TURUNAN MAKROLIDA
NAMA KELOMPOK I
Ni Ketut Karmini Sari (161136)
I Wayan Suardi Adi Gunawan (161137)
Kadek Ayu Dian Padmawati (161138)
I Gusti Made Diah Ayumi Pratiwi (161139)
Ni Putu Sintia Rahayu (161140)
I Made Deny Sapta Giri (161141)
Ni Kadek Putri Krismawati (161142)
Desak Made Widyantari (161143)
Ni Ketut Tenni Jutika Sari (161144)
I Komang Widi Ariawan (161145)
Ni Made Mita Suarnigsih (161146)
Putu Wiartini (161147)
LATAR BELAKANG
Kata antibiotik berasal dari bahasa yunani yaitu – anti
(melawan) dan –biotikos (cocok untuk kehidupan).
Antibiotikà Adalah zat yang dihasilkan oleh suatu
mikroba, terutama fungi,yang dapat menghambat atau
membasmi mikroba jenis lain. Istilah ini diciptakan
oleh Selman tahun 1942 untuk menggambarkan semua
senyawa yang diproduksi oleh mikroorganisme yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain
Makrolida adalah salah satu kelas poliketida.
Makrolida merupakan sekelompok obat (khususnya
antibiotik) yang aktivitasnya disebabkan karena
keberadaan cincin makrolida, cincin lakton besar yang
berikatan dengan satu atau lebih gula deoksi, biasanya
cladinose dan desosamine. Cincin laktonnya biasanya
tersusun dari 14, 15, atau 16 atom.
Antibiotik makrolida digunakan untuk menyembuhkan
infeksi yang disebabkan oleh bakteribakteri Gram
positif seperti Streptococcus Pnemoniae dan
Haemophilus influenzae. Penggunaannya merupakan
pilihan pertama pada infeksi paruparu. Digunakan
untuk mengobati infeksi saluran nafas bagian atas
seperti infeksi tenggorokan dan infeksi telinga
RUMUSAN MASALAH
Apakah itu antibiotik?
Apakah itu antibiotik makrolida?
Bagaimana penjelasan tentang biofarmasetika dari
makrolida?
Bagaimana farmakologi (metabolisme dan mekanisme
kerja) dari makrolida?
Bagaimana farmakokinetik dari tmakrolida?
Bagaimana hubungan strukturaktifitas dari
makrolida?
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apakah itu antibiotik
Untuk mengetahui apa itu antibiotik makrolida
Untuk mengetahui bagaimana penjelasan
tentang biofarmasetika dari makrolida
Untuk mengetahui bagaimana farmakologi
(metabolisme dan mekanisme kerja) dari
makrolida
Untuk mengetahui bagaimana farmakokinetik
dari makrolida
Untuk mengetahui bagaimana hubungan
strukturaktifitas dari makrolida
PENGERTIAN ANTIBIOTIK
Antibiotika adalah zatzat kimia oleh yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki
khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan
kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia
relatif kecil. Turunan zatzat ini, yang dibuat secara
semisintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu
pula senyawa sintesis dengan khasiat antibakteri
(Tjay & Rahardja, 2007).
PENGERTIAN MAKROLIDA
Macrolide merupakan salah satu golongan obat
antimikroba yang menghambat sintesis protein
mikroba. Untuk kehidupannya, sel mikroba perlu
mensintesis berbagai protein. Sintesis protein
berlangsung di ribosom, dengan bantuan mRNA
dan tRNA. Pada bakteri, ribosom terdiri atas
atas dua subunit, yang berdasarkan konstanta
sedimentasi dinyatakan sebagai ribosom 30S dan
50S. untuk berfungsi pada sintesis protein, kedua
komponen ini akan bersatu pada pangkal rantai
mRNA menjadi ribosom 70S. Kerja dari
makrolida ini adalah berikatan pada ribosome sub
unit 50S dan mencegah pemanjangan rantai peptida.
STRUKTUR OBAT
Antibiotika golongan makrolida mempunyai persamaan yaitu
terdapatnya cincin lakton yang besar dalam rumus
molekulnya.
Secara umum, antibiotika golongan makrolida memiliki ciri
ciri struktur kimia seperti berikut :
Cincin lakton sangat besar, biasanya mengandung 12 – 17
atom
Gugus keton
Satu atau dua gula amin seperti glikosida yang
berhubungan dengan cincin lakton
Gula netral yang berhubungan dengan gula amino atau pada
cincin lakton
Gugus dimetilamino pada residu gula, yang menyebabkan
sifat basis dari senyawa dan kemungkinan untuk dibuat
dalam bentuk garamnya.
Berikut ini struktur kimia dari beberapa contoh antibiotic golongan
makrolida:
1. Eritromycin
Eritromisin termasuk antibiotika golongan makrolid yang sama
sama mempunyai cincin lakton yang besar dalam rimus molekulnya.
Eritromisin terdiri dari :
aglikon eritronolid
gula amino desosamin dan gula netral
kladinosa
Membentuk garam pada gugus
dimetilamino ( 3’ ) dengan asam, contoh:
garam stearat bersifat sukar larut dalam
air dengan rasa yang sedikit pahit.
Membentuk ester pada gugus hidroksi ( 2’
) yang tetap aktif secara biologis dan
aktivitasnya tidak tergantung pada
proses hidrolisis.contoh: esterester
etilsuksinat, estolat, dan propinoat.yang
tidak berasa.
2. Oleandomycin Fosfat
Didapat dari Streptomyces antibioticus.
Strukturnya terdiri dari:
Aglikon oleandolida
Gula amino desosamin
Gula netral Loleandrosa
3. Klaritromisin
Antibiorik ini memiliki spectrum yang aktivitas
antibakterinya yang sama seperti eritromisin, tapi
juga efektif terhadap Haemophilus influenza.
