terutama pada dosis besar.
Karbamazepin: meningkatkan toksisitas karba-mazepin.
warfarin/antikoagulan oral: dapat memper-panjang waktu pembentukan protrombin dan kemung-
kinan perdarahan.
Digoksin: meningkatkan level serum digoksin.
DOSIS :
Anak-anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam jumlah yang sama tiap 6 jam.
Dewasa dan anak-anak diatas 20 kg : 1 kapsul ERY”,250 tiap 6 jam atau 1 kaplet ERITROMISIN