Anda di halaman 1dari 1

SAYONG KINTAMANI

Dinginnya udara kintamani dirasakan hampir setiap hari oleh warga setempat. Sayong atau kabut hampir
setiap sore dan dini hari selalu menyelimuti bumi kintamani. Pengaruh suhu udara yg begitu dingin
sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah yg ada di kintamani. Tanah yg subur membuat para
penduduk kintamani memanfaatkan lahan mereka sebagai lahan pertanian untuk sumber nafas
kehidupan sehari hari. Bercocok tanam atau sebagai petani adalah sebagian besar mata pencaharian
para penduduk di kintamani. Tanaman pun tidak sembarangan yg bisa tumbuh subur di daerah
kintamani. Tanaman yg bs tumbuh subur adalah pohon jeruk, bawang merah, bawang putih, cabe, tomat
dan sayur2an lainnya. Terinsfirasi dari fenomena alam tersebut penata menuangkan ide ke dalam sebuah
garapan musik baleganjur yg tidak terlepas dr pakem2 tradiai yg mengikat di dalamnya. Seperti adanya
kawitan, pengawak dan pengecet. Penata mengeksplorasi dalam 3 bagian. Yaitu bagian pertama atau
bagian kawitan menggambarkan para petani yg sedang menam buah2an dan sayur2an. Bagian
pengawak atau bagian kedua petani menggambarkan merawat hasil tanaman itu sendiri yg sudah mulai
berbunga dan ber umbi. Dan bagian pengecet atau bagian ketiga menggambarkan bagaimana suka
citanya para petani yg sudah bs memanen hasil dr jerih payahnya sendiri. Maka dr itu terciptalah sebuah
karya musik baleganjur yg berjudul ( Kabut kintamani ) atau sayong kintamani.

Penata : sangoman martahadi.

Penata : yudi laksana.

Penabuh : sanggar seni siman arts lumbuan susut bangli.

Pendukung properti : sabda jaya.

Penata costume : sangoman collection.

Penanggung jawab : disparbud kabupaten bangli.

Sponsor crew : semeton manuk, semeton semut (seniman muda temesir), dan semeton the geng
gong

Anda mungkin juga menyukai