Aktivitasnya dalam melawan bakteri intaseluler,
seperti Chlamydia, Moraxella, Ureaplasma, dan
Helicobacter pylori, lebih baik dibandingkan dengan
eritromisin.
4. Azitromisin
Azitromisin adalah suatu senyawa cincin makrolida
lakton yang diturunkan dari eritromisin. Antibiotic ini
efektif terhadap bakteri gram positif , namun ada
beberapa jenis bakteri gram negative yang sangat
peka terhadap Aziromisin daintaranya Neisseria
gonorrhoae, Campylobacter jejuni, M , Pneumonia dan
C.Trachomatis. antibiotic ini bekerja dengan
menghambat sistesis protein kuman dengan jalan
berikatan secara reversible
5. Klaritomisin
Obat ini memiliki spectrum yang sama dengan
Azitromisin
BIOFARMASETIKA
Reaksi eritromisin dengan asam klorida karboksilat
atau anhidrida asam karboksilat hidroksil desosamin
teresterkan, dan menghasilkan senyawa lauril sulfat
yaitu eritromisinestolat tidak mempunyai rasa pahit
yang khas eritromisin.
Makrolida utama adalah eritromisin (eritromisin A),
Termasuk gol makrolid lain adalah spiramisin.
FARMAKOLOGI
Golongan makrolida menghambat sintesis
protein bakteri pada ribosomnya dengan jalan
berikatan secara reversibel dengan Ribosom
subunit 50S,. Sintesis protein terhambat karena
reaksireaksi translokasi aminoasil dan hambatan
pembentuk awal sehingga pemanjangan rantai
peptide tidak berjalan. Macrolide bisa bersifat
sebagai bakteriostatik atau bakterisida, tergantung
antara lain pada kadar obat serta jenis bakteri
yang dicurigai. Efek bakterisida terjadi pada kadar
antibiotika yang lebih tinggi, kepadatan bakteri
yang relatif rendah, pertumbuhan bakteri yang
cepat.
FARMAKOKINETIKA
1. Absorbsi
Eritromisin tidak dapat diserap dengan baik pada pemberian
secara per oral. Sementara itu, klaritomisin, asitromisin, dan
telitromisin stabil pada asam lambung dan dapat diserap
dengan baik. Makanan mengganggu absorbsi eritromisin dan
azitromisin, tetapi dapat meningkatkan absorbsi klaritomisin.
2. Distribusi
Eritromisin didistribusi dengan baik ke seluruh cairan tubuh,
kecuali cairan serebrospinal. Eritromisin merupakan salah
satu dari sedikit antibiotic yang dapat berdifusi ke dalam
prostat dan dapat terakumulasi dalam makrofag. Antibiotic
golongan makrolida diakumulasi dalam hati. Inflamasi
memberikan memberikan penetrasi ke dalam jaringan dengan
baik.
3. Metabolisme
Eritromisin dan telitromisin dimetabolisme secara intensif
dan diketahui dapat menghambat oksidasi sejumlah obat
melalui interaksi dengan sitokrom P450. Klaritromisin
berinterkasi dengan teofilin dan karbamazepin terganggu.
Klaritromisin dioksidasi menjadi devirat 14hidroksi yang
merupakan metabolit yang tidak aktif
4. Eksresi
Eritromisin dan azitromisin utamanya terkonsentrasi dan
dieksresi dalam bentuk aktif di empedu. Sebagian
penyerapan ulang terjadi sepanjang sirkulasi enterophatik.
Metabolit yang inaktif diekresikan ke dalam urin,
sedangkan klaritromisin dan metabolitnya dieliminasi oleh
ginjal dan hati. Penyesuaian dosis klaritromisin dianjurkan
pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS
OBAT
Antibiotik yang bersifat menghambat pertumbuhan &
perbanyakan mikroba. Pemusnahan mikroba harus dilakukan
oleh sistem tangkis tubuh sendiri dengan jalan fagositosis
(dimakan oleh limfosit). Penggunaan antibiotik jenis ini hanya
terbatas pada infeksi sedang dan ringan karena antibiotik jenis
ini hanya akan efektif bila dibantu dengan pertahanan tubuh.
Misalnya sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida,
linkomisin, PAS serta asam fusidat.
Antibiotik yang spektrum kerjanya Luas merupakan antibiotik
yang efektif baik terhadap Grampositif maupun Gramnegatif.
Contohnya: turunan tetrasiklin, turunan amfenikol, turunan
aminoglikosida, turunan makrolida, rifampisin, beberapa
turunan penisilin seperti ampisilin, amoksilin, bakampisilin,
karbenisilin, hetasilin, pivampisilin, sulbenisilin & tikarsilin,
dan sebagian besar turunan sefalosporin.
KESIMPULAN
Sebagian besar antibiotic mempunyai dua nama,
nama dagang yang diciptakan oleh pabrik obat, dan nama
generic yang berdasarkan struktur kimia antibiotic atau
golongan kimianya. Setiap antibiotic hanya efektif untuk
jenis infeksi tertentu. Keefektifan masingmasing
antibiotic bervariasi tergantung pedalokasi infeksi dan
kemampuan antibiotic mencapai lokasi tersebut. Antibiotic
oral adalah cara yang paling mudah dan efektif,
dibandingkan dengan aantibiotik intravena ( suntikan
melalui pembuluh darah) yang biaanya diberikan untuk
kasus yang lebih serius.
Golongan makrolida berguna untuk menghambat
sintesis protein bakteri. Aktivitas antibakterinya
tergantung pada Ph yang meningkat atau padda keadaan
netral atau sedikit alkali.